Powered By Blogger

Selasa, 05 Oktober 2010

Memahami Intrinsik Cerpen

   Berbicara mengenai intrinsik cerpen (tema, alur, sudut pandang pelaku atau point of view, seting atau latar cerita dan manat cerita) maka tidak dapat lepas dari pemahaman dasar tentang sebuah cerpen itu sendiri. Dalam pelajaran telah dijelaskan bahwa kesusasteraan Indonesia mengenal karya sastra bentuk cerpen pada zaman kesusasteraan baru. Dalam kesusasteraan baru Indonesia, yang dikelompokkan dalam zaman sastra angkatan 20-an yang dikenal zaman Balai Pustaka, angkatan 30-an dikenal dengan sebutan Pujangga Baru, angkatan 45 dan angkatan 66.
   Karya cerpen merupakan hasil karya prosa pengaruh dari barat. Dalam kesusasteraan bartu Indonesia cerpen dihadirkan di tengah kalayak pembaca prosa pada zaman angkatan 45, yang sebelumnya karya berbentuk cerpen tidak ditemukan dalam sastra angkatan 20-an yang populer dengan hasil karyanya berbentuk roman (Sitti Nurbaya karya Marah Rusli) dan angkatan 30-an yang melahirkan karya Belenggu karya Arminj Pane.
   Pada zaman angkatan 45 karya cerpen mulai dikenal masyarakat setelah terbitnya cerpen karya Idrus antara lain "Surabaya, AKI, Kisah Celana Pendek, dan beberapa cerpen yang dikumpulkan dalam sebuah buku kumpulan cerpen berjudul Corat Coret di Bawah Tanah, Dari Ave Maria Menuju jalan Lain ke Roma" dan Vickers Jepang karya Nugroho Notosusanto Setelah itu bersama perjalanan sastra Indonesia yang bebas dalam berbagai bentuk karya baik karya pengarang Indonesia maupun pengarang asing, maka ceriota pendek yang populer dengan sebutan cerpen tersebut tumbuh pesat dan paling banyak digemari pembaca karya prosa tulis dibanding dengan roman dan novel. "Melihat suburnya kehidupan cerita pendek mungkin penulis sejarah kesusasteraan akan mencatat dalam lembaran sejarah bahwa bentuk cerita pendek adalah yang paling digemari sesudah tahun 1950 (Yassin, 1965: 8).
    Kembali dalam pembelajaran mengenai intrinsik cerpen, maka perlu diketahui bahwa cerpen yang berciri khusus yaitu mengenai bahasa, tema, alur, amanatnya yang berbeda dengan roman dan novel, maka perlu mendapat penekanan pemahaman bahwa cerpen sangat dipengaruhi oleh waktu kapan cerpen tersebut dihasilkan. Maksudnya, cerpen yang ditulis Idrus pada zaman angkatan 45 secara keseluruhan mengenai nilai intrinsik sastranya tidak dapat disamakan dengan cerpen yang ditulis oleh NH. Dini pada angkatan 66, bahkan berbeda jauh dengan cerpen-cerpen yang ditemukan pada tahunm 2000-an. Misalnya saja tentang latar cerita, cerpen yang tyerbit pada angkatan 45 karya Idrus selalu erat dengan suasana perang, sementara cerpen NH. Dini yang kebanyakan ditulis tahun 66 hingga sekarang banyak menyuarakan hal hal baru yang sudah jauh dari suasana perang yang telah jauh berlalu. Perhatikan petikan beberapa cerpen sesuai zaman dan waktu terbitnya:
A. Keguguran  bayi  yang sudah berumur tujuh bulan dalam kandungan itu, merupakan pukulan besar bagi
     suami istri baru. Mereka baru saja kawin  setahun yang lalu, dan sudah mengharapkan anak. Silaki-laki
     sudah jauh lebih tua daripada yang perempuan. (Kepanjangannya oleh Riyono Pratikto).

B. Ape aje dagang sih, asal jangan nyolong. Tapi tadi pagi dia merasa sebagai terpaksa meninggalkan rumah
    Seperti ada yang memaksa. Paksaan  terasa  bila  kita terikat oleh sesuatu yang lain. Mimin anaknya yang
    telah berumur tiga tahun sakit. Sejak kemarin malam. Biarpun   mertua  perempuannya  datang membantu
    dia  tetap  merasakan  paksaan  pergi  berdagang es tadi pagi. Anaknya  yang paling kecil masih menyusu.
    - Si Mimin kalau sakit suka kolokan, cerewet.
    - Kasihan dong Maknye.
    - Hooh, ngga mau ame neneknye, Kite kan netekin ape. ( S.M.Ardan, Abang Pulang Siang).

Dari dua contoh petikan cerpen yang berbeda waktu dan zaman penulisannya, maka dapat dilihat betapa besar pengaruh bahasa, alur, tema serta latar ceritanya. Tentang bahasanya,  cerpen karya S.M.Ardan  yang berjudul Abang Pulang Siang terasa benar pengaruh bahasa Betawi, sedang dalam cerpen Kepanjangannya karya Riyono, bahasa sehari-hari terasa lekat dan masalah yang diangkat merupakan masalah yang banyak ditemukan di tengah masyarakat.

PENGAYAAN 1 ( UNTUK KELAS  XII)
1. Coba tunjukkan secara jelas perbedaan nilai intrinsik cerpen (bahasa, sudut pandang pelaku, setting,
    amanat  dan  alur  ceritanya )  dari  sebuah   cerpen   yang  berbeda zaman atau waktu penulisannya.

2. Berilah  kesimpulan  tentang   pemahaman   intrinsik  cerpen ( bahasa, sudut pandang pelaku, setting,
    amanat dan alur ceritanya) dari sebuah zaman sastra tertentu.


83 komentar:

  1. rizka kusuma XII IPS 1 - 27

    intrinsik cerpen itu antara lain : tema, amanat, alur, sudut pandang pelaku, dan latar cerita. jika kita membicarakan intrinsik cerpen maka semua hal tersebut diatas harus dipahami satu demi satu, misalnya

    a : tema : tema cerita pendek sesuai dengan dasar penulisan cerpen pada umumnya dipengaruhi dengan keadaan sehari hari ditengah masyarakat. sesuai dengan keadaan masyarakat sebuah zaman apakah mungkin kita samakan? contoh : zaman 1945 keadaan masyarakatnya berbeda dengan zaman 1966 bahkan lebih berbeda dengan zaman 2010. jika keadaan masyarakat 1945 dijadikan cerpen tentunya akan melahirkan cerpen cerpen yang menggambarkan suasana perang. contoh : kita sadar sering dijumpai cerpen yang berjudul Surabaya, AKI, kisah celana pendek, kumpulan cerpen, dari Avemaria menuju jalan lain ke roma karya idrus atau vicrers jepang karya nugroho noto susanto.sementara tahun 1966 N H dini dalam mengangkat temanya dalam cerpen cerpennya yang berjudul : anak bungsu, keguguran, dan anak ketiga yg banyak diilhami kondisi Indonesia yang sedang kacau tapi lebih menonjolkan sifat kewanitaannya (cinta) dan juga berbeda dengan pandangan Pramudia : buruh, jam kerja, OPAS. yang menyikapi kondisi saat itu sebagai tema cerpennya (sosial budaya).

    BalasHapus
  2. Shinta Dwitifani R. P.5 Oktober 2010 pukul 22.40

    Shinta Dwitifani R. P.
    XII IPA 3 / 32

    I. 1. BAHASA :
    bahasa yang digunakan dalam cerpen lama berbeda dengan cerpen baru. jika cerpen baru bahasa yang digunakan tergolong lebih berani daripada cerpen lama.contohnya "kalau kepalamu ditaruh di kompor dan kakimu dibekukan di freezer, suhu tubuh di perutmu normal." kutipan dari cerpen karya utami. dapat dilihat dari situ, kalimat "kepalamu ditaruh di kompor..." penggunaan bahasanya berani. sedangkan cerpen lama, pengarang masih menggunakan bahasa yang halus dan tidak terlalu vulgar.contohnya "Keguguran bayi yang sudah berumur tujuh bulan dalam kandungan itu, merupakan pukulan besar bagi
    suami istri baru. Mereka baru saja kawin setahun yang lalu, dan sudah mengharapkan anak. "
    lalu bahasa pada cerpen lama cenderung berbelit - belit dari pada cerpen baru. akibat dari pengaruh alur yang berbelit - belit pula.

    2. SUDUT PANDANG
    sudut pandang dalam cerpen lama tidak terlalu berbeda jauh dengan cerpen baru. kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.

    3. PENOKOHAN
    Penokohan dalam cerpen lama biasanya tentang seorang pejuang atau masyarakat Indonesia yang tertindas karena penjajahan di Indonesia. karena pada cerpen lama biasanya bertemakan tentang masa - masa perjuangan. sedangkan pada cerpen baru biasanya menggunakan pelajar atau mahasiswa. karena tema pada cerpen baru kebanyakan mengisahkan percintaan.

    4. SETTING
    *tempat : tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen lama adalah di jalan raya yang sedang terjadi peperangan atau di hutan yang sedang terjadi perang gerilya. jika cerpen baru biasanya bertempat di sekolah atau kampus.
    *waktu : waktu yang terjadi jika cerpen lama kebanyakan pada malam hari yang sedang terjadi ketegangan antara masyarakat dengan penjajah. sedangkan pada cerpen baru waktu yang sering dipakai bermacam - macam.
    *suasana : pada cerpen lama kebanyakan suasananya tentang perang dan perjuangan. sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.

    5. AMANAT
    amanat yang ada pada cerpen lama biasanya menyuarakan tentang kegigihan dan pengorbanan seseorang karena hidup pada masa peperangan. sedangkan pada cerpen baru amanat yang ada lebih meluas pesan moral yang disampaikan karena tema yang di angkat juga lebih beragam.

    6. ALUR
    alur pada cerpen lama cenderung lebih berbelit - belit dari pada cerpen baru. karena pengaruh gaya hidup masyarakat jaman dulu yang terlalu banyak memikirkan pertimbangan. sedangkan cerpen baru alurnya lebih to the point. karena pengaruh pola pikir masyarakat saat ini yang cenderung instan.

    II. cerpen baru
    A. BAHASA
    bahasanya lebih modern, lebih beragam dan cenderung lebih vulgar

    B.SUDUT PANDANG
    sudut pandangnya bermacam - macam pula.

    C.PELAKU
    pelaku pada cerpen baru lebih bervariasi. dari yang status sosialnya menengah ke bawah sampai yang menengah ke atas. dari yang protagonis sampai figuran pula.

    D. SETTING
    setting yang ada juga lebih bervariasi. karena tema yang diangkat lebih bermacam - macam dan tidak monoton.

    E. AMANAT
    amanat yang dipesankan pun lebih banyak. karena tema yang diangkat lebih bervariasi. sehingga mengingatkan kita semua pada banyak pesan moral yang berharga

    F. ALUR
    alur yang ada langsung ke pokok permasalahan dan tidak berbelit - belit.

    Terima Kasih Pak..

    BalasHapus
  3. Alvika Reza Lutfiah
    XII IPA 3/ 04

    1. Cerpen yang berciri khusus yaitu bahasa, tema, alur, amanatnya yang berbeda dengan roman dan novel, maka perlu mendapat penekanan pemahaman bahwa cerpen sangat dipengaruhi oleh waktu kapan cerpen tersebut dihasilkan. maksudnya, cerpen yang ditulis Idrus pada zaman angkatan 45 secara keseluruhan mengenai nilai intrinsik sastranya tidak dapat disamakan dengan cerpen yang ditulis oleh NH. Dini pada angkatan 66, bahkan berbeda jauh dengan cerpen-cerpen yang ditemukan pada tahun 2000-an. Misalnya saja tentang latar cerita, cerpen yang terbit pada angkatan 45 karya Idrus selalu erat dengan suasana perang, sementara cerpen NH. Dini yang kebanyakan ditulis tahun 66 hingga sekarang banyak menyuarakan hal-hal baru yang sudah jauh dari suasana perang yang jauh berlalu.

    2. Cerpan yang berbeda waktu dan zaman penulisannya, maka dapat dilihat betapa besar pengaruh bahasa, alur, tema serta latar ceritanya. Bahasa sehari-hari terasa lekat dan masalah yang diangkat merupakan masalah yang banyak ditemukan ditengah masyarakat.

    BalasHapus
  4. Yosa Ferdyan Chrisanto5 Oktober 2010 pukul 22.50

    Yosa Ferdyan C
    XII IPA 3 / 35


    Intrinsik cerpen itu antara lain : tema, amanat, alur, sudut pandang pelaku, dan latar cerita. jika kita membicarakan intrinsik cerpen maka semua hal tersebut diatas harus dipahami satu demi satu, misalnya

    a. Tema : Sangat penting dalam sebuah cerpen menentukan suatu tema. Dari zaman ke zaman,tema suatu cerpen pastilah berbeda satu sama lain karena bergantung suasana atau keadaan pada waktu itu. Misalnya pada tahun 1945,banyak novel yang betemakan perang karena sama seperti pada keadaan Indonesia pada waktu itu yaitu perang. Sedangkan pada zaman sekarang ini,banyak cerpen yang bertemakan cinta remaja.

    b. Amanat : Amanat sebetulnya tidak beda jauh. Sama seperti tema,amanat juga di pengaruhi keadaan zaman. Biasanya amanat dalam suatu cerpen dihasilkan dari pengalaman pribadi. Pada angkatan 45 kebanyakan cerpen berpesan tentang semangat perjuangan pada waktu itu. Sedangkan sekarang kebanyakan cerpen memiliki amanat yang ada hubungannya dengan kehidupan sehari - hari misalnya : kita harus bekerja keras,tidak boleh gampang percaya dan lain - lain.

    C.Sudut pandang
    Cerpen zaman 45 dan zaman sekarang tidak berbeda jauh dalam pemakaian sudut pandang. Kebanyakn memakai sudut pandang orang pertama yaitu "aku" sudut pandang orang ketiga.

    D.Pelaku
    Umumnya dalam suatu cerpen,tokoh tidak terlalu banyak. Karena dari definisi cerpen itu adalah karya prosa yang terdiri dari 1 permasalahan dan 1 jalan keluar yang dikembangkan.Begitu juga cerpen zaman 45 sampai sekarang tidak jauh berbeda. Tokoh dibedakan menjadi 2 yaitu tokoh protagonis : tokoh utama yang kebanyakan sikapnya baik, tokoh antagonis : tokoh yang menentang tokoh utama.

    E.Alur
    Dari zaman dahulu hingga sekarang dalam pemakaian alur pada sebuah cerpen menggunakan alur maju dan alur menggantung. Yang alur maju berarti cerita berjalan terus maju hingga ke depan sedangkan alur menggantung adalah cerita berhenti pada kemunculan konflik dan tidak ada penyelesain misalnya pada cerpen " Darmin" yang menggunakan alur menggantung.

    F.Bahasa
    Pada cerpen zaman dahulu misalnya angkatan 45 menggunakan bahasa yang belat belit,tertutup dan sulit dipahami. Sedangkan cerpen zaman sekarang,cerpen menggunakan bahasa yang lebih modern,terbuka dan terasa vulgar.

    2. Kesimpulan
    Berbagai zaman memiliki ciri yang berbeda. Karena situasi pada saat itu mempengaruhi proses penulisan dari cerpen itu sendiri. Misalnya,pada angkatan 45 karena situasi pada saat itu muncul banyak perang maka isi cerpen itu banyak berbau perang (suara senapan,pistol dan lain - lain). Angkatan 66 banyak dipengaruhi oleh keadaan yang sedang krisis waktu itu. Serta angkatan atau zaman sekarang banyak yang memunculkan suatu percintaan. Karena saat ini percintaan sering dibicarakan pada kehidupan sehari - hari.

    BalasHapus
  5. Yosa Ferdyan Chrisanto5 Oktober 2010 pukul 22.54

    Yosa Ferdyan C
    XII IPA 3 / 35

    TERIMA KASIHnya ketinggalan pak . .hehehe

    BalasHapus
  6. Nazala Ayunda
    XII IPA 3 / 21


    Perbedaan nilai intrinsik cerpen dulu dan sekarang ditinjau dari unsur :

    a. Bahasa
    Bahasa dalam cerpen sastra lama dengan cerpen sekarang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pada cerpen sastra lama, pola bahasa dan struktur kalimatnya sukar untuk dipahami dan banyak menggunakan kalimat perumpamaan. sedangkan dalam cerpen sekarang (sastra baru), bahasanya lebih lugas dan mudah dipahami. Kebanyakan menggunakan bahasa sehari-hari.

    b. Sudut pandang
    Sudut pandang cerpen dulu dan sekarang tidak jauh berbeda karena masih menggunakan sudut pandang pelaku utama sebagai orang ketiga.

    c. Pelaku
    Pelaku dalam cerepen sastra lama masih berkisar tentang zaman penjajahan dan peperangan seperti menggunakan tokoh sebagai tentara perang. berbeda dengan cerpen sastra baru yang kebanyakan pelaku utama berkisar pada diri sendiri.

    d. Setting
    Setting tempat pada cerpen lama kebanyakan menggunakan perkampungan atau pedesaan. Sedangkan pada cerpen baru kebanyakan menggunakan setting perkotaan, sekolah, kantor maupun kampus

    e Amanat
    Amanat pada cerpen sastra lama dan baru tidak jauh berbeda karena pada dasarnya amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral yang berguna sebagai nasihat bagi para pembacanya.

    f. Alur cerita
    Pada sastra lama, alur cerita kebanyakan mengunakan happy ending atau sad ending. tapi pada sastra baru, kebanyakan menggunakan alur yang menggantung pada klimaks saja.

    2. Kesimpulannya : cerpen pada sastra lama cukup berbeda dengan cerpen sastra baru. Hal ini terletak pada unsur bahasa, pelaku, setting dan alur cerita yang memiliki perbedaan signifikan dengan cerpen sastra baru. Hanya amanat dan sudut pandang saja yang tidak jauh berbeda antara cerpen sastra lama dan cerpen sastra beru.

    Sekian pak, terima kasih
    Maaf pak kalau pemahaman saya masih kurang.

    BalasHapus
  7. Liana Suciati
    XII IPA 3/ 18

    1. Cerpen yang berciri khusus yaitu bahasa, tema, alur, amanatnya yang berbeda dengan roman dan novel, maka perlu mendapat penekanan pemahaman bahwa cerpen sangat dipengaruhi oleh waktu kapan cerpen tersebut dihasilkan. maksudnya, cerpen yang ditulis Idrus pada zaman angkatan 45 secara keseluruhan mengenai nilai intrinsik sastranya tidak dapat disamakan dengan cerpen yang ditulis oleh NH. Dini pada angkatan 66, bahkan berbeda jauh dengan cerpen-cerpen yang ditemukan pada tahun 2000-an. Misalnya saja tentang latar cerita, cerpen yang terbit pada angkatan 45 karya Idrus selalu erat dengan suasana perang, sementara cerpen NH. Dini yang kebanyakan ditulis tahun 66 hingga sekarang banyak menyuarakan hal-hal baru yang sudah jauh dari suasana perang yang jauh berlalu.

    2. Cerpan yang berbeda waktu dan zaman penulisannya, maka dapat dilihat betapa besar pengaruh bahasa, alur, tema serta latar ceritanya. Bahasa sehari-hari terasa lekat dan masalah yang diangkat merupakan masalah yang banyak ditemukan ditengah masyarakat.

    BalasHapus
  8. Akhbar galang marhendra
    12IPA3/ 02


    intrinsik cerpen itu antara lain : tema, amanat, alur, sudut pandang pelaku, dan latar cerita. jika kita membicarakan intrinsik cerpen maka semua hal tersebut diatas harus dipahami satu demi satu, misalnya

    a. Tema : pada dasarnya sebuah cerpen pasti memiliki sebuah tema yang menjadi bahan pembahasan dari cerpen yang pada akhirnya untuk menentukan sebuah judul dari cerpen tersebut,contoh: cerpen karangan Idrus yang bertema perang dengan judul AKI. bahkan tema cerpen yang sekarang dengan yang terdahulu sangat berbeda. contoh zaman sekarang : percintaan remaja.

    b. Amanat : dalam sebuah cerpen pasti meiliki sebuah amanat atau pesan yang dari pengarang disampaikan kepada pembaca secara tersirat maupun tersurat. dalam amanat cerpen tahun - tahun terdahulu dengan tahun sekarang sangat berbeda dari isi pesan cerpen tahun terdahulu itu kebanyakan tentang motivasi atau semangat juang dan tahun sekarang tentang percitaan atau sama halnya dengan masalah remaja.

    C.Sudut pandang :Cerpen zaman 45 dan zaman sekarang tidak berbeda jauh dalam pemakaian sudut pandang. Kebanyakn memakai sudut pandang orang pertama yaitu "aku" sudut pandang orang ketiga.

    D.
    D.Pelaku
    Umumnya dalam suatu cerpen,tokoh tidak terlalu banyak. Karena dari definisi cerpen itu adalah karya prosa yang terdiri dari 1 permasalahan dan 1 jalan keluar yang dikembangkan.Begitu juga cerpen zaman 45 sampai sekarang tidak jauh berbeda. Tokoh dibedakan menjadi 2 yaitu tokoh protagonis : tokoh utama yang kebanyakan sikapnya baik, tokoh antagonis : tokoh yang menentang tokoh utama.dan tritagonis yaitu penengah.

    E.Alur :Dari zaman dahulu hingga sekarang dalam pemakaian alur pada sebuah cerpen menggunakan alur maju dan alur menggantung. Yang alur maju berarti cerita berjalan terus maju hingga ke depan sedangkan alur menggantung adalah cerita berhenti pada kemunculan konflik dan tidak ada penyelesain misalnya pada cerpen " Darmon" yang menggunakan alur menggantung.

    F.Bahasa: Pada cerpen zaman dahulu misalnya angkatan 45 menggunakan bahasa yang belat belit,tertutup dan sulit dipahami. Sedangkan cerpen zaman sekarang,cerpen menggunakan bahasa yang lebih modern,terbuka dan terasa vulgar.

    G. SETTING
    *tempat : tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen lama adalah di jalan raya yang sedang terjadi peperangan atau di hutan yang sedang terjadi perang gerilya. jika cerpen baru biasanya bertempat di sekolah atau kampus.
    *waktu : waktu yang terjadi jika cerpen lama kebanyakan pada malam hari yang sedang terjadi ketegangan antara masyarakat dengan penjajah. sedangkan pada cerpen baru waktu yang sering dipakai bermacam - macam.
    *suasana : pada cerpen lama kebanyakan suasananya tentang perang dan perjuangan. sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.

    2. kesimpulan

    dalam kesimplan kali ini cerpen tahun 45` an dengan tahun 2010 sangatlah berbeda dari berbagai sudut pandang, alur, setting, amanat dll. sangatlah riskan cerpen pada tahun sekarang atau modern yang hanya mengungkap kisah peremajaan karena mungkin denga keadaan saat ini para pengarang lebih mementingkan laku dalam pandangan materi bukan dalam segi artistik bahasanya dalam menguak sisi kehidupan.

    BalasHapus
  9. merissadatul F
    XII IPA3-20

    intrinsik cerpen itu antara lain : tema, amanat, alur, sudut pandang pelaku, dan latar cerita. jika kita membicarakan intrinsik cerpen maka semua hal tersebut diatas harus dipahami satu demi satu, misalnya
    I.1. BAHASA :
    bahasa yang digunakan dalam cerpen lama berbeda dengan cerpen baru. jika cerpen baru bahasa yang digunakan tergolong lebih berani daripada cerpen lama.contohnya "kalau kepalamu ditaruh di kompor dan kakimu dibekukan di freezer, suhu tubuh di perutmu normal." kutipan dari cerpen karya utami. dapat dilihat dari situ, kalimat "kepalamu ditaruh di kompor..." penggunaan bahasanya berani. sedangkan cerpen lama, pengarang masih menggunakan bahasa yang halus dan tidak terlalu vulgar.contohnya "Keguguran bayi yang sudah berumur tujuh bulan dalam kandungan itu, merupakan pukulan besar bagi
    suami istri baru. Mereka baru saja kawin setahun yang lalu, dan sudah mengharapkan anak. "
    lalu bahasa pada cerpen lama cenderung berbelit - belit dari pada cerpen baru. akibat dari pengaruh alur yang berbelit - belit pula.

    2. SUDUT PANDANG
    sudut pandang dalam cerpen lama tidak terlalu berbeda jauh dengan cerpen baru. kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.

    3. PENOKOHAN
    Penokohan dalam cerpen lama biasanya tentang seorang pejuang atau masyarakat Indonesia yang tertindas karena penjajahan di Indonesia. karena pada cerpen lama biasanya bertemakan tentang masa - masa perjuangan. sedangkan pada cerpen baru biasanya menggunakan pelajar atau mahasiswa. karena tema pada cerpen baru kebanyakan mengisahkan percintaan.

    4. SETTING
    *tempat : tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen lama adalah di jalan raya yang sedang terjadi peperangan atau di hutan yang sedang terjadi perang gerilya. jika cerpen baru biasanya bertempat di sekolah atau kampus.
    *waktu : waktu yang terjadi jika cerpen lama kebanyakan pada malam hari yang sedang terjadi ketegangan antara masyarakat dengan penjajah. sedangkan pada cerpen baru waktu yang sering dipakai bermacam - macam.
    *suasana : pada cerpen lama kebanyakan suasananya tentang perang dan perjuangan. sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.

    5. AMANAT
    amanat yang ada pada cerpen lama biasanya menyuarakan tentang kegigihan dan pengorbanan seseorang karena hidup pada masa peperangan. sedangkan pada cerpen baru amanat yang ada lebih meluas pesan moral yang disampaikan karena tema yang di angkat juga lebih beragam.

    6. ALUR
    alur pada cerpen lama cenderung lebih berbelit - belit dari pada cerpen baru. karena pengaruh gaya hidup masyarakat jaman dulu yang terlalu banyak memikirkan pertimbangan. sedangkan cerpen baru alurnya lebih to the point. karena pengaruh pola pikir masyarakat saat ini yang cenderung instan.

    II. Kesimpulan
    Berbagai jaman memiliki ciri berbeda. Karena situasi saat itu mempengaruhi proses penulisan dari cerpen itu. Misalnya,pada angkatan 45 karena situasi pada saat itu terjadi perang maka isi cerpen itu banyak berbau perang (suara senapan,pistol dan lain - lain). Angkatan 66 banyak dipengaruhi oleh keadaan yang sedang krisis waktu itu. Serta angkatan atau jaman sekarang banyak memunculkan suatu percintaan. Karena saat ini percintaan sering dibicarakan dalam kehidupan sehari - hari.

    BalasHapus
  10. Dian Apriliana
    XII IPA 3/ 11

    1. Cerpen yang berciri khusus yaitu bahasa, tema, alur, amanatnya yang berbeda dengan roman dan novel, maka perlu mendapat penekanan pemahaman bahwa cerpen sangat dipengaruhi oleh waktu kapan cerpen tersebut dihasilkan. maksudnya, cerpen yang ditulis Idrus pada zaman angkatan 45 secara keseluruhan mengenai nilai intrinsik sastranya tidak dapat disamakan dengan cerpen yang ditulis oleh NH. Dini pada angkatan 66, bahkan berbeda jauh dengan cerpen-cerpen yang ditemukan pada tahun 2000-an. Misalnya saja tentang latar cerita, cerpen yang terbit pada angkatan 45 karya Idrus selalu erat dengan suasana perang, sementara cerpen NH. Dini yang kebanyakan ditulis tahun 66 hingga sekarang banyak menyuarakan hal-hal baru yang sudah jauh dari suasana perang yang jauh berlalu.

    2. Cerpan yang berbeda waktu dan zaman penulisannya, maka dapat dilihat betapa besar pengaruh bahasa, alur, tema serta latar ceritanya. Bahasa sehari-hari terasa lekat dan masalah yang diangkat merupakan masalah yang banyak ditemukan ditengah masyarakat.

    BalasHapus
  11. fitri kurniawati
    xii ipa 3/14
    1. Cerpen yang berciri khusus
    yaitu bahasa, tema, alur,
    amanatnya yang berbeda
    dengan roman dan novel, maka
    perlu mendapat penekanan
    pemahaman bahwa cerpen
    sangat dipengaruhi oleh waktu
    kapan cerpen tersebut
    dihasilkan. maksudnya, cerpen
    yang ditulis Idrus pada zaman
    angkatan 45 secara keseluruhan
    mengenai nilai intrinsik sastranya
    tidak dapat disamakan dengan
    cerpen yang ditulis oleh NH. Dini
    pada angkatan 66, bahkan
    berbeda jauh dengan cerpen-
    cerpen yang ditemukan pada
    tahun 2000-an. Misalnya saja
    tentang latar cerita, cerpen yang
    terbit pada angkatan 45 karya
    Idrus selalu erat dengan suasana
    perang, sementara cerpen NH.
    Dini yang kebanyakan ditulis
    tahun 66 hingga sekarang
    banyak menyuarakan hal-hal
    baru yang sudah jauh dari
    suasana perang yang jauh
    berlalu.
    2. Cerpan yang berbeda waktu
    dan zaman penulisannya, maka
    dapat dilihat betapa besar
    pengaruh bahasa, alur, tema
    serta latar ceritanya. Bahasa
    sehari-hari terasa lekat dan
    masalah yang diangkat
    merupakan masalah yang
    banyak ditemukan ditengah
    masyarakat.

    BalasHapus
  12. Fardiansyah D
    XII IPA 3/ 13

    1. Cerpen yang berciri khusus yaitu bahasa, tema, alur, amanatnya yang berbeda dengan roman dan novel, maka perlu mendapat penekanan pemahaman bahwa cerpen sangat dipengaruhi oleh waktu kapan cerpen tersebut dihasilkan. maksudnya, cerpen yang ditulis Idrus pada zaman angkatan 45 secara keseluruhan mengenai nilai intrinsik sastranya tidak dapat disamakan dengan cerpen yang ditulis oleh NH. Dini pada angkatan 66, bahkan berbeda jauh dengan cerpen-cerpen yang ditemukan pada tahun 2000-an. Misalnya saja tentang latar cerita, cerpen yang terbit pada angkatan 45 karya Idrus selalu erat dengan suasana perang, sementara cerpen NH. Dini yang kebanyakan ditulis tahun 66 hingga sekarang banyak menyuarakan hal-hal baru yang sudah jauh dari suasana perang yang jauh berlalu.

    2. Cerpan yang berbeda waktu dan zaman penulisannya, maka dapat dilihat betapa besar pengaruh bahasa, alur, tema serta latar ceritanya. Bahasa sehari-hari terasa lekat dan masalah yang diangkat merupakan masalah yang banyak ditemukan ditengah masyarakat.

    BalasHapus
  13. Rika Wulan N.
    XII IPA 4/31

    Remidi Bahasa Indonesia

    1. Pada angkatan 45, para pujangga belum mampu menuangkan ide ceritanya secara bebas. Para cerpenis, masih terbelenggu oleh desakan politik Jepang dan kolonial Belanda sehingga karyanya masih berkutat pada cerpen yang istilahnya 'menghamba pada kekuasaan Jepang'.
    Pada jadi isi cerita dari cerpen juga berkutat tentang kehidupan masa penjajahan jepang dan kebelenguan yag diderita. Isi cerpen juga menceritakan tentang semangat yang berkoar-koar dari para pejuang.
    Contoh: Surabaya, corat coret di bawah tanah.

    Sedangkan pada sastra sekarang, para pengarang bisa berkarya dengan bebas tanpa takut pada kekontraan yang ditimbulkan dari karya yang diluncurkan. Para penerbit ataupun pemerintah juga tidak mengekang para cerpenis dalam berkarya. isi ceritanya pun sesuai dengan kehidupan saat ini serta gejolak-gejolak yang terjadi.
    contoh: kumpulan cerpen pasca tsunami karya anak korban tsunami pada tahun 2006

    2. Kesimpulan adalah:
    Unsur intrinsik dari cerpen memiliki kesesuaian dengan zaman. Isi dari cerpen mampu menyampaikan peristiwa yang sedang terjadi di tengah-tengah msyarakat. Sehingga, cerpen juga mampu mengungkapkan hal-hal yang menjadi perbincangan dari suatu zaman.

    Terimakasih, Pak.

    BalasHapus
  14. Dimas Prakoso Dewa
    XII IPA 3
    12

    1)I. BAHASA :
    Bahasa yang digunakan dalam cerpen baru lebih berani daripada cerpen lama. Pada cerpen lama bahasanya lebih berbelit-belit, karena terkait dengan alur yang berbelit-belit pula.
    II. SUDUT PANDANG :
    Sudut pandang pada cerpen lama dan baru tidak jauh berbeda, rata-rata menggunakan sudut pandang orang pertama dan ketiga.
    III. PENOKOHAN :
    Penokohan dalam cerpen lama biasanya tentang seorang pejuang atau masyarakat Indonesia yang tertindas karena penjajahan di Indonesia. karena pada cerpen lama biasanya bertemakan tentang masa - masa perjuangan. sedangkan pada cerpen baru biasanya menggunakan pelajar atau mahasiswa. karena tema pada cerpen baru kebanyakan mengisahkan percintaan.
    IV. SETTING :
    *tempat : tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen lama adalah di jalan raya yang sedang terjadi peperangan atau di hutan yang sedang terjadi perang gerilya. jika cerpen baru biasanya bertempat di sekolah atau kampus.
    *waktu : waktu yang terjadi jika cerpen lama kebanyakan pada malam hari yang sedang terjadi ketegangan antara masyarakat dengan penjajah. sedangkan pada cerpen baru waktu yang sering dipakai bermacam - macam.
    *suasana : pada cerpen lama kebanyakan suasananya tentang perang dan perjuangan. sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.
    V. AMANAT :
    Pada cerpen lama pesan-pesan yang disampaikan bersifat memberi semangat terhadap perjuangan, sedangkan pada cerpen baru pesan-pesan yang disampaikan lebih bersifat ke moral yang disampaikan untuk para pembaca.
    VI. ALUR :
    Alur pada cerpen lama lebih berbelit-belit karena gaya hidup orang jaman dahulu lebih berbelit-belit, sedangkan alur pada cerpen baru lebih simpel dan to the point karena orang jaman sekarang tidak suka hal yang sulit atau rumit.

    2) Kesimpulan dari unsur intrinsik cerpen ( bahasa, sudut pandang pelaku, setting,amanat dan alur ceritanya)yaitu orang jaman dahulu lebih senang hal-hal yang rumit.
    Sedangkan orang-orang jaman sekarang lebih suka hal-hal yang simpel.

    terima kasih pak . . .

    BalasHapus
  15. Ayu Ryan Prameswari
    XII IPA 3 / 08

    1) Dari segi
    a. Bahasa : Cerpen lama bahasanya jika cerpen baru bahasa yang digunakan tergolong lebih berani daripada cerpen lama.contohnya kalimat "pendek banget sih kamu !..." penggunaan bahasanya berani. sedangkan cerpen lama, pengarang masih menggunakan bahasa yang halus.contohnya "Hati-hati nak kalau sedang berkendara."
    lalu bahasa pada cerpen lama juga sering berbelit-belit dibandingkan cerpen baru yang bahasanya lebih spontan.

    2. SUDUT PANDANG
    sudut pandang dalam cerpen lama tidak terlalu berbeda jauh dengan cerpen baru. hampir semua cerpen tersebut menggunakan sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.

    3. PENOKOHAN
    Penokohan dalam cerpen lama biasanya tentang seorang pejuang atau masyarakat Indonesia yang tertindas karena penjajahan dan peperangan yang terjadi di Indonesia. sedangkan pada cerpen baru biasanya menggunakan pelajar atau mahasiswa. karena tema pada cerpen baru lebih sering bertemakan percintaan .

    4. SETTING
    *tempat : tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen lama adalah ketika terjadi suatu peperangan atau di hutan yang sedang terjadi perang gerilya. jika cerpen baru biasanya bertempat di tempat-tempat hiburan seperti mall, tempat nongkrong, adapula sekolah dan rumah sakit.
    *waktu : waktu yang terjadi jika cerpen lama lebih banyak antara masyarakat dengan penjajah.(biasanya pada waktu malam hari)pada saat penjajah menyelinap.
    sedangkan pada cerpen baru(pagi,siang,sore,malam)
    *suasana : pada cerpen lama kebanyakan suasananya tentang peperangan sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.

    5. AMANAT
    amanat yang ada pada cerpen lama biasanya menyuarakan tentang kegigihan seseorang karena hidup pada masa peperangan. sedangkan pada cerpen baru amanat yang ada lebih meluas pada pesan moral

    6. ALUR
    alur pada cerpen lama cenderung lebih berbelit - belit dari pada cerpen baru. karena pengaruh gaya hidup masyarakat jaman dulu yang terlalu banyak memikirkan pertimbangan. sedangkan cerpen baru alurnya lebih to the point. karena pengaruh pola pikir masyarakat saat ini yang cenderung instan.

    2)Kesimpulan Cerpen baru dan cerpen lama :
    Hampir semua unsur bahasa, sudut pandang, pelaku/penokohan dan setting berbeda.
    Bahasa : Cerpen lama bahasanya lebih halus dibanding cerpen baru. Cerpen Baru bahasa yang dipakai adalah bahasa sehari-hari (lebih spontan)
    Sudut Pndang : Hmapir sama yaitu Sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
    Pelaku / penokohan : Penokohan ini dilihat dari dialog antar tokoh dan akting
    Setting : Cerpen lama settingnya lebih ke suasana peperanmgan. sedangkan cerpen baru settingnya tergantung alur cerita, kalau percintaan biasanya suasananya romantis. dlll.

    Sekian pak..
    Terima kasih, maaf bila ada kekurangan

    BalasHapus
  16. Dimas P
    XII IPA 3/ 12

    1. Cerpen yang berciri khusus yaitu bahasa, tema, alur, amanatnya yang berbeda dengan roman dan novel, maka perlu mendapat penekanan pemahaman bahwa cerpen sangat dipengaruhi oleh waktu kapan cerpen tersebut dihasilkan. maksudnya, cerpen yang ditulis Idrus pada zaman angkatan 45 secara keseluruhan mengenai nilai intrinsik sastranya tidak dapat disamakan dengan cerpen yang ditulis oleh NH. Dini pada angkatan 66, bahkan berbeda jauh dengan cerpen-cerpen yang ditemukan pada tahun 2000-an. Misalnya saja tentang latar cerita, cerpen yang terbit pada angkatan 45 karya Idrus selalu erat dengan suasana perang, sementara cerpen NH. Dini yang kebanyakan ditulis tahun 66 hingga sekarang banyak menyuarakan hal-hal baru yang sudah jauh dari suasana perang yang jauh berlalu.

    2. Cerpan yang berbeda waktu dan zaman penulisannya, maka dapat dilihat betapa besar pengaruh bahasa, alur, tema serta latar ceritanya. Bahasa sehari-hari terasa lekat dan masalah yang diangkat merupakan masalah yang banyak ditemukan ditengah masyarakat.

    BalasHapus
  17. Indirasari Cynthia Sp
    XII IPA 3/17

    1. Cerpen yang berciri khusus yaitu bahasa, tema, alur, amanatnya yang berbeda dengan roman dan novel, maka perlu mendapat penekanan pemahaman bahwa cerpen sangat dipengaruhi oleh waktu kapan cerpen tersebut dihasilkan. maksudnya, cerpen yang ditulis Idrus pada zaman angkatan 45 secara keseluruhan mengenai nilai intrinsik sastranya tidak dapat disamakan dengan cerpen yang ditulis oleh NH. Dini pada angkatan 66, bahkan berbeda jauh dengan cerpen-cerpen yang ditemukan pada tahun 2000-an. Misalnya saja tentang latar cerita, cerpen yang terbit pada angkatan 45 karya Idrus selalu erat dengan suasana perang, sementara cerpen NH. Dini yang kebanyakan ditulis tahun 66 hingga sekarang banyak menyuarakan hal-hal baru yang sudah jauh dari suasana perang yang jauh berlalu.

    2. Cerpan yang berbeda waktu dan zaman penulisannya, maka dapat dilihat betapa besar pengaruh bahasa, alur, tema serta latar ceritanya. Bahasa sehari-hari terasa lekat dan masalah yang diangkat merupakan masalah yang banyak ditemukan ditengah masyarakat.

    BalasHapus
  18. Nama : Miralda Yessa Bella
    Kelas : 12-IPA 4
    No : 21


    1. Melalui artikel blog yang telah ditulis pak Iwan maka menurut kesimpulan saya cerpen yang berbeda zaman mengalami suatu revolusi pada unsur intrinstiknya (tema, bahasa, alur, sudut pandang, latar)

    dan berikut contohnya :

    "Perkataan Wartini menambah semangatku untuk menguraikan segala hal kepadanya. kata wartini : takutmu berlebih-lebihan Sul, aku mencintaimu. ini realistis, bukan cinta monyet" Ave Maria angkatan 45

    sedang kutipan berikutnya
    "supaya bahagia dengarkan ibu, ibu tidak macam-macam ibu hanya ingin kamu bahagia. ibu tidak minta macam-macam ibu hanya ingin kamu jadi dokter di kampung itu ............nantinya kamu akan jadi dokter yang sukses' kutipan 'anak ibu''reda Gaurdamo'2006

    dan dari kedua kutipan di atas dapat kita jelaskan bahwa terdapat perbedaan instrintik pada cerpen yang berbeda zaman seperti
    a.ave maria, tema:tentang cinta pada zaman perang
    bahasa:dilebih-lebihkan
    latar:zaman perang
    alur:maju
    amanat:kita harus mencintai segenap hati pasangan kita
    sudut pandang:orang ketiga
    b.Anak ibu:tema : dominasi ibui terhadap anaknya
    latar:kehidupan ibu di perkotaan
    alur:maju
    sudut pandang:orang ketiga
    amanat;janganlah ibu terlalu mendominasi anaknya
    bahasa:cenderung lugas dan santai

    2.Kesimpulan intrinstik dari cerpen Surabaya karya Idrus, dalam cerpen ini tema yang diambil adalah kehidupan perang,sedang bahasa:dilebih-lebihkan,sudut pandang orang ketiga dan amanatnya:haruslah berupaya memperjuangkan kemerdekaan, penuh perjuangan.

    sekian
    terima kasih

    BalasHapus
  19. Rizki putri s
    XII IPA 3/ 29
    1. BAHASA :
    karena pergeseran waktu maka bahasa yang digunakan dalam cerpen lama berbeda dengan cerpen baru.cerpen baru menggunakan bahasa yang lugas dan apa adanya, kadang-kadang terkesan lebih berani daripada cerpen lama.contohnya "Ape aje dagang sih, asal jangan nyolong". kata-kata tersebut terkesan lebih kasar. berbeda dengan cerpen masa lalu yang menggunakan bahasa sopan dan berbeli-belit.

    2. SUDUT PANDANG
    sudut pandang yang biasa digunakan dalam cerpen lama kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.

    3. PENOKOHAN
    Penokohan dalam cerpen lama dan cerpen baru terbagi menjadi 3;
    antagonis: tokoh yang selalu memulai masalah
    protagonis : tokoh yang baik hati dan biasanya menjadi tokoh utama.
    tritagonis: tokoh yang selalu menjadi pemecah masalah.

    4. SETTING
    pada setting cerpen lama biasanya menggunakan setting peperangan karena pada saat itu peperangan memang sedang berlangsung.

    5. AMANAT
    amanat pada cerpen lama biasanya menyuarakan tentang kegigihan dan pengorbanan seseorang karena hidup pada masa peperangan

    6. ALUR
    alur pada cerpen lama cenderung lebih berbelit - belit dari pada cerpen baru.

    II. cerpen baru
    A. BAHASA
    bahasanya lebih modern, lugas tidak berbelit-belit dan sesuai dengan bahasa sehari-hari

    B.SUDUT PANDANG
    sudut pandangnya bermacam - macam dan berkembang


    D. SETTING
    setting yang digunakan seputar kehidupan masa kini. jadi apa yang biasanya sedang melejit dan menarik itu yang digunakan

    E. AMANAT
    amanat yang dipesankan tentang kehidupan sehari-hari

    F. ALUR
    alur yang dipakai biasanya maju namun ada juga yang menggunakan alur mundur dan campuran

    BalasHapus
  20. Nila Dwi Andhini
    XII IPA3/22
    1. a. Bahasa
    Pada cerpen zaman dahulu misalnya angkatan 45 menggunakan bahasa yang belat-belit,tertutup dan sulit dipahami. Sedangkan cerpen zaman sekarang,cerpen menggunakan bahasa yang lebih modern,terbuka dan terasa vulgar.
    b. Sudut pandang
    Sudut pandang cerpen dulu dan sekarang tidak jauh berbeda karena masih menggunakan sudut pandang pelaku utama sebagai orang ketiga.
    c. Setting
    Setting tempat pada cerpen lama kebanyakan menggunakan perkampungan atau pedesaan. Sedangkan pada cerpen baru kebanyakan menggunakan setting perkotaan, sekolah, kantor maupun kampus
    d. Amanat
    dalam amanat cerpen tahun - tahun terdahulu dengan tahun sekarang sangat berbeda dari isi pesan cerpen tahun terdahulu itu kebanyakan tentang motivasi atau semangat juang dan tahun sekarang tentang percitaan atau sama halnya dengan masalah remaja.
    e. Alur
    Dari zaman dahulu hingga sekarang dalam pemakaian alur pada sebuah cerpen menggunakan alur maju dan alur menggantung. Yang alur maju berarti cerita berjalan terus maju hingga ke depan sedangkan alur menggantung adalah cerita berhenti pada kemunculan konflik dan tidak ada penyelesain misalnya pada cerpen " Darmin" yang menggunakan alur menggantung.

    2. Kesimpulannya : cerpen pada sastra lama cukup berbeda dengan cerpen sastra baru. Hal ini terletak pada unsur bahasa, pelaku, setting dan alur cerita yang memiliki perbedaan signifikan dengan cerpen sastra baru. Hanya amanat dan sudut pandang saja yang tidak jauh berbeda antara cerpen sastra lama dan cerpen sastra beru.

    maaf pak jika ada yang kurang.
    Terima kasih

    BalasHapus
  21. PUTRI VIRGINA S
    XII IPA 4
    27

    1. menurut saya cerpen lama masih dipengaruhi oleh situasi sekitar. pada angkatan 45, cerpenis masih dibayang-bayangi oleh kaidah-kaidah penulisan suatu karya sastra, cerpenis pun belum bisa bebas mengekspresikan karyanya. tema yang diceritakan pun tidak bebas. cerpenis pada angkatan 45 masi terikat dengan situasi Indonesia yang belum sepenuhnya bebas dari penjajah. sehingga cerpenis tidak bisa menuangkan idenya secara leluasa. contohnya pada zaman Jepang cerpenis tidak berani membuat cerpen yang menyangkut masalah politik
    contoh cerpen angkatan 45 : ave maria karya idrus

    jika cerpen baru yaitu pada zaman sekarang pengarang tidak dibatasi dalam membuat cerpen. pengarang bebas mengekspresikan apa yang akan dia salurkan. terutama saat ini Indonesia telah merdeka dan para cerpenis pun ikut merdeka(leluasa) menyalurkan ide yang kan dituangkan.
    contoh cerpen :cerpen berjudul Rongga karya Noviana Kusumawardhani

    2. kesimpulan :
    perbedaan unsur intrinsik (tema, bahasa, alur, point of view, dan amanat) cerpen lama dan cerpen baru tidak terlalu banyak . perbedaan yang terletak jelas adalah isinya dan bahasa yang digunakan pada zaman masing-masing cerpen itu dibuat.

    terima kasih pak
    mohon maaf bila terdapat banyak kesalahan

    BalasHapus
  22. Ariq Arsya N
    XII IPA 3/07

    1. Cerpen adalah karya sastra Indonesia Yang penyampaian materinya sangatlah minim dan cerpen termasuk karya yang berciri khusus yaitu bahasa, tema, alur, serta amanatnya yang berbeda dengan roman dan novel, maka perlu mendapat penekanan pemahaman bahwa cerpen sangat dipengaruhi oleh waktu kapan cerpen tersebut dihasilkan. maksudnya, cerpen yang ditulis Idrus pada zaman angkatan 45 secara keseluruhan mengenai nilai intrinsik sastranya tidak dapat disamakan dengan cerpen yang ditulis oleh NH. Dini pada angkatan 66, bahkan berbeda jauh dengan cerpen-cerpen yang ditemukan pada tahun 2000-an. Misalnya saja tentang latar cerita, cerpen yang terbit pada angkatan 45 karya Idrus selalu erat dengan suasana perang, sementara cerpen NH. Dini yang kebanyakan ditulis tahun 66 hingga sekarang banyak menyuarakan hal-hal baru yang sudah jauh dari suasana perang yang jauh berlalu.

    2. Cerpen yang berbeda waktu dan zaman penulisannya, maka dapat dilihat betapa besar pengaruh bahasa, alur, tema serta latar ceritanya. Bahasa sehari-hari terasa lekat dan masalah yang diangkat merupakan masalah yang banyak ditemukan ditengah masyarakat.
    5 Oktober 2010 22.42

    Intrinsik cerpen itu antara lain : tema, amanat, alur, sudut pandang pelaku, dan latar cerita. jika kita membicarakan intrinsik cerpen maka semua hal tersebut diatas harus dipahami satu demi satu, misalnya

    a. Tema : Sangat penting dalam sebuah cerpen menentukan suatu tema. Dari zaman ke zaman,tema suatu cerpen pastilah berbeda satu sama lain karena bergantung suasana atau keadaan pada waktu itu. Misalnya pada tahun 1945,banyak novel yang betemakan perang karena sama seperti pada keadaan Indonesia pada waktu itu yaitu perang. Sedangkan pada zaman sekarang ini,banyak cerpen yang bertemakan cinta remaja.

    b. Amanat : Amanat sebetulnya tidak beda jauh. Sama seperti tema,amanat juga di pengaruhi keadaan zaman. Biasanya amanat dalam suatu cerpen dihasilkan dari pengalaman pribadi. Pada angkatan 45 kebanyakan cerpen berpesan tentang semangat perjuangan pada waktu itu. Sedangkan sekarang kebanyakan cerpen memiliki amanat yang ada hubungannya dengan kehidupan sehari - hari misalnya : kita harus bekerja keras,tidak boleh gampang percaya dan lain - lain.

    C.Sudut pandang
    Cerpen zaman 45 dan zaman sekarang tidak berbeda jauh dalam pemakaian sudut pandang. Kebanyakn memakai sudut pandang orang pertama yaitu "aku" sudut pandang orang ketiga.

    D.Pelaku
    Umumnya dalam suatu cerpen,tokoh tidak terlalu banyak. Karena dari definisi cerpen itu adalah karya prosa yang terdiri dari 1 permasalahan dan 1 jalan keluar yang dikembangkan.Begitu juga cerpen zaman 45 sampai sekarang tidak jauh berbeda. Tokoh dibedakan menjadi 2 yaitu tokoh protagonis : tokoh utama yang kebanyakan sikapnya baik, tokoh antagonis : tokoh yang menentang tokoh utama.

    E.Alur
    Dari zaman dahulu hingga sekarang dalam pemakaian alur pada sebuah cerpen menggunakan alur maju dan alur menggantung. Yang alur maju berarti cerita berjalan terus maju hingga ke depan sedangkan alur menggantung adalah cerita berhenti pada kemunculan konflik dan tidak ada penyelesain misalnya pada cerpen " Darmin" yang menggunakan alur menggantung.

    F.Bahasa
    Pada cerpen zaman dahulu misalnya angkatan 45 menggunakan bahasa yang belat belit,tertutup dan sulit dipahami. Sedangkan cerpen zaman sekarang,cerpen menggunakan bahasa yang lebih modern,terbuka dan terasa vulgar.

    Kesimpulan adalah:
    Unsur intrinsik dari cerpen memiliki kesesuaian dengan zaman. Isi dari cerpen mampu menyampaikan peristiwa yang sedang terjadi di tengah-tengah msyarakat. Sehingga, cerpen juga mampu mengungkapkan hal-hal yang menjadi perbincangan dari suatu zaman.

    BalasHapus
  23. VONNY PRASETYA IRGANTARA
    XII IPA 3 / 33

    Assalamu'alaykum..
    Bismillah

    1. Nilai intrinsik yang terkandung dalam sebuah cerpen meliputi penokohan, latar, tema, amanat, dan konflik. Karya sastra mengalami banyak perubahan dari masa ke masa, sehingga ada beberapa macam pengelompokkan karya sastra. yaitu, sastra lama, sastra peralihan, sastra baru, dan sastra modern. Sastra baru sendiri dibagi menjadi beberapa orde, yaitu, masa 1923, 1933, 1945, 1966, 1980, 2000.
    Dalam kesempatan ini saya mencoba untuk membandingkan karya sastra pada masa 30an dan 2000an dari segi nilai intrinsiknya. Berikut penjelasannya:
    * Sastra masa 30an
    a. Bahasa : bahasa yang digunakan dalam karya sastra di masa ini banyak menggunakan bahasa melayu lama, seperti dalam roman karya Marah Rusli yang berjudul “Siti Nurbaya”. Dalam roman ini banyak terdapat bahasa melayu, sehingga banyak kata-kata yang sulit untuk dipahami para pembacanya.
    b. sudut pandang pelaku : Sudut pandang yang digunakan pada masa ini sering menggunakan sudut pandang orang pertama, karena pada masa ini karya sastra belum berkembang terlalu jauh dan beragam.
    c. setting : setting yang digunakan masih belum beragam, baik pada setting tempat, waktu dan suasana. Hanya ada beberapa seting yang nampak, sehingga menimbulkan kebosanan pada para pembacanya.
    d. amanat : amanta yang ditampilkan baik secara tersurat maupun tersirat banyak menampilkan amanat yang bersifat kebudayaan, “nasihat orang tua“, keagamaan, dll. Karena pada masa ini masalah yang muncul di permukaan atau mencuat di tengah-tengah masyarakat sekitar belum beragam dan kompleks.
    e. alur cerita : alur ceritanya masih banyak yang menggunakan alur maju, karena faktor perkembangannya yang masih sangat terbatas.

    BalasHapus
  24. Ophelia Audiary K.
    XII IPA3/26

    1. Bahasa
    Bahasa dalam cerpen sastra lama dengan cerpen baru memiliki perbedaan. Pada cerpen sastra lama, pola bahasa dan struktur kalimatnya sukar untuk dipahami dan banyak menggunakan kalimat perumpamaan maupun bahasa yang rumit sedangkan dalam cerpen sekarang (sastra baru), bahasanya lebih lugas dan mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari.

    Sudut Pandang
    sudut pandang yang biasa digunakan pada cerpen lama tidak jauh berbeda dengan cerpan baru yang kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.

    Setting
    tempat : tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen lama adalah di jalan raya yang sedang terjadi peperangan atau di hutan yang sedang terjadi perang gerilya. jika cerpen baru biasanya bertempat di sekolah atau kampus.
    waktu : waktu yang terjadi jika cerpen lama kebanyakan pada malam hari yang sedang terjadi ketegangan antara masyarakat dengan penjajah. sedangkan pada cerpen baru waktu yang sering dipakai bermacam - macam.
    *suasana : pada cerpen lama kebanyakan suasananya tentang perang dan perjuangan. sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.

    Amanat
    dalam amanat cerpen tahun - tahun terdahulu dengan tahun sekarang sangat berbeda dari isi pesan cerpen tahun terdahulu itu kebanyakan tentang motivasi atau semangat juang dan tahun sekarang tentang percitaan atau sama halnya dengan masalah remaja.

    2)Kesimpulan Cerpen baru dan cerpen lama :
    Hampir semua unsur bahasa, sudut pandang, pelaku/penokohan dan setting berbeda.
    Bahasa : Cerpen lama bahasanya lebih halus dibanding cerpen baru. Cerpen Baru bahasa yang dipakai adalah bahasa sehari-hari (lebih spontan)
    Sudut Pndang : Hmapir sama yaitu Sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
    Pelaku / penokohan : Penokohan ini dilihat dari dialog antar tokoh dan akting
    Setting : Cerpen lama settingnya lebih ke suasana peperanmgan. sedangkan cerpen baru settingnya tergantung alur cerita, kalau percintaan biasanya suasananya romantis. dll.

    BalasHapus
  25. rizki putri s XII ipa 3/ 29

    lanjutan postingan sebelumnya;
    kesimpulannya karya cerpen selalu mengalami perbedaan dari waktu kewaktu hal ini dikarenakan pergeseran pola perilaku masyarakat. perbedaan ini yang mengakibatkan cerpen selalu berkembang.
    contohnya saja dapat kita tinjau dari gaya bahasa yang digunakan bahasa pada cerpen baru lebih mengepentingkan efisiensi sehingga tidak terlalu rumit. berbeda dengan gaya bahasa jaman dulu yang menggunakan bahasa halus dan indah selain itu kebiasaan masyarakat juga sangat mempengaruhi perbedaan cerpen baru dan lama.

    BalasHapus
  26. Aimatul cholifah {xii ipa 3 /01}

    1) Dari segi
    a. Bahasa : cerpen baru bahasa yang digunakan tergolong lebih berani daripada cerpen lama.Dalam cerpen “Sumi dan Gambarnya“ contohnya kalimat “ Kalau saya dengar ucapanmu sekali lagi, kamu tahu akibatnya!” penggunaan bahasanya berani. Bahasa pada cerpen angkatan 20 terpengaruh oleh bahasa- bahasa asing seperti” Ape aje dagang sih, asal jangan nyolong!”.

    2. SUDUT PANDANG
    Sudut pandang pada cerpen angkatan 45 banyak menggunakan susut pandang orang pertama. Sedangkan pada cerpen angkatan 20 an menggunakan sudut pandang orang pertama maupun ketiga
    3. PENOKOHAN
    Penokohan pada cerpen angkatan 45 maupun 2000 an, tokoh digambarkan dari dialog antar tokoh,kostum maupun peran tokoh tersebut.
    4. SETTING
    *tempat : tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen angkatan 45 adalah ketika suatu peperangan atau di hutan yang sedang terjadi perang gerilya seperti setting pada cerpen “Aki”. jika cerpen angkatan 2000an biasanya di lingkungan sekitar atau sesuai dengan kehidupan sehari-hari
    *waktu : waktu yang terjadi jika cerpen 45 an lebih banyak antara saat penjajahan.Namun setting waktu cerpen angkatan 2000 an waktunya saat sekarang atau kehidupan sehari-hari.
    *suasana : pada cerpen angkatan 45 kebanyakan suasananya tentang peperangan sedangkan cerpen 2000an suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.

    5. AMANAT
    amanat yang ada pada cerpen angkatan 45memberikan amanat tentang kehidupan sosial . sedangkan pada cerpen baru amanat yang ada lebih meluas pada pesan moral dalam segala hal.

    6. ALUR
    Alur pada cerpen angkatan tahun 45 cenderung maju .Cerpen angkatan 20001n alurnya lebih bebas.
    2)Kesimpulan Cerpen baru dan cerpen lama :
    Cerpen adalah karya sastra baru yang bebas.Ada batas pengembangan namun tidak ada batas penulisan.
    Cerpen tahun 2000 1n cenderung menggunakan bahasa keseharian dan tidak berbelit- belit.Sehingga mudah dipahami.

    Isi ceritanya pun lebih menarik dan sesuai dengan kondisi masyarakat sekitar.Peristiwanya banyak dijumpai di kehidupan sekitar
    Setting tempat juga di sekitar lingkungan.

    BalasHapus
  27. Vonny Prasetya I
    XII IPA3-33

    Lanjutan yang pertama..
    * sastra masa 2000an
    a. Bahasa : bahasa yang digunakan dalam cerpen [pada masa 2000an atau lebih dikenal dengan masa modern, sehingga karya-karya prosa yang muncul adalah karya sastra yang kontemporer. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang lugas, logis, mudah dipahami atau sederhana, karena menggunakan bahasa sehari-hari yang sering digunakan para pembacanya, sehingga minatnya pun semakin banyak dan beragam, bukan hanya kalangan anak muda, tetapi juga kalangan orang tua dan anak kecil yang pastinya tetap tidak lepas dari pengawasan para orang tuanya.
    b. sudut pandang pelaku : sudut pandang yang ditampilkan lebih beragam, orang pertama, orang kedua, orang ketiga, dsb. Hal ini disebabkan oleh mulai bebas dan berkembangnya karya-karya sastra di Indonesia bila dibandingkan dengan karya-karya sastra di masa sebelumnya.
    c. setting : setting yang ditampilkan sudah beragam dan bergantian, baik dalam setting tempat, waktu, maupun suasananya. Dengan cara ini, minat pembaca juga semakin banyak, karena mereka tidak lagi merasakan kebosanan, karena setting cerita hanya terjadi di temapt itu-itu saja.
    d. amanat : amanta yang ditampilkan baik secara tersirat maupun tersurat, sudah beragam, karena masalah yang muncul di permukaan sudah sangat kompleks dan beragam, bahkan masalah yang dulunya adalah hal yang tabuh, sekarang menjadi hal yang sudah biasa, dan bahkan sudah menjadi kebiasaan, karena sudah menjadi tren. Amanat yang ditampilkan meliputi tentang kekeluargaan, religi, persaudaraan, pertemanan, percintaan anak muda, pendidikan, lembaga, dsb.
    e. alur cerita : alur cerita yang digunakan pada masa ini lebih beragam, bukan lagi hanya alur maju, tetapi para pengarang muali berpikir kreatif untuk menarik minat para pembacanya dengan menampilkan alur mundur dan maju mundur.

    2. Kemipulannya karya sastra pada masa 2000an lebih terbuka, bebas, beragam, kompleks dibandingkan dengan karya sastra pada masa-masa sebelumnya, baik dari segi bahasa, sudut pandang, setting, amanat, sudut pandang para pelakunya, dan alur cerita yang kesemuanya itu termasuk dalam niklai intrinsic dalam sebuah cerpen. Hal ini karena karya sastra pada masa ini lebih modern, baragam dan bebas untuk muncul. Dan masalah yang muncul pada masa ini lebih kompleks dan beragam, bahkan hal yang dulunya dianggap tabuh dan tidak layak , pada masa ini berubah menjadi hal yang sudah biasa, bahkan menjadi kebiasaan karena telah sering dilakukan dan dilihat di berbagai tempat.

    BalasHapus
  28. Nidya Rachma Nawinda
    XII IPA 4-26

    Assalammualikum wr. Wb.
    1. Perbedaan nilai intrinsik yang bisa kita lihat dari bahasa,sudut pandang pelaku,setting,amanat dan alur ceritanya setiap zaman memiliki perbedaan. Bisa kita bandingkan cerpen angkatan 66 karya HB Jassin yang berjudul “ Langit makin mendung” dengan cerpen modern karya Asma Nadia yang berjudul “Emak naik haji”.
    a. Dilihat dari bahasanya :
    Cerpen angkatan 66 menggunakan bahasa yang baku,bahasanya masih belum terkontaminasi dengan bahasa barat,seperti cuplikan kalimat “Apa dosa mereka gerangan? Betapa malang nasib umat hamba, ya Tuhan!”,sedangkan cerpen modern menggunakan bahasa sehari hari atau bahasa dari daerah tertentu,seperti "Kagak usah plus-plusan. Mak kagak ngerti.".

    b. Sudut pandang pelaku :
    Cerpen angkatan 66 kebanyakan menggunakan sudut pandang orang ketiga sedangkan cerpen modern kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama.

    c. Setting :
    Cerpen angkatan 66 menggunakan setting peperangan,kerajaan,dunia akhirat, sedangkan cerpen modern menggunakan setting kehidupan sehari hari seperti sekolah,rumah dll

    d. Amanat :
    Cerpen angkatan 66 memiliki amanat seperti orang tua kepada anaknya,sedangkan cerpen modern leih memberi amanat mengenai percintaan.

    e. Alur cerita :
    Cerpen lama menggunakan alur maju,sedangkan cerpen modern sudah mulai menggunakan lajur maju mundur.

    2. Kesimpulan :

    Berbagai karya sastra terutama cerpen disetiap zaman memiliki unsur itrinstik yang berbeda-beda,itu semua karena adanya perubahan bahasa,sudut pandang orang di masa lampau dengan masa modern.

    Sekian dari postingan saya,mohon maaf jika terjadi kesalahan pak.trimakasih

    Wassalammualaikum wr.wb.

    BalasHapus
  29. yonar dyah savitri
    XII IPA 3/34

    a. Bahasa
    Bahasa dalam cerpen sastra
    lama dengan cerpen masa kini
    memiliki perbedaan yang
    cukup mencolok . Pada cerpen
    sastra lama, pola bahasa dan
    struktur kalimatnya sukar
    untuk dipahami dan banyak
    menggunakan kalimat
    perumpamaan. sedangkan
    dalam cerpen masa kini
    (sastra baru), bahasanya lebih
    lugas dan mudah dipahami.
    Kebanyakan menggunakan
    bahasa sehari-hari .


    b. Sudut pandang
    Sudut pandang cerpen dulu
    dan sekarang tidak jauh
    berbeda karena masih
    menggunakan sudut pandang
    pelaku utama sebagai orang
    ketiga.

    c. Pelaku
    Pelaku dalam cerepen sastra
    lama masih berkisar tentang
    zaman penjajahan dan
    peperangan seperti
    menggunakan tokoh sebagai
    tentara perang ataupun korban perang. Berbeda
    dengan cerpen sastra baru
    yang kebanyakan pelaku
    utama lebih bervariasi, bisa berupa anak sekolah, ibu rumah tangga, gelandangan atau yang lainnya

    d. Setting
    Setting tempat pada cerpen
    lama kebanyakan
    menggunakan perkampungan
    atau pedesaan. Namun tak jarang cerpen lama menggunakan setting kota besar, namun tetap dengan keterbatasan tekhnologi misalnya . Sedangkan
    pada cerpen baru kebanyakan
    menggunakan setting
    perkotaan, sekolah, kantor
    maupun kampus. Merujuk kepada modernisasi karena memang kini merupakan masa modern.

    e Amanat
    Amanat pada cerpen sastra
    lama dan baru tidak jauh
    berbeda karena pada
    dasarnya amanat bertujuan
    untuk memberikan pesan-
    pesan moral yang berguna
    sebagai nasihat bagi para
    pembacanya. Namun biasa pada cerpen lama, biasanya amanat berkisar tentang ketangguhan seseorang dalam mempertahankan hidup yang memang susah pada waktu itu, sedangkan cerpen sekarang memiliki kisaran yang lebih luas dan modern . Namun tetap sama walaupun beda era .

    f. Alur cerita
    Pada sastra lama, alur cerita
    kebanyakan mengunakan
    happy ending atau sad ending.
    tapi pada sastra baru,
    kebanyakan menggunakan
    alur yang menggantung pada
    klimaks saja sehingga membuat pembaca penasaran.


    2. Kesimpulannya : cerpen
    pada sastra lama cukup
    berbeda dengan cerpen sastra
    baru. Hal ini terletak pada
    unsur bahasa, pelaku, setting
    dan alur cerita yang memiliki
    perbedaan yang mencolok dengan
    cerpen sastra baru. Hanya
    amanat dan sudut pandang
    saja yang tidak jauh berbeda
    antara cerpen sastra lama
    dan cerpen sastra baru.

    BalasHapus
  30. Nur Fadilah Arifina6 Oktober 2010 pukul 01.13

    Nur Fadilah Arifina
    XII IPA 3/24

    1. Cerpen bisa dilihat dari unsur intrinsik yaitu bahasa, sudut pandang pelaku, setting, amanat, dan alur cerita.
    a. Ditinjau dari bahasanya, cerpen pada masa 66 contohnya. Disini bahasanya terlalu baku dan bisa dibilang kaku. Karena masih belum berpengaruh dari wilayah barat. Pada angkatan 2000-an, bahasanya sudah mulai berbeda. Sudah menggunakan bahasa yang modern dan tidak kaku. Jadi mudah dimengerti.
    b. Sudut pandang pelaku pada angkatan 66 menggunakan sudut pandang orang ketiga dan angkatan 2000 menggunakan sudut pandang pertama.
    c. Setting disini sangat berbeda pada cerpen angkatan 66 dan 2000. Pada angkatan 66 bersetting peperanganan, kerajaan, atau akhirat. Pada angkatan 2000 menggunakan setting kehidupan sehari-hari.
    d. Amanat pada angkatan 66 dan 2000 sangat berbeda dimana pada angkatan 66 disini terkesan nasihat yang mengingatkan antara orang tua kepada anak atau sebagainya. Tetapi pada angkatan 2000 sudah bebas.
    e. Alur cerita pada angkatan 66 bersifat maju tetapi pada angkatan 2000 sudah bebas bisa maju atau mundur.

    2. Jadi kesimpulannya bahwa cerpen pada angkatan 66 dan angkatan 2000 sudah sangat berbeda ditinjau dari unsur-unsur intrinsiknya. Dari penggunaan bahasanya, setting ceritanya, tema, amanat bahkan sampai alur ceritanya.

    Terima kasih pak, maaf apabila jawaban saya jauh dari kesempurnaan.

    BalasHapus
  31. Alfin N.R XII IPA 3/03

    Perbedaan nilai intrinsik cerpen dulu dan sekarang ditinjau dari unsur :

    a. Bahasa
    Bahasa dalam cerpen sastra lama dengan cerpen sekarang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pada cerpen sastra lama, pola bahasa dan struktur kalimatnya sukar untuk dipahami dan banyak menggunakan kalimat perumpamaan. sedangkan dalam cerpen sekarang (sastra baru), bahasanya lebih lugas dan mudah dipahami. Kebanyakan menggunakan bahasa sehari-hari.

    b. Sudut pandang
    Sudut pandang cerpen dulu dan sekarang tidak jauh berbeda karena masih menggunakan sudut pandang pelaku utama sebagai orang ketiga.

    c. Pelaku
    Pelaku dalam cerepen sastra
    lama masih berkisar tentang
    zaman penjajahan dan
    peperangan seperti
    menggunakan tokoh sebagai
    tentara perang ataupun korban perang. Berbeda
    dengan cerpen sastra baru
    yang kebanyakan pelaku
    utama lebih bervariasi, bisa berupa anak sekolah, ibu rumah tangga, gelandangan atau yang lainnya.

    d. Setting
    Setting tempat pada cerpen lama kebanyakan menggunakan perkampungan atau pedesaan. Sedangkan pada cerpen baru kebanyakan menggunakan setting perkotaan, sekolah, kantor maupun kampus.

    e Amanat
    Amanat pada cerpen sastra lama dan baru tidak jauh berbeda karena pada dasarnya amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral yang berguna sebagai nasihat bagi para pembacanya.

    f. Alur cerita
    Pada sastra lama, alur cerita kebanyakan mengunakan happy ending atau sad ending. tapi pada sastra baru, kebanyakan menggunakan alur yang menggantung pada klimaks saja.

    2. Kesimpulannya : cerpen pada sastra lama cukup berbeda dengan cerpen sastra baru. Hal ini terletak pada unsur bahasa, pelaku, setting dan alur cerita yang memiliki perbedaan signifikan dengan cerpen sastra baru. Hanya amanat dan sudut pandang saja yang tidak jauh berbeda antara cerpen sastra lama dan cerpen sastra beru.

    BalasHapus
  32. Raka Andhito B.
    XII IPA 3/38

    Perbedaan dari nilai intrinsik cerpen dulu dan sekarang dapat ditinjau dari unsur :

    a. Bahasa
    Bahasa dalam cerpen sastra lama dengan cerpen sekarang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pada cerpen sastra lama, pola bahasa dan struktur kalimatnya sukar untuk dipahami dan banyak menggunakan kalimat perumpamaan. Sedangkan dalam cerpen sastra baru, bahasanya lebih lugas dan mudah dipahami. Kebanyakan menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

    b. Sudut pandang
    Sudut pandang cerpen dulu dan sekarang tidak jauh berbeda karena masih menggunakan sudut pandang pelaku utama sebagai orang ketiga.

    c. Pelaku
    Pelaku dalam cerepen sastra lama masih berkisar tentang zaman penjajahan dan peperangan seperti menggunakan tokoh sebagai tentara perang ataupun korban perang. Berbeda dengan cerpen sastra baru yang kebanyakan pelaku utama lebih bervariasi, bisa berupa anak sekolah, ibu rumah tangga, gelandangan atau yang lainnya.

    d. Setting
    Setting tempat pada cerpen lama kebanyakan menggunakan perkampungan atau pedesaan. Sedangkan pada cerpen baru kebanyakan menggunakan setting perkotaan, sekolah, kantor maupun kampus.

    e Amanat
    Amanat pada cerpen sastra lama dan baru tidak jauh berbeda karena pada dasarnya amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral yang berguna sebagai nasihat bagi para pembacanya.

    f. Alur cerita
    Pada sastra lama, alur cerita kebanyakan mengunakan happy ending atau sad ending. tapi pada sastra baru, kebanyakan menggunakan alur yang menggantung pada klimaks saja.

    2. Kesimpulan : cerpen pada sastra lama cukup berbeda dengan cerpen sastra baru. Hal ini terletak pada unsur bahasa, pelaku, setting dan alur cerita yang memiliki perbedaan signifikan dengan cerpen sastra baru. Hanya amanat dan sudut pandang saja yang tidak jauh berbeda antara cerpen sastra lama dan cerpen sastra baru.

    BalasHapus
  33. Fadilla Ully Saraswati
    XII IPA 4/15

    Perbedaan nilai intrinsik cerpen dahulu dan saat ini :

    a. Bahasa
    Pada cerpen sastra lama, pola bahasa dan struktur kalimatnya sulit dipahami,sedangkan dalam cerpen sekarang (sastra baru), bahasanya lebih lugas dan mudah dipahami(Bahasa sehari-hari)

    b. Sudut pandang
    Sudut pandang cerpen dulu dan sekarang tidak jauh berbeda karena masih menggunakan sudut pandang pelaku utama sebagai orang ketiga.

    c. Pelaku
    Pelaku dalam cerepen sastra
    lama berkisar tentang
    zaman penjajahan dan
    peperangan,dengan menggunakan tokoh tentara,dan sebagainya,Berbeda
    dengan cerpen sastra baru
    yang kebanyakan pelaku
    utama lebih bervariasi, bisa berupa anak sekolah, ibu rumah tangga, gelandangan atau yang lainnya.

    d. Setting
    Setting tempat pada cerpen lama kebanyakan menggunakan perkampungan atau pedesaan. Sedangkan pada cerpen baru kebanyakan menggunakan setting perkotaan, sekolah, kantor maupun kampus (tempat-tempat modern dan umum)

    e Amanat
    Amanat pada cerpen sastra lama dan baru tidak jauh berbeda karena pada dasarnya amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral yang berguna sebagai nasihat bagi para pembacanya.

    f. Alur cerita
    Pada sastra lama, alur cerita kebanyakan mengunakan happy ending atau sad ending. tapi pada sastra baru, kebanyakan menggunakan alur yang menggantung tanpa penyelesaian

    2. Kesimpulannya : cerpen pada sastra lama cukup berbeda dengan cerpen sastra baru. Hal ini terletak pada unsur bahasa, pelaku, setting dan alur cerita yang memiliki perbedaan signifikan dengan cerpen sastra baru. Yang tidak berbeda hanyalah amanat dan sudut pandangnya

    Terima kasih atas perhatiannya,maaf jika ada salah kata

    BalasHapus
  34. Dwima Yahyi S
    XII IPA 4/13

    Menurut saya perbedaan nilai intrinsik cerpen dahulu dan saat ini adalah :

    a. Bahasa
    Pada cerpen sastra lama, pola bahasa dan struktur kalimatnya sulit dipahami,sedangkan dalam cerpen sekarang (sastra baru), bahasanya lebih lugas dan mudah dipahami(Bahasa sehari-hari)

    b. Sudut pandang
    Sudut pandang cerpen dulu dan sekarang tidak jauh berbeda karena masih menggunakan sudut pandang pelaku utama sebagai orang ketiga.

    c. Pelaku
    Pelaku dalam cerepen sastra
    lama berkisar tentang
    zaman penjajahan dan
    peperangan,dengan menggunakan tokoh tentara,dan sebagainya,Berbeda
    dengan cerpen sastra baru
    yang kebanyakan pelaku
    utama lebih bervariasi, bisa berupa anak sekolah, ibu rumah tangga, gelandangan atau yang lainnya.

    d. Setting
    Setting tempat pada cerpen lama kebanyakan menggunakan perkampungan atau pedesaan. Sedangkan pada cerpen baru kebanyakan menggunakan setting perkotaan, sekolah, kantor maupun kampus (tempat-tempat modern dan umum)

    e Amanat
    Amanat pada cerpen sastra lama dan baru tidak jauh berbeda karena pada dasarnya amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral yang berguna sebagai nasihat bagi para pembacanya.

    f. Alur cerita
    Pada sastra lama, alur cerita kebanyakan mengunakan happy ending atau sad ending. tapi pada sastra baru, kebanyakan menggunakan alur yang menggantung tanpa penyelesaian

    2. Kesimpulannya : cerpen pada sastra lama cukup berbeda dengan cerpen sastra baru. Hal ini terletak pada unsur bahasa, pelaku, setting dan alur cerita yang memiliki perbedaan signifikan dengan cerpen sastra baru. Yang tidak berbeda hanyalah amanat dan sudut pandangnya .

    -terima kasih dan maaf bila terdapat banyak kesalahan dalam kat-kata saya-

    BalasHapus
  35. Monica Taurisia
    XII IPA 4 / 38

    Menurut saya perbedaan nilai intrinsik cerpen dahulu dan saat ini adalah :

    a. Bahasa
    Pada cerpen sastra lama, pola bahasa dan struktur kalimat yang digunakan sulit dipahami,sedangkan dalam cerpen sekarang (sastra baru), bahasanya lebih lugas dan mudah dipahami(Bahasa sehari-hari)

    b. Sudut pandang
    Sudut pandang cerpen dulu kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama . Sedangkan sudut pandang cerpen sekarang menggunakan sudut pandang pelaku utama sebagai orang ketiga.

    c. Pelaku
    Pelaku dalam cerepen sastra
    lama berkisar tentang
    zaman penjajahan dan
    peperangan,dengan menggunakan tokoh tentara,dan sebagainya,Berbeda
    dengan cerpen sastra baru
    yang kebanyakan pelaku
    utama lebih bervariasi, bisa berupa anak sekolah, ibu rumah tangga, gelandangan atau yang lainnya.

    d. Setting
    Setting tempat pada cerpen lama kebanyakan menggunakan perkampungan atau pedesaan. Sedangkan pada cerpen baru kebanyakan menggunakan setting perkotaan, sekolah, kantor maupun kampus (tempat-tempat modern dan umum)

    e Amanat
    Amanat pada cerpen sastra lama dan baru tidak jauh berbeda karena pada dasarnya amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral yang berguna sebagai nasihat bagi para pembacanya.

    f. Alur cerita
    Pada sastra lama, alur cerita kebanyakan mengunakan happy ending atau sad ending. tapi pada sastra baru, kebanyakan menggunakan alur yang menggantung tanpa penyelesaian.

    2. Kesimpulannya : cerpen pada sastra lama cukup berbeda dengan cerpen sastra baru. Hal ini terletak pada unsur bahasa, pelaku, setting dan alur cerita yang memiliki perbedaan signifikan dengan cerpen sastra baru. Yang tidak berbeda hanyalah amanat dan sudut pandangnya .

    Sekian . Maaf bila ada kekurangan . Kekurangan milik saya, kesempurnaan hanya milik Allah . Terima kasih .

    BalasHapus
  36. Retania Yola Ichwanda
    XII-IPA 3 / 27

    Assalamualikum wr.wb

    1.Pada angkatan 45, para pujangga belum mampu menuangkan ide ceritanya secara bebas. Para cerpenis, masih terbelenggu oleh desakan politik Jepang dan kolonial Belanda sehingga karyanya masih berkutat pada cerpen yang istilahnya 'menghamba pada kekuasaan Jepang'.
    Pada jadi isi cerita dari cerpen juga berkutat tentang kehidupan masa penjajahan jepang dan kebelenguan yag diderita. Isi cerpen juga menceritakan tentang semangat yang berkoar-koar dari para pejuang.
    Contoh: Surabaya, corat coret di bawah tanah.

    Sedangkan pada sastra sekarang, para pengarang bisa berkarya dengan bebas tanpa takut pada kekontraan yang ditimbulkan dari karya yang diluncurkan. Para penerbit ataupun pemerintah juga tidak mengekang para cerpenis dalam berkarya. isi ceritanya pun sesuai dengan kehidupan saat ini serta gejolak-gejolak yang terjadi.
    contoh: kumpulan cerpen pasca tsunami karya anak korban tsunami pada tahun 2006

    Nilai intrinsik yang terkandung dalam sebuah cerpen meliputi penokohan, latar, tema, amanat, dan konflik. Karya sastra mengalami banyak perubahan dari masa ke masa, sehingga ada beberapa macam pengelompokkan karya sastra. yaitu, sastra lama, sastra peralihan, sastra baru, dan sastra modern. Sastra baru sendiri dibagi menjadi beberapa orde, yaitu, masa 1923, 1933, 1945, 1966, 1980, 2000.
    Dalam kesempatan ini saya mencoba untuk membandingkan karya sastra pada masa 30an dan 2000an dari segi nilai intrinsiknya. Berikut penjelasannya:

    Sastra masa 30an
    a. Bahasa : bahasa yang digunakan dalam karya sastra di masa ini banyak menggunakan bahasa melayu lama, seperti dalam roman karya Marah Rusli yang berjudul “Siti Nurbaya”. Dalam roman ini banyak terdapat bahasa melayu, sehingga banyak kata-kata yang sulit untuk dipahami para pembacanya.
    b. sudut pandang pelaku : Sudut pandang yang digunakan pada masa ini sering menggunakan sudut pandang orang pertama, karena pada masa ini karya sastra belum berkembang terlalu jauh dan beragam.
    c. setting : setting yang digunakan masih belum beragam, baik pada setting tempat, waktu dan suasana. Hanya ada beberapa seting yang nampak, sehingga menimbulkan kebosanan pada para pembacanya.
    d. amanat : amanta yang ditampilkan baik secara tersurat maupun tersirat banyak menampilkan amanat yang bersifat kebudayaan, “nasihat orang tua“, keagamaan, dll. Karena pada masa ini masalah yang muncul di permukaan atau mencuat di tengah-tengah masyarakat sekitar belum beragam dan kompleks.
    e. alur cerita : alur ceritanya masih banyak yang menggunakan alur maju, karena faktor perkembangannya yang masih sangat terbatas.

    BalasHapus
  37. Retania yola / 27
    Lanjutan jawaban.

    Sastra masa 2000an
    a. Bahasa : bahasa yang digunakan dalam cerpen [pada masa 2000an atau lebih dikenal dengan masa modern, sehingga karya-karya prosa yang muncul adalah karya sastra yang kontemporer. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang lugas, logis, mudah dipahami atau sederhana, karena menggunakan bahasa sehari-hari yang sering digunakan para pembacanya, sehingga minatnya pun semakin banyak dan beragam, bukan hanya kalangan anak muda, tetapi juga kalangan orang tua dan anak kecil yang pastinya tetap tidak lepas dari pengawasan para orang tuanya.
    b. sudut pandang pelaku : sudut pandang yang ditampilkan lebih beragam, orang pertama, orang kedua, orang ketiga, dsb. Hal ini disebabkan oleh mulai bebas dan berkembangnya karya-karya sastra di Indonesia bila dibandingkan dengan karya-karya sastra di masa sebelumnya.
    c. setting : setting yang ditampilkan sudah beragam dan bergantian, baik dalam setting tempat, waktu, maupun suasananya. Dengan cara ini, minat pembaca juga semakin banyak, karena mereka tidak lagi merasakan kebosanan, karena setting cerita hanya terjadi di temapt itu-itu saja.
    d. amanat : amanta yang ditampilkan baik secara tersirat maupun tersurat, sudah beragam, karena masalah yang muncul di permukaan sudah sangat kompleks dan beragam, bahkan masalah yang dulunya adalah hal yang tabuh, sekarang menjadi hal yang sudah biasa, dan bahkan sudah menjadi kebiasaan, karena sudah menjadi tren. Amanat yang ditampilkan meliputi tentang kekeluargaan, religi, persaudaraan, pertemanan, percintaan anak muda, pendidikan, lembaga, dsb.
    e. alur cerita : alur cerita yang digunakan pada masa ini lebih beragam, bukan lagi hanya alur maju, tetapi para pengarang muali berpikir kreatif untuk menarik minat para pembacanya dengan menampilkan alur mundur dan maju mundur.

    2. Kesimpulan adalah:
    Unsur intrinsik dari cerpen memiliki kesesuaian dengan zaman. Isi dari cerpen mampu menyampaikan peristiwa yang sedang terjadi di tengah-tengah msyarakat. Sehingga, cerpen juga mampu mengungkapkan hal-hal yang menjadi perbincangan dari suatu zaman.
    Karya sastra pada masa 2000an lebih terbuka, bebas, beragam, kompleks dibandingkan dengan karya sastra pada masa-masa sebelumnya, baik dari segi bahasa, sudut pandang, setting, amanat, sudut pandang para pelakunya, dan alur cerita yang kesemuanya itu termasuk dalam niklai intrinsic dalam sebuah cerpen. Hal ini karena karya sastra pada masa ini lebih modern, baragam dan bebas untuk muncul. Dan masalah yang muncul pada masa ini lebih kompleks dan beragam, bahkan hal yang dulunya dianggap tabuh dan tidak layak , pada masa ini berubah menjadi hal yang sudah biasa, bahkan menjadi kebiasaan karena telah sering dilakukan dan dilihat di berbagai tempat.

    Sekian pak.
    Mohon maaf bila jawaban saya kurang sempurna.
    Wassalamualaikum wr.wb

    BalasHapus
  38. hardian bimanto
    XII ipa 3/15

    a.bahasa=bahasa merupakan penyampaian dalam cerita.bahasa dalam sastra lama sangat berbeda dengan sastra baru.bahasa dalam sastra baru tidak mudah di pahami. tapi sastra baru mudah di pahami.dalam satra baru condong menggunakan bahasa sehari-hari

    b. sudut pandang=pada sastra lama sudut pandang menggunaka orang pertama menjadi pelaku utama tetapi pada sastra baru pelaku pertama menjadi orang ketiga

    c.pelaku=dalam sastra lama pengarang banyak menggunakan kisah peperangan dan penjajahan jadi pelakunya adalah tentara.berbeda dengan sastra baru menggunakan kisah percintaan dan lain-lain.jadi sastra baru menggunakan pelaku anak sekolah,remaja,mahasiswa dan lain-lain

    d.setting=dalm sastra lama masih bernuansa lama atau jaman dulu atau bersetting desa kalau sastra baru sudah bernuansa baru/modern yaitu menggunakan kota dan lain-lain

    e. amanat=amanat dalam sastra lama menggunakan penyampain yang isinya sangat singkat.tetapi dalam satra baru menggunakan penyampain yang isinya jelas dan mendetail
    f. alur cerita= alur cerita dalam sastra lama gampang di tebak tetapi dalam sastra baru alurya tidak nyambung


    2.kesimpulannya dalam sastra lama masih bernuansa kuno tetapi dalam sastra baru menggunakan modernsasi.isi sastra lama bertele-tele tetapi dalam sastra baru singkat,padat dan jelas.
    sehingga satra lama berbanding terbalik dengan sastra baru

    BalasHapus
  39. Valensia Ayomi C. G.
    XII IPA 4/34
    Menurut saya perbedaan nilai intrinsik cerpen dahulu dan saat ini adalah :

    a. Bahasa
    Cerpen sastra lama : bahasanya rumit, sulit untuk dimengerti oleh pembaca, sehingga terlihat sangat membosankan karena bahasanya terlalu berat.
    Cerpen sastra baru : bahasanya adalah bahasa yang digunakan sehari-hari, sehingga pembaca mudah untuk mengerti isi atau maksud dari cerpen tersebut. Selain itu, bahasa dalam cerpen baru mengikuti zaman ( up to date). Misal pada saat ini banyak ditemui cerpen yang menggunakan bahasa gaul ( lo, gue, hangout, dll).

    b. Sudut pandang
    Sudut pandang cerpen lama atau pada angkatan ’45 menggunakan sudut pandang orang ke-1, yaitu memakai kata ganti orang “aku”, atau si pengarang mengandaikan dirinya yang menjadi tokoh di dalam cerpennya tersebut.
    Sudut pandang cerpen baru atau cerpen zaman sekarang biasanya menggunakan sudut pandang orang ke-3, yaitu memakai kata ganti “ ia”, “mereka”, atau bisa juga si pengarang menggunakan nama orang.

    c. Tokoh
    Tokoh dalam cerpen sastra lama biasanya tokoh dalam cerpen hanya sedikit orangnya. Dan temanya biasanya tentang penjajahan, peperangan, militer, dan lain-lain.
    Tokoh dalam cerpen sastra baru sama seperti pada cerpen zaman dulu, yaitu tokohnya hanya sedikit. Tetapi bedanya, cerpen zaman sekarang cerita dan masalahnya lebih kompleks dan lebih berkembang. Temanya tentang masalah sehari-hari, yang biasa dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang.

    d. Setting
    Setting tempat pada cerpen lama kebanyakan menggunakan perkampungan, pedesaan, hutan. Sedangkan pada cerpen baru kebanyakan menggunakan setting perkotaan, sekolah, kantor, maupun kampus (tempat-tempat modern dan umum)

    e Amanat
    Amanat pada cerpen sastra lama dan baru tidak jauh berbeda karena pada dasarnya amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral yang berguna sebagai nasihat bagi para pembacanya. Tetapi pada cerpen lama, makna atau amanat cerpen sulit untuk dimengerti maksud dan tujuannya, apabila tidak benar-benar dimengerti.

    f. Alur cerita
    Pada sastra lama, alur cerita kebanyakan mengunakan happy ending atau sad ending.
    Tapi pada sastra baru, kebanyakan menggunakan alur yang menggantung tanpa penyelesaian yang pasti.

    2. Kesimpulannya :
    Cerpen pada sastra lama cukup berbeda dengan cerpen sastra baru. Hal ini terletak pada unsur bahasa, pelaku, setting dan alur cerita yang memiliki perbedaan cukup banyak dengan cerpen sastra baru. Yang tidak terlalu berbeda hanyalah amanatnya saja.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  40. Muhd.Miftahur R.S
    XII IPA 4/25

    Perbedaan nilai intrinsik cerpen dahulu dan saat ini :

    a. Bahasa
    Pada cerpen sastra lama : pola bahasa dan struktur kalimatnya sulit dipahami,sedangkan dalam cerpen sekarang (sastra baru), bahasanya lebih lugas dan mudah dipahami(Bahasa sehari-hari)

    b. Sudut pandang
    Sudut pandang cerpen dulu dan sekarang tidak jauh berbeda karena masih menggunakan sudut pandang pelaku utama sebagai orang ketiga serba tahu

    c. Pelaku
    Pelaku dalam cerepen sastra
    lama berkisar tentang
    zaman penjajahan dan
    peperangan,dengan menggunakan tokoh tentara,dan sebagainya,Berbeda
    dengan cerpen sastra baru
    yang kebanyakan pelaku
    utama lebih bervariasi, bisa berupa anak sekolah, ibu rumah tangga, gelandangan atau yang lainnya.

    d. Setting
    Setting tempat pada cerpen lama kebanyakan menggunakan perkampungan atau pedesaan. Sedangkan pada cerpen baru kebanyakan menggunakan setting perkotaan, sekolah, kantor maupun kampus (tempat-tempat modern dan umum)

    e Amanat
    Amanat pada cerpen sastra lama dan baru tidak jauh berbeda karena pada dasarnya amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral yang berguna sebagai nasihat dan petuah hidup bagi pembacanya

    f. Alur cerita
    Pada sastra lama, alur cerita kebanyakan mengunakan happy ending atau sad ending. tapi pada sastra baru, kebanyakan menggunakan alur yang menggantung tanpa penyelesaian

    2. Kesimpulannya : cerpen pada sastra lama cukup berbeda dengan cerpen sastra baru. Hal ini terletak pada unsur bahasa, pelaku, setting dan alur cerita yang memiliki perbedaan signifikan dengan cerpen sastra baru. Yang tidak berbeda hanyalah amanat dan sudut pandangnya

    BalasHapus
  41. M. Choirul Usroh / XII IPA 4 / 24

    بسم الله الرحمن الرحيم

    1. Intrinsik cerpen itu antara lain : bahasa, sudut pandang, tokoh, setting, alur cerita dan amanat
    A. Bahasa
    Cerpen sastra lama : bahasanya rumit, sulit untuk dimengerti oleh pembaca, sehingga terlihat sangat membosankan karena bahasanya terlalu berat.
    Cerpen sastra baru : bahasanya adalah bahasa yang digunakan sehari-hari, sehingga pembaca mudah untuk mengerti isi atau maksud dari cerpen tersebut. Selain itu, bahasa dalam cerpen baru mengikuti zaman ( up to date). Misal pada saat ini banyak ditemui cerpen yang menggunakan bahasa gaul ( lo, gue, hangout, dll).
    B. Sudut Pandang
    Sudut pandang cerpen lama atau pada angkatan ’45 menggunakan sudut pandang orang ke-1, yaitu memakai kata ganti orang “aku”, atau si pengarang mengandaikan dirinya yang menjadi tokoh di dalam cerpennya tersebut.
    Sudut pandang cerpen baru atau cerpen zaman sekarang biasanya menggunakan sudut pandang orang ke-3, yaitu memakai kata ganti “ ia”, “mereka”, atau bisa juga si pengarang menggunakan nama orang. Jadi sudut pandang pada yang sering digunakan yaitu sebagai pelaku utama sebagai orang ketiga serba tahu.
    C. Tokoh
    Tokoh dalam cerpen sastra lama biasanya tokoh dalam cerpen hanya sedikit orangnya. Dan temanya biasanya tentang penjajahan, peperangan, militer, dan lain-lain. Tokoh dalam cerpen sastra baru sama seperti pada cerpen zaman dulu, yaitu tokohnya hanya sedikit. Tetapi bedanya, cerpen zaman sekarang cerita dan masalahnya lebih kompleks dan lebih berkembang. Temanya tentang masalah sehari-hari, yang biasa dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang. dan juga lebih bervariasi bisa berupa anak sekolah, ibu rumah tangga, gelandangan atau yang lainnya.
    D. Setting
    Setting tempat pada cerpen lama kebanyakan menggunakan perkampungan, pedesaan, hutan. Sedangkan pada cerpen baru kebanyakan menggunakan setting perkotaan, sekolah, kantor, maupun kampus (tempat-tempat modern, umum dan tempat terkenal)
    E. Alur Cerita
    Pada sastra lama, alur cerita kebanyakan mengunakan happy ending atau sad ending.
    Tapi pada sastra baru, kebanyakan menggunakan alur yang menggantung tanpa penyelesaian yang pasti.
    F. Amanat
    Amanat pada cerpen sastra lama dan baru tidak jauh berbeda karena pada dasarnya amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral yang berguna sebagai nasihat bagi para pembacanya. Tetapi pada cerpen lama, makna atau amanat cerpen sulit untuk dimengerti maksud dan tujuannya, sehingga dalam membaca cerpen lama haruslah dengan cermat, memahami maksud cerita dan lebih konsentrasi.

    2. Kesimpulan
    Yaitu Dengan bukti seperti disebut di atas jelaslah bahwa cerpen merupakan karya sastra baru Indonesia karena semua kekhasan cerpen tidak ditemui dalam karya sastra pada zaman sebelumnya seperti karya roman atau novel, baik dari pemilihan tema, penggunaan bahasa serta amanat yang dituangkan dalam cerpen tersebut. Dan dapat di lihat perbadaan cerpen lama dan cerpen baru terletak pada unsur bahasa, pelaku, setting dan alur cerita yang memiliki perbedaan signifikan dengan cerpen sastra baru. Yang tidak terlalu berbeda terdapat pada amanat cerpen yang juga mengutamakan pesan moral bertujuan membangun sifat moral setiap orang yang membaca cerpen tersebut.

    BalasHapus
  42. M.AKBAR.A / XII IPA 4 / 23


    1.Perbedaan unsur intrinsik cerpen yang berbeda tahun terbitannya,misal: cerpen 'Cuman Rangka-Rangka Besi Tua' tahun penulisan 1982 dengan cerpen 'Red King' tahun penulisan 2010 antara lain;

    a)Bahasa
    penggunaan bahasa dalam cerpen tahun 1982 kurang sederhana, berbelit-belit dan sukar dipahami. Karena lebih banyak menggunakan bahasa filosofi. contoh:“Kausangka kau dapat berbuat jasa dengan menyombongkan kejujuranmu itu. Kalau orang lain harus main bureng supaya dapat hidup dengan layak, kita pun harus bisa. Kita terpaksa!”
    Sedangkan penggunaan bahasa dalam cerpen zaman sekarang sangat sederhana dan mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari. contoh: "apa sich, Red King itu?" tanya putri.

    b)Sudut pandang pelaku
    cerpen tahun 1982 pada umumnya menggunakan sudut pandang orang pertama. contoh: “Konyol engkau, hendak membunuh aku! Aku sesungguhnya sayang kepadamu. Engkau tetap sahabatku, dik Jono!”
    Sedangkan cerpen zaman sekarang tidak hanya menggunakan sudut pandang orang pertama, ada juga yang menggunakan sudut pandang orang ke3, bahkan tidak sedikit cerpen yang menggunakan sudut pandang pengarang serba tahu. contoh: "Benar juga, ya. Tapi..mungkin yang dimaksud adalah suatu tempat yang hangus terbakar api.Mungkin saja Ririn di culik seseorang dan di sekap di sana.Bukankah kemarin ibunya Ririn ditelepon seseorang yang meminta uang tebusan,sebesar seratus juta rupiah?"tanya putri pada putra.

    c)Setting
    cerpen tahun 1982 lebih banyak bersetting waktu dan suasana kehidupan revolusi/ pasca kemerdekaan. contoh: Engkau tidak mengerti jaman ini. Engkau tidak pernah berjoang dulu. Engkau tidak mengerti apa arti revolusi. Revolusi membuat kita haus akan hidup. Karena revolusi kita ingin meneguk kehidupan sepuas-puasnya. Tetapi kemerdekaan ini tidak memberi kita sorga dengan pohon-pohon zaitun, tetapi cuma lumpur dan rangka-rangka besi tua.
    Sedangkan cerpen saat ini memiliki setting yang beraneka ragam, seperti setting tempat yang menyeramkan. contoh: "Aduh..rumah ini tua dan kotor sekali, sih. seram sekali. jangan-jangan ada hantunya nih!" kata putri.

    d)Amanat
    cerpen tahun 1982 umumnya mengandung amanat serta ajakan untuk menjadi lebih berani dalam menjalani hidup. contoh: Siapa yang masih terbelenggu pikirannya oleh pertimbangan yang lemah itu, dia pengecut yang tak berani hidup. Dia banci!
    Sedangkan cerpen sekarang umumnya mengandung amanat untuk berbuat kebaikan. contoh: "Makanya jangan keloyongan malam-malam. itu nggak baik,Rin." kata putra.

    e)Alur cerita
    cerpen tahun 1982 memiliki alur maju mundur. Maksudnya cerita berjalan maju namun ada beberapa flashback yang mengakibatkan cerita mundur kembali. contoh: "Engkau tolol, dik Jono. Engkau tidak mengerti jaman ini. Engkau tidak pernah berjoang dulu. Lupakah engkau dengan perjuanganku sejak dulu hingga kini."
    Sedangkan cerpen-cerpen saat ini umumnya memiliki alur maju saja. contoh: Sudah hampir seminggu Ririn menghilang dan hingga saat ini polisi belum menemukannya.

    2.Kesimpulan saya, cerpen yang berbeda tahun penulisannya memiliki unsur intrinsik yang berbeda. Yang mempengaruhi perbedaan tersebut adalah kondisi kehidupan masyarakat saat penulisan cerpen tersebut.
    Contohnya cerpen tahun 1982 memiliki unsur intrinsik yang berkaitan dengan keadaan pasca revolusi. Sehingga setting bernuansa keadaan revolusi dan alur cerita maju mundur mengikuti konflik yang dibangun. Penggunaan bahasa juga masih kerap menggunakan bahasa filosofi hidup sehingga sukar dipahami.
    Hal itu berbeda dengan cerpen zaman sekarang (2010) yang memiliki unsur intrinsik yang berkaitan dengan masalah-masalah jaman sekarang, seperti masalah pergaulan bebas. Cerpen jaman sekarang juga dipengaruhi hal-hal berbau modern, seperti penggunaan bahasa gaul.

    sekian dan terimakasih

    BalasHapus
  43. Nama: Ramdini Nur Azizah
    Kelas: XII IPA 4/29

    Assalamu'alaikum..


    1. a. Bahasa: Dalam Cerpen, bahasa sangat fleksibel. Dalam artian, bahasa yang digunakan

    dapat mengikuti perkembangan zaman cerpen tersebut di buat. Contoh, Cerpen Idrus pada

    angkatan 45 berbeda pada bahasa yang dipakai. Karena pada saat tahun 1945 adalah suasana

    perang, maka cerpen yang diangkat serta bahasa yang digunakan umumnya bertemakan kemerdekaan

    dengan gaya bahasa yang bersifat menyemangati, menggebu-gebu, formal. Sedangkan pada tahun

    2010, bahasa yang digunakan sudah banyak berubah. Contoh: pemakaian kata "gue, what's up,

    dll". Dengan kata lain bahasa cerpen setiap tahun lebih up to date.

    b. Sudut pandang pelaku: berhubungan dengan siapakah yang menceritakan kisah dalam cerpen?
    Cara yang dipilih oleh pengarang akan menentukan sekali gaya dan corak cerita. Hal
    ini disebabkan, watak dan pribadi si pencerita (pengarang) akan banyak menentukan
    cerita yang dituturkan pada pembaca. Tiap orang punya pandangan hidup, cara
    berpkiri, kepercayaan, maupun sudut emosi yang berbeda-beda. Penentuan
    pengarang tentang soal siapa yang akan menceritakan kisah akan menentukan
    bagaimana sebuah cerpen bisa terwujud. Sehingga, perbedaan tokoh cerpenist setiap zaman

    dapat mempengaruhi sudut pandang cerpen yang disajikan.

    c. Setting: Adapun penggolongan setting dapat dikelompokkan dalam setting tempat, setting
    waktu, maupun setting sosial.

    a. Setting tempat
    Kehadiran setting tempat dalam cerpen bukan tanpa tujuan yang pasti. Setting
    tempat mempengaruhi bagaimana kondisi sang tokoh diciptakan. Secara sederhana,
    setting tempat akan mempengaruhi gaya maupun emosi tokoh dalam berbicara.
    Contohnya, setting angkatan 45 umumnya di tempat-tempat dengan nilai sejarah tinggi,

    sedangkan cerpen modern setting tempat lebih fleksibel.

    b. Setting waktu
    Setting waktu menyangkut kapan cerita dalam cerpen terjadi. Setting waktu
    mempengaruhi bagaimana cara tokoh bertindak. Hal ini salah satunya dapat
    ditunjukkan dengan contoh perbedaan cerita dengan setting yang terjadi zama tahun
    1930-an dahulu dengan setting tahun 2000-an. Hal ini dapat diamati dengan cara.


    2. Kesimpulan adalah:
    Unsur intrinsik dari cerpen memiliki kesesuaian dengan zaman. Isi dari cerpen mampu

    menyampaikan peristiwa yang sedang terjadi di tengah-tengah msyarakat. Sehingga, cerpen juga

    mampu mengungkapkan hal-hal yang menjadi perbincangan dari suatu zaman.
    berbicara tokoh maupun kondisi lingkungan saat itu.

    c. Setting sosial
    Setting sosial yang terjadi pada waktu kejadian di dalam cerpen terwakili oleh tokoh.
    Salah satunya, gambaran antara setting sosial zaman
    Reformasi dengan setting sosial zaman Perang Diponegoro dahulu.


    Wassalamu'alaikum

    BalasHapus
  44. Ayu Seputri Rosmarini
    XII-IPA 3 / 09

    1. Perbedaan unsur intrinsik cerpen ditinjau dari waktu penulisannya.

    a. Bahasa
    Cerpen lama ditinjau dari segi bahasa.
    Pengarang menggunakan bahasa yang santun dalam mendeskripsikan atau menggambarkan suatu tokoh dan begitu pula dalam dialognya. Pengarang juga menggunakan bahasa yang santun.
    Sedangkan cerpen baru pengarang lebih terbuka mengemukakan pendapatnya walaupun itu menggunakan bahasa yang kurang sopan.

    b. Sudut Pandang
    Sudut pandang dalam cerpen lama tidak terlalu berbeda jauh dengan cerpen baru. kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.

    c. Pelaku
    Penokohan dalam cerpen lama biasanya tentang seorang pejuang atau masyarakat Indonesia yang tertindas karena penjajahan di Indonesia. karena pada cerpen lama biasanya bertemakan tentang masa - masa perjuangan. sedangkan pada cerpen baru biasanya menggunakan pelajar atau mahasiswa. karena tema pada cerpen baru kebanyakan mengisahkan percintaan.

    d. Setting
    *tempat : tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen lama adalah di jalan raya yang sedang terjadi peperangan atau di hutan yang sedang terjadi perang gerilya. jika cerpen baru biasanya bertempat di sekolah atau kampus.
    *waktu : waktu yang terjadi jika cerpen lama kebanyakan pada saat suasana genting (peperangan. sedangkan pada cerpen baru waktu yang sering dipakai bermacam - macam.
    *suasana : pada cerpen lama kebanyakan suasananya tentang perang dan perjuangan. sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.

    e. Amanat
    amanat yang ada pada cerpen lama biasanya menyuarakan tentang kegigihan dan pengorbanan karena hidup pada masa peperangan. sedangkan pada cerpen baru amanat yang ada kebanyakan tentang pesan moral yang disampaikan untuk remaja agar remaja tidak melakukan hal yang diluar batas norma.

    f. Alur
    Dalam alur cerpen lama ataupun baru tidak begitu ada perbedaan karena dalam cerpen hanya ada dua alur yaitu alur maju yang berakhir dengan penyelesaian dan alur menggantung yang berakhir pada puncak konfliks tanpa penyelesaian.

    2. Kesimpulan unsur intrinsik cerpen pada zaman modern/ 2000an.

    a. Bahasa
    bahasanya lebih modern, lebih beragam dan cenderung lebih vulgar.

    b.Sudut Pandang
    ada 3 sudut pandang yang sering digunakan: orang pertama, orang ketiga pelaku utama, dan orang ketiga serba tahu.

    c. Pelaku
    Pelaku kebanyakan seorang siswa, mahasiswa pegawai kantor, remaja perkotaan. Karena dipengaruhi oleh modernisasi.

    d. Setting
    setting yang ada juga lebih bervariasi. karena tema yang diangkat lebih bermacam - macam dan tidak monoton.

    e. Amanat
    Cerpen angkatan 2000an kebanyakan amanatnya mengandung pesan moral yang ditujukan kepada kaum muda agar berprestasi dan tetap menjaga moral.

    f. Alur
    alur yang ada langsung ke pokok permasalahan. sehingga setelah konfliks langsung ada penyelesaiannya.

    Terima Kasih, Pak. Maaf kalau pemahaman saya masih sangat kurang.

    BalasHapus
  45. ADI WIDODO/IPA 4/02

    A. Bahasa
    Cerpen sastra lama : bahasanya rumit, sulit untuk dimengerti oleh pembaca, sehingga terlihat sangat membosankan karena bahasanya terlalu berat.
    Cerpen sastra baru : bahasanya adalah bahasa yang digunakan sehari-hari, sehingga pembaca mudah untuk mengerti isi atau maksud dari cerpen tersebut. Selain itu, bahasa dalam cerpen baru mengikuti zaman ( up to date). Misal pada saat ini banyak ditemui cerpen yang menggunakan bahasa gaul ( lo, gue, hangout,dll).

    B. Sudut Pandang
    Sudut pandang cerpen lama atau pada angkatan ’45 menggunakan sudut pandang orang ke-1, yaitu memakai kata ganti orang “aku”, atau si pengarang mengandaikan dirinya yang menjadi tokoh di dalam cerpennya tersebut.
    Sudut pandang cerpen baru atau cerpen zaman sekarang biasanya menggunakan sudut pandang orang ke-3, yaitu memakai kata ganti “ ia”, “mereka”, atau bisa juga si pengarang menggunakan nama orang. Jadi sudut pandang pada yang sering digunakan yaitu sebagai pelaku utama sebagai orang ketiga serba tahu.

    C. Tokoh
    Tokoh dalam cerpen sastra lama biasanya tokoh dalam cerpen hanya sedikit orangnya. Dan temanya biasanya tentang penjajahan, peperangan, militer, dan lain-lain. Tokoh dalam cerpen sastra baru sama seperti pada cerpen zaman dulu, yaitu tokohnya hanya sedikit. Tetapi bedanya, cerpen zaman sekarang cerita dan masalahnya lebih kompleks dan lebih berkembang. Temanya tentang masalah sehari-hari, yang biasa dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang. dan juga lebih bervariasi bisa berupa anak sekolah, ibu rumah tangga, gelandangan atau yang lainnya.

    D.Amanat
    cerpen tahun 1982 umumnya mengandung amanat serta ajakan untuk menjadi lebih berani dalam menjalani hidup. contoh: Siapa yang masih terbelenggu pikirannya oleh pertimbangan yang lemah itu, dia pengecut yang tak berani hidup. Dia banci!
    Sedangkan cerpen sekarang umumnya mengandung amanat untuk berbuat kebaikan. contoh: "Makanya jangan keloyongan malam-malam. itu nggak baik,Rin." kata putra.

    E.Alur cerita
    cerpen tahun 1982 memiliki alur maju mundur. Maksudnya cerita berjalan maju namun ada beberapa flashback yang mengakibatkan cerita mundur kembali. contoh: "Engkau tolol, dik Jono. Engkau tidak mengerti jaman ini. Engkau tidak pernah berjoang dulu. Lupakah engkau dengan perjuanganku sejak dulu hingga kini."
    Sedangkan cerpen-cerpen saat ini umumnya memiliki alur maju saja. contoh: Sudah hampir seminggu Ririn menghilang dan hingga saat ini polisi belum menemukannya.

    F. Setting
    cerpen tahun 1982 lebih banyak bersetting waktu dan suasana kehidupan revolusi/ pasca kemerdekaan. contoh: Engkau tidak mengerti jaman ini. Engkau tidak pernah berjoang dulu. Engkau tidak mengerti apa arti revolusi. Revolusi membuat kita haus akan hidup. Karena revolusi kita ingin meneguk kehidupan sepuas-puasnya. Tetapi kemerdekaan ini tidak memberi kita sorga dengan pohon-pohon zaitun, tetapi cuma lumpur dan rangka-rangka besi tua.
    Sedangkan cerpen saat ini memiliki setting yang beraneka ragam, seperti setting tempat yang menyeramkan. contoh: "Aduh..rumah ini tua dan kotor sekali, sih. seram sekali. jangan-jangan ada hantunya nih!" kata putri.

    BalasHapus
  46. assalamualaikum wr wb
    Bayu Rizkyawan
    XII IPA 4 / 07

    1.Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra selain novel dan roman. Unsur dalam cerpen dibagi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang berpengaruh langsung terhadap isi cerpen. Unsur intrinsik meliputi tema, latar, penokohan, sudut pandang, alur, amanat, dan gaya bahasa.

    1. Pengertian Tema, Latar, dan Penokohan
    Di bawah ini akan diuraikan pengertian tema, latar, dan penokohan.
    a. Tema
    Tema adalah pokok pikiran atau inti cerita sebuah karya sastra. Tema sering disebut pokok cerita. Tanpa tema, sebuah cerpen tidak dapat dibaca secara berurutan. Tema cerpen dapat berupa percintaan, kepahlawanan, atau kritik sosial.
    b. Latar (setting)
    Latar atau setting adalah unsur karya sastra yang menunjuk tempat, waktu, dan sosial budaya. Dalam sebuah cerpen pasti kamu temukan latar waktu, tempat, dan sosial budaya. Latar digunakan tokoh untuk mengembangkan cerita.
    c. Penokohan atau perwatakan (karakteristik)
    Penokohan yaitu cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam karya sastra. Setiap tokoh yang dimunculkan dalam cerpen pasti mewakili watak tertentu. Tokoh yang berwatak baik disebut tokoh protagonis, sedangkan tokoh yang berwatak kurang terpuji disebut tokoh antagonis.
    d.Amanat
    Amanat pada cerpen sastra lama dan baru tidak jauh berbeda karena pada dasarnya amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral yang berguna sebagai nasihat bagi para pembacanya. Tetapi pada cerpen lama, makna atau amanat cerpen sulit untuk dimengerti maksud dan tujuannya, apabila tidak benar-benar dimengerti.
    e. Alur cerita
    Pada sastra lama, alur cerita kebanyakan mengunakan happy ending atau sad ending.
    Tapi pada sastra baru, kebanyakan menggunakan alur yang menggantung tanpa penyelesaian yang pasti.
    f.Bahasa
    Cerpen lama ditinjau dari segi bahasa.
    Pengarang menggunakan bahasa yang santun dalam mendeskripsikan atau menggambarkan suatu tokoh dan begitu pula dalam dialognya. Pengarang juga menggunakan bahasa yang santun.
    Sedangkan cerpen baru pengarang lebih terbuka mengemukakan pendapatnya walaupun itu menggunakan bahasa yang kurang sopan.

    2.2. Kesimpulannya :
    Cerpen pada sastra lama cukup berbeda dengan cerpen sastra baru. Hal ini terletak pada unsur bahasa, pelaku, setting dan alur cerita yang memiliki perbedaan cukup banyak dengan cerpen sastra baru. Yang tidak terlalu berbeda hanyalah amanatnya saja.


    terima kasih

    wassalam. wr wb

    BalasHapus
  47. assalamualaikum wr wb
    Bayu Rizkyawan
    XII IPA 4 / 07

    1.Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra selain novel dan roman. Unsur dalam cerpen dibagi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang berpengaruh langsung terhadap isi cerpen. Unsur intrinsik meliputi tema, latar, penokohan, sudut pandang, alur, amanat, dan gaya bahasa.

    1. Pengertian Tema, Latar, dan Penokohan
    Di bawah ini akan diuraikan pengertian tema, latar, dan penokohan.
    a. Tema
    Tema adalah pokok pikiran atau inti cerita sebuah karya sastra. Tema sering disebut pokok cerita. Tanpa tema, sebuah cerpen tidak dapat dibaca secara berurutan. Tema cerpen dapat berupa percintaan, kepahlawanan, atau kritik sosial.
    b. Latar (setting)
    Latar atau setting adalah unsur karya sastra yang menunjuk tempat, waktu, dan sosial budaya. Dalam sebuah cerpen pasti kamu temukan latar waktu, tempat, dan sosial budaya. Latar digunakan tokoh untuk mengembangkan cerita.
    c. Penokohan atau perwatakan (karakteristik)
    Penokohan yaitu cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam karya sastra. Setiap tokoh yang dimunculkan dalam cerpen pasti mewakili watak tertentu. Tokoh yang berwatak baik disebut tokoh protagonis, sedangkan tokoh yang berwatak kurang terpuji disebut tokoh antagonis.
    d.Amanat
    Amanat pada cerpen sastra lama dan baru tidak jauh berbeda karena pada dasarnya amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral yang berguna sebagai nasihat bagi para pembacanya. Tetapi pada cerpen lama, makna atau amanat cerpen sulit untuk dimengerti maksud dan tujuannya, apabila tidak benar-benar dimengerti.
    e. Alur cerita
    Pada sastra lama, alur cerita kebanyakan mengunakan happy ending atau sad ending.
    Tapi pada sastra baru, kebanyakan menggunakan alur yang menggantung tanpa penyelesaian yang pasti.
    f.Bahasa
    Cerpen lama ditinjau dari segi bahasa.
    Pengarang menggunakan bahasa yang santun dalam mendeskripsikan atau menggambarkan suatu tokoh dan begitu pula dalam dialognya. Pengarang juga menggunakan bahasa yang santun.
    Sedangkan cerpen baru pengarang lebih terbuka mengemukakan pendapatnya walaupun itu menggunakan bahasa yang kurang sopan.

    2. Kesimpulannya :
    Cerpen pada sastra lama cukup berbeda dengan cerpen sastra baru. Hal ini terletak pada unsur bahasa, pelaku, setting dan alur cerita yang memiliki perbedaan cukup banyak dengan cerpen sastra baru. Yang tidak terlalu berbeda hanyalah amanatnya saja.


    terima kasih

    wassalam. wr wb

    BalasHapus
  48. Amanda Fairuz Hikmiyah XII IPA 4-05

    Assalamualaikum wr.wb.

    Perbedaan intrinsik cerpen dari zaman ke zaman dapat kita ulas satu persatu yaitu sebagai berikut:
    1.BAHASA :
    Bahasa yang digunakan dalam cerpen yang petama kali muncul yaitu pada tahun 1945 sangat berbeda dengan cerpen pada tahun-tahun setelahnya, hal ini dapat dilihat dalam cerpen karya Idrus yang sebagian besar bertemakan perang dan semangat juang bangsa Indonesia memerangi penjajah. Jadi, bahasa yang digunakan biasanya lebih bersifat formal karena bertemakan semangat juang yang memberikan bahasa yang berapi-api untuk memberikan semangat. Sedangkan pada cerpen setelah tahun ’45, menggunakan bahasa yang lebih berani dan tidak berbelit-belit. Cerpen ini menggunakan bahasa sehari-hari yang lebih praktis seperti kahidupan saat ini yang cukup instan.

    2. SUDUT PANDANG
    sudut pandang dalam cerpen tahun ‘45an tidak terlalu berbeda jauh dengan cerpen pada tahun setelahnya yaitu kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.

    3. PENOKOHAN
    Penokohan dalam cerpen tahun ‘45an masih berkisar tentang zaman peperangan, sehingga biasanya menggunakan tokoh seorang pejuang atau masyarakat Indonesia yang berjuang melawan penjajah. sedangkan pada cerpen tahun setelahnya biasanya menggunakan tokoh seorang pelajar atau berkisar tentang dirinya sendiri karena tema pada cerpen tahun setelahnya kebanyakan mengisahkan percintaan.

    4. SETTING
    *tempat : tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen tahun ‘45an adalah di jalan atau hutan dan tempat-tempat penting yang sedang terjadi genjatan senjata atau perang. jika cerpen tahun setelahnya biasanya bertempat di sekolah atau tempat-tempat umum yang ada di kota.
    *waktu : waktu yang terjadi jika cerpen tahun ‘45an kebanyakan pada dini hari, dimana pada saat-saat itu terjadi ketegangan antara bangsa Indonesia dengan penjajah. sedangkan pada cerpen tahun setelahnya waktu yang sering dipakai bermacam – macam seperti yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
    *suasana : pada cerpen tahun ‘45an kebanyakan suasananya tentang perang dan perjuangan. sedangkan cerpen tahun setelahnya biasanya suasananya tentang kehidupan percintaan dan kehidupan sehari-hari orang pada umumnya.

    5. AMANAT
    amanat yang ada pada cerpen tahun ‘45an biasanya menyuarakan tentang semangat dan pengorbanan seseorang dalam mempertahankan bangsa Indonesia. sedangkan pada cerpen tahun setelahnya amanat yang ada lebih meluas tentang pesan moral dalam kehidupan karena tema yang di angkat jauh lebih beragam.

    6. ALUR
    alur pada cerpen tahun’45an cenderung lebih berbelit - belit dari pada cerpen tahun setelahnya. karena pengaruh gaya hidup masyarakat jaman dulu yang terlalu banyak memikirkan pertimbangan dan kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. sedangkan cerpen pada tahun setelahnya alurnya lebih langsung pada topik karena pengaruh pola pikir masyarakat saat ini yang cenderung instan dan modern.

    KESIMPULAN
    Unsur intrinsik yang ada pada cerpen memiliki kesesuaian dengan zaman. Sehingga cerpen dapat menceritakan kejadian-kejadian di tengah masyarakat yang tengah terjadi dan sedang hangat dibicarakan pada zaman tersebut. Jadi, unsur-unsur intrinsik tersebut dapat mewakili gambaran suatu kejadian yang sedang terjadi pada zaman itu.

    Terimakasih, Pak.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    BalasHapus
  49. Irhamna Jyota A. no18/XII IPA 46 Oktober 2010 pukul 07.32

    “Dari Ave Maria Menuju Jalan Lain ke Roma” karya Idrus, angkatan ’45
    Zulbahri melihat ke bulan purnama yang bertambah lama bertambah terang juga. Kami menahan nafas kami sejurus. Cerita Zulbahri sangat mengharukan hati kami. Di jalan tidak ada orang lagi hilir mudik. Di sekeliling rumah kami sepi hening. Tinggi kali bunyi seruling itu,seakan-akan pemainnya hendak mencari penghibur sedih jauh dari dunia ini.

    “Dodolitdodolitdodolibret” karya Seno Gumira Ajidarma, angkatan 2000
    “Bagaimana mungkin doanya sampai jika kata-katanya salah,” pikir Kiplik, “ karena jika kata-katanya salah, tentu maknanya berbeda, bahkan jangan-jangan bertentangan. Bukankah buku Cara Berdoa yang Benar memang dijual dimana-mana?”

    I. PERBEDAAN NILAI INTRINSIK CERPEN
    BAHASA: Bahasa yang digunakan pada contoh yang pertama menggunakan kata-kata yang lebih puitis dan terkadang terkesan berbelit-belit. Seperti “Tinggi kali bunyi seruling itu,seakan-akan pemainnya hendak mencari penghibur sedih jauh dari dunia ini”. Pada zaman angkatan ’45, sastrawan tidak banyak yang mempunyai keberanian untuk membuat karya yang kontroversial dengan penuturan yang lugas dengan sindiran-sindiran pada aspek budaya , agama maupun politik.
    Bahasa yang digunakan pada contoh kedua lebih lugas, apa adanya dan tidak melebih-lebihkan sesuatu . Seperti “Bukankah buku Cara Berdoa yang Benar memang dijual dimana-mana?” Karya-karya angkatan 2000 dianggap lebih “berani” dengan sindiran-sindiran yang cukup keras. Kata-kata yang dituliskan terkesan lebih bebas.

    SUDUT PANDANG :
    Cerpen Ave Maria Menuju Jalan Lain ke Roma dan “Dodolitdodolitdodolibret” menggunakan sudut pandang orang ketiga

    SETTING:
    Banyak kejadian dialog yang melankolis pada saat bulan purnama pada cerpen pertama, “Zulbahri melihat ke bulan purnama yang bertambah lama bertambah terang juga.” . Kebanyakan juga settingnya di rumah .

    Cerpen kedua settingnya di Ubud, Bali. Kiplik tadinya hanya mengajar doa pada orang-orang terdekatnya. Kemudian merambah pada orang lain , sampai suatu ketika ia mengajar pada penduduk ditengah danau yang benar-benar terpencil

    AMANAT:
    Pada cerpen Ave Maria Menuju Jalan Lain ke Roma amanatnya : ikhlas akan lebih baik pada apa yang tidak bisa kita peroleh meskipun itu berat. Jangan terlalu berlarut-larut pada kesedihan.
    Pada cerpen Dodolitdodolitdodolibret amanatnya : memang baik ketika kita kritis pada apa yang menjadi keyakinan kita dan mengajarkan kebaikan/ilmu pada orang lain.

    ALUR CERITA:
    Alur cerita pada cerpen pertama dan kedua adalah alur rapat dan maju

    II. KESIMPULAN TENTANG PEMAHAMAN INTRINSIK CERPEN PADA ANGKATAN ’45-an
    BAHASA : terbuka, pengaruh unsur sastra asing lebih luas, corak isi lebih realis, naturalis, individualisme sastrawan lebih menonjol ,pandangan humanisme liberal

    SUDUT PANDANG: orang ketiga / orang pertama

    SETTING: lingkungan fasisme Jepang dan dilanjutkan dengan peperangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

    AMANAT: keteguhan mempertahankan apa yang mejadi hak-hak bangsa pada zaman itu pada segala aspek , rasa nasionalisme yang tinggi dan kita harus semakin mengembangkan pegangan hidup yang dulunya “saklek” menjadi fleksibel namun tetap tegas .

    ALUR: alur rapat dan maju

    BalasHapus
  50. CIPTANANDA C. XII IPA 4 / 8

    1. Perbedaan nilai intrinsik cerpen dari sebuah cerpen yang berbeda zaman atau waktu penulisannya.

    1.1 Bahasa
    Bahasa dalam cerpen sastra lama dengan cerpen sekarang memiliki perbedaan yang cukup jauh. Pada cerpen sastra lama, pola bahasa dan struktur kalimatnya sukar untuk dipahami. Namun karena pada saat tahun 1945 adalah suasana perang, maka cerpen yang diangkat serta bahasa yang digunakan umumnya bertemakan kemerdekaan dengan gaya bahasa yang bersifat menyemangati, menggebu-gebu, formal.sedangkan dalam cerpen sekarang (sastra baru), bahasanya lebih lugas dan mudah dipahami. Kebanyakan menggunakan bahasa sehari-hari. erkadang juga terjadi penggunaan kata kata baru( mengambil dari bahasa asing)

    1.2 Sudut pandang
    sudut pandang dalam cerpen lama juga berbeda dengan cerpen baru. Ditahun 1945, cerpen kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama sedangkan ditahun 20an kebanyakan menggunakan sudut pandang orang ketiga.

    1.3 Setting
    Cerpen yang terbit pada angkatan 45 karya Idrus selalu erat dengan suasana perang, sementara cerpen NH. Dini yang kebanyakan ditulis tahun 66 hingga sekarang banyak menyuarakan hal hal baru yang sudah jauh dari suasana perang yang telah jauh berlalu. Layaknya suasana perkotaan.

    1.4 Amanat
    Amanat yang ada pada cerpen lama biasanya menyuarakan tentang kegigihan dan pengorbanan seseorang karena hidup pada masa peperangan. sedangkan pada cerpen baru amanat yang ada lebih meluas pesan moral yang disampaikan karena tema yang di angkat juga lebih beragam.

    1.5 Alur cerita
    Dalam alur cerpen lama ataupun baru tidak begitu ada perbedaan karena dalam cerpen hanya ada 1 alur. Itu di sebabkan cerpen hanya meiliki 1 konflik atau klimaks. Namun jenis alurnya beragam. Alur maju atau mundur.

    2. Kesimpulan tentang pemahaman intrinsik cerpen dari sebuah zaman sastra tertentu. Cerpen yang berbeda tahun penulisannya memiliki unsur intrinsik yang berbeda. Yang mempengaruhi perbedaan tersebut adalah kondisi kehidupan masyarakat saat penulisan cerpen tersebut.
    Contohnya cerpen surabaya tahun 1945 memiliki unsur intrinsik yang berkaitan dengan keadaan perjuangan melawan penjajah. Sehingga setting bernuansa peperangan dan alur cerita maju mundur mengikuti konflik yang dibangun. Penggunaan gaya bahasa yang bersifat menyemangati, menggebu-gebu, formal.
    Hal itu berbeda dengan cerpen zaman sekarang (2010) yang memiliki unsur intrinsik yang berkaitan dengan masalah-masalah jaman sekarang, seperti masalah pergaulan bebas, kawin lari. Cerpen jaman sekarang juga dipengaruhi hal-hal berbau modern, seperti penggunaan bahasa yang mengadopsi dari bahasa asing.

    BalasHapus
  51. Novandiet E. Angginanda6 Oktober 2010 pukul 08.06

    Novandiet Eersta Angginanda
    XII IPA 3 / 23

    Assalamualaikum

    1.Bahasa
    Bahasa dalam cerpen sastra lama dengan cerpen baru memiliki perbedaan. Pada cerpen sastra lama, pola bahasa dan struktur kalimatnya sukar untuk dipahami dan banyak menggunakan kalimat perumpamaan maupun bahasa yang rumit sedangkan dalam cerpen sekarang (sastra baru), bahasanya lebih lugas dan mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari.

    Sudut Pandang
    sudut pandang yang biasa digunakan pada cerpen lama tidak jauh berbeda dengan cerpan baru yang kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.

    Setting
    tempat : tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen lama adalah di jalan raya yang sedang terjadi peperangan atau di hutan yang sedang terjadi perang gerilya. jika cerpen baru biasanya bertempat di sekolah atau kampus.
    waktu : waktu yang terjadi jika cerpen lama kebanyakan pada malam hari yang sedang terjadi ketegangan antara masyarakat dengan penjajah. sedangkan pada cerpen baru waktu yang sering dipakai bermacam - macam.
    *suasana : pada cerpen lama kebanyakan suasananya tentang perang dan perjuangan. sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.

    Amanat
    dalam amanat cerpen tahun - tahun terdahulu dengan tahun sekarang sangat berbeda dari isi pesan cerpen tahun terdahulu itu kebanyakan tentang motivasi atau semangat juang dan tahun sekarang tentang percintaan atau sama halnya dengan masalah remaja.

    2.Kesimpulan saya, cerpen yang berbeda tahun penulisannya memiliki unsur intrinsik yang berbeda. Yang mempengaruhi perbedaan tersebut adalah kondisi kehidupan masyarakat saat penulisan cerpen tersebut.
    Contohnya cerpen tahun 1982 memiliki unsur intrinsik yang berkaitan dengan keadaan pasca revolusi. Sehingga setting bernuansa keadaan revolusi dan alur cerita maju mundur mengikuti konflik yang dibangun. Penggunaan bahasa juga masih kerap menggunakan bahasa filosofi hidup sehingga sukar dipahami.
    Hal itu berbeda dengan cerpen zaman sekarang (2010) yang memiliki unsur intrinsik yang berkaitan dengan masalah-masalah jaman sekarang, seperti masalah pergaulan bebas. Cerpen jaman sekarang juga dipengaruhi hal-hal berbau modern, seperti penggunaan bahasa gaul.

    Terima kasih pak, maaf jika dirasa kurang.

    BalasHapus
  52. Dhaniar Rulandri W.
    XII IPA 4 / 11

    1. Sebuah karya sastra dapat ditinjau menurut zamannya, maka perbedaan nilai intrinsik cerpen yang berbeda zaman atau waktu penulisannya, yaitu :
    a)Berdasarkan Bahasa : Bahasa dalam cerpen sastra lama dengan cerpen sastra baru memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pada cerpen sastra lama, pola bahasa dan struktur kalimat yang digunakan sulit untuk dipahami dan banyak menggunakan kalimat perumpamaan. Sedangkan dalam cerpen sastra baru (sekarang), bahasanya lebih lugas dan mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari.

    b)Berdasarkan sudut pandang pelaku (point of view) : Penggunaan sudut pandang pada cerpen sastra lama dan sastra lama dan sastra baru tidak jauh berbeda. Dalam cerpen pada umumnya bergaya sudut pandang pelaku orang pertama tunggal, karena cerpen ditulis secara umum menggambarkan kehidupan pengarangnya, tetapi juga banyak cerpen yang bersudut pandang pelaku orang ketiga, karena pengarang juga menggambarkan kehidupan orang lain baik pengalaman nyata maupun imajinasi (karangan) belaka.

    c)Berdasarkan Setting :
    #Tempat : Tempat yang biasanya dijadikan setting pada cerpen lama adalah di jalan raya tempat terjadinya peperangan atau di hutan saat berlangsung perang gerilya. Namun pada cerpen baru biasanya bertempat di sekolah atau kampus, sesuai tema dari cerpen tersebut.
    #Waktu : Waktu pada cerpen lama kebanyakan digambarkan pada malam hari saat terjadi ketegangan antara masyarakat dengan penjajah. Sedangkan pada cerpen baru waktu yang sering dipakai bermacam - macam, sesuai dengan tema cerpen tersebut.
    #Suasana : Pada cerpen lama kebanyakan suasana yang dihadirkan adalah suasana saat terjadinya perang dan perjuangan / pemberontakan. Sedangkan pada cerpen baru suasana yang digambarkan tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja yang biasanya hanya memiliki jenis konflik yang ringan.

    d)Berdasarkan Amanat : Amanat yang terdapat pada cerpen sastra lama biasanya berisi tentang kegigihan dan pengorbanan karena hidup pada masa peperangan. Sedangkan pada cerpen sastra baru amanat yang ada kebanyakan tentang pesan moral yang disampaikan karena saat ini banyak sekali tindakan-tindakan yang dapat merusak moral dan kelakuan seseorang.

    e)Berdasarkan Alur : Alur yang terdapat dalam cerpen sastra lama dan sastra baru tidak terlalu berbeda, tergantung dari tema cerpen itu sendiri, cerpen itu akan menggambarkan alur maju, mundur ? flashback, dll. Alur yang terdapat dalam cerpen berupa alur rapat, sehingga berpengaruh dalam pengungkapan jalan cerita cerpen. Dengan pengungkapan yang sederhana, singkat dan mengarah pada pokok pembicaraan maka dengan sendirinya membangun cerita sastra ini (cerpen) menjadi karya yang singkat (pendek).

    2. Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pemahaman unsur intrinsik cerpen yang berupa bahasa, sudut pandang pelaku, setting, amanat dan alur ceritanya dari sebuah zaman sastra tertentu adalah : Setiap zaman memiliki ciri yang berbeda, karena situasi pada saat itu mempengaruhi proses penulisan dari cerpen itu sendiri. Misalnya,pada angkatan 45 karena situasi pada masa itu banyak terjadi perang dan pemberontakan, maka isi cerpen itu banyak berbau perang (seperti perjuangan melawan penjajah, penderitaan zamn penjajahan dan lain - lain). Cerpen pada angkatan 66 banyak dipengaruhi oleh keadaan yang sedang krisis pada waktu itu. Sedangkan cerpen sastra atau zaman sekarang banyak yang memunculkan suatu yang berbau percintaan, karena saat ini percintaan sering dibicarakan pada kehidupan sehari - hari. Sesuai perkembangan zaman, unsur intrinsik pada cerpen (tema, alur, sudut pandang pelaku atau point of view, setting atau latar cerita dan amanat cerita) dari zaman ke zaman / dari angkatan ke angkatan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan karya sastra di Indonesia.

    Sekian dan terima kasih, semoga apa yang saya sampaikan sesuai dengan yang pak Iwan harapkan. ^_^

    BalasHapus
  53. Deasy Maharani Putri
    XII IPA 4 / 09

    Perbedaan unsur unsur intrinsik cerpen dari zaman ke zaman dapat kita bahas satu persatu sebagai berikut:

    1. BAHASA
    Bila ditinjau dari tahun pertama cerpen muncul di Indonesia, yaitu pada tahun 1945, bahasa yang digunakan
    cenderung mengandung semangat anak muda. Karena pada situasi itu di Indonesia sedang dalam masa perang, maka
    itu berdampak pada kondisi jiwa para cerpenis yang mengekspresikannya berupa bahasa
    yang digunakan dalam cerpennya.
    Berkebalikan 180 derajat dengan pada masa perang, sesuai dengan keadaan saat ini yang sudah bebas dari jeratan penjajah,
    para cerpenispun juga sudah sangat bebas untuk mengekspresikan idenya, termasuk bahasa yang digunakan untuk menuliskan cerpennya.

    2. SUDUT PANDANG
    Berbeda dengan aspek bahasa, sudut pandang yang digunkan dalam cerpen lama maupun baru, tidak mengalami perubahan yang signifikan,
    kebanyakan cerpen lama maupun baru menggunakan sudut pandang pertama dan ketiga.

    3. SETTING
    Setting erat kaitannya dengan tempat, waktu dan keadaan cerpenis pada waktu itu. Contohnya, cerpen angkatan 1945 karena masih terpengaruh pada situasi perang, maka itu terepresentasi pada setting cerpen. Sedangkan pada masa sekarang ini, setting cerpen pun juga menyesuaikan dengan kondisi sekarang yang sudah merdeka dan bebas dari penjajah yang seakan akan menjerat kita.

    4. AMANAT
    Amanat pada cerpen lama berbeda dengan cerpen baru, karena amanat cerpen lama lebih cenderung seperti untuk menghargai Tuhan, dan antar sesama, sedangkan cerpen sekarang lebih cenderung mengandung amanat yang bersifat sosial dan lebih membina kehidupan moral kita.

    4. ALUR
    Pada cerpen lama, kebanyakan cerpenis membuat suatu cerpen yang mempunyai 1 klimaks dan penyelesaian akhir seperti happy atau sad ending, tetapi seiring perkembangan jaman, sekarang para cerpenis berpikir lebih jauh untuk membuat cerpen yang dapat membuat orang lain penasaran akan akhir ceritanya, sehingga cerpen cerpen jaman sekarang mempunyai variasi yang sedikit banyak merupakan suatu perkembangan dari alur cerpen lama. Contoh yang banyak terjadi adalah cerpen yang akhir ceritanya hanya sampai klimaks saja dan mempunyai akhir cerita yang menggantung tanpa kejelasan.

    Kesimpulan tentang pemahaman intrinsik cerpen dari sebuah zaman sastra tertentu bergantung pada kondisi saat cerpen itu ditulis. Maka dari itu dari zaman ke zaman selalu terdapat pengembangan pengembangan baru terhadap penulisan cerpen, karena situasi dan kondisi pada setiap zaman juga tidak sama yang dapat mempengaruhi suasana hati sang cerpenis.

    Disini saya akan membahas unsur intrinsik cerpen pada masa angkatan 45

    1. Bahasa : Bahasa yang digunakan cenderung berbelit, dan agak susah dimengerti karena ketidakefektifan kata yang dipakai, sehingga berkesan berlebihan dan tidak nyaman dibaca.
    contohnya pada cerpen Aki karya Idrus berikut ,"Tali sudah sangat genting, putusnya sudah tinggal menunggu waktu saja lagi."

    2. Sudut pandang yang digunakan pada cerpen angkatan 45 yaitu kebanyakan orang pertama dan orang ketiga, contohnya pada cerpen Aki, yaitu orang ketiga "dilihat begitu seakan - akan Aki tidak punya rasa tanggung jawab, tapi Sulasmi, istrinya lebih mengetahui, daripada orang lain tentang suaminya.

    3. Alur yang digunakan pada cerpen angkatan ini adalah sebagian besar alur maju

    4. Amanat yang sering diungkapkan pada cerpen angkatan ini adalah tentang bagaimana menghargai Tuhan dan diri kita sendiri juga orang lain, dan begitu bahagianya kita bila kita bebas dan bertanggung jawab atas apa yang kita jalani.

    5. Setting yang digunakan pada cerpen angkatan ini adalah sesuai dengan situasi pada saat itu yaitu masih dalam pengaruh perang melawan penjajah

    BalasHapus
  54. Akbar Wiranata Kaunang
    XII IPA 4 / 04

    1. a) Bahasa: Di dalam sebuah cerpen, bahasa yang digunakan sangat fleksibel. Maksudnya, bahasa yang digunakan dapat mengikuti perkembangan zaman cerpen tersebut di buat. Misal : pada cerpen lama atau pada angkatan ’45, pola bahasa dan struktur kalimatnya sulit dimengerti.
    Sedangkan dalam cerpen baru, bahasanya lebih lugas dan mudah dimengerti, karena cerpen sastra baru sudah menggunakan bahasa sehari-hari.
    b) Sudut pandang pelaku
    Sudut pandang cerpen lama atau pada angkatan ’45 menggunakan sudut pandang orang pertama, yaitu memakai kata ganti orang “aku”, atau si pengarang mengandaikan dirinya yang menjadi tokoh di dalam cerpennya tersebut.
    Sudut pandang cerpen baru biasanya menggunakan sudut pandang orang ketiga, yaitu memakai kata ganti “ ia”, “mereka”, atau bisa juga si pengarang menggunakan nama orang lain.
    c) Setting :
    Setting dibagi menjadi 3macam : Setting tempat, setting suasana, dan setting waktu.
    ~ Setting Tempat : Setting pada cerpen lama atau pada angkatan ’45 umumnya masih menggunakan tempat-tempat yang nilai sejarahnya tinggi.
    Sedangkan pada cerpen baru kebanyakan menggunakan setting perkotaan, sekolah, kantor maupun kampus (tempat-tempat modern dan umum).
    ~ Seting Suasana : pada cerpen lama atau pada angkatan ’45 kebanyakan suasananya tentang perang dan perjuangan.
    Sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.
    ~ Setting Waktu: Sebenarnya waktu yang terjadi pada cerpen lama atau pada angkatan ’45 bisa kapan saja, namun kebanyakan setting waktunya mengambil pada malam hari, karena cerpen lama suasananya tentang perang dan perjuangan..
    Sedangkan pada cerpen baru, waktu tidak amat mempengaruhi dan setting waktunya bisa kapan saja, karena tema cerpen baru kebanyakan tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.
    d) Amanat
    Amanat pada cerpen sastra lama atau pada angkatan ’45 dan cerpen baru tidak jauh berbeda, karena pada dasarnya amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral yang berguna sebagai nasihat bagi para pembacanya. Pesan yang akan diberikan sesuai dengan tema cerpen yang sudah ditentukan.
    e) Alur cerita
    Pada sastra lama atau pada angkatan ’45 menggunakan alur maju mundur. Maksudnya cerita berjalan maju namun ada beberapa flashback yang mengakibatkan cerita mundur kembali.
    Pada sastra baru, kebanyakan menggunakan alur yang menggantung tanpa penyelesaian. Jadi cerpen baru kebanyakan jika membuat cerita pasti tidak akan pernah menceritakan ceritanya sampai tuntas atau selesai

    2. Kesimpulan tentang pemahaman intrinsik cerpen dari sebuah zaman sastra tertentu.
    Pada cerpen baru :
    a) Bahasanya : lebih lugas dan mudah dimengerti, karena cerpen sastra baru sudah menggunakan bahasa sehari-hari.
    b) Sudut pandang pelaku : biasanya menggunakan sudut pandang orang ketiga, yaitu memakai kata ganti “ ia”, “mereka”, atau bisa juga si pengarang menggunakan nama orang lain.
    c) Setting :
    Setting dibagi menjadi 3macam : Setting tempat, setting suasana, dan setting waktu.
    ~ Setting Tempat : kebanyakan menggunakan setting perkotaan, sekolah, kantor maupun kampus (tempat-tempat modern dan umum).
    ~ Seting Suasana : tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.
    ~ Setting Waktu: waktu tidak amat mempengaruhi dan setting waktunya bisa kapan saja, karena tema cerpen baru kebanyakan tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.
    d) Amanat
    pada dasarnya amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral yang berguna sebagai nasihat bagi para pembacanya. Pesan yang akan diberikan sesuai dengan tema cerpen yang sudah ditentukan.
    e) Alur cerita : kebanyakan menggunakan alur yang menggantung tanpa penyelesaian. Jadi cerpen baru kebanyakan jika membuat cerita pasti tidak akan pernah menceritakan ceritanya sampai tuntas atau selesai

    Sekian dan terima kasih . . . .

    BalasHapus
  55. Nurin Fauziah Ivada
    XII IPA 3 / 25

    Unsur intrinsik cerpen meliputi : tema, amanat, alur, sudut pandang pelaku, dan latar cerita.

    I.1. BAHASA :
    Bahasa yang digunakan dalam cerpen lama berbeda dengan cerpen baru. Penggunaan bahasanya berani. Sedangkan dalam cerpen lama, pengarang masih menggunakan bahasa yang halus dan tidak terlalu vulgar. Bahasa pada cerpen lama cenderung berbelit - belit daripada cerpen baru, akibat dari pengaruh alur yang berbelit - belit pula.


    2. SUDUT PANDANG
    sudut pandang dalam cerpen lama tidak terlalu berbeda jauh dengan cerpen baru. kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.

    3. PELAKU
    Pelaku dalam cerpen sastra lama masih berkisar tentang zaman penjajahan dan peperangan yang menggunakan tokoh sebagai tentara perang. berbeda dengan cerpen sastra baru yang kebanyakan pelaku utama berkisar pada diri sendiri, seperti contohnya pelajar maupun mahasiswa.

    4. SETTING
    *tempat : tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen lama adalah di jalan raya yang sedang terjadi peperangan atau di hutan yang sedang terjadi perang gerilya. jika cerpen baru biasanya bertempat di sekolah atau kampus.
    *waktu : waktu yang terjadi jika cerpen lama kebanyakan pada malam hari yang sedang terjadi ketegangan antara masyarakat dengan penjajah. sedangkan pada cerpen baru waktu yang sering dipakai bermacam - macam.
    *suasana : pada cerpen lama kebanyakan suasananya tentang perang dan perjuangan. sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.

    5. AMANAT
    amanat yang ada pada cerpen lama biasanya menyuarakan tentang kegigihan dan pengorbanan seseorang karena hidup pada masa peperangan. sedangkan pada cerpen baru amanat yang ada lebih meluas pesan moral yang disampaikan karena tema yang di angkat juga lebih beragam.

    6. ALUR
    alur pada cerpen lama cenderung lebih berbelit - belit dari pada cerpen baru. karena pengaruh gaya hidup masyarakat jaman dulu yang terlalu banyak memikirkan pertimbangan. sedangkan cerpen baru alurnya lebih to the point. karena pengaruh pola pikir masyarakat saat ini yang cenderung instan.

    II. Kesimpulan Cerpen baru dan cerpen lama :
    Hampir semua unsur bahasa, sudut pandang, pelaku/penokohan dan setting berbeda.
    Bahasa : Cerpen lama bahasanya lebih halus dibanding cerpen baru. Cerpen Baru bahasa yang dipakai adalah bahasa sehari-hari (lebih spontan)
    Sudut Pndang : Hmapir sama yaitu Sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
    Pelaku / penokohan : Penokohan ini dilihat dari dialog antar tokoh dan akting
    Setting : Cerpen lama settingnya lebih ke suasana peperanmgan. sedangkan cerpen baru settingnya tergantung alur cerita, kalau percintaan biasanya suasananya romantis. dll.

    --terima kasih--

    BalasHapus
  56. Rizky.P.H/12IPA3/30

    1. Perbedaan nilai intrinsik :

    I. BAHASA :
    Bahasa yang digunakan dalam cerpen baru lebih berani daripada cerpen lama. Pada cerpen lama bahasanya lebih berbelit-belit, karena terkait dengan alur yang berbelit-belit pula.

    II. SUDUT PANDANG :
    Sudut pandang pada cerpen lama dan baru tidak jauh berbeda, rata-rata menggunakan sudut pandang orang pertama dan ketiga.

    III. PENOKOHAN :
    Penokohan dalam cerpen lama biasanya tentang seorang pejuang atau masyarakat Indonesia yang tertindas karena penjajahan di Indonesia. karena pada cerpen lama biasanya bertemakan tentang masa - masa perjuangan. sedangkan pada cerpen baru biasanya menggunakan pelajar atau mahasiswa. karena tema pada cerpen baru kebanyakan mengisahkan percintaan.

    IV. SETTING :
    *tempat : tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen lama adalah di jalan raya yang sedang terjadi peperangan atau di hutan yang sedang terjadi perang gerilya. jika cerpen baru biasanya bertempat di sekolah atau kampus.
    *waktu : waktu yang terjadi jika cerpen lama kebanyakan pada malam hari yang sedang terjadi ketegangan antara masyarakat dengan penjajah. sedangkan pada cerpen baru waktu yang sering dipakai bermacam - macam.
    *suasana : pada cerpen lama kebanyakan suasananya tentang perang dan perjuangan. sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.

    V. AMANAT :
    Pada cerpen lama pesan-pesan yang disampaikan bersifat memberi semangat terhadap perjuangan, sedangkan pada cerpen baru pesan-pesan yang disampaikan lebih bersifat ke moral yang disampaikan untuk para pembaca.

    VI. ALUR :
    Alur pada cerpen lama lebih berbelit-belit karena gaya hidup orang jaman dahulu lebih berbelit-belit, sedangkan alur pada cerpen baru lebih simpel dan to the point karena orang jaman sekarang tidak suka hal yang sulit atau rumit.

    2) Kesimpulan dari unsur intrinsik cerpen ( bahasa, sudut pandang pelaku, setting,amanat dan alur ceritanya)yaitu orang jaman dahulu lebih senang hal-hal yang rumit. Sedangkan orang-orang jaman sekarang lebih suka hal-hal yang sederhana.

    Terima kasih..

    BalasHapus
  57. Andiantina Maharani
    XII IPA 3/05

    Intrinsik cerpen itu antara lain : tema, amanat, alur, sudut pandang pelaku, dan latar cerita. jika kita membicarakan intrinsik cerpen maka semua hal tersebut diatas harus dipahami satu demi satu

    A. Tema : Sangat penting dalam sebuah cerpen menentukan suatu tema. Dari zaman ke zaman,tema suatu cerpen pastilah berbeda satu sama lain karena bergantung suasana atau keadaan pada waktu itu. Misalnya pada tahun 1945,banyak novel yang betemakan perang karena sama seperti pada keadaan Indonesia pada waktu itu yaitu perang. Sedangkan pada zaman sekarang ini,banyak cerpen yang bertemakan cinta remaja.

    B. Amanat : dalam sebuah cerpen pasti meiliki sebuah amanat atau pesan yang dari pengarang disampaikan kepada pembaca secara tersirat maupun tersurat. dalam amanat cerpen tahun - tahun terdahulu dengan tahun sekarang sangat berbeda dari isi pesan cerpen tahun terdahulu itu kebanyakan tentang motivasi atau semangat juang dan tahun sekarang tentang percitaan atau sama halnya dengan masalah remaja.

    C. PENOKOHAN
    Penokohan dalam cerpen lama biasanya tentang seorang pejuang atau masyarakat Indonesia yang tertindas karena penjajahan di Indonesia. karena pada cerpen lama biasanya bertemakan tentang masa - masa perjuangan. sedangkan pada cerpen baru biasanya menggunakan pelajar atau mahasiswa. karena tema pada cerpen baru kebanyakan mengisahkan percintaan.

    D.Alur :Dari zaman dahulu hingga sekarang dalam pemakaian alur pada sebuah cerpen menggunakan alur maju dan alur menggantung. Yang alur maju berarti cerita berjalan terus maju hingga ke depan sedangkan alur menggantung adalah cerita berhenti pada kemunculan konflik dan tidak ada penyelesain misalnya pada cerpen " Darmon" yang menggunakan alur menggantung.

    E. Bahasa
    bahasa yang digunakan pada sastra lama terlalu lugas. tetapi bahasa sastra baru tidak bertele-tele dan langsung to the point

    F. Setting
    Tempat cerpen lama:didalam hutan,jalan raya,dan rawa-rawa.cerpen baru:kampus dan sekolah
    suasana cerpen lama: tegang di medan perang.cerpen baru: seperti berbunga dalam keadaan hati jatuh cinta
    waktu cerpen lama: pada malam hari tahun 45. cerpen baru: bebas

    BalasHapus
  58. Assalamu'alaykum!
    1. a. Bahasa: Dalam Cerpen, bahasa sangat fleksibel. Dalam artian, bahasa yang digunakan
    dapat mengikuti perkembangan zaman cerpen tersebut di buat.
    b. Sudut pandang pelaku: adalah Cara yang dipilih oleh pengarang. kondisi lingkungan pengarang akan menentukan sekali gaya dan corak cerita. Sehingga, perbedaan tokoh cerpenist setiap zaman dapat mempengaruhi sudut pandang cerpen yang disajikan.

    c. Setting: Adapun penggolongan setting dapat dikelompokkan dalam setting tempat, setting
    waktu, maupun setting sosial.

    a. Setting tempat
    Kehadiran setting tempat dalam cerpen bukan tanpa tujuan yang pasti. Setting
    tempat mempengaruhi bagaimana kondisi sang tokoh diciptakan. Secara sederhana,
    setting tempat akan mempengaruhi gaya maupun emosi tokoh dalam berbicara.

    b. Setting waktu
    Setting waktu menyangkut kapan cerita dalam cerpen terjadi. Setting waktu
    mempengaruhi bagaimana cara tokoh bertindak.
    c. Setting sosial
    Setting sosial yang terjadi pada waktu kejadian di dalam cerpen terwakili oleh tokoh.
    Salah satunya, gambaran antara setting sosial zaman Reformasi dengan setting sosial zaman Perang Diponegoro dahulu.

    Pak, setelah saya membaca dua contoh cerpen yang berbeda zamannya, banyak sekali perbedaan yang terlihat dari unsur intrinsiknya. Cerpen”kisah celana pendek” dan cerpen “darmon”.
    Dari segi bahasanya:
    cerpen “kisah celana pendek” dan cerpen “darmon” sama –sama mudah dimengerti oleh pembaca, namun cerpen yang pertama menggunakan bahasa yang lebih rumit dari cerpen yang ke dua, contoh:
    Dan dengan celana baru, Ia akan membuktikan kepada ayahnya, bahwa ia adalah anak yang tahu membalas guna. Pendek kata, keluarga Kusno pada hari itu bergirang hati seperti belum pernah sebelum itu. Dan kabar-kabar tentang Pearl Harbour tidak bergema sedikit pun juga dalam hati orang-orang sederhana ini. Demikian benarlah ucapan, hanya orang besar-besar yang mau perang, rakyat sederhana mau damai cuma!

    Dari segi temanya:
    Cerpen “kisah celana pendek” menceritakan keadaan bangsa yang sangat tertinggal dan mengandung setting keadaan penjajahan:
    Kusno tidak tahu arti demokrasi dan perkataan kemakmuran sangat menarik hatinya. Kemakmuran berarti baginya celana. Dan sebab itu disambutnya tentara Jepang dengan peluk cium dan salaman tangan.Dan seperti kebanyakan bangsa Indonesia hidup dengan pengharapan akan kemerdekaan, Kusno hidup dengan pengharapan akan celana baru, terus-menerus berharap selama tiga setengah tahun.
    Sedangkan cerpen “darmon” menceritakan tentang kondisi Negara ini lewat diskusi seorang Darmon dengan ayah Maya:
    “menurut kamu Mon, bagaimana prospek ekonomi Negara inisetelah pemilu?”
    “ini insting saya saja, menurut saya, jika tidak terjadi perang akan merangkak pelan sekali. Mungkin butuh waktu tiga sampai lima tahun”.
    Dari segi Alur:
    Cerpen “kisah celana pendek” dan “darmon” sama- sama memakai ending menggantung. Hanya saja dalam cerpen yang pertama akhirannya tidak begitu menggantung. Dan masih dijelaskan bagaimana nasib tokoh Kusno seanjutnya.
    Dari segi setting: cerpen “kisah celana pendek” mengambil setting tempat suatu kampung yang berada dalam pedalaman yang bahkan untuk membeli celana saja hamper tidak ada. Yang bahkan mendapat informasi tentang perang saja susah.
    Sedangkan cerpen “darmon” mengambil setting suatu rumah di perkotaan.
    Dari segi sudut pandang: cerpen “kisah celana pendek” menggunakan sudut pandang yang luas, sedangkan cerpen “darmon” menggunakan sudut pandang ayah Maya.

    2. Kesimpulannya : cerpen pada sastra lama cukup berbeda dengan cerpen sastra baru. Hal ini terletak pada unsur bahasa, pelaku, setting dan alur cerita yang memiliki perbedaan signifikan dengan cerpen sastra baru. Hanya amanat dan sudut pandang saja yang tidak jauh berbeda antara cerpen sastra lama dan cerpen sastra baru.

    BalasHapus
  59. Achmad Agoeh Biantoro
    XII IPA 4 / 01

    Assalammualikum wr. Wb.


    1) Perbedaan nilai intrinsik yang bisa kita lihat dari bahasa,sudut pandang pelaku,setting,amanat dan alur ceritanya setiap zaman memiliki banyak perbedaan.

    a) Dilihat dari bahasanya :
    Cerpen angkatan 66 lebih menggunakan bahasa yang baku, bahasanya masih belum terkontaminasi dengan bahasa dari barat,seperti cuplikan kalimat “Apa dosa mereka gerangan? Betapa malang nasib umat hamba, ya Tuhan!”,sedangkan cerpen modern menggunakan bahasa sehari hari atau bahasa dari daerah tertentu,seperti "Kagak usah plus-plusan. Mak kagak ngerti.".

    b) Sudut pandang pelaku :
    Cerpen angkatan 66 kebanyakan menggunakan sudut pandang orang ketiga sedangkan cerpen modern cenderung menggunakan sudut pandang orang pertama.

    c) Setting :
    Setting dibagi menjadi 3macam : Setting tempat, setting suasana, dan setting waktu.
    ~ Setting Tempat : Setting pada cerpen lama atau pada angkatan ’45 umumnya masih menggunakan tempat-tempat yang nilai sejarahnya tinggi.
    Sedangkan pada cerpen baru kebanyakan menggunakan setting perkotaan, sekolah, kantor maupun kampus (tempat-tempat modern dan umum).
    ~ Seting Suasana : pada cerpen lama atau pada angkatan ’45 kebanyakan suasananya tentang perang dan perjuangan.
    Sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.
    ~ Setting Waktu: Sebenarnya waktu yang terjadi pada cerpen lama atau pada angkatan ’45 bisa kapan saja, namun kebanyakan setting waktunya mengambil pada malam hari, karena cerpen lama suasananya tentang perang dan perjuangan..
    Sedangkan pada cerpen baru, waktu tidak amat mempengaruhi dan setting waktunya bisa kapan saja, karena tema cerpen baru kebanyakan tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.

    d) Amanat :
    Cerpen angkatan 66 memiliki nasehat seperti orang tua kepada anaknya,sedangkan cerpen modern leih cenderung amanat mengenai percintaan.

    e) Alur cerita :
    Cerpen lama menggunakan alur maju,sedangkan cerpen modern lebih cenderung menggunakan lajur maju mundur.

    2) Kesimpulan :

    Berbagai karya sastra terutama cerpen disetiap zaman itu memiliki unsur itrinstik yang sangat berbeda-beda,itu semua karena adanya perubahan dari bahasa,sudut pandang orang di masa lampau dengan masa modern.

    Terima Kasih.....

    Wassalammualaikum wr.wb.

    BalasHapus
  60. Fitri Kurniawati
    XII IPA 3/ 14
    Intrinsik cerpen itu antara lain : tema, amanat, alur, sudut pandang pelaku, dan latar cerita. jika kita membicarakan intrinsik cerpen maka semua hal tersebut diatas harus dipahami satu demi satu.

    I. A. BAHASA :
    bahasa yang digunakan dalam cerpen lama berbeda dengan cerpen baru. Jika cerpen baru bahasa yang digunakan tergolong lebih berani daripada cerpen lama. Bahasa pada cerpen lama cenderung berbelit – belit, tertutup, dan sulit dipahami disbanding cerpen baru. Akibat dari pengaruh alur yang berbelit - belit pula.

    B. SUDUT PANDANG
    sudut pandang dalam cerpen lama tidak terlalu berbeda jauh dengan cerpen baru. kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.

    C. PENOKOHAN
    Penokohan dalam cerpen lama biasanya tentang seorang pejuang atau masyarakat Indonesia yang tertindas karena penjajahan di Indonesia. karena pada cerpen lama biasanya bertemakan tentang masa - masa perjuangan. sedangkan pada cerpen baru biasanya menggunakan pelajar atau mahasiswa. karena tema pada cerpen baru kebanyakan mengisahkan percintaan.

    D. SETTING
    *tempat : tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen lama adalah di jalan raya yang sedang terjadi peperangan atau di hutan yang sedang terjadi perang gerilya. jika cerpen baru biasanya bertempat di sekolah atau kampus.
    *waktu : waktu yang terjadi jika cerpen lama kebanyakan pada malam hari yang sedang terjadi ketegangan antara masyarakat dengan penjajah. sedangkan pada cerpen baru waktu yang sering dipakai bermacam - macam.
    *suasana : pada cerpen lama kebanyakan suasananya tentang perang dan perjuangan. sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.

    E. AMANAT
    amanat yang ada pada cerpen lama biasanya menyuarakan tentang kegigihan dan pengorbanan seseorang karena hidup pada masa peperangan. sedangkan pada cerpen baru amanat yang ada lebih meluas pesan moral yang disampaikan karena tema yang di angkat juga lebih beragam.

    F. ALUR
    alur pada cerpen lama cenderung lebih berbelit - belit dari pada cerpen baru. karena pengaruh gaya hidup masyarakat jaman dulu yang terlalu banyak memikirkan pertimbangan. sedangkan cerpen baru alurnya lebih to the point. karena pengaruh pola pikir masyarakat saat ini yang cenderung instan.


    2. Kesimpulannya : cerpen pada sastra lama cukup berbeda dengan cerpen sastra baru. Hal ini terletak pada unsur bahasa, pelaku, setting dan alur cerita yang memiliki perbedaan signifikan dengan cerpen sastra baru. Cerpen yang berbeda waktu dan zaman penulisannya, maka dapat dilihat betapa besar pengaruh bahasa, alur, tema serta latar ceritanya. Bahasa sehari-hari terasa lekat dan masalah yang diangkat merupakan masalah yang banyak ditemukan ditengah masyarakat. Hanya amanat dan sudut pandang saja yang tidak jauh berbeda antara cerpen sastra lama dan cerpen sastra baru.

    Makasih pak dan mohon maaf atas pengerjaan sebelumnya.

    BalasHapus
  61. Liana Suciati
    XII IPA 3
    18

    1)- Bahasa
    Dalam cerpen baru bahasa yang digunakan tergolong lebih berani dan langsung pada sasaran yang dituju penulis, berbeda dengan cerpen lama yang bahasanya cenderung lebih berbelit-belit dan tidak langsung pada tujuan yang akan disampaikan penulis.

    - Sudut pandang
    Sudut pandang yang digunakan dalam puisi baru hampir sama dengan cerpen lama. Kebanyakan masih menggunakan orang pertama atau ketiga sebagai pelaku dalam cerpen.

    - Penokohan
    Dalam cerpen lama cenderung mengisahkan tentang peperangan seperti pada tahun 45 sedangkan puisi baru banyak tentang kehidupan sehari-hari terutama percintaan.

    - setting
    Latar: dalam cerpen lama kebanyakan berlatar peperangan sedangkan cerpen baru menggunakan latar tempat yang lebih luas.

    Suasana: dalam cerpen lama menggunakan suasana peperangan tetapi cerpen baru suasana yang digunakan tempat-tempat umum seperti sekolah, taman , dll.

    Waktu: biasa pada cerpen lama waktu yang digunakan lebih sering malam hari karena saat itulah peperangan, tetapi pada cerpen baru waktu yang digunakan bermacam-macam.

    -Alur
    Alur yang digunakan dalam cerpen lama lebih berbelit-belit di bandingkan dengan alur yang di gunakan cerpen baru. Karena alur yang di gunakan cerpen baru lebih simple dan langsung mengarah ke pokok masalah.

    -Amanat
    dalam amanat cerpen lama dengan sekarang sangat berbeda dari isi pesan cerpen lama itu kebanyakan tentang motivasi atau semangat juang dan cerpen baru sekarang banyak menceritakan tentang percintaan.

    2) kesimpulan :
    perbedaan unsur intrinsik (tema, bahasa, alur, point of view, dan amanat) cerpen lama dan cerpen baru hampir semua berbeda . perbedaan yang terletak jelas adalah isinya dan bahasa yang digunakan pada zaman masing-masing cerpen itu dibuat.


    pak ini pembetulan dari yang kemarin..
    terima kasih pak..

    BalasHapus
  62. Dian Apriliana H
    XII IPA 3/11

    Assalamu'alaikum

    1. A. bahasa
    Bahasa dalam cerpen zaman dahulu sulit dipahami, biasanya masih menggunakan bahasa menurut budaya yang terlahir sejak itu. sedangkan bahasa dalam cerpen sekarang sering menggunakan bahasa sehari-hari, logis dan mudah dipahami.
    B. Sudut Pandang
    dalam cerpen zaman dahulu maupun sekarang tidak jauh berbeda yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.
    C. Pelaku
    Pelaku pada Cerpen lama biasanya tentang para pejuang atau tentara yang berkisahkan perjuangan bangsa. sedangkan pada cerpen baru biasanya berceritakan tentang kehidupan sendiri dan tentang pengalaman pribadi.
    D. Setting
    tempat : pada cerpen lama di daerah pedesaan, hutan, jalan yang biasa digunakan untuk perang. sedangkan cerpen baru biasanya di rumah, sekolah maupun kampus.
    waktu : cerpen lama maupun baru biasanya menggunakan waktu yang sama.
    suasana : pada cerpen lama suasananya lebih menegangkan sedangkan pada cerpen baru lebih mengutamakan suasana senang,mengharukan.
    D. amanat
    amanat yang ada pada cerpen lama biasanya tentang pengorbanan seseorang karena hidup pada masa peperangan sedangkan pada cerpen baru amanat yang ada bisanya berupa nasehat.
    E. Alur
    Alur pada cerpen lama berbelit-belit namun cenderung menggunakan alur maju. sedangkan pada cerpen lama cenderung menggunakan alur maju namun kadang menggantung.

    2. Kesimpulan
    Cerpen Lama dan Baru sangat berbeda dilihat dari pengaruh bahasa,sudut pandang,alur,setting, amanat. Dapat dilihat unsur intrinsik cerpen disesuaikan dengan zaman yang ada.

    Terima kasih..
    mohon maaf atas pengerjaan saya yang sebelumnya

    BalasHapus
  63. Sahiroh
    XII IPA 3/31

    I Perbedaan unsur intrinsik antara cerpen lama dan cerpen baru (modern)
    1. Bahasa:
    Bahasa yang digunakan dalam cerpen lama bila dibandingkan dengan cerpen pada masa modern terdapat banyak perbedaan yang jelas. Hal itu dapat dilihat bahwa pada cerpen lama, bahasanya lebih luwes dan lugas serta sederhana contohnya "Keguguran bayi yang sudah berumur tujuh bulan dalam kandungan itu, merupakan pukulan besar bagi suami istri baru. Mereka baru saja kawin setahun yang lalu, dan sudah mengharapkan anak.", sedangkan pada cerpen baru yaitu cerpen modern, bahasa lebih bebas dalam arti lebih berani misalkan saja dalam kutipan cerpen "kalau kepalamu ditaruh di kompor dan kakimu dibekukan di freezer, suhu tubuh di perutmu normal." kutipan dari cerpen karya utami. Dan pada cerpen lama penggunaan bahasanya terlalu berbelit-belit, berbeda dengan cerpen modern bahwa dalam penyampaian bahasa sangatlah singkat maksudnya “to the point" langsung ke inti pembicaraan.
    2. Sudut Pandang (point of view)
    Penggunaan sudut pandang pada cerpen lama dan cerpen baru tidak ada perbedaan yang berarti, sama-sama menggunakan sudut pandang yang bermacam-macam. Ada yang menggunakan sudut pandang orang III sebagai palaku utama, ada yang orang I sebagai pelaku utama dan lain-lain
    3 Pelaku
    pelaku pada cerpen lama banyak mengisahkan para pahlawan yang berjuang merebut kemerdekaan dari para penjajah. Sehingga pelaku hanya terbatas pada itu saja, sedangkan pada cerpen baru pelaku lebih bervariasi dan mencakup semua kalangan mulai dari anak, remaja sampai kalangan orang tua, dan dari kalangan bawah hingga atas.
    4. Setting
    Cerpen yang ditulis Idrus pada zaman angkatan 45 secara keseluruhan mengenai nilai intrinsik sastranya tidak dapat disamakan dengan cerpen yang ditulis oleh NH. Dini pada angkatan 66, bahkan berbeda jauh dengan cerpen-cerpen yang ditemukan pada tahun 2000-an. Misalnya saja tentang latar cerita, cerpen yang terbit pada angkatan 45 karya Idrus selalu erat dengan suasana perang, sementara cerpen NH. Dini yang kebanyakan ditulis tahun 66 hingga sekarang banyak menyuarakan hal hal baru yang sudah jauh dari suasana perang yang telah jauh berlalu.
    5. Amanat
    Pesan yang hendak disampaikan pada cerpen lama kebanyakan menyuarakan tentang perjuangan, pengorbanan dan kegigihan dalam merebut kemerdekaan. Sedangkan pada cerpen modern pesan yang diungkapkan sangat beragam dan itu mengenai nilai-nilai moral yang ada dalam masyarakat modern karena permaslahan pada masa itu sangatlah kompleks.
    6. Alur/Plot
    Alur pada cerpen lama lebih panjang bila dibandingkan dengan cerpen baru karena pada cerpen lama penyampaiannya terlalu berbelit-belit, hal itu pengaruh jaman yang cenderung mempertimbangkan segala sesuatunya dengan matang. Sedangkan pada cerpen baru alurnya lebih pendek, karena penyampaiannya langsung ke inti permasalahan atau "to the point", hal itu pengaruh modern yang terbiasa instan dalam segala sesuatunya.

    BalasHapus
  64. Alvika Reza Lutfiah
    XII IPA 3 / 04

    Perbedaan cerpen lama dan cerpen baru ditinjau dari:

    1. Bahasa
    Dilihat dari bahasanya, bahasa yang digunakan cerpen lama berbelit-belit dan tidak jarang menggunakan kata-kata yang kasar dan vulgar, seperti cerpen yang ditulis oleh Utami. Sedangkan cerpen baru, menggunakan bahasa yang halus dan modern.

    2. Sudut pandang
    Sudut pandang yang digunakan cerpen lama dan baru sama yaitu sudut pandang orang pertama dan ketiga.

    3. Penokohan
    Pada cerpen lama, tokoh yang biasa digunakan adalah kalangan tertentu, contoh seseorang yang sedang memperjuangkan hidup atau pejuang. Tetapi pada cerpen baru, tokoh yang digunakan berasal dari semua kalangan.

    4. Setting
    Dilihat dari segi tempat, pada cerpen lama tempat yang digunakan adalah tempat dimana pada saat itu terjadi peperangan. Tetapi cerpen baru menggunakan tempat yang bervariasi, contoh: sekolah, caffe, mall, dll. Ini disebabkan tema yang digunakan cerpen baru bervariasi.

    5. Amanat
    Pada cerpen lama biasanya menggunakan amanat yang sifatnya perjuangan, karena sesuai dengan temanya yaitu peperangan. Sedangkan pada cerpen baru menggunakan amanat yang sangat bervariasi, seperti pesan-pesan moral kehidupan disekitar kita, karena temanya yang bervariasi.

    6. Alur
    Alur yang digumnakan cerpen lama berbelit-belit, karena masa tersebut pola pikir masyarakat belum praktis. Tetapi pada cerpen baru alurnya lebih jelas, langsung, dan tidak berbelit-belit, karena pola pikir masyarakat sekarang sudah cepat dan praktis.

    7. Kesimpulan
    Bahwa cerpen lama dan baru cukup berbeda, hal itu dilihat dari segi unsur intrinsik diatas. cerpen akan terus berkembang sesuai dengan berkembangnya zaman.

    Terima kasih Pak.

    BalasHapus
  65. Sahiroh
    XII IPA 3/31

    Lanjutannya....

    Kesimpulan
    II Cerpen Baru
    1. BAHASA
    bahasanya lebih berani dan tidak berbelit-belit atau langsung ke inti pembicaraan.
    2. SUDUT PANDANG
    Menggunakan bermacam-macam sudut pandang.
    3. PENOKOHAN
    Pelaku lebih bervariasi mulai dari kalangan rendah sampai yang atas.
    4. SETTING
    Setting yang digunakan lebih kreatif dan bebas.
    5. AMANAT
    Pesan yang disampaikan lebih komplek dengan nilai-nilai moral dalam masyarakat saat ini.
    6. ALUR
    Alurnya lebih singkat dan jelas serta to the point.

    Mohon maaf Pak atas keterlambatan saya dalam mengerjakan tugas ini

    Terima kasih...

    BalasHapus
  66. Reysha Sibarani
    XII IPA 4/30

    Perbedaan cerpen lama dan cerpen baru ditinjau dari unsur-unsur intrinsiknya adalah sbb:

    1) 1.BAHASA
    Perbedaan penggunaan bahasa dalam cerpen lama dan cerpen baru sangat terlihat mencolok. Pada cerpen lama, bahasa yang digunakan masih halus, lebih sederhana dan cenderung berbelit-belit. Hal itu dipengaruhi oleh norma masyarakat yang berlaku pada zaman tersebut. Namun, pada cerpen baru bahasa yang digunakan sangatlah "to the point". Kata-katanya terkesan langsung, tanpa basa-basi, dan tidak ragu untuk memilih kata yang vulgar.

    2. SUDUT PANDANG
    Pada cerpen lama sudut pandang yang digunakan cenderung adalah sudut pandang orang ketiga, dengan tokoh "dia" sebagai pelaku utama. Pada cerpen baru sudut pandang orang ketiga masih digunakan, namun sudut pandang orang pertama dengan "aku" sebagai tokoh utamanya banyak pula dijumpai dalam cerpen-cerpen baru. Penggunaan sudut pandang orang pertama ini dipengaruhi oleh hadirnya kaya-karya sastra kontemporer.

    3. PENOKOHAN
    Penokohan pada cerpen lama cenderung lebih sering menggunakan kalangan atas dan orang-orang dewasa sebagai tokohnya. Tokoh yang ditonjolkan lebih sering manusia yang normal. Sedangkan pada cerpen baru, tokoh yang digunakan lebih bervariasi. Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan binatang dan benda matipun bisa dijadikan sebagai tokoh yang dibuat seakan-akan hidup.

    4. SETTING
    Setting yang digunakan dalam cerpen lama adalah berdasarkan suasana yang ada pada jamannya. Contoh: Pada cerpen-cerpen angkatan '45 settingnya selau erat dengan perjuangan mendapatkan kemerdekaan. Latar yang digunakan juga adlah tempat yang benar-benar nyata. Pada cerpen baru setting lebih bervariasi dan kreatif. Pada cerpen-cerpen baru yang kita jumpai terdapat begitu banyak setting, misal: setting mngenai kehidupan zaman modern, masa lalu, bahkan masa depa. Latar yang digunakan juga tak hanya melulu di dunia, tapi lebih bervariasi, seperti di surga, neraka, dll.

    5. AMANAT
    Pada cerpen lama amanat yang disiratkan biasanya berhubungan dengan perjuangan mendapatkan kemerdekaan, menghoramati orang tua, dll. Namun pada cerpen baru, amanat yang diberikan lebih komplek dan erat kaitannya dengan kehidupan masyrakat modern.

    6. ALUR
    Alur pada cerpen lama berbelit-belit dan mudah ditebak. Alur yang digunakan juga monoton karena cenderung selalu maju. Hal ini berbeda dengan cerpen bariu yang alurnya langsung atau to the point. Alur yang digunakan pada cerpen baru juga bermacam-macam, seperti alur maju, alur mundur, atau alur maju mundur

    2) KESIMPULAN
    Cerpen lama dan cerpen baru sangat terlihat perbedaanyya dilihat dari unsur intrinsiknya. Perbedaan-perbedaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan pola pikir penulis yang lebih modern.

    BalasHapus
  67. Reysha Sibarani
    XII IPA 4/30

    Perbedaan cerpen lama dan cerpen baru ditinjau dari unsur-unsur intrinsiknya adalah sbb:

    1) 1.BAHASA
    Perbedaan penggunaan bahasa dalam cerpen lama dan cerpen baru sangat terlihat mencolok. Pada cerpen lama, bahasa yang digunakan masih halus, lebih sederhana dan cenderung berbelit-belit. Hal itu dipengaruhi oleh norma masyarakat yang berlaku pada zaman tersebut. Namun, pada cerpen baru bahasa yang digunakan sangatlah "to the point". Kata-katanya terkesan langsung, tanpa basa-basi, dan tidak ragu untuk memilih kata yang vulgar.

    2. SUDUT PANDANG
    Pada cerpen lama sudut pandang yang digunakan cenderung adalah sudut pandang orang ketiga, dengan tokoh "dia" sebagai pelaku utama. Pada cerpen baru sudut pandang orang ketiga masih digunakan, namun sudut pandang orang pertama dengan "aku" sebagai tokoh utamanya banyak pula dijumpai dalam cerpen-cerpen baru. Penggunaan sudut pandang orang pertama ini dipengaruhi oleh hadirnya kaya-karya sastra kontemporer.

    3. PENOKOHAN
    Penokohan pada cerpen lama cenderung lebih sering menggunakan kalangan atas dan orang-orang dewasa sebagai tokohnya. Tokoh yang ditonjolkan lebih sering manusia yang normal. Sedangkan pada cerpen baru, tokoh yang digunakan lebih bervariasi. Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan binatang dan benda matipun bisa dijadikan sebagai tokoh yang dibuat seakan-akan hidup.

    4. SETTING
    Setting yang digunakan dalam cerpen lama adalah berdasarkan suasana yang ada pada jamannya. Contoh: Pada cerpen-cerpen angkatan '45 settingnya selau erat dengan perjuangan mendapatkan kemerdekaan. Latar yang digunakan juga adlah tempat yang benar-benar nyata. Pada cerpen baru setting lebih bervariasi dan kreatif. Pada cerpen-cerpen baru yang kita jumpai terdapat begitu banyak setting, misal: setting mngenai kehidupan zaman modern, masa lalu, bahkan masa depa. Latar yang digunakan juga tak hanya melulu di dunia, tapi lebih bervariasi, seperti di surga, neraka, dll.

    5. AMANAT
    Pada cerpen lama amanat yang disiratkan biasanya berhubungan dengan perjuangan mendapatkan kemerdekaan, menghoramati orang tua, dll. Namun pada cerpen baru, amanat yang diberikan lebih komplek dan erat kaitannya dengan kehidupan masyrakat modern.

    6. ALUR
    Alur pada cerpen lama berbelit-belit dan mudah ditebak. Alur yang digunakan juga monoton karena cenderung selalu maju. Hal ini berbeda dengan cerpen bariu yang alurnya langsung atau to the point. Alur yang digunakan pada cerpen baru juga bermacam-macam, seperti alur maju, alur mundur, atau alur maju mundur

    2) KESIMPULAN
    Cerpen lama dan cerpen baru sangat terlihat perbedaanyya dilihat dari unsur intrinsiknya. Perbedaan-perbedaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan pola pikir penulis yang lebih modern.

    BalasHapus
  68. Dennis Farina N. (XII IPA 4)
    A. Keguguran bayi yang sudah berumur tujuh bulan dalam kandungan itu, merupakan pukulan besar bagi suami istri baru. Mereka baru saja kawin setahun yang lalu, dan sudah mengharapkan anak. Silaki-laki sudah jauh lebih tua daripada yang perempuan. (Kepanjangannya oleh Riyono Pratikto).

    B. Ape aje dagang sih, asal jangan nyolong. Tapi tadi pagi dia merasa sebagai terpaksa meninggalkan rumah Seperti ada yang memaksa. Paksaan terasa bila kita terikat oleh sesuatu yang lain. Mimin anaknya yang telah berumur tiga tahun sakit. Sejak kemarin malam. Biarpun mertua perempuannya datang membantu dia tetap merasakan paksaan pergi berdagang es tadi pagi. Anaknya yang paling kecil masih menyusu.
    - Si Mimin kalau sakit suka kolokan, cerewet.
    - Kasihan dong Maknye.
    - Hooh, ngga mau ame neneknye, Kite kan netekin ape. ( S.M.Ardan, Abang Pulang Siang).

    I. Perbedaan unsur intrinsik cerpen lama dan baru (bahasa, sudut pandang, penokohan, setting, amanat, alur)
    1. Dari penggunaan bahasanya, cerpen karya S.M.Ardan yang berjudul Abang Pulang Siang terasa benar pengaruh bahasa Betawi, sedang dalam cerpen Kepanjangannya karya Riyono, bahasa sehari-hari terasa lekat dan masalah yang diangkat merupakan masalah yang banyak ditemukan di tengah masyarakat.

    2. Pada cerpen lama sudut pandang yang digunakan cenderung adalah sudut pandang orang ketiga, dengan tokoh "dia" sebagai pelaku utama. Pada cerpen baru sudut pandang orang ketiga masih digunakan, namun sudut pandang orang pertama dengan "aku" sebagai tokoh utamanya banyak pula dijumpai dalam cerpen-cerpen baru. Penggunaan sudut pandang orang pertama ini dipengaruhi oleh hadirnya kaya-karya sastra kontemporer.

    3. Penokohan pada cerpen lama cenderung lebih sering menggunakan kalangan atas dan orang-orang dewasa sebagai tokohnya. Tokoh yang ditonjolkan lebih sering manusia yang normal. Sedangkan pada cerpen baru, tokoh yang digunakan lebih bervariasi. Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan binatang dan benda matipun bisa dijadikan sebagai tokoh yang dibuat seakan-akan hidup.

    4. Setting yang digunakan dalam cerpen lama adalah berdasarkan suasana yang ada pada jamannya. Contoh: Pada cerpen-cerpen angkatan '45 settingnya selau erat dengan perjuangan mendapatkan kemerdekaan (karena pada saat tersebut dalam situasi peperangan). Latar yang digunakanpun tempat yang benar-benar nyata. Pada cerpen baru setting lebih bervariasi dan kreatif. Pada cerpen-cerpen baru yang kita jumpai terdapat begitu banyak setting, misal: setting mengenai kehidupan zaman modern, masa lalu, bahkan masa depan. Latar yang digunakan juga tak hanya di dunia, tapi lebih bervariasi, seperti di surga, neraka.

    5. Pada cerpen lama amanat yang disiratkan biasanya berhubungan dengan perjuangan mendapatkan kemerdekaan, menghormati orang tua, berupa nasehat dan pesan orang tua. Namun pada cerpen baru, amanat yang diberikan lebih kompleks dan erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat modern saat ini.

    6. Alur pada cerpen lama, kebanyakan cerpenis membuat suatu cerpen yang mempunyai 1 klimaks dan penyelesaian akhir. Sekarang para cerpenis membuat sebuah cerpen dengan variasi alur sehingga ceritanya tidak mudah ditebak oleh pembaca dan memungkinkan si cerpenis membuat cerepn ber seri (ada lanjutannnya). Ini merupakan suatu perkembangan dari alur cerpen lama. Contoh yang banyak terjadi adalah cerpen yang akhir ceritanya hanya sampai klimaks saja dan mempunyai akhir cerita yang menggantung tanpa kejelasan.

    II. KESIMPULAN
    Cerpen lama dan cerpen baru sangat terlihat perbedaanyya dilihat dari unsur intrinsiknya. Perbedaan-perbedaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan pola pikir penulis yang lebih modern.

    BalasHapus
  69. fahmi bitaufiqillah8 Oktober 2010 pukul 02.58

    Fahmi bitaufiqillah
    XII IPA 3/37

    1. Perbedaan nilai intrinsik :

    I. BAHASA :
    Bahasa yang digunakan dalam cerpen baru lebih berani daripada cerpen lama. Pada cerpen lama bahasanya lebih berbelit-belit dan terlalu lebih ke penggunaan bahasa sastra, karena terkait dengan alur yang berbelit-belit pula.

    II. SUDUT PANDANG :
    Sudut pandang pada cerpen lama dan baru tidak jauh berbeda, rata-rata menggunakan sudut pandang orang pertama dan ketiga.

    III. SETTING
    Setting erat kaitannya dengan tempat, waktu dan keadaan cerpenis pada waktu itu. Contohnya, cerpen angkatan 1945 karena masih terpengaruh pada situasi perang, maka itu terepresentasi pada setting cerpen. Sedangkan pada masa sekarang ini, setting cerpen pun juga menyesuaikan dengan kondisi sekarang yang sudah merdeka dan bebas dari penjajah yang seakan akan menjerat kita.

    IV. AMANAT
    Amanat pada cerpen lama berbeda dengan cerpen baru, karena amanat cerpen lama lebih cenderung seperti untuk menghargai Tuhan, dan antar sesama, sedangkan cerpen sekarang lebih cenderung mengandung amanat yang bersifat sosial dan lebih membina kehidupan moral kita.

    v. ALUR CERITA
    Dalam alur cerpen lama ataupun baru tidak begitu ada perbedaan karena dalam cerpen hanya ada 1 alur. Itu di sebabkan cerpen hanya meiliki 1 konflik atau klimaks. Namun jenis alurnya beragam. Alur maju atau mundur.

    2.kesimpulannya dalam sastra lama masih bernuansa zaman kerajaan tetapi dalam sastra baru menggunakan modernsasi.isi sastra lama lebih berbelit-belit tetapi dalam sastra baru singkat,padat dan jelas.
    sehingga satra lama jauh berbeda dengan sastra baru

    BalasHapus
  70. DYAH PUTRI AYU FAJARANI SIMBOLON
    XII - IPA 4 No. 14

    Perbandingan Antara Unsur Intinsik Cerpen Lama dan Baru


    1. Tema

    Permasalahan utama yang menjiwai keseluruhan cerita.
    Tema cerita lebih bersifat aktual berasal dari peristiwa yang pernah terjadi
    atau yang akan terjadi dalam kehidupan pengarang atau yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

    Cerpen lama :

    Pada angkatan '45 cerpennya kebanyakan bercerita tentang masalah yang terjadi pada saat peperangan.
    Seperti bagaimana cara untuk menyemangati pejuang yang ada di medan perang.

    Cerpen baru :

    Pada angkatan sekarang atau angkatan kotemporer lebih menceritakan tentang konflik yang sedang santer.
    Seperti cinta anak muda atau kasih seorang ibu.


    2. Alur Cerita

    Alur cerita ialah peristiwa yang jalin-menjalin berdasar atas urutan atau hubungan tertentu.
    Sebuah rangkaian peristiwa dapat terjalin berdasar atas urutan waktu, urutan kejadian, atau hubungan sebab-akibat.

    Cerpen lama daN cerpen baru :

    Di cerpen lama alurnya berbelit - belit, tidak seperti alur cerita cerpen baru itu dikarenakan pemikiran masyarakat jaman sekarang sudah lebih modern,
    daripada masyarakat zaman dahulu.


    3. Penokohan

    penokohan sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan
    dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.

    Cerpen lama :

    Biasanya cerpen lama menceritakan tentang bagaimana pejuang melakukan tugasnya atau bagaimana orang - orang pribumi
    ditindas oleh kompeni.

    Cerpen baru :
    Lebih seperti anak muda yang sedang berbunga - bunga karena jatuh cinta.


    4. Latar

    Sebuah cerita pada hakikatnya ialah peristiwa atau kejadian yang menimpa atau dilakukan oleh satu
    atau beberapa orang tokoh pada suatu waktu tertentu dan pada tempat tertentu.

    Cerpen lama :

    Latar cerpen lama biasanya ketika sedang berperang di jalan raya atau di bunker nersembunyi,
    atau bisa juga dia sedang menghirup nafas terakhir. Dan juga bisa bercerita tentang bagaimana kondisi
    sosial pada saat itu seperti bagaimana masyarakat dengan pasrahnya memberikan hasil panen kepada kompeni.

    Cerpen baru :

    Biasanya latarnya ada di tempat yang indah tak seperti di cerpen lama. Bagaimana waktunya seperti sedang senja atau sedang berkabut.
    Dan juga tentang bagaimana masyarakat pada zaman sekarang seperti kebebasan remaja dan lain - lain.


    5. Sudut Pandang

    Sudut pandang (point of view) merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya.
    Segala sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi memang milik pengarang, pandangan hidup, dan tafsirannya terhadap kehidupan.
    Namun kesemuanya itu dalam karya fiksi disalurkan lewat sudut pandang tokoh,
    lewat kacamata tokoh cerita.
    Sudut pandang adalah cara memandang tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu.

    Cerpen lama dan cerpen baru :

    Tidak banyak perbedaan antara cerpen lama dan baru,yang umumnya memakai sudut pandang orang ketiga atau pertama.


    6. Bahasa

    Cerpen lama :

    Bahasanya berbelit - belit dan menggunakan kata - kata yang sangat halus.

    Cerpen baru :

    Bahasanya lebih berani dan lebih vulgar seperti " pergi sana dasar binatang busuk kau ! ".


    7. Amanat


    Cerpen lama :

    Berecrita bagaimana kegigihan dan usaha masyarakat ter dahulu dalam melalui perang.

    Cerpen baru :

    Amanat di cerpen baru lebih banyak karena punya tema yang banya juga.

    BalasHapus
  71. DYAH PUTRI AYU FAJARANI SIMBOLON
    XII - IPA 4 No. 14

    Perbandingan Antara Unsur Intinsik Cerpen Lama dan Baru


    1. Tema

    Permasalahan utama yang menjiwai keseluruhan cerita.
    Tema cerita lebih bersifat aktual berasal dari peristiwa yang pernah terjadi
    atau yang akan terjadi dalam kehidupan pengarang atau yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

    Cerpen lama :

    Pada angkatan '45 cerpennya kebanyakan bercerita tentang masalah yang terjadi pada saat peperangan.
    Seperti bagaimana cara untuk menyemangati pejuang yang ada di medan perang.

    Cerpen baru :

    Pada angkatan sekarang atau angkatan kotemporer lebih menceritakan tentang konflik yang sedang santer.
    Seperti cinta anak muda atau kasih seorang ibu.


    2. Alur Cerita

    Alur cerita ialah peristiwa yang jalin-menjalin berdasar atas urutan atau hubungan tertentu.
    Sebuah rangkaian peristiwa dapat terjalin berdasar atas urutan waktu, urutan kejadian, atau hubungan sebab-akibat.

    Cerpen lama daN cerpen baru :

    Di cerpen lama alurnya berbelit - belit, tidak seperti alur cerita cerpen baru itu dikarenakan pemikiran masyarakat jaman sekarang sudah lebih modern,
    daripada masyarakat zaman dahulu.


    3. Penokohan

    penokohan sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan
    dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.

    Cerpen lama :

    Biasanya cerpen lama menceritakan tentang bagaimana pejuang melakukan tugasnya atau bagaimana orang - orang pribumi
    ditindas oleh kompeni.

    Cerpen baru :
    Lebih seperti anak muda yang sedang berbunga - bunga karena jatuh cinta.


    4. Latar

    Sebuah cerita pada hakikatnya ialah peristiwa atau kejadian yang menimpa atau dilakukan oleh satu
    atau beberapa orang tokoh pada suatu waktu tertentu dan pada tempat tertentu.

    Cerpen lama :

    Latar cerpen lama biasanya ketika sedang berperang di jalan raya atau di bunker nersembunyi,
    atau bisa juga dia sedang menghirup nafas terakhir. Dan juga bisa bercerita tentang bagaimana kondisi
    sosial pada saat itu seperti bagaimana masyarakat dengan pasrahnya memberikan hasil panen kepada kompeni.

    Cerpen baru :

    Biasanya latarnya ada di tempat yang indah tak seperti di cerpen lama. Bagaimana waktunya seperti sedang senja atau sedang berkabut.
    Dan juga tentang bagaimana masyarakat pada zaman sekarang seperti kebebasan remaja dan lain - lain.

    Berlanjut ......

    BalasHapus
  72. Lanjutan......

    DYAH PUTRI AYU FAJARANI SIMBOLON
    XII - IPA 4 No. 14

    5. Sudut Pandang

    Sudut pandang (point of view) merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya.
    Segala sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi memang milik pengarang, pandangan hidup, dan tafsirannya terhadap kehidupan.
    Namun kesemuanya itu dalam karya fiksi disalurkan lewat sudut pandang tokoh,
    lewat kacamata tokoh cerita.
    Sudut pandang adalah cara memandang tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu.

    Cerpen lama dan cerpen baru :

    Tidak banyak perbedaan antara cerpen lama dan baru,yang umumnya memakai sudut pandang orang ketiga atau pertama.


    6. Bahasa

    Cerpen lama :

    Bahasanya berbelit - belit dan menggunakan kata - kata yang sangat halus.

    Cerpen baru :

    Bahasanya lebih berani dan lebih vulgar seperti " pergi sana dasar binatang busuk kau ! ".


    7. Amanat


    Cerpen lama :

    Berecrita bagaimana kegigihan dan usaha masyarakat ter dahulu dalam melalui perang.

    Cerpen baru :

    Amanat di cerpen baru lebih banyak karena punya tema yang banya juga.

    BalasHapus
  73. Andreas W. I.
    XII IPA 3 / 06

    Lanjutan

    2. Dari hasil kutipan cerpen yang berbeda zaman, saya menyimpulkan bahwa Gaya bahasa cerpen merupakan perubahan yang paling mencolok, diakibatkan oleh perkembangan bahasa zaman tersebut. Berikut penjelasaannya.

    Bahasa: Cerpen lama lebih menata bahasanya agar sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia waktu itu, meskipun saat ini sudah tidak baku. Cerpen modern memberikan kata-kata yang cukup jelas dan bersifat sehari-hari, sehingga mempermudah pembaca dalam memahami isi cerpen.

    Sudut pandang: Tidak terjadi perbedaan yang cukup kentara andara cerpen lama dan cerpen modern. Mengutip kalimat yang memiliki sudut pandang yang sama, masih tidak terlihat perbedaannya.

    Pelaku dan penokohan: Pembangunan karakter tokoh juga tidak begitu terlihat perbedaannya. Hanya saja, pemilihan tokoh cerpen yang berbeda. Tokoh dalam cerpen lama didominasi oleh nama-nama yang cukup sulit untuk dihafal dan diucapkan. Sedangkan pada cerpen modern, nama tokoh yang memegang peranan penting dalam cerita, dibuat cukup singkat dan mudah dimengerti.

    Setting atau latar: Penjelasan cerpen terhadap setting cerita hampir sama, dan kadang-kadang menggunakan majas-majas perbandingan dalam menggambarkan tempat dan suasana di sekitarnya.

    Amanat: Amanat yang disampaikan oleh kedua jenis cerpen ini tidak memiliki perbedaan. Amanat disesuaikan dengan tema cerpen. Dan biasanya bersifat kenyataan dalam kehidupan saat ini.

    Alur Cerita: Dalam membandingkan kutipan kedua cerpen tersebut yang beralur maju, tidak ada perbedaan yang signifikan. "Flashback" pun kadang-kadang ditampilkan untuk mendukung jalannya cerita.

    Terima kasih pak atas kesempatannya, sekali lagi saya mohon maaf jika saya terlambat.

    BalasHapus
  74. Andreas W.I.
    XII IPA 3 / 06

    Pak, ini lanjutan postingnya. Pengirimannya agak rusak. Yang tadi nomor dua, yang ini nomor satu.

    1. Saya akan berusaha menjelaskan perbedaan unsur intrinsik cerpen dari dua cerpen berbeda zaman yang saya pilih, yaitu "Ave Maria" karangan Idrus (angkatan '45) dan "Terbang" karangan Ayu Utami (angkatan 2000-an).

    Dari unsur bahasa, berikut kutipannya.

    Perlahan-lahan ayah pergi ke meja bundar, diambilnya buku orang laki-laki itu, dan sesudah beberapa lama diperhatikannya, katanya, "Hm, buku filsafat. Orang pintar juga barangkali." (Ave Maria)

    Lagian, meski persentase lebih kecil pun, kalau kita kena lotre buruk, meledak ya meledak, nyemplung ke laut ya nyemplung ke laut. (Terbang)

    Dari unsur sudut pandang (khususnya orang pertama), berikut kutipannya.

    Waktu itu aku melihat majalah-majalah di bawah meja bundar ini, entah dari mana timbul keinginanku hendak membaca cerita pendek yang selalu ada dalam tiap-tiap majalah itu. (Ave Maria)

    Sejak dua anak kami sudah bisa tidak ikut dalam perjalanan, sejak kami telah bisa meninggalkan mereka di rumah, aku memutuskan untuk tak akan terbang bersama suami dalam satu pesawat lagi. (Terbang)

    Dari unsur pelaku dan penokohan, berikut kutipannya.

    Kami menoleh kearah jalan. Memang Zulbahri itu. Seperti biasa ia tertawa masuk, lalu duduk. Segala perbuatan Zulbahri bagi orang yang baru mengenal dia, aneh. Tapi bagi kami sudah biasa pula. (Ave Maria)

    Aku menelan ludah. Terbang adalah menyetorkan nyawa kepada perusahaan angkutan umum. Kita bisa mengambilnya kembali. Bisa juga tidak. Dan tak ada rente. Kalau untung, hanya ada tiba dengan selamat. (Terbang)

    Dari unsur setting atau latar, berikut kutipannya.

    Matahari sudah mulai condong ke Barat. Sebentar lagi ia akan hilang dari pandangan mata. Lampu di beranda depan sudah dipasang ibu. (Ave Maria)

    Mesin pesawat propeler sudah menyala. Derunya seperti makhluk hidup terkena bronkitis, penyakit yang sudah lama tidak disebut-sebut di negeri ini. Kini orang lebih mengenal infeksi saluran pernapasan atas alias ISPA. (Terbang)

    BalasHapus
  75. Andreas W. I.
    XII IPA 3 / 06

    lanjutan...

    Dari unsur amanat, berikut kutipannya.

    Dan setiap kali ia datang, ada saja perubahan yang membaikkan tampak pada dirinya. Bajunya tak lagi sekotor yang dulu. Sudah keluar beberapa perkataan dari mulutnya. Begitulah kami mengetahui berturut-turut, bahwa ia dulu seorang pengarang. (Ave Maria)

    Aku sesungguhnya sangat takut. Penyiksaan akan berlangsung tujuh jam, termasuk transit dan ganti pesawat. Tapi selalu ada cara untuk survive. Kusetorkan diriku yang cemas, yang bertanggung jawab, yang berkeringat dingin membayangkan anak-anakku kehilangan ibu yang menghangatkan mereka dalam sayap-sayapku, yang menitikkan air mata atas jerih payah suami bagi kami. (Terbang)

    Dari unsur alur cerita (khususnya alur maju), berikut kutipannya.

    Asyik betul mereka bermain, bunyi biola Syamsu sangat mengharukan hati. Pertengahan lagu itu mengenangkan kepasa seseorang yang hamper putus asa, memekik kea rah langit, meminta pertolongan dari yang Maha Kuasa. Mereka bermain penuh perasaan… Dan sesudah habis lagu itu, kedengaran olehku sedu orang menangis. Terdengar pula Syamsu lekas-lekas meletakkan biolanya di atas piano. (Ave Maria)

    Pesawat melonjak. Bagai ada lubang besar di jalanannya. Lampu tanda kenakan sabuk pengaman menyala. Aku merasa berayun ke kiri ke kanan. Seperti dalam bis malam yang mencicit di jalan licin berbatu. Aku mencoba tidak mencengkeram dahan kursi. Tapi keringat dinginku merembes sedikit di dahi. (Terbang)

    BalasHapus
  76. Jhoda Dwi Komala
    XII IPA IV/19

    Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
    1)PENOKOHAN
    Penokohan dalam cerpen lama biasanya tentang seorang pejuang atau masyarakat Indonesia yang tertindas karena penjajahan di Indonesia. karena pada cerpen lama biasanya bertemakan tentang masa - masa perjuangan. sedangkan pada cerpen baru biasanya menggunakan pelajar atau mahasiswa. karena tema pada cerpen baru kebanyakan mengisahkan percintaan.
    2)BAHASA :
    Bahasa yang digunakan dalam cerpen yang petama kali muncul yaitu pada tahun 1945 sangat berbeda dengan cerpen pada tahun-tahun setelahnya, hal ini dapat dilihat dalam cerpen karya Idrus yang sebagian besar bertemakan perang dan semangat juang bangsa Indonesia memerangi penjajah. Jadi, bahasa yang digunakan biasanya lebih bersifat formal karena bertemakan semangat juang yang memberikan bahasa yang berapi-api untuk memberikan semangat. Sedangkan pada cerpen setelah tahun ’45, menggunakan bahasa yang lebih berani dan tidak berbelit-belit. Cerpen ini menggunakan bahasa sehari-hari yang lebih praktis seperti kahidupan saat ini yang cukup instan.
    3)SUDUT PANDANG
    sudut pandang dalam cerpen lama tidak terlalu berbeda jauh dengan cerpen baru. kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.
    4) SETTING
    Setting tempat pada cerpen lama kebanyakan menggunakan perkampungan atau pedesaan. Sedangkan pada cerpen baru kebanyakan menggunakan setting perkotaan, sekolah, kantor maupun kampus (tempat-tempat modern dan umum)
    5)AMANAT
    amanat yang ada pada cerpen tahun ‘45an biasanya menyuarakan tentang semangat dan pengorbanan seseorang dalam mempertahankan bangsa Indonesia. sedangkan pada cerpen tahun setelahnya amanat yang ada lebih meluas tentang pesan moral dalam kehidupan karena tema yang di angkat jauh lebih beragam.
    6)PLOT
    alur pada cerpen lama cenderung lebih berbelit - belit dari pada cerpen baru. karena pengaruh gaya hidup masyarakat jaman dulu yang terlalu banyak memikirkan pertimbangan. sedangkan cerpen baru alurnya lebih to the point. karena pengaruh pola pikir masyarakat saat ini yang cenderung instan.

    BalasHapus
  77. FIGHI FRIDYAWATI
    XII IPA 4 / 16

    1.Perbedaan unsur intrinsik cerpen yang berbeda tahun terbitannya,misal: cerpen 'Cuman Rangka-Rangka Besi Tua' tahun penulisan 1982 dengan cerpen 'Red King' tahun penulisan 2010 antara lain;

    a)Bahasa
    penggunaan bahasa dalam cerpen tahun 1982 kurang sederhana, berbelit-belit dan sukar dipahami. Karena lebih banyak menggunakan bahasa filosofi. contoh:“Kausangka kau dapat berbuat jasa dengan menyombongkan kejujuranmu itu. Kalau orang lain harus main bureng supaya dapat hidup dengan layak, kita pun harus bisa. Kita terpaksa!”
    Sedangkan penggunaan bahasa dalam cerpen zaman sekarang sangat sederhana dan mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari. contoh: "apa sich, Red King itu?" tanya putri.

    b)Sudut pandang pelaku
    cerpen tahun 1982 pada umumnya menggunakan sudut pandang orang pertama. contoh: “Konyol engkau, hendak membunuh aku! Aku sesungguhnya sayang kepadamu. Engkau tetap sahabatku, dik Jono!”
    Sedangkan cerpen zaman sekarang tidak hanya menggunakan sudut pandang orang pertama, ada juga yang menggunakan sudut pandang orang ke3, bahkan tidak sedikit cerpen yang menggunakan sudut pandang pengarang serba tahu. contoh: "Benar juga, ya. Tapi..mungkin yang dimaksud adalah suatu tempat yang hangus terbakar api.Mungkin saja Ririn di culik seseorang dan di sekap di sana.Bukankah kemarin ibunya Ririn ditelepon seseorang yang meminta uang tebusan,sebesar seratus juta rupiah?"tanya putri pada putra.

    c)Setting
    cerpen tahun 1982 lebih banyak bersetting waktu dan suasana kehidupan revolusi/ pasca kemerdekaan. contoh: Engkau tidak mengerti jaman ini. Engkau tidak pernah berjoang dulu. Engkau tidak mengerti apa arti revolusi. Revolusi membuat kita haus akan hidup. Karena revolusi kita ingin meneguk kehidupan sepuas-puasnya. Tetapi kemerdekaan ini tidak memberi kita sorga dengan pohon-pohon zaitun, tetapi cuma lumpur dan rangka-rangka besi tua.
    Sedangkan cerpen saat ini memiliki setting yang beraneka ragam, seperti setting tempat yang menyeramkan. contoh: "Aduh..rumah ini tua dan kotor sekali, sih. seram sekali. jangan-jangan ada hantunya nih!" kata putri.

    d) Alur cerita
    Pada sastra lama, alur cerita kebanyakan mengunakan happy ending atau sad ending. tapi pada sastra baru, kebanyakan menggunakan alur yang menggantung tanpa penyelesaian

    e)Amanat
    Amanat pada cerpen sastra lama dan baru tidak jauh berbeda karena pada dasarnya amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral yang berguna sebagai nasihat dan petuah hidup bagi pembacanya

    2. kesimpulan

    dalam kesimplan kali ini cerpen tahun 45` an dengan tahun 2010 sangatlah berbeda dari berbagai sudut pandang, alur, setting, amanat dll. sangatlah riskan cerpen pada tahun sekarang atau modern yang hanya mengungkap kisah peremajaan karena mungkin denga keadaan saat ini para pengarang lebih mementingkan laku dalam pandangan materi bukan dalam segi artistik bahasanya dalam menguak sisi kehidupan.

    maaf bila ada kesalahan
    terima kasih

    BalasHapus
  78. Fitri Arifiani Irfayanti
    XII IPA 4/17

    Perbedaan nilai intrinsik cerpen dari sebuah cerpen yang berbeda zaman atau waktu penulisannya :
    Cerpen Lama
    a. Tema
    Tidak jauh dari peperangan karena dipengaruhi oleh suasana pada saat itu.

    b. Bahasa
    Bahasa yang digunakan bahasa baku yang kaku. Misalnya, "Keguguran bayi yang sudah berumur tujuh bulan dalam kandungan itu, merupakan pukulan besar bagi suami istri baru". Selain itu, bahasa pada cerpen lama terkadang sulit untuk dipahami.

    c. Sudut Pandang Pelaku
    Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga.

    d. Setting
    Settingnya masih terjadi di daerah pedesaan, atau menggambarkan suasana peperangan pada zaman dahulu.

    e. Alur
    Menggunakan alur maju dan alur menggantung.

    f. Amanat
    Bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral kepada si pembaca.

    Cerpen Baru
    a. Tema
    Tentang percintaan atau pergaulan hidup zaman sekarang.

    b. Bahasa
    Bahasa yang digunakan bahasa modern (karena telah terpengaruh oleh budaya-budaya dari luar negeri dan juga perkembangan teknologi), dan cenderung lebih terbuka dan blak-blakan, tetapi mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari.

    c. Sudut Pandang Pelaku
    Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga.

    d. Setting
    Setting terjadi di perkotaan, atau di tempat-tempat romantis, karena sesuai dengan temanya yaitu percintaan.

    e. Alur
    Menggunakan alur maju dan alur menggantung.

    f. Amanat
    Bertujuan untuk memberikan pesan-pesan moral kepada si pembaca.

    Maaf pak saya terlambat, karena ada beberapa hal yang terjadi, sehingga saya tidak bisa mengerjakan tepat pada waktunya.

    BalasHapus
  79. ADITYA PRAMANA PUTRA
    XII IPA 4 / 3

    Perbedaan Intrinsik antara Cerpen lama dan baru

    I.
    A.TEMA :
    Sangat penting dalam sebuah cerpen menentukan suatu tema.banyak novel yang bertemakan perjuangan karena sama seperti pada keadaan Indonesia pada waktu itu yaitu perang. Sedangkan pada zaman sekarang ini,banyak cerpen yang bertemakan cinta.

    B. BAHASA :
    Jika cerpen baru bahasa yang digunakan tergolong lebih berani daripada cerpen lama,Bahasa pada cerpen lama cenderung berbelit – belit, tertutup, dan sulit dipahami.

    C. SUDUT PANDANG
    kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.

    D. SETTING
    cerpen tahun 1982 lebih banyak bersetting waktu dan suasana kehidupan revolusi/ pasca perjuangan
    Sedangkan cerpen saat ini memiliki setting yang beraneka ragam, seperti setting tempat yang menegangkan.

    E. AMANAT
    Pada cerpen lama amanat yang disiratkan biasanya berhubungan dengan mendapatkan perjuangan, menghoramati orang yang lebih tua, Namun pada cerpen baru, amanat yang diberikan erat kaitannya dengan kehidupan masyrakat modern.

    F. ALUR
    Alur pada cerpen lama berbelit-belit.Alur yang digunakan juga monoton karena cenderung selalu maju. Hal ini berbeda dengan cerpen baru yang alurnya langsung pada intinya. Alur yang digunakan pada cerpen baru juga bermacam-macam, seperti alur maju, alur mundur, atau alur maju mundur.

    II. kesimpulan :
    Kesimpulan yang saya ambil dari pemahaman unsur intrinsik perbedaan cerpen baru dan lama yang berupa bahasa, sudut pandang pelaku, setting, amanat dan alur ceritanya dari sebuah zaman sastra tertentu adalah : Setiap zaman memiliki ciri yang berbeda, karena situasi pada saat itu mempengaruhi proses penulisan dari cerpen itu sendiri. Misalnya,pada angkatan jaman perjuangan karena situasi pada masa itu banyak terjadi perang, maka isi cerpen itu banyak berbau tentang perang pada saat itu.Sedangkan cerpen sastra atau zaman sekarang banyak yang memunculkan suatu yang berunsur percintaan, perkembangan zaman, unsur intrinsik pada cerpen (tema, alur, sudut pandang pelaku atau point of view, setting atau latar cerita dan amanat cerita) dari zaman ke zaman / dari angkatan ke angkatan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan jaman di indonesia

    maaf pak saya terlambat mengumpulkan tugas ini,karena ada beberapa halangan,sekali lagi maaf pak.

    BalasHapus
  80. Mirza Destiana Regita10 Oktober 2010 pukul 08.12

    Mirza Destiana Regita
    XII IPA 4/ 22

    perbedaan nilai intrinsik cerpen yang berbeda zaman atau waktu penulisannya

    - Bahasa : Bahasa yang digunakan pada cerpen lama adalah bahasa yang halus .
    Sedangkan pada cerpen baru bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari- hari, up to date karena sesuai
    dengan konteks waktu cerpen tersebut dibuat

    - Sudut pandang pelaku
    Sudut pandang cerpen lama dan cerpen baru kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.

    - Setting
    tempat : tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen lama adalah ketika terjadi suatu peperangan atau di hutan yang sedang terjadi perang gerilya. jika cerpen baru biasanya bertempat di tempat-tempat hiburan seperti mall, tempat nongkrong, adapula sekolah dan rumah sakit.

    waktu : waktu yang terjadi jika cerpen lama lebih banyak antara masyarakat dengan penjajah.(biasanya pada waktu malam hari)pada saat penjajah menyelinap.sedangkan pada cerpen baru(pagi,siang,sore,malam)

    suasana : pada cerpen lama kebanyakan suasananya tentang peperangan sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.

    - Amanat :
    Pada cerpen lama biasanya amanatnya berisi tentang kegigihan seseorang karena hidup pada masa peperangan.
    sedangkan pada cerpen baru amanat yang ada lebih meluas pada pesan moral


    - Alur cerita
    Cerpen lama menggunakan alur maju,sedangkan cerpen modern sudah mulai menggunakan lajur maju mundur.

    kesimpulan
    Perbedaan unsur intrinsik cerpen lama dengan cerpen baru dipengaruhi oleh kapan karya tersebut ada.
    Karena dari waktu ke waktu pastilah ada perubahan baik dari pola pikir pengarang dan perkembangan zaman

    Terima kasih pak

    BalasHapus
  81. KEVIN AUSTIN / XII IPA-4 /20

    A. Bahasa
    menurut saya,bahasa dalam cerpen lama sulit dipahami karena bahasanya menggunakan bahasa pada jaman itu, sedangkan bahasa dalam cerpen baru lebih bisa dipahami karena biasanya menggunakan bahasa sehari-hari.

    B.Sudut Pandang
    Sudut pandang yang digunakan dalam puisi baru dan puisi lama hampir sama,karena biasanya masih menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga dalam cerpen.

    C. Penokohan
    Menurut saya,penokohan dalam cerpen lama biasanya menceritakan tentang pejuang atau tokoh negara atau pahlawan. Karena pada saat itu,rakyat Indonesia memperjuangkan kemerdekaan,dan perjuangan itu menjadi inspirasi para sastrawan untuk membuat cerpen. Sedangkan tokoh pada cerpen baru biasanya pelajar atau anak muda karena biasanya cerpen baru mengisahkan tentang percintaan.

    D. Setting
    Setting dibagi menjadi 3,yang pertama Setting tempat.Tempat yang biasanya dijadikan setting jika pada cerpen lama adalah di jalan raya yang sedang terjadi peperangan atau di hutan yang sedang terjadi perang gerilya. jika cerpen baru biasanya bertempat di sekolah atau kampus.
    yang kedua Setting waktu.Waktu yang terjadi jika cerpen lama kebanyakan pada malam hari yang sedang terjadi ketegangan antara masyarakat dengan penjajah. sedangkan pada cerpen baru waktu yang sering dipakai bermacam - macam.
    Yang terakhir Setting suasana,pada cerpen lama kebanyakan suasananya tentang perang dan perjuangan. sedangkan cerpen baru suasananya tentang kehidupan percintaan atau persahabatan para remaja.

    E. Amanat
    Amanat bertujuan untuk memberikan pesan-pesan atau nasihat yang berguna sebagai bagi para pembacanya. Biasanya amanat yang disampaikan sesuai dengan tema cerpen tersebut.

    F. Alur
    alur pada cerpen lama cenderung lebih berbelit - belit. karena pengaruh gaya hidup masyarakat jaman dulu yang terlalu banyak memikirkan pertimbangan. sedangkan cerpen baru tidak, karena pengaruh pola pikir masyarakat saat ini yang cenderung singkat dan to the point.

    *Kesimpulan
    Cerpen pada sastra baru lebih singkat atau lebih simple daripada cerpen sastra lama yang berbelit-belit.hal tersebut dapat dilihat dari unsur intrinsik dari cerpen tersebut.

    terima kasih

    BalasHapus
  82. Yanu Aiswandhika XII IPA-4/36

    Perbedaan nilai intrinsik pada cerpen dilihat dari zamannya :
    A.Bahasa cerpen pada setiap angkatan selalu berbeda beda seperti pada angkatan 20 dan ang. 30an bahasanya terkesan berandai andai, berbelit belit, tdk lgsung pada tujuan. Sedangkan pada ang. 45 bahasa lugas karena pada waktu itu masih dalam suasana peperangan. Dan Ang. 66 smpai sekarang menggunakan bahasa baru yang jauh dari suasana ang. 45.

    B.Sudut Pandang pelaku dalam cerpen lama tidak terlalu berbeda jauh dengan cerpen baru. kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.

    C.Setting tempat pada cerpen baru banyak mengambil setting tempat perang, hutan, perdesaan. Setting Waktunya pada malam atau siang hari.
    Setting tempat pada cerpen sekarang banyak meggunakan sekolahan, kampus, tempat kaula muda. Waktunya banyak memperlihatkan kehidupan malam yang modern. Suasana adalah suasana percintaan remaja.

    D.Amanat yang ada pada cerpen lama biasanya menyuarakan tentang kegigihan dan pengorbanan seseorang karena hidup pada masa peperangan. sedangkan pada cerpen baru amanat yang ada lebih meluas pesan moral yang disampaikan karena tema yang di angkat juga lebih beragam.

    E.Pada sastra lama, alur cerita kebanyakan mengunakan happy ending atau sad ending . tapi pada sastra baru, kebanyakan menggunakan alur yang menggantung pada klimaks saja.
    alur maju berarti cerita berjalan terus maju hingga ke depan sedangkan alur menggantung adalah cerita berhenti pada kemunculan konflik dan tidak ada penyelesain misalnya pada cerpen " Darmin" yang menggunakan alur menggantung.

    2. Kesimpulan saya,
    Bahwa cerpen lama unsur intrinsik nya sangat bergantung pada situasi saat itu dan konflik dalam masyarakat zaman dulu.
    Sedangkan unsur intrinsik pada zaman sekarang hanya mengikuti perkembangan zaman yang ada. Terutama dalam penyajian bahasanya.

    maaf pak sangat telat

    BalasHapus
  83. WAHYU EKA PRATAMA XII-IPA4/35

    BAHASA
    menurut saya pada cerpen lama bahasanya sangat lah sulit dimengerti karena memiliki bahasa yang memenuhi kaidah sastra lama
    contohnya pada penggunaan bahasa dalam cerpen tahun 1950 kurang sederhana, berbelit-belit dan sukar dipahami. .
    kalau cerpen baru lebih mudah dipahami dan memberi suatu makna meskipun dengan menggunakan satu kalimat meskipun hanya dalam beberapa kata

    sudut pandang pelaku
    sudut pandang pelaku pada sastra lama masih banyak menggunakan sudut pandang orang pertama dan pada cerpen baru sering menggunakan sudut pandang orang ketiga .


    setting
    setting tempat pada cerpen lama yaitu pada tempat perang ,pedesaan ,perkebunan atau hutan
    kalau cerpen baru yaitu pada perkotaan atau tempat yang di mana orang sedang bersenang-senang

    amanat
    pada cerpen baru banyak pesan atau amanah yang harus dilakukan dari pemberi amanah misalnya pada waktu perang
    kalau amanah pada cerpen baru yaitu berupa pesan moral .contoh untuk para remaja dan amanah itu mengikuti tema pada cerpen itu


    Alur pada cerpen lama berbelit-belit.Alur yang digunakan juga monoton karena cenderung selalu maju. Hal ini berbeda dengan cerpen baru yang alurnya langsung pada intinya. Alur yang digunakan pada cerpen baru juga bermacam alur maju , alur mundur , alur maju mundur

    kesimpulan
    dalam kesimplan kali ini cerpen tahun dulu dengan tahun sekarang sangatlah berbeda dari berbagai sudut pandang, alur, setting, amanat danlainlain. dan kesimpulanya yang utama cerpen lama sangat berbelit dan cerpen baru sangat ringkas dan jelas
    maaf pak terlambat karena saya sakit

    BalasHapus