HAL PENTING dalam MEMBAHAS NOVEL (1)
Dalam tampilan lalu dibahas tentang tema, topik, dan judul yang baik dalama sebuah novel. Berikut ini akan dibicarakan hal penting yang terkait dalam pembicaraan novel, antara lain
a. Tokoh dan penokohan
Individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakunya di dalam berbagai peristiwa cerita. Umumnya berupa manusia, binatang atau benda-benda yang diinsankan.
· Tokoh Sentral
(1) Tokoh protagonist dan antagonis
(2) Tokoh utama: kriterianya bukan frekuensi kemunculan tokoh itu dalam cerita, tetapi intensitas keterlibatan tokoh tersebut dalam peristiwa-peristiwa yang membangun cerita
(3) Di samping tokoh protagonist dan antagonis terdapat wirawan dan wirawati (tokoh penting yang cenderung diposisikan setara dan dapat menggeser tokoh utama, misalnya : Dalam buku Siti Nurbaya tokoh “Datuk Maringgih (antiwirawan).
b. Tokoh Bawahan
Bukan atau tidak sentral tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk mendukung tokoh utama. Contoh : “Corrie dan Rapi’ah” dalam buku Salah Asuhan
“Yah dan Tini “ dalam buku Belenggu
Dalam buku Salah Asuhan peran Corrie dan RaPi’ah menentukan akhir cerita dalam penyesalan Hanafi. Dalam buku Belenggu di akhir cerita kebersamaan tokoh “Yah dan Tini” secara kebersamaan menentukan akhir ceritanya.
c. Tokoh Datar dan tokoh Bulat
Yang dimaksud dengan tokoh datar adalah tokoh yang statis, misalnya dalam perwatakannya sedikit berubah dari uraian penokohan awal hingga akhir, bahkan dapat tidak berubah sama sekali. Misalnya tokoh dalam pewayangan atau cerita detektif semua tokoh tergolong tokoh datar, karena tampilan tokoh dari awal hingga akhir relative sama atau tidak berubah, kalau berubah relative sedikit geserannya dari watak semula. Hal seperti itu menjadikan jalan cerita mudah ditebak bagi pembacanya.
Tokoh bulat (tokoh kompleks), adalah tokoh yang menampilkan watak lebih dari satu, sehingga tokoh bulat mudah diobedakan dengan tokoh lain dalam sebuah cerita. Selain itu tokoh bulat (kompleks) sering memberikan kejutan-kejutan karena muncul watak yang tak terduga secara mendadak, sehingga dapat memberikan suasana cerita menjadi terpengaruh karenanya.
d. Tokoh dan Fungsinya dalam cerita
Tokoh bulat (kompleks) lebih tinggi fungsi dan nilainya disbanding tokoh datar. Cerita-cerita dedaktis condong menampilkan tokoh datar. Tokoh absurd merupakan gambaran yang memungkinkan mendiami manusia-manusia masa kini, yang kehilangan kediriannya dalam mengekspresikan kehidupan nyata.
Dalam Pembelajaran meri diikuti jalan cerita dalam Film “ AYAT-AYAT CINTA “ sebagai pengganti romannya. Bagaimana pandangan kalaian terhadap “Aisyah dan Maria” ketika keduanya ditempatkan sebagai penentu akhir cerita (ending) dan bagaimanakah kedudukan Syafi’I sebagai tokoh dalam cerita tersebut ?
Pada pembahasan berikutnya “ HAL PENTING dalam MEMBAHAS NOVEL (2)” akan diulas tentang masalah yang berhubungan dengan Alur Cerita.
Dalam novel berbagai peristiwa disajikan dengan urutan tertentu yang disebut alur. Peristiwa terjadinya berdasarkan urutan waktu kejadian (cronological order) tidak semua kejadian dipaparkan tetapi dipilih yang penting atau utama-utama saja untuk membangun cerita berdasarkan akibat-sebab atau sebaliknya. Pada umunya alur novel berstruktur;
| 2. rangsangan (inciting moment) 3. gawatan ( rising ection) |
| |
| 8. selesaian (denouement) |
Pengaluran
Merupakan pengaturan urutan peristiwa pembentuk cerita (diawali, diakhiri tanpa terikat urutan waktu).Ada alur maju, sorot balik dll. Sorot balik pada umumnya digunakan di tengah cerita gunanya untuk menambah suspense "tegangan". Proses menambah tegangan emosional disebut toppings and droppings. Sarana lain untuk menambah tegangan adalah butir-butir cerita yang membayangkan akan terjadinya sesuatu, atau seolah-olah mempersiapkan peristiwa yang akan datang.
Beberapa Faktor Penting dalam Alur
Faktor penting dalam alur dikriteriakan menjadi tiga hal, yaitu (a) kebolehjadian, yaitu meyakinkan tidak mensyaratkan cerita yang realistik melainkan memasukkan akal yang bersumber dari pokok cerita, (b) kejutan, dan (c) kebetulan.
Menurut Macamnya Alur dibedakan menjadi empat golongan, yaitu (a) alur temaan, yaitu semua peristiwa yang terjalin dan kait mengait antara satu peristiwa dengan peristiwa lain, (b) alur tokohan, yaitu pengelompokkan tokoh protagonis mengikat pada bagian cerita dalam jalinan ceritanya, (c) alur bawahan (banyak ditemukan dan dipentingkan dalam karya novel atau karya panjang. Alur bawahan disebut juga subplot, misalnya untuk cerita tambahan atau perluasan yang bertujuan untuk mencipta keseimbangan cerita atau sebagai ilustrasi alur utama, dan (d) alur ganda atau alur tunggal yang terikat dengan sifat kesederhanaan.
Hubungan alur dengan sifat cerita yang lain sebagai pengendali cerita yang memiliki kemungkinan hubungan dengan unsur cerita lain. Visual alur digolongkan manjadi beberapa golongan yaitu ; a) pengantar,
b) rangsangan, c) gawatan, d) tegangan, e) laraian, dan f) selesaian yang berstuktur mengkerucut.
Asalamuaikum wr.wb
BalasHapusRetania Yola I
XII-IPA 3 / 27
pak, saya kurang paham tentang hubungan antara gawatan, tikaian dengan rumitan pada alur novel pak, Tolong dijelaskan.
Terimakasih
Wassalamuailum Wr.Wb
Gawatan dalam pemahaman alur cerita (novel) merupakan praklimaks atau pertentangan antar tokoh utama.Hal ini dapat dimulai dari permulaan perbedaan pendapat, pertentangan pendapat dan sejenisnya. Perpedaan maupun pertentangan awal tersebut akan menjadi landasan/dasar terjadinya kesimpulan hasil. Kesimpulan hasil tersebut (tegangan/klimaks) yang akan menentukan ending cerita.Tikaian adalah istilah saatra yang serti dengan pertentangan. Pertentangan yang dimaksud adalah pertentangan tokoh utama yang mengarah pada klimaks, sedang rumitan adalah permasalahan yang menjadikan tokoh utama untuk mengawali sebuah pertentangan maksud.Semua hal tersebut secara limit berada dalam alur cerita. Sehingga satu dengan yang lain dapat terjadi secara beruntun bahkan dimunkinkan dapat terjadi secara bersamaan.Semakin padat hal tersebut dimunculkan maka semakin membuat alur cerita menarik.
BalasHapus