Powered By Blogger

Sabtu, 11 September 2010

ANTARA L-G

Kota itu sepi sejenak. Aku berdiri di antara remang malam dan gelapnya perasaan hati. Sisi gelap menepis sebuah perasaan hati seorang lelaki yang mencoba berontak melawan kegundahan hati. London semakin sepi, lampu kota yang tak berkedip, seolah kehidupan telah mati. Pesawat buing yang siap menerbangkan aku ke kota asalku sudah hampir saatnya tiba. Lalu...

sepi menyelinap di  antara gelapnya malam,
nakal,
jelentik jari kiri mungil menyentuh
ujung puting
hitam kecoklatan,
meliuk rasa panas menggelinjang merambat pelan
dari telpak kaki kiri,
merambat pelan
tapi pasti
menggerayangi 
suluruh kujur tubuh
aku
terpana menatap
tak tega membiarkan pelupuk mata mungil itu terpejam dalam rasa
segala rasa.

Gaung pesawat buing terdengar jelas, pelan-pelan mengilang ditelan awan putih di ujung cakrawala London.
Aku terpejam berjalan di antara  ya dan tidak.
Bapak aku mau pulang,
pulang memenuhi panggilan yang aku sendiri tak mengerti apa arti dan maksutnya.
Bapak, siapa aku?
siapa dia?
apa dan siap?
mengapa semua berubah jadi tanya?
tanya yang membuat semua jadi gundah.
tanya yang membut jadi suka.
tanya yang menggumpal di selakangan kehidupan
lelaki perkasa yang rapuh
di waktu fajar menjelang
tanya yang mengkristal
berbaur antara suka dn gundah.
Membasahi  kaki bumi L-G.

                                                                     telemasing tengah08/2010
                                                                        buat kumbang kecilku di Plaemeth@ L-G/01.

Jumat, 10 September 2010

SEKEPING SENYUMAN DI PLAEMENT

Gadis mungil berambut pirang,
menari nakal di depan mata.
Gadis kecil anak siapa,
menggoda,
meledek,
lewat sudut matanya.
Gadis kecil berambut pirang, menginjak dewasa,
anak siapa?

Gadis kecil berambut pirang,
tumbuh manja di Plaement.
mata biru, barwajah lucu, singgah dalam dada sepiku.

Gadis kecil berambut pirang,
muncul saat hati sedang
rindu,
resah.
gundah.
bersatu membeku menyesak di dada.

Gadis kecil berambut pirang,
menginjak masa remaja.
Kutemukan saat sepi menyelinap,
Mata yang jeli menggoda,
mengajak bermain di ladang cinta.

Gadis kecil berambut pirang,
sebut saja Jen,
ya sebut saja Jeane.
Kemarin menatap penuh tanya.
sekarang bercerita, penuh manja.
Kemarin diam bagai bunga,
sekarang tinggal merona.

Gadis kecil di desa kecil,
sudut kota London.
aku sepi ingin pergi,
pergi dari desa kecil yang septi,
saat belum muncul dalam mimpi.

Gadis kecil, berambut pirang kutemukan di kota kecil
Plaement, menantang
untuk bermain di ladang cinta.
Uak dan canda menyatu menyeruak, sepi.
kini sepi menjadi mimpi.

Gadis kecil berambut pirang,
menjerat aku di desa kecil Plaement
yang semakin jauh.
Jauh dari pandang, saat aku mulai terbang.

terbang pulang ke kandang masa laluku.
Gadis kecil berambut pirang.
Aku terhenjak untuk yang kesekian,
membayang,
jauh di lubuk hati,
hati seorang lelaki yang sepi dalam sunyi.
Plaement...Plaement..Plaement,
semakin jauh.
Gadis kecil berambut pirang,
membayang di awang kehidupan.Ah!

                                                          pertengahan 08/2010.untuk lukisan mimpi"
                                                             bingkisan untuk lebaran 1431H. untuk DIAku

Rabu, 01 September 2010

PRINSIP MENULIS RESENSI BUKU SASTRA (KD.3C)

x
x
UNTUK KELAS XI.                                                                                                            2010/2011
Resensi  adalah  sebuah  karya  tulis  yang bertujuan  untuk  mengulas sebuah buku (sastra) dengan tujuan memberikan gambaran tentang  keberadaan buku tersebut secara lengkap. Resensi berasal  dari  kata revidere atau recensere ( kata kerja ) yang mempunyai arti  melihat kembali atau  menilai. Dalam  bahasa belanda resencie sedang dalam bahasa Inggris review. Dari ketiga bahasa tersebut resensi mengacu pada arti kata " mengulas" sebuah buku.

Ulasan sebuah buku berkisar pada prinsip-prinsip tertentu, yaitu prinsip ulasan luar buku dan unsur  dalam buku (isi buku). Unsur luar buku yang dimaksud antara lain (a) judul buku, (b) pengarang, (c) penerbit, (d) kota dan tahun terbit, (e) harga buku, (f) ukuran dan bahan buku. Sedang unsur dalam buku yaitu  isi buku. Untuk isi buku yang dimaksud meliputi, (a) isi cerita, (b) alur cerita (c) amanat cerita, (d) kebahasaan.

Resensi buku sastra yang berkaitan dengan unsur luar (ekstrinsik) dan unsur dalam (intrinsik) buku, dalam menyusun resensi sangat penting. Tingkat kepentingan tersebut berkaitan langsung dengan  fungsi  resensi bagi pembaca atau calon pemilik buku. Resensilah buku sastra berikut ini !




Dalam  menulis  resensi buku sastra  anda dapat  menulis unsur  luar buku (ekstrinsik buku) dan unsur dalam
(intrinsik)  buku sebagaimana disebut di atas.
Tugas siswa kelas XI: 
  1. Susun resensi buku sastra  Layar Terkembang  karya St.Takdir  Alisyahbana di atas, dengan memperhatikan: (a) unsur-unsur resensi secara umum (b) unsur kebahasaan
  2. Cari contoh  resensi buku sastra novel atau roman asli karya sastra Indonesia (diperbolehkan donlut ) dan berikanlah ulasan tambahan tentang resensi tersebut secara singkat sebagai bahan tampilan dalam menyampaikan rangkuman resensi secara langsung/lisan di depan kelas.
selamat menyeleaikan tugas anda !