Powered By Blogger

Senin, 30 Januari 2012

Lanjutan :MENYIKAPI UAS 2012 LEWAT PAKET 3-4 & 9-10

PAKET : 9

PAKET BIN :  9
SOAL PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL
Tahun Pelajaran 2011 – 2012

KD.
18. Melengkapi Larik Puisi Lama/Baru dengan kata kias, kata berlambang,baris beriama, bermajas.

MATERI PEMBELAJARAN
PUISI
                                                               (   KAJIAN    PUISI   LANJUTAN )

       1.1 Pengertian Psikolinguistik
        
Psikolinguistik  membahas  hubungan  bahasa  dengan otak  dalam memproses dan menghasilkan ujaran-ujaran  dan dalam akuisisi bahasa.

Menurut Osgood dan Sebeok (S &S)  “ Psikolinguistik secara langsung  berhubung
an dengan proses-proses mengkode dan mengerti kode seperti pesan yang disampai kan  oleh  orang yang  berkominikasi. Proses  tersebut berlangsung di otak manusia. Orang yang berbebahasa ( Stern. 1983 : 296 ).

Robert  Lado,  menurutnya  Psikolinguistik   adalah  pendekatan  gabungan  melalui psikologi   dan  linguistik, bagi studi (telaah ) pengetahuan bahasa dalam pemakaian perubahan dan hal-hal yang ada kaitannya  dengan hal tersebut yang tak  begitu  mu dah  dicapai atau didekati melalui salah satu dari kedua ilmu tersebut secara terpisah

Menurut Lado,  psikolinguistik  hanya  merupakan  ilmu  yang  berdiri  sendiri pada teori standar itu akan berhenti ; hidup sebagai suatu  tingkat  pemerian yang  berdiri sendiri. Struktur  unilinier  yang  berhubungan  antara  input  dan output tata bahasa yang beralaskan semantik   ini  dipertentangkan  dengan  organisasi  segi tiga. Teori standar   tersebut  dapat  dilukiskan  dalam  bentuk  diagram  di  bawah  ini.

           Semantik   Grammars

Semantik  representations

                
Tranformational
Component

                
 
                          
Phonological
Component

        
     
Phonetics
                       


                                                                                             (Allen and Buren. 1971 : 106 ).

 Keberatan Chomsky  terhadap tata bahasa Semantik telah diusulkan yang didasarkan atas tiga alas an, yaitu :
a. tata bahasa semantik tidak sesuai dengan fakta-fakta bahasa,
b. tata bahasa semantik secara logika tidak konsekuen,
c. tata bahasa semantik hanya berupa varian-varian notasi (catatan standar bahasa saja,
    maksudnya  “ sama dalam substansi. (Allen and Buren. 1971 : 106 ).                                  

                                                   Pertemuan 2 . Sabtu, 5 April 2008   Jam 13.00 s/d 15.00

 Hakikat Bahasa :   
   A. Edward T.
        1. Audio  bahasa sebagai bentuk ujaran
        2. Bersistem
        3. Arbitrer bahasa bersifat  mana suka
        4. Spesial bahasa bersifat unik
        5. Nonginetis bahasa bukan bersifat keturunan maksudnya bahasa lebih besar ditentu
            kan oleh factor belajar

    B. Hockett

        1. Jalur vocal auditif  atau bahasa lebih bersifat ujaran
        2. Bersifat komunikasi ke  dua arah           
        3. Bahasa bersifat cepat hilang, misalnya ;
              Lingkungan bhs- Filter – organisasi – monitoring – Shod  tern memori – long tern
            memori ( melahirkan lambang bunyi seperti “ a,b,c,d...”
        4. Bahasa sebagai kelengkapan syarat
        5. Bunyi penyiarannya  ke semua arah tetapi penerimaan  terarah       
        6. Bahasa bersifat Spesial ( untuk tujuan tertentu)
        7. Kewenangan ( untuk kesepakatan tertentu di sebuah/suatu lingkup)
        8. Kebermaknaan
        9. Keterlepasan
      10. Keterpisahan ( system bahasa kita terpisah :
            a. bermakna (dengan tujuan tertentu)
            b. tak bermakna ( tanpa tujuan yg pasti)
      11. Racaraktion ( Distern )
      12. Terbuka ( siap menerima berbagai pengaruh/ adanya adaptasi bahasa)
      13. Nonginetis ( merupakan hasil pembelajaran / LAD )
      14. Bahasa siap dipelajari  ( aspek netral)
      15. Dualistis Struktur
      16. Refleksitas ( dapat muncul begitu saja ).

 CATATAN :
1.      Jalur vocal auditif, yang  dimaksud  misalnya hampir semua binatang dapat menghasilkan
bunyi ( merupakan jalur komunikasi ) yang dapat didengar  tetapi tidak  seluruhnya berupa bunyi vocal ( tidak memenuhi 15 ciri lainnya).
2.      Penyiaran ke semua jurus Isyarat  bahasa yang  diucapkan  itu dapat didengar di semua arah. Penerimaan   yang terarah karena pendengaran dua telinga, sehingga dapat   diketahui    dari  arah  mana   asal  suara (  isyarat   bunyi).
3.      Cepat hilang ,semua isyarat bahasa yang berupa bunyi atau suara cepat hilang, berbed  dengan tapak kaki atau sidik jari.Karena itulah bunyi atau isyarat bahasa tesebut   dilambangkan agar tidak mudah hilang.Sehingga setiap bahasa diusa  hakan memiliki lambang bunyi bahasa ( alfabetis ).
4.      Keterkaitan  ( saling  bergantian ) semua  orang  dapat  bertindak sebagai penyampai bahasa  (penyiar) dan pendengar bunyi  bahasa. Tetapi binatang  tidak
 demikian, misalnya; jengkerik  hanya  jantan saja  yang  melahirkan bunyi, burung kicau dll.
 5.   Umpan balik yang lengkap, maksudnya penyiar bahasa tersebut juga menerima   isyarat dalam   beberapa    macam    komunikasi    kinetic    (gerakan)  dan  visual  (penglihatan )Penyiar isyarat itu dapat menangkap isyarat tetapi tidak dapat menentukan bagian-bagian yang terpenting.
6.   Spesialis, maksudnya kekuatan isyarat itu terbatas (amat kecil) tetapi hasil atau dayanya    cukup besar.Misalnya,tenaga yang dilakukan  untuk  seorang  penutur bahasa cukup kecil (ringan) “ Tolong angkat barang itu ! “, tetapi tenaga bagi penerima isyarat tersebut cukup besar  atau  berat. ( Bab:3 Perlokusi  ).
 7.  Kebermaknaan, isyarat  bahasa dapat berfungsi  mengatur dan mengikat kehidupan suatu masyarakat. Misalnya : Penamaan   sebuah benda  dengan  menetapkan cirri- cirinya. Contoh : meja, kursi adalah perabot yang  memiliki epat kaki.
                          HUBUNGAN BAHASA DENGAN PIKIRAN

       Bahasa    à   Pikiran “ Wilhem von Hunbeldt “ : Bahasa di tengan masyarakat
                                                                                        memasuki  masyarakat  yang
                                                                                        memakainya

            HUBUNGAN     PIKIRAN    DAN    BAHASA            

A. Hubungan   Bahasa  dengan Pikiran

                Dalam bidang psikolinguistik antara bahasa dan pikiran merupakan  permasalahan yang  sangat  mendasar. Dalam  ilmu  psikolinguistik  banyak   pandangan  dari  para ahli mengenai hal tersebut, antara lain (1)  ada dua hal yang berbeda; (2) amat  erat  hubungannya; (3) dapat dianggap dua  macam penampilan  dari hal atau kegiatan yang  sama; (4) tidak sama nilainya , karena bahasa dianggap  yang utama nilainya sedang pikiran tidak  dapat diketahui tanpa adanya bahasa.
            Dalam Hipotesis Relativitas  Kebahasaan  pada dasarnya mengatakan bahwa struktur bahasa seseorang menentukan cara  berpikir dalam berperilaku.Hipotesis ini disebut hi potesis “ Sapir – Whorf “ karena    Sapirlah  yang   memulainya  pada tahun 1921dan diru  muskan oleh Whorf dengan membicarakan aspek-aspek lain  hubungan antara bahasa danpikiran.
            Selain katagori di atas hubungan yang terjadi antara bahasa dan pikiran  dibihas juga secara khusus , yaitu adanya pemahaman bahasa dan pikiran  dalam  (1) katagori- katagori  kognitif tertentu; a). katagori  number  atau bilangan  b). katagori   peniadaan  atau negation);c). katagori sebab-akibat; d). katagori waktu .  Sedang (2) katagori   sosial  dibedakan seperti; a). katagori perkerabatan (Kinship) b). kata ganti orang c). kata sapaan
Dengan landasan teori di atas maka pada dasarnya teori psikolinguistik yang menghubungkan bahasa dan pikiran secara riil di tengah  masyarakat dapat dicontohkan seperti hal di bawah ini,“Bahasa yang digunakan oleh masyarakat secara langsung akan mempengaruhi pikiran mereka.”
              
 Contoh :
 
Pada masyarakat  kita khususnya  masyarakat   modern   terkesan  masyarakat yang  menghendaki efektifitas dalam segala hal, maka belakulah hokum berbalik dengan pandangan pemikiran masyarakat lama. Dalam bertindak untuk suatu hal maka berlakulah pandangan biar cepat yang penting dapat dan tetap selamat, ini berbalik dengan pandangan dan pemikiran lama yang berpikir biar lambat asal selamat. Kebalikan cara pandang inilah yang   membuktikan geseran paradigm lama dan baru.   

SKL:
18
Melengkapi  larik puisi lama dengan kata kias, kata berlambang, kata berirama, bermajas.
Butir Soal:



 1.






















 2.




 3.


























4.
















 5.






 6.

















7,



8.


 9.









 10.
Cermatilah bait-bait pantun berikut ini !
Kalau gugurkan nangka,
Jangan ditimpa sicabang pauh,
Kalau tidurk, tidurkan mata,
……………………………

Untuk melengkapi baris pantun di atas, kalimat yang menyatakan isi pantun berikut ini yang tepat adalah…  .

A.     Jangan dipejam  mata   tak  berpeluh.
B.     Jangan dicinta orang yang jauh.
C.     Biar dicinta kasih yang jauh.
D.     Sudahkah tuan  kini  bersimpuh.
E.      Apakah dinda masihkan  jauh.

Cematilah puisi berikut ini !

Sampai di manakah cinta Ayah dan Ibu , Anakku
Kalau tidak ke ujung-ujung jari
Akan saja tinggal menggapai, melambai dari stasiun kecil
Pelabuhan terpencil

Kemudian engkau sendirilah Ayah dan Ibu dari Nasibmu
Terimalah Bumi dan Langit, hujan  terik
Siang serta malam hari kalbumu
Sekali kan tiba saat kau tegak  sendiri
Berdirilah sat bahu kami, ya pijaklah kepala kami
Jangan bintang-bintang dari abad ke abad
Cuma dapat kami tengadahi !
                                                                                         ( karya : Zaini K.M.)UP.39/11

Maksud   puisi   tersebut adalah
A.     Nasib anak bergantung pada    kasih sayang orang tua .
B.     Doa dan perjuangan orang tua untuk kesuksesan anak-anaknya.
C.     Orang tua yang menyayangi anaknya hingga sampai  ke ujung jari.
D.     Anak yang telah berhasil mencapai cita-citanya karena ketekunannya.
E.      Kasih sayang orang tua mengalir siang dan malam.
Lengkapilah bait pantun berikut dengan pernyataan pada baris yang sesuai dengan isi yang dimaksudkan !
Anak rusa di rumpun salak,
………………………………
Riuh kerbau begelak-gelak,
melihat beruk berkaca mata.
A.    luka kakinya tersandung tonggak
B.     patah tanduknya ditimpa genta.
C.     terjebak lubang menganga
D.    terjerat di tangkat patah
E.     dipatui ular berbisa

Bacalah bait puisi KEPADA PEMIMPIN karangan Abdul Wahid Situmeang berikut ini !

Masukilah lorong di mana udara pengap
daerah mereka yang tersisih
kesepian dalam keramaian kota-kota
dihidupi mimpi demi mimpi
dalam kehidupan sehari-hari
akan lebih padat suaramu
kapan bicara di atas mimbar.
                                                                                  dipetik dari “Pembebasan”


Makna baris yang bunyinya “daerah mereka yang tersisih” adalah….
A.    Daerah yang tidak mendapat perhatian
B.     Kawasan kumuh dan miskin
C.     Wilayah yang jauh dan terpencil
D.    Desa yang jauh tertinggal dari pembangunan
E.     Bagian dari kota yang kotor dan miskin
Baca dengan teliti bait puisi di bawah ini !
                    DALAM AKU
Dalam aku merenda
Ingatan mengenang ketika,
Jam-jam kita berkata…
Dalam aku merenda,
Gerak jari ada kata
Menghitung jam-jam kita bersua…
                                                           Pujangga Baru, Armijn Pane.
 Makna bait puisi di atas adalah… .
A.    Saat mengerjakan sesuatu(merenda) pikiran melayang mengingat masa lalu.
B.     Pada saat mengerjakan sesuatu(merenda) pikiran mengenang pertemuan dengan kekasihnya.
C.     Saat mengerjakan sesuatu(merenda) pikiran tidak terpusat pada pekerjaan itu.
D.    Saat hati sedang gundah teringat akan pertemuan dengan kekasih saat bercumbu.
E.     Perpisahan yang membuat penderitaan batin.

Baris puisi berikut manakah yang artinya sesuai dengan majas “ Bagai bumi dengan langit”

Masukilah lorong di mana udara pengap
daerah mereka yang tersisih
kesepian dalam keramaian kota-kota
dihidupi mimpi demi mimpi
dalam kehidupan sehari-hari
………………………………………
                                                                                  dipetik dari “Pembebasan”

A.    baris lima  B. baris keempat   C. baris ketiga    D. baris kedua   E. baris pertama

Perhatikan bait puisi lama berikut ini ! ( untuk soal nor 7 dan 10 )
Kemumu di dalam semak.
jatuh melayang seleranya,
Meski ilmu setinggi tegak,
tidak sembahyang apa gunanya.
Keindahan bunyi atau irama yang ditemukan dalam bait pantun di atas adalah…
A.    rima awal   B. rima tegak    C. rima tengah    D. rima akhir   E. rima peluk
Menurut isinya maka pantun di atas   tergolong pantun….
A.    muda-mudi    B. bersuka ria     C. nasihat     D. percintaan    E. agama
Isi atau maksud dari pantun di atas adalah…  .
A.    Kepandaian setinggi apapun jika tidak diamalkan tiada gunanya.
B.     Kepandaian seseorang akan berarti jika diimbangi dengan agama yang kuat.
C.     Agama yang kuat akan semakin baik jika diikuti dengan pengetahuan yang tinggi.
D.    Ilmu yang tinggi jika tidak disertai keyakinan beragama yang kuat tiada gunanya.
E.     Ilmu dan agama yang tinggi sebaiknya dilakukan bersama-sama.

Isi atau maksud pantun di atas  maknanya sama dengan majas berikut ini,…
A.    Seiring bertukar jalan, seia bertukar sabut.
B.     Ingin hati memandang pulau, sampan ada pendayung tidak.
C.     Jauh panggang dari api.
D.    Mencari jejak di dalam air.
E.     Indah kabar dari rupa.


MATERI PEMBELAJARAN
D R A M A
Drama adalah seni panggung yang sangat memperhatikan beberapa unsur yang tidak ada dalam karya sastra prosa tulis(cerpennovel, roman). Dalam drama sangat mengutamakan seni ekting.Sebagaimana dijelaskan bahwa seni ekting (pemeranan)sangat mengutamakan  performens ekting (Sitille. 2005: 331).
                 
Dalam   pementasan  drama  seorang  pemeran  harus  menguasai ; (1) penguasaan teks  drama, (2) karakterisasi tokoh, (3) improfisasi dialog dan unsur gerak di atas penggung. Sebagaimana dijelaskan  pada  unsur drama  yang  terdiri  dari  teks, pelaku, panggung dan penonton. Empat  hal tersebut merupakan hal pokok yang harus dipahami  dengan  sungguh-sungguh jika seseorang hendak bermain drama. Empat hal tersebut merupakan hal pokok yang harus dipahami, karena itu  penulisan  teks  drama  sangat  membutuhkan keterampilan khusus. Menulis teks drama  tidak  sama  dengan  menulis  karaya  cerpen  atau  novel. Karena teks drama secara khusus mempunyai ketentuan sendiri, sehingga teks drama disebut teks dialog bukan teks monolog.

Dalam  mengamati  pementasan  drama  maka  semua  unsur  yang mendukung  harus dilibatkan. Pementasan   drama   akan  sempurna  jika  didukung  dengan  komponen di luar  teks , misalnya   pengatur  cerita (sutradara), property, para  pelaksana   persiapan  dll. Selain unsur  pokok drama ( teks, tokoh, panggung, dan penonton).

                                   Unsur penting dalam memahami sebuah drama, antara lain :

        Adegan, adalah  peristi – peristiwa  yang  tersaji  dalam pentas drama. Sebuah pementasan drama  dari  babak  ke  babak  berikutnya   terdiri   dari   beberapa   adegan.  Adegan - adegan     tersebut dibedakan menjadi dua hal, yaitu (a) adegan pokok (adegan  penting) yaitu adegan  yang menggagambarkan    kejadian  cerita  yang  tidak  dapat   dihilangkan   (ditinggalkan ), karena   adegan tersebut  merupakan bagian dari adegan inti. (b) Adegan pengembang (adegan tambahan) yaitu sebuah adegan yang dibangun untuk mengembangkan jalan cerita drama agar lebih menarik (hidup). Selain itu adegan pengembang atau adegan tambahan ini dilakukan untuk memenuhi durasi (waktu) sebuah pentas  drama. Dengan  dilakukannya  adegan  pengembang ini maka sebuah pentas drama dapat dikembangkan atau disempitkan kurun waktunya.

Dari adegan-adegan drama terdapat sebuah adegan yang penting dan dapat menggambarkan  secara garis besar isi drama secara keseluruhan. Tentunya penggambaran  tersebut bersifat subyektif, karena gambaran yang diberikan hanyalah secara transparan. Gambaran adegan yang subyektif ini jika  diwujudkan  terjadilah  sebuah gambar (foto poster) yang menggambarkan isi drama secara  keseluruhan. Berikut  ini contoh  sebuah  foto  poster  ( foto shop) sebuah adegan drama lengkap dan drama sederhana.

Mengekspresikan Watak Tokoh Drama
Mengekspresikan tokoh drama dapat dilakukan dengan beberapa cara. Menurut teori Neet, ekspresi tokoh cerita pentas (drama, frahmen, film, sandiwara) dapat dilakukan dengan pengaturan dialog, ekting. Dialog dan ekting dalam drama  dapat dikembangkan  melalui dialog tokoh. Dalam hal ini unsur intonasi sangatlah penting, karena dalam unsur ini dialog drama dapat dibangun, sebagaimana watak tokoh yang dikehendaki. Sebagaimana dijelaskan dalam pelajaran  di kelas XI, materi 1D,  bahwa intonasi dialog sangat menentukan pembangunan watak tokoh. Demikian juga ekting atau pemeranan tokoh aki dalam cerita yang sedkan dapat menentukan karakterisasi tokoh jika dituangkan sebuah ekspresi tokoh.
Lepas dari pembangun watak atau karakterisasi tokoh, maka ekspresi tokoh dalam membawakan cerita, baik melalui dialok dan ekspresi ekting sangat berpengaruh pada penjiwaan pemeranan (penokohan). Dari ekspresi tokoh maka penjiwaan isi cerita drama semakin terasa kesungguhannya, seolah pemeran benar-benar adalah tokoh yang dikehendaki dalam cerita yang sedang dipentaskan (Hill, 2007: 347).

Dalam KD ini indiator yang ingin dicapai adalah mengekspresikan tokoh drama untuk membangun watak yang dikehendaki (protagonist atau antagonis). Dengan teknis berekspresi sendiri atau bersamaan maka diharapkan menemukan unsur-unsur pokoknya seperti   amanat cerita, isi cerita, alur cerita dan nilai sastra yang ada dalam karya drama tersebut. 
Perhatikan petikan dialog drama dalam teks berikut ini !
Perhatikan petikan dialog drama di bawah ini !        

                 T R A G E D I
              oleh : IWAN, S.
                                                                                         
Suasana di sebuah beranda di sore hari, dengan alunan musik menyayat terjadilah sebuah tragedi

1. Durga           : “ Ha..ha…ha.”
                          “ Kalika !”
                          “ Di mana  Kau ?”
                          “ Kalika..!”
                          “ Ah… kamu.”
2. Kalika            : “ Ya, tuan .”
                           Hamba di sini .”

3. Durga                       : “ Di mana ?”
4. Kalika                      : “ Di beranda Tuan.”
5.Durga                        : “ Cepat , datang ke sini !”
                                       “ Ada tugas untukmu !”
6. Kalika                      : “ Tugas ?”
                                       “ Tugas apa Tuan Putri ?”


Dengan ekspresi dialog yang berbeda maka teks di atas dapat membetuk watak tokoh .Durga  menjadi tokoh yang  dapat  tergolong  watak  baik (protagonist) atau sebaliknya( antagonis). Dengan  intonasi  tinggi (lets dialog) dan tempo yang cepat (ridtstempo) maka. Dialog   di  atas  akan   menggambarkan   tokoh   Durga  berwatak  keras (jahat/ antagonis),dan  sebaliknya jika diintonasikan  dengan  dialog  rendah ( lowdialog ) dan tempo yang lambat akan membentuk tokoh-tokoh yang lembut (protagonis). Sebagaimana dijelaskan dalam teori Neet, bahwa  karakter tokoh dapat dibangun melalui beberapa   cara,  berikut  ini   ditampilkan   pembangun   karakter   tokoh  dari  seni ekting.

Adegan dalam Drama

Sebuah kejadian atau  peristiwa-peristiwa yang dijalani atau dilewati oleh para tokoh drama satu dengan yang lain  dipisahkan secara  pasti. Batas  antar  peristiwa  tersbut dapat  disebut  kaitan  cerita  (plot), dan  bagian   cerita   yang  satu dengan yang lain sama  pentingnya. Bagian  cerita  drama  yang mendukung ide pokok disebut adega. Sebuah  adegan drama yang paling penting merupakan puncak cerita. Bagian tersebut jika digambarkan  melalui  jalan cerita, dapat  dihentikan secara pasti maka dapat ditemukan sebuah klimaks, jika hal tersebut digambarkan maka akan menghasilkan sebuah  gambaran puncak cerita (tegangan). Hal   tersebut merupakan gambaran yang paling menarik. Gambaran cerita itu dapat mewakili isi cerita (jalan cerita) secara keseluruhan sehingga membangun subyektifitas ceritanya (Hill, 2003: 238).

KD.
19.Melengkapi dialog drama dan menentukan amanat,kesan karakter tokoh cerita drama.
11.






























12.











13.





























14.






15.
















16.







17.



















18.






19.







20.







21.




22.




23.















24.






25.


26.




27.






28.













29.






30.


Bacalah teks drama berikut ini (untuk nomor 11,12 dan 13)
                
                        BUNGA-BUNGA DI MUSIM KERING
                                             ( karya : Putu Wijaya )

Van Jik             : “Kasian dia meninggalkan seorang anak, Kapten !”
                            “Apakah Tuan masih bersikeras menyelamatkan Jendral ?”
                          “Dengan mengorbankan orang-orang ini ?”
                          “ Dan…………………………..… “
                             “Apakah Tuan yakin bahwa Tuan benar ?”
                        “Kejam sekali Tuan, jika nanti dugaanmu itu salah !”
Kapten             : “Letnan Bastian yang baik !”
                         “Teruskan kewajibanmu !”
Van Jik             : “Ketahuilah, bahwa aku juga keras kepala seperti Engkau !”
Kapte               :  (Hati yang semakin tidak enak membuat semakin meningkat dan berusaha                               meyakinkan .)
                            “Bayangkanlah !”
Dialog berikut ini yang tepat untuk melengkapi teks drama di atas adalah…  .

A.     “Letnan Bastian yang baik !”
             “Teruskan kewajibanmu !”

B.     “Mengapa bengong? “
 “ Ayo segera diangkat!”

C.     “ Jangan menyesal kalau aku mengambil tindakan!”
“ Habis, kamu benar-benar membuat aku marah, tahu?”

D.     “Kapan sersan berangkat?”
“ Sersan apa membutuhkan bantuan lagi?”

E.      “Hujan semakin deras!”
 “Mengapa sersan masih saja berdiri di situ?”

Perhatikan dialog berikut ini “: “Letnan Bastian yang baik !” “Teruskan kewajibanmu !”
Dari dialog pada baris tersebut dapat disimpulkan bahwa…  .
A.    Kemauan kapten tetap dan masih dapat dipertimbangkan lagi.
B.     Kemauan kapten tetap dan tidak  dapat dipertimbangkan lagi.
C.     Kemauan kapten tetap dan tak dapat diubah lagi.
D.    Van Jik berusaha untuk meyakinkan kapten kalau keputusannya salah.
E.     Van Jik berusaha untuk meyakinkan kapten kalau keputusannya masih dapat diubah.





Amanat yang dapat diambil dari penggalan dialog drama di atas adalah…  .
A.    Memaksakan kehendak pada saat tertentu boleh dilakukan demi kebaikan orang banyak
B.     Memaksakan kehendak kepada orang lain dalam keadaan apapun tetap  merupakan  hal yang tidak baik.
C.     Untuk mengambil sebuah keputusan sebaiknya seorang atasan dapat minta pertimbangan kepada orang yang ada di sekitarnya.
D.    Untuk mengambil sebuah keputusan sebaiknya seorang atasan dapat minta pertimbangan kepada bawahannya.
E.     Keputusan yang dilandasi sebuah rasa emosional akan membuat suasana menjadi tidak baik.

Bacalah teks drama berikut ini !  (untuk nomor 14, dan 15)
                                 Ken Arok dan Ken Dedes
Adegan : 3
Ken Arok            : “Aku mau keis yang ampuh Mpu!”
Empu Gandring  : “ Anak  siapa ?”
                              “Maksudku, anak ini pangeran atau prajurit?”
                              “ Apakah dari Tumapel?”
Ken Arok            : “ Apakah nama dan jabatan itu penting, bagimu?” (dengan nada tinggi)

Empu Gandring   : “Oh…, dalam pembuatan keris, nama itu penting, apalagi jabatan!”
Ken Arok             : (diam sambil mengangguk-angguk)
                               “ Namaku Arok,ya…ya..Ken Arok, orang memanggilku!”
                               “Aku ponggawa dari Tumapel!”
Empu Gandring   :”Sudahku duga!”
Ken Arok             : …………………………………
Empu Gandring   :”Nama yang bagus, sebagus wajahmu, anak muda!”
                              (membalikkan tubuh, lalu berjalan masuk).
                                                                                      “Dipetik dari drama kumpulan dari Moh.Yamin


Untuk melengkapi dialog teks drama di atas yang tepat adalah kalimat dialog….
A.  Apanya yang diduga Mpu?
B.  Bagaimana Mpu?
C.  Kerisnya maksud Mpu?
D.  Kalau aku ponggawa Tumapel?
E.   Namaku apa gak pantas untukku Mpu?

Watak tokoh Empu Gandring dilihat dari dialog ”Sudahku duga!” menggambarkan sifat… .
A.  Tidak mudah percaya
B.  Berprasangka buruk
C.  Penuh rasa kagum
D.  Berhati-hati dalam bertindak
E.   Bijaksana dan penuh perhatian

Perhatikan dialog drama kelas berikut ini ! ( untuk soal nomor 16-17)
Natzla           :” Bicara itu harap dipikir dulu, jangan asal saja!”
Intan             : “Kata-katamu kok kasar gitu Naz?”
Burhan          : “Sudah-sudah, pagi-pagi udah rebut saja!”
                        “Malu tuh, dilihat orang banyak!”
Nazla            : ………………………………..
Intan             : “Apa kamu bilang?”
Burhan          :”Ah, kalian ini, diberitahu orang kok nekat saja!”


Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog di atas adalah…..
A.    Kamu memang tak pernah berpikir tentang orang lain, apa lagi ke aku!
B.     Dasar gak tau rasa terima kasih.
C.     Intan memang orangnya cermet.
D.    Teman sekelas Cuma dia yang gaptek.
E.     Memang dia anak tak tau diuntung.


Pelajaran yang dapat dipetik dari dialog drama di atas adalah….
A.    Segala persoalan hendaknya dibicarakan dengan kepala dingin
B.     Bertangan dingin untuk sesame hidup perlu dilakukan, apalagi terhadap teman dekat.
C.     Dalam membicarakan sesuatu hal hendaknya kita berdingin rasa.
D.    Seorang yang berdarah dingin dapat saja berbuat sesuatu diluar nalar kita
E.     Menanggapi sesuatu yang biasa hendaknya dengan dingin hati saja.

Bacalah teks drama “ Perempuan dalam Kereta” berikut ini ! (Untuk nomor soal 18-19).

Perempuan 1     : “Karena aku bernama manusia, bukan hewan, atau tumbuh-tumbuhan.”
Perempuan 2     : “Apakah mahluk yang bernama manausia harus terkurung dalam jeruji,dan pagar-pagar seperti ini?”
Perempuan 1     : “ Karena aku bernama manusia harus terkurung dalam jeruji dan pagar-pagar seperti ini.”
                           “Perempuan loh, tidak semua. Karena tidak semua manusia mengalami nasib yang sama. Bahkan apa  yang sedang kita alami  di sini, sebagaimana juga yang dialami oleh teman-teman kita, sahabat-sahabat kita, saudara-saudara kita, yang lumpuh atau dilumpuhkan, ………………………………………
Perempuan 2     : “Ya, bisa juga!”

Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog dalam teks drama di atas adalah…  .
A.    Mengapa itu harus dilakukan?
B.     Apakah semua itu harus diterima begitu saja?
C.     Hampir semua ditentukan oleh manusia.
D.    Kita tak dapat menolak takdir kita.
E.     Sebagai orang tak berdaya, sebaiknya ini kita jalani saja.

Isi yang dapat ditemukan dalam penggalan teks drama “Perempuan dalam Kereta” di atas adalah …  .
A.    Ketidakmampuan Kepasrahan mereka yang ada dalam kereta.
B.     Ketidakmampuan dan  kepasrahan para perempuan yang berada dalam penjara.
C.     Kepasrahan mereka yang ada dalam kereta.
D.    Kepasrahan mereka yang ada dalam tekanan suatu jaman.
E.     Kepasrahan mereka para perempuan yang ada dalam tekanan suatu jaman.

Maksud dialog drama dalam teks di atas yang berbunyi  “Ya, bisa juga!” adalah…  .
A.    Semua manusia dapat mengalami nasib serupa.
B.     Semua perempuan dapat mengalami nasib serupa.
C.     Semua manusia khususnya perempuan dapat mengalami nasib serupa.
D.    Tidak semua manusia dapat mengalami nasib serupa.
E.     Tidak semua manusia khususnya perempuan dapat mengalami nasib serupa.


Menyusun karya drama berbeda dengan menulis cerpen atau roman. Perbedaan khusus dalam menggambarkan jalan ceritanya terletak pada....
      A. percakapan antar tokoh                               C. perwatakan tokoh cerita         E. pengungkapan isi
      B. penyampaian jalan cerita                            D. penyampaian amanat cerita

Perbedaan berikut ini adalah hal yang harus diketahui seorang yang akan menulis
      karangan sastra bentuk drama dan cerpen atau novel, yaitu....
      A. cara menggambarkan isi cerita                                        D. cara menggambar watak tokoh
      B. cara menggambarkan latar cerita                                     E. cara menggambarkan amanat cerita
      C. cara menggunakan bahasa karya

Perhatikan dialog drama berikut ini !
      Doyong   : "Agak malas, mana lagi aku agak mencrety."
                       "Mandor sialan."
      Mandor  : "Apa kamu bilang ?"
      Dotyong  : "Dia dengar Brat."
      Mandor  : "Ayo kembali kerja!"  Arang lain juga  kerja."(.....)
      Doyong  : "Dia sakit, Mandor, jangan didorong-dorong."
      Mandor  :  "Diam kau, jangan ikut-ikut, ini bukan urusanmu!"


Untuk mengisi post (petunjuk ekting pada dialog drama diatas yang tepat adalah...
   A. mata melotot, sambil mengangkat tangan kanan yang memegang cambuk
   B. mengepalkan tangan kanannya
   C. mendorong badan lawan dialog dengan mengumpat keras
   D.  merantrangkan kedua tangannya dengan cemeti di tangan kanan dan tangan  kiri diangkat ke arah wajah lawan bermain
   E.  menyepak dengan kaki kanannya ke pantat lawan bermain

 Sebuah adegan drama akan terasa semakin menarik bagi penonton maka ketika tokoh berdialog dapat disertakan...

      A. irama musik yang menyertai jalan cerita     D. penerapan laikting yang tepat
      B. dialog tokoh lain yang mengimbangi             E. penerapan kostum yang sesuai
      C. paduan setting dengan bloking

Dalam membaca cerpen maka nilai yang dapat ditemukan adalah nilai-nilai berikut yang bukan adalah ....
      A. agama    B. sosial     C. masyarakat    D. budaya    E. pendidikan

Cerpen adalah karangan sastra pengaruh barat. Secara tepat pengaruh tersebut dicatat dalam sejarah sastra baru Indonesia pada angkatan....

      A. 20-an   B. 30-an   C. 45    D. 50-an    E. 66

Cerita pendek dalam sastra Indonesia tergolong karya sastra yang diminati pembaca. Hal tersebut disebabkan cerpen merupakan karya sastra yang berciri seperti disebut  di bawah ini, kecuali...
A.     karya sastra yang mengungkapkan tema cerita keseharian
B.     bahasanya sederhana karena bercorak bahasa keseharian
C.     disampaikan dalam jumlah halaman yang tidak banyak
D.      mengungkapkan satu p[ersoalan yang dialami tokoh utama
E.      bahasa cerpen banyak menyertakan gaya bahasa sehingga terkesan membosankan

 Perhatikan petikan cerpen berikut ini !
       Alkisah, Elmo kadung cinta dengan April, tapi niat itu diurungkan lantaran bentrok dengan  janji hati untuk menjauhi kehidupan mapan. April, yang hobi fotografi, memang diam-diam mengagumi  Elmo dengan menyimak pertarungan liar itu dari balik lensa kameranya. Adapun Neina berada pada posisi gamang. Di lubuk hati Neina, ada cinta untuk Elmo yang  sudah menganggapnya saudara. Namun persahabatannya yang terjalin dengan April  membuatnya mengurungkan niat itu.(dipetik dari " Balada Cinta di Pinggiran Jakarta).

 Jika dicermati bahasa cerpen di atas cukup sederhana, maksudnya....
A.  isinya mudah dimengerti pembaca
B.  bercorak bahasa jaman yang sedang dialami masyarakat
C.  tidak menyertakan bahasa sastra yang penuh plastis bahasa
D.  penyampaian masud melalui dialog tokoh sering didengar dalam kehidupan nyata
E.   masalah yang diangkat merupakan masalah umum kehidupan muda-mudi

Bentuk penguraian dalam cerpen " Balada Cinta di Pinggiran Jakarta" pengarang  menggunakan sudut pandang pelakunya melalui gaya cerita deskriptif, maksudnya....
A.  menggambarkan keadaan tokoh cerpen
B.  menjelaskan keadaan tokoh utama cerpen tersebut
C.  membandingkan keadaan satu dengan keadaan lain
D.  mencontohkan tempat atau kehidupan tertentu yang rasional
E.   menyebut seting cerita dengan jelas sehingga mudah dfiterima akal pembaca

Cerepen " Balada Cinta di Pinggiran Jakarta" jika diperhatikan berdasarkan suntingan singkat di atas maka tokoh Elmo, digambarkan sebagai ... .
A.     tokoh yang teguh dalam memegang janji
B.     tokoh yang tidak punya pendirian tetap
C.     gambaran seseorang yang banyak ditemukan di kehidupan nyata
D.      kepribadian seseorang yang sering berbenturan antara perasaan dan kenyataan
E.      tuntutan kehidupan yang saling berbenturan antara kenyataan dan cita-cita



Tidak ada komentar:

Posting Komentar