Powered By Blogger

Rabu, 01 September 2010

PRINSIP MENULIS RESENSI BUKU SASTRA (KD.3C)

x
x
UNTUK KELAS XI.                                                                                                            2010/2011
Resensi  adalah  sebuah  karya  tulis  yang bertujuan  untuk  mengulas sebuah buku (sastra) dengan tujuan memberikan gambaran tentang  keberadaan buku tersebut secara lengkap. Resensi berasal  dari  kata revidere atau recensere ( kata kerja ) yang mempunyai arti  melihat kembali atau  menilai. Dalam  bahasa belanda resencie sedang dalam bahasa Inggris review. Dari ketiga bahasa tersebut resensi mengacu pada arti kata " mengulas" sebuah buku.

Ulasan sebuah buku berkisar pada prinsip-prinsip tertentu, yaitu prinsip ulasan luar buku dan unsur  dalam buku (isi buku). Unsur luar buku yang dimaksud antara lain (a) judul buku, (b) pengarang, (c) penerbit, (d) kota dan tahun terbit, (e) harga buku, (f) ukuran dan bahan buku. Sedang unsur dalam buku yaitu  isi buku. Untuk isi buku yang dimaksud meliputi, (a) isi cerita, (b) alur cerita (c) amanat cerita, (d) kebahasaan.

Resensi buku sastra yang berkaitan dengan unsur luar (ekstrinsik) dan unsur dalam (intrinsik) buku, dalam menyusun resensi sangat penting. Tingkat kepentingan tersebut berkaitan langsung dengan  fungsi  resensi bagi pembaca atau calon pemilik buku. Resensilah buku sastra berikut ini !




Dalam  menulis  resensi buku sastra  anda dapat  menulis unsur  luar buku (ekstrinsik buku) dan unsur dalam
(intrinsik)  buku sebagaimana disebut di atas.
Tugas siswa kelas XI: 
  1. Susun resensi buku sastra  Layar Terkembang  karya St.Takdir  Alisyahbana di atas, dengan memperhatikan: (a) unsur-unsur resensi secara umum (b) unsur kebahasaan
  2. Cari contoh  resensi buku sastra novel atau roman asli karya sastra Indonesia (diperbolehkan donlut ) dan berikanlah ulasan tambahan tentang resensi tersebut secara singkat sebagai bahan tampilan dalam menyampaikan rangkuman resensi secara langsung/lisan di depan kelas.
selamat menyeleaikan tugas anda !

127 komentar:

  1. Nama : Adhitya Rizki
    Kelas: 11 Ipa2
    Absen: 04

    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetakan : Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal : 176 halaman



    Isi cerita (singkat):
    Ceritanya melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang mendapat pendidikan menengah memiliki perangai yang berbeda. Maria, adalah seorang dara yang lincah dan periang, sedang Tuti, kakaknya, selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita.

    Di tengah-tengah dua dara jelita ini muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.

    Sejak pertemuannya yang pertama di Aquarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin. Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, maka diadakanlah ikatan pertunangan. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria, dan TBC sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian Maria meninggal.

    Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar supaya Tuti, kakaknya, bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan cerita roman ‘Layar Terkembang’ ini disudahi dengan pertunangan antara Tuti dan Yusuf.

    Resensi :
    Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya. Nilai moral yang terkandung dalam roman ini adalah dalam menyelesaikan sesuatu masalah haruslah di musyawarahkan sehingga mendapatkan kemufakatan suatu masalah itu. Nilai budaya yang terkandung adalah sebaiknya dalam menentukan sesuatu haruslah dengan keinginan hati jangan karena ada paksaan dari orang lain. Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian pembacanya.

    BalasHapus
  2. Nama : Rizki B.
    Kelas / absen: XI IPA 2 / 28

    Judul : Layar Terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Tahun Terbit : 1937
    Cetakan tahun : 2000
    Tebal : 166 halaman (cetakan ke 2000)

    Layar Terkembang merupakan sebuah novel bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, serta bercita-cita mandiri. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur. Juga termasuk masalah agama.
    Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
    Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur.. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Secara keseluruhan isi cerita ini sangatlah bagus. Alur yang ditulis sudah runtut dimulai dari pengenalan, klimaks, antiklimaks, hingga penyelesaian yang sangat dramatis. Novel ini bisa membawa para pembaca seolah-olah menjadi audiens dalam sebuah drama percintaan yang mengharukan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana ia akan menjadi pendamping hidup kita dikala kita suka maupun duka .
    Sayangnya novel yang pertama kalinya terbit di tahun 1936 ini sepertinya kurang diminati para remaja. Padahal temanya pun tak jauh dari realita kehidupan kita. Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan missunderstanding pembacanya. Pemakaian bahasa yang tidak komunikatif dalam dialog antar tokoh, kurang menggugah para pembaca untuk melanjutkan ceritanya hingga akhir.
    Harapan dari buku ini agar terus direvisi ulang tatanan bahasanya sesuai EYD terbaru saat ini. Sehingga menarik minat para pembaca khususnya para remaja dengan isi novel Layar Terkembang. Selain itu secara tidak langsung dapat meningkatkan minat para generasi muda terhadap kesusastraan lama Indonesia yang menjadi perintis sastra modern Indonesia sekarang.

    BalasHapus
  3. Nama: Faridah Tsuraya
    Kelas: XI IPA-2
    Absen: 11

    *Unsur Ekstrinsik Buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama: 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke- : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    *Unsur Intrinsik Buku

    1. Cerita:

    Raden Wiriaatmadja memiliki dua orang anak gadis yang sifatnya sangat berbeda, yaitu Tuti dan Maria. Anak pertamanya, Tuti, adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu serius sehingga gadis itu cenderung pendiam. Namun, ia sangat perpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita.Anak keduanya adalah Maria. Ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya.
    Pada suatu sore, kedua kakak beradik ini berjalan-jalan ke sebuah pasar ikan. Ketika mereka sedang melihat ikan-ikan dalam akuarium, mereka berkenalan dengan seorang pemuda tampan yang bernama Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran.Beberapa waktu kemudian Yusuf dan Maria sepakat menjalin hubungan cinta kasih.
    Sementara itu, Tuti melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Pada suatu hari keluarga Raden Wiraatmadja dikejutkan oleh hasil diagnosa dokter yang menyatakan bahwa Maria mengidap penyakit TBC. Semakin hari kesehatan gadis itu semakin melemah sekalipun ia telah menjalani perawatan intensif. Hal ini membuat Yusuf merasa sedih. Pemuda itu mendampingi kekasih hatinya dengan setia. Namun, penyakit TBC yang diderita Maria semakin hari semakin parah sehingga tak lama kemudian Maria pun meninggal dunia. Sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia meminta kekasihnya untuk menerima kakaknya sebagai penggantinya.
    Setelah Maria meninggal dunia, Tuti dan Yusuf menjalin hubungan kasih. Mereka sepakat untuk menikah.

    2. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.
    3. Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    4. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    5. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.
    6. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    *Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    *Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian pembacanya.

    BalasHapus
  4. Arnie Miftah F. / XI ips I / 04

    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram


    Buku Layar Terkembang ini merupakan sebuah cerita roman tulisan St. Takdir Ali Syahbana. Ceritanya melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang mendapat pendidikan menengah memiliki perangai yang berbeda. Maria, adalah seorang dara yang lincah dan periang, sedang Tuti, kakaknya, selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita.
    Di tengah-tengah dua dara jelita ini muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di Aquarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin. Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, maka diadakanlah ikatan pertunangan. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria, dan TBC sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian Maria meninggal.
    Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar supaya Tuti, kakaknya, bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan cerita roman ‘Layar Terkembang’ ini disudahi dengan pertunangan antara Tuti dan Yusuf.

    Resensi Buku

    Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya. Tuti seorang yang berwibawa, pandai, berpendirian teguh, tegas, teliti, berpikir rasional. Sedangkan adik Tuti, Maria berwatak mudah kagum, ekspresif, tegar, berpendirian, ulet, ramah. Seorang pemuda tampan bernama Yusuf merupakan seorang yang ramah, baik, pandai, peduli, berjiwa nasionalis.Ayah Tuti dan Maria Raden Wiriatmaja, berwatak baik, pengertian, bijaksana Paman Tuti dan Maria bernama Parta Diharja. Ia mempunyai watak ramah, bijaksana. Sedangkan Supomo berwatak baik hati, berbudi luhur.

    Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu. Latar cerita dalam novel ini di masa dimana budaya ketimuran dan budaya belanda masih kental sekali.

    Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca.

    BalasHapus
  5. niki cyntia/XI IPS 1/16
    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram


    Buku Layar Terkembang merupakan sebuah cerita bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, serta bercita-cita mandiri. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur. Juga termasuk masalah agama.
    Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
    Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur.. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Jalan cerita dari buku sastra ini sangatlah memiliki daya tarik untuk dapat diminati oleh pembaca,terutama diperuntukkkan kalangn siswa siswi sekolah lanjutan tingkat menengah pertama dan atas
    Akan tetapi kalimat-kalimat dalam buku sastra ini memerlukan pemahaman yang mendalam bagi pembaca pada saat membaca buku ini.

    BalasHapus
  6. XI/IPS1/07
    Unsur Ekstrinsik :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Unsur Intrinsik :

    Raden Wiriaatmadja memiliki dua orang anak gadis yang sifatnya sangat berbeda, yaitu Tuti dan Maria. Anak pertamanya Tuti, adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu serius sehingga gadis itu cenderung pendiam. Namun, ia sangat perpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Anak keduanya adalah Maria, ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya.
    Pada suatu sore, kedua kakak beradik ini berjalan-jalan ke sebuah pasar ikan. Ketika mereka sedang melihat ikan-ikan dalam akuarium, mereka berkenalan dengan seorang pemuda tampan yang bernama Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran. Beberapa waktu kemudian Yusuf dan Maria sepakat menjalin hubungan cinta kasih.
    Sementara itu, Tuti melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Pada suatu hari keluarga Raden Wiraatmadja dikejutkan oleh hasil diagnosa dokter yang menyatakan bahwa Maria mengidap penyakit TBC. Semakin hari kesehatan gadis itu semakin melemah sekalipun ia telah menjalani perawatan intensif. Hal ini membuat Yusuf merasa sedih. Pemuda itu mendampingi kekasih hatinya dengan setia. Namun, penyakit TBC yang diderita Maria semakin hari semakin parah sehingga tak lama kemudian Maria pun meninggal dunia. Sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia meminta kekasihnya untuk menerima kakaknya sebagai penggantinya.
    Setelah Maria meninggal dunia, Tuti dan Yusuf menjalin hubungan kasih. Mereka sepakat untuk menikah.

    Tema yang dipakai oleh novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.

    Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.

    Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca dan sering membuat bingung para pembaca.

    BalasHapus
  7. DESY PRIHASTININGSIH/XI/IPS1/07
    Unsur Ekstrinsik :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Unsur Intrinsik :

    Raden Wiriaatmadja memiliki dua orang anak gadis yang sifatnya sangat berbeda, yaitu Tuti dan Maria. Anak pertamanya Tuti, adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu serius sehingga gadis itu cenderung pendiam. Namun, ia sangat perpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Anak keduanya adalah Maria, ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya.
    Pada suatu sore, kedua kakak beradik ini berjalan-jalan ke sebuah pasar ikan. Ketika mereka sedang melihat ikan-ikan dalam akuarium, mereka berkenalan dengan seorang pemuda tampan yang bernama Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran. Beberapa waktu kemudian Yusuf dan Maria sepakat menjalin hubungan cinta kasih.
    Sementara itu, Tuti melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Pada suatu hari keluarga Raden Wiraatmadja dikejutkan oleh hasil diagnosa dokter yang menyatakan bahwa Maria mengidap penyakit TBC. Semakin hari kesehatan gadis itu semakin melemah sekalipun ia telah menjalani perawatan intensif. Hal ini membuat Yusuf merasa sedih. Pemuda itu mendampingi kekasih hatinya dengan setia. Namun, penyakit TBC yang diderita Maria semakin hari semakin parah sehingga tak lama kemudian Maria pun meninggal dunia. Sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia meminta kekasihnya untuk menerima kakaknya sebagai penggantinya.
    Setelah Maria meninggal dunia, Tuti dan Yusuf menjalin hubungan kasih. Mereka sepakat untuk menikah.

    Tema yang dipakai oleh novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.

    Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.

    Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca dan sering membuat bingung para pembaca.

    BalasHapus
  8. Nama : Retno P.
    Kelas : XI IPS 1
    Absen : 22

    Unsur Ekstriksik buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Unsur Intrinsik buku

    1. Sinopsis

    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.

    2. Tema
    wanita dengan lika-liku hidupnya

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Gaya Bahasa
    gaya penulisan formal, karena bahasa yang digunakan tidak ada yang yang menggunakan bahasa gaul. Konsep sang pengarang sangat jelas dan gagasan sang penulis untuk menulis roman ini sangat bagus.

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda seperti itu sangat rumit dengan bahasa pengarang yang juga sangat rumit ini membuat para pembaca menjadi cukup sulit menafsurkan artinya jika hanya membaca satu kali.

    7. Setting waktu
    di masa dimana budaya belanda masih kental sekali.

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    - Kekurangan : Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.

    BalasHapus
  9. Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram

    Layar Terkembang merupakan sebuah novel bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, serta bercita-cita mandiri

    Kisah berawal dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang. Di tengah-tengah dua dara jelita ini muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di Aquarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin. Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, maka diadakanlah ikatan pertunangan. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria, dan TBC sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian Maria meninggal.
    Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar supaya Tuti, kakaknya, bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan akhirnya Tuti dan Yusuf pun bertunangan.

    Resensi Buku

    Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.
    Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur maju dan alur mundur. Dalam novel ini menggunakan sudut pandang orang ke-3 diluar cerita. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu. Latar cerita dalam novel ini di masa dimana budaya ketimuran dan budaya belanda masih kental sekali.

    Kekurangannya : Novel ini menggunakan tatanan bahasa Melayu sehingga sukar untuk dipahami.

    Kelebihannya : Novel ini berisi tentang perjuangan kaum wanita untuk mendapatkan hak-hanya. Sehingga banyak pelajaran hidup yng dapat kita ambil dalam novel ini.

    BalasHapus
  10. QORRY FAUZIAH/XI IPS1/20

    Unsur Ekstrinsik :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Unsur Intrinsik :

    Raden Wiriaatmadja memiliki dua orang anak gadis yang sifatnya sangat berbeda, yaitu Tuti dan Maria. Anak pertamanya Tuti, adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu serius sehingga gadis itu cenderung pendiam. Namun, ia sangat perpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Anak keduanya adalah Maria, ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya.
    Pada suatu sore, kedua kakak beradik ini berjalan-jalan ke sebuah pasar ikan. Ketika mereka sedang melihat ikan-ikan dalam akuarium, mereka berkenalan dengan seorang pemuda tampan yang bernama Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran. Beberapa waktu kemudian Yusuf dan Maria sepakat menjalin hubungan cinta kasih.
    Sementara itu, Tuti melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Pada suatu hari keluarga Raden Wiraatmadja dikejutkan oleh hasil diagnosa dokter yang menyatakan bahwa Maria mengidap penyakit TBC. Semakin hari kesehatan gadis itu semakin melemah sekalipun ia telah menjalani perawatan intensif. Hal ini membuat Yusuf merasa sedih. Pemuda itu mendampingi kekasih hatinya dengan setia. Namun, penyakit TBC yang diderita Maria semakin hari semakin parah sehingga tak lama kemudian Maria pun meninggal dunia. Sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia meminta kekasihnya untuk menerima kakaknya sebagai penggantinya.
    Setelah Maria meninggal dunia, Tuti dan Yusuf menjalin hubungan kasih. Mereka sepakat untuk menikah.

    -Tema yang dipakai oleh novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.

    -Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    -Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    -Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.

    -Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    -Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    -Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca dan sering membuat bingung para pembaca.

    BalasHapus
  11. Nicola Putra Pratama/XI/IPS1/15
    Unsur Ekstrinsik :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Unsur Intrinsik buku

    1. Sinopsis

    Ceritanya melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
    Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur.. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Secara keseluruhan isi cerita ini sangatlah bagus. Alur yang ditulis sudah runtut dimulai dari pengenalan, klimaks, antiklimaks, hingga penyelesaian yang sangat dramatis. Novel ini bisa membawa para pembaca seolah-olah menjadi audiens dalam sebuah drama percintaan yang mengharukan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana ia akan menjadi pendamping hidup kita dikala kita suka maupun duka .

    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan

    3. Alur
    alur campuran (alur maju dan mundur)

    4. Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu tanpa ada unsur bahasa seperti kebanyakan di abad 21 (sekarang)

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    8. Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.

    - Kelebihan : Isinya sangat menarik, beberapa amanat yang mampu memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : tatanan bahasanya mengandung unsur melayu sehingga terkesan kurang bisa dipahami pembaca, tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pemahaman pembacanya, pemakaian bahasa yang tidak komunikatif dalam dialog antar tokoh, kurang menggugah para pembaca untuk melanjutkan ceritanya hingga akhir.

    BalasHapus
  12. Nama : Vania Emeraldine Aditri
    Kelas: XI IPS 1
    Absen: 31

    Unsur luar buku:
    Judul buku : Layar Terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : PT (Persero)Percetakan dan Penerbitan BALAI PUSTAKA
    Kota dan tahun terbit : Jakarta, tahun 2009 (cetakan ke 40)
    Tebal : 156 halaman; 20,5 cm
    Unsur dalam:
    (a) isi cerita
    Raden Wiraatmadja memiliki dua putri, yaitu Tuti dan Maria. Kedua gadis tersebut memiliki dua watak yang berbeda. Tuti memiliki sifat yang cenderung serius, sementara Maria memiliki sifat periang yang banyak disukai semua orang. Pada suatu hari, mereka berjalan-jalan ke pasar ikan. Dan di dalam gedung akuarium, mereka bertemu dengan seorang pemuda bernama Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran. Maria dan Yusuf memiliki kontak batin sehingga sehingga mereka menjadi sepasang kekasih. Melihat Maria dan Yusuf, Tuti berniat pula untuk memiliki kekasih. Kemudian Tuti mendapat surat cinta dari Soepomo. Tetapi karena pria tersebut bukanlah idamannya, maka ia menolaknya.
    Maria dan Yusuf menjalani hubungan yang serius dan mereka merencanakan uuntuk menikah. Tetapi sayang, menjelang hari pernikahan, Maria menderita penyakit TBC yang parah. Tak lama kemudian Maria menghembuskan nafas terakhirnya. Tetapi sebelum meninggal, Maria meminta agar Tuti bersedia menikah dengan Yusuf. Tak lama kemudian mereka menikah dan memulai hidup yang baru.
    (b) alur cerita
    alur yang digunakan dalam novel layar terkembang memakai alur campuran. Yaitu gabungan antara alur maju dan alur mundur.
    (c) kebahasaan
    bahasa yang digunakan dalam novel tersebut adalah bahasa melayu. Sehingga para pembaca yang tidak menguasai bahasa Melayu akan kesulitan untuk memahami.

    BalasHapus
  13. XI IS 1/O9

    Judul : Ketika Cinta Bertasbih 1
    Penulis : Habiburrahman El Shirazy
    Penerbit : Republika-Basmalah
    Tahun terbitan : 2007
    Dimensi : 20,5 cm x 13,5 cm
    Tebal : 477 halaman
    Diresensi oleh Ifan Iqbal

    SINOPSIS
    Azzam adalah seorang pemuda sederhana yang memilih untuk menuntut ilmunya di Kampus Al Azhar, Cairo. Azzam dikenal sebagai sosok yang tegas dan dewasa. Dia sangat memegang teguh prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Di kalangan teman-temannya pun Azzam menjadi panutan dan sosok yang bisa diandalkan.
    Setelah bapaknya meninggal, sebagai anak tertua dalam keluarganya, dialah yang menanggung kehidupan keluarganya di Solo. Oleh karena itu, selain sebagai mahasiswa, dia juga bekerja keras sebagai pembuat tempe dan bakso untuk menghidupi ibu dan adik-adik perempuannya di Indonesia serta kehidupannya sendiri di Cairo. Bahkan Azzam, rela meninggalkankuliahnya untuk sementara dan lebih berfokus untuk mencari rezeki. Meski terkadang ada rasa iri melihat teman-teman satu angkatannya yang sudah terlebih dahulu lulus, bahkan ada yang hampir menyelesaikan S2-nya tapi Azzam segera sadar kalau dia tidak sama dengan teman-temannya yang lain. Azzam lebih dikenal sebagai tukang tempe di kalangan mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Al Azhar.
    Azzam juga sering mendapatkan undangan dari duta besar Indonesia yang ada di Mesir untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pada acara-acara kebesaran. Jadi, selain terkenal di kalangan mahasiswa sebagai tukang tempe, Azzam juga terkenal di kalangan para duta besar.
    Saat bekerja itulah Azzam mengenal sosok Eliana. Eliana adalah sosok yang sempurna secara fisik. Putri duta besar, cantik, dan salah seorang lulusan Universitas di Jerman. Akan tetapi, prinsip-prinsi keislaman yang Azzam pegang teguh membuat Azzam mampu menepis perasaannya.
    Saat bekerja juga Azzam secara tidak sengaja bertemu dengan Anna Althafunnisa. Dialah perempuan yang memikat hatinya dan hendak ia lamar. Namun, status sosialnya membuat Azzam ditolak. Yang lebih mencengangkan Azzam adalah Anna justru menerima lamaran dair Furqan, sahabat Azzam sendiri yang memiliki status sosial lebih tinggi daripada Azzam.
    Azzam akhirnya mampu melanjutkan kuliahnya setelah adiknya menyelesaikan pendidikan. Setelah dia lulus dari Al Azhar dengan nilai yang cukup memuaskan, akhirnya setelah 9 tahun terpisah dengan keluarganya tanpa pernah pulah, dia pun pulang dan kembali ke tengah-tengah keluarga tercintanya.

    BalasHapus
  14. Nama : Rety Triana
    Kelas : XI IPS 1
    Absen : 23

    Unsur Ekstriksik buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Unsur Intrinsik buku

    1. Sinopsis

    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.

    2. Tema
    Tema dalam sastra tersebut adalah wanita dengan lika-liku hidupnya

    3. Alur
    Alur yang terkandung dalam sastra tersebut termasuk alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Gaya Bahasa
    gaya penulisan formal, karena bahasa yang digunakan tidak ada yang yang menggunakan bahasa gaul. Konsep sang pengarang sangat jelas dan gagasan sang penulis untuk menulis roman ini sangat bagus.

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda seperti itu sangat rumit dengan bahasa pengarang yang juga sangat rumit ini membuat para pembaca menjadi cukup sulit menafsurkan artinya jika hanya membaca satu kali.

    7. Setting waktu
    di masa dimana budaya belanda masih kental sekali.

    8. Amanat
    Dalam sastra ini terkandung sebuah amanat yaitu dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    9. Kelebihan
    isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    10. Kekurangan
    Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.

    BalasHapus
  15. NAMA:NUR FADLI ANDRIAWAN
    KELAS:XI IPS 1
    ABSEN:18


    Unsur Ekstriksik buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Unsur Intrinsik buku

    1. Sinopsis

    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.

    2. Tema
    wanita dengan lika-liku hidupnya

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Gaya Bahasa
    gaya penulisan formal, karena bahasa yang digunakan tidak ada yang yang menggunakan bahasa gaul. Konsep sang pengarang sangat jelas dan gagasan sang penulis untuk menulis roman ini sangat bagus.

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda seperti itu sangat rumit dengan bahasa pengarang yang juga sangat rumit ini membuat para pembaca menjadi cukup sulit menafsurkan artinya jika hanya membaca satu kali.

    7. Setting waktu
    di masa dimana budaya belanda masih kental sekali.

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    - Kekurangan : Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.

    BalasHapus
  16. Nama : rety triana
    Kelas : XI IPS 1
    Absen : 23

    Judul : Batavia 1740, Menyisir Jejak Betawi
    Penulis : Windoro Adi
    Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
    Terbit : I, Agustus 2010
    Halaman : 479 Halaman


    Berbicara menangani etnis Betawi, tidak lagi sekadar berbicara mengenai pengaruh Arab maupun Cina. Kini persoalannya adalah bagaimana identitas etnis ini dapat bertahan seiring percepatan perubahan Jakarta yang enggan berhenti.
    Jumlah pendatang yang tidak pernah surut, budaya asing yang terus menggempur, telah membuat identitas Betawi kian tidak terlihat. Padahal, semestinya, identitas budaya ini tetap kental meskipun Jakarta telah menjadi sebuah metropolitan.
    Kira-kira, itulah yang ingin disampaikan Windoro Adi lewat buku ini. Ia seperti ingin memperlihatkan bahwa identitas Betawi perlahan-lahan memang tergeser dan terpinggirkan. Di sana-sini memang mencoba untuk bertahan, tetapi tetap saja menjadi bagian minor.
    Sebut saja musik gambang kromong. Musik yang lahir dari kantong-kantong budaya Cina yang tersebar di sejumlah tempat di Jakarta ini, kini semakin tidak dihiraukan oleh generasi muda. Pertumbuhan kelompok musik gambang kromong dapat dipastikan jauh di bawah pertumbuhan kelompok musik pop.
    Hal yang sama terjadi juga dengan lenong. Drama yang sarat komedi ini perlahan semakin jarang dilihat, baik di gedung kesenian maupun di televisi. Entah kenapa. Apakah karena kesenian ini dianggap kelas dua, sehingga kurang bernilai jual ketimbang kesenian lain seperti ketoprak misalnya.
    Apakah mungkin hal tersebut disebabkan kesenian-kesenian ini belum dapat sepenuhnya tampil lebih berani, dalam arti keluar dari pakem agar lebih dapat diterima oleh masyarakat luas. Mungkin jawabannya "ya".
    Jika demikian, mengapa kesenian Betawi kurang dapat beradaptasi? Padahal, sepanjang sejarah, seperti dikisahkan dalam buku ini, masyarakat Betawi sendiri sebenarnya terbentuk dari akulturasi sejumlah etnis, artinya ada sifat keterbukaan dan toleransi tersimpan di sana. Jika begitu, sebenarnya kesenian Betawi lebih dapat beradaptasi.
    Kekurangpedulian otoritas terkait terhadap masalah ini menjadi salah satu faktor penyebabnya. Pembiaran terhadap masalah yang terjadi terus memperparah masalahnya. Perkembangan kota Jakarta yang tidak dapat dihentikan dan cenderung tidak terkendali, membuat identitas Betawi kian pudar.
    Selain itu, penulis buku ini juga ingin mengajak pembaca bernostalgia. Banyak cerita mengenai suatu tempat yang disampaikan dalam buku ini yang memang hanya tinggal cerita. Misalnya saja kawasan Rawa Belong. Dikisahkan dalam buku ini bahwa Rawa Belong pada suatu masa menjadi tempat yang terkenal seantero Jakarta.
    Kondanganya tempat ini tentu saja tidak telepas dari keberadaan para jagoan silat yang berada di wlayah Rawa Belong. Tidak mengherankan jika kemudian Rawa Belong jadi pusat latihan silat di masa itu. Murid-muridnya pun datang dari berbagai daerah di Jakarta. Bahkan kemudian sejumlah guru silat legendaris lahir di sini.
    Tetapi dimana jejak masa emas Rawa Belong saat ini? Hampir tanpa bekas. Kini kawasan Rawa Belong lebih terkenal dengan kawasan kuliner Betawi. Beberapa kedai nasi udik

    BalasHapus
  17. Desire mengatakan...

    Desire Dwi Arifiani/XI/IPS1/06
    Unsur Ekstrinsik :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    - Unsur Intrinsik buku

    A. Sinopsis

    Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berperangai berbeda, bernama Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Saat itu, muncul gagasan para wanita untuk menyaingi kaum laki-laki mereka ingin mendapat persamaan denga kaum laki-laki. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada waktu itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
    Lalu Tutik merasa ingin seperti adiknya yang telah memiliki kekasih , dia un jga ingin memiliki kekasih seperti adiknya. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur.. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Setelah itu dilakukanlah i'tikaf oleh maria dan Yusuf ,keduanya akhirnya pun memutuskan untuk bertunangan. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Secara keseluruhan isi cerita ini sangatlah bagus. Alur yang ditulis sudah runtut dimulai dari pengenalan, klimaks, antiklimaks, hingga penyelesaian yang sangat dramatis. Novel ini bisa membawa para pembaca seolah-olah menjadi audiens dalam sebuah drama percintaan yang mengharukan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana ia akan menjadi pendamping hidup kita dikala kita suka maupun duka .

    B. Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan dan cobaan yang menerpa dari Sang Penguasa

    C. Alur
    alur yang digunaka adalah alur maju dan mundur.

    D. Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.

    E. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu tanpa ada unsur bahasa seperti kebanyakan di abad 21 (sekarang)

    F. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    G. Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    H. Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.

    - Kelebihan : Isinya sangat menarik, beberapa amanat yang mampu memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : kata-kata yang digunakan sulit dimengerti karena, terdiri dari banyak Bahasa Melayu

    BalasHapus
  18. Rizda fara leila/XI IPS 1/32
    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram


    Buku Layar Terkembang merupakan sebuah cerita bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya menceritakan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, bercita-cita mandiri serta agar disamakan derajat serta agar disamakan derajatnya dengan kaum pria. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur. Juga termasuk masalah agama.
    Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan julukan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjalin sebuah hubungan(berpacaran).
    Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi pekerti luhur. Namun, karena pemuda itu bukanlah pemuda idamannya, ia menolaknya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku, sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya untuk memiliki seorang kekasih.
    Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria mengidap Penyakit parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafas terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Jalan cerita dari buku sastra ini sangatlah memiliki daya tarik untuk dapat diminati oleh pembaca,terutama diperuntukkkan kalangan siswa siswi sekolah lanjutan tingkat menengah pertama dan atas
    Akan tetapi kalimat-kalimat dalam buku sastra ini memerlukan pemahaman yang mendalam bagi pembaca pada saat membaca buku ini, agar pembaca dapat mengerti.

    BalasHapus
  19. Andik fendi putra/XI IPS 1/02
    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram


    Buku Layar Terkembang merupakan sebuah cerita bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya menceritakan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, bercita-cita mandiri serta agar disamakan derajat serta agar disamakan derajatnya dengan kaum pria. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur. Juga termasuk masalah agama.
    Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
    Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur. Namun, karena pemuda itu bukanlah pemuda idamannya, ia menolaknya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku, sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya untuk memiliki seorang kekasih.
    Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Jalan cerita dari buku sastra ini sangatlah memiliki daya tarik untuk dapat diminati oleh pembaca,terutama diperuntukkkan kalangn siswa siswi sekolah lanjutan tingkat menengah pertama dan atas
    Akan tetapi kalimat-kalimat dalam buku sastra ini memerlukan pemahaman yang mendalam bagi pembaca pada saat membaca buku ini.

    BalasHapus
  20. Desire mengatakan...

    Desire Dwi Arifiani/XI/IPS1/06
    Unsur Ekstrinsik :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    - Unsur Intrinsik buku
    A. Sinopsis
    Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berperangai berbeda, bernama Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Saat itu, muncul gagasan para wanita untuk menyaingi kaum laki-laki mereka ingin mendapat persamaan denga kaum laki-laki. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada waktu itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
    Lalu Tutik merasa ingin seperti adiknya yang telah memiliki kekasih , dia un jga ingin memiliki kekasih seperti adiknya. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur.. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Setelah itu dilakukanlah i'tikaf oleh maria dan Yusuf ,keduanya akhirnya pun memutuskan untuk bertunangan. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Secara keseluruhan isi cerita ini sangatlah bagus. Alur yang ditulis sudah runtut dimulai dari pengenalan, klimaks, antiklimaks, hingga penyelesaian yang sangat dramatis. Novel ini bisa membawa para pembaca seolah-olah menjadi audiens dalam sebuah drama percintaan yang mengharukan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana ia akan menjadi pendamping hidup kita dikala kita suka maupun duka .
    B. Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan dan cobaan yang menerpa dari Sang Penguasa
    C. Alur
    alur yang digunaka adalah alur maju dan mundur.
    D. Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.
    E. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu tanpa ada unsur bahasa seperti kebanyakan di abad 21 (sekarang)
    F. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    G. Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    H. Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.

    - Kelebihan : Isinya sangat menarik, beberapa amanat yang mampu memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : kata-kata yang digunakan sulit dimengerti karena, terdiri dari banyak Bahasa Melayu

    BalasHapus
  21. Yessilian mengatakan...

    Yessilian/XI/IPS1/28
    Unsur Ekstrinsik :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Ini adalah kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak mereka bertemu di pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.
    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh aral rintangan

    3. Alur
    alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    8. Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.

    - Kelebihan : Isinya sangat menarik, beberapa amanat yang mampu memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : tatanan bahasanya mengandung unsur melayu sehingga terkesan kurang bisa dipahami pembaca, tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pemahaman pembacanya, pemakaian bahasa yang tidak komunikatif dalam dialog antar tokoh, kurang menggugah para pembaca untuk melanjutkan ceritanya hingga akhir.

    BalasHapus
  22. Yessilian mengatakan...

    Yessilian/XI/IPS1/28
    Unsur Ekstrinsik :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Ini adalah kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak mereka bertemu di pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.
    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh aral rintangan

    3. Alur
    alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    8. Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.

    - Kelebihan : Isinya sangat menarik, beberapa amanat yang mampu memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : tatanan bahasanya mengandung unsur melayu sehingga terkesan kurang bisa dipahami pembaca, tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pemahaman pembacanya, pemakaian bahasa yang tidak komunikatif dalam dialog antar tokoh, kurang menggugah para pembaca untuk melanjutkan ceritanya hingga akhir.

    BalasHapus
  23. Yessilian mengatakan...

    Yessilian/XI/IPS1/28
    Unsur Ekstrinsik :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Ini adalah kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak mereka bertemu di pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.
    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh aral rintangan

    3. Alur
    alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    8. Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.

    - Kelebihan : Isinya sangat menarik, beberapa amanat yang mampu memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : tatanan bahasanya mengandung unsur melayu sehingga terkesan kurang bisa dipahami pembaca, tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pemahaman pembacanya, pemakaian bahasa yang tidak komunikatif dalam dialog antar tokoh, kurang menggugah para pembaca untuk melanjutkan ceritanya hingga akhir.

    BalasHapus
  24. Indra mengatakan...

    Indra Kurniawan/XI/IPS1/12
    Unsur Ekstrinsik :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Buku ini menceritakan tentang kisah hidup dua perempuan yaiu,Maria dan Tutik keduanya bersaudara , namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh aral rintangan

    3. Alur
    alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    8. Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.

    - Kelebihan : Isinya sangat menarik, beberapa amanat yang mampu memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.penuh dengan inspirasi yang bagus.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu

    BalasHapus
  25. Indra mengatakan...

    Indra Kurniawan/XI/IPS1/12
    Unsur Ekstrinsik :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Buku ini menceritakan tentang kisah hidup dua perempuan yaiu,Maria dan Tutik keduanya bersaudara , namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh aral rintangan

    3. Alur
    alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    8. Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.

    - Kelebihan : Isinya sangat menarik, beberapa amanat yang mampu memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.penuh dengan inspirasi yang bagus.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu

    BalasHapus
  26. Scenda erka putra/XI IPS 1/24
    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram


    Buku Layar Terkembang merupakan sebuah cerita bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya menceritakan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, bercita-cita mandiri serta agar disamakan derajat serta agar disamakan derajatnya dengan kaum pria. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur. Juga termasuk masalah agama.
    Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
    Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur. Namun, karena pemuda itu bukanlah pemuda idamannya, ia menolaknya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku, sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya untuk memiliki seorang kekasih.
    Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Jalan cerita dari buku sastra ini sangatlah memiliki daya tarik untuk dapat diminati oleh pembaca,terutama diperuntukkkan kalangn siswa siswi sekolah lanjutan tingkat menengah pertama dan atas
    Akan tetapi kalimat-kalimat dalam buku sastra ini memerlukan pemahaman yang mendalam bagi pembaca pada saat membaca buku ini.

    BalasHapus
  27. nur aini larasati/XI IPS 1/17
    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram


    Buku Layar Terkembang merupakan sebuah cerita bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya menceritakan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, bercita-cita mandiri serta agar disamakan derajat serta agar disamakan derajatnya dengan kaum pria. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur. Juga termasuk masalah agama.
    Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
    Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur. Namun, karena pemuda itu bukanlah pemuda idamannya, ia menolaknya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku, sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya untuk memiliki seorang kekasih.
    Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Jalan cerita dari buku sastra ini sangatlah memiliki daya tarik untuk dapat diminati oleh pembaca,terutama diperuntukkkan kalangn siswa siswi sekolah lanjutan tingkat menengah pertama dan atas
    Akan tetapi kalimat-kalimat dalam buku sastra ini memerlukan pemahaman yang mendalam bagi pembaca pada saat membaca buku ini.

    BalasHapus
  28. praditya/XI IPS 1/19
    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram


    Buku Layar Terkembang merupakan sebuah cerita bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya menceritakan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, bercita-cita mandiri serta agar disamakan derajat serta agar disamakan derajatnya dengan kaum pria. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur. Juga termasuk masalah agama.
    Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
    Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur. Namun, karena pemuda itu bukanlah pemuda idamannya, ia menolaknya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku, sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya untuk memiliki seorang kekasih.
    Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Jalan cerita dari buku sastra ini sangatlah memiliki daya tarik untuk dapat diminati oleh pembaca,terutama diperuntukkkan kalangn siswa siswi sekolah lanjutan tingkat menengah pertama dan atas
    Akan tetapi kalimat-kalimat dalam buku sastra ini memerlukan pemahaman yang mendalam bagi pembaca pada saat membaca buku ini.

    BalasHapus
  29. XI IPS 1/30
    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram


    Buku Layar Terkembang merupakan sebuah cerita bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya menceritakan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, bercita-cita mandiri serta agar disamakan derajat serta agar disamakan derajatnya dengan kaum pria. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur. Juga termasuk masalah agama.
    Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
    Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur. Namun, karena pemuda itu bukanlah pemuda idamannya, ia menolaknya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku, sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya untuk memiliki seorang kekasih.
    Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Jalan cerita dari buku sastra ini sangatlah memiliki daya tarik untuk dapat diminati oleh pembaca,terutama diperuntukkkan kalangn siswa siswi sekolah lanjutan tingkat menengah pertama dan atas
    Akan tetapi kalimat-kalimat dalam buku sastra ini memerlukan pemahaman yang mendalam bagi pembaca pada saat membaca buku ini.

    BalasHapus
  30. Fadhilla Ayu A
    XI IPA 2/ 10

    Unsur Ekstriksik buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)
    Harga buku : Rp 2.150.000,00


    Unsur Intrinsik buku

    1. Sinopsis

    Buku Layar Terkembang merupakan sebuah cerita bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana.
    Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
    Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur. Namun, karena pemuda itu bukanlah pemuda idamannya, ia menolaknya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku, sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya untuk memiliki seorang kekasih.
    Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Jalan cerita dari buku sastra ini sangatlah memiliki daya tarik untuk dapat diminati oleh pembaca,terutama diperuntukkkan kalangn siswa siswi sekolah lanjutan tingkat menengah pertama dan atas
    Dalam buku sastra ini memerlukan pemahaman yang mendalam bagi pembaca pada saat membaca buku ini.

    2. Tema
    wanita dengan lika-liku hidupnya

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Gaya Bahasa
    gaya penulisan formal, karena bahasa yang digunakan tidak ada yang yang menggunakan bahasa gaul. Konsep sang pengarang sangat jelas dan gagasan sang penulis untuk menulis roman ini sangat bagus.

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda seperti itu sangat rumit dengan bahasa pengarang yang juga sangat rumit ini membuat para pembaca menjadi cukup sulit menafsurkan artinya jika hanya membaca satu kali.

    7. Setting waktu
    di masa dimana budaya belanda masih kental sekali.

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    - Kekurangan : Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.

    BalasHapus
  31. ANISA RACHMANIAH HAYUNINGTYAS
    XI IPA2/07
    *Unsur Ekstriksik buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)
    Harga buku : Rp 2.150.000,00


    *Unsur Intrinsik buku

    1. Sinopsis
    Raden Wiriaatmadja memiliki dua orang anak gadis yang sifatnya sangat berbeda, yaitu Tuti dan Maria. Anak pertamanya Tuti, adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu serius sehingga gadis itu cenderung pendiam. Namun, ia sangat perpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Anak keduanya adalah Maria, ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya.
    Pada suatu sore, kedua kakak beradik ini berjalan-jalan ke sebuah pasar ikan. Ketika mereka sedang melihat ikan-ikan dalam akuarium, mereka berkenalan dengan seorang pemuda tampan yang bernama Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran. Beberapa waktu kemudian Yusuf dan Maria sepakat menjalin hubungan cinta kasih.
    Sementara itu, Tuti melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Pada suatu hari keluarga Raden Wiraatmadja dikejutkan oleh hasil diagnosa dokter yang menyatakan bahwa Maria mengidap penyakit TBC. Semakin hari kesehatan gadis itu semakin melemah sekalipun ia telah menjalani perawatan intensif. Hal ini membuat Yusuf merasa sedih. Pemuda itu mendampingi kekasih hatinya dengan setia. Namun, penyakit TBC yang diderita Maria semakin hari semakin parah sehingga tak lama kemudian Maria pun meninggal dunia. Sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia meminta kekasihnya untuk menerima kakaknya sebagai penggantinya.
    Setelah Maria meninggal dunia, Tuti dan Yusuf menjalin hubungan kasih. Mereka sepakat untuk menikah.


    2. Tema
    wanita dengan lika-liku hidupnya

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Gaya Bahasa
    gaya penulisan formal, karena bahasa yang digunakan tidak ada yang yang menggunakan bahasa gaul. Konsep sang pengarang sangat jelas dan gagasan sang penulis untuk menulis roman ini sangat bagus.

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda seperti itu sangat rumit dengan bahasa pengarang yang juga sangat rumit ini membuat para pembaca menjadi cukup sulit menafsurkan artinya jika hanya membaca satu kali.

    7. Setting waktu
    di masa dimana budaya belanda masih kental sekali.

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    - Kekurangan : Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca

    BalasHapus
  32. XI IS 1/09
    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram

    Layar Terkembang merupakan sebuah novel bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, serta bercita-cita mandiri

    Kisah berawal dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang. Di tengah-tengah dua dara jelita ini muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di Aquarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin. Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, maka diadakanlah ikatan pertunangan. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria, dan TBC sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian Maria meninggal.
    Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar supaya Tuti, kakaknya, bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan akhirnya Tuti dan Yusuf pun bertunangan.

    Resensi Buku

    Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.
    Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur maju dan alur mundur. Dalam novel ini menggunakan sudut pandang orang ke-3 diluar cerita. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu. Latar cerita dalam novel ini di masa dimana budaya ketimuran dan budaya belanda masih kental sekali.

    Kekurangannya : Novel ini menggunakan tatanan bahasa Melayu sehingga sukar untuk dipahami.

    Kelebihannya : Novel ini berisi tentang perjuangan kaum wanita untuk mendapatkan hak-hanya. Sehingga banyak pelajaran hidup yng dapat kita ambil dalam novel ini.

    BalasHapus
  33. Nazla
    XI IPA2/23

    Judul buku : Layar Terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota : Jakarta
    Terbitan pertama: 1937, Terbaru 2009
    Tahun Terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Ukuran kertas : HVS 70gr
    tebal halaman : 166 halaman
    Ukuran kertas : B5 (18,2 x 25,7 cm)
    Kertas cover : carton


    Layar terkembang adalah sebuah sastra roman yang mengisahkan tentang 2 orang bersaudara yaitu Maria dan Tuti. Mereka adalh anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal. Maria adalah seorang gadis periang yang gemar memuji. Sedangkan Tuti adalah seorang sosok wanita yang bersahaja, dan senang sekali berpidato akan pemberontakan wanita lewat kongres kongresnya. Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda studen ilmu tabib yaitu Yusuf. Pertemanan mereka tidak sampai disiu saja. Yusuf semakin sering bertemu Maria dan lama kelaman dia tertarik kepada Maria. Maria pun jua. Setelah lama mereka saling senan, maka tibalah Yusuf hendak melamar Maria sebagai tunangannya.Akhirnya mereka pun bertunangan dan merancanakan akan menikah.
    Namun apa dapat dikata, setelah pertunangan itu Maria jatuh sakit malaria dan TBC yang kian lama kian parah saja. Tubuh Mria yang semakin melemah itu mebuatnya merasa bahwa dia tak dapat hidup lama lagi. Maka ketika kakak dan tunangannya menjenguk, Maria mengatakan wasiatnya yang terakhir yaitu menjodohkan kakaknya dengan tunangannya.
    Cerita ini diakhiri dengan meninggalnya Maria dan pertunangan antara Tuti dan Yusuf.


    2.Tema : Wanita dan cerita cintanya

    3. Alur, maju mundur

    4. Sudut pandang: Orang ketiga serba tau

    5. Gaya bahasa : gaya bahasanya sastra melayu. formal

    6. Penokohan : Menggambarkan kehidupan pada masa Belad ayang masih penuh beban dan tidak se modern sekarang

    7. Setting Waktu : pada masa penjajahan Belanda

    8. Amanat; Segala sesuatu di dunia ini manusia hanya bisa merencanakan, tetapi Tuhan lah yang berkuasa.

    -Kelebihan; Cerita ini adalah sebuah karya sastra best seller yang isinya memberi banyak pelajaran bagi kita. Pengarang mengemasnya dengan apik dan diberi unsur romansa yan menarik

    -Kekurangan: Bahasa yang digunakan adalah bahas amelayu sehingga agak sulit untuk memahami nyadengan membaca sekali.

    BalasHapus
  34. NAMA: ADELIA ANGGASTA ADZHAN
    KELAS: XI IPA 2 / 02
    *Unsur Ekstriksik buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 166 halaman
    ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)
    Harga buku : Rp 2.150.000,00


    Buku Layar Terkembang merupakan sebuah cerita bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Buku ini mengisahkan tentang 2 orang bersaudara yaitu Maria dan Tuti. Mereka adalah anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal. Maria adalah seorang gadis periang yang gemar memuji. Sedangkan Tuti adalah seorang sosok wanita yang bersahaja, dan senang sekali berpidato akan pemberontakan wanita lewat kongres kongresnya. Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Pertemanan mereka tidak sampai disitu saja. Yusuf semakin sering bertemu Maria dan lama kelaman dia tertarik kepada Maria. Maria pun juga. Setelah lama mereka saling senang, maka tibalah Yusuf hendak melamar Maria sebagai tunangannya.Akhirnya mereka pun bertunangan dan merancanakan akan menikah. Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Namun apa dapat dikata, setelah pertunangan itu Maria jatuh sakit malaria dan TBC yang kian lama kian parah saja. Akhirnya Maria dirawat di rumah sakit. Tubuh Maria yang semakin melemah itu mebuatnya merasa bahwa dia tak dapat hidup lama lagi. Maka ketika kakak dan tunangannya menjenguk, Maria mengatakan wasiatnya yang terakhir yaitu meminta kakaknya dengan yusuf agar menikah.
    akhir cerita ini Maria meninggal dunia sedangkan Yusuf dan kakaknya menikah.
    2. Tema
    wanita dengan kisah percintaanya

    3. Alur
    alur mundur

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Gaya Bahasa
    bahasa melayu dan formal

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda dan belum modern seperti sekarang

    7. Setting waktu
    pada masa belanda menduduki Indonesia

    8. Amanat
    semua manusia bisa memiliki harapan dan impian tapi hanya Tuhan yang dapat memutuskan

    - Kelebihan : isinya menarik ditambah dengan kisah percintaannya

    - Kekurangan : Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya dalam pemilihan kata-kata seperti bahasa melayu yang kurang mudah dipahami

    BalasHapus
  35. Nama: VANNY VALESTIA
    Kelas: XI IPA 2 / 32

    Unsur Ekstrinsik Buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 166 halaman
    ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)
    Harga buku : Rp 2.150.000,00

    1. Cerita
    Buku Layar Terkembang merupakan sebuah cerita bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Buku ini mengisahkan tentang 2 orang bersaudara yaitu Maria dan Tuti. Mereka adalah anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal. Maria adalah seorang gadis periang yang gemar memuji. Sedangkan Tuti adalah seorang sosok wanita yang bersahaja, dan senang sekali berpidato akan pemberontakan wanita lewat kongres kongresnya. Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Pertemanan mereka tidak sampai disitu saja. Yusuf semakin sering bertemu Maria dan lama kelaman dia tertarik kepada Maria. Maria pun juga. Setelah lama mereka saling senang, maka tibalah Yusuf hendak melamar Maria sebagai tunangannya.Akhirnya mereka pun bertunangan dan merancanakan akan menikah. Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Namun apa dapat dikata, setelah pertunangan itu Maria jatuh sakit malaria dan TBC yang kian lama kian parah saja. Akhirnya Maria dirawat di rumah sakit. Tubuh Maria yang semakin melemah itu mebuatnya merasa bahwa dia tak dapat hidup lama lagi. Maka ketika kakak dan tunangannya menjenguk, Maria mengatakan wasiatnya yang terakhir yaitu meminta kakaknya dengan yusuf agar menikah.
    akhir cerita ini Maria meninggal dunia sedangkan Yusuf dan kakaknya menikah.

    2. Tema
    Wanita dan percintaannya

    3. Alur
    Alur maju mundur

    4. Sudut pandang
    Sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Gaya Bahasa
    Bahasa Melayu dan formal

    6. Penokohan
    Menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda dan belum modern seperti sekarang

    7. Setting waktu
    Pada masa Belanda menduduki Indonesia

    8. Amanat
    Semua manusia bisa memiliki harapan dan impian tapi hanya Tuhan yang menghendaki

    - Kelebihan : Isinya sangat menarik

    - Kekurangan : Bahasa Melayu yg digunakan sangat susah untuk dipahami

    BalasHapus
  36. NAMA:ANISA NURJANAH
    KELAS:XI IPA 2/06

    Unsur ekstrinsik :
    Judul: LAYAR TERKEMBANG
    Pengarang:sutan takdir alisjahbana
    penerbit:balai pustaka
    terbitan:1936
    terbaru:2009
    ukuran kertas: B5
    Bahan baku: kertas
    ukuran buku :panjang:20,9
    lebar:15



    UNSUR INTRINSIK

    cerita :

    Buku ini menceritakan tentang 2 orang bersaudara yang memiliki perangai yang berbeda. maria adalah gadis yang lincah dan periang,sedangkan tuti kakaknya selalu seriusdan aktif dalam sebagai kegiatan.
    suatu hari muncullah pria yang bernama yusuf.ia adalah seorang mahasiswa kedoteran.
    sejak pertemuannya yang pertama di gedung aquarium pasar ikan antara maria dan yusuf timbullah kontak batin antara mereka.merekapun sudah melalui tahap perkenalan,pertemuan dengan keluarga dan diadakanlah pertunangan diantara mereka berdua.
    tetapi sayang,ketika menjelang hari pernikahan maria jatuh sakit.sehingga ia harus dirawat dirumah sakit.tidak lama kemudian maria pun meninggal karena sakit yang dideritanya itu.tapi sebelum ia meninggal ia berpesan kepada yusef dan tuti agar tuti bersedia untuk meneriama yusuf.dan akhirnya yusuf dan tuti pun berujung dengan pertunangan.

    2. TEMA :dua saudara perempuan yang mencari cinta
    3. ALUR: alur maju mundur
    4.sudut pandang:orang ketiga diluar cerita
    5.GAYA BAHASA: formal,dan tidak ada bahasa yang gaul yang tertulis disitu
    6.PENOKOHAN:menggambarkan kehidupan masa lalu yang masih dipenuhi dengan penderitaan.
    7.SETTING WAKTU:
    Pada masa penjajahan belanda
    8.AMANAT:segala sesuatu yang kita rencanakan belum tentu dapat tewujud.karena hanya allah yang mengatur kehidupan kita di bumi ini.
    9.KELEBIHAN:isinya memberi pelajaran pada kita,sangat bagus dan menarik
    10.KEKURANGAN:bahasa yang ditulis di kaya itu agak sulit untuk dipahami

    BalasHapus
  37. NAMA : LAILATUS SAKINAH
    KELAS : XI IPA 2
    ABSEN : 14

    UNSUR EKSTRIKSIK BUKU :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    UNSUR INTRINSIK BUKU :

    1.Buku lAYAR TERKEMBANG menceritakan tentang kisah hidup dua perempuan yaitu,Maria dan Tutik.Mereka adalah anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal. Mereka berdua bersaudara , namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap karakter wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda studen ilmu tabib yaitu Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Pertemanan mereka tidak sampai disiu saja.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya.Saat ketika kakak dan tunangannya menjenguk, Maria mengatakan permohonan terakhirnya yang tidak lain adalah meminta kakaknya agar menikah dengan yusuf.
    akhirnya Maria meninggal dunia sedangkan Yusuf dan kakaknya menikah.

    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    pada masa penjajahan Belanda .

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu .

    BalasHapus
  38. nama : yashir m. abror
    kelas : XII IPS I / 27



    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama: 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke- : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman


    Unsur Intrinsik buku

    1. Sinopsis

    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.

    2. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.
    3. Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    4. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    5. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.
    6. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    *Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    *Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian pembacanya.

    BalasHapus
  39. nama : yashir m. abror
    kelas : XII IPS I / 27



    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama: 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke- : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman


    Unsur Intrinsik buku

    1. Sinopsis

    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.

    2. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.
    3. Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    4. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    5. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.
    6. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    *Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    *Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian pembacanya.

    BalasHapus
  40. nama : yashir m. abror
    kelas :XI IPS I
    no : 27


    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama: 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke- : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman


    Unsur Intrinsik buku

    1. Sinopsis

    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.

    2. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.
    3. Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    4. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    5. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.
    6. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    *Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    *Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian pembacanya.

    BalasHapus
  41. NAMA : LAILATUS SAKINAH
    KELAS : XI IPA 2
    ABSEN : 14

    UNSUR EKSTRIKSIK BUKU :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    UNSUR INTRINSIK BUKU :

    1.Buku lAYAR TERKEMBANG menceritakan tentang kisah hidup dua perempuan yaitu,Maria dan Tutik.Mereka adalah anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal. Mereka berdua bersaudara , namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap karakter wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda studen ilmu tabib yaitu Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Pertemanan mereka tidak sampai disiu saja.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya.Saat ketika kakak dan tunangannya menjenguk, Maria mengatakan permohonan terakhirnya yang tidak lain adalah meminta kakaknya agar menikah dengan yusuf.
    akhirnya Maria meninggal dunia sedangkan Yusuf dan kakaknya menikah.

    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    pada masa penjajahan Belanda .

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu .

    BalasHapus
  42. NAMA :vito yoga pradana
    KELAS : XI IPS I
    ABSEN : 27

    UNSUR EKSTRIKSIK BUKU :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    UNSUR INTRINSIK BUKU :

    1.Buku lAYAR TERKEMBANG menceritakan tentang kisah hidup dua perempuan yaitu,Maria dan Tutik.Mereka adalah anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal. Mereka berdua bersaudara , namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap karakter wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda studen ilmu tabib yaitu Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Pertemanan mereka tidak sampai disiu saja.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya.Saat ketika kakak dan tunangannya menjenguk, Maria mengatakan permohonan terakhirnya yang tidak lain adalah meminta kakaknya agar menikah dengan yusuf.
    akhirnya Maria meninggal dunia sedangkan Yusuf dan kakaknya menikah.

    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    pada masa penjajahan Belanda .

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu .

    BalasHapus
  43. NAMA :R. Brahma A.
    KELAS : XI IPS I
    ABSEN : 21

    UNSUR EKSTRIKSIK BUKU :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    UNSUR INTRINSIK BUKU :

    1.Buku lAYAR TERKEMBANG menceritakan tentang kisah hidup dua perempuan yaitu,Maria dan Tutik.Mereka adalah anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal. Mereka berdua bersaudara , namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap karakter wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda studen ilmu tabib yaitu Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Pertemanan mereka tidak sampai disiu saja.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya.Saat ketika kakak dan tunangannya menjenguk, Maria mengatakan permohonan terakhirnya yang tidak lain adalah meminta kakaknya agar menikah dengan yusuf.
    akhirnya Maria meninggal dunia sedangkan Yusuf dan kakaknya menikah.

    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    pada masa penjajahan Belanda .

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu .

    BalasHapus
  44. NAMA : MUHAMMAD IRSAN AGUSTIAN
    KELAS/NOMOR ABSEN : XI IPA 2 / 22


    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke- : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman


    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.
    Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan dan cobaan yang menerpa dari Sang Penguasa

    *alur cerita
    alur yang digunakan dalam novel layar terkembang memakai alur campuran. Yaitu gabungan antara alur maju dan alur mundur.

    *Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.

    *Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu tanpa ada unsur bahasa seperti kebanyakan sekarang

    *Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.
    Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    *Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.

    - Kelebihan : isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.


    - Kekurangan : Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.

    BalasHapus
  45. RENNY DWI INDRASARI
    XI IPA 2/27

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Buku ini menceritakan tentang kisah hidup dua perempuan yaitu,Maria dan Tutik keduanya bersaudara. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berbeda. -Maria merupakan wanita yang lincah dan periang.
    -Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita.
    Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh aral rintangan

    3. Alur
    alur maju dan alur mundur.

    4. Sudut pandang
    orang ke 3 serba tahu.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal(tidak gaul) dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    jaman dahulu ketika Indonesia masih ada unsur Kebudayaan Belandanya.

    8. Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.

    - Kelebihan :
    Isinya sangat menarik, beberapa amanat yang mampu memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu. sehingga pembaca perlu membaca kembali buku tersebut agar bisa mengerti.

    BalasHapus
  46. Galang Dwipa M.
    XI IPA2 / 12

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman


    Ini adalah kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak mereka bertemu di pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.
    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh aral rintangan

    3. Alur
    alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    8. Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.

    - Kelebihan : Isinya sangat menarik, beberapa amanat yang mampu memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.penuh dengan inspirasi yang bagus.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu

    BalasHapus
  47. Galang Dwipa M.
    XI IPA2 / 12

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman


    Ini adalah kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak mereka bertemu di pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.
    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh aral rintangan

    3. Alur
    alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    8. Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.

    - Kelebihan : Isinya sangat menarik, beberapa amanat yang mampu memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.penuh dengan inspirasi yang bagus.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu

    BalasHapus
  48. MUHAMMAD IRSAN AGUSTIAN21 September 2010 pukul 05.39

    NAMA : MUHAMMAD IRSAN AGUSTIAN
    KELAS/NOMOR ABSEN : XI IPA 2 / 22


    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke- : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman


    Buku ini berisi tentang roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.
    Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan dan cobaan yang menerpa dari Sang Penguasa

    *alur cerita
    alur yang digunakan dalam novel layar terkembang memakai alur campuran.

    *Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.

    *Bahasa
    penulisan bahasa secara formal dan melayu tanpa ada unsur bahasa seperti kebanyakan sekarang.

    *Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    *Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    *Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.

    - Kelebihan : isi dari roman tersebut. Isinya menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang dapat membuat orang berdecak kagum.


    - Kekurangan : Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata.

    BalasHapus
  49. Galang Dwipa M.
    XI IPA2 / 12

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937, terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman


    Ini adalah kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak mereka bertemu di pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.
    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh aral rintangan

    3. Alur
    alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    8. Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.

    - Kelebihan : Isinya sangat menarik, beberapa amanat yang mampu memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.penuh dengan inspirasi yang bagus.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu

    BalasHapus
  50. Nama: Bella Devina Safitri
    Kelas: XI IPA2/08

    Unsur Ekstriksik buku:

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)
    Harga buku : Rp 2.150.000,00


    Unsur Intrinsik buku:

    Tuti adalah putri sulung dari Raden Wiriatmadja. Ia dikenal sebagai seorang gadis yang berpendirian teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak Tuti yang selalu serius dan cenderung pendiam sangat berbeda dengan adiknya, Maria. Ia seorang gadis yang lincah dan periang. Suatu hari mereka bertemu dengan seorang pemuda yang bernama Yusuf. Sejak pertemuannya yang pertama di Aquarium Pasar Ikan antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin.
    Sementara itu, Tuti melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya.
    Ketika hampir tiba hari pernikahan Maria. Ia sakit karena terserang malaria, muntah darah, dan TBC. Keadaan Maria berakhir dengan kematiannya. Sebelum meninggal Maria telah berpesan kepada Tuti supaya kelak kakaknya bersedia menjadi istri kekasihnya saat ini. Kemudian Tuti yakin jika Yusuf calon suaminya yang terbaik.

    Tema : Perjuangan wanita yang mendapatkan cobaan dalam liku-liku kehidupannya.

    Alur: Alur maju dan alur mundur.

    Sudut pandang: Sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    Gaya Bahasa: Bahasa melayu

    Penokohan: Menggambarkan kehidupan budaya Belanda yang masih sangat kental dan jauh dari modern.

    Setting waktu: Pada masa penjajahan bangsa Belanda di Indonesia

    Amanat: Kita dapat merencanakan apapun keinginan kita namun tidak dapat melebihi rencana dari Tuhan.

    -Kelebihan: Karya sastra ini keseluruhan bagus. Alur yang digunakan memiliki penyelesaian yang dramatis dan mengharukan.

    - Kekurangan: Tatanan bahasa yang digunakan merupakan bahasa melayu sehingga kurang dipahami oleh pembaca.

    BalasHapus
  51. Nama : Yuli Muhayati
    Kelas : XI IPS 1
    Absen : 29

    Unsur Ekstriksik buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Unsur Intrinsik buku

    1. Sinopsis

    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.

    2. Tema
    Tema dalam sastra tersebut adalah wanita dengan lika-liku hidupnya

    3. Alur
    Alur yang terkandung dalam sastra tersebut termasuk alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Gaya Bahasa
    gaya penulisan formal, karena bahasa yang digunakan tidak ada yang yang menggunakan bahasa gaul. Konsep sang pengarang sangat jelas dan gagasan sang penulis untuk menulis roman ini sangat bagus.

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda seperti itu sangat rumit dengan bahasa pengarang yang juga sangat rumit ini membuat para pembaca menjadi cukup sulit menafsurkan artinya jika hanya membaca satu kali.

    7. Setting waktu
    di masa dimana budaya belanda masih kental sekali.

    8. Amanat
    Dalam sastra ini terkandung sebuah amanat yaitu dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    9. Kelebihan
    isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    10. Kekurangan
    Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.

    BalasHapus
  52. Nama: Bella Devina Safitri
    Kelas: XI IPA2/08

    Unsur Ekstriksik buku:
    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)
    Harga buku : Rp 2.150.000,00


    Unsur Intrinsik buku:
    Tuti adalah putri sulung dari Raden Wiriatmadja. Ia dikenal sebagai seorang gadis yang berpendirian teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak Tuti yang selalu serius dan cenderung pendiam sangat berbeda dengan adiknya, Maria. Ia seorang gadis yang lincah dan periang. Suatu hari mereka bertemu dengan seorang pemuda yang bernama Yusuf. Sejak pertemuannya yang pertama di Aquarium Pasar Ikan antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin.
    Sementara itu, Tuti melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya.
    Ketika hampir tiba hari pernikahan Maria. Ia sakit karena terserang malaria, muntah darah, dan TBC. Keadaan Maria berakhir dengan kematiannya. Sebelum meninggal Maria telah berpesan kepada Tuti supaya kelak kakaknya bersedia menjadi istri kekasihnya saat ini. Kemudian Tuti yakin jika Yusuf calon suaminya yang terbaik.
    Tema : Perjuangan wanita yang mendapatkan cobaan dalam liku-liku kehidupannya.
    Alur: Alur maju dan alur mundur.
    Sudut pandang: Sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    Gaya Bahasa: Bahasa melayu
    Penokohan: Menggambarkan kehidupan budaya belanda yang masih sangat kental dan jauh dari modern.
    Setting waktu: Pada masa penjajahan bangsa Belanda di Indonesia
    Amanat: Kita dapat merencanakan apapun keinginan kita namun tidak dapat melebihi rencana dari Tuhan.
    -Kelebihan: Karya sastra ini keseluruhan bagus. Alur yang digunakan memiliki penyelesaian yang dramatis dan mengharukan.
    - Kekurangan: Tatanan bahasa yang digunakan merupakan bahasa melayu sehingga kurang dipahami oleh pembaca.

    BalasHapus
  53. NAMA : MUHAMMAD IRSAN AGUSTIAN
    KELAS/NOMOR ABSEN : XI IPA 2 / 22


    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke- : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman


    Buku ini berisi tentang roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.

    *Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan.

    *alur cerita
    alur yang digunakan dalam novel layar terkembang memakai alur campuran.

    *Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.

    *Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    *Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    *Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif tapi mereka dapat menjaga persaudaraan.

    - Kelebihan : isi dari roman tersebut. Isinya menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang dapat membuat orang berdecak kagum.


    - Kekurangan : Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata.

    BalasHapus
  54. MUHAMMAD IRSAN AGUSTIAN21 September 2010 pukul 05.49

    NAMA : MUHAMMAD IRSAN AGUSTIAN
    KELAS/NOMOR ABSEN : XI IPA 2 / 22


    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke- : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman


    Buku ini berisi tentang roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.

    *Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan.

    *alur cerita
    alur yang digunakan dalam novel layar terkembang memakai alur campuran.

    *Sudut pandang
    orang ke-3 diluar cerita.

    *Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    *Setting
    di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    *Amanat
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif tapi mereka dapat menjaga persaudaraan.

    - Kelebihan : isi dari roman tersebut. Isinya menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang dapat membuat orang berdecak kagum.


    - Kekurangan : Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata.

    BalasHapus
  55. Qonitah Asia Aprifiar
    XI IPA2/25
    *Unsur Ekstrinsik Buku
    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Tebal : 176 halaman
    ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)
    Harga buku : Rp 2.150.000,00

    *Unsur Intrinsik Buku
    1. Sinopsis
    Raden Wiriaatmadja memiliki dua orang anak gadis yang sifatnya sangat berbeda, yaitu Tuti dan Maria. Anak pertamanya Tuti, adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu serius sehingga gadis itu cenderung pendiam. Namun, ia sangat perpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Anak keduanya adalah Maria, ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya.
    Pada suatu sore, kedua kakak beradik ini berjalan-jalan ke sebuah pasar ikan. Ketika mereka sedang melihat ikan-ikan dalam akuarium, mereka bertemu lalu berkenalan dengan seorang pemuda tampan yang bernama Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran.Beberapa waktu kemudian Yusuf dan Maria sepakat menjalin hubungan cinta kasih.
    Sementara itu, Tuti melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Pada suatu hari keluarga Raden Wiraatmadja dikejutkan oleh hasil diagnosa dokter yang menyatakan bahwa Maria mengidap penyakit TBC. Semakin hari kesehatan gadis itu semakin melemah sekalipun ia telah menjalani perawatan intensif. Hal ini membuat Yusuf merasa sedih. Pemuda itu mendampingi kekasih hatinya dengan setia. Namun, penyakit TBC yang diderita Maria semakin hari semakin parah sehingga tak lama kemudian Maria pun meninggal dunia. Sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia meminta kekasihnya untuk menerima kakaknya sebagai penggantinya.
    Setelah Maria meninggal dunia, Tuti dan Yusuf menjalin hubungan kasih. Mereka sepakat untuk menikah dan hidup bersama selamanya.
    2. Tema
    wanita dengan lika-liku kehidupnya.
    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    5. Gaya Bahasa
    bahasa melayu dan formal
    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda seperti itu sangat rumit dengan bahasa pengarang yang juga sangat rumit ini membuat para pembaca menjadi cukup sulit menafsurkan artinya jika hanya membaca satu kali.
    7. Setting waktu
    di masa dimana budaya belanda masih kental sekali.
    8. Amanat
    Segala sesuatu di dunia ini manusia hanya bisa merencanakan, tetapi Tuhan lah yang berkuasa.
    Kelebihannya : Novel ini berisi tentang perjuangan kaum wanita untuk mendapatkan hak-hanya. Sehingga banyak pelajaran hidup yng dapat kita ambil dalam novel ini
    -Kekurangan: Bahasa yang digunakan adalah bahasa melayu sehingga agak sulit untuk memahami nya dengan membaca sekali.

    BalasHapus
  56. Nama: TIARA ZHAHIRA R
    Kelas: XI IPA 2 / 31

    Unsur Ekstrinsik Buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 166 halaman
    ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)
    Harga buku : Rp 2.150.000,00

    1. Cerita
    Buku Layar Terkembang merupakan sebuah cerita bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Buku ini mengisahkan tentang 2 orang bersaudara yaitu Maria dan Tuti. Mereka adalah anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal. Maria adalah seorang gadis periang yang gemar memuji. Sedangkan Tuti adalah seorang sosok wanita yang bersahaja, dan senang sekali berpidato akan pemberontakan wanita lewat kongres kongresnya. Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Pertemanan mereka tidak sampai disitu saja. Yusuf semakin sering bertemu Maria dan lama kelaman dia tertarik kepada Maria. Maria pun juga. Setelah lama mereka saling senang, maka tibalah Yusuf hendak melamar Maria sebagai tunangannya.Akhirnya mereka pun bertunangan dan merancanakan akan menikah. Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Namun apa dapat dikata, setelah pertunangan itu Maria jatuh sakit malaria dan TBC yang kian lama kian parah saja. Akhirnya Maria dirawat di rumah sakit. Tubuh Maria yang semakin melemah itu mebuatnya merasa bahwa dia tak dapat hidup lama lagi. Maka ketika kakak dan tunangannya menjenguk, Maria mengatakan wasiatnya yang terakhir yaitu meminta kakaknya dengan yusuf agar menikah.
    akhir cerita ini Maria meninggal dunia sedangkan Yusuf dan kakaknya akhirnya menikah.

    2. Tema
    Wanita dan percintaannya.

    3. Alur
    Alur maju mundur.

    4. Sudut pandang
    Sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Gaya Bahasa
    Bahasa Melayu dan formal.

    6. Penokohan
    Menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda dan belum modern seperti sekarang.

    7. Setting waktu
    Pada masa Belanda menduduki Indonesia.

    8. Amanat
    Semua manusia bisa memiliki harapan dan impian tapi hanya Tuhan yang menghendaki.

    - Kelebihan : Isinya sangat menarik dan membuat kagum.

    - Kekurangan : Bahasa Melayu yg digunakan sangat susah untuk dipahami dan terletak pada pemilihan kata-katanya.

    BalasHapus
  57. MEGANANDA A C D 18 XI ipa 2

    LAYAR TERKEMBANG
    Unsur Ekstriksik buku:

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    Ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)
    Harga buku : Rp 2.150.000,00


    1.Buku menceritakan tentang kisah hidup dua perempuan yaitu,Maria dan Tutik.Mereka adalah anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal. Mereka berdua bersaudara , namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap karakter wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda studen ilmu tabib yaitu Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Pertemanan mereka tidak sampai disiu saja.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya.Saat ketika kakak dan tunangannya menjenguk, Maria mengatakan permohonan terakhirnya yang tidak lain adalah meminta kakaknya agar menikah dengan yusuf.
    akhirnya Maria meninggal dunia sedangkan Yusuf dan kakaknya menikah


    2. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.

    3. Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.


    4. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.

    6. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    7. Penokohanmenggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    8. Setting pada masa penjajahan Belanda .

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.
    - kekurangan: buku ini menggunakan bahasa melayu dan memiliki konotasi konotasi yang sedikit membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk mencitrakan gambaran buku ini.

    BalasHapus
  58. NAMA :vito yoga pradana
    KELAS : XI IPS I
    ABSEN : 26

    UNSUR EKSTRIKSIK BUKU :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    UNSUR INTRINSIK BUKU :

    1.Buku lAYAR TERKEMBANG menceritakan tentang kisah hidup dua perempuan yaitu,Maria dan Tutik.Mereka adalah anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal. Mereka berdua bersaudara , namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap karakter wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda studen ilmu tabib yaitu Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Pertemanan mereka tidak sampai disiu saja.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya.Saat ketika kakak dan tunangannya menjenguk, Maria mengatakan permohonan terakhirnya yang tidak lain adalah meminta kakaknya agar menikah dengan yusuf.
    akhirnya Maria meninggal dunia sedangkan Yusuf dan kakaknya menikah.

    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    pada masa penjajahan Belanda .

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu .

    BalasHapus
  59. nama : Maria E.
    kelas : XI IPA 2 / 17

    Unsur Ekstrinsik Layar Terkembang :

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    Ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)
    Harga buku : Rp 2.150.000,00


    Unsur Instrinsik Latar Terkembang :

    1. Sinopsis

    Tuti dan Maria adalah putri Raden Wiriatmadja. Tuti dikenal sebagai seorang gadis yang pendiam teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak Tuti yang selalu serius dan cenderung pendiam sangat berbeda dengan adiknya Maria. Ia seorang gadis yang lincah dan periang.
    Suatu hari, Tuti dan Maria pergi ke pasar ikan. Ketika mereka sedang asyik melihat-lihat akuarium, mereka bertemu dengan seorang pemuda. Pertemuan itu berlanjut dengan perkenalan. Pemuda itu bernama Yusuf, seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta.
    Perkenalan yang tiba-tiba itu menjadi sangat berkesan bagi yusuf. Ia selalu teringat kepada kedua gadis itu, dan terutama Maria.
    Esok harinya, ketika Yusuf pergi ke sekolah, tanpa disangka-sangka ia bertemu lagi dengan Tuti dan Maria di depan Hotel Des Indes. Yusuf pun kemudian dengan senang hati menemani keduanya berjalan-jalan.
    Sejak itu, pertemuan antara Yusuf dan Maria berlangsung lebih kerap sampai akhirnya Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria.
    Sementara hari-hari Maria penuh dengan kehangatan bersama Yusuf, Tuti sendiri lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatannya.
    Ketika Maria mendadak terkena demam malaria, Tuti menjaganya dengan sabar. Sementara itu, keadaan Maria makin bertambah parah. Kemudian diputuskan untuk merawatnya di rumah sakit. Ternyata menurut keterangan dokter, Maria mengidap penyakit TBC. Dokter yang merawatnya menyarankan agar Maria dibawa ke rumah sakit TBC di Pacet, Sindanglaya Jawa Barat.
    Perawatan terhadap Maria sudah berjalan sebulan lebih lamanya. Namun keadaannya tidak juga mengalami perubahan. Lebih daripada itu, Maria mulai merasakan kondisi kesehatan yang makin lemah. Tampaknya ia sudah pasrah menerima kenyataan.
    Sejalan dengan keadaan hubungan Yusuf dan Tuti yang belakangan ini tampak makin akrab, kondisi kesehatan Maria sendiri justru kian mengkhawatirkan. Dokter yang merawatnya pun rupanya sudah tak dapat berbuat lebih banyak lagi. Kemudian setelah Maria sempat berpesan kepada Tuti agar ia mau menjadi istri Yusuf. Lalu sesuai dengan pesan tersebut Yusuf dan Tuti akhirnya tidak dapat berbuat lain, kecuali melangsungkan perkawinan karena cinta keduanya memang sudah tumbuh bersemi.

    2. Tema : wanita dengan kisah percintaannya .

    3. Alur : Maju

    4. Sudut Pandang : Orang ketiga yang ditandai dengan menggunakan nama dalam menyebutkan tokoh-tokohnya.

    5. Gaya bahasa : Melayu

    6. setting : pada masa penjajahan Belanda menduduki Indonesia

    7. Penokohan : kehidupan wanita pada zaman indonesia saat dijajah oleh Belanda yang penuh dengan beban.

    8. Amanat : hendaknya kita mau berlapang hati dalam menghadapi berbagai cobaan di kehidupan ini .
    - kelebihan : Novel ini berisi perjuangan kaum perempuan dan pengaruhnya yang sangat besar didalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan demikian perempuan dapat lebih dihargai kedudukannya di masyarakat.
    - kelemahan : novel ini menggunakan bahasa melayu yang agak sulit untuk dimengerti .

    BalasHapus
  60. raichanah yasmin mengatakan,:
    nama:RAICHANAH YASMIN /26
    kelas:XI IPA2

    Resensi Buku
    Judul : Layar Terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Tebal : 166 halaman
    Cetakan Pertama: 1937
    Tahun terbit : 2006
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram

    Layar Terkembang merupakan sebuah novel bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, serta bercita-cita mandiri. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur. Juga termasuk masalah agama.
    Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
    Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur.. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Secara keseluruhan isi cerita ini sangatlah bagus. Alur yang ditulis sudah runtut dimulai dari pengenalan, klimaks, antiklimaks, hingga penyelesaian yang sangat dramatis. Novel ini bisa membawa para pembaca seolah-olah menjadi audiens dalam sebuah drama percintaan yang mengharukan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana ia akan menjadi pendamping hidup kita dikala kita suka maupun duka .
    Sayangnya novel yang pertama kalinya terbit di tahun 1936 ini sepertinya kurang diminati para remaja. Padahal temanya pun tak jauh dari realita kehidupan kita. Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan missunderstanding pembacanya. Pemakaian bahasa yang tidak komunikatif dalam dialog antar tokoh, kurang menggugah para pembaca untuk melanjutkan ceritanya hingga akhir.
    Harapan dari buku ini agar terus direvisi ulang tatanan bahasanya sesuai EYD terbaru saat ini. Sehingga menarik minat para pembaca khususnya para remaja dengan isi novel Layar Terkembang. Selain itu secara tidak langsung dapat meningkatkan minat para generasi muda terhadap kesusastraan lama Indonesia yang menjadi perintis sastra modern Indonesia sekarang.

    BalasHapus
  61. Nama: Achmad Zulfikar
    Kelas/No. Absen: XI IPA 2/1

    Unsur Ekstrinsik Buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    Harga buku : Rp 2.150.000,00
    Ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)

    Unsur Intrinsik Buku

    1.Cerita
    Raden Wiriatmaja memiliki dua anak yang sifatnya sangat berbeda. Anak yang pertama, Tuti, adalah seorang gadis yang memiliki pendirian yang teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak Tuti pembawaannya selalu serius dan cenderung pendiam. Ini berbeda dengan adiknya, Maria. Ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya.

    Pada suatu sore, kedua kakak beradik ini berjalan-jalan ke sebuah pasar ikan. Ketika mereka sedang melihat ikan-ikan dalam akuarium, mereka berkenalan dengan seorang pemuda tampan yang bernama Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran.yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Dan akhirnya Yusuf dan Maria sepakat menjalin hubungan cinta kasih.
    Sementara itu, Tuti melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Tiba-tiba keluarga Raden Wiraatmadja dikejutkan oleh hasil diagnosa dokter yang menyatakan bahwa Maria mengidap penyakit TBC. Lalu Maria di rawat di rumah sakit khusus TBC di daerah Jawa Barat selama satu bulan lebih lamanya. Namun keadaannya tidak mengalami perubahan. Lebih daripada itu, Maria sudah merasakan kondisi kesehatan yang semakin lemah, dan Ia hanya bisa pasrah menerima kenyataan.
    Hal ini membuat Yusuf merasa sedih. Pemuda itu mendampingi kekasih hatinya dengan setia. Namun, penyakit TBC yang diderita Maria semakin hari semakin parah sehingga tak lama kemudian Maria pun meninggal dunia. Sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir, Ia berpesan kepada Tuti dan Yusuf agar keduanya tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga.
    Lalu, sesuai dengan pesan tersebut, Yusuf dan Tuti menjalin hubungan kasih karena cinta keduanya memang sudah tumbuh bersemi.

    2. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.

    3. Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena mengandung 2 unsur, yakni alur maju dan mundur.

    4. Novel ini menggunakan sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5.Penokohan pada novel ini menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    6. Setting novel ini di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    7. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.

    8. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    #Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    #Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga sulit dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian bagi pembacanya.

    BalasHapus
  62. Nama : Anggin Permata Putri Chiqita
    Kelas : XI IPS 1
    Absen : 03

    Judul : Sengsara Membawa Nikmat
    Penulis : Tulis Sutan Sati
    Penerbit: Balai Pustaka
    Tebal : 192 halaman
    Genre : Sastra lama
    Cetakan: Enam belas, 2004


    Sinopsis :

    Seorang pemuda bernama Kacak, karena merasa Mamaknya adalah seorang Kepala Desa yang dikuti, selalu bertingkah angkuh dan sombong. Kacak kurang disukai orang-orang kampungnya karena sifatnya yang demikian.
    Beda dengan Midun, walaupun anak orang miskin, namun sangat disukai oleh orang-orang kampungnya. Sebab Midun mempunyai perangai yang baik, sopan, taat agama, ramah serta pintar silat. Midun tidak sombong seperti Kacak. Karena Midun banyak disukai orang, maka Kacak begitu iri dan dengki pada Midun.
    Sering sekali Kacak mencari kesempatan untuk bisa mencelakakan Midun, namun tidak Hingga akhirnya Kacak berhasil memfitnah Midun dan menyebabkannya masuk penjara. Suatu hari saat Midun sedang membersihkan jalan ia bertemu dengan seorang gadis yang bernama Halimah. Mereka pun akhirnya sama-sama jatuh hati satu sama lain. Halimah tinggal bersama ayah tirinya. Dia merasa bosan sehingga dia pun menyuruh Midun untuk membawanya lari dari rumah dan tinggal bersama ayah kandungnya di Bogor. Dalam perjalanan ke Bogor Midun bertemu dengan saudagar kaya keturunan Arab yang sebenarnya adalah seorang rentenir. Rentenir itu pun memiinjamkan uang untuk modal usaha Midun. Midun pun tak menolaknya hingga usahanya pun berkembang dengan sangat pesat sehingga kesuksesannya membuat si rentenir itu iri hati. Rentenir itu pun menagih uang pinjaman yang ia berikan kepada Midun dengan bunga yang sangat tinggi. Midun tak bersedia membayar bunga pinjaman itu sehingga rentenir pun melaporkan Midun ke pengadilan dan Midun kembali masuk penjara. Setelah keluar dari penjara Midun pun bertemu dengan si Sinyo Belanda yang telah ia selamatkan dari amukan seorang pribumi pada saat berada di Pasar Baru. Sinyo Belanda itu memperkenalkan Midun kepada orang tuanya yang ternyata adalah seorang Kepala Komisaris. Ayah Sinyo pu memberikan Midun pekerjaan juru tulis sebagai tanda terimaksihnya karena telah menyelamatkan anaknya. Setelah mendapat pekerjaan itu Midun akhirnya menikahi Halimah. Karena prestasi Midun sangat baik dimata pemimpinnya maka mMidun diangkat menjadi Kepala Mantri Polisi dan dengan pekerjaan seperti itu akhirnya Midun dapat menghantarkan Kacak ke penjara karena dia telah terbukti menggelapkan uang kas negara di desanya.
    Midun pun akhirnya dapat hidup bahagia bersama keluarganya dikampung.
    * Tema : Kesabaran seseorang dalam menerima penderitaan
    *Alur : Maju
    *Latar : Latar tempat
    a. Padang (Minangkabau)
    b. Bogor
    c. Jakarta
    *Amanat :
    - Bersabarlah dalam menjalani kehidupan karena tak ada kehidupan yang tanpa ujian atau cobaan, dan percayalah bahwa dibalik cobaan dan ujian yang datang pasti ada hikmah yang tersembunyi.
    - Pandai-pandailah mengemudikan hawa nafsu. Hawa nafsu tak ada batasnya dan hawa nafsu ini kerap kali menjerumuskan orang pada lembah kesengsaraan.
    *Sudut Pandang : Sudut pandang dalam Novel Sengsara Membawa Nikmat yaitu sudut pandang serba tahu.
    *Gaya Penulisan : Dalam penulisan Novel Sengsara Membawa Nikmat pengarang lebih banyak menggunakan bahasa melayu yang tidak lain yakni bahasa yang digunakan oleh masyarakat Minangkabau.

    BalasHapus
  63. Nama : Ahmad Fuad
    Kelas /No. Absen : XI IPA 2 / 5


    Unsur Ekstrinsik Buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    Harga buku : Rp 2.150.000,00
    Ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)

    Unsur Intrinsik Buku

    1.Cerita
    Raden Wiriatmaja memiliki dua orang putri yang sifatnya sangat berbeda. Sang kakak bernama Tuti, adalah seorang gadis yang memiliki pendirian yang teguh, penuh pemikiran, dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak Tuti pembawaannya selalu serius dan cenderung pendiam. Ini berbeda dengan adiknya, Maria. Ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang, mudah sekali kagum pada suatu hal dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang senang berada di dekatnya.

    Pada suatu sore, kedua kakak beradik ini pergi ke sebuah pasar ikan. Ketika mereka sedang melihat ikan-ikan dalam akuarium, mereka berkenalan dengan seorang pemuda tampan yang bernama Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran di Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai akrab dari hari ke hari. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Dan akhirnya Yusuf dan Maria sepakat menjalin hubungan cinta kasih.

    Sementara itu, Tuti melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya diisi dengan berorganisasi dan membaca buku sehingga lupa akan seorang kekasih. Tetapi disisi lain keluarga Raden Wiraatmadja dikejutkan oleh hasil diagnosa dokter yang menyatakan bahwa Maria mengidap penyakit TBC. Lalu Maria di rawat di rumah sakit khusus TBC di daerah Jawa Barat selama satu bulan lebih. Namun keadaannya tidak mengalami perubahan. Maria pun merasakan dirinya semakin lemah dan Ia hanya bisa pasrah menerima kenyataan.
    Tentu saja Yusuf merasa sangat sedih. Pemuda itu setia mendampingi kekasihnya. Namun, penyakit TBC yang diderita Maria semakin hari semakin parah sehingga tak lama kemudian Maria pun meninggal dunia. Sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir, Ia berpesan kepada Tuti dan Yusuf agar keduanya tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga.
    Lalu, sesuai dengan pesan tersebut, Yusuf dan Tuti menjalin hubungan kasih karena cinta keduanya memang sudah tumbuh bersemi.

    2. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.

    3. Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena mengandung 2 alur, yakni alur maju dan mundur.

    4. Novel ini menggunakan sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5.Penokohan pada novel ini menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda atau tempo dulu begitu penuh beban.

    6. Setting novel ini di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    7. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.

    8. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    #Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    #Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga sulit dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian bagi pembacanya.

    BalasHapus
  64. Nama: Kurniawan Satria Aji
    Kelas/absen: XI IPA2/no.13

    ☺ Unsur Ekstrinsik

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    Harga buku : Rp 2.150.000,00
    Ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)

    ☺ Unsur Intrinsik Buku

    1. Sinopsis cerita
    Raden Wiriatmaja memiliki dua orang putri yang sifatnya sangat berbeda. Sang kakak bernama Tuti, adalah seorang gadis yang berpendirian yang teguh, penuh pemikiran, dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak Tuti pembawaannya selalu serius dan cenderung pendiam. Ini berbeda dengan adiknya, Maria. Ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang, mudah sekali kagum pada suatu hal dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang senang berada di dekatnya.

    Pada suatu sore, kakak beradik ini pergi ke sebuah pasar ikan. Ketika mereka sedang melihat-lihat, mereka bertemu dan berkenalan dengan seorang pemuda tampan yang bernama Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran di Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai akrab dari hari ke hari. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Dan akhirnya Yusuf dan Maria sepakat menjalin hubungan cinta kasih.

    Sementara itu, Tuti melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya diisi dengan berorganisasi dan membaca buku sehingga lupa akan seorang kekasih. Tetapi disisi lain keluarga Raden Wiraatmadja dikejutkan oleh hasil diagnosa dokter yang menyatakan bahwa Maria mengidap penyakit TBC. Lalu Maria di rawat di rumah sakit khusus TBC di daerah Jawa Barat selama satu bulan lebih. Namun keadaannya tidak mengalami perubahan. Maria pun merasakan dirinya semakin lemah dan Ia hanya bisa pasrah menerima kenyataan.
    Tentu saja Yusuf merasa sangat sedih. Pemuda itu setia mendampingi kekasihnya. Namun, penyakit TBC yang diderita Maria semakin hari semakin parah sehingga tak lama kemudian Maria pun meninggal dunia. Sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir, Ia berpesan kepada Tuti dan Yusuf agar keduanya tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga.
    Demi melaksanakan pesan Maria tersebut, Yusuf dan Tuti menjalin hubungan kasih karena cinta keduanya memang sudah tumbuh bersemi.

    ► Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku kehidupnya.

    ► Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena mengandung 2 alur, yakni alur maju dan mundur.

    ► Novel ini menggunakan sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    ► Penokohan pada novel ini menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda atau tempo dulu begitu penuh beban.

    ► Setting novel ini di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    ► Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.

    ► Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    #Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    #Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga sulit dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian bagi pembacanya.

    BalasHapus
  65. Nama : Laveda Nidya Irianti
    Kelas : XI IPA 2
    Absen : 15

    LAYAR TERKEMBANG

    Unsur Ekstriksik buku:

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    Ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)
    Harga buku : Rp 2.150.000,00


    1.Buku menceritakan tentang kisah hidup dua perempuan yaitu,Maria dan Tutik.Mereka adalah anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal. Mereka berdua bersaudara , namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap karakter wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda student ilmu tabib yaitu Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Pertemanan mereka tidak sampai disiu saja.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya.Saat ketika kakak dan tunangannya menjenguk, Maria mengatakan permohonan terakhirnya yang tidak lain adalah meminta kakaknya agar menikah dengan yusuf.
    akhirnya Maria meninggal dunia sedangkan Yusuf dan kakaknya menikah


    2. Tema
    Tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.

    3. Alur
    Alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.


    4. Sudut pandang
    Orang ke-3 diluar cerita.

    5. Gaya bahasa
    Bahasa Melayu.

    6. Amanat
    Untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    7. Penokohan
    Menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    8. Setting
    Pada masa penjajahan Belanda .

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.
    - kekurangan: Buku ini menggunakan bahasa melayu dan memiliki konotasi konotasi yang sedikit membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk mencitrakan gambaran buku ini.

    BalasHapus
  66. NAMA : DINI APRILIANI
    KELAS/ABSEN : XI IPA 3/09

    Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : v + 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Sinopsis
    Buku ini melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang memilki kepribadian berbeda. Maria, adalah gadis yang lincah dan periang. Sedang Tuti, kakaknya selalu serius dan aktif dalam berbagai keorganisasian dan kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua gadis ini, muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran di salah satu Sekolah Tinggi di Jakarta.
    Sejak pertemuan pertama mereka di Akuarium, Pasar Ikan, Yusuf tertarik pada sosok Maria yang periang dan lincah. Kemudian pertemuan kedua mereka di depan Hotel Des Indes saat Yusuf hendak pergi sekolah. Pertemuan tersebut menghantarkan mereka pada hubungan yang lebih serius.
    Sampai pada akhirnya, Maria terkena penyakit TBC dan di rawat di Rumah Sakit TBC Pacet, Sindanglaya. Beberapa lama dirawat di rumah sakit, kesehatan Maria semakin memburuk. Sampai pada akhirnya ia meninggal. Sebelum kepergian Maria, ia sempat menitipkan pesan pada Yusuf dan Tuti agar mereka berdua menikah. Dan cerita pada buku ini diakhiri dengan pertunangan Tuti dan Yusuf.
    Novel ini merupakan salah satu karya sastra yang ditulis oleh Sutan Takdir Alisjahbana pada tahun 1937. Gaya Penulisan yang digunakan pengarang adalah gaya penulisan yang formal. Karena bahasa yang digunakan tidak ada yang menggunakan bahasa gaul. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dan lika-liku hidupnya. Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel ini sudut pandang orang ketiga di luar cerita. Gaya bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu. Latar ceritanya di masa dimana budaya ketimuran dan budaya Belanda masih kental sekali. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Dalam novel ini terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita.
    Buku ini memilki beberapa kelebihan. Diantaranya tentang isinya yang sangat menarik dan inspiratif. Kekuranggannya adalah pemilihan kata-kata yang membingungkan, sehingga sulit dipahami pembaca.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  67. Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : v + 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Sinopsis
    Buku ini melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang memilki kepribadian berbeda. Maria, adalah gadis yang lincah dan periang. Sedang Tuti, kakaknya selalu serius dan aktif dalam berbagai keorganisasian dan kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua gadis ini, muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran di salah satu Sekolah Tinggi di Jakarta.
    Sejak pertemuan pertama mereka di Akuarium, Pasar Ikan, Yusuf tertarik pada sosok Maria yang periang dan lincah. Kemudian pertemuan kedua mereka di depan Hotel Des Indes saat Yusuf hendak pergi sekolah. Pertemuan tersebut menghantarkan mereka pada hubungan yang lebih serius.
    Sampai pada akhirnya, Maria terkena penyakit TBC dan di rawat di Rumah Sakit TBC Pacet, Sindanglaya. Beberapa lama dirawat di rumah sakit, kesehatan Maria semakin memburuk. Sampai pada akhirnya ia meninggal. Sebelum kepergian Maria, ia sempat menitipkan pesan pada Yusuf dan Tuti agar mereka berdua menikah. Dan cerita pada buku ini diakhiri dengan pertunangan Tuti dan Yusuf.
    Novel ini merupakan salah satu karya sastra yang ditulis oleh Sutan Takdir Alisjahbana pada tahun 1937. Gaya Penulisan yang digunakan pengarang adalah gaya penulisan yang formal. Karena bahasa yang digunakan tidak ada yang menggunakan bahasa gaul. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dan lika-liku hidupnya. Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel ini sudut pandang orang ketiga di luar cerita. Gaya bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu. Latar ceritanya di masa dimana budaya ketimuran dan budaya Belanda masih kental sekali. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Dalam novel ini terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita.
    Buku ini memilki beberapa kelebihan. Diantaranya tentang isinya yang sangat menarik dan inspiratif. Kekuranggannya adalah pemilihan kata-kata yang membingungkan, sehingga sulit dipahami pembaca.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layara Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  68. NAMA : DINI APRILIANI
    KELAS : XI IPA 3
    NO ABSEN : 09

    Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : v + 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Sinopsis
    Buku ini melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang memilki kepribadian berbeda. Maria, adalah gadis yang lincah dan periang. Sedang Tuti, kakaknya selalu serius dan aktif dalam berbagai keorganisasian dan kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua gadis ini, muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran di salah satu Sekolah Tinggi di Jakarta.
    Sejak pertemuan pertama mereka di Akuarium, Pasar Ikan, Yusuf tertarik pada sosok Maria yang periang dan lincah. Kemudian pertemuan kedua mereka di depan Hotel Des Indes saat Yusuf hendak pergi sekolah. Pertemuan tersebut menghantarkan mereka pada hubungan yang lebih serius.
    Sampai pada akhirnya, Maria terkena penyakit TBC dan di rawat di Rumah Sakit TBC Pacet, Sindanglaya. Beberapa lama dirawat di rumah sakit, kesehatan Maria semakin memburuk. Sampai pada akhirnya ia meninggal. Sebelum kepergian Maria, ia sempat menitipkan pesan pada Yusuf dan Tuti agar mereka berdua menikah. Dan cerita pada buku ini diakhiri dengan pertunangan Tuti dan Yusuf.
    Novel ini merupakan salah satu karya sastra yang ditulis oleh Sutan Takdir Alisjahbana pada tahun 1937. Gaya Penulisan yang digunakan pengarang adalah gaya penulisan yang formal. Karena bahasa yang digunakan tidak ada yang menggunakan bahasa gaul. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dan lika-liku hidupnya. Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel ini sudut pandang orang ketiga di luar cerita. Gaya bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu. Latar ceritanya di masa dimana budaya ketimuran dan budaya Belanda masih kental sekali. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Dalam novel ini terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita.
    Buku ini memilki beberapa kelebihan. Diantaranya tentang isinya yang sangat menarik dan inspiratif. Kekuranggannya adalah pemilihan kata-kata yang membingungkan, sehingga sulit dipahami pembaca.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  69. NAMA : DINI APRILIANI
    KELAS : XI IPA 3
    ABSEN : 09

    Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : v + 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Sinopsis
    Buku ini melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang memilki kepribadian berbeda. Maria, adalah gadis yang lincah dan periang. Sedang Tuti, kakaknya selalu serius dan aktif dalam berbagai keorganisasian dan kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua gadis ini, muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran di salah satu Sekolah Tinggi di Jakarta.
    Sejak pertemuan pertama mereka di Akuarium, Pasar Ikan, Yusuf tertarik pada sosok Maria yang periang dan lincah. Kemudian pertemuan kedua mereka di depan Hotel Des Indes saat Yusuf hendak pergi sekolah. Pertemuan tersebut menghantarkan mereka pada hubungan yang lebih serius.
    Sampai pada akhirnya, Maria terkena penyakit TBC dan di rawat di Rumah Sakit TBC Pacet, Sindanglaya. Beberapa lama dirawat di rumah sakit, kesehatan Maria semakin memburuk. Sampai pada akhirnya ia meninggal. Sebelum kepergian Maria, ia sempat menitipkan pesan pada Yusuf dan Tuti agar mereka berdua menikah. Dan cerita pada buku ini diakhiri dengan pertunangan Tuti dan Yusuf.
    Novel ini merupakan salah satu karya sastra yang ditulis oleh Sutan Takdir Alisjahbana pada tahun 1937. Gaya Penulisan yang digunakan pengarang adalah gaya penulisan yang formal. Karena bahasa yang digunakan tidak ada yang menggunakan bahasa gaul. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dan lika-liku hidupnya. Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel ini sudut pandang orang ketiga di luar cerita. Gaya bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu. Latar ceritanya di masa dimana budaya ketimuran dan budaya Belanda masih kental sekali. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Dalam novel ini terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita.
    Buku ini memilki beberapa kelebihan. Diantaranya tentang isinya yang sangat menarik dan inspiratif. Kekuranggannya adalah pemilihan kata-kata yang membingungkan, sehingga sulit dipahami pembaca.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  70. NAMA : DINI APRILIANI
    KELAS : XI IPA 3
    ABSEN : 09

    Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : v + 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Sinopsis
    Buku ini melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang memilki kepribadian berbeda. Maria, adalah gadis yang lincah dan periang. Sedang Tuti, kakaknya selalu serius dan aktif dalam berbagai keorganisasian dan kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua gadis ini, muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran di salah satu Sekolah Tinggi di Jakarta.
    Sejak pertemuan pertama mereka di Akuarium, Pasar Ikan, Yusuf tertarik pada sosok Maria yang periang dan lincah. Kemudian pertemuan kedua mereka di depan Hotel Des Indes saat Yusuf hendak pergi sekolah. Pertemuan tersebut menghantarkan mereka pada hubungan yang lebih serius.
    Sampai pada akhirnya, Maria terkena penyakit TBC dan di rawat di Rumah Sakit TBC Pacet, Sindanglaya. Beberapa lama dirawat di rumah sakit, kesehatan Maria semakin memburuk. Sampai pada akhirnya ia meninggal. Sebelum kepergian Maria, ia sempat menitipkan pesan pada Yusuf dan Tuti agar mereka berdua menikah. Dan cerita pada buku ini diakhiri dengan pertunangan Tuti dan Yusuf.
    Novel ini merupakan salah satu karya sastra yang ditulis oleh Sutan Takdir Alisjahbana pada tahun 1937. Gaya Penulisan yang digunakan pengarang adalah gaya penulisan yang formal. Karena bahasa yang digunakan tidak ada yang menggunakan bahasa gaul. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dan lika-liku hidupnya. Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel ini sudut pandang orang ketiga di luar cerita. Gaya bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu. Latar ceritanya di masa dimana budaya ketimuran dan budaya Belanda masih kental sekali. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Dalam novel ini terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita.
    Buku ini memilki beberapa kelebihan. Diantaranya tentang isinya yang sangat menarik dan inspiratif. Kekuranggannya adalah pemilihan kata-kata yang membingungkan, sehingga sulit dipahami pembaca.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layara Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  71. NAMA : DINI APRILIANI
    KELAS : XI IPA 3
    ABSEN : 09

    Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : v + 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Sinopsis
    Buku ini melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang memilki kepribadian berbeda. Maria, adalah gadis yang lincah dan periang. Sedang Tuti, kakaknya selalu serius dan aktif dalam berbagai keorganisasian dan kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua gadis ini, muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran di salah satu Sekolah Tinggi di Jakarta.
    Sejak pertemuan pertama mereka di Akuarium, Pasar Ikan, Yusuf tertarik pada sosok Maria yang periang dan lincah. Kemudian pertemuan kedua mereka di depan Hotel Des Indes saat Yusuf hendak pergi sekolah. Pertemuan tersebut menghantarkan mereka pada hubungan yang lebih serius.
    Sampai pada akhirnya, Maria terkena penyakit TBC dan di rawat di Rumah Sakit TBC Pacet, Sindanglaya. Beberapa lama dirawat di rumah sakit, kesehatan Maria semakin memburuk. Sampai pada akhirnya ia meninggal. Sebelum kepergian Maria, ia sempat menitipkan pesan pada Yusuf dan Tuti agar mereka berdua menikah. Dan cerita pada buku ini diakhiri dengan pertunangan Tuti dan Yusuf.
    Novel ini merupakan salah satu karya sastra yang ditulis oleh Sutan Takdir Alisjahbana pada tahun 1937. Gaya Penulisan yang digunakan pengarang adalah gaya penulisan yang formal. Karena bahasa yang digunakan tidak ada yang menggunakan bahasa gaul. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dan lika-liku hidupnya. Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel ini sudut pandang orang ketiga di luar cerita. Gaya bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu. Latar ceritanya di masa dimana budaya ketimuran dan budaya Belanda masih kental sekali. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Dalam novel ini terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita.
    Buku ini memilki beberapa kelebihan. Diantaranya tentang isinya yang sangat menarik dan inspiratif. Kekuranggannya adalah pemilihan kata-kata yang membingungkan, sehingga sulit dipahami pembaca.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layara Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  72. NAMA : DINI APRILIANI
    KELAS/ABSEN : XI IPA 3/09

    Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : v + 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Sinopsis
    Buku ini melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang memilki kepribadian berbeda. Maria, adalah gadis yang lincah dan periang. Sedang Tuti, kakaknya selalu serius dan aktif dalam berbagai keorganisasian dan kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua gadis ini, muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran di salah satu Sekolah Tinggi di Jakarta.
    Sejak pertemuan pertama mereka di Akuarium, Pasar Ikan, Yusuf tertarik pada sosok Maria yang periang dan lincah. Kemudian pertemuan kedua mereka di depan Hotel Des Indes saat Yusuf hendak pergi sekolah. Pertemuan tersebut menghantarkan mereka pada hubungan yang lebih serius.
    Sampai pada akhirnya, Maria terkena penyakit TBC dan di rawat di Rumah Sakit TBC Pacet, Sindanglaya. Beberapa lama dirawat di rumah sakit, kesehatan Maria semakin memburuk. Sampai pada akhirnya ia meninggal. Sebelum kepergian Maria, ia sempat menitipkan pesan pada Yusuf dan Tuti agar mereka berdua menikah. Dan cerita pada buku ini diakhiri dengan pertunangan Tuti dan Yusuf.
    Novel ini merupakan salah satu karya sastra yang ditulis oleh Sutan Takdir Alisjahbana pada tahun 1937. Gaya Penulisan yang digunakan pengarang adalah gaya penulisan yang formal. Karena bahasa yang digunakan tidak ada yang menggunakan bahasa gaul. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dan lika-liku hidupnya. Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel ini sudut pandang orang ketiga di luar cerita. Gaya bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu. Latar ceritanya di masa dimana budaya ketimuran dan budaya Belanda masih kental sekali. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Dalam novel ini terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita.
    Buku ini memilki beberapa kelebihan. Diantaranya tentang isinya yang sangat menarik dan inspiratif. Kekuranggannya adalah pemilihan kata-kata yang membingungkan, sehingga sulit dipahami pembaca.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    Terima kasih.
    Maaf Pak, post diatas yang atas nama saya, itu salah semua. Ini yang benar Pak, sekali lagi Terima kasih.

    BalasHapus
  73. Nama : Chairah Laily
    Kelas : XI IPA 3
    No. Absen : 05

    Unsur Ekstrinsik

    Judul Buku : Layar Terkembang
    Pengarang : Sultan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota : Jakarta
    Tahun Terbit : 2009
    Cetakan : IV (1937, 2000, 2005, 2009)
    Harga Buku : Rp 2.150.000
    Ukuran dan Bahan Buku : B5 (18,2 cm x 25,7 cm) berisi 170 halaman
    Kertas isi : HVO 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Unsur Intrinsik

    1. Sinopsis
    Buku Layar Terkembang ini mengkisahkan tentang perjuangan wanita beserta cita-cita nya. Dua orang bersaudara bernama Tuti dan Maria. Tuti seorang gadis berpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Sedangkan adiknya, Maria seorang gadis yang lincah dan periang. Suatu ketika muncullah seorang pemuda bernama Yusuf, mahasiswa sekolah tinggi kedokteran di Jakarta hadir memasuki kehidupan mereka.

    Perhatian Yusuf lebih tertumpah pada Maria.Yang ia temui di Akuarium, Pasar Ikan. Yusuf pun menyatakan cinta nya pada Maria. Tak lama mereka mengadakan pertunangan. Tuti pun merasa iri dengan adiknya dan ingin merasakan kemesraan cinta. Tuti sempat ingat teman yang menyatakan cinta pada nya namun Tuti menolak nya.

    Saat akan menikah Maria mendadak mengidap penyakit malaria dan TBC, dan di rawat di Rumah Sakit TBC Pacet, Sindanglaya. Namun penyakit nya semakin hari semakin parah dokter pun tak dapat berbuat banyak lagi. Sementara itu Maria melihat kedekatan Tuti dan Yusuf yang telah bersemi benih – benih cinta. Maria pun berpesan agar mereka dapat tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga sebelum Maria menghembuskan nafas terakhir nya.

    Tema
    Wanita dengan perjalanan kisah percintaan nya

    Alur
    Alur Campuran, yaitu Alur Maju dan Alur Mundur

    Sudut Pandang
    Sudut Pandang Orang ketiga diluar cerita

    Gaya Bahasa
    Bahasa Melayu dan gaya penulisan Formal

    Penokohan
    Menggambarkan kehidupan wanita jaman Belanda, dengan budaya Belanda dan Ketimuran yang kental

    Setting Waktu
    Masa Belanda menduduki Indonesia

    Amanat
    - Agar manusia dapat besabar untuk menanti pasangan hidupnya karena Allah menciptakan makhluk berpasangan
    - Jangan memaksakan kehendak sesuai keinginan sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain

    Kelebihan : dapat menambah pelajaran bagi kita, isi cerita menarik tentang percintaan

    Kekurangan :
    - gaya bahasa melayu membuat pembaca kurang memahami isi cerita
    - kalimat yang tidak efektif menimbulkan berbagai kalimat ambigu sehingga salah pengertian
    - pemakaian bahasa yang kurang komunikatif cenderung membuat pembaca menjadi jenuh sebelum selesai membaca nya

    Biografi Penulis

    Sutan Takdir Alisjahbana (STA), lahir di Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908, adalah sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universitas Sains, Penang, Malaysia (1987).Diberi nama Takdir karena jari tangannya hanya ada 4.
    Ayah Sutan Takdir Alisjahbana, Raden Alisyahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Tetapi ia juga memiliki beberapa pekerjaan sampingan. Ketika kecil Sutan Takdir Alisjahbana bukan seorang kutu buku, dan lebih senang bermain-main di luar. Seringkali menempuh perjalanan tujuh hari tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali dia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sutan Takdir Alisjahbana meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994 pada umur 86 tahun.

    BalasHapus
  74. RESENSI LAYAR TERKEMBANG
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Pengarang : Sultan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota : Jakarta
    Tahun Terbit : 2009
    Cetakan : Terbaru 2009
    Ukuran buku : 18,2 cm x 25,7 cm (170 hal)
    Harga Buku : Rp. 2.150.000

    SINOPSIS
    Raden Wiriatmaja mempunyai dua puteri yaitu Tuti dan Maria. Kedua puteri Raden Wiriatmaja kemudian bertemu dengan seorang pemuda di pasar ikan dari Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta yaitu Yusuf. Pertemuan itu membuat Maria dan Yusuf menjadi semakin akrab, apalagi keduanya bertemu kembali di depan Hotel Des Indes. Sementara Tuti sendiri disibuki oleh kegiatannya salah satu kegiatannya adalah Kongres Puteri Sedar yang membicarakan tentang emansipasi wanita.
    Ketika di air terjun Dago, Yusuf mengutarakan isi hatinya bahwa ia jatuh cinta pada Maria. Hal itu berbanding terbalik dengan Tuti yang menginginkan kemesraan cinta. Ia pun teringat dengan Supomo yang mengirimkan surat cinta kepada Tuti. Saat Maria mengalami demam malaria, adik Supomo datang menanyakan jawaban Tuti tetapi Tuti menolak Supomo.
    Keadaan Maria semakin parah dan ternyata ia mengidap penyakit TBC. Disuatu kesempatan, Tuti dan Yusuf mengunjungi rumah Ratna dan Shaleh di Sindanglaya. Kehidupan sepasang suami-istri tersebut membuka mata Tuti bahwa pengabdian tidak hanya bisa dilakukan di kota atau mengikuti kegiatan organisasi. Kondisi Maria semakin hari semakin parah hingga akhirnya, sebelum ajal datang ia berpesan kepada Yusuf dan Tuti agar melangsungkan perkawinan. Pesan yang diinginkan Maria tidak ditolak oleh keduanya, apalagi cinta keduanya sudah tumbuh bersemi.
     Alur yang digunakan adalah alur flashback karena mengandung alur maju dan alur mundur.
     Gaya bahasa yang digunakan oleh penulis adalah Bahasa Melayu. Sehingga bagi pembaca susah untuk memahaminya, tatanan kalimat yang tidak efektif menimbulakan berbagai ambigu yang membuat salah pengertian.
     Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    Innanda Rizqiani Putri
    XI IPA 3 [15]

    BalasHapus
  75. NAMA : HANNA RASYIDA
    KELAS : 11 IPA 3/12

    Resensi buku Layar Terkembang

    Unsur Ekstrensik

    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005)
    Ukuran: cm
    Berat: gram
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram
    Jenis Huruf:
    Harga: Rp. 45.000,00

    Sinopsis LAYAR TERKEMBANG

    Tuti dan maria adalah dua bersaudara. Tuti dan maria memiliki dua kepribadian yang berbeda. Tuti adalah sesosok wanita yang pintar dan berwibawa. Tuti aktif di berbagai keorganisasian wanita dalam bidang emansipasi wanita. Sedangkan Maria, adik dari Tuti ia adalah gadis yang periang dan selalu membuat suasana menjadi ceria.
    Kemudian hadir sesosok Pria yang mereka temui di akuarium kota. Pria tersebut bernama Yusuf, seorang mahasiswa dari Universitas Kedokteran di Jakarta. Kian hari pertemanan mereka kian akrab hingga benih-BENIH cinta tUmbUh diantara Yusuf dan Maria. Tuti, juga ingin merasakan cinta kemudian ia teringat kepada Supomo yg dulu pernah mencitainya. Namun Tuti merasakan tidak merasakan adanya cinta di hatinya sehingga Tuti menolak cinta Supomo.
    Maria dan Yusuf melanjut kan hubungannya k jenjang pertunangan. Namun Maria jatuh sakit TBC smpai akhirny meninggal. Pesan Maria agar kakakny dan Yusuf dapat menikah karena maria melihat adany benih Cinta diantara mereka berdua

    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    pada masa penjajahan Belanda .

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu .


    Sekilas biografi mengenai Sutan Takdir Alisjahbana
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA), (lahir di Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994. beliaua dalah sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987).Diberi nama Takdir karena jari tangannya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisyahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bambu). Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Kakek STA dikenal sebagai seseorang yang dianggap memiliki pengetahuan agama dan hukum yang luas. Kabarnya, ketika kecil STA bukan seorang kutu buku, dan lebih senang bermain-main di luar. Satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai akhirnya hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara.

    BalasHapus
  76. nama : Almas Nur S
    kelas : 11 IPA 3/04


    Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : v + 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham
    Harga : 2.150.000

    1. sinopsis
    Raden Wiriatmaja mempunyai 2 anak yaitu Tuti dan Maria yang mempunyai sifat berbeda. Suatu hari keduanya pergi ke pasar ikan dan bertemu seorang pemuda yang bernama Yusuf. Semenjak perkenalan itu Yusuf selalu teringat pada kedua gadis itu, terutama Maria.

    Pada saat liburan, Yusuf bermaksud menghabiskan liburannya di rumah orang tuanya. Namum ternyata, ia tak dapat menghilangkan rasa rindunya pada Maria. Dalam keadaan demikian, datang pula kartu pos dari Maria. Setelah membaca surat itu, Yusuf memutuskan untuk kembali ke Jakarta.
    Kedua sejoli itu melepas rindu dengan berjalan jalan di sekitar air terjun Dago. Dalam kesempatan itu, Yusuf menyatakan cinta pada Maria.

    Ketika Maria terkena malaria, Tuti menjaganya dengan sabar. Saat itu tiba tiba adik supomo disuruh kakaknya untuk meminta jawaban pada Tuti perihal keinginannya untuk menjalin cinta dengan Tuti. Tetapi Tuti menolaknya.
    Sementara itu, keadaan Maria bertambah parah dan mengidap TBC.

    Hubungan Yusuf dan Tuti tampak makin akrab, sementara maria justri kian mengkhawatirkan. Maria berpesan agar Tuti dan yusuf tetap bersatu. Yusuf dan Titu tidak dapat berbuat lain, kecuali menikah.

    2. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.
    3. Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    4. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    5. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.
    6. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    *Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    *Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca.

    Biografi Penulis

    Sutan Takdir Alisjahbana (STA), lahir di Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908, adalah sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universitas Sains, Penang, Malaysia (1987).Diberi nama Takdir karena jari tangannya hanya ada 4.
    Ayah Sutan Takdir Alisjahbana, Raden Alisyahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Tetapi ia juga memiliki beberapa pekerjaan sampingan. Ketika kecil Sutan Takdir Alisjahbana bukan seorang kutu buku, dan lebih senang bermain-main di luar. Seringkali menempuh perjalanan tujuh hari tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali dia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sutan Takdir Alisjahbana meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994 pada umur 86 tahun.

    BalasHapus
  77. RESENSI LAYAR TERKEMBANG
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Pengarang : Sultan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota : Jakarta
    Tahun Terbit : 2009
    Cetakan : Terbaru
    Ukuran buku : 18,2 cm x 25,7 cm (170 hal)
    Harga Buku : Rp. 2.150.000

    SINOPSIS
    Tuti dan Maria adalah putri Raden Wiriatmaja namun mempunyai sifat berbeda. Tuti seorang kakak yang berpendirian teguh dan aktif berbagai kegiatan organisasi menuntut persamaan hak kaum wanita salah satunya ia berpidato dalam Kongres Putri Sedar yang membicarakan tentang emansipasi wanita. Sedangkan Maria mempunyai sifat lincah dan periang sehingga semua orang pasti senang kehadirannya. Ketika pergi ke pasar ikan bertemulah keduannya dengan Yusuf, Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Keesokan harinya, ketika Yusuf berangkat ke sekolah ia bertemu kedua gadis itu kembali di depan Hotel Des Indes. Sejak itu, hubungan keduannya semakin dekat. Saat mereka berdua berjalan-jalan di sekitar air terjun Dago Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria. Sebenarnya Tuti saat itu juga menginginkan kemesraan cinta, ingat pula Tuti akan Supomo yaitu teman sejawatnya yang mengirimkan surat cinta untuk dirinya. Suatu hari, adik Supomo datang menanyakan jawaban Tuti perihal surat cinta tersebut namun ia tolak. Kejadian itu bersamaan dengan Maria yang terbaring sakit demam malaria. Penyakit Maria pun semakin parah ternyata Maria mengidap TBC. Pada suatu kesempatan Tuti dan Yusuf mengunjungi rumah Ratna dan Saleh di Sindanglaya. Kehidupan sehari-hari mereka bercocok tanam membuka mata Tuti bahwa pengabdian bisa dilakukan di mana saja. Seiring dengan waktu hubungan Tuti dan Yusuf semakin dekat. Saat Maria hendak dijemput ajal, ia berpesan agar Yusuf dan Tuti menikah. Alhasil, keduanya tidak menolak karena telah tumbuh rasa cinta antara mereka.

    Dalam Novel “Layar Terkembang” ini alur yang digunakan adalah alur campuran, karena di dalamnya terkandung alur maju dan alur mundur. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Selain itu, terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita. Gaya bahasa yang digunakan penulis adalah bahasa Melayu yang masih kental akan zaman Belanda dahulu. Sehingga tatanan bahasa seperti itu membuat novel ini sulit dipahami dan kurang menarik bagi generasi muda saat ini.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    Riza Norma Septiarini [ XI IPA 3/ 25 ]

    BalasHapus
  78. nama : Hesti Fahrunisa
    kelas : 11 ipa 3/13

    Resensi buku Layar Terkembang

    Unsur Ekstrensik

    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005)
    Ukuran: cm
    Berat: gram
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram
    Jenis Huruf:
    Harga: Rp. 2.150.000,00

    1. sinopsis
    Layar terkembang adalah cerita roman. Ceritanya tentang perjalanan hidup wanita dalam lika-liku hidupnya. Dua orang putri dari Raden Wiriatmaja adalah Tuti dan Maria. Watak mereka sangat berbeda. Tuti adalah seorang gadis yang berpendirian teguh dan aktif , sedangkan Maria adalah seorang gadis yang lincah dan periang.

    Di tengah-tengah perjalanan Tuti dan Maria bertemu dengan seseorang mahasiswa kedokteran yang mempunyai nama Yusuf .

    Sejak pertemuan itu , ternyata Yusuf menyimpan rasa terhadap Maria. Menurutnya Maria adalah gadis yg sangat lincah dan selalu gembira.

    Suatu saat , Yusuf menyatakan cinta kepada Maria. Hari-hari yang di lewati oleh Maria , penuh dengan kehangatan sedangkan Tuti lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca buku.

    Ketika Maria mendadak terkena demam malaria, Tuti menjaganya dengan sabar. Sebenarnya Tuti juga merindukan cinta dari seseorang.

    Keadaan Maria semakin tambah parah. Namun berbeda dengan Tuti dan Yusuf yang semakin dekat. Suatu hari Maria sempat berpesan kepada Tuti agar mereka tetap bersatu dan segera menikah. Setelah berpesan, Maria pun menghembuskan nafas terakhirnya.

    Akhirnya Yusuf dan Tuti segera melangsungkan perkawinan karena cinta mereka sudah tumbuh bersemi.

    ► Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku kehidupnya.

    ► Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena mengandung 2 alur, yakni alur maju dan mundur.

    ► Novel ini menggunakan sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    ► Penokohan pada novel ini menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda atau tempo dulu begitu penuh beban.

    ► Setting novel ini di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    ► Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.

    ► Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    #Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    #Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga sulit dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian bagi pembacanya.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    BalasHapus
  79. adelia rahma fadhilah22 September 2010 pukul 00.33

    Nama : ADELIA RAHMA FADHILAH
    Kelas/No. Absen : XI IPA3/ 01

    Resensi Buku “Layar Terkembang”

    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetakan : 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : v + 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Sinopsis :
    Tuti dan Maria adalah pasangan kakak beradik yang memiliki perbedaan watak. Tuti adalah gadis yang selalu memperjuangkan emansipasi wanita dan mengikuti berbagai kegiatan organisasi wanita, ia pendiam. Beda dengan adiknya yang selalu ceria dan periang.
    Ketika mereka berdua pergi ke pasar ikan, mereka bertemu dan berkenalan dengan Yusuf, seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta.

    Setalah lama menjalin pertemanan dengan Yusuf, tampaknya Yusuf memendam perasaan pada Maria. Mereka tampak sangat akrab. Tetapi pada saat liburan, Yusuf pulang ke Martapura dan kembali ke Jakarta.
    Mereka bertemu dengan Yusuf di sebuah air terjun di Dago. Saat itulah Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria dan Maria menerimanya. Semakin hari mereka berdua semakin akrab. Tuti merasa iri pada Yusuf dan Maria karena telah lama ia tidak merasakan cinta dari seseorang. Teringatlah Tuti pada seorang lelaki bernama Supomo yang pernah menyatakan cinta kepadanya, tetapi Tuti menolak Supomo karena menurutnya lelaki itu bukan pria idamannya.

    Maria mendadak terkena demam malaria sampai beberapa hari takkunjung sembuh. Kemudian Tuti memutuskan untuk merawatnya di rumah sakit. Ternyata Maria juga terkena penyakit TBC dan berpindah ke rumah sakit TBC di Pacet. Keadaan Maria semakin mengkhawatirkan. Ia pasrah dengan keadaannya. Melihat keakraban kakaknya dengan Yusuf, Maria ingin supaya Tuti menikah dengan Yusuf. Itulah permintaan terakhir Maria sebelum meninggal. Kisah ini berakhir dengan pernikahan Tuti dan Yusuf.

    Biografi Penulis :
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    Gaya Penulisannya baku. Alur dalam kisah ini adalah alur maju dan alur mundur. Settingnya pada jaman Belanda menduduki Indonesia. Gaya Bahasa yang terkandung dalam kisah tersebut adalah melayu. Amanat dari kisah tersebut adalah untuk selalu bersabar mendapatkan pasangan hidupnya karena Allah menciptakan makhluk yang berpasangan.
    Kelebihan : menceritakan kisah yang menarik dan dapat mengambil segala hikmah dari kisah.
    Kekurangan : bahasanya baku sehingga sedikit peminat untuk membacanya karena kurang memahami isi dari kisah tersebut.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  80. Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005)
    Ukuran: cm
    Berat: gram
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram
    Jenis Huruf:
    Harga: Rp. 2.150.000,00

    1.Sinopsis
    Novel ini menceritakan tentang kisah dua putri Raden Wiriaatmadja, kedua gadis tersebut bernama Tuti dan Maria. Tuti adalah kakak Maria yang selalu aktif dalam mengikuti kegiatan orasi.Tuti ingin persamaan hak wanita diakui.Sedangkan Maria memiliki watak yang berbeda dengan kakaknya. Maria adalah seseorang yang periang.
    Suatu hari Maria memiliki kekasih bernama Yusuf, seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta.Tuti agak iri dengan kedekatan Maria dan Yusuf. Sampai ketika Yusuf dan Maria akan menikah, Maria mengalami sakit parah. Akhirnya, ajal pun menjemput Maria, dan Yusuf menjadi milik Tuti.

    Dalam Novel “Layar Terkembang” ini alur yang digunakan adalah alur campuran, karena di dalamnya terkandung alur maju dan alur mundur. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Selain itu, terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita. Gaya bahasa yang digunakan penulis adalah bahasa Melayu yang masih kental akan zaman Belanda dahulu. Sehingga tatanan bahasa seperti itu membuat novel ini sulit dipahami dan kurang menarik bagi generasi muda saat ini.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    DANESWARI MAHAYU WISESA
    XI IPA 3-06

    BalasHapus
  81. RESENSI LAYAR TERKEMBANG
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Pengarang : Sultan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota : Jakarta
    Tahun Terbit : 2009
    Cetakan : Terbaru
    Ukuran buku : 18,2 cm x 25,7 cm (170 hlm)
    Harga Buku : Rp. 2.150.000

    SINOPSIS
    Raden Wiriatmaja memiliki dua orang putri. Yang pertama bernama Tuti, ia sangat aktif dalam kegiatan keorganisasian. Yang kedua Maria, sifatnya yang periang dan lincah membuatnya berbeda Tuti. Saat mereka pergi ke pasar ikan, mereka bertemu seorang pemuda tampan bernama Yusuf yang terdaftar sebagai salah satu mahasiswa kedokteran Jakarta. Yusuf senang dengan pertemuan dirinya serta dua kakak beradik itu, apalagi dengan Maria. Saat liburan Yusuf yang berlibur ke rumah orang tuanya merasakan kerinduan terhadap Maria. Tak diduga Maria mengirim surat kepada Yusuf, pada suratnya yang kedua Maria mengabarkan bahwa ia sedang berlibur ke Bandung. Setelah membaca surat itu Yusuf menyusul ke Bandung. Maria dan Tuti merasa senang melihat kedatangan Yusuf. Kedua sejoli tersebut melampiaskan kerinduan dengan berjalan-jalan di air terjun di Dago. Pada kesempatan itu Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria. Mendengar hal itu Tuti teringat kepada teman lamanya yang mengirimkan surat cinta yaitu bernama Supomo Suatu saat datanglah adik Supomo yang ingin meminta jawaban atas pernyataan cinta kakaknya, namun ia tolak. Pada saat itu Maria sedang terkena demam Malaria. Semakin lama kesehatan Maria semakin menurun, hingga ia divonis mengidap TBC. Seiring hal itu hubungan Yusuf dan Tuti semakin dekat, melihat hal itu Maria berpesan agar Tuti dan Yusuf kelak menikah. Dan itu sebagai permintaan terakhir Maria. Akhirnya mereka berdua melangsungkan pernikahan.

    Dalam Novel “Layar Terkembang” ini alur yang digunakan adalah alur campuran, karena di dalamnya terkandung alur maju dan alur mundur. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Selain itu, terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita. Gaya bahasa yang digunakan penulis adalah bahasa Melayu yang masih kental akan zaman Belanda dahulu. Sehingga tatanan bahasa seperti itu membuat novel ini sulit dipahami dan kurang menarik bagi generasi muda saat ini.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    Nama : Yuni Puspitasari
    Kelas : XI IPA3
    No.Ab : 30

    BalasHapus
  82. Nama : Mayrena Putri K.
    Kelas : XI IPA 3
    No.Absen : 17

    Resensi Buku Layar Terkembang

    Judul Buku : Layar terkembang
    Penulis : Sutan takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : v + 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : 170 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVO 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Unsur Intrinsik

    Sinopsis:

    Tuti dan Maria adalah sepasang kakak-beradik. Mereka berdua adalah putri Raden Wiriatmaja. Tuti memiliki sikap yang pendiam, serius dan berpendirian teguh. tuti juga aktif dalam berbagai keorganisasian, Maria adalah gadis yang periang dan lincah. Suatu hari mereka berdua pergi ke pasar ikan, saat sedang melihat akuarium, mereka bertemu dan berkenalan dengan seorang pemuda bernama Yusuf. Yusuf adalah seorang mahasiswa kedokteran di Jakarta.

    Yusuf merasa pertemuan itu begitu berkesan, dan ia ingin bertemu kembali dengan Maria. Saat liburan tiba, Yusuf pergi ke kampung halamannya di Martapura untuk menghabisakan liburan, tapi yang ia rasakan malah rasa rindu yang teramat mendalam kepada pujaan hatinya, Maria. Beberapa kali Maria sempat mengirim surat pada Yusuf. Dan ada suatu surat yang mengabarkan bahwa tentang perjalanan Maria dan sepupunya, Rukamah yang tinggal di bandung. Membaca surat itu Yusuf pun akhirnya menyusul Maria ke bandung.

    Saat berada di Bandung, Yusuf dan Maria berjalan-jalan di Air Terjun Dago, dan Yusuf menyatakan perasaannya kepada Maria. Ketika Maria mendadak terserang demam malaria, Tuti menjaga dan merawatnya dengan sabar. dan disaat yang sama, Tuti sedang merindukan kasih sayang seseorang, tapi ia menolak karena memandang Supomo sebagai lelaki yang bukan termasuk lelaki idamannya.

    Keadaan Maria bertambah parah, kata dokter ia terkena penyakit TBC. Lain halnya dengan hubungan Tuti dan Yusuf yang justru semakin akrab. Sampai pada akhirnya, di ujung hidup Maria, ia berpesan agar Tuti dan Yusuf menikah saja. Ia lebih senang jika melihat mereka berdua menjadi suami-istri. Itulah pesan terkhir Maria. Tanpa bisa berbuat banyak lagi, akhirnya Yusuf dan Tuti bersedia melaksanakan pinta terakhir Maria.

    Tema
    Wanita dengan perjalanan kisah percintaan nya

    Alur
    Alur Campuran, yaitu Alur Maju dan Alur Mundur

    Sudut Pandang
    Sudut Pandang Orang ketiga diluar cerita

    Gaya Bahasa
    Bahasa Melayu dan gaya penulisan Formal

    Penokohan
    Menggambarkan kehidupan wanita jaman Belanda, dengan budaya Belanda dan Ketimuran yang kental

    Setting Waktu
    Masa Belanda menduduki Indonesia

    Amanat
    - Agar manusia dapat besabar untuk menanti pasangan hidupnya karena Allah menciptakan makhluk berpasangan
    - Jangan memaksakan kehendak sesuai keinginan sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain

    Kelebihan : dapat menambah pelajaran bagi kita, isi cerita menarik tentang percintaan

    Kekurangan :
    - gaya bahasa melayu membuat pembaca kurang memahami isi cerita
    - kalimat yang tidak efektif menimbulkan berbagai kalimat ambigu sehingga salah pengertian
    - pemakaian bahasa yang kurang komunikatif cenderung membuat pembaca menjadi jenuh sebelum selesai membaca nya


    Sekilas biografi mengenai Sutan Takdir Alisjahbana

    Sutan Takdir Alisjahbana (STA), lahir di Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994 pada umur 86 tahun), adalah sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987).Diberi nama Takdir karena jari tangannya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisyahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu, dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bambu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Kakek STA dikenal sebagai seseorang yang dianggap memiliki pengetahuan agama dan hokum. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.

    BalasHapus
  83. Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetakan : 37(2005)
    Ukuran : 18,2 cm x 25,7 cm
    Berat : gram
    Tebal : 176 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi : HVS 70 gram
    Tahun terbit : 2009
    Harga : Rp. 2.150.000,00



    1.SINOPSIS
    Tuti dan Maria adalah putri dari Raden Wiriatmaja. Tuti adalah seorang kakak yang berpendirian teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Sedangkan Maria adalah gadis yang lincah dan periang. Suatu hari, mereka pergi ke pasar ikan. Tiba-tiba mereka bertemu dengan Yusuf, seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Ayahnya adalah Demang Munaf, tinggal di Martapura, Sumatera Selatan.
    Esok harinya, ketika Yusuf berangkat ke sekolah, ia tidak sengaja bertemu dengan Tuti dan Maria di depan Hotel Des Indes. Sementara itu, hubungan Maria dan Yusuf bertambah dekat. Pada saat Maria dan Yusuf pergi ke air terjun di Dago, Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria.
    Beberapa hari kemudian, Maria mendadak terkena demam malaria. Ternyata, menurut keterangan dokter, Maria mengidap penyakit TBC. Maria pun di bawa ke rumah sakit di Pacet, Sindanglaya, Jawa Barat. Semakin hari, keadaan Maria semakin mengkhawatirkan. Dokter yang merawatnya pun sudah tak dapat berbuat lebih banyak lagi. Kemudian, setelah Maria sempat berpesan kepada Tuti dan Yusuf agar keduanya tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga, Maria pun memejamkan mata untuk selamanya. Lalu sesuai pesan tersebut, Yusuf dan Tuti melangsungkan perkawinan karena cinta keduanya memang sudah tumbuh bersemi.


    1.Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku kehidupnya.

    2.Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena mengandung 2 alur, yakni alur maju dan mundur.

    3.Novel ini menggunakan sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    4.Penokohan pada novel ini menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda atau tempo dulu begitu penuh beban.

    5.Setting novel ini di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    6.Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.


    7.Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    a.Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    b.Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga sulit dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian bagi pembacanya.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    NAMA: RISKY DWI.V.
    KELAS: XI IPA 3 / 24

    BalasHapus
  84. Nama : AFRINIA RUTH D L
    Kelas/No. Absen : XI IPA3/ 02

    Resensi Buku “Layar Terkembang”

    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetakan : 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : v + 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham
    SINOPSIS:
    Raden Wiriatmaja mempunyai dua putri yaitu Tuti dan Maria. Pada suatu hari mereka berdua jalan-jalan ke pasar ikan mereka bertemu dengan Yusuf. Lalu Yusuf mencintai Maria, pada saat liburan Yusuf pulang kerumah kedua orang tuanya. Lalu Maria mengirimkan sepucuk surat kepada Yusuf, setelah Yusuf membaca surat itu ia langsung kembali bertemu dengan Maria. Mereka berjalan-jalan ke air terjun dago dan ia menyatakan cinta kepada Maria. Ketika Maria mendadak terkena demam malaria dan akan menghembuskan nafas terakhirnya ia berpesan kepada Yusuf dan Tuti untuk segera menikah.

    Dalam Novel “Layar Terkembang” ini alur yang digunakan adalah alur campuran, karena di dalamnya terkandung alur maju dan alur mundur. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Selain itu, terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita. Gaya bahasa yang digunakan penulis adalah bahasa Melayu yang masih kental akan zaman Belanda dahulu. Sehingga tatanan bahasa seperti itu membuat novel ini sulit dipahami dan kurang menarik bagi generasi muda saat ini.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    BalasHapus
  85. Nama : R Garry Dega Agassi.
    Kelas : XI IPA 3
    No.Absen : 21

    Resensi Buku Layar Terkembang

    Judul Buku : Layar terkembang
    Penulis : Sutan takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : v + 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : 170 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVO 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Unsur Intrinsik

    Sinopsis:

    Tuti dan Maria adalah sepasang kakak-beradik. Mereka berdua adalah putri Raden Wiriatmaja. Tuti memiliki sikap yang pendiam, serius dan berpendirian teguh. tuti juga aktif dalam berbagai keorganisasian, Maria adalah gadis yang periang dan lincah, mereka bertemu dan berkenalan dengan seorang pemuda bernama Yusuf. Yusuf adalah seorang mahasiswa kedokteran di Jakarta.

    Yusuf merasa pertemuan itu begitu berkesan, dan ia ingin bertemu kembali dengan Maria. Saat liburan tiba, Yusuf pergi ke kampung halamannya di Martapura untuk menghabisakan liburan, ada suatu surat yang mengabarkan bahwa tentang perjalanan Maria dan sepupunya, Rukamah yang tinggal di bandung. Membaca surat itu Yusuf pun akhirnya menyusul Maria ke bandung. Pintu yang berat itu berderit terbuka dan dua orang gadis masuk kedalam gedung akuarium.


    Saat berada di Bandung, Yusuf dan Maria berjalan-jalan di Air Terjun Dago, dan Yusuf menyatakan perasaannya kepada Maria. Ketika Maria mendadak terserang demam malaria, Tuti menjaga dan merawatnya dengan sabar. dan disaat yang sama, Tuti sedang merindukan kasih sayang seseorang, tapi ia menolak karena memandang Supomo sebagai lelaki yang bukan termasuk lelaki idamannya.

    Keadaan Maria bertambah parah, kata dokter ia terkena penyakit TBC. Lain halnya dengan hubungan Tuti dan Yusuf yang justru semakin akrab. Sampai pada akhirnya, di ujung hidup Maria, ia berpesan agar Tuti dan Yusuf menikah saja. Ia lebih senang jika melihat mereka berdua menjadi suami-istri. Itulah pesan terkhir Maria. Tanpa bisa berbuat banyak lagi, akhirnya Yusuf dan Tuti bersedia melaksanakan pinta terakhir Maria.

    Tema
    Wanita dengan perjalanan kisah percintaan nya

    Alur
    Alur Campuran, yaitu Alur Maju dan Alur Mundur

    Sudut Pandang
    Sudut Pandang Orang ketiga diluar cerita

    Gaya Bahasa
    Bahasa Melayu dan gaya penulisan Formal

    Penokohan
    Menggambarkan kehidupan wanita jaman Belanda, dengan budaya Belanda dan Ketimuran yang kental

    Setting Waktu
    Masa Belanda menduduki Indonesia

    Amanat
    - Agar manusia dapat besabar untuk menanti pasangan hidupnya karena Allah menciptakan makhluk berpasangan
    - Jangan memaksakan kehendak sesuai keinginan sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain

    Kelebihan : dapat menambah pelajaran bagi kita, isi cerita menarik tentang percintaan

    Kekurangan :
    - gaya bahasa melayu membuat pembaca kurang memahami isi cerita
    - kalimat yang tidak efektif menimbulkan berbagai kalimat ambigu sehingga salah pengertian
    - pemakaian bahasa yang kurang komunikatif cenderung membuat pembaca menjadi jenuh sebelum selesai membaca nya


    Sekilas biografi mengenai Sutan Takdir Alisjahbana

    Sutan Takdir Alisjahbana (STA), lahir di Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994 pada umur 86 tahun), adalah sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987).Diberi nama Takdir karena jari tangannya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisyahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu, dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bambu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Kakek STA dikenal sebagai seseorang yang dianggap memiliki pengetahuan agama dan hokum. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.

    BalasHapus
  86. Nama : RYAN SANCHIA
    Kelas/No.Absen : XI IPA3/ 33

    Resensi Buku “Layar Terkembang”

    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetakan : 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : v + 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Sinopsis :
    Ada kakak beradik yang bernama Tuti dan Maria. Tuti bersifat berbeda dengan adiknya Maria. Tuti sifatnya lebih cenderung pendiam, dan sering mengikuti organisasi-organisasi wanita. Sedangkan Maria sifatnya lebih ceria, dan bersemangat

    Kemudian suatu ketika, tuti dan maria bertemu dengan yusuf. Sejak pertemuan yang penuh keakraban itu, yusuf teringiang-ngiang oleh kedua gadis itu. Terutama maria, karna sifatnya yang ceria dan bersemangat

    Kemudian, yusuf mengajak maria ke air terjun. Tak disangka-sangka yusuf, menyatakan perasaan nya kepada maria. Setelah itu, mereka berdua berpacaran. Dengan melihat kondisi ini membuat Tuti iri.

    Tuti teringat bahwa Supomo pernah menyatakan cinta kepadanya, tetapi setelah lama Tuti menolak cinta Supomo karna Ia bukan cowok idaman Tuti. Kemudian, Maria mengalami demam malaria. Karna tidak sembuh-sembuh, Maria dibawa ke rumah sakit ternyata Ia sakit TBC

    Kemudian ia dibawa ke rumah sakit di pacet. Keadaan Maria semakin parah, tetapi sebelum Maria meninggal Ia ingin kakak nya menikah dengan Yusuf.

    Biografi Penulis :
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    Gaya Penulisannya baku. Alur dalam kisah ini adalah alur maju dan alur mundur. Settingnya pada jaman Belanda menduduki Indonesia. Gaya Bahasa yang terkandung dalam kisah tersebut adalah melayu. Amanat dari kisah tersebut adalah untuk selalu bersabar mendapatkan pasangan hidupnya karena Allah menciptakan makhluk yang berpasangan.
    Kelebihan buku : menceritakan kisah yang menarik dan dapat mengambil segala hikmah dari kisah.
    Kekurangan buku : bahasanya baku sehingga sedikit peminat untuk membacanya karena kurang memahami isi dari kisah tersebut.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  87. Nama : Rima Rizky
    Kelas/No.Absen : XI IPA 3/ 23

    Resensi Buku “Layar Terkembang”

    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetakan : 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : v + 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Sinopsis :
    Raden Wiriatmaja mempunyai putri yaitu Tuti dan Maria. Mereka memiliki kepribadian yang berbeda. Tuti adalah gadis yang serius dan pendiam, sedangkan Maria adalah gadis yang lincah dan periang.

    Suatu hari, keduanya pergi ke pasar ikan. Mereka bertemu dgn pemuda bernama Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran di Jakarta. Ketika Yusuf pergi ke sekolah, iah bertemu lagi dengan Tuti dan Maria di depan Hotel Des Indes. Dlm kongres Putri Sedar yg diadakan di Jakarta, Tuti berpidato yang isinya membicarakan emansipasi wanita. Ia bercita - cita untuk memajukan kaumnya.

    Pada masa liburan, Yusuf pulang ke rumah orang tuanya di Martapura. Ternyata ia tidak dapat menghilangkan rasa rindunya pada Maria. Setelah membaca surat dari Maria, Yusuf memutuskan kembali ke Jakarta untuk menyusul kekasihnya yang ada di Bandung.

    Di depan air terjun Dago, Yusuf menyatakan cinta pada Maria. Tuti pun juga ingin merasakan di cintai seseorang, ia teringat pada Supomo yang pernah mengirimkan surat cinta padanya, namun ia menolaknya.

    Setelah , sakit Maria bertambah parah ternyata Maria mengidap penyakit TBC. Maria dibawa ke rumah sakit TBC di Pacet dan sampai akhirnya Maria meningal. Pesan Maria kpd kakaknya adalah agar dia menikah dengan Yusuf karena Maria tahu mereka saling mencintai.

    Biografi Penulis :
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    Gaya Penulisannya baku. Alur dalam kisah ini adalah alur maju dan alur mundur. Settingnya pada jaman Belanda menduduki Indonesia. Gaya Bahasa yang terkandung dalam kisah tersebut adalah melayu. Amanat dari kisah tersebut adalah untuk selalu bersabar mendapatkan pasangan hidupnya karena Allah menciptakan makhluk yang berpasangan.
    Kelebihan buku : menceritakan kisah yang menarik dan dapat mengambil segala hikmah dari kisah.
    Kekurangan buku : bahasanya baku sehingga sedikit peminat untuk membacanya karena kurang memahami isi dari kisah tersebut.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  88. Nama : Ainur Rafi Satria
    Kelas : 11 IPA 3/03

    Resensi buku Layar Terkembang

    Unsur Ekstrensik

    Judul Buku: Layar Terkembang 
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana 
    Penerbit: Balai Pustaka 
    Cetakan: 37(2005)
    Ukuran: cm 
    Berat: gram 
    Tebal: 176 halaman 
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram 
    Kertas Isi: HVS 70 gram 
    Jenis Huruf: 
    Harga: Rp. 45.000,00

    Sinopsis LAYAR TERKEMBANG

    Raden Wiriatma memiliki dua orang anak perempuan yang bernama Tuti dan maria.Mereka memiliki dua kepribadian yang berbeda. Tuti adalah sesosok wanita yang pintar dan berwibawa. Dan juga Tuti aktif di berbagai keorganisasian wanita dalam bidang emansipasi wanita.Semua itu berbanding terbalik dengan Maria, adik dari Tuti ia adalah gadis yang periang dan selalu membuat suasana menjadi ceria dan mampu membuat orang senang.

    Tiba – tiba hadir sesosok Pria yang mereka temui di akuarium kota. Pria Tampan tersebut bernama Yusuf. Dia adalah seorang mahasiswa dari Universitas Kedokteran di Jakarta. Kian hari pertemanan mereka kian akrab dan bersahaja hingga timbulah rasa cinta diantara Yusuf dan Maria.Namun Tuti, juga ingin merasakan cinta kemudian ia teringat kepada Supomo yg dulu pernah mencitainya. Namun Tuti merasakan tidak merasakan adanya cinta di hatinya sehingga Tuti menolak cinta Supomo.
    Maria dan Yusuf melanjutkan hubungannya ke jenjang pertunangan. Namun Maria jatuh sakit TBC smpai akhirny meninggal. Pesan Maria sebelum dia meninggal adalah agar kakaknya dan Yusuf dapat menikah karena maria melihat adanya rasa cinta diantara mereka berdua

    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangana

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    pada masa penjajahan Belanda .

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu .


    Sekilas biografi mengenai Sutan Takdir Alisjahbana
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA), (lahir di Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994. beliaua dalah sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987).Diberi nama Takdir karena jari tangannya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisyahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bambu). Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Kakek STA dikenal sebagai seseorang yang dianggap memiliki pengetahuan agama dan hukum yang luas. Kabarnya, ketika kecil STA bukan seorang kutu buku, dan lebih senang bermain-main di luar. Satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang. 
    Sampai akhirnya hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara.

    BalasHapus
  89. Nama : Rizka Ahmadea P.M.
    Kelas : XI IPA 3
    No.Absen : 26

    Resensi Buku Layar Terkembang

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    Harga buku : Rp 2.150.000,00
    Ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)

    SINOPSIS

    Raden Wiriatmaja mempunyai 2 orang putri yang bernama Tuti dan Maria. Mereka mempunyai watak yang berbeda. Tuti selalu serius dan cenderung pendiam, berbeda dengan maria seorang gadis yang lincah dan periang. Suatu hari, mereka pergi ke pasar ikan. Ketika mereka sedang asyik melihat akuarium, mereka bertemu dengan seorang pemuda yang bernama Yusuf, seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Esok harinya, mereka bertemu di depan Hotel Des Indes. Sejak itu, pertemuan antara Yusuf dan Maria berlangsung lebih kerap. Pada masa liburan, Yusuf pulang ke rumah orang tuanya di Martapura. Namun, ia tak dapat menghilangkan rindunya kepada Maria dan memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan menyusul sang kekasih ke Bandung. Kedatangan Yusuf disambut hangat oleh Maria dan Tuti. Mereka berjalan-jalan di sekitar air terjun di Dago. Kemudian Yusuf menyatakan cintanya pada Maria. Ketika Maria mendadak terkena demam malaria, Tuti yang menjaganya dengan sabar. Keadaan Maria makin bertambah parah yang akhirnya dirawat di rumah sakit. Maria mengidap penyakit TBC. Maria merasakan kondisi kesehatannya yang makin lemah. Sejalan dengan hubungan Yusuf dan Tuti yang makin akrab, Maria berpesan kepada mereka agar keduanya tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga. Yusuf dan Tuti akhirnya melangsungkan perkawinan karena cinta keduanya memang sudah tuimbuh bersemi.

    Dalam Novel “Layar Terkembang” ini alur yang digunakan adalah alur campuran, karena di dalamnya terkandung alur maju dan alur mundur. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Selain itu, terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita. Gaya bahasa yang digunakan penulis adalah bahasa Melayu yang masih kental akan zaman Belanda dahulu. Sehingga tatanan bahasa seperti itu membuat novel ini sulit dipahami dan kurang menarik bagi generasi muda saat ini.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    BalasHapus
  90. Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : v + 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham
    Harga : 2.150.000

    Sinopsis

    Tuti dan Maria adalah putri dari Raden Wiriatmaja. Tuti adalah seorang kakak yang berpendirian teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Sedangkan Maria adalah gadis yang lincah dan periang. Suatu hari, mereka pergi ke pasar ikan. Tiba-tiba mereka bertemu dengan Yusuf, seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Ayahnya adalah Demang Munaf, tinggal di Martapura, Sumatera Selatan.
    Esok harinya, ketika Yusuf berangkat ke sekolah, ia tidak sengaja bertemu dengan Tuti dan Maria di depan Hotel Des Indes. Sementara itu, hubungan Maria dan Yusuf bertambah dekat. Pada saat Maria dan Yusuf pergi ke air terjun di Dago, Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria.
    Beberapa hari kemudian, Maria mendadak terkena demam malaria. Ternyata, menurut keterangan dokter, Maria mengidap penyakit TBC. Maria pun di bawa ke rumah sakit di Pacet, Sindanglaya, Jawa Barat. Semakin hari, keadaan Maria semakin mengkhawatirkan. Dokter yang merawatnya pun sudah tak dapat berbuat lebih banyak lagi. Kemudian, setelah Maria sempat berpesan kepada Tuti dan Yusuf agar keduanya tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga, Maria pun memejamkan mata untuk selamanya. Lalu sesuai pesan tersebut, Yusuf dan Tuti melangsungkan perkawinan karena cinta keduanya memang sudah tumbuh bersemi.

    1.Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku kehidupnya.
    2.Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena mengandung 2 alur, yakni alur maju dan mundur.
    3.Novel ini menggunakan sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    4.Penokohan pada novel ini menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda atau tempo dulu begitu penuh beban.
    5.Setting novel ini di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.
    6.Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.
    7.Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    a.Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    b.Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga sulit dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian bagi pembacanya.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    NAMA : SHINTYA TRI D.M
    KELAS : XI IPA 3
    NO. ABSEN : 27

    BalasHapus
  91. Nama : Tiara Ratna Sari
    Kelas/Absen : XI IPA 3 / 28


    RESENSI LAYAR TERKEMBANG
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Pengarang : Sultan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota : Jakarta
    Tahun Terbit : 2009
    Cetakan : Terbaru
    Ukuran buku : 18,2 cm x 25,7 cm (170 hal)
    Harga Buku : Rp. 2.150.000

    SINOPSIS

    Cerita ini diawali oleh perjumpaan dua orang kakak beradik, Tuti dan Maria, dengan sesosok pemuda yang bernama Yusuf di sebuah pasar ikan. Yusuf adalah seorang mahasiswa Kedokteran Jakarta. Pertemuan itu sangat membekas di hati Yusuf. Pertemuan itu menimbulkan sebuah ketertarikan antara Yusuf dan Maria. Hubungan mereka semakin akrab, apalagi semenjak mereka kembali bertemu di depan Hotel Des Indes.
    Di saat Yusuf kembali ke tanah kelahirannya untuk menikmati liburannya, pikiran Yusuf tak henti-hentinya membayangkan sosok Maria yang lincah dan periang. Kerinduan Yusuf semakin menjadi, ketika selembar kartu pos dari Maria datang. Lalu disusul sepucuk surat dari Maria yang mengabarkan, jika dia sedang menikmati liburannya di Bandung. Yusuf lalu menyusul Maria ke Bandung. Di sana Yusuf pun menyatakan cintanya pada Maria. Hari-hari Maria dipenuhi dengan kehangatan bersama Yusuf. Melihat kebahagian adiknya bersama Yusuf, terbersit rasa keinginan dalam hati Tuti untuk merasakan hal yang sama dengan adiknya.
    Kala rasa cinta yang tumbuh dalam hati Yusuf dan Maria sedang bersemi, mendadak Maria terkena malaria. Lama kelamaan penyakit Maria semakin bertambah parah. Maria ternyata mengidap penyakit TBC. Di saat yang bersamaan, hubungan antara Tuti dan Yusuf kian bertambah akrab. Melihat kedekatan hubungan Tuti dan Yusuf, terlintas sebuah ide di pikiran Maria untuk menyatukan kakaknya dengan orang yang dicintainya. Sebelum mengembuskan nafasnya yang terakhir Maria berpesan agar Yusuf dan Tuti selalu bersatu, dan ia takkan rela jika mereka terpisah satu sama lain.
    Dalam Novel “Layar Terkembang” ini alur yang digunakan adalah alur campuran, karena di dalamnya terkandung alur maju dan alur mundur. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Selain itu, terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita. Gaya bahasa yang digunakan penulis adalah bahasa Melayu yang masih kental akan zaman Belanda dahulu. Sehingga tatanan bahasa seperti itu membuat novel ini sulit dipahami dan kurang menarik bagi generasi muda saat ini.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    BalasHapus
  92. Nama : Nadia.A
    Kelas : XI IPS 1
    NO : 14

    Resensi Buku Layar Terkembang

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Unsur Intrinsik buku

    1. Sinopsis

    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.

    2. Tema
    wanita dengan lika-liku hidupnya

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Gaya Bahasa
    gaya penulisan formal, karena bahasa yang digunakan tidak ada yang yang menggunakan bahasa gaul. Konsep sang pengarang sangat jelas dan gagasan sang penulis untuk menulis roman ini sangat bagus.

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda seperti itu sangat rumit dengan bahasa pengarang yang juga sangat rumit ini membuat para pembaca menjadi cukup sulit menafsurkan artinya jika hanya membaca satu kali.

    7. Setting waktu
    di masa dimana budaya belanda masih kental sekali.

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    - Kekurangan : Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.

    Maaf pak telat...

    BalasHapus
  93. Nama : Tiara Ratna Sari
    Kelas/Absen : XI IPA 3/28

    RESENSI LAYAR TERKEMBANG
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Pengarang : Sultan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota : Jakarta
    Tahun Terbit : 2009
    Cetakan : Terbaru
    Ukuran buku : 18,2 cm x 25,7 cm (170 hal)
    Harga Buku : Rp. 2.150.000

    SINOPSIS

    Cerita ini diawali oleh perjumpaan dua orang kakak beradik, Tuti dan Maria, dengan sesosok pemuda yang bernama Yusuf di sebuah pasar ikan. Yusuf adalah seorang mahasiswa Kedokteran Jakarta. Pertemuan itu sangat membekas di hati Yusuf. Pertemuan itu menimbulkan sebuah ketertarikan antara Yusuf dan Maria. Hubungan mereka semakin akrab, apalagi semenjak mereka kembali bertemu di depan Hotel Des Indes.
    Di saat Yusuf kembali ke tanah kelahirannya untuk menikmati liburannya, pikiran Yusuf tak henti-hentinya membayangkan sosok Maria yang lincah dan periang. Kerinduan Yusuf semakin menjadi, ketika selembar kartu pos dari Maria datang. Lalu disusul sepucuk surat dari Maria yang mengabarkan, jika dia sedang menikmati liburannya di Bandung. Yusuf lalu menyusul Maria ke Bandung. Di sana Yusuf pun menyatakan cintanya pada Maria. Hari-hari Maria dipenuhi dengan kehangatan bersama Yusuf. Melihat kebahagian adiknya bersama Yusuf, terbersit rasa keinginan dalam hati Tuti untuk merasakan hal yang sama dengan adiknya.
    Kala rasa cinta yang tumbuh dalam hati Yusuf dan Maria sedang bersemi, mendadak Maria terkena malaria. Lama kelamaan penyakit Maria semakin bertambah parah. Maria ternyata mengidap penyakit TBC. Di saat yang bersamaan, hubungan antara Tuti dan Yusuf kian bertambah akrab. Melihat kedekatan hubungan Tuti dan Yusuf, terlintas sebuah ide di pikiran Maria untuk menyatukan kakaknya dengan orang yang dicintainya. Sebelum mengembuskan nafasnya yang terakhir Maria berpesan agar Yusuf dan Tuti selalu bersatu, dan ia takkan rela jika mereka terpisah satu sama lain.
    Dalam Novel “Layar Terkembang” ini alur yang digunakan adalah alur campuran, karena di dalamnya terkandung alur maju dan alur mundur. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Selain itu, terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita. Gaya bahasa yang digunakan penulis adalah bahasa Melayu yang masih kental akan zaman Belanda dahulu. Sehingga tatanan bahasa seperti itu membuat novel ini sulit dipahami dan kurang menarik bagi generasi muda saat ini.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    BalasHapus
  94. Nama : Andani Cipta
    Kelas/No : XI IPS 1/01

    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram


    Buku Layar Terkembang ini merupakan sebuah cerita roman tulisan St. Takdir Ali Syahbana. Ceritanya melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang mendapat pendidikan menengah memiliki perangai yang berbeda. Maria, adalah seorang dara yang lincah dan periang, sedang Tuti, kakaknya, selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita.
    Di tengah-tengah dua dara jelita ini muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di Aquarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin. Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, maka diadakanlah ikatan pertunangan. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria, dan TBC sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian Maria meninggal.
    Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar supaya Tuti, kakaknya, bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan cerita roman ‘Layar Terkembang’ ini disudahi dengan pertunangan antara Tuti dan Yusuf.

    Resensi Buku

    Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya. Tuti seorang yang berwibawa, pandai, berpendirian teguh, tegas, teliti, berpikir rasional. Sedangkan adik Tuti, Maria berwatak mudah kagum, ekspresif, tegar, berpendirian, ulet, ramah. Seorang pemuda tampan bernama Yusuf merupakan seorang yang ramah, baik, pandai, peduli, berjiwa nasionalis.Ayah Tuti dan Maria Raden Wiriatmaja, berwatak baik, pengertian, bijaksana Paman Tuti dan Maria bernama Parta Diharja. Ia mempunyai watak ramah, bijaksana. Sedangkan Supomo berwatak baik hati, berbudi luhur.

    Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu. Latar cerita dalam novel ini di masa dimana budaya ketimuran dan budaya belanda masih kental sekali.

    Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca.

    BalasHapus
  95. Nama : Dian.A
    Kelas/No : XI IPS 1/08

    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram


    Buku Layar Terkembang ini merupakan sebuah cerita roman tulisan St. Takdir Ali Syahbana. Ceritanya melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang mendapat pendidikan menengah memiliki perangai yang berbeda. Maria, adalah seorang dara yang lincah dan periang, sedang Tuti, kakaknya, selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita.
    Di tengah-tengah dua dara jelita ini muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di Aquarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin. Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, maka diadakanlah ikatan pertunangan. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria, dan TBC sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian Maria meninggal.
    Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar supaya Tuti, kakaknya, bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan cerita roman ‘Layar Terkembang’ ini disudahi dengan pertunangan antara Tuti dan Yusuf.

    Resensi Buku

    Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya. Tuti seorang yang berwibawa, pandai, berpendirian teguh, tegas, teliti, berpikir rasional. Sedangkan adik Tuti, Maria berwatak mudah kagum, ekspresif, tegar, berpendirian, ulet, ramah. Seorang pemuda tampan bernama Yusuf merupakan seorang yang ramah, baik, pandai, peduli, berjiwa nasionalis.Ayah Tuti dan Maria Raden Wiriatmaja, berwatak baik, pengertian, bijaksana Paman Tuti dan Maria bernama Parta Diharja. Ia mempunyai watak ramah, bijaksana. Sedangkan Supomo berwatak baik hati, berbudi luhur.

    Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu. Latar cerita dalam novel ini di masa dimana budaya ketimuran dan budaya belanda masih kental sekali.

    Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca.

    BalasHapus
  96. Judul : Layar Terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : 166 halaman

    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.

    BalasHapus
  97. Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota : Jakarta
    Cetatakan : ke-4 (1937, 2000, 2005, 2009)
    Tahun Terbit : 2009
    Tebal : v + 170 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Ukuran dan Bahan buku : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham
    Harga : RP 2.150.000,-

    Tuti dan maria adalah dua orang putri dari Raden Wiriatmaja. Mereka berdua memiliki sifat yang berbeda. Tuti adalah gadis yang serius dan pendiam, sedangkan Maria adalah gadis yang lincah dan periang. Saat mereka pergi ke pasar ikan, mereka bertemu dengan pemuda yang bernama Yusuf,seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Perkenalan yang tiba-tiba itu membuat mereka menjadi akrab. sejak Yusuf mengantarkan Maria dan Tuti pulang, Yusuf selalu teringat kepada Maria. Dan air terjun di Dagolah tempat Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria. Suatu hari Maria sakit keras. Maria terkena penyakit TBC hingga Maria pasrah dengan keadaannya yang semakin parah itu. Di sisi lain, hubungan Yusuf dan Tuti semakin akrab. Namun kondisi Maria semakin parah dan dokter tidak bisa berbuat banyak. Sebelum Maria menghembuskan nafas terakhirnya, Maria sempat berpesan kepada Yusuf dan Tuti agar mereka tetap bersatu dan menjalani hubungan rumah tangga. Dan akhirnya Yusuf dan Tuti melaksanakan permintaan Maria untuk menikah karena telah terdapat cinta di antara mereka berdua.

    Tema yang dibawakan dalam novel Layar Terkembang ini adalah tentang wanita dengan lika-liku kehidupnya. Dalam novel Layar Terkembang alur yang digunakan ialah alur campuran karena mengandung 2 alur, yakni alur maju dan mundur. Sedangkan sudut pandang dalam novel ini adalah sudut pandang orang ke-3 diluar cerita. Penokohan pada novel ini menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda atau tempo dulu begitu penuh beban. Settingnya di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Kelebihan dari novel ini adalah Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya. Sedangkan Kelemahan dari novel ini adalah Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga sulit dipahami para pembaca. Juga, Tatanan kalimatnya yang tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian bagi pembacanya.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis novel Layar Terkembang, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908. Beliau adalah seorang sastrawan Indonesia. Beliau Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Beliau juga diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah Sutan Takdir Alisjahbana, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Beliau juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, Sutan Takdir Alisjahbana pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. Sutan Takdir Alisjahbana meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    Nama : Anindea Revita
    Kelas: XI IPA3
    No Absen : 32

    BalasHapus
  98. NAMA: LUH JINGGA SASMITA N.
    KELAS: XI IPA 3
    NO. ABSEN: 16

    Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : v + 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    unsur intrinsik

    SINOPSIS
    Raden wiriaatmaja adalah bekas wedana di daerah banten. Beliau menghabiskan masa pensiun di Jakarta bersama kedua anaknya yaitu Tuti dan Maria. Mereka berdua memiliki watak yang berbeda .
    Suatu hari tuti dan maria bertemu dengan pemuda yang bernama yusuf. Pertemuan mereka akhirnya menumbuhkan benih-benih cinta di antara maria dan yusuf.
    Ketika berada di bandung maria tiba-tiba terserang penyakit TBC dan dokter tidak bisa melakukan apa pun dengan kondisi maria yang semakin parah. Dan akhirnya maria berpesan kepada tuti dan yusuf yang intinya mereka berdua harus menjalin pernikahan. Setelah itu maria menghembuskan nafas terakhirnya.
    Selang beberapa waktu tuti dan yusuf hidup bersama dalam ikatan pernikahan.

    1.Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku kehidupnya.

    2.Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena mengandung 2 alur, yakni alur maju dan mundur.

    3.Novel ini menggunakan sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    4.Penokohan pada novel ini menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda atau tempo dulu begitu penuh beban.

    5.Setting novel ini di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    6.Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.


    7.Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.


    a.Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    b.Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga sulit dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian bagi pembacanya.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    BalasHapus
  99. Nama : M. Fadli
    Kelas :XI IPA 2
    No Absen : 16

    *Unsur Ekstrinsik Buku


    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Tebal : 176 halaman
    ukuran kertas : B5 (18,2 cm x 25,7 cm)
    Harga buku : Rp 2.150.000,00

    *Unsur Intrinsik Buku
    1. Sinopsis
    Raden Wiriaatmadja memiliki dua orang anak gadis yang sifatnya sangat berbeda, yaitu Tuti dan Maria. Anak pertamanya Tuti, adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu serius sehingga gadis itu cenderung pendiam. Namun, ia sangat perpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Anak keduanya adalah Maria, ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya.
    Pada suatu sore, kedua kakak beradik ini berjalan-jalan ke sebuah pasar ikan. Ketika mereka sedang melihat ikan-ikan dalam akuarium, mereka bertemu lalu berkenalan dengan seorang pemuda tampan yang bernama Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran.Beberapa waktu kemudian Yusuf dan Maria sepakat menjalin hubungan cinta kasih.
    Sementara itu, Tuti melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Pada suatu hari keluarga Raden Wiraatmadja dikejutkan oleh hasil diagnosa dokter yang menyatakan bahwa Maria mengidap penyakit TBC. Semakin hari kesehatan gadis itu semakin melemah sekalipun ia telah menjalani perawatan intensif. Hal ini membuat Yusuf merasa sedih. Pemuda itu mendampingi kekasih hatinya dengan setia. Namun, penyakit TBC yang diderita Maria semakin hari semakin parah sehingga tak lama kemudian Maria pun meninggal dunia. Sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia meminta kekasihnya untuk menerima kakaknya sebagai penggantinya.
    Setelah Maria meninggal dunia, Tuti dan Yusuf menjalin hubungan kasih. Mereka sepakat untuk menikah dan hidup bersama selamanya.
    2. Tema
    wanita dengan lika-liku kehidupnya.
    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    5. Gaya Bahasa
    bahasa melayu dan formal
    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda seperti itu sangat rumit dengan bahasa pengarang yang juga sangat rumit ini membuat para pembaca menjadi cukup sulit menafsurkan artinya jika hanya membaca satu kali.
    7. Setting waktu
    di masa dimana budaya belanda masih kental sekali.
    8. Amanat
    Segala sesuatu di dunia ini manusia hanya bisa merencanakan, tetapi Tuhan lah yang berkuasa.
    Kelebihannya : Novel ini berisi tentang perjuangan kaum wanita untuk mendapatkan hak-hanya. Sehingga banyak pelajaran hidup yng dapat kita ambil dalam novel ini
    -Kekurangan: Bahasa yang digunakan adalah bahasa melayu sehingga agak sulit untuk memahami nya dengan membaca sekali.

    BalasHapus
  100. nama: dian anggraeni
    kelas: XI-IPS1/08

    Unsur Ekstriksik buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    Unsur Intrinsik buku

    1. Sinopsis

    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.

    2. Tema
    wanita dengan lika-liku hidupnya

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Gaya Bahasa
    gaya penulisan formal, karena bahasa yang digunakan tidak ada yang yang menggunakan bahasa gaul. Konsep sang pengarang sangat jelas dan gagasan sang penulis untuk menulis roman ini sangat bagus.

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda seperti itu sangat rumit dengan bahasa pengarang yang juga sangat rumit ini membuat para pembaca menjadi cukup sulit menafsurkan artinya jika hanya membaca satu kali.

    7. Setting waktu
    di masa dimana budaya belanda masih kental sekali.

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    - Kekurangan : Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.

    BalasHapus
  101. Nama : Edo Praditya Denniswara
    Kelas/No : XI IPA3 / 10

    1.Sinopsis
    Buku ini menceritakan kisah 2 orang perempuan bersaudara yang memiliki watak yang sangat berbeda. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Mereka adalah anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal.
    Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda studen ilmu tabib yaitu Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka, terutama kepada Maria, sosok wanita periang. Yusuf semakin sering bertemu Maria dan lama kelaman dia tertarik kepada Maria. Maria pun juga. Setelah lama mereka saling senang, maka tibalah Yusuf hendak melamar Maria sebagai tunangannya dan akan merencanakan pernikahannya. Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih.
    Bersamaan dengan itu, Maria jatuh sakit malaria dan TBC yang kian lama kian parah saja. Akhirnya Maria dirawat di rumah sakit. Tubuh Maria yang semakin melemah itu mebuatnya merasa bahwa dia tak dapat hidup lama lagi. Ketika Tuti menjenguk , Maria berpesan supaya mereka berdua menikah.
    Dan akhir cerita ini, Maria menghembuskan nafas terakhirnya dan Tutipun menikah dengan Yusuf.

    2. Tema
    wanita dengan kisah percintaanya

    3. Alur
    alur mundur

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Gaya Bahasa
    bahasa melayu dan formal

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda dan belum modern seperti sekarang

    7. Setting waktu
    pada masa belanda menduduki Indonesia

    8. Amanat
    semua manusia bisa memiliki harapan dan impian tapi hanya Tuhan yang dapat memutuskan

    Kelebihan : isinya menarik ditambah dengan kisah percintaannya
    Kekurangan : Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya dalam pemilihan kata-kata seperti bahasa melayu yang kurang mudah dipahami

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    Terimakasih.

    BalasHapus
  102. ANDANI CIPTA WIJAYANTI XI IPS 1/ 01
    RE-ANALISIS

    Judul : Layar Terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Tahun Terbit : 1937
    Cetakan tahun : 2000
    Tebal : 166 halaman (cetakan ke 2000)

    Layar Terkembang merupakan sebuah novel bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, serta bercita-cita mandiri. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur. Juga termasuk masalah agama.
    Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
    Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur.. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Secara keseluruhan isi cerita ini sangatlah bagus. Alur yang ditulis sudah runtut dimulai dari pengenalan, klimaks, antiklimaks, hingga penyelesaian yang sangat dramatis. Novel ini bisa membawa para pembaca seolah-olah menjadi audiens dalam sebuah drama percintaan yang mengharukan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana ia akan menjadi pendamping hidup kita dikala kita suka maupun duka .
    Sayangnya novel yang pertama kalinya terbit di tahun 1936 ini sepertinya kurang diminati para remaja. Padahal temanya pun tak jauh dari realita kehidupan kita. Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan missunderstanding pembacanya. Pemakaian bahasa yang tidak komunikatif dalam dialog antar tokoh, kurang menggugah para pembaca untuk melanjutkan ceritanya hingga akhir.
    Harapan dari buku ini agar terus direvisi ulang tatanan bahasanya sesuai EYD terbaru saat ini. Sehingga menarik minat para pembaca khususnya para remaja dengan isi novel Layar Terkembang. Selain itu secara tidak langsung dapat meningkatkan minat para generasi muda terhadap kesusastraan lama Indonesia yang menjadi perintis sastra modern Indonesia sekarang.

    BalasHapus
  103. nama: andani cipta wijayanti
    kelas: XI-IPS1/01


    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    UNSUR INTRINSIK BUKU :

    1.Buku lAYAR TERKEMBANG menceritakan tentang kisah hidup dua perempuan yaitu,Maria dan Tutik.Mereka adalah anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal. Mereka berdua bersaudara , namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap karakter wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda studen ilmu tabib yaitu Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Pertemanan mereka tidak sampai disiu saja.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya.Saat ketika kakak dan tunangannya menjenguk, Maria mengatakan permohonan terakhirnya yang tidak lain adalah meminta kakaknya agar menikah dengan yusuf.
    akhirnya Maria meninggal dunia sedangkan Yusuf dan kakaknya menikah.

    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    pada masa penjajahan Belanda .

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu .

    BalasHapus
  104. ANDANI CIPTA WIJAYANTI XI IPS 1/ 01
    RE-ANALISIS

    Judul : Layar Terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Tahun Terbit : 1937
    Cetakan tahun : 2000
    Tebal : 166 halaman (cetakan ke 2000)

    Layar Terkembang merupakan sebuah novel bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, serta bercita-cita mandiri. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur. Juga termasuk masalah agama.
    Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
    Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur.. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
    Secara keseluruhan isi cerita ini sangatlah bagus. Alur yang ditulis sudah runtut dimulai dari pengenalan, klimaks, antiklimaks, hingga penyelesaian yang sangat dramatis. Novel ini bisa membawa para pembaca seolah-olah menjadi audiens dalam sebuah drama percintaan yang mengharukan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana ia akan menjadi pendamping hidup kita dikala kita suka maupun duka .
    Sayangnya novel yang pertama kalinya terbit di tahun 1936 ini sepertinya kurang diminati para remaja. Padahal temanya pun tak jauh dari realita kehidupan kita. Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan missunderstanding pembacanya. Pemakaian bahasa yang tidak komunikatif dalam dialog antar tokoh, kurang menggugah para pembaca untuk melanjutkan ceritanya hingga akhir.
    Harapan dari buku ini agar terus direvisi ulang tatanan bahasanya sesuai EYD terbaru saat ini. Sehingga menarik minat para pembaca khususnya para remaja dengan isi novel Layar Terkembang. Selain itu secara tidak langsung dapat meningkatkan minat para generasi muda terhadap kesusastraan lama Indonesia yang menjadi perintis sastra modern Indonesia sekarang.

    BalasHapus
  105. Nama : Avi Anggiya putri
    Kelas/No : XI IPA 2 / 33

    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram


    Buku Layar Terkembang ini merupakan sebuah cerita roman tulisan St. Takdir Ali Syahbana. Ceritanya melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang mendapat pendidikan menengah memiliki perangai yang berbeda. Maria, adalah seorang dara yang lincah dan periang, sedang Tuti, kakaknya, selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita.
    Di tengah-tengah dua dara jelita ini muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di Aquarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin. Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, maka diadakanlah ikatan pertunangan. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria, dan TBC sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian Maria meninggal.
    Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar supaya Tuti, kakaknya, bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan cerita roman ‘Layar Terkembang’ ini disudahi dengan pertunangan antara Tuti dan Yusuf.

    Resensi Buku

    Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya. Tuti seorang yang berwibawa, pandai, berpendirian teguh, tegas, teliti, berpikir rasional. Sedangkan adik Tuti, Maria berwatak mudah kagum, ekspresif, tegar, berpendirian, ulet, ramah. Seorang pemuda tampan bernama Yusuf merupakan seorang yang ramah, baik, pandai, peduli, berjiwa nasionalis.Ayah Tuti dan Maria Raden Wiriatmaja, berwatak baik, pengertian, bijaksana Paman Tuti dan Maria bernama Parta Diharja. Ia mempunyai watak ramah, bijaksana. Sedangkan Supomo berwatak baik hati, berbudi luhur.

    Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu. Latar cerita dalam novel ini di masa dimana budaya ketimuran dan budaya belanda masih kental sekali.

    Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca.

    BalasHapus
  106. Nama : Tantia Candra Dewi
    Kelas : XI IPA 2
    Absen : 29

    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram
    1) Sinopsis cerita :
    Raden Wiriaatmadja memiliki dua orang anak gadis yang sifatnya sangat berbeda, yaitu Tuti dan Maria. Anak pertamanya Tuti, adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu serius sehingga gadis itu cenderung pendiam. Namun, ia sangat perpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Anak keduanya adalah Maria, ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya.
    Pada suatu sore, kedua kakak beradik ini berjalan-jalan ke sebuah pasar ikan. Ketika mereka sedang melihat ikan-ikan dalam akuarium, mereka berkenalan dengan seorang pemuda tampan yang bernama Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran. Beberapa waktu kemudian Yusuf dan Maria sepakat menjalin hubungan cinta kasih.
    Sementara itu, Tuti melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Pada suatu hari keluarga Raden Wiraatmadja dikejutkan oleh hasil diagnosa dokter yang menyatakan bahwa Maria mengidap penyakit TBC. Semakin hari kesehatan gadis itu semakin melemah sekalipun ia telah menjalani perawatan intensif. Hal ini membuat Yusuf merasa sedih. Pemuda itu mendampingi kekasih hatinya dengan setia. Namun, penyakit TBC yang diderita Maria semakin hari semakin parah sehingga tak lama kemudian Maria pun meninggal dunia. Sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia meminta kekasihnya untuk menerima kakaknya sebagai penggantinya.
    Setelah Maria meninggal dunia, Tuti dan Yusuf menjalin hubungan kasih. Mereka sepakat untuk menikah.
    2) Tema :
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan
    3) Sudut pandang:
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    4) Alur :
    Alur yang terkandung dalam sastra tersebut termasuk alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    5) Bahasa:
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu tanpa ada unsur bahasa seperti kebanyakan sekarang
    6) setting :
    masa dimana budaya belanda masih kental sekali.
    7) Penokohan:
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.
    8) Amanat :
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.
    9) Kelebihan:
    isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.
    10) Kekurangan:
    Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.

    BalasHapus
  107. Nama : Tantia Candra Dewi
    Kelas : XI IPA 2
    Absen : 29

    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram
    1) Sinopsis cerita :
    Raden Wiriaatmadja memiliki dua orang anak gadis yang sifatnya sangat berbeda, yaitu Tuti dan Maria. Anak pertamanya Tuti, adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu serius sehingga gadis itu cenderung pendiam. Namun, ia sangat perpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Anak keduanya adalah Maria, ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya.
    Pada suatu sore, kedua kakak beradik ini berjalan-jalan ke sebuah pasar ikan. Ketika mereka sedang melihat ikan-ikan dalam akuarium, mereka berkenalan dengan seorang pemuda tampan yang bernama Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran. Beberapa waktu kemudian Yusuf dan Maria sepakat menjalin hubungan cinta kasih.
    Sementara itu, Tuti melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Pada suatu hari keluarga Raden Wiraatmadja dikejutkan oleh hasil diagnosa dokter yang menyatakan bahwa Maria mengidap penyakit TBC. Semakin hari kesehatan gadis itu semakin melemah sekalipun ia telah menjalani perawatan intensif. Hal ini membuat Yusuf merasa sedih. Pemuda itu mendampingi kekasih hatinya dengan setia. Namun, penyakit TBC yang diderita Maria semakin hari semakin parah sehingga tak lama kemudian Maria pun meninggal dunia. Sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia meminta kekasihnya untuk menerima kakaknya sebagai penggantinya.
    Setelah Maria meninggal dunia, Tuti dan Yusuf menjalin hubungan kasih. Mereka sepakat untuk menikah.
    2) Tema :
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan
    3) Sudut pandang:
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    4) Alur :
    Alur yang terkandung dalam sastra tersebut termasuk alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    5) Bahasa:
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu tanpa ada unsur bahasa seperti kebanyakan sekarang
    6) setting :
    masa dimana budaya belanda masih kental sekali.
    7) Penokohan:
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.
    8) Amanat :
    dua wanita bersaudara yang berlawanan sifat antara negatif dan positif namun mereka mampu menjaga hubungan baik antar saudara.
    9) Kelebihan:
    isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.
    10) Kekurangan:
    Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.

    BalasHapus
  108. NAMA : Derry Pradita
    KELAS : 11 IPA 3/07

    RESENSI LAYAR TERKEMBANG

    Unsur Ekstrinsik

    Judul Buku : Layar Terkembang
    Pengarang : Sultan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota : Jakarta
    Tahun Terbit : 2009
    Cetakan : Terbaru 2009
    Ukuran buku : 18,2 cm x 25,7 cm (170 hal)
    Harga Buku : Rp. 2.150.000

    Unsur Intrinsik

    1. Sinopsis

    Tuti dan maria adalah dua bersaudara yang memiliki kepribdian yang sangat berbeda. Tuti adalah sesosok wanita yang pintar dan berwibawa. Sedangkan Maria, adik Tuti adalah gadis yang periang dan selalu membuat suasana menjadi ceria.

    Saat mereka sedang pergi ke pasar ikan mereka bertemu dengan seorang pria yang bernama Yusuf, seorang mahasiswa dari Universitas Kedokteran di Jakarta. Kian hari pertemanan mereka kian akrab hingga benih-benih cinta tumbuh diantara Yusuf dan Maria.

    Tuti yang sangat serius, ternyata dalam hatinya juga ingin merasakan cinta kemudian ia teringat kepada Supomo yg dulu pernah mencitainya. Namun Tuti merasakan tidak merasakan adanya cinta di hatinya sehingga Tuti meminta waktu pada Supomo untuk menjawab.

    Sesaat setelah Yusuf menyatakan cinta pada Maria, Maria jatuh sakit dan dilarikan ke rumah sakit. Tuti dengan sabar menunggu dan merawt Maria dengan sabar, tetapi tiba-tiba dating adik Supomo menagih janji jawaban pada Tuti. Tuti pun menolak.

    Maria yang semakin lemas ternyata divonis mengidap TBC dan Maria pun merasa pasrah. Di saat terakhir Maria meinta Tutik menikah dengan Yusuf. Tuti dan Yusuf pun menerima sebagai permintaan terakhir Maria.

    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangan

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    pada masa penjajahan Belanda .

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu .



    Biografi Sutan Takdir Alisjahbana :

    Sutan Takdir Alisjahbana (STA), (lahir di Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994. beliaua dalah sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987).Diberi nama Takdir karena jari tangannya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisyahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bambu). Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Kakek STA dikenal sebagai seseorang yang dianggap memiliki pengetahuan agama dan hukum yang luas. Kabarnya, ketika kecil STA bukan seorang kutu buku, dan lebih senang bermain-main di luar. Satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai akhirnya hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara.

    BalasHapus
  109. Nama : Adhika Pradipta
    Kelas : XI IPA 2
    No Absen : 03

    -Unsur Ekstriksik buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    Harga buku : Rp 2.150.000,00

    -Unsur Intrinsik buku

    >. Sinopsis
    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.

    >. Tema
    wanita dengan lika-liku hidupnya
    >. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    >. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    >. Gaya Bahasa
    gaya penulisan formal, karena bahasa yang digunakan tidak ada yang yang menggunakan bahasa gaul. Konsep sang pengarang sangat jelas dan gagasan sang penulis untuk menulis roman ini sangat bagus.

    >. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda seperti itu sangat rumit dengan bahasa pengarang yang juga sangat rumit ini membuat para pembaca menjadi cukup sulit menafsurkan artinya jika hanya membaca satu kali.
    >. Setting waktu
    di masa dimana budaya belanda masih kental sekali.
    >. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    - Kekurangan : Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.

    BalasHapus
  110. Nama : Adhika Pradipta
    Kelas : XI IPA 2
    No Absen : 03

    -Unsur Ekstriksik buku

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    Harga buku : Rp 2.150.000,00

    -Unsur Intrinsik buku

    >. Sinopsis
    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan, Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka. Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat. Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan. Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Maria jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit. Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit. Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia. Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya, Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut. Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.

    >. Tema
    wanita dengan lika-liku hidupnya
    >. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    >. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    >. Gaya Bahasa
    gaya penulisan formal, karena bahasa yang digunakan tidak ada yang yang menggunakan bahasa gaul. Konsep sang pengarang sangat jelas dan gagasan sang penulis untuk menulis roman ini sangat bagus.

    >. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan wanita di jaman belanda seperti itu sangat rumit dengan bahasa pengarang yang juga sangat rumit ini membuat para pembaca menjadi cukup sulit menafsurkan artinya jika hanya membaca satu kali.
    >. Setting waktu
    di masa dimana budaya belanda masih kental sekali.
    >. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    - Kekurangan : Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.

    BalasHapus
  111. NAMA: Redityo Abadi
    KELAS: XI IPA 3
    NO. ABSEN: 22

    Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : v + 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    unsur intrinsik

    SINOPSIS

    Raden wiriatmaja memiliki dua orang anak yang bernama Tuti dan Maria . Mereka berdua memiliki watak yang berbeda . Tuti memiliki watak yang serius dan pendiam sedangkan Maria memiliki watak yang periang dan lincah jadi setiap orang yang berada di dekatnya pasti merasa senang . Suatu saat mereka berjalan-jalan di pasar dan mereka pun bertemu dengan Yusuf, seorang mahasiswa sekolah tinggi kedokteran . Setelah pertemuan itu Yusuf merasa jatuh cinta kepada Maria lalu Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria . Hari-hari Maria pun penuh dengan kehangatan bersama Yusuf . Suatu ketika Maria terkena sakit TBC dan Tuti pun menjaganya dengan sabar . Akan tetapi Maria meninggal dunia karna penyakit yang di deritanya semakin parah dan susah untuk di sembuhkan . Namun sebelum meninggal dunia Maria berpesan kepada Tuti dan Yusuf agar menikah . Sesuai dengan pesan Maria mereka pun melangsungkan pernikahan .

    1.Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku kehidupnya.

    2.Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena mengandung 2 alur, yakni alur maju dan mundur.

    3.Novel ini menggunakan sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    4.Penokohan pada novel ini menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda atau tempo dulu begitu penuh beban.

    5.Setting novel ini di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    6.Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.


    7.Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.


    a.Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    b.Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga sulit dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian bagi pembacanya.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    BalasHapus
  112. NAMA:Iman Akbar
    KELAS:XI IPA 3
    NO.Absen:31

    Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : v + 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    unsur intrinsic

    Sinopsis:

    Ada dua orang yang kakak beradik mereka bernama Tuti dan Maria.Tuti berwatak serius dan cenderung pendiam dan Maria berwatak lincah dan periang pada suatu hari ketika mereka sedang melihat-lihat aquarium,mereka bertemu seorang pemuda yang bernama Yusuf.Esok harinya Yusuf pergi ke sekolah dia tidak sengaja bertemu Maria dan Tuti di depan Hotel Des Indes.Dan sejak saat itu Yusuf dan Maria semakin akrab.Pada masa liburan Yusuf [ulang ke rumah orang tuanya di Maratpura .tetapi dia merasa rindu kepada Maria.lalu Yusuf pun meninggalkan Martapura Yusuf disambut hangat oleh Maria dan Tuti.Lalu ketika mereka berjalan-jalan di air terjun di Diago pada kesempatan itu Yusuf menyatakan rasa cintanya kepada Maria.Dan Tuti ingat surat cinta dari Supomo.Ketika Maria mendadak sakit malaria Tuti menjaganya dengan sabar tiba-tiba adik Supomo disuruh oleh Supomo untuk meminta jawaban dari Tuti perihal keinginan menjalin cinta dengannya.Maka ia pun menulis surat penolakan.Kemudia maria melihat keakraban Tuti dan Yusuf Maria merasa khawatir tetapi ketika ia mengetahui bahwa penyakitnya penyakitnya tak terobati maka mariapun berpesan pada Tuti untuk menikahi Yusuf

    1.Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku kehidupnya.

    2.Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena mengandung 2 alur, yakni alur maju dan mundur.

    3.Novel ini menggunakan sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    4.Penokohan pada novel ini menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda atau tempo dulu begitu penuh beban.

    5.Setting novel ini di masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    6.Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.


    7.Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.


    a.Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    b.Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga sulit dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian bagi pembacanya.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    BalasHapus
  113. NAMA:Dini Anggraini
    KELAS:XI IPA 2
    NO ABSEN:09
    Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul Buku:Layar Terkembang
    Penulis:Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit:Balai Pustaka
    Cetatakan:v + 29
    Tahun Terbit:2000
    Tebal:166 halaman
    Kertas Cover:Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi:HVS 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf:10 Point Cheltenham
    Unsur intrinsic
    1.SINOPSIS
    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti.Keduanya adalah saudara,namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita.Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan.Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti,kakaknya,selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita.Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf.Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan,Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka.Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat.Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan.Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC,sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit.Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit.Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia.Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya,Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya.Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut.Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.
    2.Tema
    Kehidupan dengan berbagai macam rintangan
    3.Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    4.Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    5.Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .
    6.Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.
    7.Setting
    pada masa penjajahan Belanda .
    8.Amanat
    Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah dalam menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak
    KElebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.
    Kekurangan:dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.

    BalasHapus
  114. NAMA:Dini Anggraini
    KELAS:XI IPA 2
    NO ABSEN:09
    Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul Buku:Layar Terkembang
    Penulis:Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit:Balai Pustaka
    Cetatakan:v + 29
    Tahun Terbit:2000
    Tebal:166 halaman
    Kertas Cover:Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi:HVS 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf:10 Point Cheltenham
    Unsur intrinsic
    1.SINOPSIS
    Buku ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti.Keduanya adalah saudara,namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita.Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan.Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti,kakaknya,selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita.Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf.Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.Sejak pertemuannya yang pertama di sebuah pasar ikan,Maria dan Yusuf merasa mulai timbul kontak batin diantara mereka.Akhirnya mulai saat itu mereka berdua sering saling berkirim surat dan hubungan merekapun menjadi lebih dekat.Setelah cukup lama menjalin hubungan tersebut akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertunangan.Namun sialnya ketika menjelang hari pernikahan mereka, Tuti jatuh sakit penyakitnyapun cukup parah yaitu malaria dan TBC,sehingga Maria harus mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit.Anehnya disaat sakit Yusuf kekasihnya tersebut jarang menjenguknya di rumah sakit.Setelah beberapa lama ia mengidap penyakit tersebut akhirnya ia meninggal dunia.Namun sebelum ia meninggal dunia ia sempat berpesan kepada kakaknya,Tuti untuk mau menerima Yusuf sebagai kekasihnya.Tutipun yang sebenarnya pada saat Maria sakit sudah dekat dengan Yusuf tidak menolak permintaan terakhir adiknya tersebut.Karya roman berjudul Layar Terkembang ini diakhiri dengan bertunangannya Tuti dengan Yusuf.
    2.Tema
    Kehidupan dengan berbagai macam rintangan
    3.Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    4.Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    5.Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .
    6.Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.
    7.Setting
    pada masa penjajahan Belanda .
    8.Amanat
    Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah dalam menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak
    KElebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.
    Kekurangan:dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.

    BalasHapus
  115. Nama : Erik Dwi P.
    Kelas/No.Absen : XI IPA3/ 11

    Resensi Buku “Layar Terkembang”

    Unsur Ekstrinsik

    Judul Buku : Layar Terkembang
    Pengarang : Sultan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota : Jakarta
    Tahun Terbit : 2009
    Cetakan : IV (1937, 2000, 2005, 2009)
    Harga Buku : Rp 2.150.000
    Ukuran dan Bahan Buku : B5 (18,2 cm x 25,7 cm) berisi 170 halaman
    Kertas isi : HVO 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Unsur Intrinsik

    Sinopsis :
    Awal pertemuan Tuti dan Maria dengan Yusuf menjadi sebuah awal perkenalan yang berlanjut. Berawal dari perkenalan itulah Yusuf merasa bahwa ia menyukai Maria yang selalu ceria dan bersemangat. Yusufpun memberikan perhatian lebih kepada Maria. Semakin lama hubungan itupun semakin akrab. Yusuf dan Mariapun terlihat semakin dekat. Karena kedekatan dan keakrabannya itulah Tuti dan ayahnya menyangka mereka berdua bukan hanya bersahabat lagi. Tutipun semakin hari semakin sibuk dengan kegiatannya yang berhubungan dengan apa yang ia cita-citakan. Pada saat liburan, Yusufpun pulang ke kampung halamannya, yaitu Martapura. Tetapi disaat itupun ia merasa sangat rindu kepada kekasihnya, yaitu Maria. Dan iapun akhirnya memutuskan pulang ke Jakarta dan segera menyusul kekasihnya ke Bandung. Tiba-tiba Maria mendadak terkena penyakit TBC dan harus dirawat di rumah sakit. Saat itu juga, sang kakak, Tuti menjaga adiknya dengan penuh kasih sayang. Pada waktu itupun adik Supomo datang kepada Tuti untuk meminta surat balasan dari pernyataan suka Supomo. Tutipun membalas surat itu dengan sebuah surat penolakan atas perasaan suka dari Supomo. Yusuf dan Tutipun semakin dekat dan akrab akibat mereka telah menghabiskan hari liburan bersama-sama. Disisi lain kondisi Maria bertambah buruk dan ia pun menyampaikan suatu pesan terakhirnya kepada sang kakak. Tidak disangka, Maria menghembuskan nafas terakhirnya. Sesuai dengan apa yang pernah dipesankan oleh Maria, Yusuf dan Tuti malangsungkan pernikahan mereka karena mereka juga telah saling mencintai.

    Biografi Penulis :
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    Gaya Penulisannya baku. Alur dalam kisah ini adalah alur maju dan alur mundur. Settingnya pada jaman Belanda menduduki Indonesia. Gaya Bahasa yang terkandung dalam kisah tersebut adalah melayu. Amanat dari kisah tersebut adalah untuk selalu bersabar mendapatkan pasangan hidupnya karena Allah menciptakan makhluk yang berpasangan.
    Kelebihan buku : menceritakan kisah yang menarik dan dapat mengambil segala hikmah dari kisah.
    Kekurangan buku : bahasanya baku sehingga sedikit peminat untuk membacanya karena kurang memahami isi dari kisah tersebut.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  116. Nama: DINA RESTU
    KELAS: XI IPA3/08
    No.absen: 08

    RESENSI LAYAR TERKEMBANG
    UNSUR EKSTRINSIK
    Judul buku : Layar Terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota : Jakarta
    Tahun terbit : 2009
    Cetakan ke : 37
    Cetakan pertama dan terbaru : 1937, terbaru 2009
    Tebal halaman : 176 halaman
    Kertas cover : Soft cover. Art carton 180 gram
    Kertas : HVS 70 gram
    Harga buku : Rp. 2.150.000,-

    UNSUR INTRINSIK

    ISI CERITA

    Beranjak dari 2 anak perempuan yang memiliki karakter berbeda. Tuti sebagai kakak dikenal pendiam. Lain dengan adiknya, Maria yang sangat lincah. Suatu ketika mereka pergi ke pasar dan bertemu dengan Yusuf, seorang mahasiswa di Jakarta. Perkenalan mereka pun semakin dekat karena ketertarikan Yusuf kepada Maria.
    Esok harinya, tidak disangka mereka bertemu lagi. Disaat inilah Yusuf melakukan pendekatan lebih dengan Maria. Tak lama kemudian Yusuf menyatakan perasaanya dan Maria memiliki perasaan yang sama dengan Yusuf.
    Pada masa liburan yusuf ingin menghabiskan waktu bersama orang tuanya. Tetapi dia mengurungkan niatnya karena tidak bisa lama-lama jauh dari Maria. Setelah Yusuf kembali Di Bandung dia langsung melepas rindu bersama Maria. Melihat kebahagian dari keduanya, membuat Tuti ingin mencari pasangan hidupnya.
    Tidak ada gejala apapun, mendadak Maria terserang penyakit TBC. Selama sebulan Tuti dan Yusuf menajaganya di rumah sakit. Keadaan Maria pun semakin mencemaskan. Maria yang belakangan ini melihat keakraban Yusuf dengan kakaknya, sempat meminta agar keduanya membangun rumah tangga. Dan akhirnya Yusuf dan Tuti menuruti pesan terakhir Maria untuk melangsungkan pernikahan.

    ***

    SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA(STA), lahir di Sumatra Utara, 11 Februari 1908. adalah sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari sekolah tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987).
    Sampai akhir hayatnya pada tanggal 17 Juli 1994, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya yaitu menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. Ia kecewa, Indonesia yang menjadi penutur bahasa melayu gagal mengantarkan bahasa itu untuk kembali menjadi bahasa pengantara kawasan.

    TEMA
    Tema yang dibawakan dalam novel tersebut adalah lika-liku hidup seorang wanita

    ALUR
    Alur yang digunakan penulis dalam cerita novel ini adalah alur campuran, karena mengandung 2 unsur yakni: alur maju dan mundur

    SUDUT PANDANG
    Orang ke-3 diluar cerita

    GAYA BAHASA
    Menggunakan bahasa melayu

    PENOKOHAN
    Menggambarkan bahwa kehidupan kaum wanita pada zaman dahulu begitu memerlukan pengorbanan.

    SETTING
    pada masa lampau ketika Indonesia masih memiliki unsur kebudayaan belanda.

    AMANAT
    Kerja keras dan optimis adalah kunci kesuksesan. Dan bersabarlah dalam menanti pasangan hidup karena Tuhan telah menentukan pasangan hidup kepada setiap umat-Nya.

    KELEBIHAN
    Dapat memberi pelajaran dan motivasi yang baik untuk pembaca.

    KELEMAHAN
    Menggunakan bahasa Melayu dengan variasi kata yang membuat pembaca sulit memahaminya.

    BalasHapus
  117. • Judul Buku : Layar Terkembang
    • Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    • Penerbit : Balai Pustaka
    • Cetakan : 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
    • Ukuran : cm
    • Berat : gram
    • Tebal : 176 halaman
    • Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    • Kertas Isi : HVS 70 gram
    • Harga : Rp 2.150.000,00
    sinopsis :
    melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang mendapat pendidikan menengah memiliki perangai yang berbeda. Maria, adalah seorang dara yang lincah dan periang, sedang Tuti, kakaknya, selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita.
    Di tengah-tengah dua dara jelita ini muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.
    Sejak pertemuannya yang pertama di Aquarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin. Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, maka diadakanlah ikatan pertunangan. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria, dan TBC sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian Maria meninggal.
    Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar supaya Tuti, kakaknya, bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan cerita roman ‘Layar Terkembang’ ini disudahi dengan pertunangan antara Tuti dan Yusuf.
    Resensi Buku:
    Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya. Tuti seorang yang berwibawa, pandai, berpendirian teguh, tegas, teliti, berpikir rasional. Sedangkan adik Tuti, Maria berwatak mudah kagum, ekspresif, tegar, berpendirian, ulet, ramah. Seorang pemuda tampan bernama Yusuf merupakan seorang yang ramah, baik, pandai, peduli, berjiwa nasionalis.Ayah Tuti dan Maria Raden Wiriatmaja, berwatak baik, pengertian, bijaksana Paman Tuti dan Maria bernama Parta Diharja. Ia mempunyai watak ramah, bijaksana. Sedangkan Supomo berwatak baik hati, berbudi luhur Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu Latar cerita dalam novel ini di masa dimana budaya ketimuran dan budaya belanda masih kental sekali. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Novel ini memiliki banyak kandungan makna dan nilai di dalamnya. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana ia akan menjadi pendamping hidup kita dikala kita suka maupun duka. Nilai estetika dalam cerita ini adanya syair melayu yang dituliskan dalam novel tersebut. Nilai moral yang terkandung dalam roman ini adalah dalam menyelesaikan sesuatu masalah haruslah di musyawarahkan sehingga mendapatkan kemufakatan suatu masalah itu. Nilai budaya yang terkandung adalah sebaiknya dalam menentukan sesuatu haruslah dengan keinginan hati jangan karena ada paksaan dari orang lain.
    Buku ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya yang saya garis bawahi ialah tentang isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya. Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Bahasanya sangat memusingkan pembaca.
    NAMA : Moch Fajar H.
    Kelas : XI IPA 2

    BalasHapus
  118. Nama : MUHAMMAD AZMI CAESARDI
    Kelas : xi-p3
    No. Absen : 20

    Unsur Ekstrinsik

    Judul Buku : Layar Terkembang
    Pengarang : Sultan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota : Jakarta
    Tahun Terbit : 2009
    Cetakan : IV (1937, 2000, 2005, 2009)
    Harga Buku : Rp 2.150.000
    Ukuran dan Bahan Buku : B5 (18,2 cm x 25,7 cm) berisi 170 halaman
    Kertas isi : HVO 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Unsur Intrinsik
    sinopsis :
    Tuti adalah putrid sulung raden wiriatmaja.ia adalah seorang yang serius dan cenderung pendiam.suatu hari ia berkenalan dengan pemuda bernama yusuf di pasar ikan.
    Setelah itu yusuf lebih menaruh perhatian kepada maria adik tuti.esok harinya yusuf bertemu tuti dan maria di sekolah.setelah itu hubungan kedekatan antara yusuf dan maria diketahui oleh ayahnya.
    Pada masa liburan yusuf pulang ke martapura.namun ia sangat rindu kepada maria karena maria selalu mengirim dia surat cinta sehingga ia memutuskan kembali ke Jakarta.kedatangan yusuf disambut hangat oleh maria.kedua sejoli itu melepas rasa rindu di air terjun dago.seketika itu juga yusuf menyatakan cintanya.
    Ketika maria mendadak terkena demam malaria,tuti merawatnya dengan sabar meskipun supomo tetap memaksakan cintanya kepada tuti.keadaan maria semakin hari makin parah.
    Pada suatu hari yusuf dan tuti berlibur ke rumah temannya sehingga membuat tuti mulai terbuka terhadap perasaanya kepada yusuf.dengan kondisi maria seperti itu yusuf dan tuti menikah atas permintaan maria.lalu maria pun meninggal.

    1. Alur yang digunakan adalah alur flashback karena mengandung alur maju dan alur mundur.
    2. Gaya bahasa yang digunakan oleh penulis adalah Bahasa Melayu. Sehingga bagi pembaca susah untuk memahaminya, tatanan kalimat yang tidak efektif menimbulakan berbagai ambigu yang membuat salah pengertian.
    3. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    terima kasih ;)

    BalasHapus
  119. Nama : Achmad Zulfikar
    Kelas / No. Absen: XI IPA 2 / 01

    Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul Buku : Layar Terkembang
    Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Cetatakan : v + 29
    Tahun Terbit : 2000
    Tebal : 166 halaman
    Kertas Cover : Soft Cover, Art Caton 180 gram
    Kertas isi : HVS 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Sinopsis
    Buku ini melukiskan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang memilki kepribadian berbeda. Maria, adalah gadis yang lincah dan periang. Sedang Tuti, kakaknya selalu serius dan aktif dalam berbagai keorganisasian dan kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua gadis ini, muncul Yusuf, seorang mahasiswa Kedokteran di salah satu Sekolah Tinggi di Jakarta.
    Sejak pertemuan pertama mereka di Akuarium, Pasar Ikan, Yusuf tertarik pada sosok Maria yang periang dan lincah. Kemudian pertemuan kedua mereka di depan Hotel Des Indes saat Yusuf hendak pergi sekolah. Pertemuan tersebut menghantarkan mereka pada hubungan yang lebih serius.
    Sampai pada akhirnya, Maria terkena penyakit TBC dan di rawat di Rumah Sakit TBC Pacet, Sindanglaya. Beberapa lama dirawat di rumah sakit, kesehatan Maria semakin memburuk. Sampai pada akhirnya ia meninggal. Sebelum kepergian Maria, ia sempat menitipkan pesan pada Yusuf dan Tuti agar mereka berdua menikah. Dan cerita pada buku ini diakhiri dengan pertunangan Tuti dan Yusuf.
    Novel ini merupakan salah satu karya sastra yang ditulis oleh Sutan Takdir Alisjahbana pada tahun 1937. Gaya Penulisan yang digunakan pengarang adalah gaya penulisan yang formal. Karena bahasa yang digunakan tidak ada yang menggunakan bahasa gaul. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dan lika-liku hidupnya. Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel ini sudut pandang orang ketiga di luar cerita. Gaya bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu. Latar ceritanya di masa dimana budaya ketimuran dan budaya Belanda masih kental sekali. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak. Dalam novel ini terdapat banyak kandungan makna dan nilai sosial. Nilai sosial dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana yang akan menjadi pendamping hidup kita.
    Buku ini memilki beberapa kelebihan. Diantaranya tentang isinya yang sangat menarik dan inspiratif. Kekuranggannya adalah pemilihan kata-kata yang membingungkan, sehingga sulit dipahami pembaca.


    Biografi Penulis

    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    BalasHapus
  120. nama:inyoman dana
    kls:XI/ipa 3
    absen:14

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama: 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke- : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    *Unsur Intrinsik Buku

    1. Cerita:

    Layar terkembang adalah sebuah sastra roman yang mengisahkan tentang 2 orang bersaudara yaitu Maria dan Tuti. Mereka adalh anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal. Maria adalah seorang gadis periang yang gemar memuji. Sedangkan Tuti adalah seorang sosok wanita yang bersahaja, dan senang sekali berpidato akan pemberontakan wanita lewat kongres kongresnya. Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda studen ilmu tabib yaitu Yusuf. Pertemanan mereka tidak sampai disiu saja. Yusuf semakin sering bertemu Maria dan lama kelaman dia tertarik kepada Maria. Maria pun jua. Setelah lama mereka saling senan, maka tibalah Yusuf hendak melamar Maria sebagai tunangannya.Akhirnya mereka pun bertunangan dan merancanakan akan menikah.
    Namun apa dapat dikata, setelah pertunangan itu Maria jatuh sakit malaria dan TBC yang kian lama kian parah saja. Tubuh Mria yang semakin melemah itu mebuatnya merasa bahwa dia tak dapat hidup lama lagi. Maka ketika kakak dan tunangannya menjenguk, Maria mengatakan wasiatnya yang terakhir yaitu menjodohkan kakaknya dengan tunangannya.
    Cerita ini diakhiri dengan meninggalnya Maria dan pertunangan antara Tuti dan Yusuf.

    2. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.
    3. Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    4. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    5. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.
    6. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    *Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    *Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian pembacanya.


    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    BalasHapus
  121. nama:inyoman dana
    kls:XI/ipa 3
    absen:14

    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama: 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke- : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman

    *Unsur Intrinsik Buku

    1. Cerita:

    Layar terkembang adalah sebuah sastra roman yang mengisahkan tentang 2 orang bersaudara yaitu Maria dan Tuti. Mereka adalh anak dari Wiriaatmaja, sementara ibundanya sudah meninggal. Maria adalah seorang gadis periang yang gemar memuji. Sedangkan Tuti adalah seorang sosok wanita yang bersahaja, dan senang sekali berpidato akan pemberontakan wanita lewat kongres kongresnya. Romansa ini berawal dari pertemuan mereka dengan seorang pemuda studen ilmu tabib yaitu Yusuf. Pertemanan mereka tidak sampai disiu saja. Yusuf semakin sering bertemu Maria dan lama kelaman dia tertarik kepada Maria. Maria pun jua. Setelah lama mereka saling senan, maka tibalah Yusuf hendak melamar Maria sebagai tunangannya.Akhirnya mereka pun bertunangan dan merancanakan akan menikah.
    Namun apa dapat dikata, setelah pertunangan itu Maria jatuh sakit malaria dan TBC yang kian lama kian parah saja. Tubuh Mria yang semakin melemah itu mebuatnya merasa bahwa dia tak dapat hidup lama lagi. Maka ketika kakak dan tunangannya menjenguk, Maria mengatakan wasiatnya yang terakhir yaitu menjodohkan kakaknya dengan tunangannya.
    Cerita ini diakhiri dengan meninggalnya Maria dan pertunangan antara Tuti dan Yusuf.

    2. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.
    3. Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    4. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    5. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.
    6. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    *Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    *Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian pembacanya.


    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    BalasHapus
  122. Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    Harga buku : Rp 2.150.000,00

    Sinopsis :
    Tuti adalah putri sulung Raden Wiriatmaja. Ia dikenal sebagai seorang gadis yang berpendirian teguh dan aktif dalam mengkuti berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak yang dimiliki Tuti yang selalu serius dan cenderung pendiam, sangat jauh berbeda dengan adiknya, Maria. Ia seorang gadis yang lincah dan periang. Suatu hari, keduanya pergi ke pasar ikan, mereka bertemu dengan seorang pemuda. Pemuda itu bernama Yusuf, seorang mahasiswa sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Pertemuan yang tiba-tiba itu menjadi semakin akrab dan sangat berkesan bagi Yusuf. Ia selalu teringat kepada kedua gadis itu terutama pada Maria.
    Ketika Yusuf pulang ke rumah orang tuanya di Martapura, ia jadi semakin rindu pada Maria. Akhirnya Yusuf pun pergi meninggalkan orang tuanya dan menemui Maria untuk menyatakan cintanya. Hari-hari Maria dpenuhi dengan keceriaan sedangkan Tuti lebih banyak membaca buku.
    Saat Maria mendadak terkena malaria, Tuti pun menjaganya dengan sabar, meskipun saat itu dirinya juga membutuhkan cinta dari seseorang.
    Kemudian Tuti memutuskan untuk merawatnya di rumah sakit. Ternyata Maria juga terkena penyakit TBC dan berpindah ke rumah sakit TBC di Pacet. Keadaan Maria semakin mengkhawatirkan. Ia pasrah dengan keadaannya. Melihat keakraban kakaknya dengan Yusuf, Maria ingin supaya Tuti menikah dengan Yusuf. Itulah permintaan terakhir Maria sebelum meninggal. Kisah ini berakhir dengan pernikahan Tuti dan Yusuf.

    Biografi Penulis :
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.
    Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangana

    Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    Setting
    pada masa penjajahan Belanda .

    Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu .

    NAMA : Willi Diaz S
    KELAS : XI IPA3
    NO ABSEN : 37

    BalasHapus
  123. Resensi Buku Layar Terkembang
    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama : 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman
    Harga buku : Rp 2.150.000,00

    Sinopsis :
    Tuti adalah putri sulung Raden Wiriatmaja. Ia dikenal sebagai seorang gadis yang berpendirian teguh dan aktif dalam mengkuti berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak yang dimiliki Tuti yang selalu serius dan cenderung pendiam, sangat jauh berbeda dengan adiknya, Maria. Ia seorang gadis yang lincah dan periang. Suatu hari, keduanya pergi ke pasar ikan, mereka bertemu dengan seorang pemuda. Pemuda itu bernama Yusuf, seorang mahasiswa sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Pertemuan yang tiba-tiba itu menjadi semakin akrab dan sangat berkesan bagi Yusuf. Ia selalu teringat kepada kedua gadis itu terutama pada Maria.
    Ketika Yusuf pulang ke rumah orang tuanya di Martapura, ia jadi semakin rindu pada Maria. Akhirnya Yusuf pun pergi meninggalkan orang tuanya dan menemui Maria untuk menyatakan cintanya. Hari-hari Maria dpenuhi dengan keceriaan sedangkan Tuti lebih banyak membaca buku.
    Saat Maria mendadak terkena malaria, Tuti pun menjaganya dengan sabar, meskipun saat itu dirinya juga membutuhkan cinta dari seseorang.
    Kemudian Tuti memutuskan untuk merawatnya di rumah sakit. Ternyata Maria juga terkena penyakit TBC dan berpindah ke rumah sakit TBC di Pacet. Keadaan Maria semakin mengkhawatirkan. Ia pasrah dengan keadaannya. Melihat keakraban kakaknya dengan Yusuf, Maria ingin supaya Tuti menikah dengan Yusuf. Itulah permintaan terakhir Maria sebelum meninggal. Kisah ini berakhir dengan pernikahan Tuti dan Yusuf.

    Biografi Penulis :
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.
    Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangana

    Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    Setting
    pada masa penjajahan Belanda .

    Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu .

    NAMA : Willi Diaz S
    KELAS : XI IPA3
    NO ABSEN : 37

    BalasHapus
  124. Nama : Mohan Bhakti
    Kelas : 11 IPA 3/19

    Resensi buku Layar Terkembang

    Unsur Ekstrensik

    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005)
    Ukuran: cm
    Berat: gram
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram
    Jenis Huruf:
    Harga: Rp. 45.000,00

    Sinopsis LAYAR TERKEMBANG

    Pertemuan antara Yusuf dan Maria di pasar ikan berlanjut hingga tumbuh benih-benih cinta diantara mereka. Itulah yang terjadi antara 2 sejoli ini. Yusuf, seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Sedangkan Maria adalah anak kedua Raden Wiriatmaja. Maria mempunyai seorang kakak yang sangat jauh berbeda dari sifatnya yang lincah dan periang. Tuti, itulah nama kakaknya. Seoramg gadis berpendirian teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita.

    Setelah Yusuf tanpa disangka-sangka bertemu Maria di depan Hotel Des Indes. Pertemuan keduanya pun lebih kerap. Berikutnya, rasa rindu pun tidak terhindarkan ketika Yusuf berada di Martapura sedangkan Maria berada di Bandung. Akhirnya, Yusuf pun memutuskan untuk menyusul Maria pergi ke Bandung. Kedua sejoli itu pun melepas rindu masing-masing dengan berjalan-jalan di sekitar air terjun di Dago.
    Keadaan berubah ketika Maria mendadak terkena demam malaria. Kemudian diputuskan untuk merawatnya di Rumah Sakit. Namun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Justru, Maria merasakan kondisi yang semakin lemah. Lambat laun akhirnya Maria pun meninggal dengan memberikan wasiat kepada Yusuf dan Tuti agar keduanya tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga.

    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangana

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    pada masa penjajahan Belanda .

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu .


    Sekilas biografi mengenai Sutan Takdir Alisjahbana
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA), (lahir di Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994. beliaua dalah sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987).Diberi nama Takdir karena jari tangannya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisyahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bambu). Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Kakek STA dikenal sebagai seseorang yang dianggap memiliki pengetahuan agama dan hukum yang luas. Kabarnya, ketika kecil STA bukan seorang kutu buku, dan lebih senang bermain-main di luar. Satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai akhirnya hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara.

    BalasHapus
  125. Nama : Mohan Bhakti
    Kelas : 11 IPA 3/19

    Resensi buku Layar Terkembang

    Unsur Ekstrensik

    Judul Buku: Layar Terkembang
    Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit: Balai Pustaka
    Cetakan: 37(2005)
    Ukuran: cm
    Berat: gram
    Tebal: 176 halaman
    Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
    Kertas Isi: HVS 70 gram
    Jenis Huruf:
    Harga: Rp. 45.000,00

    Sinopsis LAYAR TERKEMBANG

    Pertemuan antara Yusuf dan Maria di pasar ikan berlanjut hingga tumbuh benih-benih cinta diantara mereka. Itulah yang terjadi antara 2 sejoli ini. Yusuf, seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Sedangkan Maria adalah anak kedua Raden Wiriatmaja. Maria mempunyai seorang kakak yang sangat jauh berbeda dari sifatnya yang lincah dan periang. Tuti, itulah nama kakaknya. Seoramg gadis berpendirian teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita.

    Setelah Yusuf tanpa disangka-sangka bertemu Maria di depan Hotel Des Indes. Pertemuan keduanya pun lebih kerap. Berikutnya, rasa rindu pun tidak terhindarkan ketika Yusuf berada di Martapura sedangkan Maria berada di Bandung. Akhirnya, Yusuf pun memutuskan untuk menyusul Maria pergi ke Bandung. Kedua sejoli itu pun melepas rindu masing-masing dengan berjalan-jalan di sekitar air terjun di Dago.

    Keadaan berubah ketika Maria mendadak terkena demam malaria. Kemudian diputuskan untuk merawatnya di Rumah Sakit. Namun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Justru, Maria merasakan kondisi yang semakin lemah. Lambat laun akhirnya Maria pun meninggal dengan memberikan wasiat kepada Yusuf dan Tuti agar keduanya tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga.

    2. Tema
    kehidupan wanita yang penuh dengan rintangana

    3. Alur
    alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.

    4. Sudut pandang
    sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.

    5. Bahasa
    penulisan bahasa secara kriteria formal dan melayu .

    6. Penokohan
    menggambarkan bahwa kehidupan seorang wanita pada zaman belanda begitu penuh beban.

    7. Setting
    pada masa penjajahan Belanda .

    8. Amanat
    dua orang wanita kakak beradik yang berbeda sifat namun mereka masih dapat hidup berdampingan.

    - Kelebihan : Isinya menarik, beberapa amanat yang dapat memberikan motivasi kepada setiap pembaca, ceritanya tidak jauh dari realita kehidupan nyata yang pernah terjadi saat ini.

    - Kekurangan : Bahasa yang digunakan sukar untuk dimengerti khususnya karena buku ini mmenggunakan bahasa melayu .


    Sekilas biografi mengenai Sutan Takdir Alisjahbana
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA), (lahir di Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994. beliaua dalah sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987).Diberi nama Takdir karena jari tangannya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisyahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bambu). Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Kakek STA dikenal sebagai seseorang yang dianggap memiliki pengetahuan agama dan hukum yang luas. Kabarnya, ketika kecil STA bukan seorang kutu buku, dan lebih senang bermain-main di luar. Satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai akhirnya hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara.

    BalasHapus
  126. Nama : Novia Dwi R
    Kelas : XI IPA 2
    No. Absen: 24


    Judul buku : Layar terkembang
    Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota tempat terbit : Jakarta
    Cetakan Pertama: 1937
    Tahun terbit : 2005
    Cetakan ke- : 37
    Kertas isi : HVS 70 gram
    Kertas kulit : Art. Carton 180 gram
    Halaman isi : 176 halaman



    Novel ini bercerita tentang dua orang anak gadis dari Raden Wiriaatmadja yang memiliki sifat yang sangat berbeda, yaitu Tuti dan Maria. Tuti sebagai anak pertama mempunyai sifat serius, selalu mengikuti organisasi wanita, dan berpegang teguh pada pendiriannya. Sifat Tuti yang cenderung pendiam ini sangat berbeda dengan Maria yang mempunyai sifat periang, dan lincah. Itu yang membuat orang senang jika dekat dengan Maria.
    Suatu hari kedua gadis itu pergi ke pasar ikan. Ketika melihat-lihat akuarium, mereka berkenalan dengan seorang pemuda yang bernama Yusuf. Ia adalah mahasiswa kedokteran yang pada saat itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi di Jakarta. Dari pertemuan itu, Yusuf selalu teringat akan dua gadis itu, terutama Maria. Lambat laun antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih. Melihat hubungan cinta adiknya, Tuti berkeinginan memiliki seorang kekasih karena ia mulai merasa kesepian. Apalagi saat Tuti mendapat teman baru di tempat kerjanya yaitu guru muda yang bernama Soepomo. Tuti merasa jatuh cinta. Tapi hal itu tidak lama karena ia sadar kalau itu hanya pelarian dari rasa sepinya.Sejak itu Tuti lebih disibukkan dengan kegiatan organisasi dan membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
    Setelah melalui masa-masa perkenalan, Yusuf dan Maria pun bertunangan. Tetapi ketika menjelang pernikahannya, Maria sakit parah. Ia terserang malaria, muntah darah, dan TBC sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tuti merasa amat sedih dan khawatir. Yusuf yang sering berkunjung ke Rumah Sakit menjadi dekat dengan Tuti. Keadaan Maria berakhir dengan kematiannya. Sebelum meninggal, Maria berpesan agar kakanya menjadi istri Yusuf. Sejak saat itu, Tuti dapat merasakan bahwa Yusuf dapat dicintainya secara tulus. Begitupun Yusuf pada Tuti. Tuti yakin bahwa Yusuf adalah calon suami yang baik. Akhirnya mereka berdua menikah.

    Secara keseluruhan isi cerita ini bagus. Tema yang diberikan pun erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Alur yang ditulis sudah runtut dimulai dari pengenalan, klimaks, antiklimaks, hingga penyelesaian yang sangat dramatis. Tetapi kekurangan dari cerita ini yaitu menggunakan bahasa Melayu dimana pembaca sulit untuk mengerti. Bahasa yang juga membingungkan untuk dipahami membuat pembaca kurang semangat untuk membacanya.
    Harapan saya agar buku ini di perbaiki tatanan bahasanya agar mudah dimengerti pembaca sehingga para pembaca lebih menyukai karya sastra.

    BalasHapus
  127. Nama : Mohammad Firman
    Kelas : XI IPA 3
    No. Absen : 18

    Unsur Ekstrinsik

    Judul Buku : Layar Terkembang
    Pengarang : Sultan Takdir Alisjahbana
    Penerbit : Balai Pustaka
    Kota : Jakarta
    Tahun Terbit : 2009
    Cetakan : IV (1937, 2000, 2005, 2009)
    Harga Buku : Rp 2.150.000
    Ukuran dan Bahan Buku : B5 (18,2 cm x 25,7 cm) berisi 170 halaman
    Kertas isi : HVO 70 gramrt4
    Ukuran dan Jenis Huruf : 10 Point Cheltenham

    Unsur Intrinsik

    1. Sinopsis
    Buku layar terkembang ini berisi tentang karya roman yang menceritakan tentang kisah hidup Maria dan Tuti. Keduanya adalah saudara, namun dari kedua tokoh tersebut penulis dapat melukiskan perbedaan yang selalu terjadi pada setiap wanita. Kedua tokoh tersebut mempunyai sifat dan kelakuan yang amat sangat berlawanan. Maria merupakan wanita yang lincah dan periang, sedangkan Tuti, kakaknya, selalu serius dalam berbagai kegiatan wanita. Ditengah-tengah kedua wanita yang berlainan sifat tersebut muncul Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi.Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih. Sejak pertemuannya yang pertama di Aquarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin. Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, maka diadakanlah ikatan pertunangan. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria, dan TBC sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian Maria meninggal.
    Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar supaya Tuti, kakaknya, bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan cerita roman ‘Layar Terkembang’ ini disudahi dengan pertunangan antara Tuti dan Yusuf.

    2. Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya.
    3. Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur.
    4. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita.
    5. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu.
    6. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.

    *Kelebihan: Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.

    *Kelemahan:Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian pembacanya.

    Berikut ini merupakan Biografi Penulis, Sutan Takdir Alisjahbana.
    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) lahir di kota Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 adalah seorang sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Cusa dari UI (179) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Diberi nama Takdir karena jarinya hanya ada 4.
    Ayah STA, Raden Alisjahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu dia juga menjalani pekerjaan sebagai penjahit, pengacara tradisional (pokrol bumbu), dan ahli reparasi jam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola yang handal. Setelah lulus Sekolah Dasar pada waktu itu, STA pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh malam dari Jawa ke Sumatera setiap kali ia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang.
    Sampai pada akhir hayatnya, ia belum mewujudkan cita-cita terbesarnya, yakni menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kawasan di Asia Tenggara. STA meninggal pada tanggal 17 Juli 1994 pada usia 86 tahun.

    BalasHapus