Hasil analisis pekerjaan kalian siswa XII/P/3-4 Tentang Penokohan dan Sudut Pandang (point of view) buku novel, secara umum analisis kalian masih jauh dari harapan. Maksudnya, analisis anda pada kompetensi dasar penokohan dan sudut pandang pelaku (point of view) buku novel kalian lakukan secara sangat sederhana. Seharusnya analisis itu sebelum kalian lakukan, anda memahami secara mendalam tentang teori pembelajaran di buku panduan (Bse.XII. 2009: 69-70) yang dikembangkan dengan pemahaman berdasarkan kajian sastra yang diterbitkan melalui blog ini pada tanggal 25 Agustus 2010 yang lalu.
Kenyataan hasil analisis kalian yang masuk paling awal tanggal 26 Agustus 2010, jam 1.28 (atas nama Ramdini Nur Azizahdan-XII/P.4/29) dan yang paling akhir pada tanggal 29 Agustus 2010, jam 03.03 (atas nama Tyas Juwita Sari Djoyo/XII-P4/33) secara umum hasil analisis tersebut jauh dari kompetensi dasar yang diharapkan. Kegagalan tersebut disebabkan oleh dua faktor yang paling menentukan, yaitu (1) anda tidak membaca secara mendalam tentang teori di buku panduan dan hasil pengembangan kompetensi yang diminta yaitu penokohan dan sudut pandang pelaku, (2) pekerjaan tersebut kalian lakukan tanpa membaca petunjuk mengerjakan yang lebih dahulu harus kalian pahami.
Tidak diingkari dalam analisis tersebut ada beberapa pelaku analisis yang mengerjakan dengan lebih dari satu posting analisisnya, di sini membawa hasil analisis yang berbeda dengan mereka yang melakukan analisis sekali saja. Bagi beberapa pelaku analisis yang melakukan kajian ulang atau reanalisasi penokohan dan sudut pandang pelaku (point of view) buku novel, memberikan hasil beda. Pelaku yang mengadakan reanalisasi membuahkan hasil yang lebih memuaskan daripada mereka yang hanya sekali melakuakan analisasi penokohan dan sudut pandang pelaku buku novel.
Harapan saya dengan komentar ini kalian dapat mengoreksi diri atas hasil pekerjaan anda yang sudah anda lakukan dan kalian postingkan mulai tanggal yang ditetapkan ( 26 Agustus 2010, jam 07.30 hingga batas akhir yang ditentukan ( 29 Agustus 2010, jam 18.00), serta membaca komentar pekerjaan melalui blog ini jika menginginkan pekerjaan analisis itu membawa hasil yang memuaskan. Melalui komentar ini pula saya beritahukan anda saya berikan kesempatan tambahan untuk reanalisasi pekerjaan analisis kalian tentang penokohan dan sudut pandang pelaku (point of view) buku novel mulai tanggal 30 Agustus 2010 mulai jam 09.30 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2010, jam 18.00). Semoga kesempatan baik ini anda gunakan sebaik-baiknya. SELAMAT MENGERJAKAN REANALISIS PENOKOHAN DAN SUDUT PANDANG PELAKU (POIN OF VIEW) BUKU NOVEL (IWAN, S.)
Rizki putri s XII P3/29.
BalasHapusJawaban:
1.Simpulan dari penokohan dan sudut pandang pelaku:
Penokohan adalah pelukisan tokoh cerita novel dan keadaannya baik lahir maupun batin. Penokohan dapat dilihat dari apa yang dilakukan oleh pelaku, apa yang dikatakan, sikap pelaku dalam menghadapi persoalan, juga dari penilaian tokoh lain terhadap dirinya.
Kategori :
1. tokoh utama dan tambahan : Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
2. Tokoh protagonis dan antagonis :
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
3. Sederhana dan bulat :
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja ) contoh siti nurbaya karena tokoh tersebut digambarkan dengan satu watak yaitu baik, dari awal cerita hingga akhir.
- tidak memberikan efek kejutan kepada pembaca
sehingga bersifat statis dan tidak mengalami perubahan sifat.
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan ridak statis.
Sudut pandang pelaku adalah cara bercerita pengarang novel yang dapat dilihat dari
1)sudut pandang orang pertama
2)sudut pandang orang ketiga
3)sudut pandang pengarang sebagai pencerita
4)sudut pandang pengarang serba tahu
5)amanat
2. Novel: love for show.
Tokoh: ruski pratiwa(sebagai tokoh utama)
ruri, ucup, ika, teguh dan angga (sebagai tokoh sampingan).
Penokohan:
Ruski:tokoh utama antagonis yang pemalas, cerdik, baik, polos, sayang pada adiknya, dan setia kawan, dari sifat tokoh diatas tokoh ruski pratiwa digambarkan sebagai tokoh protagonis yaitu tokoh yang bermuatan positif.
Ika : tokoh sampingan, tidak percaya diri, pendendam, perhatian pada ruski. termasuk tokoh antagonis
Ruri : tokoh sampingan, pemalas, penurut, baik hati, dan penyayang.
Ucup : tokoh sampingan, tanggung jawab, baik, setia kawan.
Angga : Tokoh sampingan, kekanak-kanakan, humoris, setia kawan.
Teguh : Tokoh sampingan,bijaksana, baik
Penjelasan: ruski pratiwa adalah seorang mahasiswa ITB yang sudah menduduki semester akhir namun terancam do karena menunda-nunda jadwal sidang. Namun dia beserta 3 temannya (angga,ucup,teguh) berjuang untuk lulus dan mendapatkan nilai terbaik agar dapat bekerja pada perusahaan penerbangan di dekat rumahnya. Dengan dibantu adiknya ruri dia berjuang untuk lulus.Namun Ika anak perempuan yang pernah jatuh cinta padanya membalas dendam akibat cintanya yang tidak tersampaikan. ika berusaha untuk mengganggu konsentrasi ruski untuk dapat lulus.
Sudut pandang pelaku: sudut pandang orang ketiga. Karena menggunakan kata ganti nama orang. Berdasarkan sudut pandang dan tinjauan tokoh ruski pada novel love for show dapat dikategorikan sebagai tokoh utama protagonis (tokoh utama yang bermuatan positif)karena tampilan tokoh tersebut sangat mendominasi cerita dan ia sangat menentukan perkembangan alur cerita secara keseluruhan.
lanjutan rizki putri s XII P3/29
BalasHapusc) tokoh tuyet tergolong tokoh berkembang karena diungkapkan dengan berbagai kemingkinan dalam hidupnya, misalnya sisi kepribadian di samping sisi sosial lainnya yang sangat komplek. Dan juga memiliki perubahan sifat dari yang awalnya gadis baik-baik dan akhirnya nekat untuk menukarkan keperawanannya demi menolong ayahnya yang ditawan. Dalam cerita, Tuyet yang awalnya dikenal baik oleh Alimin sehingga mereka semakin akrab, ternyata suatu hari ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba ke kamar Alimin dan mengajak melakukan perbuatan yang tidak pantas. Dengan tamparan Alimin, akhirnya Tuyet sadar dan memohon maaf dengan menangis kepada Alimin. Ia kemudian menceritakan tentang keadaan ayahnya yang ditawan oleh komandan Vietnam. Jika Tuyet tidak mampu memberikan sejumlah uang yang diminta oleh komandan tersebut, maka ia harus menyerahkan kesuciannya untuk membebaskan ayahnya. Tuyet tidak sudi memberikan kesuciannya kepada komandan tersebut, oleh karena itu ia ingin memberikannya kepada Alimin yang selama ini sangat baik kepadanya. Aliminpun mau membantu Tuyet mengumpulkan uang. Dengan perlahan, akhirnya Alimin berhasil mengumpulkan uangnya, tetapi ketika ia sampai di rumah Tuyet, ia hanya menemukan selembar surat yang berisi bahwa ayahnya telah bebas setelah ia menyerahkan kehormatannya kepada sang komandan.
Dian Apriliana H
BalasHapusXII IPA 3 / 11
Disini saya akan menambahkan kekurangan hasil analisis tentang sudut pandang dan penokohan.
1.• Penokohan : Pelukisan watak pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku cerita tersebut.
hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam memahami watak pelaku cerita tersebut adalah :
- apa yang dilakukan oleh pelaku cerita
- apa yang dikatakan pelaku cerita
- sikap pelaku dalam menghadapi persoalan
- penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya
• Sudut Pandang : Cara pengarang bercerita tentang isi novel tersebut.
Cara pengarang dalam membawakan cerita tersebut ada beberapa cara, yaitu :
a. sudut pandang orang pertama,
b. sudut pandang orang ketiga,
c. sudut pandang pengarang sebagai pencerita
d. sudut pandang serba tahu
e. amanat.
2. A. Penokohannya :
Novel : Alexandra
Penulis : Farah Hidayati
Tokoh Utama : Alexy
Karena Alexy sangat mendominasi cerita dan menjadi sentral cerita
watak : Pintar,patuh terhadap Bunda, optimis
(a) peristiwa yang dilakukan oleh pelaku cerita: memandang kosong daun-daun sirih hijau pucat yang merayapi halaman.
(b) hal-hal yang dikatakan pelaku cerita : “ semester itu maksudnya seri, ya?”
(c) sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada: Akhirnya Alexy menyerah kalah dengan mengangguk pelan mendengarkan susulan seribu alasan Bunda untuk membuatnya tetap tinggal di rumah.
(d) penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya: “kamu itu beda, kamu itu anak pinter yang selalu diperhatiin sama Bunda.
B. Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel Alexandra adalah sudut pandang orang ketiga karena pengarang menggunakan istilah “ia”. Jadi pengarang bercerita tentang pengalaman orang lain.
Contoh : Sesekali Ia bangkit dari duduknya sekadar mengintip Bunda yang sedang asyik di dapur.
C. Menurut saya Tokoh Tuyet adalah Tokoh berkembang, karena selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
Contoh : "Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak. Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin."
Dian Apriliana H
BalasHapusXII IPA 3 / 11
Disini saya akan menambahkan kekurangan hasil analisis tentang sudut pandang dan penokohan.
1. • Penokohan : Pelukisan watak pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku cerita tersebut.
hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam memahami watak pelaku cerita tersebut adalah :
- apa yang dilakukan oleh pelaku cerita
- apa yang dikatakan pelaku cerita
- sikap pelaku dalam menghadapi persoalan
- penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya
• Sudut Pandang : Cara pengarang bercerita tentang isi novel tersebut.
Cara pengarang dalam membawakan cerita tersebut ada beberapa cara, yaitu :
a. sudut pandang orang pertama,
b. sudut pandang orang ketiga,
c. sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view,
d. sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view,
e. amanat.
2. A. Penokohannya :
Novel : Alexandra
Penulis : Farah Hidayati
Tokoh Utama : Alexy
Karena Alexy sangat mendominasi cerita dan menjadi sentral cerita
watak : Pintar,patuh terhadap Bunda, optimis
(a) peristiwa yang dilakukan oleh pelaku cerita: memandang kosong daun-daun sirih hijau pucat yang merayapi halaman.
(b) hal-hal yang dikatakan pelaku cerita : “ semester itu maksudnya seri, ya?”
(c) sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada: Akhirnya Alexy menyerah kalah dengan mengangguk pelan mendengarkan susulan seribu alasan Bunda untuk membuatnya tetap tinggal di rumah.
(d) penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya: “kamu itu beda, kamu itu anak pinter yang selalu diperhatiin sama Bunda.
B. Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel Alexandra adalah sudut pandang orang ketiga karena pengarang menggunakan istilah “ia”. Jadi pengarang bercerita tentang pengalaman orang lain.
Contoh : Sesekali Ia bangkit dari duduknya sekadar mengintip Bunda yang sedang asyik di dapur.
C. Menurut saya Tokoh Tuyet adalah Tokoh berkembang, karena selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
Contoh : "Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak. Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin."
Fadilla Ully Saraswati
BalasHapusXII IPA 4/15
1a.Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh. Ada beberapa cara menampilkan tokoh :
-Cara analitik, ialah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan ciri-ciri tokoh tersebut secara langsung.
-Cara dramatik, ialah cara menampilkan tokoh tidak secara langsung tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar atau penilaian pelaku atau tokoh dalam suatu cerita.
Penokohan dibagi menjadi :
a. Tokoh Utama
Adalah tokoh yang mendominasi peran .Tugasnya adalah tokoh sentral yang menjadi pokok bahasan dalam cerita fiksi atau non fiksi
b. Tokoh tambahan
Tokoh yang tidak terlalu penting keberadaannya (tokoh pelengkap)
c. Tokoh protagonist dan antagonis
Tokoh protagonist : tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif
Tokoh antagonis : Tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif
d. Tokoh sederhana atau bulat
e. Tokoh statis atau berkembang
b.Sudut pandang adalah cara bercerita atau cara bertutur. Sudut pandang dibedakan menjadi empat, yaitu :
1. Sudut Pandang Aku
Sudut pandang cerita melalui tokoh "Aku". Jadi, peristiwa-peristiwa yang terjadi diceritakan menurut persepsi "Aku".
2. Sudut pandang aku dalam berbagai karakter
Semua cerita lewat sudut pandang aku dari semua tokoh yang ada hingga membentuk kesatuan-kesatuan cerita melalui tuturan masing-masing.
3. Sudut Pandang Dia atau orang ketiga.
Maksud sudut pandang ini adalah masing-masing tokoh dan mereka memiliki nama-nama, nggak ada tokoh aku disini.
4. Sudut pandang gabungan.
Sudut pandang gabungan terjadi kalau ada cerita yang nggunain sudut pandang aku, kemudian si aku nyeritain peristiwa panjang lebar yang dialami oleh orang lain dengan sudut pandang orang ketiga
2.Novel Let Go karya Windhy Puspitadewi
a.Penokohonnya :
Tokoh utamanya adalah Raka,seorang anak yang tidak mempunyai keiistimewaan apa-apa kecuali di bidang Sejarah,tetapi ia mempunyai kelebihan yaitu baik hati dengan siapa saja.
Tokoh protagonis :
Nathan : Seseorang yang bersikap dingin,dan sangat sempurna.Ia pintar dan memilikki wajah yang tampan.Tetapi dibalik sikapnya yang dingin,ia menyimpan sesuatu yang menyakitkan,yaitu tentang penyakitnya dan sakitnya ditinggal meninggal oleh Ibunya
Nadya : Sosok yang merasa dirinya serba bisa sendiri,tak pernah meminta bantuan orang lain,dan hingga suatu saat ia harus membutuhkan bantuan orang lain
Sarah : Perempuan yang diam,pemalu dan pernah berani mengungkapkan kata-kata.Ia membuat Raka selalu menolongnya
b.Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu
c.Tokoh Tuyet merupakan tokoh yang berkembang,karena selalu mengalami perubahan dalam watak maupun tindakannya. perubahan watak dan sikap Tuyet yang akhirnya ikut membangun konflik dalam novel tersebut.
Dimana awalnya watak Tuyet yang semula ramah menjadi seseorang yang memaksakan kehendak sehingga timbulah konflik yang tetapi dapat diselesaikan dengan baik-baik setelah Tuyet sadar akan perbuatan tercelanya dan meminta maaf.
*Ini penyempurnaan dari jawaban saya yang pertama pak.Atas perhatiannya,saya ucapkan terima kasih
Nila Dwi Andhini
BalasHapusXII IPA3/22
1. Simpulan penokohan dan sudut pandang (point of view) dalam karya novelnya.
Penokohan: Unsur yang tersurat dalam sebuah cerita.
Penokohan yaitu pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku cerita tersebut.
ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memahami watak tokoh tersebut, antara lain:
a. apakah yang dilakukan oleh pelaku cerita
b. apa yang dikatakan pelaku dalam ceritanya
c. bagaimanakah sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada
d. bagaimanakah penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya
Sudut pandang (point of view) adalah kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah.
sudut pandang dibedakan menjadi:
1. sudut pandang orang pertama
2. sudut pandang orang ketiga
3. pengarang sebagai pencerita
4. pengarang serba tahu
5. amanat
2. judul: Dua Belas Pendar Bintang
pengarang: Alexandra Leirissa Yunadi
a. penokohan:
1. Selma
# kekanak-kanakan(dia menyukai sesuatu tentang dongeng, mengharapkan hidupnya seperti berada dalam dongeng)
# pemalu (sering malu atau memerah pipinya ketika ia digoda temannya)
# pendendam (dia tidak mau memaafkan Ruffan ketika Ruffan membacakan isi diarynya)
2. Ruffan
# jahil(selalu menggoda Selma)
# tidak mudah menyerah ( berusaha meminta maaf pada Selma atas tindakannya)
# tulus (menerima Selma apa adanya)
3. Lewi
# misterius(jarang berbicara)
# realis( tidak menyukai tentang khayalan, misalnnya dongeng)
b. Sudut pandang: orang ketiga
pengarang enggunakan istilah "dia" seakan-akan menceritakan orang lain.
" tak pernah ia berhenti berharap hidupnya yang biasa-biasa saja akan menjadi seindah dongeng"
c. Tokoh Tuyet merupakan tokoh yang berkembang, karena mengalami perubahan dalam watak maupun tindakannya. Pada awalnya Tuyet adalah seorang gadis yang dikenal baik oleh Alimin, yang tiba-tiba hendak melakukan tindakan yang tak pantas kepada alimin dengan maksud ingin mendapat bantuan dari Alimin. Tamparan Alimin menyadarkan Tuyet kembali dan akhirnya Tuyet meminta maaf kepada Alimin.
TERIMA KASIH
M.AKBAR.A / XII IPA 4 / 23
BalasHapusHasil reanalisis saya,
1.*Penokohan adalah suatu penggambaran watak, sifat, tingkah laku maupun keadaan pelaku atau tokoh novel dalam novel tersebut.
Penokohan dalam novel dapat di kategorikan menjadi 4, yaitu;
a)tokoh utama dan tokoh tambahan
tokoh utama, tokoh yang menjadi pokok bahasan dalam novel tersebut
tokoh tambahan, tokoh pelengkap yang kemunculannya jarang dalam novel tersebut
b)tokoh protagonis dan tokoh antagonis
tokoh protagonis, tokoh yang memiliki watak dan kepribadian baik
tokoh antagonis, tokoh yang memiliki watak dan kepribadian buruk
c)tokoh statis dan tokoh berkembang
tokoh statis, tokoh yang kepribadiannya tetap mulai dari awal hingga akhir cerita dalam novel tersebut
tokoh berkembang, tokoh yang kepribadiannya dapat berubah mengikuti alur cerita hingga menghasilkan suatu konflik dalam novel tersebut
d)tokoh sederhana dan tokoh bulat
tokoh sederhana, tokoh yang hanya memiliki 1 sifat/watak saja sehingga tidak menimbulkan kejutan dalam novel tersebut
tokoh bulat, tokoh yang dapat menampilkan sifat/watak manusia yang seutuhnya yaitu dapat berubah-ubah mengikuti konflik dalam novel tersebut
Penokohan juga tidak lepas dari perwatakan. Watak suatu tokoh dalam novel dapat diketahui melalui;
a)hal-hal yang dilakukan tokoh tersebut
b)hal-hal yang dikatakan tokoh tersebut
c)sikap tokoh tersebut dalam menghadapi masalah
d)penilaian tokoh lain terhadap tokoh tersebut
*Sudut pandang (point of view) adalah penempatan atau kedudukan pengarang dalam menceritakan atau mengisahkan novelnya. Beberapa macam sudut pandang,antara lain:
a)sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku' dalam menghidupkan tokohnya
b)sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah 1 tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'
c)sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah 1 tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang terjadi
d)sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca
e)amanat, disebut juga hikmah cerita, dimana pengarang ingin menyampaikan sesuatu(dapat berupa pesan moral, ajakan, nasehat, larangan)kepada para pembaca.
2.Membaca novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata
A.Penokohannya
Tokoh utama: Ikal
karena dia menjadi pokok bahasan dalam novel tersebut. Ikal merupakan tokoh protagonis, karena watak dan kepribadiannya yang baik. Selain itu tokoh Ikal juga termasuk tokoh bulat dan berkembang, karena memiliki kepribadian utuh layaknya manusia sehingga watak dan tingkah lakunya berubah ubah mengikuti konflik yang terjadi.
Perwatakan tokoh Ikal secara umum adalah baik hati, pengertian, penurut, berani dan tangguh.
Hal itu dapat diketahui melalui:
a)hal yang dilakukan oleh Ikal selalu menuruti perkataan orang tua,guru juga sahabat baiknya, Arai
b)hal yang diucapkan oleh Ikal selalu tegas dan lugas sesuai apa yang diyakininya
c)sikap Ikal dalam menghadapi masalah selalu melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu juga pantang menyerah serta bertanggung jawab
d)penilaian orang terhadap Ikal terkadang menghinanya tetapi juga kerap memujinya karena keisengannya dan tindakannya yang berani.
B.Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel Sang Pemimpi adalah sudut pandang orang pertama, karena pengarang memakai istilah 'aku' untuk tokoh utamanya,yaitu Ikal dalam novel ini.
C.Menurut saya, tokoh Tuyet dalam novel karya Taufiq Ismail tersebut merupakan tokoh berkembang karena di ceritakan adanya perubahan watak dan sikap Tuyet yang akhirnya ikut membangun konflik dalam novel tersebut.
Dimana watak Tuyet yang semula ramah dan pemalu menjadi seseorang yang memaksakan kehendak dalam melakukan perbuatan yang tidak pantas terhadap Alimin sehingga timbulah konflik yang tetapi dapat diselesaikan dengan baik-baik setelah Tuyet sadar akan perbuatan tercelanya dan meminta maaf kepada Alimin.
sekian dan terimakasih.
Amanda Fairuz Hikmiyah XII IPA 4 – 05
BalasHapusBerdasarkan reanalisis penokohan dan sudut pandang (point of view) buku novel, saya menyimpulkan bahwa:
1. Penokohan atau perwatakan merupakan unsur tersurat dalam sebuah cerita yang melukiskan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita , baik keadaan lahir maupun keadaan batin. Penokohan ini dibuat oleh pengarang untuk memudahkan pembaca memahami tokoh-tokoh yang ada di sebuah cerita atau kisah. Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perlu memperhatikan hal-hal berikut, yaitu:
a. Apa yang dilakukan pelaku.
b. Apa yang dikatakan pelaku.
c. Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan.
d. Bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
Sedangkan sudut pandang adalah kedudukan cara bercerita yang khas seorang pengarang dalam membawakan cerita atau kisah. Sudut pandang (point of view) dibagibeberapa bagian, yaitu:
a.Sudut pandang orang pertama.
b. Sudut pandang orang ketiga.
c. Sudut pandang penbgarang sebagai pencerita.
d. Sudut pandang serba tahu.
e. Amanat.
2.Novel : Akatsuki
Pengarang : Miyazaki Ichigo
Penerbit : Mizania
a. Mayumi : merupakan tokoh utama yang relevan dengan kehidupan nyata dan termasuk tokoh statis. Mayumi merupakan tokoh utama karena Mayumi menjadi tokoh sentral cerita yang sangat mendominasi seluruh cerita. Hal ini dapat dilihat dari setiap bab yang ada. Mayumi selalu muncul dari awal bab hingga akhir bab. Karena domonasi inilah yang menyebabkan Mayumi menjadi tokoh yang sangat menentukan perkembangan alur cerita (plot) secara keseluruhan. Tokoh Mayumi relevan dengan kehidupan nyata, dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat pada umumnya. Saat seseorang tidak memiliki suatu pegangan agama yamg kuat, kemudian menghadapi suatu masalah, maka dia akan mencari-cari pegangan agama sehingga dia dapat tetap tegar dan tabah dalam menghadapi masalah, dengan memasrahkan semua pada Tuhan. Mayumi juga merupakan tokoh statis karena Mayumi adalah gadis yang baik, tegar dan selalu tabah dalam menghadapi cobaan. Sikap atau watak ini tetap hingga akhir cerita. Hal ini dapat dilihat dari kebaikan Mayumi pada teman-temannya saat sebelum memasuki agama baru hingga Mayumi memasuki agama baru yang dianutnya, sikap Mayumi tetap baik kepada semua orang walaupun dia pernah disakiti oleh orang tersebut.
Satoshi: merupakan tokoh tambahan yang relevan dengan kehidupan nyata dan termasuk tokoh sederhana. Satoshi merupakan tokoh tambahan karena dia hanya dimunculkan pada bab-bab tertentu saja, sangat berbeda dengan tokoh utama Mayumi yang selalu ada dalam setiap bab. Satoshi merupakan tokoh yang relevan dalam kehidupan nyata, dapat diihat dari keteguhan hatinya menjaga agamanya. Dia tetap khusyu’ beribadah walaupun orang disekitarnya tidak ada yang beribadah seperti dia. Watak ini dpat dilihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pada umumnya, yaitu mereka yang tetap bertahan pada agamanya di Negara yang minoritas agama tersebut. Satoshi merupakan tokoh sederhana karena dia hanya memiliki watak yang bauk. Ini dapat dilihat dari sikapnya kepada semua orang terutama pada orang yang telah menembaknya. Dia tetap membebaskan orang tersebut dan tidak memperpanjang masalah yang ada.
berlanjut.
Amanda Fairuz Hikmiyah XII IPA 4 – 05
BalasHapusBerdasarkan reanalisis penokohan dan sudut pandang (point of view) buku novel, saya menyimpulkan bahwa:
1. Penokohan atau perwatakan merupakan unsur tersurat dalam sebuah cerita yang melukiskan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita , baik keadaan lahir maupun keadaan batin. Penokohan ini dibuat oleh pengarang untuk memudahkan pembaca memahami tokoh-tokoh yang ada di sebuah cerita atau kisah. Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perlu memperhatikan hal-hal berikut, yaitu:
a. Apa yang dilakukan pelaku.
b. Apa yang dikatakan pelaku.
c. Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan.
d. Bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
Sedangkan sudut pandang adalah kedudukan cara bercerita yang khas seorang pengarang dalam membawakan cerita atau kisah. Sudut pandang (point of view) dibagibeberapa bagian, yaitu:
a.Sudut pandang orang pertama.
b. Sudut pandang orang ketiga.
c. Sudut pandang penbgarang sebagai pencerita.
d. Sudut pandang serba tahu.
e. Amanat.
2.Novel : Akatsuki
Pengarang : Miyazaki Ichigo
Penerbit : Mizania
a. Mayumi : merupakan tokoh utama yang relevan dengan kehidupan nyata dan termasuk tokoh statis. Mayumi merupakan tokoh utama karena Mayumi menjadi tokoh sentral cerita yang sangat mendominasi seluruh cerita. Hal ini dapat dilihat dari setiap bab yang ada. Mayumi selalu muncul dari awal bab hingga akhir bab. Karena domonasi inilah yang menyebabkan Mayumi menjadi tokoh yang sangat menentukan perkembangan alur cerita (plot) secara keseluruhan. Tokoh Mayumi relevan dengan kehidupan nyata, dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat pada umumnya. Saat seseorang tidak memiliki suatu pegangan agama yamg kuat, kemudian menghadapi suatu masalah, maka dia akan mencari-cari pegangan agama sehingga dia dapat tetap tegar dan tabah dalam menghadapi masalah, dengan memasrahkan semua pada Tuhan. Mayumi juga merupakan tokoh statis karena Mayumi adalah gadis yang baik, tegar dan selalu tabah dalam menghadapi cobaan. Sikap atau watak ini tetap hingga akhir cerita. Hal ini dapat dilihat dari kebaikan Mayumi pada teman-temannya saat sebelum memasuki agama baru hingga Mayumi memasuki agama baru yang dianutnya, sikap Mayumi tetap baik kepada semua orang walaupun dia pernah disakiti oleh orang tersebut.
Satoshi: merupakan tokoh tambahan yang relevan dengan kehidupan nyata dan termasuk tokoh sederhana. Satoshi merupakan tokoh tambahan karena dia hanya dimunculkan pada bab-bab tertentu saja, sangat berbeda dengan tokoh utama Mayumi yang selalu ada dalam setiap bab. Satoshi merupakan tokoh yang relevan dalam kehidupan nyata, dapat diihat dari keteguhan hatinya menjaga agamanya. Dia tetap khusyu’ beribadah walaupun orang disekitarnya tidak ada yang beribadah seperti dia. Watak ini dpat dilihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pada umumnya, yaitu mereka yang tetap bertahan pada agamanya di Negara yang minoritas agama tersebut. Satoshi merupakan tokoh sederhana karena dia hanya memiliki watak yang bauk. Ini dapat dilihat dari sikapnya kepada semua orang terutama pada orang yang telah menembaknya. Dia tetap membebaskan orang tersebut dan tidak memperpanjang masalah yang ada.
berlanjut..
Putri Virgina S
BalasHapusXII IPA 4/27
1. Penokohan : pelukisan watak tokoh oleh pengarang melalui keadaan hidup adat istiadat , pandangan hidup pelaku dalam novel.
Cara pengarang melukiskan watak tokoh
a. Secara langsung
b. Secara tidak langsung (pelukisan watak tokoh tersamar)
c. Melalui sikap , ucapan tokoh
Tokoh dibagi atas :
- tokoh utama dan tambahan
- tokoh antagonis dan protagonis
- tokoh bulat dan sederhana
- Sudut pandang(point of view) : cara pengarang itu membawakan/menyajikan cerita karyanya.
Macam-macam sudut pandang :
a. Sudut pandang orang pertama
b. Sudut pandang orang ketiga
c. Sudut pandang orang serba tahu
2.
a. Penokohan
Novel : Dua Rembulan
Tokoh : Vally Rasmawan
Penokohan : Baik, Supel, Pemaaf
Di dalam novel ini tokoh Val menjadi tokoh utama , karena dalam novel ini menceritakan tentang pertemuan Val dengan sahabatnya .
Val bisa dikatakan baik, supel, dan pemaaf berdasarkan peristiwa yang dialami yaitu ketika ia dikeroyok orang tak dikenal, Val memilih diam dan tidak membalas perbuatan orang tersebut.
b. Sudut pandang yg digunakan pengarang untuk novel tersebut adalah sudut pandang orang ketiga , karena menggunakan kata ganti orang (dia/nama orang) berdasarkan novel tersebut tokoh tersebut termasuk tokoh utama protagonis .
c. Tokoh utama : karena dalam novel tersebut menceritakan tentang perjalanan hidup Tuyet.
- Tokoh berkembang : karena tokoh dalam novel tersebut watak dan sikapnya berubah ubah menurut keadaannya .
Buktinya ada suatu adegan/cerita yg menceritakan Tuyet memaksa Alimin untuk melakukan hal yang tidak pantas dilakukan , sampai akhirny karena emosi, Alimin menampar Tuyet yg tiba-tiba tersadar dengan keadaannya sekarang. Dan Tuyet pun menangis meminta maaf pada Alimin dan Tuyet pun menceritakan hal yang ia alami sekarang .
Terima kasih . Mohon maaf bila terdapat kesalahan .
Retania Yola Ichwanda
BalasHapusXII IPA 3-27
1.Penokohan atau perwatakan adalah pelukisan tokoh cerita, baik
keadaan lahir maupun batinnya termasuk keyakinannya, pandangan
hidupnya, adat-istiadat, dan sebagainya. Yang diangkat pengarang
dalam karyanya adalah manusia dan kehidupannya. Oleh karena itu,
penokohan merupakan unsur cerita yang sangat penting. Melalui
penokohan, cerita menjadi lebih nyata dalam angan pembaca.
Ada tiga cara yang digunakan pengarang untuk melukiskan watak
tokoh cerita, yaitu dengan cara langsung, tidak langsung, dan kontekstual.
Pada pelukisan secara langsung, pengarang langsung
melukiskan keadaan dan sifat si tokoh, misalnya cerewet, nakal, jelek,
baik, atau berkulit hitam. Sebaliknya, pada pelukisan watak secara
tidak langsung, pengarang secara tersamar memberitahukan keadaan
tokoh cerita. Watak tokoh dapat disimpulkan dari pikiran, cakapan,
dan tingkah laku tokoh, bahkan dari penampilannya. Watak tokoh
juga dapat disimpulkan melalui tokoh lain yang menceritakan secara
tidak langsung. Pada Pelukisan kontekstual, watak tokoh dapat
disimpulkan dari bahasa yang digunakan pengarang untuk mengacu
kepada tokoh.
hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam memahami watak pelaku :
- apa yang dilakukan oleh pelaku cerita
- apa yang dikatakan pelaku cerita
- sikap pelaku dalam menghadapi persoalan
- penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya
Kategori :
1. tokoh utama dan tambahan : Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
2. Tokoh protagonis dan antagonis :
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
3. Sederhana dan bulat :
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja ) contoh siti nurbaya karena tokoh tersebut digambarkan dengan satu watak yaitu baik, dari awal cerita hingga akhir.
- tidak memberikan efek kejutan kepada pembaca
sehingga bersifat statis dan tidak mengalami perubahan sifat.
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan tidak statis.
2. Judul : Gaun Lingkan
Pengarang : Mia Arsjad
Penokohan :
a. Lingkan : tokoh utama dan termasuk tokoh yang protagonis, wataknya baik dan menyampaikan nilai positif.
cerewet, rela berkorban, pantang menyerah, konyol.
b. Wisnu : sabar, baik hati, penyayang, termasuk tokoh sederhana karena memiliki sutu kualitas pribadi.
c. Pramuniaga : cerewet,judes dan termasuk tokoh yang antagonis.
d. Gadis kecil: sabar, berusaha membahagiakan orang tuanya, rela berkorban, sopan, dan termasuk tokoh yang protagonis.
Sudut Pandang : Orang ketiga serba tahu,pengarang yang menceritakan ceritanya berperan sebagai pengamat dan menggunakan istilah "dia", "ia", atau nama orang.
Tokoh Tuyet merupakan tokoh yang berkembang,karena selalu mengalami perubahan dalam watak maupun tindakannya. perubahan watak dan sikap Tuyet yang akhirnya ikut membangun konflik dalam novel tersebut.
Dimana awalnya watak Tuyet yang semula ramah menjadi seseorang yang memaksakan kehendak sehingga timbulah konflik yang tetapi dapat diselesaikan dengan baik-baik setelah Tuyet sadar akan perbuatan tercelanya dan meminta maaf.
Hal itu juga diungkapkan dengan berbagai kemungkinan dalam hidupnya, misalnya sisi kepribadian di samping sisi sosial lainnya yang sangat komplek. Dan juga memiliki perubahan sifat dari yang awalnya gadis baik-baik dan akhirnya nekat untuk menukarkan keperawanannya demi menolong ayahnya yang ditawan.
ini penambahan untuk hasil pekerjaan saya pak, terimakasih atas perhatian dan kebijaksanaannya .
Yosa Ferdyan Chrisanto
BalasHapusXII IPA 3 / 35
Menambahkan jawaban saya yang sebelumnya tentang simpulan penokohan dan sudut pandang.
1 A. Penokohan
Ditinjau dari cara dan hasil penggambarannya, ada empat macam perwatakan, yaitu sebagai berikut:
- Perwatakan statis, yaitu pelukisan watak sang tokoh tetap tidak berubah – ubah dari awal sampai akhir cerita.
- Perwatakan dinamis, yaitu watak sang tokoh berubah atau berkembang dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat sesuai dengan situasi yang dimasukinya.
- Perwatakan datar, yaitu watak sang tokoh disoroti hanya dari satu unsure atau satu dimensi saja.
- Perwatakan bulat, yaitu watak sang tokoh dilukiskan dari segala aspek.
B . Sudut pandang, yaitu tempat atau letak di mana seseorang melihat objek karangan.
- Sudut pandang orag pertama
Apabila pengarang dalam bercerita menyebutkan nama aku, berarti menggunakan sudut pandang orang pertama.
- Sudut pandang orang kedua
Apabila pengarang menyebut dia, berarti menggunakan sudut pandang orang kedua.
- Sudut pandang serba tahu
Sedangkan jika pengarang bebas menceritakan apa yang dialami oleh semua tokoh, berarti menggunakan sudut pandang serba tahu.
2. Judul: Sang Pemimpi
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: PT Bentang Pustaka
A. Penokohan
Ikal: baik hati, optimistis, pantang menyerah, penyuka
Arai: pintar, penuh inspirasi/ide baru, gigih, rajin,pantangm enyerah
Jimbron: polos, gagap bicara, baik, sangat antusias pada kuda
Pak Balia : baik, bijaksana, pintar
Pak Mustar : galak, pemarah, berjiwa keras
Ibu Ikal: baik, penuh kasih sayang
Ayah Ikal : pendiam, sabar, penuh kasih sayang, bijaksana
B. Sudut pandang
Sudut pandang novel ini yaitu “orang pertama” (akuan). Dimana penulis memposisikan dirinya sebagai tokoh Ikal dalam cerita.Sudut pandang orang pertama menggunakan kata “aku” oleh pengarang digunakan dalam kalimat langsung dan tidak langsung sehingga membangun novel tersebut merupakan bentuk keseluruhan antara unsur-unsur yang satu dengan yang lain saling terkait dan menjalin kesatuan yang mendukung totalitas makna.
C. Tokoh Tuyet merupakan tokoh berkembang, karena tokoh Tuyet mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. Hal ini dapat dilihat dari perubahan sikap Tuyet kepada Alimin. Yang awalnya Tuyet misterius, polos, dan natural akan menjual keperawanannya kepada Alimin, demi sebuah bantuan yang ia harap akan ia dapatkan dari Alimin.
Terima Kasih . .
Pengembangan 2.b masih dangkal dalam memberikan landasan teori dan menyebut contoh dengan pembanding contoh dalam materi. Siehingga analisis pada obsen 2b. ini terkesan dangkal dan kurang mengarah pada pokok masalahnya.
BalasHapusUntuk pengembangan analisis di 2c. permasalahan yang dianalisis hanya bertumpu pada tokoh (1) Alimin, dalam permasalahan pribadinya dengan tokoh (2) Tuyet, sementara permasalahan lain yang dijumpai tokoh Alimin tidak mengembang. Sementara menurut kajian sudut pandang pelaku (point of view) Alimin seorang yang tergolong tokoh yang memasyarakat waktu novel tersebut ditulis Taufik Ismal, demikian pula sebaliknya nasib tokoh (2) Tuyet adalah kejadian yang memasyarakatsaat itu. Mengapa tidak kalian gali tinjauan sudut pandang tokoh-tokoh tersebut ? LAKUKANLAH !
Amanda Fairuz Hikmiyah XII IPA 4 – 05
BalasHapus1. Penokohan atau perwatakan merupakan unsur tersurat dalam sebuah cerita yang melukiskan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita , baik keadaan lahir maupun keadaan batin. Penokohan ini dibuat oleh pengarang untuk memudahkan pembaca memahami tokoh-tokoh yang ada di sebuah cerita atau kisah. Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perlu memperhatikan hal-hal berikut, yaitu:
a. Apa yang dilakukan pelaku.
b. Apa yang dikatakan pelaku.
c. Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan.
d. Bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
Sedangkan sudut pandang adalah kedudukan cara bercerita yang khas seorang pengarang dalam membawakan cerita atau kisah. Sudut pandang (point of view) dibagibeberapa bagian, yaitu:
a.Sudut pandang orang pertama.
b. Sudut pandang orang ketiga.
c. Sudut pandang penbgarang sebagai pencerita.
d. Sudut pandang serba tahu.
e. Amanat.
2.Novel : Akatsuki
Pengarang : Miyazaki Ichigo
Penerbit : Mizania
a. Mayumi : merupakan tokoh utama yang relevan dengan kehidupan nyata dan termasuk tokoh statis. Mayumi merupakan tokoh utama karena Mayumi menjadi tokoh sentral cerita yang sangat mendominasi seluruh cerita. Hal ini dapat dilihat dari setiap bab yang ada. Mayumi selalu muncul dari awal bab hingga akhir bab. Karena domonasi inilah yang menyebabkan Mayumi menjadi tokoh yang sangat menentukan perkembangan alur cerita (plot) secara keseluruhan. Tokoh Mayumi relevan dengan kehidupan nyata, dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat pada umumnya. Saat seseorang tidak memiliki suatu pegangan agama yamg kuat, kemudian menghadapi suatu masalah, maka dia akan mencari-cari pegangan agama sehingga dia dapat tetap tegar dan tabah dalam menghadapi masalah, dengan memasrahkan semua pada Tuhan. Mayumi juga merupakan tokoh statis karena Mayumi adalah gadis yang baik, tegar dan selalu tabah dalam menghadapi cobaan. Sikap atau watak ini tetap hingga akhir cerita. Hal ini dapat dilihat dari kebaikan Mayumi pada teman-temannya saat sebelum memasuki agama baru hingga Mayumi memasuki agama baru yang dianutnya, sikap Mayumi tetap baik kepada semua orang walaupun dia pernah disakiti oleh orang tersebut.
Satoshi: merupakan tokoh tambahan yang relevan dengan kehidupan nyata dan termasuk tokoh sederhana. Satoshi merupakan tokoh tambahan karena dia hanya dimunculkan pada bab-bab tertentu saja, sangat berbeda dengan tokoh utama Mayumi yang selalu ada dalam setiap bab. Satoshi merupakan tokoh yang relevan dalam kehidupan nyata, dapat diihat dari keteguhan hatinya menjaga agamanya. Dia tetap khusyu’ beribadah walaupun orang disekitarnya tidak ada yang beribadah seperti dia. Watak ini dpat dilihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pada umumnya, yaitu mereka yang tetap bertahan pada agamanya di Negara yang minoritas agama tersebut. Satoshi merupakan tokoh sederhana karena dia hanya memiliki watak yang bauk. Ini dapat dilihat dari sikapnya kepada semua orang terutama pada orang yang telah menembaknya. Dia tetap membebaskan orang tersebut dan tidak memperpanjang masalah yang ada.
Berlanjut......
Lanjutan......
BalasHapusAmanda Fairuz Hikmiyah XII IPA 4 – 05
Shun: merupakan tokoh tambahan dan tokoh berkembang. Shun merupakan tokoh tambahan karena dia hanya dimunculkan di dua atau tiga bab saja. Shun merupakan tokoh berkembang karena perubahan sikap atau watak yang dialaminya. Hal ini dapat dilihat dari sikapnya kepada Mayumi. Saat Mayumi masih kecil hingga beberapa hari setelah kembalinya Shun ke jepang dari Inggris, sikap Shun kepada Mayumi sangat baik, tapi setelah Mayumi menemukan kakak kandungnya, Shun merasa sangat cemburu, ditambah lagi Mayumi jatuh cinta kepada teman sekelasnya. Semua ini yang menyebabkan Shun bersikap kasar kepada Mayumi karena Shun ingin memiliki Mayumi seutuhnya.
Henry: merupakan tokoh tambahan dan tokoh statis. Hal ini karena Henry hanya dimunclkan di beberapa bab saja dan sikap baik hati Henry yang dari awal hingga akhir cerita tidak berubah.
Rin dan Kozue: merupakan tokoh tambahan dan tokoh statis karena mereka hanya dimunculkan di awal hingga pertengaahan bab saja. Termasuk tokoh statis karena sikap mereka yang tetap baik kepada Mayumi, sahabat baik mereka.
b. Sudut pandang (point of view) yang digunakan oleh pengarang tersebut adalah sudut pandang orang pertama. Hal ini dapat dilihat di awal bab yang menggunakan kata “aku” untuk menghidupkan tokoh. Seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
Contoh: Aku berumur tujuh bulan saat ayahku mengalami kecelakaan pesawat dan saat itu juga aku resmi diangkat menjadi anggota keluarga baru bagi keluarga Nakano.
c. Tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik ismail merupakan tokoh berkembang. Hal ini dapat dilihat dari perubahan watak atau sikap Tuyet yang awalnya gadis baik-baik berubah menjadi gadis yang berani menukarkan keperawanannya demi keselamatan ayahnya. Dapat dilihat dalam cerita, yaitu:
Suatu hari, Alimin kedatangan tamu seorang wanita Vietnam bernama Tuyet yang belum ia kenal sebelumnya. Kedatangan Tuyet sebenarnya hanya unutuk menanyakan kiriman dari Herbert seorang wartawan jerman – sahabat Alimin untuk dirinya, sudah datang. Sayang sekali, kiriman dari Herbert tidak ada. Tuyet pun bercerita bahwa dia mwngetahui alamat Alimin dari Herbert. Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin hingga hubungan mereka semakin akrab. Suatu saat, Tuyet berkunjung ke rumah Alimin tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbutan yang tidak pantas dilakukan. Alimin sangat terkejut. Tuyet yang dihadapannya tidak seeperti Tuyet yang dia kenal selama ini. Karena emosi, Alimin menampar Tuyet yang terus memaksa. Tamparan ini menyadarkan Tuyet. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin kemudian menceritakan tentang keadaan ayahnya yang ditawan tentara. Ia harus menyerahkan sejumlah uang. Uang itu pernah dijanjikan Herbert. Jika tidak dapat memenuhi uang itu, ia harus menyerahkan kesuciannya kepada komandan yang menawan ayahnya. Karena situasi inilah ia nekat memaksa Alimin. Ia tidak sudi menyerahkan kesuciannya kepada komandan yang telah menawan ayahnya. Dia lebih sudi menyerahkan kesuciannya kepada Alimin yang selama ini baik terhadapnya.
Terimakasih.
Maaf panjang.
Shinta Dwitifani R. P.
BalasHapusXII IPA 3 / 32
1. Simpulan dari penokohan dan sudut pandang pelaku :
penokohan : Penggambaran watak pelaku cerita dalam novel yang terlihat secara fisik maupun batin.
Pada umumnya, pengarang novel menunjukkan watak pelaku ceritanya melalui:
(a) peristiwa yang dilakukan oleh pelaku cerita,
(b) hal-hal yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya,
(c) sikap pelaku dalam menghadapi peroalan yang ada dan
(d) penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
Berdasarkan sudut pandang (point of view) dan tinjauan tokoh, maka tokoh dalam novel sebagai karya fiksi seorang tokoh dapat saja dikatagorikan kedalam beberapa jenis penamaan sekaligus. misalnya sebagai tokoh utama protagonis ( tokoh utama yang bermuatan positrif), tokoh yang berkembang secara tipikal
a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
b. Tokoh Protagonis dan Antagonis
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
c.Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja )
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan ridak statis.
d. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanaya peristiwa-peristiwa yang terjadi
tokoh berkembang adalah kebalikan adari tokoh statis, maksudnya selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks
sudut pandang : Sudut pandang (point of view): cara khas pengarang dalam menyajikan cerita atau kisahnya.
Cara bercerita seorang pengarang novel satu dengan yang lainnya berbeda-beda, diantaranya:
(a) sudut pandang orang pertama,
(b) sudut pandang orang ketiga,
(c) sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view,
(d) sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view,
(e) amanat.
2. novel
judul :5cm
pengarang :Donny Dhirgantoro
penerbit : Grasindo
a. penokohan :
Arial(tokoh utama) = sosok yang paling ganteng di antara mereka. orang yang selalu santai, yang penting asik dan tenang.
Riani (tokoh utama) = seorang aktivis kampus yang cantik, cerdas dan mempunyai inner beauty.
Zafran (tokoh utama): seorang penyair yang selalu bimbang.
Ian (tokoh utama): orang yang menyukai tantangan.
Genta (tokoh utama): fans berat Riani. orang yang mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri.
Deniek (tokoh pendamping): pemberani dan setia kawan.
Berdasarkan teorinya, yang termasuk :
1. Tokoh Protagonis
Arial, Zafran, Riani, Ian, Genta dan Deniek
karena berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
2. Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
Sederhana : Riani dan Deniek
Bulat : Arial, Zafran, , Ian, Genta
Karena pada tokoh sederhana, tokoh-tokohnya tidak mengalami perubahan sikap.sedangkan pada tokoh bulat, tokoh-tokohnya mengalami perubahan sikap
3. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Statis = Riani dan Deniek
Berkembang = Arial, Zafran, Ian, Genta
Alasannya hampir sama dengan tokoh sederhana dan bulat. Sama-sama dilihat dari segi perubahan sikapnya.
Penjelasan singkat : buku ini menceritakan tentang persahabatan 5 anak muda yang menjadi tokoh sentral. Persahabatan yang telah terjalin lama dan selalu bertemu setiap waktu membuat mereka bosan dengan persahabatan ini. Kisah perjalanan mereka berlima ke puncak mahameru setelah mereka terpisah selama 3 bulan benar-benar luar biasa.
lanjutan Shinta Dwitifani R. P.
BalasHapussudut pandang : menurut saya, sudut pandang yang digunakan novel ini adalah sudut pandang orang ketiga. karena menggunakan kata ganti nama orang.dan pengarang tidak terlibat dalam cerita.sifatnya seperti menjadi pembaca saja.meskipun disini novel 5cm memiliki sudut pandang orang ketiga, namun pada setiap bab nya terdapat penggunaan kat "aku".yang disini "aku" untuk menerangkan tokoh yang sedang diceritakan oleh pengarang. bukan pengarang sendiri yang dimaksud.
amanat yang ada dalam novel ini adalah bagaimana kita memaknai hidup itu dan bagaimana kita menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya.dan juga kita diajarkan untuk jangan pernah putus asa dalam menggapai angan kita.
c. Tuyet
tokoh Tuyet menurut saya termasuk tokoh berkembang.Karena selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.Dalam cerita, tuyet adalah gadis baik-baik yang berteman dengan Aliman cukup lama. Tiba-tiba Tuyet mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. padahal Tuyet melakukan itu semua untuk membebaskan ayahnya.
Terima Kasih
Dimas Prakoso Dewa
BalasHapusXII IPA 3 / 12
menambahkan dari tugas yang lalu mungkin menjadi lebih baik.
1.A) penokohan atau perwatakan adalah unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Anda dapat memahami penokohan berdasarkan apa yang ditulis oleh pengarang. Penokohan adalh pelukisan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita, baik keadaan maupun keadaan batinnya.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perhatikanlah :
- apa yang dilakukan pelaku
- apa yang dikatakan pelaku
- bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan
- bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
Ditinjau dari cara dan hasil penggambarannya, ada empat macam perwatakan, yaitu sebagai berikut:
- Perwatakan statis, yaitu pelukisan watak sang tokoh tetap tidak berubah – ubah dari awal sampai akhir cerita.
- Perwatakan dinamis, yaitu watak sang tokoh berubah atau berkembang dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat sesuai dengan situasi yang dimasukinya.
- Perwatakan datar, yaitu watak sang tokoh disoroti hanya dari satu unsure atau satu dimensi saja.
- Perwatakan bulat, yaitu watak sang tokoh dilukiskan dari segala aspek.
B) Sudut pandang atau cara bercerita adalah kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah.
Ada beberapa macam sudut pandang atau cara bercerita.
a) Sudut pandang orang pertama
pengarang memakai istilah "aku" untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
b) Sudut pandang orang ketiga
pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan "dia".
c) Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan ceriita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntutan terhadap pembaca.
d) Sudut pandang serba tahu
pengarang seokah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkannya. Pengarang dapat mengomentari kelakuan para pelakunya dan ia dapat berbicara langsung dengan pembaca.
2. Judul : Laskar Pelangi
Karya : Andrea Hirata
a. Penokohannya ?
Dalam novel Laskar Pelangi ini tokoh Ikal sebagai pelaku utama karena hampir mendominasi seluruh isi cerita. Tokoh Ikal ini cukup dipentingkan karena merupakan tokoh utama sedangkan tokoh yang lain juga ada yang sering dimunculkan seperti Lintang yang merupakan sahabat Ikal dalam cerita laskar pelangi.
Ikal: baik hati, optimistis, pantang menyerah, penyuka
Arai: pintar, penuh inspirasi/ide baru, gigih, rajin,pantang menyerah
Jimbron: polos, gagap bicara, baik, sangat antusias pada kuda
Pak Balia : baik, bijaksana, pintar
Pak Mustar : galak, pemarah, berjiwa keras
Ibu Ikal: baik, penuh kasih sayang
Ayah Ikal : pendiam, sabar, penuh kasih sayang, bijaksana
b. Sudut Pandang
Hampir sebagian besar novel ini dituturkan dalam sudut pandang orang pertama, dengan Ikal sebagai tokoh utama. Cerita berkisar seputar kehidupan ikal dan kesembilan orang temannya dari mulai masuk SD hingga tumbuh dewasa. Anak-anak SD Muhamaddiyah inilah yang menamakan dirinya sebagai Laskar Pelangi dan semangat anak-anak ini dapat dijadikan sebagai panutan.
c. Menurut anda tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik Ismail tersebut tergolong tokoh statis ( statis character) atau tokoh berkembang ( developing character )? Berikanlah alasannya !
Tokoh Tuyet merupakan tokoh berkembang, karena tokoh Tuyet mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. Hal ini dapat dilihat dari perubahan sikap Tuyet kepada Alimin. Yang awalnya Tuyet misterius, polos, dan natural akan menjual keperawanannya kepada Alimin, demi sebuah bantuan yang ia harap akan ia dapatkan dari Alimin.
terima kasih.
Liana Suciati
BalasHapusXII IPA 3/18
1. - Penokohan merupakan unsur tersurat dalam suatu cerita tentang tokoh yang diceritakan dalam cerita tersebut. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam memahami watak pelaku cerita tersebut adalah :
- apa yang dilakukan oleh pelaku cerita
- apa yang dikatakan pelaku cerita
- sikap pelaku dalam menghadapi persoalan
- penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya
Macam-macam penokohan:
-Tokoh protagonis
-Tokoh antagonis
-Tokoh berkembang
-Tokoh statis
-Tokoh sederhana
-Tokoh bulat
- Sudut pandang adalah cara pengarang bercerita tentang isi novel tersebut dan tempat atau letak di mana seseorang melihat objek karangan.
Cara pengarang dalam membawakan cerita tersebut ada beberapa cara, yaitu :
- sudut pandang orang pertama,
- sudut pandang orang ketiga,
- sudut pandang pengarang sebagai pencerita
- sudut pandang serba tahu
- amanat.
2. Judul : Angel's Heart
Penulis : Luna Torashyngu
a. Penokohan
Angel : cewek yang baik tapi krena kebaikannya itu juga disalah gunakan oleh orang lain.
Rivi : cowok yang baik tetapi misterius.
Vera : teman Angel yang baik dan selalu menemani Angel.
Decky : baik tetapi kadang memiliki sifat yang keras.
b. Sudut pandang
Orang pertama sebagai pelaku utama karena dicerita tersebut menceritakan tentang kehidupan Angel dan Angel juga merupakan tokoh utama dalam novel ini.
c. Tokoh Tuyet merupakan jenis tokoh berkembang karena dalam novel tersebut Tuyet dari seorang gadis yang baik berubah menjadi gadis yang rela memberikan keperawanannya pada Alimin lelaki yang dianggapnya baik demi ekonominya, Tuyet berani melakukan itu karena ia menganggap Alimin seorang lelaki yang baik. Setelah mengerti masalah yang dihadapi Tuyet, Alimin menjadi kasihan dan membantunya. Tuyet dari mula ceritanya memiliki watak baik lalu berubah dikarenakan ekonomi yang melanda hidupnya tetapi akhirnya Alimin mau membantunya.
lanjutan. .
BalasHapus4.Sulistianingsih
a.Melalui penggambaran perilakunya:
Suli langsung merangkul anakya dan menciuminya seakan melunaskan nazar yang sudah lama dikandung.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Claire, kalau kamu sudah mengantuk dan mau segera tidur, tunggu dulu, ya? Biar mbok nem bereskan tempat tidur kalian dan pasang obat nyamuk." Dari cuplikan diatas dapat diketahui bahwa Sulistianingsih mempunyai peran yang protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
5.Lantip
a.Melalui penggambaran perilakunya:
Tak luput Lantip pun ikut menawarkan makanan khas jawa itu kepada Claire.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Kalau sudah hilang capek kalian, besok-besok kalian ganti main dan makan di rumah kami.”
* Dari cuplikan diatas dapat diketahui bahwa Lantip mempunyai peran yang protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
6.Halimah
a.Melalui penggambaran perilakunya:
Sambil menunggu Suli dan Halimah menyiapkan makanan.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Etek nanti masak masakan padang buat Claire. Maukan Claire?”
* Dari cuplikan diatas dapat diketahui bahwa Halimah mempunyai peran yang protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
7.Jannet
a.Melalui penggambaran perilakunya:
Jannet segera menyuruh pelayan untuk menyiapkan itu semua. Mereka segera minum setelah pelayan datang membawa minuman.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Ayo Claire, ambilah. Jangan malu-malu. Ini hadiah dari auntie, kok.”
II. ANTAGONIS
1. Tommi
a.Melalui penggambaran oleh tokoh lain:
Eko merah padam menahan geram setelah mendengar ucapan pamannya itu.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Eko sudah berapa tahun di Amerika, kok masih sawo mateng saja kulitmu? Tapi disana kulit begitu yang paling laku ya, Ko, Claire? Dan kau, Claire, putih seperti batu pualam, rambutmu hitam kecoklat-coklatan, hidungmu mancung meski tidak semancung Yahudi-yahudi kebanyakan. Wah, sempurna betul. Cuantik Ko Istimu.”
b.sudut pandang (point of view)
pada novel ini menggunakan sudut pandang : pengarang sebagai pencerita (objective point of view). Yang artinya : pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. pembaca hanya dapat menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntunan terhadap pembaca.
c. karena dalam isi novel tsb. sikap tuyet berkembang. "tuyet gadis vietnam selatan, terjepit di antara niat menyelamatkan ayahnya, dengan kekuasaan represif yang mengancam. dengan susah payah dia berjuang menjaga kehormatannya." dan dari kutipan ini tersirat bahwa sikap tuyet berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya, serta sisi kepribadiannya.
sekian , terima kasih.
assalamu'alaikum wr. wb.
Merissadatul F
BalasHapusXII IPA3/20
1.A.Penokohan adalah pelukisan tokoh cerita novel dan keadaannya baik lahir maupun batin. Penokohan dapat dilihat dari apa yang dilakukan oleh pelaku, apa yang dikatakan, sikap pelaku dalam menghadapi persoalan, juga dari penilaian tokoh lain terhadap dirinya.
Kategori :
1. tokoh utama dan tambahan : Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
2. Tokoh protagonis dan antagonis :
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
3. Sederhana dan bulat :
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja ) contoh siti nurbaya karena tokoh tersebut digambarkan dengan satu watak yaitu baik, dari awal cerita hingga akhir.
- tidak memberikan efek kejutan kepada pembaca
sehingga bersifat statis dan tidak mengalami perubahan sifat.
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan ridak statis.
B.Sudut pandang pelaku adalah cara bercerita pengarang novel yang dapat dilihat dari
1)sudut pandang orang pertama
2)sudut pandang orang ketiga
3)sudut pandang pengarang sebagai pencerita
4)sudut pandang pengarang serba tahu
5)amanat
2.judul:para priyayi 2
pengarang : umar kayyam
A.penokohan
I. PROTAGONIS
1. Eko
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Berbakti kepada rakyat dan Negara! Ya. ini janjiku kepada orang tua saya, kepada seluruh keluarga besar saya.”
2.Claire Levin
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Claire dan Eko akan selalu merindukan Bapak, Ibu, paman Lantip dan bibi halimah. Terima kasih Atas
semuanya…..”
3.Harimurti
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Saya Harimurti, bapaknya Eko. Jadi, bapakmu juga. Dan ini Etek halimah dan pakde Lantip. Kenalkan saja ya,
Claire.”
4.Sulistianingsih
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Claire, kalau kamu sudah mengantuk dan mau segera tidur, tunggu dulu, ya? Biar mbok nem bereskan tempattidur kalian dan pasang obat nyamuk.
5.Lantip
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Kalau sudah hilang capek kalian, besok-besok kalian ganti main dan makan di rumah kami.”
6.Halimah
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Etek nanti masak masakan padang buat Claire. Maukan Claire?”
7.Jannet
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Ayo Claire, ambilah. Jangan malu-malu. Ini hadiah dari auntie, kok.”
II. ANTAGONIS
1. Tommi
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Eko sudah berapa tahun di Amerika, kok masih sawo mateng saja kulitmu? Tapi disana kulit begitu yang paling
laku ya, Ko, Claire? Dan kau, Claire, putih seperti batu pualam, rambutmu hitam kecoklat-coklatan, hidungmu
mancung meski tidak semancung Yahudi-yahudi kebanyakan. Wah, sempurna betul. Cuantik Ko Istimu.”
berlanjut....
Merissadatul F
BalasHapusXII IPA3/20
1.A.Penokohan adalah pelukisan tokoh cerita novel dan keadaannya baik lahir maupun batin. Penokohan dapat dilihat dari apa yang dilakukan oleh pelaku, apa yang dikatakan, sikap pelaku dalam menghadapi persoalan, juga dari penilaian tokoh lain terhadap dirinya.
Kategori :
1. tokoh utama dan tambahan : Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
2. Tokoh protagonis dan antagonis :
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
3. Sederhana dan bulat :
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja ) contoh siti nurbaya karena tokoh tersebut digambarkan dengan satu watak yaitu baik, dari awal cerita hingga akhir.
- tidak memberikan efek kejutan kepada pembaca
sehingga bersifat statis dan tidak mengalami perubahan sifat.
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan ridak statis.
B.Sudut Pandang : Cara pengarang bercerita tentang isi novel tersebut.
Cara pengarang dalam membawakan cerita tersebut ada beberapa cara, yaitu :
a. sudut pandang orang pertama,
b. sudut pandang orang ketiga,
c. sudut pandang pengarang sebagai pencerita
d. sudut pandang serba tahu
e. amanat.
2.judul:para priyayi 2
pengarang:umar kayyam
A.penokohan
I. PROTAGONIS
1. Eko
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Berbakti kepada rakyat dan Negara! Ya. ini janjiku kepada orang tua saya, kepada seluruh keluarga besar saya.”
2.Claire Levin
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Claire dan Eko akan selalu merindukan Bapak, Ibu, paman Lantip dan bibi halimah. Terima kasih Atas
semuanya…..”
3.Harimurti
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Saya Harimurti, bapaknya Eko. Jadi, bapakmu juga. Dan ini Etek halimah dan pakde Lantip. Kenalkan saja ya,
Claire.”
4.Sulistianingsih
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Claire, kalau kamu sudah mengantuk dan mau segera tidur, tunggu dulu, ya? Biar mbok nem bereskan tempattidur kalian dan pasang obat nyamuk."
berlanjut...
Merissa lanjutan
BalasHapus5.Lantip
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Kalau sudah hilang capek kalian, besok-besok kalian ganti main dan makan di rumah kami.”
6.Halimah
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Etek nanti masak masakan padang buat Claire. Maukan Claire?”
7.Jannet
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Ayo Claire, ambilah. Jangan malu-malu. Ini hadiah dari auntie, kok.”
II. ANTAGONIS
1. Tommi
Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Eko sudah berapa tahun di Amerika, kok masih sawo mateng saja kulitmu? Tapi disana kulit begitu yang paling
laku ya, Ko, Claire? Dan kau, Claire, putih seperti batu pualam, rambutmu hitam kecoklat-coklatan, hidungmu
mancung meski tidak semancung Yahudi-yahudi kebanyakan. Wah, sempurna betul. Cuantik Ko Istimu.”
2.B. sudut pandang novel ini adalah orang ketiga serba tahu, karena dalam novel ini si pengarang tidak terdapat dalam cerita tetapi dia mengetahui semua tentang jalan cerita novel ini
berlanjut..
merissa lanjutan terakhir..
BalasHapusC. penokohan Tuyet dalam novel Tuyet merupakan penokohan yang berkembang, karena terjadinya berubahan sikap dan sifat Tuyet terhadap Alimin yang selama ini sudah baik padanya. Disitu diceritakan bahwa Tuyet terpaksa menyerahkan kehormatannya pada Alimin daripada ia memberikan kehormatanya untuk komandan tersebut, karena untuk mendapat uang agar dapat membebaskan ayahnya yang sedang ditawan komandan. Lalu Aliminpun menampar Tuyet dan akhirnya Tuyet sadar dan meminta maaf atas perbuatanya lalu dia menceritakan maksdunya pada Alimin, kemudian Alimin pun berusaha membantu mencari uang agar dapat membebaskan ayah Tuyet. Alimin berusaha mencari pinjaman uang dari teman-temannya dan juga ayah Nana Thi, kekasihnya. Akhirnya usaha Alimin berhasil dalam mengumpulkan uang tersebut meski tanpa bantuan dari ayah kekasihnya, kiriman dari Herbertpun datang dengan uang itu dia akan membebaskan ayah Tuyet dari sandera komandan Vietnam tetapi sesampainya dirumah Tuyet, Alimin hanya menemukan secarik surat yang tak lain dari Tuyet. Bahwa ayahnya telah bebas karena Tuyet menyerahkan kehormatannya pada komandan tersebut.
-maaf pak agak susah mengirimnya jadi ada yang double-
BAYU RIZKYAWAN
BalasHapusXII IPA 4 / 07
reanalisis petanyaan no 2 :
2. a. novel berjudul "JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2” merupakan sebuah novel setebal 184 halaman karya penulis ternama Indonesia Umar Kayam. Novel ini menceritakan kisah seorang pemuda pribumi Indonesia yang belajar menuntut ilmu di Negeri Paman Sam.
sesuai teori penokohan pada bse hal 70. no 4. serta teori Menurut Sumardjo dan Saini :
a.PENOKOHAN :
Dari cuplikan sinopsis novel “JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2” di atas, dapat diketahui bahwa unsur intrinsic yaitu penokohan begitu terlihat dengan berbagai macam karakteristiknya. Adapun tokoh yang terdapat dalam novel ini adalah :
1.TOKOH UTAMA
Eko Harimurti
2.TOKOH SAMPINGAN:
Claire Levin
Harimurti ( Ayah Eko )
Sulistianingsih ( Ibu Eko )
Lantip (paman Eko )
Halimah ( Bibi Eko )
Tommi ( Paman Eko )
Jannet ( Istri Tommi )
Sedangkan peranan tokoh yang digambarkan melalui sifatnya dalam novel “JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2” ini adalah :
1.TOKOH PROTAGONIS:
Eko
Harimurti
Sulistianingsih
Lantip
Halimah
Claire
Jannet
2. TOKOH ANTAGONIS:
Tommi
ANALISIS PENOKOHAN
I. PROTAGONIS
1. Eko
a.Melalui penggambaran perilakunya:
Tidak lupa Eko mengirim surat ke Indonesia untuk mendapatkan restu dari Orang tuanya karena akan menikahi Claire.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Berbakti kepada rakyat dan Negara! Ya. ini janjiku kepada orang tua saya, kepada seluruh keluarga besar saya.”
* Dari cuplikan diatas dapat diketahui bahwa Eko mempunyai peran yang protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
2.Claire Levin
a.Melalui penggambaran perilakunya: Claire pun tidak dapat tidak selain mencobanya,lauk demi lauk yang ditawarkan Haru dan Suli.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Claire dan Eko akan selalu merindukan Bapak, Ibu, paman Lantip dan bibi halimah. Terima kasih Atas semuanya…..”
* Dari cuplikan diatas dapat diketahui bahwa Claire mempunyai peran yang protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
3.Harimurti
a.Melalui penggambaran perilakunya:
Dan Harimurti dengan terampilanya memainkan pengantarnya , dan anak-anak mereka menikmati makananya dengan manja.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Saya Harimurti, bapaknya Eko. Jadi, bapakmu juga. Dan ini Etek halimah dan pakde Lantip. Kenalkan saja ya,Claire.”
Dari cuplikan diatas dapat diketahui bahwa Harimurti mempunyai peran yang protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
lanjut ..
maaf pak saya posting hampir kesekian kalinya ..
error ..
Nama : Aimatul Cholifah S
BalasHapuskELAS: xii ipa3/01
Berdasarkan analisis penokohan dan sudut pandang pelaku yang telah dilakukan maka terdapat beberapa kekurangan berdasarkan penilaian akhir.Karena itu lewat ruang reanalisis tersebut hendaknya hasil yang diperoleh akan lebih sempurna dari analisis awal .Analisis penokohan tersebut ditinjau ulang maka ;
Pemahaman menurut Kenny:
A)penokohan atau perwatakan adalah unsur yang tersurat dalam sebuah cerita.Kita dapat memahami penokohan berdasarkan apa yang ditulis oleh pengarang. Penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita, baik keadaan maupun keadaan batinnya.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perhatikanlah :
- apa yang dilakukan pelaku cerita.
- apa yang dikatakan pelaku,
- bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan.
- bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya,
B) Sudut pandang atau cara bercerita adalah kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah.
Ada beberapa macam sudut pandang atau cara bercerita.
a) Sudut pandang orang pertama
pengarang memakai istilah "aku" untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
b) Sudut pandang orang ketiga
pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan "dia".
c) Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan ceriita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntutan terhadap pembaca.
d) Sudut pandang serba tahu
pengarang seokah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkannya. Pengarang dapat mengomentari kelakuan para pelakunya dan ia dapat berbicara langsung dengan pembaca.
lanjutan.....>>>>
Nama: Dian Ayu Budiani
BalasHapusKelas: XII IPA 4/12
1.A.Penokohan adalah penggambaran sifat pelaku, watak maupun tingkah laku pelaku atau tokoh dalam cerita novel tersebut. Penokohan dapat dibagi menjadi:
a. Tokoh Utama yaitu tokoh yang mendominasi peran utama dan menjadi pokok bahasan dalam cerita novel tersebut
b. Tokoh tambahan yaitu tokoh pelengkap yang tidak terlalu penting keberadaannya
c. Tokoh protagonist yaitu tokoh yang sifatnya positif dan baik dalam cerita tersebut
d.Tokoh antagonis yaitu tokoh yang sifatnya jahat, licik dan berkesan negatif
e. Tokoh sederhana atau bulat yaitu tokoh yang hanya memiliki 1 sifat saja sehingga tidak menimbulkan kejutan dalam novel tersebut
f. Tokoh statis atau berkembang yaitu tokoh berubah watak atau sifatnya mengikuti konflik yang terjadi
B.Sudut pandang adalah penempatan seorang pengarang dalam suatu novel untuk menceritakan kisah dari novel tersebut . Sudut pandang atau Point of view dapat dibagi menjadi:
a.Sudut pandang orang pertama
b.Sudut pandang orang ketiga
c. Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
d.Sudut pandang serba tahu (omniscient point of view)
e.Amanat
2.Membaca novel Dealova
Pengarang: Dyan Nuranindya
Tokoh: Kara
a.Kara merupakan tokoh utama didalam novel ini yang selalu menjadi pokok bahasan. Dimana Kara dalam cerita ini digambarkan sebagai cewek tomboy jago bermain basket tetapi agak cuek dengan lelaki disekitarnya . Selain itu Kara mempunyai sifat protagonist, terbukti pada saat Dira yang tengah babak belur dihajar oleh musuh-musuhnya Kara dengan hati iba ikhlas menolongnya. Kara juga termasuk tokoh berkembang yang wataknya bisa berubah mengikuti konflik yang terjadi.
b.Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah orang ketiga dimana pengarang menggunakan istilah “dia” yang sepertinya menceritakan orang lain.
c.Menurut saya tokoh Tuyet adalah tokoh yang berkembang karena terlihat dari perubahan watak dan sikap Tuyet yang juga ikut membangun konflik dalam cerita tersebut.
hardian bimanto XII p3/15
BalasHapus1. penokohan:merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita.Pelukisan mengenai pelaku atau tokoh cerita,baik keadaan lahirnya maupun keadaan batinnya
sudut pandang
a. sudut pandang orang pertama: pengarang memakai istilah aku
b.sudut pandang orang ketiga: pengarang memilih salah satu seoarang tokohnya untuk ceritakan orang lain dengan kata dia
c.sudut pandang pengarang sebagai pencerita:pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara
d.sudut pandang serba tahu:pengarang seolah serba tahu akan segalanya.
e.amanat:yang hendak di sampaikan pengarang kepada pembaca
2.judul: cermin-cermin hati
pengarang: M. Irfan Hidayatullah
sumber: Novel Dan Gue Bukan Robot karya
tokoh: Adi dan Ima
a.penokohannya:Adi seorang anak laki-laki SMU Permata yang berada pada wilayah transisi dewasa.dalam novel ini adi berada puncak kebingunan ia keluar dari dunia geng motornya karena bisikan hatinya ia berada pada tempat yang salah.
Ima: seorang wanita yang baik hati yang mau memberikan masukan kepada temanya untuk keluar dari geng motor.
dan memberikan nasihat untuk merubah sikapnya adi yang begitu jelek
b.pengarang menggunakan sudut pandang orang ke tiga karena terdapat kalimat yang menggunakan kata 'dia'.
C.Tokoh tuyet merupakan tokoh berkembang karena perubahan watak dan sikap.
Ayu Seputri Rosmarini
BalasHapusXII – IPA 3 / 09
Dari hasil reanalisis saya dapat menyimpulkan :
1. Penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku cerita tersebut.
Penokohan dalam novel dapat dilihat dari :
• apa yang dilakukan oleh pelaku cerita.
• apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya.
• bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada.
• bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
Berdasarkan sudut pandang (point of view) dan tinjauan tokoh, maka tokoh dalam novel sebagai karya fiksi seorang tokoh dapat saja dikatagorikan kedalam beberapa jenis penamaan sekaligus.
a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
b. Tokoh Protagonis dan Antagonis
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
c.Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja )
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan ridak statis.
d. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanaya peristiwa-peristiwa yang terjadi
Tokoh berkembang adalah tokoh yang selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks
Sudut pandang pelaku (point of view) adalah bagaimana seorang pengarang/penulis memosisikan dirinya dalam menyampaikan ceritanya. Macam sudut pandang pengarang :
• Sudut pandang orang pertama
pengarang memakai istilah "aku" untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
• Sudut pandang orang ketiga
pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan "dia".
• Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan ceriita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntutan terhadap pembaca.
• Sudut pandang serba tahu
pengarang seokah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkannya. Pengarang dapat mengomentari kelakuan para pelakunya dan ia dapat berbicara langsung dengan pembaca.
Ayu Seputri Rosmarini
BalasHapusXII – IPA 3 / 09
Dari hasil reanalisis saya dapat menyimpulkan :
1. Penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku cerita tersebut.
Penokohan dalam novel dapat dilihat dari :
• apa yang dilakukan oleh pelaku cerita.
• apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya.
• bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada.
• bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
Berdasarkan sudut pandang (point of view) dan tinjauan tokoh, maka tokoh dalam novel sebagai karya fiksi seorang tokoh dapat saja dikatagorikan kedalam beberapa jenis penamaan sekaligus.
a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
b. Tokoh Protagonis dan Antagonis
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
c.Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja )
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan ridak statis.
d. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanaya peristiwa-peristiwa yang terjadi
Tokoh berkembang adalah tokoh yang selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks
Sudut pandang pelaku (point of view) adalah bagaimana seorang pengarang/penulis memosisikan dirinya dalam menyampaikan ceritanya. Macam sudut pandang pengarang :
• Sudut pandang orang pertama
pengarang memakai istilah "aku" untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
• Sudut pandang orang ketiga
pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan "dia".
• Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan ceriita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntutan terhadap pembaca.
• Sudut pandang serba tahu
pengarang seokah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkannya. Pengarang dapat mengomentari kelakuan para pelakunya dan ia dapat berbicara langsung dengan pembaca.
lanjutan >>
BalasHapusAyu Seputri Rosmarini
XII - IPA 3 / 09
2. Judul Novel : Di Sydney Cintaku Berlabuh - Sydney, Here I Come!
Karya : Mira W.
a. Di novel ini terdapat tokoh Baskara dan Sandy. Baskara adalah seorang remaja yang biasa saja, tidak percaya diri, selalu minder dengan kakaknya yang ganteng dan selalu mendapatkan wanita cantik. Sampai akhirnya dia mengejar seorang wanita bule yang cantik, Sandy, untuk dapat menyaingi kakaknya. Dalam pengejaran cintanya itu dia banyak melakukan hal-hal bodoh demi dapat mengalahkan kakaknya.
•Tokoh Baskara merupakan tokoh utama karena mendominasi dalam novel ini dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. Sedangkan tokoh Sandy (pacar Baskara yang seorang bule) adalah tokoh pembantu karena kemunculannya dalam novel sedikit. Tokoh Utama sangat menentukan alur atau plot novel dan dari tokoh utamanya konflik-konflik dalam novel dapat dibangun.
b. Sudut Pandang : Sudut pandang pengarang sebagai pencerita karena pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan ceriita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntutan terhadap pembaca.
c. Tokoh berkembang karena mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
Dalam novel tersebut diceritakan : Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya.
• Masalah lain yang dihadapi Alimin adalah Alimin berjanji pada Tuyet akan membantu mengumpulkan uang guna membebaskan ayah Tuyet. Alimin pun berusaha untuk meminjam uang pada teman-temannya. Meskipun pada akhirnya Alimin berhasil mengumpulkan uang tersebut tetapi Tuyet sudah terlanjur menyerahkan kesuciannya kepada komandan.
• Nasib Tokoh Tuyet adalah kejadian yang memasyarakat saat itu karena hanya demi sejumlah uang yang tidak bisa dibayarkan untuk menebus keluarga yang ditawan maka seorang gadis harus rela menyerahkan kesuciannya. Pada jaman itu seorang yang berkuasa dapat melakukan hal yang semena-mena terhadap para perempuan hanya untuk melampiaskan kepuasan mereka pribadi.
- Maaf, pak kalau hasil reanalisis saya masih kurang pengembangannya. Terima Kasih -
AQMARINA KHOLISHAH 12 IPA4/O6
BalasHapus1A.Penokohan:
penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita
dan sebuah pelukisan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun keadaan batinya.
Untuk mengetahuai watak pelaku cerita perhatikan:
a.apa yang dilakukan oleh pelaku
b.apa yang dikatakan oleh pelaku
c.bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan
d.bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
B.sudut pandang (point of view)
sudut pandang atau cara bercerita adalah kedudukan pencerita dalam memebawakan cerita atau kisah.
Ada beberapa macam sudut pandang atau bercerita.
a.sudut pandang orang pertama:
pengarang memakai istilah aku untuk menceritakan pengalaman sindiri
b.sudut pandang orang ketiga:
tokoh yang diceritakan itu disebut dengan dia
c. sudut pandang pengarang sebagai pencerita
pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi , seolah-olah pembaca menonton
pementasan sandiwara.
d. sudut pandang serba tahu:
pengarang seolah serba tahu akan segalanya, ia dapat mengomentari kelakuan para
pelakunya dan ia dapat berbicara langsung dengan pembaca.
2.
. Judul Buku : Sisi Cinta Sissy
Pengarang : Lusi Wulan
a.penokohan:
a. Sissy
Bandel : Oya, dan sepeti biasa Mama titip pesan ke kamu supaya nurut sama kakaknya dan papanya, kerja yang benar, jangan bandel kayak yang sudah-sudah dan jangan pacaran melulu..” ujar Dira nyengir.
Bnyak akal : Sekali lagi namanya juga sekantor, biar selihai bagaimanapun menghindar-hindar, tetap aja ada kemungkinan ‘kepergok’ (hal 13)
Periang : “Dan kamu wanita, tanpa ragu jongkok di tepi jalan, memberi ucapan terima kasih dengan sangat tulus…, dan sangat riang…, tidak perlulah dianggap sebagai hutang. (hal 23)
Lucu : Oya, satu lagi yang menggemaskan dari diri perempuan itu, celotehnya yang lucu dan apa adanya….(hal 58)
b. Ronana
Latah : Ronan yang latah ikutan mengelus-elus jidatnya yang mulus-mulus aja tidak ada benjol, hanya sedikit kerut efek dari penuaan dini. (hal 5)
Genit : Iiiiih… Ronana genit!” seru Sissy dengan meniru gaya centil Ronan. (hal 5)
c. Dira
Usil : “Siapa yang bilang kamu goblok…, penyalit menahun… hihihi…” celetuk Dira asal. (hal 9)
Tegas : “Ingat Sy, jangan sampai timbul gosip atau apalah yang tidak mengenakkan di kantor ini tentang salah satu dari kita. (hal 15)
Emosi : Baginya, Rizal selalu dapat memberinya ketenangan, sementara dirinya adalah orang yang gampang meledak. (hal 46)
d. Sebastian
Baik : “Tanpa menunggu jawaban Sissy yang tak berkedip mendongakkan wajah tinggi sekali, pria ini langsung ikut jongkok dan mencoba menarik sepatu Sissy yang terjepit. (hal 10)
Perhatian : “Obatnya diminum dulu ya, biar sakitnya agak reda” ucap Sebastian sambil menyodorkan obat dan air putih kepada Sissy. (hal 19)
Kalem : Sebastian menjawab kalem, menenangkan Dira yang super heboh. (hal 20)
Ramah : Novi blak-blakan kepada Sebastian, karena Sebastian selalu bersikap simpatik dan ramah kepadanya. (hal 56)
Ayu Ryan Prameswari
BalasHapusXII IPA 3/08
Assalamualaikum wr.wb
Berdasarkan reanalisis penokohan dan sudut pandang (point of view) buku novel, saya menyimpulkan bahwa:
1) -Penokohan: Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersirat dalam sebuah cerita, yakni pelukisan watak pelaku cerita dalam novel yang terlihat secara fisik maupun batin.
Untuk mengetahui pengarang novel menunjukkan watak pelaku ceritanya, yang perlu diperhatikan:
(a) peristiwa yang dilakukan oleh pelaku cerita,
(b) hal-hal yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya,
(c) sikap pelaku dalam menghadapi peroalan yang ada dan
(d) penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
Berdasarkan sudut pandang (point of view) dan tinjauan tokoh, maka tokoh dalam novel sebagai karya fiksi seorang tokoh dapat saja dikatagorikan kedalam beberapa jenis penamaan sekaligus. misalnya sebagai tokoh utama protagonis ( tokoh utama yang bermuatan positif), tokoh yang berkembang secara tipikal .
a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
b. Tokoh Protagonis dan Antagonis
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
c.Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja )
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan ridak statis.
d. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanaya peristiwa-peristiwa yang terjadi
tokoh berkembang adalah kebalikan adari tokoh statis, maksudnya selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks
-Sudut pandang (point of view): cara khas pengarang dalam membawakan suatu cerita / kisah.
Cara pandang seorang pengarang novel satu dengan yang lainnya berbeda-beda, diantaranya:
(a) sudut pandang orang pertama: Pengarang memakai istilah kata 'aku', seolah-lah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
(b) sudut pandang orang ketiga: Pengarang menggunakan salah seoarng tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan dia.
(c) sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view: Pengarang tidak memebri tuntunan/petunujuk terhadap para pembaca, melainkan para pembaca yang harus bisa menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog dan perbuatan para pelakunya.
(d) sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view: Pengarang serba tahu. Bisa melengakapi keadaan suatu cerita.
(e) amanat: Dalam amanat ini biasanya terkandung petuah-petuah/nasihat-nasihat, ajakan maupun larangan.
Lanjutan Tyas Juwitasari Djoyo
BalasHapusXII IPA 4 / 33
2. Judul : Edensor (novel ketiga dari tetralogi laskar pelangi)
Karya : Andrea Hirata
a. Penokohan
Tokoh : Ikal (tokoh utama) dan Arai
Ikal : selalu ingin tahu banyak hal yang belum pernah ia alami. Tidak mudah putus asa. penjelasan: meskipun ikal tergolong miskin, namun ia mampu mencapai keinginannya untuk melanjutkan sekolah ke sorbonne, paris dan dapat menginjakkan kakinya langsung ke paris sesuai dengan mimpinya.
Arai : pantang menyerah dalam hidupnya dan memiliki watak yang sama dengan ikal tidak putus asa. penjelasan : pada saat ia kesusahan jatuh sakit, namun ia tetap menyemangati ikal. Selain itu, arai juga tergolong miskin tapi mampu merasakan menjadi mahasiswa universitas Sorbonne.
b. Sudut pandang
Novel dalam cerita ini menggunakan sudut pandang orang pertama. Sesuai dengan kesimpulan saya diatas, tokoh utama menggunakan kata "aku".
contoh : aku dan arai bisa menjadi almamater universitas sorbonne.
c. Tuyet
Tokoh tuyet merupakan tokoh berkembang.
Alasannya, tuyet yang awalnya memiliki hati baik untuk membebaskan ayahnya dari tawanan musuh karena keadaan memaksa tiba-tiba ia berubah menjadi wanita yang nekat memaksakan kehendaknya untuk melakukan hal yang tidak pantas. Namun, setelah alimin menampar dan menyadarinya, watak Tuyet kembali lagi dengan memohon maaf kepada Alimin.
sekian pak reanalisis dari saya apabila ada kekurangan saya mohon maaf pak.
terimakasih.
lanjutan
BalasHapusAQMARINA KHOLISHAH 12 IPA4/06
e. Melviana
Tomboi : “Hahaha… syukurin! Makanya, udah ditolongin tuh bilang terima kasih, jangan malah ngibrit, coy!” komentar Melvi, sepupu Sissy yang tomboi. (hal 14)
f. Wiwid
Usil : “Wah belum seminggu kerja bareng, sudah ada panggilan kesayangan nih,” celetuk Wiwid dari bagian HRD, teman terdekatnya di kantor, sambil cengar-cengir. (hal 15)
Kalem : “Kenapa kamu ini?” Wiwid bertanya kalem, lengkap dengan logat Jawanya. (hal 24)
g. Eva
Tukang gosip: Bersamaan dengan itu, Eva, cewek yang hobi membicarakan ‘sosok menonjol’ dimanapun dan kapanpun sejauh matanya bisa memandang. (hal 23)
h. Pak Sadewo
Otoriter : Ketika papnya menyetujui mereka, keadaan tidak bertambah lebih baik. Banyak syarat dan tuntutan atas dirinya. (hal 29)
i. Rizal
Perhatian : Rizal mengelus punggung Dira menenangkan pacarnya itu. (hal 45)
j. Tobias
Petualang : Tentunya ia berkeliling ke berbagai tempat di tanah air sampai ke negara-negara lain. (hal 39)
Usil : “Ayolah…wajahmu itu nggak bisa berbohong, Sissy sayang… Aku nggak bisa tidur kalau pulang wajahmu masih seperti ini.” (hal 41)
k. Novi
Ingin tahu : “Hah, mereka ngapain aja?” Novi menjadi tertarik kalau membicarakan pegawai keren seperti Sebastian. (hal 51)
l. Alex
Suka hura-hura: “Itu memang ulah Alex. Orangnya suka hura-hura. (hal 30)
m. Mama
Perhatian : Mama khawatir lihat Dira kuyu seperti itu. (hal 69)
Baik : “Sudahlah Sy. Mama hidup hanya untuk kalian, jadi yang menjadi masalah kalian, otomatis menjadi masalah mama juga.” (hal 72)
B.sudut pandang:
. Sudut Pandang : sudut pandang KETIGA, karena pengarang memilih salah satu tokohnya untuk menceritakan orang lain
3 TUYET: menurut pendapat saya tokoh tuyet merupakan tokoh berkembang karena memilki watak yang berbeda pada setiap kejadian/konflik cerita.contoh pada sebuah kejadian tuyet yang pertama mempunyai perangai yang baik dan santun ketika berkenaln dengan sosok alimin, tetapi begitu dia menginjak hubungan yang lebih akrab dengan alimin, dia mengajak alimin untuk melakukan perbuatan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh pasangan yang bukan muhrim.dari situ kita mengenal watak keambiguan sosok tokoh tuyet.
_Jazakumullah khairan katsira_
2) a.Penokohan dalam Novel yang berjudul :
BalasHapus"Arwah yang suka bernyanyi" karangan Donatus A.Nugroho
Tokoh utama yang terdapat dalam novel ini adalah :
-Miko(tokoh utama):sosok anak laki-laki yang bertanggung jawab dan peduli terhadap masalah keluarga, namun ia mempunyai sifat emosional.
-Pak Wisnu(tokoh utama):sosok tetangga yang ramah terhadap keadaan disekitarnya.
-Niar(tokoh utama):sosok anak perempuan polos yang periang dan senang bernyanyi, namun karena suatu keadaan membuat ia menjadi gila dan akhirnya ia dibunuh oleh ayah kandungnya, hingga menjadi arwah penasaran.
-Karmila(tokoh utama):adik Miko yang baik dan polos yang dirasuki oleh arwah Niar.
-Ibu Wibi(tokoh pendamping):sosok ibu yang baik dan selalu mengalah.
-Pak Wibisono(tokoh pendamping):sosok ayah yang sayang terhadap keluarga, emosi dan temperamental.
-Pak Sindhu(tokoh tambahan):sosok ayah yang jahat,tega membunuh anaknya sendir yang bernama Niar.
Berdasarkan teori, yang tergolong :
1.Tokoh Protagonis :
Miko,Pak Wisnu
Berdasarkan teori, maka yang tergolong :
1.Tokoh Protagonis:Miko,Pak Wisnu
2.Tokoh Antagonis:Pak Sindhu
3.Tokoh Sederhana:Ibu Wibisono, Tokoh Ibu Wibison tidak memiliki sifat dan tiongkah laku yang dapat memberikan efek kejutan bagi pembaca. Sehingga sifat kehidupannya bersifat datar atau monoton, maksudnya hanya mencerminkan satu sifat tertentu saja (baik).
4.Tokoh Bulat:Niar,karena Tokoh Niar dalam cerita selalu memberikan kejutan.
5.Tokoh Statis:Pak Wibisono, karena Tokoh Pak Wibisono yang memiliki sikap dan watak relaltif tetap, tidak berkembang sejak awal hingga akhir cerita.
6.Tokoh berkembang:Karmila, karena Tokoh Karmila dalam cerita ini memberikan kejutan karena Karmila yang dirasukimoleh arwah Niar.
b.sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sudut pandang orang ketiga, karena memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain.Ada kata ia, dia dan sebutan nama.
Berikut kutipan cerita :
"Balonku ada lima... rupa-rupa warnanya... hitam putih...."
"Mila!" gerakan Miko terhenti. Selanjutnya ia berdiri dan memandang tingkah adiknya dengan seksama.
c.Menurut saya tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik Ismail adalah Tokoh berkembang, karena tokoh selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. Contoh :
"Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak. Tamparan Alimin ternyata telah menyadark
an Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin."
Disini, Tuyet mengalami perubahan karakter setelah ia ditampar oleh Alimin, dia sadar akan perbuatan yang memaksa Alimin untuk berbuat hal yang tidak pantas itu tidak baik .
Sekian uraian penjelasan dari saya pak, mohon maaf bila masih terdapat kekuarangan...
Terima Kasih karena bapak masih memberikan kesempatan...Wassalamualaikum wr.wb...
M. Choirul Usroh
BalasHapusXII IPA4 / 24
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
1. Penokohan/karakterisasi adalah cara penulis menggambarkan tokoh-tokohnya. Apakah penulis menggambarkan tokohnya:
* realistis atau tidak realistis.
Realistis adalah sebagaimana manusia pada umumnya, mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tidak realistis sebaliknya adalah penggambaran tokoh yang berlebihan: yang baik digambarkan baik sekali tanpa kekurangan seperti superman, sedangkan yang buruk atau jahat digambarkan kelewat jahat tanpa ada setitik kebaikan (contoh lain: yang beruntung selalu beruntung, yang malang terlalu malang).
* karikaturis
Penggambaran tokoh yang ringkas dengan berlebih-lebihan menekankan ciri-cirinya yang menonjol. Penggambaran ini digunakan untuk maksud meledek, mengejek ataupun menyindir. Sering karenanya tokoh tampil lucu.
* stereotipical
Penggambaran tokoh yang digunakan hanya untuk mewakili gambaran umum yang dimiliki masyarakat tentang kelompok tertentu. Misalnya seorang tokoh wanita yang stereotypical adalah lemah, suka menangis dll.
Penokohan sendiri di bagi lagi yaitu :
a. Tokoh Utama yaitu tokoh yang mendominasi peran utama dan menjadi pokok bahasan dalam cerita novel tersebut
b. Tokoh tambahan yaitu tokoh pelengkap yang tidak terlalu penting keberadaannya
c. Tokoh protagonist yaitu tokoh yang sifatnya positif dan baik dalam cerita tersebut
d.Tokoh antagonis yaitu tokoh yang sifatnya jahat, licik dan berkesan negatif
e. Tokoh sederhana atau bulat yaitu tokoh yang hanya memiliki 1 sifat saja sehingga tidak menimbulkan kejutan dalam novel tersebut
f. Tokoh statis atau berkembang yaitu tokoh berubah watak atau sifatnya mengikuti konflik yang terjadi.
* Sudut pandang adalah penempatan seorang pengarang dalam suatu novel untuk menceritakan kisah dari novel tersebut . Sudut pandang atau Point of view dapat dibagi menjadi :
a. sudut pandang orang pertama: pengarang memakai istilah aku
b.sudut pandang orang ketiga: pengarang memilih salah satu seoarang tokohnya untuk ceritakan orang lain dengan kata dia
c.sudut pandang pengarang sebagai pencerita:pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara
d.sudut pandang serba tahu:pengarang seolah serba tahu akan segalanya.
e.amanat:yang hendak di sampaikan pengarang kepada pembaca.
ciptananda c. XII ipa 4 / 8
BalasHapus1) Penokohan dan perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Yang dimaksud dengan penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir muapun keadaan batin. Untuk memahami watak pelaku cerita, diperlukan hal-hal penting, seperti:
A.) Apakah yang dilakukan oleh pelaku.
B.) Apa yang dikatakan pelaku dalam cerita.
C.) Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan. Dll
Yang dimaksud dengan sudut pandang adalah gambaran terhadap tokoh yang dibuat oleh pengarang dalam bentuk kata(aku, dia, mereka, dll) sudut pandang sendiri di bagi menjadi 5 yaitu:
A.) Sudut pandang orang pertama
B.) Sudut pandang orang ketiga
C.) Sudut pandang pengarang sebagai pencerita
D.) Sudut pandang serba tahu
E.) Amanat
Dalam garis besar penokohan dalam, penokohan dibagi menjadi:
Dilihat dari pengembangan alur:
1) Tokoh utama
Tokoh utama adalah tokoh penting yang mendominasi jalannya cerita.
2) Tokoh tambahan
Tokoh tambahan adalah tokoh yang tingkat kepentingannya dirasa kurang sehingga dalam cerita dimunculkan hanya sesekali saja atau bahkan satu-dua kali dimunculkan lalu dihilangkan
Dilihat dari fungsi penampilan:
1) Tokoh protagonist
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki sifat baik atau terpuji dalam cerita
2) Tokoh antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang memiliki sifat buruk atau tercela dalam cerita sehingga kehadirannya tidak diharapkan dalam cerita
Dilihat dari perwatakan:
1) Tokoh sederhana
Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu sifat atau satu watak saja. Tokoh ini tidak memiliki sifat dan tingkah laku yang dapat memberikan efek kejutan bagi pembaca. Sehingga sifat kehidupannya bersifat datar atau monoton, maksudnya hanya mencerminkan satu sifat tertentu saja
2) Tokoh bulat/komplek
Tokoh bulat/komplek adalah tokoh yang memiliki berbagai karakter, sifat atau watak. Tokoh ini diungkapkan dengan berbagai kemungkinan kehidupannya. Sehingga sulit dipahami oleh pembaca.
Dilihat dari tingkat berkembang:
1) Tokoh statis
Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun sifat akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi
2) Tokoh berkembang
Tokoh berkembang adalah tokoh yang selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan.
2) Novel: Arwah yang Suka Bernyanyi
Penulis: Donatus A. Nugroho
A)Penokohannya.
Tokoh utama: Miko
Karena Miko merupakan tokoh utama maka Miko sangat mendominasi jalannya cerita. Walau merupakan tokoh utama tetapi Miko merupakan tokoh protagonis karena didalam cerita Miko murah hati dan sering membantu tokoh yang lain dalam memecahkan masalah. Miko ini juga tokoh statis karena ia yang tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun sifat akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi.
B) Sudut pandang dalam cerita merupakan sudut pandang orang ketiga karena menggunakan kata ganti atau nama tokoh.
C) Tokoh berkembang karena tokoh tuyet dalam novel tersebut memiliki watak dan sifat yang berubah ubah menurut keadaannya. Dibuktikan dengan sifat awal tuyet yang ramah dan menjadi orang yang egois yang suka memaksakan pendapat di dalam cerita.
Lanjutan M. Choirul Usroh
BalasHapusبِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
2. Judul novel : Ketika Cinta Bertasbih
Pengarang : Habiburrahman ElShirazy
Tokoh : Azzam
A. Penokohan : azzam identik dengan jiwa enterpreneur. Dia menjadi kepala keluarga dengan jualan bakso dan tempe di sana yang tentu saja digunakan untuk menghidupi dirinya di Khairo dan adik serta ibunya di Solo. Dia pun membiayai sekolah adik-adiknya. Azzam, seorang mahasiswa Indonesia yang datang jauh-jauh dari pelosok desa di pulau jawa untuk melanjutkan studinya di Mesir. Azzam, demikian nama panggilan pemuda itu, adalah seorang pekerja keras.
B. Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah orang ketiga dimana pengarang menggunakan istilah “dia” yang pengarang memilih salah satu seoarang tokohnya untuk ceritakan orang lain dengan kata dia pada tokoh Azzam.
C. Tokoh Tuyet merupakan jenis tokoh berkembang karena dalam novel tersebut Tuyet dari seorang gadis yang baik berubah menjadi gadis yang rela memberikan keperawanannya pada Alimin lelaki yang dianggapnya baik demi ekonominya, Tuyet berani melakukan itu karena ia menganggap Alimin seorang lelaki yang baik. Setelah mengerti masalah yang dihadapi Tuyet, Alimin menjadi kasihan dan membantunya. Tuyet dari mula ceritanya memiliki watak baik lalu berubah dikarenakan ekonomi yang melanda hidupnya tetapi akhirnya Alimin mau membantunya.
Yang cerita tersebut membuat berubah sifat dan watak.
"Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak. Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin."
3)Membaca Novel Wiro Sableng karya Bastian Tito
BalasHapusa)Penokohan Tokoh Wiro: Dalam novel ini wiro berperan sebagai tokoh utama dalam jalannya cerita, karena tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita. Wiro juga berperan menjadi Tokoh Protagonis yang berwatak baik dan selalu membela kebenaran.Wiro mempunyai perwatakan yang statis tidak berubah-ubah walaupun sering mengalami konflik dalam cerita.
a)hal-hal yang dilakukan oleh Wiro: Membela kebenaran, tidak pernah gentar dalam menghadapi musuhnya
b)hal-hal yang diucapkan oleh Wiro: Tegas tetapi agak selengek'an kalau bertemu orang lain
c)sikap Wiro dalam mengadapi masalah: Berani bertarung asal dia yakin benar
d)penilaian pelaku lain terhadap Wiro :Pendekar yang tangguh, mempunyai jurus yang mematikan.
4)Menurut saya, tokoh Tuyet dalam novel karya Taufiq Ismail tersebut merupakan tokoh berkembang karena di ceritakan adanya perubahan watak dan sikap Tuyet yang akhirnya ikut membangun konflik dalam novel tersebut.
penokohan Tuyet merupakan penokohan yang berkembang, karena terjadinya erubahan sikap dan sifat Tuyet terhadap Alimin yang selama ini sudah baik padanya. Disitu diceritakan bahwa Tuyet terpaksa menyerahkan kehormatannya pada Alimin daripada ia memberikan kehormatanya untuk komandan tersebut, karena untuk mendapat uang agar dapat membebaskan ayahnya yang sedang ditawan komandan. Lalu Aliminpun menampar Tuyet dan akhirnya Tuyet sadar dan meminta maaf atas perbuatanya lalu dia menceritakan maksdunya pada Alimin, kemudian Alimin pun berusaha membantu mencari uang agar dapat membebaskan ayah Tuyet. Alimin berusaha mencari pinjaman uang dari teman-temannya dan juga ayah Nana Thi, kekasihnya. Akhirnya usaha Alimin berhasil dalam mengumpulkan uang tersebut meski tanpa bantuan dari ayah kekasihnya, kiriman dari Herbertpun datang dengan uang itu dia akan membebaskan ayah Tuyet dari sandera komandan Vietnam tetapi sesampainya dirumah Tuyet, Alimin hanya menemukan secarik surat yang tak lain dari Tuyet. Bahwa ayahnya telah bebas karena Tuyet menyerahkan kehormatannya pada komandan tersebut.
Nama : Aimatul C
BalasHapuskELAS : xII IPA 3/01
Berdasarkan analisis penokohan dan sudut pandang pelaku yang telah dilakukan maka terdapat beberapa kekurangan berdasarkan penilaian akhir.Karena itu lewat ruang reanalisis tersebut hendaknya hasil yang diperoleh akan lebih sempurna dari analisis awal .Analisis penokohan tersebut ditinjau ulang maka ;
Pemahaman menurut Kenny:
A)penokohan atau perwatakan adalah unsur yang tersurat dalam sebuah cerita.Kita dapat memahami penokohan berdasarkan apa yang ditulis oleh pengarang. Penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita, baik keadaan maupun keadaan batinnya.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perhatikanlah :
- apa yang dilakukan pelaku cerita,
- apa yang dikatakan pelaku,
- bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan,
- bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya,
B) Sudut pandang atau cara bercerita adalah kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah.
Ada beberapa macam sudut pandang atau cara bercerita.
a) Sudut pandang orang pertama
pengarang memakai istilah "aku" untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
b) Sudut pandang orang ketiga
pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan "dia".
c) Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan ceriita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntutan terhadap pembaca.
d) Sudut pandang serba tahu
pengarang seokah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkannya. Pengarang dapat mengomentari kelakuan para pelakunya dan ia dapat berbicara langsung dengan pembaca.
LANJUTAN>>>
Achmad Agoeh Biantoro
BalasHapusXII IPA 4/ 01
1. Hasil dari Reanalisis saya.
A) Penokohan adalah suatu penggambaran watak, sifat, tingkah laku maupun keadaan pelaku atau tokoh yang ada di dalam novel tersebut.
Penokohan dalam novel dapat di kategorikan menjadi 4, yaitu;
1)tokoh utama dan tokoh tambahan
-tokoh utama, tokoh yang menjadi pokok bahasan di dalam novel tersebut
-tokoh tambahan, tokoh pelengkap yang kemunculannya jarang keluar dalam novel tersebut
2)tokoh protagonis dan tokoh antagonis
-tokoh protagonis, tokoh yang memiliki watak/sifat dan kepribadian baik
-tokoh antagonis, tokoh yang memiliki watak/sifat dan kepribadian buruk
3)tokoh statis dan tokoh berkembang
-tokoh statis, tokoh yang kepribadiannya tetap mulai dari awal hingga akhir cerita dalam novel tersebut
-tokoh berkembang, tokoh yang kepribadiannya dapat berubah mengikuti alur sebuah cerita hingga menghasilkan suatu konflik di dalam novel tersebut
4)tokoh sederhana dan tokoh bulat
-tokoh sederhana, tokoh yang hanya memiliki 1 sifat/watak saja sehingga tidak menimbulkan kejutan di dalam novel tersebut
-tokoh bulat, tokoh yang dapat menampilkan sifat/watak manusia yang seutuhnya yaitu dapat berubah-ubah mengikuti konflik dalam novel tersebut
Penokohan juga tidak lepas dari perwatakan. Watak suatu tokoh dalam novel dapat diketahui melalui;
a)hal-hal yang dilakukan oleh tokoh tersebut
b)hal-hal yang dikatakan oleh tokoh tersebut
c)sikap tokoh tersebut dalam menghadapi masalah
d)penilaian tokoh lain terhadap tokoh tersebut
B) Sudut pandang (point of view) adalah penempatan atau kedudukan pengarang dalam menceritakan atau mengisahkan novelnya. Beberapa macam sudut pandang,antara lain:
1)sudut pandang orang pertama, dimana pengarang menggunakan istilah 'aku' dalam menghidupkan tokohnya
2)sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah 1 tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'
3)sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah 1 tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang dialami
4)sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan-kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca
5)amanat, disebut juga hikmah cerita, dimana pengarang ingin menyampaikan sesuatu(dapat berupa pesan moral, ajakan, nasehat, larangan)kepada para pembaca.
2.
Judul novel: Ketika Cinta Bertasbih
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
A. Penokohan Azzam.
Azzam adalah seorang mahasiswa abadi yang berkutat dengan bisnis tempe dan bakso ditambah lagi ketring untuk menghidupi dirinya dan keluarganya di Indonesia (ibu dan ke 3 saudara perempuannya). Potret Azzam inilah yang disinggung lebih berjiwa Enterpreneur dan tidak terlalu terkesan ustadz wanna be.
Watak: baik hati, alim, dan taat kepada agama.
B. Sudut Pandang yang di gunakan pengarang adalah sudut pandang ketiga, karena si pengarang hanya menceritakan tokoh pelaku yang ada di dalam novelnya saja bukan menceritakan dirinya sendiri. dan itu bisa dilihat dari kata-kata yang digunakan oleh si pengarang yang menyebut tokoh dalam novel tersebut dengan menggunakan kata "dia".
C. Menurut analisis saya,Tokoh Tuyet dalam novel karya taufiq ismail merupakan tokoh yang berkembang.
karena tokoh Tuyet mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakannya yang membangun konfliks. Hal ini dapat dilihat dari perubahan sikap Tuyet kepada Alimin. Yang awalnya Tuyet misterius, polos, dan natural akan menjual keperawanannya kepada Alimin, hanya demi sebuah bantuan yang ia harap akan ia dapatkan dari Alimin.
~ Terima Kasih. . ~
nama: Aimatul c
BalasHapusKelas : xii ipa3/01
lanjutan>>>
2(c) Tokoh tuyet merupakan tokoh berkembang. Karena tokoh selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.Tuyet adalah seorang gadis vietnam yang berkunjung ke rumah Alimin karena diutus Herbert untuk menerima kirimannya berani melakukan aksi yang cukup frontal yaitu memaksa Alimin untuk melakukan hal yang tidak pantas pada Tuyet dikarenakan ia tak ingin kesuciannya direbut komandan yang telah menangkap ayahnya itu, sehingga ia memaksa Alimin yang dianggap baik hati untuk melakukan hal yang tak pantas itu, demi sebuah bantuan yang ia harap akan ia dapatkan dari Alimin.Namun di akhir cerita, dia lebih memilih untuk memberikan keperawanannya kepada komandannya.Ini menunjukkan perubahan sikap Tuyet dalam menghadapi konflik.
Tokoh Alimin pada Novel Tuyet ini disebut sebut diambil dari nama tokoh PKI yang saat itu memasyarakat. Nam,a tokoh ini sangat relevan dengan masyarakat, tokoh ini juga seolah hidup di tengah tengah masyarakat.Relevansi tokoh yang dihubung-hubungkan dengan kehidupan sehari-hari atau lifelikeness , merupakan kenyataan yang tak dapat diingkari, maka tidak salah jika relevansi tokoh tersebut memang diakui keberadaanya. Karena pembaca atau masyarakat sering berharap keberadaan tokoh cerita benar-benar ada dalam kehidupan nyata,
nama: Aimatul c
BalasHapusKelas : xii ipa3/01
lanjutan>>>
2(c) Tokoh tuyet merupakan tokoh berkembang. Karena tokoh selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.Tuyet adalah seorang gadis vietnam yang berkunjung ke rumah Alimin karena diutus Herbert untuk menerima kirimannya berani melakukan aksi yang cukup frontal yaitu memaksa Alimin untuk melakukan hal yang tidak pantas pada Tuyet dikarenakan ia tak ingin kesuciannya direbut komandan yang telah menangkap ayahnya itu, sehingga ia memaksa Alimin yang dianggap baik hati untuk melakukan hal yang tak pantas itu, demi sebuah bantuan yang ia harap akan ia dapatkan dari Alimin.Namun di akhir cerita, dia lebih memilih untuk memberikan keperawanannya kepada komandannya.Ini menunjukkan perubahan sikap Tuyet dalam menghadapi konflik.
Tokoh Alimin pada Novel Tuyet ini disebut sebut diambil dari nama tokoh PKI yang saat itu memasyarakat. Nam,a tokoh ini sangat relevan dengan masyarakat, tokoh ini juga seolah hidup di tengah tengah masyarakat.Relevansi tokoh yang dihubung-hubungkan dengan kehidupan sehari-hari atau lifelikeness , merupakan kenyataan yang tak dapat diingkari, maka tidak salah jika relevansi tokoh tersebut memang diakui keberadaanya. Karena pembaca atau masyarakat sering berharap keberadaan tokoh cerita benar-benar ada dalam kehidupan nyata,
terima kasih
Nama : Aimatul c
BalasHapusKelas : xii ipa3/01
2.a.novel : Ayat Ayat Cinta
Pengarang: Habiburrahman El Shirazy
Pemahaman menurut Kenny:
penokohan atau perwatakan adalah unsur yang tersurat dalam sebuah cerita.Kita dapat memahami penokohan berdasarkan apa yang ditulis oleh pengarang. Penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita, baik keadaan maupun keadaan batinnya.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perhatikanlah :
- apa yang dilakukan pelaku cerita,berdasarkan pandangan tersebut maka tokoh Fahri menikahi dua wanita Maria.
- apa yang dikatakan pelaku,
- bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan, maka Fahri menikahi Aisyah namun terlebih dahulu meminta persetujuan istri pertamanya Aisyah.
- bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya, menurut saya Fahri melakukan itu atas dasar Sunnah Rasulullah yang menikahi lebih dari satu wanita,namun dalam kehidupan masyarakat itu dianggap sedikit menyimpang.
Tokoh Fahri ini seolah olah benar benar ada di masyarakat dan nyata.
b. B) Sudut pandang atau cara bercerita adalah kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah.
Ada beberapa macam sudut pandang atau cara bercerita.
** Sudut pandang orang pertama
pengarang memakai istilah "aku" untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.Dalam novel Ayat Ayat Cinta,pengarang seolah olah menceritakan pengalaman dirinya sendiri dan memakai istilah “aku”.Seperti cuplikan paragraf berikut:
Yang ada di depanku ini seorang bidadari ataukah manusia biasa. Mahasuci Allah, Yang menciptakan wajah seindah itu. Jika seluruh pemahat paling hebat di seluruh dunia bersatu untuk mengukir wajah seindah itu tak akan mampu. Pelukis paling hebat pun tak akan bisa menciptakan lukisan dari imajinasinya seindah wajah Aisha. Keindahan wajah Aisha adalah karya seni mahaagung dari Dia Yang Maha Kuasa.
Sedangkan pada novel Dan Gue Bukan Robot, sudut pandangnya adalah pengarang sebagai pencerita. Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan ceriita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntutan terhadap pembaca
Nama : Aimatul c
BalasHapusKelas : xii ipa3/01
2.a.novel : Ayat Ayat Cinta
Pengarang: Habiburrahman El Shirazy
Pemahaman menurut Kenny:
penokohan atau perwatakan adalah unsur yang tersurat dalam sebuah cerita.Kita dapat memahami penokohan berdasarkan apa yang ditulis oleh pengarang. Penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita, baik keadaan maupun keadaan batinnya.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perhatikanlah :
- apa yang dilakukan pelaku cerita,berdasarkan pandangan tersebut maka tokoh Fahri menikahi dua wanita Maria.
- apa yang dikatakan pelaku,
- bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan, maka Fahri menikahi Aisyah namun terlebih dahulu meminta persetujuan istri pertamanya Aisyah.
- bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya, menurut saya Fahri melakukan itu atas dasar Sunnah Rasulullah yang menikahi lebih dari satu wanita,namun dalam kehidupan masyarakat itu dianggap sedikit menyimpang.
Tokoh Fahri ini seolah olah benar benar ada di masyarakat dan nyata.
b. B) Sudut pandang atau cara bercerita adalah kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah.
Ada beberapa macam sudut pandang atau cara bercerita.
** Sudut pandang orang pertama
pengarang memakai istilah "aku" untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.Dalam novel Ayat Ayat Cinta,pengarang seolah olah menceritakan pengalaman dirinya sendiri dan memakai istilah “aku”.Seperti cuplikan paragraf berikut:
Yang ada di depanku ini seorang bidadari ataukah manusia biasa. Mahasuci Allah, Yang menciptakan wajah seindah itu. Jika seluruh pemahat paling hebat di seluruh dunia bersatu untuk mengukir wajah seindah itu tak akan mampu. Pelukis paling hebat pun tak akan bisa menciptakan lukisan dari imajinasinya seindah wajah Aisha. Keindahan wajah Aisha adalah karya seni mahaagung dari Dia Yang Maha Kuasa.
Sedangkan pada novel Dan Gue Bukan Robot, sudut pandangnya adalah pengarang sebagai pencerita. Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan ceriita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntutan terhadap pembaca
Deasy Maharani Putri
BalasHapuslanjutan..
4. bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
Contoh : “Wah, kamu beruntung sekali mempunyai adik yang baik dan sholeh sepertinya, pasti sudah banyak yang melamar ya?” tanya teman Kakak Mayumi kepada Kakak Mayumi.
*Sudut Pandang
Sedangkan, sesuatu yang penting yang dialami oleh pelaku dapat dilihat dengan berbagai sudut pandang (point of view). Sudut pandang pengarang dalam novel (cerita fiksi) adalah sebuah cara bercerita seorang pengarang novel. Dapat dilakukan dengan berbagai cara , antara lain :
1. Sudut pandang orang pertama
2. Sudut pandang orang ketiga
3. Sudut pandang pengarang sebagai pencerita
4. Sudut pandang serba tahu
5. Amanat
*Berdasarkan sudut pandang dan tinjuan tokoh , maka tokoh dalam novel sebagai karya fiksi seorang tokoh, dapat dikategotikan sebagai berikut :
*Dilihat dari peran – peran tokoh
1. Tokoh Utama dan tokoh tambahan
Tokoh Utama : Tokoh yang dipentingkan dalam segi tokoh, yaitu tokoh yang menjadi sentral cerita ( cemtral character, main character). Tokoh ini mendominasi cerita bahkan dimunculkan hampir setiap saat. Karena tokoh utama paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentuikan perkembanagan alur cerita (plot) secara keseluruhan. Tokoh utama selalu hadir dalam setiap kejadian sebagai pelaku dengan pemegang kendali terjadinya konflik-konflik yang dibangun.
Tokoh Tambahan : tokoh yang dirasa kurang penting tampilan dalam cerita dimunculkan hanya sesekali saja ataubahkan satu-dua kali dimunculkan lalu dihilangkan. Jarang dimunculkan atau sesekali saja kemunculannya
( paripheral character).
*Dilihat dari fungsi penampilan tokoh
1. Tokoh Protagonis dan Antagonis
Tokoh Protagonis : Tokoh yang disikapi dengan memberikan simpati dan empati bahkan pelibatan emosi diri oleh pembaca disebut sebagai tokoh protagonis ( Altenbernd & Lewis,1996: 59 ).
Tokoh Antagonis : Tokoh yang selalu menjadi lawan tokoh protagonis, tokoh antagonis selalu mengundang emosi negative dari pembaca.
Deasy Maharani Putri
BalasHapuslajutan 2..
*Dilihat dari perwatakannya
1. Tokoh sederhana (simple atau flat character) dan tokoh bulat (complex atau round character).
Tokoh sederhana : Dalam bentuknya yang asli, merupakan tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi (satu sifat atau satu watak) saja. Sebagai seorang tokoh tidak diungkapkan berbagai kemungkinan dari sisi kehidupannya. Ia tidak memiliki sifat dan tiongkah laku yang dapat memberikan efek kejutan bagi pembaca. Sehingga sifat kehidupannya bersifat datar atau monoton.
Tokoh sederhana dapat melakukan berbagai tindakan, namun segala macam tindakan itu jika berubah maka akan kembali pada sifat asalnya, atau sebuah tindakan akan dikembalikan pada perwatakan yang dimiliki di awalnya. Karena itu tokoh sederhana ini mudah dikenali dan dihafal oleh pembaca, karena itu sifat tokoh sederhana yang stereotip (Kenny, 1966: 28).
Tokoh Bulat (complex) : tokoh yang memiliki berbagai karakter dan diungkapkan sangat berbeda dengan tokoh sederhana. Tokoh ini diungkapkan dengan berbagai kemungkinan kehidupannya, misalnya sisi kepribadian di samping sisi sosial lainnya yang sangat komplek dialami secara utuh dimana seorang tokoh adalah manusia ayang hidup di tengah masyarakat secara majemuk dalam segala hal. Tokoh bulat ini merupakan gambaran manusia secara sesungguhnya, karena di samping memiliki berbagai kemungkinan sikap dan tindakan, ia sering juga memberikan kejutan (Abrams, 1981: 20-21).
*Dilihat dari tingkat perkembangan tokoh novel sebagai karya fiksi
1. Tokoh statis dan Tokoh Berkembang
Tokoh statis : Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat perubahan lingkungan, dengan demikian dapat disimpulakan bahwa tokoh statis adalah tokoh yang memiliki sikap dan watak relaltif tetap, tidak berkembang sejak awal hingga akhir cerita. tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanaya peristiwa-peristiwa yang terjadi (Altenbernd & Lewis, 1966: 58).
Tokoh Berkembang: Tokoh yang selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
ADI WIDODO/XII IPA4/02
BalasHapusReanalysis saya adalah
1.Simpulan dari penokohan dan sudut pandang pelaku:
Penokohan adalah suatu gambaran/peranan untuk tokoh cerita novel dan keadaannya baik lahir maupun batin. Penokohan dapat dilihat dari apa yang dilakukan oleh pelaku, apa yang dikatakan, sikap pelaku dalam menghadapi suatu permasalahan,dan juga dari penilaian tokoh lain terhadap dirinya.
Kategori :
1. tokoh utama dan tambahan : Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi/dipentingkan dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.tugasnya hanya sebagai pembantu .
2. Tokoh protagonis dan antagonis :
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai dan contoh yang positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai dan contoh yang negatif negatif.
3. Sederhana dan bulat :
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja ) contoh siti nurbaya karena tokoh tersebut digambarkan dengan satu watak yaitu baik, dari awal cerita hingga akhir.
- tidak memberikan efek kejutan kepada pembaca
sehingga bersifat statis dan tidak mengalami perubahan sifat.
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan tidak statis.Memberikan efek kepada kejutan pada pembaca
Sudut pandang pelaku adalah cara bercerita pengarang novel yang dapat dilihat dari
1)sudut pandang orang pertama
2)sudut pandang orang ketiga
3)sudut pandang pengarang sebagai pencerita
4)sudut pandang pengarang serba tahu
5)amanat
2.PENOKOHAN
novel:catatan akhir sekolah
tokoh:Agni,Alde,Arian
aAgni, Arian dan Alde adalah 3 sahabat sejak mereka kelas 1 SMA, hingga kini mereka kelas 3 SMA. Agni adalah anggota klub film sekolah, namun filmnya selalu ditolak oleh anggota yang lain. Alde anak orang kaya yang aktif di ekskul band, banyak wanita yang tergila-gila padanya. Sedangkan Arian adalah anggota ekskul mading, namun hanya menjabat sebagai pemegang kunci mading.mereka
bersekolah di SMU Fajar Harapan ketiga tokoh
ini ingin membuat suatu film dokumentasi dalam film dokumentasinya 3 orang ini berhasil memuat gambar-gambar anak-anak yang bolos(cabut) pada saat sekolah,anak yang lagi merokok di sekolah,anak pakai narkoba di sekolah,dan yang paling heboh ketiga anak ini berhasil memuat gambar kepala sekolah yang menerima suap dari salah satu wali murid.ketiga murid ini mempunyai prinsip yang begitu kuat siapa yang salah mendapatkan ganjaran dari perbuatannya,meskipun itu kepala sekolah sendiri.dan mereka memberi nama film mereka”A3”. Namun, dalam proses pembuatan film ini, banyak halangan yang ditempuh. Seperti Agni yang masih memendam perasaan kepada mantan pacarnya, Alina. Sedangkan Alina kini telah menjalani kasih dengan Ray, walau Alina sering kali dikasari oleh Ray. Selain itu, Alde juga memendam rasa pada sahabat Alina yang bernama Ratih, namun Alde tidak berani mengungkapkan karena Ratih adalah anak pedagang Somay dikantin sekolah.
Watak ketiga tokoh adalah protagonis.Karena mereka memberikan contoh-contoh dan nilai-nilai yang positif
b.Sudut pandang serba tahu karena pengarang menggunakan kata”mereka”seolah-olah pengarang tahu semua watak mereka,tingkah laku mereka,dan kepribadian mereka.
ADI WIDODO/XII IPA4/02
BalasHapusReanalysis saya adalah
1.Simpulan dari penokohan dan sudut pandang pelaku:
Penokohan adalah suatu gambaran/peranan untuk tokoh cerita novel dan keadaannya baik lahir maupun batin. Penokohan dapat dilihat dari apa yang dilakukan oleh pelaku, apa yang dikatakan, sikap pelaku dalam menghadapi suatu permasalahan,dan juga dari penilaian tokoh lain terhadap dirinya.
Kategori :
1. tokoh utama dan tambahan : Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi/dipentingkan dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.tugasnya hanya sebagai pembantu .
2. Tokoh protagonis dan antagonis :
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai dan contoh yang positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai dan contoh yang negatif negatif.
3. Sederhana dan bulat :
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja ) contoh siti nurbaya karena tokoh tersebut digambarkan dengan satu watak yaitu baik, dari awal cerita hingga akhir.
- tidak memberikan efek kejutan kepada pembaca
sehingga bersifat statis dan tidak mengalami perubahan sifat.
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan tidak statis.Memberikan efek kepada kejutan pada pembaca
Sudut pandang pelaku adalah cara bercerita pengarang novel yang dapat dilihat dari
1)sudut pandang orang pertama
2)sudut pandang orang ketiga
3)sudut pandang pengarang sebagai pencerita
4)sudut pandang pengarang serba tahu
5)amanat
2.PENOKOHAN
novel:catatan akhir sekolah
tokoh:Agni,Alde,Arian
aAgni, Arian dan Alde adalah 3 sahabat sejak mereka kelas 1 SMA, hingga kini mereka kelas 3 SMA. Agni adalah anggota klub film sekolah, namun filmnya selalu ditolak oleh anggota yang lain. Alde anak orang kaya yang aktif di ekskul band, banyak wanita yang tergila-gila padanya. Sedangkan Arian adalah anggota ekskul mading, namun hanya menjabat sebagai pemegang kunci mading.mereka
bersekolah di SMU Fajar Harapan ketiga tokoh
ini ingin membuat suatu film dokumentasi dalam film dokumentasinya 3 orang ini berhasil memuat gambar-gambar anak-anak yang bolos(cabut) pada saat sekolah,anak yang lagi merokok di sekolah,anak pakai narkoba di sekolah,dan yang paling heboh ketiga anak ini berhasil memuat gambar kepala sekolah yang menerima suap dari salah satu wali murid.ketiga murid ini mempunyai prinsip yang begitu kuat siapa yang salah mendapatkan ganjaran dari perbuatannya,meskipun itu kepala sekolah sendiri.dan mereka memberi nama film mereka”A3”. Namun, dalam proses pembuatan film ini, banyak halangan yang ditempuh. Seperti Agni yang masih memendam perasaan kepada mantan pacarnya, Alina. Sedangkan Alina kini telah menjalani kasih dengan Ray, walau Alina sering kali dikasari oleh Ray. Selain itu, Alde juga memendam rasa pada sahabat Alina yang bernama Ratih, namun Alde tidak berani mengungkapkan karena Ratih adalah anak pedagang Somay dikantin sekolah.
Watak ketiga tokoh adalah protagonis.Karena mereka memberikan contoh-contoh dan nilai-nilai yang positif
b.Sudut pandang serba tahu karena pengarang menggunakan kata”mereka”seolah-olah pengarang tahu semua watak mereka,tingkah laku mereka,dan kepribadian mereka.
ADI WIDODO/XII IPA4/02
BalasHapusReanalysis saya adalah
1.Simpulan dari penokohan dan sudut pandang pelaku:
Penokohan adalah suatu gambaran/peranan untuk tokoh cerita novel dan keadaannya baik lahir maupun batin. Penokohan dapat dilihat dari apa yang dilakukan oleh pelaku, apa yang dikatakan, sikap pelaku dalam menghadapi suatu permasalahan,dan juga dari penilaian tokoh lain terhadap dirinya.
Kategori :
1. tokoh utama dan tambahan : Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi/dipentingkan dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.tugasnya hanya sebagai pembantu .
2. Tokoh protagonis dan antagonis :
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai dan contoh yang positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai dan contoh yang negatif negatif.
3. Sederhana dan bulat :
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja ) contoh siti nurbaya karena tokoh tersebut digambarkan dengan satu watak yaitu baik, dari awal cerita hingga akhir.
- tidak memberikan efek kejutan kepada pembaca
sehingga bersifat statis dan tidak mengalami perubahan sifat.
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan tidak statis.Memberikan efek kepada kejutan pada pembaca
Sudut pandang pelaku adalah cara bercerita pengarang novel yang dapat dilihat dari
1)sudut pandang orang pertama
2)sudut pandang orang ketiga
3)sudut pandang pengarang sebagai pencerita
4)sudut pandang pengarang serba tahu
5)amanat
2.PENOKOHAN
novel:catatan akhir sekolah
tokoh:Agni,Alde,Arian
aAgni, Arian dan Alde adalah 3 sahabat sejak mereka kelas 1 SMA, hingga kini mereka kelas 3 SMA. Agni adalah anggota klub film sekolah, namun filmnya selalu ditolak oleh anggota yang lain. Alde anak orang kaya yang aktif di ekskul band, banyak wanita yang tergila-gila padanya. Sedangkan Arian adalah anggota ekskul mading, namun hanya menjabat sebagai pemegang kunci mading.mereka
bersekolah di SMU Fajar Harapan ketiga tokoh
ini ingin membuat suatu film dokumentasi dalam film dokumentasinya 3 orang ini berhasil memuat gambar-gambar anak-anak yang bolos(cabut) pada saat sekolah,anak yang lagi merokok di sekolah,anak pakai narkoba di sekolah,dan yang paling heboh ketiga anak ini berhasil memuat gambar kepala sekolah yang menerima suap dari salah satu wali murid.ketiga murid ini mempunyai prinsip yang begitu kuat siapa yang salah mendapatkan ganjaran dari perbuatannya,meskipun itu kepala sekolah sendiri.dan mereka memberi nama film mereka”A3”. Namun, dalam proses pembuatan film ini, banyak halangan yang ditempuh. Seperti Agni yang masih memendam perasaan kepada mantan pacarnya, Alina. Sedangkan Alina kini telah menjalani kasih dengan Ray, walau Alina sering kali dikasari oleh Ray. Selain itu, Alde juga memendam rasa pada sahabat Alina yang bernama Ratih, namun Alde tidak berani mengungkapkan karena Ratih adalah anak pedagang Somay dikantin sekolah.
Watak ketiga tokoh adalah protagonis.Karena mereka memberikan contoh-contoh dan nilai-nilai yang positif
b.Sudut pandang serba tahu karena pengarang menggunakan kata”mereka”seolah-olah pengarang tahu semua watak mereka,tingkah laku mereka,dan kepribadian mereka.
lanjutan
BalasHapusc. Menurut anda tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik Ismail tersebut tergolong tokoh statis ( statis character) atau tokoh berkembang( developing character )? Berikanlah alasannya !
-Tokoh berkembang, karena tokoh selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. Contoh :
"Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak.
Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin."
Akbar Wiranata Kaunang
BalasHapusXII IPA4 / 04
1 Kesimpulan :
A) Penokohan: Pelukisan watak pelaku cerita dalam novel yang terlihat secara fisik
maupun batin.
Pada umumnya, pengarang novel menunjukkan watak pelaku ceritanya melalui:
1) Peristiwa yang dilakukan oleh pelaku cerita.
2) Hal-hal yang dikatakan pelaku cerita dalam
jalan ceritanya.
3) Sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang
ada.
Penokohan dalam novel dapat di kategorikan menjadi 4, yaitu;
a) Tokoh utama dan tokoh tambahan.
~ Tokoh utama, tokoh yang menjadi pokok bahasan
dalam novel tersebut
~ Tokoh tambahan, tokoh pelengkap yang
kemunculannya jarang dalam novel tersebut.
b) Tokoh antagonis dan tokoh protagonis.
~ Tokoh antagonis, tokoh yang memiliki watak
dan kepribadian buruk
~ Tokoh protagonis, tokoh yang memiliki watak
dan kepribadian baik.
.c) Tokoh berkembang dan tokoh statis.
~ Tokoh berkembang, tokoh yang kepribadiannya
dapat berubah mengikuti alur cerita
hingga menghasilkan suatu konflik dalam novel
tersebut
~ Tokoh statis, tokoh yang kepribadiannya tetap
mulai dari awal hingga akhir cerita
dalam novel tersebut
d) Tokoh sederhana dan tokoh bulat
~ Tokoh sederhana, tokoh yang hanya memiliki 1
sifat/watak saja sehingga tidak
menimbulkan kejutan dalam novel tersebut
~ Tokoh bulat, tokoh yang dapat menampilkan
sifat/watak manusia yang seutuhnya yaitu
dapat berubah-ubah mengikuti konflik dalam
novel tersebut
B) Sudut pandang (point of view): Cara khas pengarang dalam membawakan cerita atau
kisahnya.
~ Sudut pandang dibagi antara lain:
a) Sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku' dalam
menghidupkan tokohnya.
b) Sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah 1 tokoh melalui
tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'
c) Sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah 1
tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang terjadi
d) Sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya
dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para
pembaca.
e) Amanat, disebut juga hikmah cerita, dimana pengarang ingin menyampaikan
sesuatu(dapat berupa pesan moral, ajakan, nasehat, larangan)kepada para pembaca.
2. Bacalah sebuah novel Indonesia dan bagaimanakah menurutmu tentang:
A) Penokohannya ? ( Uraiakan sesuai teori yang disampaikan)
Judul novel : Ayat - ayat cinta.
Penulis : Habiburrahman El Shirazy.
Penokohan:
a) Tokoh utama dan tokoh tambahan :
~ Tokoh utama : Fahri, Aisyah, dan Maria.
~ Tokoh tambahan : Nurul, Noura, dan Bahadur,
Mahmoud, Hisyam.
b) Tokoh protagonis dan tokoh antagonis
~ Tokoh protagonis : Fahri.
Contoh : Fahri menolong Aisyah saat dicaci maki orang di metro bus. Fahri tetap memaafkan Noura, walapun dia sudah difitnah Noura telah
memperkosanya.
~ Tokoh Antagonis : Bahadur
Contoh : Bahadur yang sebenarnya memperkosa Noura, dan dia mengancam Noura akan dibunuh, jika Noura tidak bilang kepada semua orang “bahwa orang yang memperkosa dirinya adalah Fahri”.
c) Tokoh statis dan tokoh berkembang
~ Tokoh statis : Fahri
Contoh : Fahri selalu baik kepada semua orang dan selalu sabar setiap menghadapi
cobaan. Contoh cobaannya yaitu saat kasus dengan Noura.
~ Tokoh berkembang : Noura
Contoh : Noura awalnya baik terhadap Fahri, namun ketika diancam Bahadur, kepribadian dia menjadi jelek sehingga menimbulkan konflik di dalam ceritanya.
d) Tokoh sederhana dan tokoh bulat
~ Tokoh sederhana : Nurul.
Contoh : Kepribadian Nouri baik , namun kepribadiannya biasa – biasa saja dan
tidak ada kejutannya sama sekali.
~ Tokoh bulat : Aisyah.
Contoh : Aisyah yang awalnya sabar akhirnya juga bisa marah. Aisyah marah kepada Noura, karena dia telah mengaku ngaku hamil gara – gara suami Aisyah yang bernama Fahri.
Berlanjut . . . . .
Sahiroh
BalasHapusXII IPA 3/31
REANALISIS PENOKOHAN DAN SUDUT PANDANG PELAKU (POIN OF VIEW) BUKU NOVEL
1. Kesimpulan tentang penokohan dan sudut pandang (point of view).
Penokohan atau perwatakan: pelukisan mengenai pelaku cerita atau tokoh-tokoh cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku cerita tersebut.Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa penokohan itu merupakan watak dari pelaku cerita baik terlihat(lahir) maupun yang tidak terlihat (batin) yang dapat teridentifikasi dengan memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
(a) apakah yang dilakukan oleh pelaku cerita,
(b) apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya,
(c) bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi peroalan yang ada, dan
(d) bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya
Sudut Pandang (point of view): sebuah cara bercerita sorang pengarang novel atau kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah.
Ada beberapa cara bercerita seorang pengarang novel, antara lain:
(a) sudut pandang orang pertama,
(b) sudut pandang orang ketiga,
(c) sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view,
(d) sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view, dan
(e) amanat
Berdasarkan sudut pandang (point of view) dan tinjauan tokoh, maka tokoh dalam novel sebagai karya fiksi seorang tokoh dapat saja dikatagorikan kedalam beberapa jenis penamaan sekaligus.
a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh Utama: Tokoh yang dipentingkan dalam segi tokoh sehingga tampilannya sangat mendominasi cerita.
Tokoh Tambahan: tokoh yang jarang dimunculkan atau sesekali saja kemunculannya dalam cerita.
b. Tokoh Protagonis dan Antagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang berwatak baik atau menganut nilai-nilai positif
sedang tokoh antagonis yaitu tokoh yang wataknya berlawanan dengan tokoh protagonis.
c. Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
Tokoh sederhana dalam bentuknya yang asli adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi sementara Tokoh Kompleks atau tokoh Bulat, adalah tokoh yang memiliki berbagai karakter
d. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
tokoh statis adalah tokoh yang memiliki sikap dan watak relaltif tetap, tidak berkembang sejak awal hingga akhir cerita.Sementara yang dimaksud dengan tokoh berkembang adalah kebalikan adari tokoh statis, maksudnya selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks
Akbar Wiranata Kaunang
BalasHapusXII IPA4 / 04
1 Kesimpulan :
A) Penokohan: Pelukisan watak pelaku cerita dalam novel yang terlihat secara fisik
maupun batin.
Pada umumnya, pengarang novel menunjukkan watak pelaku ceritanya melalui:
1) Peristiwa yang dilakukan oleh pelaku cerita.
2) Hal-hal yang dikatakan pelaku cerita dalam
jalan ceritanya.
3) Sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang
ada.
Penokohan dalam novel dapat di kategorikan menjadi 4, yaitu;
a) Tokoh utama dan tokoh tambahan.
~ Tokoh utama, tokoh yang menjadi pokok bahasan
dalam novel tersebut
~ Tokoh tambahan, tokoh pelengkap yang
kemunculannya jarang dalam novel tersebut.
b) Tokoh antagonis dan tokoh protagonis.
~ Tokoh antagonis, tokoh yang memiliki watak
dan kepribadian buruk
~ Tokoh protagonis, tokoh yang memiliki watak
dan kepribadian baik.
.c) Tokoh berkembang dan tokoh statis.
~ Tokoh berkembang, tokoh yang kepribadiannya
dapat berubah mengikuti alur cerita
hingga menghasilkan suatu konflik dalam novel
tersebut
~ Tokoh statis, tokoh yang kepribadiannya tetap
mulai dari awal hingga akhir cerita
dalam novel tersebut
d) Tokoh sederhana dan tokoh bulat
~ Tokoh sederhana, tokoh yang hanya memiliki 1
sifat/watak saja sehingga tidak
menimbulkan kejutan dalam novel tersebut
~ Tokoh bulat, tokoh yang dapat menampilkan
sifat/watak manusia yang seutuhnya yaitu
dapat berubah-ubah mengikuti konflik dalam
novel tersebut
B) Sudut pandang (point of view): Cara khas pengarang dalam membawakan cerita atau
kisahnya.
~ Sudut pandang dibagi antara lain:
a) Sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku' dalam
menghidupkan tokohnya.
b) Sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah 1 tokoh melalui
tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'
c) Sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah 1
tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang terjadi
d) Sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya
dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para
pembaca.
e) Amanat, disebut juga hikmah cerita, dimana pengarang ingin menyampaikan
sesuatu(dapat berupa pesan moral, ajakan, nasehat, larangan)kepada para pembaca.
2. Bacalah sebuah novel Indonesia dan bagaimanakah menurutmu tentang:
A) Penokohannya ? ( Uraiakan sesuai teori yang disampaikan)
Judul novel : Ayat - ayat cinta.
Penulis : Habiburrahman El Shirazy.
Penokohan:
a) Tokoh utama dan tokoh tambahan :
~ Tokoh utama : Fahri, Aisyah, dan Maria.
~ Tokoh tambahan : Nurul, Noura, dan Bahadur,
Mahmoud, Hisyam.
b) Tokoh protagonis dan tokoh antagonis
~ Tokoh protagonis : Fahri.
Contoh : Fahri menolong Aisyah saat dicaci maki orang di metro bus. Fahri tetap memaafkan Noura, walapun dia sudah difitnah Noura telah
memperkosanya.
~ Tokoh Antagonis : Bahadur
Contoh : Bahadur yang sebenarnya memperkosa Noura, dan dia mengancam Noura akan dibunuh, jika Noura tidak bilang kepada semua orang “bahwa orang yang memperkosa dirinya adalah Fahri”.
c) Tokoh statis dan tokoh berkembang
~ Tokoh statis : Fahri
Contoh : Fahri selalu baik kepada semua orang dan selalu sabar setiap menghadapi
cobaan. Contoh cobaannya yaitu saat kasus dengan Noura.
~ Tokoh berkembang : Noura
Contoh : Noura awalnya baik terhadap Fahri, namun ketika diancam Bahadur, kepribadian dia menjadi jelek sehingga menimbulkan konflik di dalam ceritanya.
d) Tokoh sederhana dan tokoh bulat
~ Tokoh sederhana : Nurul.
Contoh : Kepribadian Nouri baik , namun kepribadiannya biasa – biasa saja dan
tidak ada kejutannya sama sekali.
~ Tokoh bulat : Aisyah.
Contoh : Aisyah yang awalnya sabar akhirnya juga bisa marah. Aisyah marah kepada Noura, karena dia telah mengaku ngaku hamil gara – gara suami Aisyah yang bernama Fahri.
Berlanjut . . . . .
Sahiroh
BalasHapusXII IPA 3/31
Lanjutan:
2
a. Penokohan
Novel : Sepolos Cinta Dini
Pengarang : Mira. W
Tokoh utama : Boy
Watak :sombong, pintar, pamrih dan playboy
Boy, tipe pemuda masa kini yang urakan dan selalu semaunya, terkenal sebagai mahasiswa fakultas kedokteran yang top di kampusnya. Dia tampan, pintar, kaya dan digandrungi oleh teman-teman gadisnya.
Hidupnya yang serba enak dan santai berakhir tatkala dalam suatu pertikaian dengan ayahnya, ia diusir dari rumahnya sehingga menjadi berantakan.
Dalam keadaan terlunta-lunta, frustasi, dan putus asa, dia masih dihadapkan pada persoalan asmara yang lebih rumit lagi. Ia harus memilih empat orang gadis yang sama-sama menyayanginya.
Nuning: mahasiswa yang cantik, lincah dan populer
Dewi: cinta pertamanya yang cantik jelita dan termasuk wanita karier.
Atiek: teman kuliahnya yang manis, setia dan lemah lembut
Serta Dini: gadis desa yang tidak punya apa-apa kecuali cintanya yang polos dan selalu menerima Boy apa adanya.
Tokoh Tambahan:
Arifin: teman Boy yang pintar dan pemalu serta setiakawan
Anto: suka meremehkan orang, masih kekanak-kanakan.
b. Sudut Pandang (poimt of view)
Dari novel yang berjudul "Sepolos Cinta Dini" pengarang menempatkan kedudukan pelaku cerita dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga yaitu pengarang memilih salah seorang tokohnya untk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan dia atau ia. Jadi pengarang seakan-akan menceritakan semua tokoh kepada orang lain seperti kegiatan mendongeng.
c. Menurut Saya Tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik Ismail tersebut tergolong tokoh berkembang (developing character) karena tokoh tersebut mengalami perubahan baik gambaran watak maupun tindakan yang membangun konflik, terbukti pada awal kisah, tuyet ini merupakan gadis yang ramah dan sopan santun tetapi pada akhirnya yaitu pada saat keadaan tertentu gadis tokoh novel ini harus menyerahkan kehormatannya kepada seorang perwira dengan alasan tertentu. Tetapi Tuyet tidak sampai melakukan itu, dia langsung sadar akan apa yang telah diperbuatnya. Dari sinilah letak perubahan watak dan tindakan yang terjadi pada diri Tuyet yang dapat dilihat dari wataknya yang selalu dinamis.
terima kasih, Pak.
Deasy Maharani Putri
BalasHapus2. a. Penokohan Mayumi dalam novel “akatsuki”
*Berdasarkan pemahaman watak pelaku cerita
1. apakah yang dilakukan oleh pelaku cerita
contoh : Pada siang hari yang cerah itu, Mayumi mengikuti kemana Satoshi pergi dan akhirnya sampai pada sebuah gedung olah raga yang sepi.
2. apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya
contoh : “Aku penasaran selama ini, apakah bisa kau menahan makan dan minum seharian? Apakah kau tidak akan ma…ma..ti?” Mayumi bertanya pada Satoshi
3. bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada
Contoh : dalam menghadapi permasalahan cinta segi 3 dengan kakak tirinya sendiri, Mayumi lebih memilih untuk percaya dan tinggal bersama Satoshi dan kakaknya. Disini terdapat relevansi tokoh antara sifat Mayumi yang lebih memilih percaya dan bahkan tinggal dengan orang yang ia tidak begitu kenal daripada harus berhadapan dengan kakak tirinya yang diam diam memiliki rasa terpendam terhadap dirinya. Karena sifat Mayumi yang begitu yakin dan percaya pada Satoshi sangat jarang kita temukan di kehidupan nyata sekarang ini. Pahdahal bila kita menjadi Mayumi yang terikat dan terkekang dengan kakak tiri kita sendiri yang diam diam menyukai kita, mungkin bisa saja kita melakukan hal yang sama dengan apa yang mayumi lakukan.
4. bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
Contoh : “Wah, kamu beruntung sekali mempunyai adik yang baik dan sholeh sepertinya, pasti sudah banyak yang melamar ya?” tanya teman Kakak Mayumi kepada Kakak Mayumi.
lanjutan 2a
BalasHapus*Berdasarkan peran peran tokoh : Mayumi merupakan tokoh Utama, karena tokoh ini mendominasi cerita bahkan dimunculkan hampir setiap saat.
*Berdasarkan fungsi penampilan tokoh : Mayumi merupakan tokoh protagonis karena sifat sifat yang ditunjukkannya dapat menarik simpati dan empati para pembacanya.
Dapat dilihat pada saat Mayumi yang dulunya adalah seorang wanita tak beragama yang karena ketertarikannya tentang islam dan semua apa yang dipelajarinya di Islam dapat membuatnya masuk ke Agama Islam, menarik simpati para pembacanya.
*Berdasarkan Perwatakannya : Mayumi tergolong tokoh sederhana, karena hanya mencerminkan satu sifat tertentu saja, yaitu baik saja.
Dapat dilihat pada setiap bab cerita yang menceritakan sifat sifat Mayumi yang seorang anak gadis sederhana yatim piatu yang diangkat anak oleh suatu keluarga.
*Berdasarkan Tingkat perkembangannya : Mayumi tergolong tokoh berkembang, karena mengalami perubahan sikap menjadi lebih baik dari sebelumnya setelah ia memutuskan untuk masuk ke Agama Islam.
Dapat dilihat pada tingkah laku Mayumi yang terlihat lebih halus dan tertata setelah masuk islam.
2b. Sudut pandang pelaku yang digunakan adalah orang pertama. Karena pada awal bab, Mayumi menceritakan tentang hidupnya dengan kata “Aku”. Ini sesuai dengan penjelasan sudut pandang pelaku orang pertama seperti yang disebutkan diatas. Bahwa "aku" disebut seperti menceritakan dirinya sendiri maka disebut orang pertama.
BalasHapusDhaniar Rulandri W.
BalasHapusXII - IPA 4 / 11
Berdasarkan hasil reanalisis yang telah saya lakukan untuk memperbaiki hasil pekerjaan saya sebelumnya mengenai penentuan sudut pandang (point of view) dalam sebuah bacaan / novel adalah sebagai berikut :
1.*Penokohan:Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Yang dimaksud dengan penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku cerita tersebut. Maka untuk memahami watak pelaku cerita itu dapat diperhatikan hal-hal penting seperti:
(a)apakah yang dilakukan oleh pelaku cerita,
(b)apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya,
(c)bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi peroalan yang ada dan
(d)bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
*Sudut Pandang (Point of View):Yang penting didalami pada sudut pandang pelaku (point of view) adalah sebuah cara bercerita sorang pengarang novel yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara alain ;
(a)sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku' dalam menghidupkan tokohnya
(b)sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah 1 tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'
(c)sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah 1 tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang terjadi
(d)sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca
(e)amanat, disebut juga hikmah cerita, dimana pengarang ingin menyampaikan sesuatu(dapat berupa pesan moral, ajakan, nasehat, larangan)kepada para pembaca.
Berlanjut di post berikutnya..............
Dhaniar Rulandri W.
BalasHapusXII - IPA 4 / 11
lanjutan pertama pekerjaan sebelumnya....
Kedua unsur intrinsik novel yang disebut di atas terkait antara satu dengan yang kedua (penokohan dan sudut pandang pelaku). Berdasarkan sudut pandang (point of view) dan tinjauan tokoh, maka tokoh dalam novel sebagai karya fiksi seorang tokoh dapat saja dikatagorikan kedalam beberapa jenis penamaan sekaligus, yaitu :
a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh yang dipentingkan maka tampilannya sangat mendominasi cerita, dan sebaliknya tokoh yang dirasa kurang penting tampilan dalam cerita dimunculkan hanya sesekali saja ataubahkan satu-dua kali dimunculkan lalu dihilangkan. -Tokoh Utama : Tokoh yang dipentingkan dalam segi tokoh, yaitu tokoh yang menjadi sentral cerita ( cemtral character, main character). Tokoh utama yang kemunculannya mendominasi cerita dimunculkan hampir setiap kejadian, bahkan pada novel tertentu misalnya dalam novel.
-Tokoh Tambahan : Tokoh yang jarang dimunculkan atau sesekali saja kemunculannya disebut tokoh tambahan atau pembantu ( paripheral character).
b. Tokoh Protagonis dan Antagonis
-Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi--yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero--tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma,nilai-nilai, yang ideal bagi kita.
-Tokoh Antagonis adalah Tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
c.Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
-Tokoh sederhana dalam bentuknya yang asli adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi (satu sifat atau satu watak) saja.Tokoh sederhana dapat melakukan berbagai tindakan, namun segala macam tindakan itu jika berubah maka akan kembali pada sifat asalnya, atau sebuah tindakan akan dikembalikan pada perwatakan yang dimiliki di awalnya. Karena itu tokoh sederhana ini mudah dikenali dan dihafal oleh pembaca, karena itu sifat tokoh sederhana yang stereotip.
-Tokoh Kompleks atau tokoh Bulat, adalah tokoh yang memiliki berbagai karakter dan diungkapkan sangat berbeda dengan tokoh sederhana. Tokoh ini diungkapkan dengan berbagai kemungkinan kehidupannya, misalnya sisi kepribadian di samping sisi sosial lainnya yang sangat komplek dialami secara utuh dimana seorang tokoh adalah manusia ayang hidup di tengah masyarakat secara majemuk dalam segala hal. Karena itu perwatyakannya pun terlalu sulit dideskripsikan secara tepat.
d. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
-Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat perubahan lingkungan, dengan demikian dapat disimpulakan bahwa tokoh statis adalah tokoh yang memiliki sikap dan watak relaltif tetap, tidak berkembang sejak awal hingga akhir cerita.
-Tokoh berkembang adalah kebalikan adari tokoh statis, maksudnya selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
berlanjut ke post berikutnya....
Jhoda Dwi Komala
BalasHapusX11 IPA 4/19
-.Penokohan adalah karakteristik tokoh yang dibangun oleh pengarang agar cerita menarik dan dapat dikembangkan serta di imajinasikan oleh pembaca. Ada beberapa macam cara mengidentifikasikannya, yaitu:
a. apakah yang dilakukan oleh pelaku cerita
b. apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya
c. bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi peroalan yang ada dan
d. bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya
Dalam penokohan juga tidak lepas dari perwatakan tokoh yang ada di dalam cerita, adapun perwatakan dibedakan menjadi 4 :
- Perwatakan statis, yaitu pelukisan watak sang tokoh tetap tidak berubah – ubah dari awal sampai akhir cerita.
- Perwatakan dinamis, yaitu watak sang tokoh berubah atau berkembang dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat sesuai dengan situasi yang dimasukinya.
- Perwatakan datar, yaitu watak sang tokoh disoroti hanya dari satu unsure atau satu dimensi saja.
- Perwatakan bulat, yaitu watak sang tokoh dilukiskan dari segala aspek.
Dalam sebuah cerita tokoh juga mengambil peran penting, menurut karakternya tokoh dibedakan sebagai berikut :
-Tokoh protagonis : tokoh yang memerankan karakter yang baik(menggugah simpati pembaca) misalnya ramah, jujur, dan rendah hati.
-Tokoh antagonis : tokoh yang memerankan karekter jahat (membuat pembaca anti terhadap tokoh ini) misalnya tokoh yang jahat, otoriter, semaunya sendiri, suka memerintah, maling.
-Tokoh berkembang : tokoh yang memerankan tokoh yang biasa saja namun dapat mengikuti alur cerita, mau dibawa sedih ayok, mau marah-marah juga bisa, wataknya dapat berkembang sesuai situasi.
-Tokoh sederhana :memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja ) contoh siti nurbaya karena tokoh tersebut digambarkan dengan satu watak yaitu baik, dari awal cerita hingga akhir.
-Tokoh bulat :Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan ridak statis
Berdasarkan intensitasnya tokoh juga dibedakan menjadi 2:
1. tokoh utama : tokoh yang mendominasi jalannya cerita
2. tokoh tambahan : tokoh yang menunjang tokoh utama agar dapat menyampaikan jalanya cerita dengan baik.
-. Sudut pandang (point of view) adalah penempatan atau kedudukan pengarang dalam menceritakan atau mengisahkan novelnya. Beberapa macam sudut pandang,antara lain:
a)sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku' dalam menghidupkan tokohnya
b)sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah 1 tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'
c)sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah 1 tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang terjadi
d)sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca
e)amanat, disebut juga hikmah cerita, dimana pengarang ingin menyampaikan sesuatu(dapat berupa pesan moral, ajakan, nasehat, larangan)kepada para pembaca.
Jhoda Dwi Komala
BalasHapusXII ipa 4 /19
LANJUTAN
2. Judul Buku: Pink Project
Pengarang: Retni SB
-Penokohan:
-. tokoh utama : Puti Ranin, Sangga Lazourdy
-. tokoh pembantu : pegawai gallery daun, ibu Puti Ranin, para pelukis (Pring).
-perwatakan tokoh :
-. Puti Ranin : Putri Ranin seorang yang teguh pada pendirian. Terbukti dari caranya membela Pring, seorang pelukis yang dikagumi Ranin lewat karyanya. Selain itu, dia memiliki sifat yang setia.
-. Sangga Lazourdy : mudah terpancing emosi dan tidak mau di kritik, serta pendendam, buktinya ketika Puti Ranin mengkritik lukisannya, Sangga langsung mengirimkan sebuah artikel pada rubrik budaya pada Puti dengan nada ejekan "katak dalam tempurung" karena Puti berani menilai lukisannya tanpa pengetahuan yang memadai.
-.ibu Puti Ranin : sabar dan bijaksana, setia, buktinya ketika Puti mendapat banyak masalah, ibunya tidak meninggalkannya dan malah memberi advice pada Puti supaya tetap sabar dan menjalaninya dengan tegar.
-.sudut pandang : orang pertama, karena semua bermula ketika Puti menilai lukisan Sangga dan membela Spring pelukis yang dikaguminya,pengarang mengkondisikan dimana si pengarang menjadi pemeran utama yang memegang kendali cerita. pengarang memakai istilah "aku" untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
-. Tuyet termasuk tokoh berkembang. karena mengalami perubahan sifat. yang semula tokoh yang bisa dikatakan baik, lalu beralih menjadi tokoh yang bisa dikatakan jahat. Perubahan watak dan sikap Tuyet yang akhirnya ikut membangun konflik dalam novel tersebut.
Dimana awalnya watak Tuyet yang semula ramah menjadi seseorang yang tidak terima ketika mendapat cercaan, namun tetap membela apa yang ada pada prinsipnya dan akhirnya memaafkan org yg mencercanya.
sekian dan terimakasih.
Fardiansyah Dwiristyan
BalasHapusXII IPA 3/13
Saya akan mencoba melengkapi kekurangan hasil analisis tentang penokohan dan sudut pandang (point of view)
1) Penokohan : pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku cerita tersebut.
untuk memahami watak pelaku cerita itu dapat diperhatiakan hal-hal penting seperti
(a) apakah yang dilakukan oleh pelaku cerita (b) apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya
(c) bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada
(d) bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
Sudut pandang : sebuah cara bercerita seorang pengarang novel yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
(a) sudut pandang orang pertama ialah sudut pandang yang pada umumnya memakai istilah"aku" dan sudut pandang pertama dibagi menjadi 2 yaitu 1. secara person 2. secara umum
(b) sudut pandang orang ketiga ialah sudut pandang yang pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan ‘dia’.
(c) sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view ialah sudut pandang pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara.
(d) sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view ialah sudut pandang pengarang seolah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menceritakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi cerita itu.
Berdasarkan sudut pandang (point of view) dan tinjauan tokoh, maka tokoh dalam novel sebagai karya fiksi seorang tokoh dapat saja dikatagorikan kedalam beberapa jenis penamaan sekaligus.
1. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
tokoh utama, yaitu tokoh yang menjadi sentral cerita ( cemtral character, main character)
jadi kemunculannya mendominasi cerita dimunculkan hampir setiap kejadian, sedang
tokoh tambahan atau pembantu ( paripheral character) ialah tokoh yang jarang dimunculkan atau sesekali saja kemunculannya
jadi kliatan hanya sebagai pelengkap.
2. Tokoh Protagonis dan Antagonis
Tokoh Protagonis ialah tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif. jadi, kesannya itu terlihat tokoh yang baik.
Tokoh Antagonis ialah tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif. jadi, terlihat tokoh yang buruk, atau jahat.
Lanjut>>>
Dhaniar Rulandri W.
BalasHapusXII - IPA 4 / 11
lanjutan kedua pekerjaan sebelumnya....
2.Novel:Summer in Seoul
Pengarang : Ilana Tan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
A.Penokohan :
*Tokoh 1 (Han Soon Hee / Sandy):
Merupakan tokoh utama yang relevan dengan kehiduan nyata dan termasuk tokoh yang bersifat statis. Hal ini dapat dilihat karena dari awal hingga akhir cerita, dengan segala situasi dan keadaan yang dihadapinya, dia tidak mengalami perubahan atau perkembangan perwatakan. Sandy tetap menjadi seorang gadis tegar yang dituntut untuk selalu bersikap dewasa dalam segala hal. Agar dia mampu bertahan hidup tanpa kedua orang tua disisinya. Dalam novel ini, tokoh Sandy dapat dikategorikan sebagai tokoh protagonis. Karena sosok baik Sandy dapat mengambil empati dari para pembaca novel tersebut dengan sifat baiknya.
*Tokoh 2 (Jung Tae Woo):
Merupakan tokoh tambahan yang relevan dengan kehidupan nyata dan termasuk tokoh sederhana. Meskipun intensitas kemunculan tokoh Jung Tae Woo cukup banyak dalam novel ini, namun Jung Tae Woo tidak muncul pada setiap bab. Selain itu, novel tersebut lebih menceritakan bagaimana kehidupan Sandy, oleh karena itu Jung Tae Woo layak disebut sebagai tokoh tambahan. Dalam novel ini Jung Tae Woo dapat dikategorikan sebagai tokoh protagonis karena dapat mengambil empati pembaca dengan karakternya sebagai seorang pria yang baik, perhatian, dan penuh tanggung jawab.
B.Sudut Pandang ( point of view) yang digunakan dalam novel tersebut adalah sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view. Hal ini dapat dilihat dari gaya penulisan pengarang yang menceritakan suatu tokoh melalui sedut pandangnya sendiri, bukan melalui sudut pandang tokoh lain. Misalnya terdapat dalam kalimat "Sandy melangkah perlahan. Sebelah tangannya memegang ponsel yang ditempelkan ke telinga, dan tangan yang sebelah lagi mengayun-ayunkan tas tangan kecil merah."
C.Tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik ismail merupakan tokoh berkembang. Hal ini dapat dilihat dari perubahan watak atau sikap Tuyet yang awalnya gadis baik-baik berubah menjadi gadis yang berani menukarkan keperawanannya demi keselamatan ayahnya. Dapat dilihat dalam cerita, yaitu:
Suatu hari, Alimin kedatangan tamu seorang wanita Vietnam bernama Tuyet yang belum ia kenal sebelumnya. Kedatangan Tuyet sebenarnya hanya unutuk menanyakan kiriman dari Herbert seorang wartawan jerman – sahabat Alimin untuk dirinya, sudah datang. Sayang sekali, kiriman dari Herbert tidak ada. Tuyet pun bercerita bahwa dia mwngetahui alamat Alimin dari Herbert. Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin hingga hubungan mereka semakin akrab. Suatu saat, Tuyet berkunjung ke rumah Alimin tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbutan yang tidak pantas dilakukan. Alimin sangat terkejut. Tuyet yang dihadapannya tidak seeperti Tuyet yang dia kenal selama ini. Karena emosi, Alimin menampar Tuyet yang terus memaksa. Tamparan ini menyadarkan Tuyet. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin kemudian menceritakan tentang keadaan ayahnya yang ditawan tentara. Ia harus menyerahkan sejumlah uang. Uang itu pernah dijanjikan Herbert. Jika tidak dapat memenuhi uang itu, ia harus menyerahkan kesuciannya kepada komandan yang menawan ayahnya. Karena situasi inilah ia nekat memaksa Alimin. Ia tidak sudi menyerahkan kesuciannya kepada komandan yang telah menawan ayahnya. Dia lebih sudi menyerahkan kesuciannya kepada Alimin yang selama ini baik terhadapnya. Singkat cerita, berdasarkan kesimpulan yang daat saya ambil sebagai pembaca, tokoh Tuyet yang pergi setelah meninggalkan surat menandakan bahwa Tuyet meninggal.
*TERIMA KASIH PAK*
Semoga hasil reanalisis yag saya lakukan sesuai dengan apa yang bapak harapkan dan kerja keras saya tidak sia-sia. ^_^
3. Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
BalasHapusTokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja )
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini tokoh yang memiliki berbagai karakter dan diungkapkan sangat berbeda dengan tokoh sederhana
4. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat perubahan lingkungan. jadi, tokoh statis itu tokoh yang memiliki sikap dan watak relatif tetap, tidak berkembang sejak awal hingga akhir cerita.
tokoh berkembang adalah tokoh yang selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
2. Judul :Ayat-Ayat Cinta
Karya : Habiburrahman El Shirazy
Tokoh utama : Fahri
Tokoh tambahan : Maria Girgis,Noura,Aisha
jika dilihat novel tersebut apakah relevan?
novel tersebut merupakan relevan karena Seorang tokoh cerita ciptaan pengarang itu disukai banyak orang dalam kehidupan nyata, hingga dipuja-puja dan digandrungi. Di dalam penokohannya :
Fahri : seorang Indonesia yang cerdas, ulet, rendah hati, bersahaja, disiplin dalam menjalani hidup, mempunyai etos kerja yang tinggi, dan istiqomah.
Maria Girgis : seorang gadis yang manis, baik budi pekertinya, perhatian itu ditunjukkan dia sangat memperhatikan kesehatan Fahri.
Noura : seorang gadis yang manis tetapi kurang baik budi pekertinya karena dia menuduh Fahri memperkosanya.
Aisha : seorang gadis yang manis dan baik budi pekertinya dan merupakan salah satu gadis yang di sukai oleh fahri
Dilihat dari segi sudut pandangnya, Novel tersebut termasuk sudut pandang pertama karena pada novel tersebut lebih mendominasi tokoh utama yaitu fahri. Dalam novel tersebut kebanyakan memakai istilah"aku" yang seolah-olah si pengarang menjadi dalam tokoh tersebut.
Menurut saya, tokoh tuyet merupakan tergolong tokoh berkembang karena tokoh tuyet tersebut mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konflik dalam novel tuyet tersebut. contohnya : "sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba- tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak. Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin".
sekian terima kasih, maaf pak panjang
kurang lebihnya saya mohon maaf
3. Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
BalasHapusTokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja )
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini tokoh yang memiliki berbagai karakter dan diungkapkan sangat berbeda dengan tokoh sederhana
4. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat perubahan lingkungan. jadi, tokoh statis itu tokoh yang memiliki sikap dan watak relatif tetap, tidak berkembang sejak awal hingga akhir cerita.
tokoh berkembang adalah tokoh yang selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
2. Judul :Ayat-Ayat Cinta
Karya : Habiburrahman El Shirazy
Tokoh utama : Fahri
Tokoh tambahan : Maria Girgis,Noura,Aisha
jika dilihat novel tersebut apakah relevan?
novel tersebut merupakan relevan karena Seorang tokoh cerita ciptaan pengarang itu disukai banyak orang dalam kehidupan nyata, hingga dipuja-puja dan digandrungi. Di dalam penokohannya :
Fahri : seorang Indonesia yang cerdas, ulet, rendah hati, bersahaja, disiplin dalam menjalani hidup, mempunyai etos kerja yang tinggi, dan istiqomah.
Maria Girgis : seorang gadis yang manis, baik budi pekertinya, perhatian itu ditunjukkan dia sangat memperhatikan kesehatan Fahri.
Noura : seorang gadis yang manis tetapi kurang baik budi pekertinya karena dia menuduh Fahri memperkosanya.
Aisha : seorang gadis yang manis dan baik budi pekertinya dan merupakan salah satu gadis yang di sukai oleh fahri
Dilihat dari segi sudut pandangnya, Novel tersebut termasuk sudut pandang pertama karena pada novel tersebut lebih mendominasi tokoh utama yaitu fahri. Dalam novel tersebut kebanyakan memakai istilah"aku" yang seolah-olah si pengarang menjadi dalam tokoh tersebut.
Menurut saya, tokoh tuyet merupakan tergolong tokoh berkembang karena tokoh tuyet tersebut mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konflik dalam novel tuyet tersebut. contohnya : "sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba- tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak. Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin".
sekian terima kasih, maaf pak panjang
kurang lebihnya saya mohon maaf
Rika Wulan Novitaningtyas
BalasHapusXII IPA 4/31
Reanalisis mengenai penokohan dan sudut pandang:
1. Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Artinya, penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batik pelaku cerita tersebut. Maka untuk memahami watak pelaku cerita itu dapat diperhatiakan hal-hal penting seperti
a. apakah yang dilakukan oleh pelaku cerita,
b. apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya,
c. bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi peroalan yang ada
d. bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
Penokohan sendiri dibagi atas:
1. tokoh utama dan tambahan :
Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
2. Tokoh protagonis dan antagonis :
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
3. Sederhana dan bulat :
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja
- tidak memberikan efek kejutan kepada pembaca
sehingga bersifat statis dan tidak mengalami perubahan sifat.
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. Tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan ridak statis.
2. Sudut pandang pelaku (point of view) adalah sebuah cara bercerita sorang pengarang novel yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain;
(a) sudut pandang orang pertama,
(b) sudut pandang orang ketiga,
(c) sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view,
(d) sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view, dan
(e) amanat
bersambung, Pak.
Rika Wulan Novitaningtyas
BalasHapusX11 IPA 4/31
2. I love my boss oleh Alberthiene Endah
• Karina Dewi: tokoh utama yang protagonis juga merupakan tokoh sederhana.
- Seorang sekertaris, tak lain merupakan tokoh AKU yang memiliki intensitas sangat tinggi dari isi cerita. Jadi dapat dipastikan karina adalah tokoh utama.
- Protagonis dapat dilihat dari sifatnya dari segi positif yang banyak terkuak adalah perhatian, gemar membantu, setia kawan, supel.
- Tokoh sederhana karena sifat Karin sendiri statis. Hingga akhir cerita, Karina tetap menjadi sosok yag berimage baik.
• Rene: tokoh utama yang protagonis serta tokoh bulat.
- Rene merupakan sosok boss yang dicintai Karina. Jadi, Rene adalah tokoh main utama Karina.
- Protagonis: karena perhatian, professional dalam mengemban pekerjaannya, menghargai orang lain, mejaga nama baik keluarga, memiliki jiwa kompetitif, loyal.
- Tokoh bulat: pada akhir cerita, ada secuplik cerita yang menggambarkan bahwa Rene ternyata ambisius dan kurang memahami perasaan orang lain.
• Mariska: tokoh utama yang antagonis dan tokoh sederhana.
- Mariska merupakan istri Rene yang sangat sering mengganggu kehidupan Karin. Kemunculannya kerap kali berdampak pada tekanan bagi Karina.
- Antagonis: sangat glamour, ambisius, sewenang-wenang (tidak memiliki attitude), psikopat,
- Tokoh sederhana: hingga akhir cerita, image Mariska tetap bermaknakan negative.
• Artha: tokoh pendamping yang protagonis dan tokoh bulat.
- Beberapa kali bertemu dengan Karina dan Rene ketika terjadi konflik dan berusaha menjadi penengah.
- Protagonist: setia kawan, cukup kompetitif.
- Tokoh bulat: pada Ending, Artha dilukiskan sebagai sosok yang ternyata memikiki jiwa kompetitif yang tidak sehat dan cenderung melukai perasaan orang lain.
• Lucia: tokoh pendamping yang protagonis dan sederhana.
- Sahabat Karina yang perhatian dan dewasa. Pemikirannya, membuat permasalahan yang dialami Karina lebih mudah.
• Diandra: tokoh pendamping yang protagonist dan sederhana.
- Sahabat kerja Karina, yang memahami perasaan Karina dan bersusaha memberikan solusi terbaik bagi konflik batin Karina.
• Pipit: tokoh pendamping yang protagonis dan sederhana.
- Adik karina yang terlihat jutek dan kasar. Padadal, sebenarnya Pipit merupakan adik yang penyayang. Namun tidak cukup kentara.
• Wieke: tokoh pendamping yang antagonis dan merupakan tokoh bulat.
- Adik Mariska yang sangat ambisius, memiliki hasrat yang tingi untuk mengalahkan kakaknya hingga rela mengacaukan apapun ang kakaknya miliki untuk diraihnya.
- Pada akhir cerita, Wieke ternyata memiliki respon untuk menghargai Karina yang dirasanya tidak patut untuk turut terjebak ke dalam permasalahannya dengan keluarga.
• Mama dan papa Karina Dewi: tokoh pendamping yang protagonis dan sederhana.
- Orangtua karina yang selalu memberikan dukugan kepada anaknya.
Sudut pandang:
• Sudut pandang dari novel ini adalah orang pertama. Karina-lah yang menjadi tokoh Aku. Pada sudut pandang ini, semua perasaan pelaku utama dapat tercurahkan. Mulai sedih, senang, memuji, bahkan menyumpah serapah.
Penggambaran yang terjadi juga hanya dari perspektif si Aku saja. Selebihnya, hanya menerka-nerka bagaimana perasaan sebenarnya yang dialami tokoh lain.
3. Tuyet memiliki karakter berkembang karena mengalami perubahan karakter. Perubahan inilah yang membangun konflik. Pada awal cerita,dikisahkan gadis baik-baik dan akhirnya nekat untuk menukarkan keperawanannya demi menolong ayahnya yang ditawan. Tuyet yang awalnya dikenal baik oleh Alimin sehingga berteman baik, sampai akhirnya Tuyet memunculkan karakternya yang 'bejat'. Yakni menyerahkan 'mahkotanya' pada Alimin. Namun, Alimin menolak melakukan hubungan intim tersebut dan menyadarkan tindakan Tuyet yang nyleneh itu. Tuyetpun menceritakan pada Alimin periha permasalahannya dengan ayah serta komandan Vietnam yang menikam ayah Tuyet.
Nb: Terima kasih, Pak. Semoga pekerjaan kali ini sudah mendekati Kompetensi Dasar.
Rika Wulan Novitaningtyas
BalasHapusXII IPA 4/31
2. I love my boss oleh Alberthiene Endah
• Karina Dewi: tokoh utama yang protagonis juga merupakan tokoh sederhana.
- Seorang sekertaris, tak lain merupakan tokoh AKU yang memiliki intensitas sangat tinggi dari isi cerita. Jadi dapat dipastikan karina adalah tokoh utama.
- Protagonis dapat dilihat dari sifatnya dari segi positif yang banyak terkuak adalah perhatian, gemar membantu, setia kawan, supel.
- Tokoh sederhana karena sifat Karin sendiri statis. Hingga akhir cerita, Karina tetap menjadi sosok yag berimage baik.
• Rene: tokoh utama yang protagonis serta tokoh bulat.
- Rene merupakan sosok boss yang dicintai Karina. Jadi, Rene adalah tokoh main utama Karina.
- Protagonis: karena perhatian, professional dalam mengemban pekerjaannya, menghargai orang lain, mejaga nama baik keluarga, memiliki jiwa kompetitif, loyal.
- Tokoh bulat: pada akhir cerita, ada secuplik cerita yang menggambarkan bahwa Rene ternyata ambisius dan kurang memahami perasaan orang lain.
• Mariska: tokoh utama yang antagonis dan tokoh sederhana.
- Mariska merupakan istri Rene yang sangat sering mengganggu kehidupan Karin. Kemunculannya kerap kali berdampak pada tekanan bagi Karina.
- Antagonis: sangat glamour, ambisius, sewenang-wenang (tidak memiliki attitude), psikopat,
- Tokoh sederhana: hingga akhir cerita, image Mariska tetap bermaknakan negative.
• Artha: tokoh pendamping yang protagonis dan tokoh bulat.
- Beberapa kali bertemu dengan Karina dan Rene ketika terjadi konflik dan berusaha menjadi penengah.
- Protagonist: setia kawan, cukup kompetitif.
- Tokoh bulat: pada Ending, Artha dilukiskan sebagai sosok yang ternyata memikiki jiwa kompetitif yang tidak sehat dan cenderung melukai perasaan orang lain.
• Lucia: tokoh pendamping yang protagonis dan sederhana.
- Sahabat Karina yang perhatian dan dewasa. Pemikirannya, membuat permasalahan yang dialami Karina lebih mudah.
• Diandra: tokoh pendamping yang protagonist dan sederhana.
- Sahabat kerja Karina, yang memahami perasaan Karina dan bersusaha memberikan solusi terbaik bagi konflik batin Karina.
• Pipit: tokoh pendamping yang protagonis dan sederhana.
- Adik karina yang terlihat jutek dan kasar. Padadal, sebenarnya Pipit merupakan adik yang penyayang. Namun tidak cukup kentara.
• Wieke: tokoh pendamping yang antagonis dan merupakan tokoh bulat.
- Adik Mariska yang sangat ambisius, memiliki hasrat yang tingi untuk mengalahkan kakaknya hingga rela mengacaukan apapun ang kakaknya miliki untuk diraihnya.
- Pada akhir cerita, Wieke ternyata memiliki respon untuk menghargai Karina yang dirasanya tidak patut untuk turut terjebak ke dalam permasalahannya dengan keluarga.
• Mama dan papa Karina Dewi: tokoh pendamping yang protagonis dan sederhana.
- Orangtua karina yang selalu memberikan dukugan kepada anaknya.
Sudut pandang:
• Sudut pandang dari novel ini adalah orang pertama. Karina-lah yang menjadi tokoh Aku. Pada sudut pandang ini, semua perasaan pelaku utama dapat tercurahkan. Mulai sedih, senang, memuji, bahkan menyumpah serapah.
Penggambaran yang terjadi juga hanya dari perspektif si Aku saja. Selebihnya, hanya menerka-nerka bagaimana perasaan sebenarnya yang dialami tokoh lain.
3. Tuyet memiliki karakter berkembang karena mengalami perubahan karakter. Perubahan inilah yang membangun konflik. Pada awal cerita,dikisahkan gadis baik-baik dan akhirnya nekat untuk menukarkan keperawanannya demi menolong ayahnya yang ditawan. Tuyet yang awalnya dikenal baik oleh Alimin sehingga berteman baik, sampai akhirnya Tuyet memunculkan karakternya yang 'bejat'. Yakni menyerahkan 'mahkotanya' pada Alimin. Namun, Alimin menolak melakukan hubungan intim tersebut dan menyadarkan tindakan Tuyet yang nyleneh itu. Tuyetpun menceritakan pada Alimin periha permasalahannya dengan ayah serta komandan Vietnam yang menikam ayah Tuyet.
Nb: Terima kasih, Pak. Semoga pekerjaan kali ini sudah mendekati Kompetensi Dasar.
berdasarkan reanalisis tentang penokohan dan sudut pandang(point of view) yang saya lakukan terhadap buku novel, saya dapat menyimpulkan bahwa:
BalasHapus1.A. penokohan adalah Pelukisan watak pelaku cerita dalam novel yang terlihat secara fisik maupun batin.
Pada umumnya, pengarang novel menunjukkan watak pelaku ceritanya melalui:
(a) peristiwa yang dilakukan oleh pelaku cerita,
(b) hal-hal yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya,
(c) sikap pelaku dalam menghadapi peroalan yang ada
(d) penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
secara umum, penokohan dapat dibagi:
1) menurut segi peranan dan kepentingannya:
a.Tokoh utama-> tokoh yang dirasa penting dan sangat mendominasai jalannya cerita, selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, dan ia sangat menentukan perkembanagan alur cerita (plot) secara keseluruhan.
b.Tokoh tambahan-> tokoh yang tak begitu penting dan hanya dimunculkan sekali waktu dalam jalannya cerita. namun terkadang ada yang muncul hampir di setiap jalannya cerita, yang demikian disebut tokoh tambahan utama.
2) menurut fungsi penampilan tokoh:
a.tokoh protagonis-> tokoh yang memiliki sifat baik atau terpuji dalam cerita, kita kagumi, menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan kita,harapan-harapan kita sebagai pembaca.
b.tokoh antagonis-> tokoh yang memiliki sifat buruk atau tercela dalam cerita sehingga kehadirannya tidak diharapkan dalam cerita.
3) menurut perwatakannya:
a.tokoh sederhana-> tokoh yang hanya memiliki satu sifat atau satu watak saja. Tokoh ini tidak memiliki sifat dan tingkah laku yang dapat memberikan efek kejutan bagi pembaca. Sehingga sifat kehidupannya bersifat datar atau monoton, maksudnya hanya mencerminkan satu sifat tertentu saja
b.tokoh bulat/komplek-> tokoh yang memiliki berbagai karakter, sifat atau watak. Tokoh ini diungkapkan dengan berbagai kemungkinan kehidupannya. Sehingga sulit dipahami oleh pembaca.
4) menurut tingkat berkembangnya:
a.tokoh statis-> tokoh yang tidak mengalami perubahan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat perubahan lingkungan, dengan demikian dapat disimpulakan bahwa tokoh statis adalah tokoh yang memiliki sikap dan watak relaltif tetap, tidak berkembang sejak awal hingga akhir cerita.
b.tokoh berkembang-> tokoh yang selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks
B. Sudut pandang (point of view) adalah cara khas pengarang dalam membawakan cerita atau kisahnya.
Cara bercerita seorang pengarang novel satu dengan yang lainnya berbeda-beda, diantaranya:
(a) sudut pandang orang pertama,misal: Aku duduk terdiam disini. Menunggu sesuatu yang mungkin tak akan pernah datang dalam beberapa detik ini.
(b) sudut pandang orang ketiga,misal: ketika ia menangis dihadapan Nayya, Fani tidak dapat berbuat apa- apa.
(c) sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view,misal: burung- burung berkicau dengan riuhnya, diantara pepohonan di hutan.
(d) sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view,misal: bayangkan, apa yang akan terjadi ketika fandi mengutarakannya pada fani? hebat kan?
berlanjut..
Lanjutan..
BalasHapus2.
judul novel: Alabaster
pengarang: Azzura Dayana
A.reanalisis penokohan
Tokoh(utama): Fandi
penokohan: ceroboh, bijaksana, pandai menilai keadaan
1)peristiwa yang dilakukan oleh pelaku
misal: saking terburu- burunya, lutut fandi sampai menabrak meja akasia yang letaknya tak jauh dari pintu depan.
2)hal- hal yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya
misal: "Masya Allah!.. aku lupa janjiku dengan salman, paman" jawab Fandi.
3)sikap pelaku dalam menghadapi persoalan
misal: Fandi marah melihat hal itu, tapi gerakannya terpaksa diurungkan ketika disadarinya sebuah pistol menempel di keningnya.
4)penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya
misal: "kau cukup bijaksana" kata valerie. darimana kau dapat keyakinan seperti itu?"
tokoh: Clark
penokohan: angkuh, cuek.
1)peristiwa yang dilakukan oleh pelaku.
misal: Clark menjawab pertanyaan itu tanpa menoleh dengan acuhnya.
2)hal- hal yang dikatakan pelaku.
misal: "Bisakah untuk tidak bicara banyak saat ini??"
3)sikap pelaku dalam menghadapi persoalan.
misal: clark hanya mendesah pelan mendengarkan pernyataan fandi.
4)penilaian pelaku cerita yang lain.
misal: fandi angkat bahu mencoba memaklumi. Sulit ternyata untuk megakrabi seorang Clark. dia seperti gunung bersalju di Alpen.
tokoh: Paman Albert
Penokohan: perhatian, ramah, tegas.
1)peristiwa yang dilakukan pelaku
misal: paman Albert ikut duduk. mendengarkan keluh kesahnya.
2)perkataan yang dikatakan pelaku
misal: "Tell me honestly son.." perkataan paman Albert yang membuatku seakan dekat dengan Ayah..
3)sikap pelaku menghadapi persoalan
misal:paman albert menepuk- nepuki punggung Fandi, lelaki itu hanya menghela napas panjang mengetahuinya.
4)penilaian pelaku cerita yang lain
misal: fandi serasa melihat bayangan ayahnya dalam diri paman albert.
*sebenarnya ada beberapa(sangat banyak) tokoh tambahan lagi, namun sulit diketahui dan dipahami tentang penokohannya oleh saya yang masih amatir ini, karena kerumitan pembahasan masing- masing tokoh oleh pengarang..
berlanjut (lagi)...
lanjutan (terakhir)
BalasHapusB.reanalisis sudut pandang(point of view)
seperti kita ketahui, perlakuan sudut pandang(point of view) oleh pengarang ada beberapa jenis, yaitu:
(a) sudut pandang orang pertama,dimana pengarang menggunakan istilah 'aku' dalam menghidupkan tokohnya
(b) sudut pandang orang ketiga,dimana pengarang menceritakan salah 1 tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'
(c) sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view,dimana pengarang tidak menjadi salah 1 tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang dialami
(d) sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view,dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan-kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca
berdasarkan reanalisis saya terhadap sudut pandang(poin of view) dalam buku novel yang berjudul: Alabaster, sudut pandang yang sering dipakai oleh pengarang adalah sudut pandang orang ketiga, karena memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain.
misal: ketika ia digiring memasuki gereja, dengan cepat fandi memutar tubuhnya dan dengan kekuatan seluruh kaki kanannya ia menendang selangkangan orang dibelakangnya.
C.Novel Tuyet
berdasarkan reanalisis yang saya lakukan, tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik Ismail tersebut termasuk dalam karakter berkembang karena mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks, bisa dilihat dari:
Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya.
• Masalah lain dari sudut pandang Alimin adalah Alimin berjanji pada Tuyet akan membantu mengumpulkan uang guna membebaskan ayah Tuyet. Alimin pun berusaha untuk meminjam uang pada teman-temannya. Meskipun pada akhirnya Alimin berhasil mengumpulkan uang tersebut tetapi Tuyet sudah terlanjur menyerahkan kesuciannya kepada komandan.
• Nasib Tokoh Tuyet adalah kejadian yang memasyarakat saat itu karena hanya demi sejumlah uang yang tidak bisa dibayarkan untuk menebus keluarga yang ditawan maka seorang gadis harus rela menyerahkan kesuciannya. Pada jaman itu seorang yang berkuasa dapat melakukan hal yang semena-mena terhadap para perempuan hanya untuk melampiaskan kepuasan mereka pribadi.
sekian. terima kasih. maaf apabila terdapat kekurangan..
berlian,XII IPA 3/10
BalasHapuspenulisan tokoh cerita novel dan keadaanya baik secara lahir dan batin.dari gerak gerik pelaku kita juga bsa melihat karakter at penokohan.qta juga bsa melihat dari
1.tokoh utama
2.tokoh tambahan
3.protagonis
4.antagonis
5.sederhana
6.bulat
sudut pandang
cara bercerita pengarang,trhadap pembaca.
Sudut pandang d bgt sbg brkut
1.sudut pandang org pertama
2.sudut pandang org ketiga
3.sudut pandang pengarang sbg pencerita
4.sudut pandang pengarang sbg orang yg srba tau
Reanalisis XII/P4-38 Monica Taurisia
BalasHapusBerdasarkan analisis Penokohan dan Sudut pandang pelaku (point of view) yang telah dilakukan maka terdapat beberapa kekurangan berdasarkan penilaian akhir yang telah dilakukan. Karena itu lewat ruang reanalisis tersebut hendaknya hasil yang diperoleh akan lebih sempurna dari analisis awal.
Analisis Penokohan tersebut ditinjau ulang maka:
Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita, dapat diamati berdasarkan apa yang ditulis oleh pengarang . Yang dimaksud dengan penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku cerita tersebut.
Pemahaman tokoh menurut Kenny, seorang tokoh cerita ciptaan pengarang itu jika disukai banyak orang dalam kehidupan nyata, hingga dipuja-puja dan digandrungi berarti sebagai tokoh fiksi yang mempunyai relevansi. Relevansi tokoh jika dihubung-hubungkan dengan kehidupan nyata, atau dengan kata lain diakui kebenarannya, biasanya disukai karena orang-orang cenderung menginginkan tokoh itu nyata dan benar-benar ada dalam dunia nyata sehingga pembaca dapat menghidupkan karakter tersebut secara utuh dalam khayalannya.
Untuk memahami watak pelaku cerita itu dapat diperhatiakan hal-hal penting seperti :
(a) apakah yang dilakukan oleh pelaku cerita,
berdasarkan pandangan tersebut maka tokoh Will Burrow adalah remaja berusia 14 tahun yang memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap segala hal yang menantang. Terlihat dari keikutsertaannya dalam penggalian rahasia yang dilakukan ayahnya, Dr. Roger Burrow, yang berkerja sebagai kurator museum.
(b) apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya,
Berdasarkan pandangan tersebut maka Will Burrow termasuk seseorang yang memiliki prinsip dan rasa setia kawan. Hal tersebut seperti yang diakui Chester, sahabatnya, saat melihat Will muncul setelah sebuah keributan terjadi di penjara. “Aku kira kau telah melupakanku Will” ucap Chester dengan nada setengah khawatir melihat keadaan sahabatnya yang tak keruan. Will berusaha mati-matian menyelamatkan Chester, yang masih terkurung di dalam penjara. Will tetap menepati janjinya pada Chester meskipun tak seorang pun dari Colony yang membantunya, bahkan keluarganya sediri tidak mau dilibatkan dalam rencana Wil tersebut. Relevansi tokoh berdasarkan hasil analisis karakter seperti di alami Will, merupakan kenyataan karakter tokoh yang banyak kita jumpai di kehidupan nyata.
(c) bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada,
Berdasarkan pandangan tersebut, maka tokoh Will Burrow merupakan seorang anak yang pemberani, suka memberontak, dan meskipun cerdas, ia juga sedikit gegabah. Dengan banyaknya pengetahuan yang dia miliki, justru sering membuatnya ceroboh karena semakin besarnya rasa ingin tahu yang ia miliki. Relevansi tokoh berdasarkan hasil analisis karakter seperti di alami Will Burrow merupakan kenyataan karakter tokoh banyak kita temukan di masyarakat. Relevansi inilah merupakan keberhasilan pengarang di dalam membangun penokohan novel tersebut.
(d) bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya,
Berdasarkan pandangan tersebut, maka tokoh Will, sesuai yang diakui Paman Tam, merupakan seorang pembangkang seperti Ibunya, Sarah. Ibunya diceritakan telah melarikan diri dari Colony dan berhasil bersembunyi hingga saat itu dan berhasil bertahan di dunia atas. Kecerdikan, sikap pemberani, dan pembangkang itulah ia warisi dari Ibunya.
Berdasarkan pandangan tersebut maka tokoh Will Burrow merupakan seseorang yang gigih dan pantang menyerah meskipun yang dilakukannya banyak ditentang orang. Pamannya, Tam, mengatakan bahwa sikap keras kepala Will itu diwarisi dari Ibu kandungnya, Sarah.
Reanalisis XII/P4-38 Monica Taurisia
BalasHapusBerdasarkan analisis Penokohan dan Sudut pandang pelaku (point of view) yang telah dilakukan maka terdapat beberapa kekurangan berdasarkan penilaian akhir yang telah dilakukan. Karena itu lewat ruang reanalisis tersebut hendaknya hasil yang diperoleh akan lebih sempurna dari analisis awal.
Analisis Penokohan tersebut ditinjau ulang maka:
Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita, dapat diamati berdasarkan apa yang ditulis oleh pengarang . Yang dimaksud dengan penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku cerita tersebut.
Pemahaman tokoh menurut Kenny, seorang tokoh cerita ciptaan pengarang itu jika disukai banyak orang dalam kehidupan nyata, hingga dipuja-puja dan digandrungi berarti sebagai tokoh fiksi yang mempunyai relevansi. Relevansi tokoh jika dihubung-hubungkan dengan kehidupan nyata, atau dengan kata lain diakui kebenarannya, biasanya disukai karena orang-orang cenderung menginginkan tokoh itu nyata dan benar-benar ada dalam dunia nyata sehingga pembaca dapat menghidupkan karakter tersebut secara utuh dalam khayalannya.
Untuk memahami watak pelaku cerita itu dapat diperhatiakan hal-hal penting seperti :
(a) apakah yang dilakukan oleh pelaku cerita,
berdasarkan pandangan tersebut maka tokoh Will Burrow adalah remaja berusia 14 tahun yang memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap segala hal yang menantang. Terlihat dari keikutsertaannya dalam penggalian rahasia yang dilakukan ayahnya, Dr. Roger Burrow, yang berkerja sebagai kurator museum.
(b) apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya,
Berdasarkan pandangan tersebut maka Will Burrow termasuk seseorang yang memiliki prinsip dan rasa setia kawan. Hal tersebut seperti yang diakui Chester, sahabatnya, saat melihat Will muncul setelah sebuah keributan terjadi di penjara. “Aku kira kau telah melupakanku Will” ucap Chester dengan nada setengah khawatir melihat keadaan sahabatnya yang tak keruan. Will berusaha mati-matian menyelamatkan Chester, yang masih terkurung di dalam penjara. Will tetap menepati janjinya pada Chester meskipun tak seorang pun dari Colony yang membantunya, bahkan keluarganya sediri tidak mau dilibatkan dalam rencana Wil tersebut. Relevansi tokoh berdasarkan hasil analisis karakter seperti di alami Will, merupakan kenyataan karakter tokoh yang banyak kita jumpai di kehidupan nyata.
(c) bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada,
Berdasarkan pandangan tersebut, maka tokoh Will Burrow merupakan seorang anak yang pemberani, suka memberontak, dan meskipun cerdas, ia juga sedikit gegabah. Dengan banyaknya pengetahuan yang dia miliki, justru sering membuatnya ceroboh karena semakin besarnya rasa ingin tahu yang ia miliki. Relevansi tokoh berdasarkan hasil analisis karakter seperti di alami Will Burrow merupakan kenyataan karakter tokoh banyak kita temukan di masyarakat. Relevansi inilah merupakan keberhasilan pengarang di dalam membangun penokohan novel tersebut.
lanjutan Reanalisis Monica Taurisia XII IPA 4
BalasHapusSedang yang penting didalami pada sudut pandang pelaku (point of view) adalah sebuah cara bercerita sorang pengarang novel yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
(a) sudut pandang orang pertama, yaitu saat pengarang menggunakan kata ‘aku’ dalam menghidupkan karakter yang ia ciptakan. Penyampaian cerita hanya terbatas dari sudut pandang, yaitu pelaku utama yang terus di ceritakan dari awal hingga akhir cerita.
(b) sudut pandang orang ketiga, yaitu saat seseoranng memilih salah seorang karakternya untuk menceritakan orang lain yang terus dibicarakan. Orang yang terus dibicarakan itu diberi sebutan ‘dia’.
(c) sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view, yaitu saat pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi seolah pambaca menoton pementasan, sehingga pembaca harus menafsirkan sendiri setiap kejadian, dialog, dan perbuatan yang dilakukan para tokoh. Pengarang tidak memberikan petunjuk teerhadap pembaca.
(d) sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view, yaitu saat pengarang seloah menjadi orang serba tahu, tidak terfokus pada satu sudut pandang saja. Pengarang juga mengomentari para tokohnya.
Dalam novel Tunnels, Will Burrow disebutkan terus melakukan penggalian di terowongan yang dibuatnya dengan ayahnya. Sedangkan di bagian lain juga diceritakan ayahnya terus bekerja di museum untuk menyelidiki sebuah benda bulat berpijar yang di temukan oleh Mrs. Tantrumi di ruang bawah tanahnya. Dr. Burrow juga menyelidiki sekolomppok orang misterius yang tidak sengaja ia temui di suatu kejadian. Saat ia mulai menyadari ada yang tidak beres, ia pun bekerja keras untuk menemukan petunjuk yang tanpa ia sadari membawanya kepada koloni bawah tanah misterius yang selama ini telah menyembunyikan keberadaannya dari dunia atas.
(e) amanat, adalah hal yang ingin disampaikan oleh pengarang berkaitan dengan tema. Amanat tersebut dapat berupa nasihat, paham-paham tertentu, ajakan atau larangan.
Dalam novel Tunnels, ,menurut pengmatan yang saya lakukan, pengarang hendak menyampaikan kepada pembaca untuk mengilhami semangat Will dalam mewujudkan keinginannya. Kegigihannya patut dijadikan contoh dalam menghadapi kehidupan. Will dalam cerita tersebut memiliki rasa saying yang begitu besar kepada kepada keluarga dan sahabatnya meskipun harus mengorbankan nyawa. Terlihat saat ia berusaha keras untuk membebaskan Chester dan menelusuri keberadaan ayahnya. Namun sikap ceroboh dan gegabah yang diceritakan oleh pengarang di awal cerita hendaknya dihindari karena dapat membahayakan orang di sekitar kita. Menjadi seseorang yang bertanggung jawab untuk menepati janjinya juga dicontohkan oleh Will.
lanjutan reanalisis Monica Taurisia ,
BalasHapus2. a. Penokohannya
Novel : Tunnels
Pengarang : Roderick Gordon dan Brian Williams
Tokoh : Will Burrow
Penokohan : Memiliki jiwa petualang yang tinggi, cerdas, pemberani, agak ceroboh, dan setia kawan
(a) Peristiwa yang dilakukan oleh pelaku :
Saat tiba-tiba Will menyadari bahwa ada yang tidak beres dangan ayahnya yang sudah lama tidak muncul, akhirnya Will memutuskan untuk melakukan pengakuan kehilangan terhadap pihak berwajib. Tetapi setelah ia menyadari polisi pun tak akan sanggup menyelesaikan masalahnya, Will pun memutuskan untuk mencari ayahnya dengan bantuan Chester, sahabatnya, dengan petunjuk yang ditinggalkan oleh ayahnya.
(b.)Hal-hal yang dilakukan oleh pelaku cerita dalam jalannya cerita:
Will akhirnya memutuskan untuk mencari petunjuk dari ruang kerja ayahnya di museum, dia menemukan sebuah jurnal yang bercerita banyak tentang hal-hal terakhir yang dilakukan ayahnya. Ia menyadari adalah sekelompok orang misterius yang berkeliaran di kota. Dia lalu menyelidiki ruang kerja bawah tanah milik ayahnya dan menemukan sebuah terowongan tersembunyi yang, entah oleh siapa, telah di tutup dengan batu gamping yang Will yakin hal tersebut adalah perbuatan seseorang. Akhirnya Will menggalinya kembali bersama Chester.
(c.) Sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada: Setelah Will diselamatkan oleh keluarga kandungnya di Colony, Will memutuskan untuk membebaskan Chester yang masih dipenjara Colony meskipun tak seorang pun mendukungnya. Setelah itu dia akan mencari ayahnya, Dr. Burrow, di The Deeps dengan mengandalkan informasi yang ia dapat dari Paman Tam.
Muhd. Miftahur RS
BalasHapusXII IPA 4/25
assalamu'alaikum wr.wb.
1.*Penokohan adalah suatu penggambaran watak, tingkah laku maupun keadaan tokoh novel dalam novel tersebut.
Penokohan dalam novel dapat di kategorikan menjadi 4, yaitu;
a)tokoh utama dan tambahan
tokoh utama, tokoh yang menjadi pokok bahasan dalam novel tersebut
a.1)tokoh tambahan, tokoh pelengkap atau figuran yang kemunculannya jarang dalam novel.
b)tokoh protagonis dan antagonis
tokoh protagonis, tokoh yang memiliki watak dan kepribadian yang baik
tokoh antagonis, tokoh yang memiliki watak dan kepribadian yang buruk
c)tokoh statis dan berkembang
tokoh statis, tokoh yang kepribadiannya tetap mulai dari awal hingga akhir cerita dalam novel
tokoh berkembang, tokoh yang kepribadiannya dapat berubah mengikuti alur cerita hingga menghasilkan suatu konflik dalam novel tersebut
d)tokoh sederhana dan bulat
tokoh sederhana, tokoh yang hanya memiliki 1 sifat/watak saja sehingga tidak menimbulkan kejutan dalam novel tersebut
tokoh bulat, tokoh yang dapat menampilkan sifat/watak manusia yang seutuhnya yaitu dapat berubah-ubah mengikuti konflik dalam novel tersebut
Penokohan juga tidak lepas dari perwatakan. Watak suatu tokoh dalam novel dapat diketahui melalui;
*)hal-hal yang dilakukan tokoh tersebut
*)hal-hal yang dikatakan tokoh tersebut
*)sikap tokoh tersebut dalam menghadapi masalah
*)penilaian tokoh lain terhadap tokoh tersebut
*Sudut pandang (point of view) adalah penempatan atau kedudukan pengarang dalam menceritakan atau mengisahkan novelnya. Beberapa macam sudut pandang,antara lain:
a)sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku'atau'saya' dalam menghidupkan tokohnya
b)sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah 1 tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'
c)sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah 1 tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang terjadi
d)sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca
e)amanat, disebut juga hikmah cerita, dimana pengarang ingin menyampaikan sesuatu(dapat berupa pesan moral, ajakan, nasehat, larangan)kepada para pembaca.
berlanjut . .
lanjutan. .
BalasHapusmuh. miftahur RS
XII IPA 4/25
2.Novel : bait-bait cinta
A.)tokoh : Jaka Suganda, haji ismail, amira , fatimah
Penokohan: Boleh jadi ini salah satu fiksi-Islam-pesantren post-tradisonalisme. Tokoh utamanya adalah Jaka Suganda. Dia adalah sosok yang dinamis, cerdas, dan menjadi aktivis di sekolahnya. Ia bertekad meneruskan belajarnya di universitas Al-Azhar Mesir, meski keadaan ekonominya tidak memungkinkan. Sementara Haji Ismail adalah seorang kaya yang derma. Singkat cerita, dialah yang akhirnya mengantarkan cita-cita Jaka untuk bisa melanjutkan pendidikannya ke negeri Musa itu.
drama `simpatik’ Haji Ismail ini berkat permintaan putrinya, Fatimah Diyah Pitaloka, yang memang sudah lama memendam kekaguman sejak duduk pertama kali di bangku sekolah. Hal itu bisa terjadi, sebab Jaka dan Fatimah adalah siswa dalam sekolah yang sama. Fatimah duduk di kelas 1, ketika Jaka duduk di kelas 3 MAN dan menjadi ketua OSIS.
Saat-saat sebelum keberangkatannya ke Mesir, Haji Ismail sempat dibuat berdecak kagum saat menyaksikan kecerdasan Jaka, terutama dalam hal sejarah lokal, seperti tentang tanah galunggung, sebuah daerah di wilayah yang mereka huni, yaitu daerah Cipakat, Sukarema, Cipasung. Selain itu pandangan-pandangan Jaka turut juga membawa simpati Haji Ismail, sebab Jaka dinilai sangat dewasa, meski ia baru lulus MAN. Hal ini membuat Haji Ismail tambah yakin dengan keinginannya untuk membantu membiayai kuliah Jaka di Mesir sampai selesai, dengan harapan kelak di daerahnya ada orang alim yang bisa mengajarkan ilmu agamanya.
B).pada novel ini menggunakan sudut pandang : pengarang sebagai pencerita (objective point of view). Yang artinya : pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. pembaca hanya dapat menafsirkan cerita berdasarkan kejadian.
C).Tuyet adalah tokoh berkembang . Karena selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. Dan juga dapat membuat suatu perkembangan konflik tersendiri dan memiliki cirri khas yang tak tentu.
terima kasih
Maaf Pak baru sekarang,
BalasHapuskarena kemarin saya kerjakan tapi error...
lanjutan,
Hasil Re-analisis saya,
1)Penokohan adalah pelukisan pelaku cerita dalam novel atau penggambaran sifat, watak maupun tingkah laku pelaku atau tokoh dalam novel tersebut.Untuk memahami watak pelaku cerita dapat diketahui melalui:
a)hal-hal yang dilakukan oleh pelaku
b)hal-hal yang diucapkan oleh pelaku
c)sikap pelaku dalam mengadapi masalah
d)penilaian pelaku lain terhadap pelaku tersebut
Berdasarkan penggambaran dan tinjauan tokoh, maka tokoh dalam novel seorang tokoh dapat dikategorikan kedalam beberapa jenis:
a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama : tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
Tokoh tambahan :sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
b. Tokoh Protagonis dan Antagonis
Tokoh protagonis :yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis: yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
c. Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
Tokoh Sederhana: watak tokoh hanya disoroti dari satu unsur atau satu dimensi saja
(watak atau sifat yang baik atau buruk saja).
Tokoh Bulat: Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. Watak sang tokoh dilukiskan dari segala aspek.
d. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi . pelukisan watak sang tokoh tetap tidak berubah – ubah dari awal sampai akhir cerita.
tokoh berkembang adalah watak sang tokoh berubah atau berkembang dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat sesuai dengan situasi yang dimasukinya,maksudnya selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan .
2) Sedang sudut pandang pelaku (point of view) adalah cara pengarang bercerita tentang penokohan yang digambarkannya, dan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara alain;
a)sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku' dalam menghidupkan tokohnya
b)sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah satu tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'
c)sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah satu tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang terjadi
d)sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca
e)amanat, disebut juga hikmah cerita, dimana pengarang ingin menyampaikan sesuatu(dapat berupa pesan moral, ajakan, nasehat, larangan)kepada para pembaca.
.....Terima Kasih.....
Akbar Wiranata Kaunang
BalasHapusXII IPA4 / 04
Lanjutannya
2 C) Menurut anda tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik Ismail tersebut tergolong tokoh statis ( statis character) atau tokoh berkembang( developing character )? Berikanlah alasannya !
~ Tokoh berkembang, tokoh yang kepribadiannya dapat berubah mengikuti alur cerita hingga menghasilkan suatu konflik dalam novel tersebut.
Contoh :
" karena tokoh tuyet mempunyai tujuan yang baik, yaitu ingin membebaskan ayahnya yang di tawan musuh tentara vietnam. Ceritanya di mulai kehadiran seorang wartawan Indonesia yang bernama Alimin . Sejak kehadiran Alimin, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama, yaitu ingin membebaskan ayahnya yang di tawan musuh tentara vietnam. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejutnya Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak. Tamparan Alimin membuat sadar Tuyet dan kemudian dia bercerita kepada Alimin. Jika ingin ayahnya bebas, dia harus menyerahkan beberapa uang, jika tuyet tidak sanggup maka tuyet harus menyerahkan kesuciannya kepada komandan jahat. Tuyet ingin menyerahkan kesuciannya kepada Alimin yang selama ini sangat baik kepadanya. Setelah mendengar cerita Tuyet, Alimin berjanji akan membantu Tuyet mengumpulkan uang untuk menebus ayahnya. Setelah berhasil mengumpulkan uang, alimin pergi ke rumah Tuyet, Alimin menemukan surat yang berisikan bahwa ayahnya sudah di bebaskan dan aku memeberikan kesucianku kepada sang komandan.
Maaf pak lanjutannya baru ngumpulin sekarang, soalnya mulai kemarin jam 10 malam tugas saya gak bisa diposkan.
TERIMAKASIH . . .
Dhaniar Rulandri W.
BalasHapusXII - IPA 4 / 11
Pengembangan jawaban nomor 2B
2B. Sudut Pandang ( point of view) yang digunakan dalam novel tersebut adalah sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view. Hal ini dapat dilihat dari gaya penulisan pengarang yang menceritakan suatu tokoh melalui sudut pandang penulis itu sendiri, bukan melalui sudut pandang tokoh lain dalam novel tersebut.
Contoh :
-Dalam bab 1 terdapat kalimat "Sandy melangkah perlahan. Sebelah tangannya memegang ponsel yang ditempelkan ke telinga, dan tangan yang sebelah lagi mengayun-ayunkan tas tangan kecil merah."
-Dalam bab 6 terdapat kalimat "Sandy menatap Jung Tae Woo yang berjalan kembali ke dapur. Setelah dengan ragu-ragu meminum cairan itu, yang ternyata lumayan enak, ia kembali melihat-lihat sekeliling ruangan."
Sekian pak Iwan tugas perbaikan saya terhadap soal nomor 2B yang kata bapak kurang sempurna. Semoga pekerjaan saya kali ini sesuai dengan apa yang bapak harapkan dan semoga dapat meningkatkan nilai saya yang semula mendapat B insyaallah menjadi A untuk memperbaiki nilai saya sebelumnya.
*TERIMA KASIH PAK IWAN*
Dhaniar Rulandri W.
BalasHapusXII - IPA 4 / 11
Pengembangan jawaban nomor 2B
Dalam setiap novel, tidak hanya terdapat satu sudut pandang saja, tetapi terdapat beberapa sudut pandang dari pengarang dan tokoh-tokoh dalam novel tersebut. Sudut pandang (point if view) yang terdapat dalam novel Summer in Seoul adalah :
1. Sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku' dalam menghidupkan tokohnya. Hal ini dapat dilihat saat penulis memakai sosok Sandy untuk menceritakan pengalamannya.
Contoh :
Dalam bab 1 terdapat kalimat : Aku tidak yakin ini pilihan yang benar, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba. Berjuanglah Sandy !
2. Sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah 1 tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'.Hal ini dapat dilihat dari sebuah kejadian saat salah satu tokoh menceritakan bagaimana pandangannya kepada tokoh lain.
Contoh :
Dalam bab 5 terdapat kalimat : "Sandy melihat penggemar satu persatu menjabat tangan Jung Tae Woo dan tersenyum bahagia, ada juga yang menangis saking gembiranya. Senyum ramah Jung Tae Woo tidak pernah lepas dari wajahnya."
3. Sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view. Hal ini dapat dilihat dari gaya penulisan pengarang yang menceritakan suatu tokoh melalui sudut pandang penulis itu sendiri, bukan melalui sudut pandang tokoh lain dalam novel tersebut.
Contoh :
-Dalam bab 1 terdapat kalimat "Sandy melangkah perlahan. Sebelah tangannya memegang ponsel yang ditempelkan ke telinga, dan tangan yang sebelah lagi mengayun-ayunkan tas tangan kecil merah."
-Dalam bab 6 terdapat kalimat "Sandy menatap Jung Tae Woo yang berjalan kembali ke dapur. Setelah dengan ragu-ragu meminum cairan itu, yang ternyata lumayan enak, ia kembali melihat-lihat sekeliling ruangan."
4. Sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca.
Contoh :
Dalam bab 1 terdapat kalimat : Kenapa hari ini muncul banyak masalah yang tidak menyenangkan ? Tadi pagi ia sudah bermasalah dengan salah satu klien perusahaan, kemudian diomeli atasannya dan akhirnya harus lembur sampai selarut ini. Apa yang harus Sandy lakukan untuk menyelesaikan semua masalahnya ?
Dalam kalimat ini, yang dimaksud "dia" adalah Sandy si tokoh utama.
5. Amanat yang terdapat dalam novel tersebut adalah :
a) Saat hati kita telah mempercayai seseorang, maka jangan pernah meragukan kejujuran orang tersebut. Percayalah karena hati kecil kita selalu benar.
b) Sulit untuk menutupi suatu kebohongan. Saat kita telah melakukan satu kebohongan, maka kita harus melakukan kebohongan-kebohongan lain untuk menutupi kebohongan awal kita.
c) Saat dewasa, kita dituntut untuk dapat mengurus dan menyelesaikan semua masalah kita sendiri tanpa harus membebani orang tua kita.
Sekian pak Iwan tugas perbaikan saya terhadap soal nomor 2B yang kata bapak kurang sempurna. Semoga pekerjaan saya kali ini sesuai dengan apa yang bapak harapkan dan semoga dapat meningkatkan nilai saya yang semula mendapat B insyaallah menjadi A untuk memperbaiki nilai saya sebelumnya.
*TERIMA KASIH PAK IWAN*
1. Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh itu. Penokohan dapat digambarkan melalui dialog antartokoh, tanggapan tokoh lain terhadap tokoh utama, atau pikiran-pikiran tokoh. Melalui penokohan, dapat diketahui bahwa karakter tokoh adalah seorang yang baik, jahat, atau bertanggung jawab.
BalasHapusWatak atau tokoh dalam cerita terbagi atas 3 macam, yaitu :
1. Tokoh Protagonis adalah tokoh utama dalam drama yang dimunculkan untuk mengatasi berbargai persoalan yang dihadapi dalam cerita.
2. Tokoh Antagonis adalah tokoh yang melawan Protagonis.
3. Tokoh Tritagonis adalah tokoh pendamai yaitu tokoh yang tidak memiliki sifat Protagonis dan Antagonis.
Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. Berikut ini beberapa sudut pandang yang dapat digunakan pengarang dalam bercerita.
a. Sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita.
b. Sudut pandang orang ketiga, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.
c. Sudut pandang pengamat serba tahu, Dalam hal ini pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh.
d. Sudut pandang campuran, (sudut pandang orang pertama dan pengamat serba tahu). Pengarang mula-mula menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu dan bagian akhir kembali ke orang pertama.
Lanjutan
BalasHapus2. Judul : Laskar Pelangi
Karya : Andrea Hirata
a. Penokohan
* Ikal : Tokoh 'aku' dalam cerita ini. Ikal yang selalu menjadi peringkat kedua memiliki teman sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar dalam Laskar Pelangi. Ia berminat pada sastra, terlihat dari kesehariannya yang senang menulis puisi. Ia menyukai A Ling, sepupu dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa berakhir oleh jarak akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani bibinya.
* Lintang : Teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius. Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif didalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar biasa pintar, pria kecil berambut merah ikal ini pernah salah membawa peralatan sekolahnya. Cita-citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal.
* Sahara : Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi. Sahara adalah gadis keras kepala berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Ia adalah gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air dalam termosnya.
* Mahar : Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni. Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang menyenangi okultisme ini sering dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa, Mahar sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak petinggi untuk membuat dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah novel tentang persahabatan.
* A Kiong : Anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini adalah pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kendatipun pria kecil ini berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua saling mencintai satu sama lain.
* Syahdan : Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia pasti yang paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi tukang kipas putri dan itupun masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita yang tidak pernah terbayang oleh Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor. Dengan bekerja keras pada akhirnya dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan peran kecil seperti tuyul atau jin... Setelah bosan, ia pergi dan kursus komputer. Setelah itu ia berhasil menjadi network designer.
Lanjutan
BalasHapus* Kucai : Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Ia menderita rabun jauh karena kurang gizi dan penglihatannya melenceng 20 derajat, sehingga jika ia menatap marah ke arah Borek, maka akan terlihat ia sedang memperhatikan Trapani. Laki-laki ini sejak kecil terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD Belitong.
* Borek : Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai laki-laki macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara.
* Trapani : Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya, seperti misalnya ketika mereka akan tampil sebagai band yang dikomando oleh Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang bercita-cita menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa karena ketergantungannya terhadap ibunya.
* Harun : Pria yang memiliki keterbelakangan mental ini memulai sekolah dasar ketika ia berumur 15 tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol kecap ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.
* Bu Muslimah : Bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang paling berharga bagi mereka.
* Pak Harfan : Nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor. Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang yang sangat baik hati dan penyabar meski murid-murid awalnya takut melihatnya.
* Flo : Bernama asli adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal dari keluarga kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya dan sekaligus tokoh terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar pelangi. Awal pertama kali masuk sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan mengambil alih tempat duduk Trapani sehingga Trapani yang malang terpaksa tergusur. Ia melakukannya dengan alasan ingin duduk di sebelah Mahar dan tak mau didebat.
* A Ling : Cinta pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A Kiong. A Ling yang cantik dan tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena harus menemani bibinya yang tinggal sendiri.
b. Sudut Pandang
Memakai kata ganti orang pertama tunggal atau memakai akuan sertaan, karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata aku.
c. Tokoh Tuyet dalam novel karya Taufik Ismail merupakan tokoh berkembang (developing character) karena dalam novel ini Tuyet mengalami perubahan sikap kepada Alimin yang telah baik kepadanya. Tuyet rela memberikan kehormatannya kepada Alimin demi mendapat uang untuk membebaskan ayahnya yang sedang ditawan.
*maaf pak susah ngeposnya jadi di pisah-pisah hehe
DYAH PAFS
BalasHapusXII IPA 4 / 14
1.*Penokohan:Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Yang dimaksud dengan penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku cerita tersebut. Maka untuk memahami watak pelaku cerita itu dapat diperhatikan hal-hal penting seperti:
(a)apakah yang dilakukan oleh pelaku cerita,
(b)apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya,
(c)bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi peroalan yang ada dan
(d)bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
*Sudut Pandang (Point of View):Yang penting didalami pada sudut pandang pelaku (point of view) adalah sebuah cara bercerita sorang pengarang novel yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara alain ;
(a)sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku' dalam menghidupkan tokohnya
contohnya dalam novel ini ketika alimin berteriak kepada sadik pelayan rumah penginapannya ( "sembarangan!" bentakku " kamu kira nona thi kurang number one,ha ?"
(b)sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah 1 tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'
(c)sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah 1 tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang terjadi
(d)sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca
2. a)Alimin : merupakan tokoh utama karena intensitas kemunculannya sangat banyak dan alimin merupakan tokoh protagonis karena dapat mengambil empati pembaca dengan sifatnya yang sangat peduli terhadap masalah orang lain. Alimin juga merupakan tokoh statis karena alimin tidak mengalami perubahan watak ataupun sikap.
b) Tuyet : merupakan tokoh yang berkembang dan tokoh utama. tuyet merupakan tokoh berkembang karena tuyet mengalami perubahan sifat kepada alimin yang telah membantunya.
c) Thi : merupakan tokoh tambahan, dalam cerita ini thi adalah pacar yang juga anak didik alimin.
d) Nyonya Lam : adalah tokoh dadakan, yang dimana nyonya adalah pemilik dari penginapan yang ditempati alimin selama 6 bulan terakhir
e) Hebbert : Kawan sesama jurnalis alimin hebbert merupakan tokoh fiktif karena dia merupakan tokoh yang digunakan untuk membangun tokoh tuyet tersebut.
Tokoh ini menggunakan sudut pandang ke 1 karena pengarang memakai kata aku untuk menghidupkan tokohnya contohnya " engkau tidak mengajakku Thi ! engkau minta ditemani !" kataku
berlanjut ke post berikutnya...
Dyah Putri Ayu F.S.
BalasHapusXII - IPA 4 /14
lanjutan....
C.C.Tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik ismail merupakan tokoh berkembang. Hal ini dapat dilihat dari perubahan watak atau sikap Tuyet yang awalnya gadis baik-baik berubah menjadi gadis yang berani menukarkan keperawanannya demi keselamatan ayahnya. Dapat dilihat dalam cerita, yaitu:
Suatu hari, Alimin kedatangan tamu seorang wanita Vietnam bernama Tuyet yang belum ia kenal sebelumnya. Kedatangan Tuyet sebenarnya hanya unutuk menanyakan kiriman dari Herbert seorang wartawan jerman – sahabat Alimin untuk dirinya, sudah datang. Sayang sekali, kiriman dari Herbert tidak ada. Tuyet pun bercerita bahwa dia mwngetahui alamat Alimin dari Herbert. Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin hingga hubungan mereka semakin akrab. Suatu saat, Tuyet berkunjung ke rumah Alimin tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbutan yang tidak pantas dilakukan. Alimin sangat terkejut. Tuyet yang dihadapannya tidak seeperti Tuyet yang dia kenal selama ini. Karena emosi, Alimin menampar Tuyet yang terus memaksa. Tamparan ini menyadarkan Tuyet. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin kemudian menceritakan tentang keadaan ayahnya yang ditawan tentara. Ia harus menyerahkan sejumlah uang. Uang itu pernah dijanjikan Herbert. Jika tidak dapat memenuhi uang itu, ia harus menyerahkan kesuciannya kepada komandan yang menawan ayahnya. Karena situasi inilah ia nekat memaksa Alimin. Ia tidak sudi menyerahkan kesuciannya kepada komandan yang telah menawan ayahnya. Dia lebih sudi menyerahkan kesuciannya kepada Alimin yang selama ini baik terhadapnya. Singkat cerita, berdasarkan kesimpulan yang dapat saya ambil sebagai pembaca, tokoh tuyet akhirnya merendahkan harga dirinya dan pergi ke vung tau untuk menjual kehormatannya kepada jendral yang menahan ayahnya. Demi kebebasan sang ayah dan dibersihkannya nama keluarga tuyet.
Pak ini tugas saya , kemarin hari saya sudah mengumpulkan yang kedua tapi tiba- tiba menghilang tanpa jejak begitu saja. Jadi saya buat yang ini, semoga dapat mendapat nilai yang baik dan dapat berkenan ya pak :))
terima kasih banyak :)
Dhaniar Rulandri W.
BalasHapusXII - IPA 4 / 11
PENGEMBANGAN JAWABAN SOAL NOMOR 2B
Dalam setiap novel, tidak hanya terdapat satu sudut pandang saja, tetapi terdapat beberapa sudut pandang dari pengarang dan tokoh-tokoh dalam novel tersebut. Sudut pandang (point of view) yang terdapat dalam novel Summer in Seoul adalah :
1. Sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku' dalam menghidupkan tokohnya. Hal ini dapat dilihat saat penulis memakai sosok Sandy untuk menceritakan pengalamannya.
Contoh :
Dalam bab 1 terdapat kalimat : Aku tidak yakin ini pilihan yang benar, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba. Berjuanglah Sandy !
2. Sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah 1 tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'.Hal ini dapat dilihat dari sebuah kejadian saat salah satu tokoh menceritakan bagaimana pandangannya kepada tokoh lain.
Contoh :
Dalam bab 5 terdapat kalimat : "Sandy melihat penggemar satu persatu menjabat tangan Jung Tae Woo dan tersenyum bahagia, ada juga yang menangis saking gembiranya. Senyum ramah Jung Tae Woo tidak pernah lepas dari wajahnya."
3. Sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view. Hal ini dapat dilihat dari gaya penulisan pengarang yang menceritakan suatu tokoh melalui sudut pandang penulis itu sendiri, bukan melalui sudut pandang tokoh lain dalam novel tersebut.
Contoh :
-Dalam bab 1 terdapat kalimat "Sandy melangkah perlahan. Sebelah tangannya memegang ponsel yang ditempelkan ke telinga, dan tangan yang sebelah lagi mengayun-ayunkan tas tangan kecil merah."
-Dalam bab 6 terdapat kalimat "Sandy menatap Jung Tae Woo yang berjalan kembali ke dapur. Setelah dengan ragu-ragu meminum cairan itu, yang ternyata lumayan enak, ia kembali melihat-lihat sekeliling ruangan."
4. Sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca.
Contoh :
Dalam bab 1 terdapat kalimat : Kenapa hari ini muncul banyak masalah yang tidak menyenangkan ? Tadi pagi ia sudah bermasalah dengan salah satu klien perusahaan, kemudian diomeli atasannya dan akhirnya harus lembur sampai selarut ini. Apa yang harus Sandy lakukan untuk menyelesaikan semua masalahnya ?
Dalam kalimat ini, yang dimaksud "dia" adalah Sandy si tokoh utama.
Beberapa tokoh juga mengungkapkan bahwa penokohan juga dapat dikategorikan sebagai :
a)Tokoh Fiksi : Tokoh yang semula tidak diceritakan, kemudian muncul untuk membangun karakter dari tokoh utama. Menurut saya dalam novel ini yang berperan sebagai tokoh fiksi adalah Park Hyun Shik yang berperan sebagai manager dari Jung Tae Woo yag selalu berurusan dengan Sandy.
b)Tokoh Kemasyarakatan : Menurut saya dalam novel ini yang berperan sebagai tokoh kemasyarakatan adalah Jung Tae Woo. Perannya sebagai penyanyi papan atas sangat mempengaruhi masyarakat.
Sekian pak Iwan tugas perbaikan saya terhadap soal nomor 2B yang kata bapak kurang sempurna. Semoga pekerjaan saya kali ini sesuai dengan apa yang bapak harapkan dan semoga dapat meningkatkan nilai saya yang semula mendapat B insyaallah menjadi A untuk memperbaiki nilai saya sebelumnya.
*TERIMA KASIH PAK IWAN*
Akhbar galang marhendra XII IPA 3/ 02
BalasHapusAssalamualaikum wr.wb
1. Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita, dapat diamati berdasarkan apa yang ditulis oleh pengarang . Yang dimaksud dengan penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batik pelaku cerita tersebut.
Untuk memahami watak pelaku cerita itu dapat diperhatiakan hal-hal penting seperti :
(a) apakah yang dilakukan oleh pelaku cerita
(b) apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya
(c) bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi peroalan yang ada dan (d) bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
Sedang yang penting didalami pada sudut pandang pelaku (point of view) adalah sebuah cara bercerita sorang pengarang novel yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
(a) sudut pandang orang pertama
(b) sudut pandang orang ketiga
(c) sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view
(d) sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view
(e) amanat.
2. a. dalam buku yang berjudul Bumi Cinta karya Habiburrahman EL Shirazy ada tokoh Ayyas dan Dr. Anastasia Palazzo. Di sini tokoh Ayyas hampir mendominasi seluruh isi cerita karena merupakan tokoh utama dalam novel tersebut. Tokoh utama cukup dipentingkan, maka tampilannya sangat mendominasi cerita, dan sebaliknya tokoh yang dirasa kurang penting tampilan dalam cerita dimunculkan hanya sesekali saja atau bahkan satu-dua kali dimunculkan lalu dihilangkan. Sedangkan Dr. Anastasia Palazzo merupakan tokoh pembantu karena kemunculannya hanya sesekali. Karena Ayyas paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan perkembanagan alur cerita (plot) secara keseluruhan dan memiliki peran sebagai pelaku dengan pemegang kendali terjadinya konflik-konflik yang dibangun.
lanjutan….
BalasHapusb. sudut pandang dalam novel ini adalah sudut pandang pengarang sebagai pencerita karena di sini pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog dan perbuatan para pelakunya.
C. Menurut saya Tokoh Tuyet adalah Tokoh berkembang, karena selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
Contoh : "Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak. Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin."
Wassalamualaikum wr.wb
Terima kasih atas tugasnya, apabila ada salah kata mohon dimaafkan
Akhbar galang marhendra XII IPA 3 / 02
BalasHapusAssalamualaikum wr.wb
Reanilisis
Penokohan adalah pelukisan tokoh cerita novel dan keadaannya baik lahir maupun batin. Penokohan dapat dilihat dari apa yang dilakukan oleh pelaku, apa yang dikatakan, sikap pelaku dalam menghadapi persoalan, juga dari penilaian tokoh lain terhadap dirinya.
Kategori :
1. tokoh utama dan tambahan : Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
2. Tokoh protagonis dan antagonis :
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
3. Sederhana dan bulat :
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja ) contoh siti nurbaya karena tokoh tersebut digambarkan dengan satu watak yaitu baik, dari awal cerita hingga akhir.
- tidak memberikan efek kejutan kepada pembaca
sehingga bersifat statis dan tidak mengalami perubahan sifat.
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan ridak statis.
Untuk memahami watak pelaku cerita itu dapat diperhatiakan hal-hal penting seperti :
(a) apakah yang dilakukan oleh pelaku cerita
(b) apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya
(c) bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi peroalan yang ada dan (d) bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
b.Sudut pandang adalah cara bercerita atau cara bertutur. Sudut pandang dibedakan menjadi empat, yaitu :
ADI WIDODO/XII IPA4/02
BalasHapusReanalysis saya yang ke 2 adalah
1.Simpulan dari penokohan dan sudut pandang pelaku:
Penokohan adalah suatu gambaran/peranan untuk tokoh cerita novel dan keadaannya baik lahir maupun batin. Penokohan dapat dilihat dari apa yang dilakukan oleh pelaku, apa yang dikatakan, sikap pelaku dalam menghadapi suatu permasalahan,dan juga dari penilaian tokoh lain terhadap dirinya.
Kategori :
1. tokoh utama dan tambahan : Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi/dipentingkan dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.tugasnya hanya sebagai pembantu .
2. Tokoh protagonis dan antagonis :
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai dan contoh yang positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai dan contoh yang negatif negatif.
3. Sederhana dan bulat :
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja ) contoh siti nurbaya karena tokoh tersebut digambarkan dengan satu watak yaitu baik, dari awal cerita hingga akhir.
- tidak memberikan efek kejutan kepada pembaca
sehingga bersifat statis dan tidak mengalami perubahan sifat.
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan tidak statis.Memberikan efek kepada kejutan pada pembaca
Sudut pandang pelaku adalah cara bercerita pengarang novel yang dapat dilihat dari
1)sudut pandang orang pertama
2)sudut pandang orang ketiga
3)sudut pandang pengarang sebagai pencerita
4)sudut pandang pengarang serba tahu
5)amanat
2.PENOKOHAN
novel:catatan akhir sekolah
tokoh:Agni,Alde,Arian
aAgni, Arian dan Alde adalah 3 sahabat sejak mereka kelas 1 SMA, hingga kini mereka kelas 3 SMA. Agni adalah anggota klub film sekolah, namun filmnya selalu ditolak oleh anggota yang lain. Alde anak orang kaya yang aktif di ekskul band, banyak wanita yang tergila-gila padanya. Sedangkan Arian adalah anggota ekskul mading, namun hanya menjabat sebagai pemegang kunci mading.mereka
bersekolah di SMU Fajar Harapan ketiga tokoh
ini ingin membuat suatu film dokumentasi dalam film dokumentasinya 3 orang ini berhasil memuat gambar-gambar anak-anak yang bolos(cabut) pada saat sekolah,anak yang lagi merokok di sekolah,anak pakai narkoba di sekolah,dan yang paling heboh ketiga anak ini berhasil memuat gambar kepala sekolah yang menerima suap dari salah satu wali murid.ketiga murid ini mempunyai prinsip yang begitu kuat siapa yang salah mendapatkan ganjaran dari perbuatannya,meskipun itu kepala sekolah sendiri.dan mereka memberi nama film mereka”A3”. Namun, dalam proses pembuatan film ini, banyak halangan yang ditempuh. Seperti Agni yang masih memendam perasaan kepada mantan pacarnya, Alina. Sedangkan Alina kini telah menjalani kasih dengan Ray, walau Alina sering kali dikasari oleh Ray. Selain itu, Alde juga memendam rasa pada sahabat Alina yang bernama Ratih, namun Alde tidak berani mengungkapkan karena Ratih adalah anak pedagang Somay dikantin sekolah.
Watak ketiga tokoh adalah protagonis.Karena mereka memberikan contoh-contoh dan nilai-nilai yang positif
b.Sudut pandang serba tahu karena pengarang menggunakan kata”mereka”seolah-olah pengarang tahu semua watak mereka,tingkah laku mereka,dan kepribadian mereka.
lanjutan akhbar galang…
BalasHapus1. Sudut Pandang Aku
Sudut pandang cerita melalui tokoh "Aku". Jadi, peristiwa-peristiwa yang terjadi diceritakan menurut persepsi "Aku".
2. Sudut pandang aku dalam berbagai karakter
Semua cerita lewat sudut pandang aku dari semua tokoh yang ada hingga membentuk kesatuan-kesatuan cerita melalui tuturan masing-masing.
3. Sudut Pandang Dia atau orang ketiga.
Maksud sudut pandang ini adalah masing-masing tokoh dan mereka memiliki nama-nama, nggak ada tokoh aku disini.
4. Sudut pandang gabungan.
Sudut pandang gabungan terjadi kalau ada cerita yang nggunain sudut pandang aku, kemudian si aku nyeritain peristiwa panjang lebar yang dialami oleh orang lain dengan sudut pandang orang ketiga
2. a.judul : Bumi Cinta
karya : Habiburrahman EL Shirazy ada tokoh Ayyas dan Dr. Anastasia Palazzo.
Di sini tokoh Ayyas hampir mendominasi seluruh isi cerita karena merupakan tokoh utama dalam novel tersebut. Tokoh utama cukup dipentingkan, maka tampilannya sangat mendominasi cerita, dan sebaliknya tokoh yang dirasa kurang penting tampilan dalam cerita dimunculkan hanya sesekali saja atau bahkan satu-dua kali dimunculkan lalu dihilangkan. Sedangkan Dr. Anastasia Palazzo merupakan tokoh pembantu karena kemunculannya hanya sesekali. Karena Ayyas paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan perkembanagan alur cerita (plot) secara keseluruhan dan memiliki peran sebagai pelaku dengan pemegang kendali terjadinya konflik-konflik yang dibangun.
b. sudut pandang dalam novel ini adalah sudut pandang pengarang sebagai pencerita karena di sini pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog dan perbuatan para pelakunya. 2C) Menurut anda tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik Ismail tersebut tergolong tokoh statis ( statis character) atau tokoh berkembang( developing character )? Berikanlah alasannya !
~ Tokoh berkembang, tokoh yang kepribadiannya dapat berubah mengikuti alur cerita hingga menghasilkan suatu konflik dalam novel tersebut.
Contoh :
" karena tokoh tuyet mempunyai tujuan yang baik, yaitu ingin membebaskan ayahnya yang di tawan musuh tentara vietnam. Ceritanya di mulai kehadiran seorang wartawan Indonesia yang bernama Alimin . Sejak kehadiran Alimin, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama, yaitu ingin membebaskan ayahnya yang di tawan musuh tentara vietnam. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejutnya Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak. Tamparan Alimin membuat sadar Tuyet dan kemudian dia bercerita kepada Alimin. Jika ingin ayahnya bebas, dia harus menyerahkan beberapa uang, jika tuyet tidak sanggup maka tuyet harus menyerahkan kesuciannya kepada komandan jahat. Tuyet ingin menyerahkan kesuciannya kepada Alimin yang selama ini sangat baik kepadanya. Setelah mendengar cerita Tuyet, Alimin berjanji akan membantu Tuyet mengumpulkan uang untuk menebus ayahnya. Setelah berhasil mengumpulkan uang, alimin pergi ke rumah Tuyet, Alimin menemukan surat yang berisikan bahwa ayahnya sudah di bebaskan dan aku memeberikan kesucianku kepada sang komandan.
maaf pak. posting yang pertama itu salah. terima kasih.
ADI WIDODO/XII IPA 4/2
BalasHapusPERBAIKAN YANG C LANJUTAN
C.Tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik ismail merupakan tokoh berkembang. Hal ini dapat dilihat dari perubahan watak atau sikap Tuyet yang awalnya gadis baik-baik berubah menjadi gadis yang berani menukarkan keperawanannya demi keselamatan ayahnya. Dapat dilihat dalam cerita, yaitu:
Suatu hari, Alimin kedatangan tamu seorang wanita Vietnam bernama Tuyet yang belum ia kenal sebelumnya. Kedatangan Tuyet sebenarnya hanya unutuk menanyakan kiriman dari Herbert seorang wartawan jerman – sahabat Alimin untuk dirinya, sudah datang. Sayang sekali, kiriman dari Herbert tidak ada. Tuyet pun bercerita bahwa dia mwngetahui alamat Alimin dari Herbert. Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin hingga hubungan mereka semakin akrab. Suatu saat, Tuyet berkunjung ke rumah Alimin tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbutan yang tidak pantas dilakukan. Alimin sangat terkejut. Tuyet yang dihadapannya tidak seeperti Tuyet yang dia kenal selama ini. Karena emosi, Alimin menampar Tuyet yang terus memaksa. Tamparan ini menyadarkan Tuyet. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin kemudian menceritakan tentang keadaan ayahnya yang ditawan tentara. Ia harus menyerahkan sejumlah uang. Uang itu pernah dijanjikan Herbert. Jika tidak dapat memenuhi uang itu, ia harus menyerahkan kesuciannya kepada komandan yang menawan ayahnya. Karena situasi inilah ia nekat memaksa Alimin. Ia tidak sudi menyerahkan kesuciannya kepada komandan yang telah menawan ayahnya. Dia lebih sudi menyerahkan kesuciannya kepada Alimin yang selama ini baik terhadapnya. Singkat cerita, berdasarkan kesimpulan yang daat saya ambil sebagai pembaca, tokoh Tuyet yang pergi setelah meninggalkan surat menandakan bahwa Tuyet meninggal.
Alfin Nur R XII IPA 3/03
BalasHapus1.Simpulan dari penokohan dan sudut pandang pelaku:
Penokohan adalah pelukisan tokoh cerita novel dan keadaannya baik lahir maupun batin. Penokohan dapat dilihat dari apa yang dilakukan oleh pelaku, apa yang dikatakan, sikap pelaku dalam menghadapi persoalan, juga dari penilaian tokoh lain terhadap dirinya.
Kategori :
1. tokoh utama dan tambahan : Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
2. Tokoh protagonis dan antagonis :
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
3. Sederhana dan bulat :
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja ) contoh siti nurbaya karena tokoh tersebut digambarkan dengan satu watak yaitu baik, dari awal cerita hingga akhir.
- tidak memberikan efek kejutan kepada pembaca
sehingga bersifat statis dan tidak mengalami perubahan sifat.
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan ridak statis.
Sudut pandang pelaku adalah cara bercerita pengarang novel yang dapat dilihat dari
1)sudut pandang orang pertama
2)sudut pandang orang ketiga
3)sudut pandang pengarang sebagai pencerita
4)sudut pandang pengarang serba tahu
5)amanat
ADITYA PRAMANA PUTRA/XII IPA4/03
BalasHapusreanalisis tugas ke 2 no 2
2A.penokohan.
novel:My heart
penulis:ARMANTONO
tokoh utama dalam cerita novel ini adalah Rachel yang mempunyai watak tomboy,enerjik, berpenampilan cuek.farel yang berwatak penampilan apa adanya,dan luna yang mempunyai watak pencemburu.
2B.pengarang sebagai pencerita dimana si pengararng dapat mengambil kesimpulan berdasarkan kejadian,seolah olah dia menyaksikan sebuah pementasan drama.
c."tuyet gadis vietnam selatan, terjepit di antara niat menyelamatkan ayahnya,dengan susah payah dia berjuang menjaga kehormatannya." dan dari kutipan ini tersirat bahwa sikap tuyet berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya, serta sisi kepribadiannya.tuyet berusaha memperjuangkan ayahnya. dan dia mengalami banyak permasalahan, namun dia dapat memilah-milah akibat sikapnya yang berkembang.
Lanjutan….
BalasHapus2. Judul novel: SANG PEMIMPI
Penulis: andrea hirata
a. Tokoh sentral dalam cerita ini, si Ikal, menyajikan karakter yang manusiawi, yang berusaha untuk survive dan bangkit di tengah keterpurukannya, yang belajar dari segala sesuatu di sekelilingnya, dan yang tak segan memberikan pencerahan kepada sahabat-sahabatnya, Tak lupa sang penulis juga memberikan bumbu-bumbu asmara yang cukup menghibur dan terkadang menggelikan serta dibalut aura keteguhan dalam sosok Arai yang pantang menyerah. Sementara kegelian lain dihadirkan pula dalam sosok Jimbron yang lemah, lugu, unik namun setia kawan.
b.sudut pandang :
sudut penceritaan Andrea yang memandang masa lalu dengan kacamata kekinian. Hal ini membantu pembaca untuk menjembatani sang masa lalu tersebut dengan cara pandang, rasa humor, tren, dan idiom yang berlaku saat ini. Contohnya, bagaimana kita bisa geli membayangkan betapa Tony Koeswoyo sangat dikagumi waktu itu dengan model rambutnya yang saat ini tentu sudah out of date. Atau bagaimana kita membayangkan satu keluarga yang bersilaturahmi keliling kampung dengan mengenakan baju seragam safari putih bergaris-garis hitam, yang dinyatakan sendiri oleh Andrea sebagai serombongan mantri cacar.
C.Novel Tuyet
berdasarkan reanalisis yang saya lakukan, tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik Ismail tersebut termasuk dalam karakter berkembang karena mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks, bisa dilihat dari:
Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya.
• Masalah lain dari sudut pandang Alimin adalah Alimin berjanji pada Tuyet akan membantu mengumpulkan uang guna membebaskan ayah Tuyet. Alimin pun berusaha untuk meminjam uang pada teman-temannya. Meskipun pada akhirnya Alimin berhasil mengumpulkan uang tersebut tetapi Tuyet sudah terlanjur menyerahkan kesuciannya kepada komandan.
• Nasib Tokoh Tuyet adalah kejadian yang memasyarakat saat itu karena hanya demi sejumlah uang yang tidak bisa dibayarkan untuk menebus keluarga yang ditawan maka seorang gadis harus rela menyerahkan kesuciannya. Pada jaman itu seorang yang berkuasa dapat melakukan hal yang semena-mena terhadap para perempuan hanya untuk melampiaskan kepuasan mereka pribadi.
Maaf pak saya terlambat mengumpulkan
Lanjutan….Alfin Nur R
BalasHapus2. Judul novel: SANG PEMIMPI
Penulis: andrea hirata
a. Tokoh sentral dalam cerita ini, si Ikal, menyajikan karakter yang manusiawi, yang berusaha untuk survive dan bangkit di tengah keterpurukannya, yang belajar dari segala sesuatu di sekelilingnya, dan yang tak segan memberikan pencerahan kepada sahabat-sahabatnya, Tak lupa sang penulis juga memberikan bumbu-bumbu asmara yang cukup menghibur dan terkadang menggelikan serta dibalut aura keteguhan dalam sosok Arai yang pantang menyerah. Sementara kegelian lain dihadirkan pula dalam sosok Jimbron yang lemah, lugu, unik namun setia kawan.
b.sudut pandang :
sudut penceritaan Andrea yang memandang masa lalu dengan kacamata kekinian. Hal ini membantu pembaca untuk menjembatani sang masa lalu tersebut dengan cara pandang, rasa humor, tren, dan idiom yang berlaku saat ini. Contohnya, bagaimana kita bisa geli membayangkan betapa Tony Koeswoyo sangat dikagumi waktu itu dengan model rambutnya yang saat ini tentu sudah out of date. Atau bagaimana kita membayangkan satu keluarga yang bersilaturahmi keliling kampung dengan mengenakan baju seragam safari putih bergaris-garis hitam, yang dinyatakan sendiri oleh Andrea sebagai serombongan mantri cacar.
C.Novel Tuyet
berdasarkan reanalisis yang saya lakukan, tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik Ismail tersebut termasuk dalam karakter berkembang karena mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks, bisa dilihat dari:
Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya.
• Masalah lain dari sudut pandang Alimin adalah Alimin berjanji pada Tuyet akan membantu mengumpulkan uang guna membebaskan ayah Tuyet. Alimin pun berusaha untuk meminjam uang pada teman-temannya. Meskipun pada akhirnya Alimin berhasil mengumpulkan uang tersebut tetapi Tuyet sudah terlanjur menyerahkan kesuciannya kepada komandan.
• Nasib Tokoh Tuyet adalah kejadian yang memasyarakat saat itu karena hanya demi sejumlah uang yang tidak bisa dibayarkan untuk menebus keluarga yang ditawan maka seorang gadis harus rela menyerahkan kesuciannya. Pada jaman itu seorang yang berkuasa dapat melakukan hal yang semena-mena terhadap para perempuan hanya untuk melampiaskan kepuasan mereka pribadi.
Lanjutan…. XII IPA 3/03
BalasHapus2. Judul novel: SANG PEMIMPI
Penulis: andrea hirata
a. Tokoh sentral dalam cerita ini, si Ikal, menyajikan karakter yang manusiawi, yang berusaha untuk survive dan bangkit di tengah keterpurukannya, yang belajar dari segala sesuatu di sekelilingnya, dan yang tak segan memberikan pencerahan kepada sahabat-sahabatnya, Tak lupa sang penulis juga memberikan bumbu-bumbu asmara yang cukup menghibur dan terkadang menggelikan serta dibalut aura keteguhan dalam sosok Arai yang pantang menyerah. Sementara kegelian lain dihadirkan pula dalam sosok Jimbron yang lemah, lugu, unik namun setia kawan.
b.sudut pandang :
sudut penceritaan Andrea yang memandang masa lalu dengan kacamata kekinian. Hal ini membantu pembaca untuk menjembatani sang masa lalu tersebut dengan cara pandang, rasa humor, tren, dan idiom yang berlaku saat ini. Contohnya, bagaimana kita bisa geli membayangkan betapa Tony Koeswoyo sangat dikagumi waktu itu dengan model rambutnya yang saat ini tentu sudah out of date. Atau bagaimana kita membayangkan satu keluarga yang bersilaturahmi keliling kampung dengan mengenakan baju seragam safari putih bergaris-garis hitam, yang dinyatakan sendiri oleh Andrea sebagai serombongan mantri cacar.
C.Novel Tuyet
berdasarkan reanalisis yang saya lakukan, tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik Ismail tersebut termasuk dalam karakter berkembang karena mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks, bisa dilihat dari:
Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya.
• Masalah lain dari sudut pandang Alimin adalah Alimin berjanji pada Tuyet akan membantu mengumpulkan uang guna membebaskan ayah Tuyet. Alimin pun berusaha untuk meminjam uang pada teman-temannya. Meskipun pada akhirnya Alimin berhasil mengumpulkan uang tersebut tetapi Tuyet sudah terlanjur menyerahkan kesuciannya kepada komandan.
• Nasib Tokoh Tuyet adalah kejadian yang memasyarakat saat itu karena hanya demi sejumlah uang yang tidak bisa dibayarkan untuk menebus keluarga yang ditawan maka seorang gadis harus rela menyerahkan kesuciannya. Pada jaman itu seorang yang berkuasa dapat melakukan hal yang semena-mena terhadap para perempuan hanya untuk melampiaskan kepuasan mereka pribadi.
achmad agoeh biantoro
BalasHapusXII IPA 4 /01
2.b.
.penulis sebagai orang ketiga
Penulis menceritakan tokoh ceritanya berikut dengan karakternya, peristiwa yang terjadi serta konfilik yang ada. pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. tokoh yang diceritakan itu disebut dengan dia.
Nidya Rachma Nawinda
BalasHapusXII IA 4 - 26
Lanjutan :
2. Judul : Matahari Di Batas Cakrawala
Pengarang : Mira W
A. Penokohan :
- Wita : tokoh utama ,termasuk tokoh yang protagonis, wataknya baik dan menyampaikan nilai positif.
(baik, lembut, genit, mudah cemburu, manja, tabah, cantik, menarik)
- Irwan : tokoh sederhana karena memiliki sutu kualitas pribadi.
(penyayang, baik, pengertian, paling anti pada segala macam abortus)
- Nike : tokoh tambahan
(lucu, manis, polos)
- Darius : tokoh bulat karena meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya.
(tidak bertanggung jawab, seenaknya, tidak pernah keluyuran ke disko)
- Aisah : tokoh bulat karena meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya.
(penggoda, baik)
B. Sudut pandang : First Person Point of View (Sudut Pandang Orang Pertama)
karena pengarang memakai istilah 'aku'.
C. tokoh tuyet merupakan tokoh berkembang( developing character )
Karena selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
Contoh :
"Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak.
Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin."
Sekian dari saya pak,semoga tugas ini mencapai kompetensi dasar dan mendapatkan nilai yang bagus.
-terimakasih-
Nidya Rachma Nawinda
BalasHapusXII IA 4 - 26
Lanjutan :
2. Judul : Matahari Di Batas Cakrawala
Pengarang : Mira W
A. Penokohan :
- Wita : tokoh utama ,termasuk tokoh yang protagonis, wataknya baik dan menyampaikan nilai positif.
(baik, lembut, genit, mudah cemburu, manja, tabah, cantik, menarik)
- Irwan : tokoh sederhana karena memiliki sutu kualitas pribadi.
(penyayang, baik, pengertian, paling anti pada segala macam abortus)
- Nike : tokoh tambahan
(lucu, manis, polos)
- Darius : tokoh bulat karena meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya.
(tidak bertanggung jawab, seenaknya, tidak pernah keluyuran ke disko)
- Aisah : tokoh bulat karena meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya.
(penggoda, baik)
B. Sudut pandang : First Person Point of View (Sudut Pandang Orang Pertama)
karena pengarang memakai istilah 'aku'.
C. tokoh tuyet merupakan tokoh berkembang( developing character )
Karena selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
Contoh :
"Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak.
Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin."
Sekian dari saya pak,semoga tugas ini mencapai kompetensi dasar dan mendapatkan nilai yang bagus.
-terimakasih-
wahyu eka pratama XII-ipa4/35
BalasHapus1.penokohan adalah penceritaan suatu tokoh dalamsuatu cerita .dan perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Yang dimaksud dengan penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir muapun keadaan bati dan apa yang dia hadapi atau dia lakukan
macam-macam penokohan
tokoh antagonis: tokoh yang jahat
tokoh protagonis: tokoh yang baik
tokoh berkembang: tokoh yang paling menonjol dan sifatnya berubah-ubah atau tidak dapat dipredikisi
tokoh statis: tokoh yang mempunyai sifat yang datar contohnya sifatnya kalo baik ya baik terus kalo jahat ya jahat terus
sudut pandang "point of view" yang penting dialami pada sudut pandang pelaku dan
macam-macam sudut pandang
1. Sudut Pandang orang pertama
Sudut pandang cerita melalui tokoh "Aku". Jadi, peristiwa-peristiwa yang terjadi diceritakan menurut persepsi "Aku".
2. Sudut pandang aku dalam berbagai karakter
Semua cerita lewat sudut pandang aku dari semua tokoh yang ada hingga membentuk kesatuan-kesatuan cerita melalui tuturan masing-masing.
3. Sudut Pandang Dia atau orang ketiga.
Maksud sudut pandang ini adalah masing-masing tokoh dan mereka memiliki nama-nama, nggak ada tokoh aku disini.
4.sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view, dan
5.amanat
2.
a.) Sudut Pandang
b.) novel: Laskar Pelangi
Orang pertama (aku) monolog akulirik karena tokoh adalah orang yang menceritakan sebuah ceritanya yaitu andria hinata
A) Penokohan atau perwatakan
1. Lintang, seorang genius, pantang menyerah dan rela berkorban
Genius
“Superb! Anak pesisir, superb! Puji Bu Mus. Beliau pun tergoda untuk menjangkau batas daya pikir Lintang.
Lintang memejamkan matanya sebentar, ia tak membuat catatan apa pun, semua orang memandangnya dengan tegang, lalu kurang dai 7 detik kembali ia melolong.
Pantang menyerah
Delapan puluh kilo meter pulang pergi ditempuhnya dengan sepeda setiap hari. Tak pernah mengeluh.
Rela berkorban Seorang anak laki-laki tertua keluarga pesisir miskin yang ditinggal mati ayah, harus menanggung nafkah ibu, banyak adik, kakek-nenek, dan paman-paman yang tak berdaya, Lintang tak punya peluang sedikitpun untuk melanjutkan sekolah.
Rizky Parlindungan Hutagalung
BalasHapus12IPA3
30
1. Penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku cerita tersebut.
Penokohan dalam novel dapat dilihat dari :
• apa yang dilakukan oleh pelaku cerita.
• apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya.
• bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada.
• bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
Berdasarkan sudut pandang (point of view) dan tinjauan tokoh, maka tokoh dalam novel sebagai karya fiksi seorang tokoh dapat saja dikatagorikan kedalam beberapa jenis penamaan sekaligus.
a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
b. Tokoh Protagonis dan Antagonis
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
c.Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja )
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan ridak statis.
d. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanaya peristiwa-peristiwa yang terjadi
Tokoh berkembang adalah tokoh yang selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks
Sudut pandang pelaku (point of view) adalah bagaimana seorang pengarang/penulis memosisikan dirinya dalam menyampaikan ceritanya. Macam sudut pandang pengarang :
• Sudut pandang orang pertama
pengarang memakai istilah "aku" untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
• Sudut pandang orang ketiga
pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan "dia".
• Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan ceriita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntutan terhadap pembaca.
• Sudut pandang serba tahu
pengarang seokah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkannya. Pengarang dapat mengomentari kelakuan para pelakunya dan ia dapat berbicara langsung dengan pembaca.
Rizky Parlindungan Hutagalung
BalasHapus12IPA3
30
2. Novel
Judul : 5cm
Pengarang :Donny Dhirgantoro
Penerbit : Grasindo
a. Penokohan :
Arial : sosok yang paling ganteng di antara mereka. orang yang selalu santai, yang penting asik dan tenang.
Riani : seorang aktivis kampus yang cantik, cerdas dan mempunyai inner beauty.
Zafran : seorang penyair yang selalu bimbang.
Ian : orang yang menyukai tantangan.
Genta : fans berat Riani. orang yang mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri.
Berdasarkan teorinya, yang termasuk :
1. Tokoh Protagonis
Arial, Zafran, Riani, Ian, dan Genta
karena berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
2. Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
Sederhana : Riani dan Deniek
Bulat : Arial, Zafran, , Ian, Genta
Karena pada tokoh sederhana, tokoh-tokohnya tidak mengalami perubahan sikap.sedangkan pada tokoh bulat, tokoh-tokohnya mengalami perubahan sikap
3. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Statis : Riani dan Deniek
Berkembang : Arial, Zafran, Ian, Genta
Alasannya hampir sama dengan tokoh sederhana dan bulat. Sama-sama dilihat dari segi perubahan sikapnya.
Penjelasan singkat : buku ini menceritakan tentang persahabatan 5 anak muda yang menjadi tokoh sentral. Persahabatan yang telah terjalin lama dan selalu bertemu setiap waktu membuat mereka bosan dengan persahabatan ini. Kisah perjalanan mereka berlima ke puncak mahameru setelah mereka terpisah selama 3 bulan benar-benar luar biasa.
Sudut pandang : sudut pandang yang digunakan novel ini adalah sudut pandang orang ketiga. karena menggunakan kata ganti nama orang.dan pengarang tidak terlibat dalam cerita. Sifatnya seperti menjadi pembaca saja. Meskipun disini novel 5cm memiliki sudut pandang orang ketiga, namun pada setiap bab nya terdapat penggunaan kat "aku".yang disini "aku" untuk menerangkan tokoh yang sedang diceritakan oleh pengarang. Bukan pengarang sendiri yang dimaksud.
Amanat yang ada dalam novel ini adalah bagaimana kita memaknai hidup itu dan bagaimana kita menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya. Dan juga kita diajarkan untuk jangan pernah putus asa dalam menggapai angan kita.
c. Tuyet
Tokoh Tuyet menurut saya termasuk tokoh berkembang.Karena selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.Dalam cerita, tuyet adalah gadis baik-baik yang berteman dengan Aliman cukup lama. Tiba-tiba Tuyet mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. padahal Tuyet melakukan itu semua untuk membebaskan ayahnya.
Nidya Rachma Nawinda
BalasHapusXII IA 4 - 26
Lanjutan :
2. Judul : Matahari Di Batas Cakrawala
Pengarang : Mira W
A. Penokohan :
- Wita : tokoh utama ,termasuk tokoh yang protagonis, wataknya baik dan menyampaikan nilai positif.
(baik, lembut, genit, mudah cemburu, manja, tabah, cantik, menarik)
- Irwan : tokoh sederhana karena memiliki sutu kualitas pribadi.
(penyayang, baik, pengertian, paling anti pada segala macam abortus)
- Nike : tokoh tambahan
(lucu, manis, polos)
- Darius : tokoh bulat karena meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya.
(tidak bertanggung jawab, seenaknya, tidak pernah keluyuran ke disko)
- Aisah : tokoh bulat karena meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya.
(penggoda, baik)
B. Sudut pandang : First Person Point of View (Sudut Pandang Orang Pertama)
karena pengarang memakai istilah 'aku'.
C. tokoh tuyet merupakan tokoh berkembang( developing character )
Karena selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
Contoh :
"Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak.
Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin."
Sekian dari saya pak,semoga tugas ini mencapai kompetensi dasar dan mendapatkan nilai yang bagus.
-terimakasih-
Nidya Rachma Nawinda
BalasHapusXII IA 4 - 26
Lanjutan :
2. Judul : Matahari Di Batas Cakrawala
Pengarang : Mira W
A. Penokohan :
- Wita : tokoh utama ,termasuk tokoh yang protagonis, wataknya baik dan menyampaikan nilai positif.
(baik, lembut, genit, mudah cemburu, manja, tabah, cantik, menarik)
- Irwan : tokoh sederhana karena memiliki sutu kualitas pribadi.
(penyayang, baik, pengertian, paling anti pada segala macam abortus)
- Nike : tokoh tambahan
(lucu, manis, polos)
- Darius : tokoh bulat karena meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya.
(tidak bertanggung jawab, seenaknya, tidak pernah keluyuran ke disko)
- Aisah : tokoh bulat karena meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya.
(penggoda, baik)
B. Sudut pandang : First Person Point of View (Sudut Pandang Orang Pertama)
karena pengarang memakai istilah 'aku'.
C. tokoh tuyet merupakan tokoh berkembang( developing character )
Karena selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
Contoh :
"Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak.
Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin."
Sekian dari saya pak,semoga tugas ini mencapai kompetensi dasar dan mendapatkan nilai yang bagus.
-terimakasih-
Nama: Dennis Farina Nury
BalasHapusKelas: XII IPA 4/10
REANALISIS PENOKOHAN DAN SUDUT PANDANG PELAKU (POINT OF VIEW) BUKU NOVEL
Pada novel, terdapat unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik. Dalam hal ini saya akan memberikan penjelasan mengenai ‘REANALISIS PENOKOHAN DAN SUDUT PANDANG PELAKU (POIN OF VIEW) BUKU NOVEL’.
Jawaban :
1. Penokohan adalah pemaparan pelaku dalam sebuah cerita yang biasanya ditampilkan juga dengan perwatakannya. Dari penokohan ini, dalam cerita kemudian muncul tokoh utama dan tokoh tambahan (sampingan). Penokohan merupakan pelukisan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun keadaan batinnya. Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. apa yang dilakukan pelaku
2. apa yang dikatakan pelaku
3. bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan dan
4. bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
Penokohan dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain :
a. Tokoh utama dan sampingan :
-Tokoh utama adalah tokoh yang terus menerus muncul dalam cerita.
-Tokoh sampingan adalah tokoh yang mungkin mempengaruhi plot tapi penonton tidak diharapkan terlibat secara emosional dengan mereka, baik secara negatif atau positif.
b. Tokoh antagonis dan protagonis :
-Tokoh antagonis adalah tokoh yang melawan protagonis. Biasanya tokoh antagonis sering digambarkan dengan watak yang memiliki sisi negatif (jahat, buruk, sadis)
-Tokoh protagonis adalah tokoh yang melawan antagonis. Protagonis biasanya baik dan tidak jahat. Adakalanya protagonis bertingkah seperti antagonis yang kemudian dikenal sebagai Protagonist Anti-Hero (Anti-Heroine untuk wanita).
c. Tokoh datar (flash character) dan tokoh bulat (round character) :
-Tokoh datar adalah tokoh yang hanya menunjukkan satu segi, misalnya si 'A' baik saja atau buruk saja. Sejak awal sampai akhir cerita tokoh yang jahat akan tetap jahat.
-Sedangkan tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya.
berlanjut....
Nama: Dennis Farina Nury
BalasHapusKelas: XII IPA 4/10
REANALISIS PENOKOHAN DAN SUDUT PANDANG PELAKU (POINT OF VIEW) BUKU NOVEL
lanjutan...
2. Sudut pandang (point of view) adalah cara khas seorang pengarang dalam membawakan cerita atau kisahnya.
Ada beberapa macam sudut pandang atau cara bercerita, diantaranya :
(a) sudut pandang orang pertama karena pengarang memakai istilah ‘aku’ untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
(b) sudut pandang orang ketiga karena pengarang memilih salah satu seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan ‘dia’
(c) sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau objective point of view karena pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntunan terhadap pembaca.
(d) sudut pandang serba tahu (omniscient point of view) karena pengarang seolah serba tahu tentang segalanya. Serta pengarang dapat mengomentari kelakuan para pelakunya dan ia dapat berbicara langsung dengan pembacanya.
(e) amanat adalah hal yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca, yang berkaitan dengan tema. Amanat bisa juga disebut hikamah dari suatu cerita. Amanat dapat berupa nasehat, ajakan atau larangan.
3. Membaca novel dan menentukan penokohan dan sudut pandang (point of view)
Novel : The Tarix Jabrix
Pengarang : Iriel Parmato
Tokoh-tokoh : Caca Sutarya alias Cacing (sbg tokoh utama), Dadang, Mulder, si kembar Coki-Ciko, Mayang, Calista, Max, Valdin, Martin (sbg tokoh sampingan)
1. Penokohan :
- Cacing : tokoh utama, protagonis, baik hati, konyol, pantang menyerah, jayus dan narsis.
- Dadang : tokoh sampingan, protagonis, si Lola (loading lama), cerdas, pemalu.
- Mulder : tokoh sampingan, protagonis, suka berbicara ngelantur, anak aneh dalam gengnya
- Ciko-Coki : tokoh sampingan, protagonis, si kembar autis, punya sejuta ide brilian untuk kebaikan gengnya, terkadang suka usil dan main-main sendiri.
- Mayang : tokoh sampingan, protagonis, cewek wonderwomen, pujaan hati Dadang
- Calista : tokoh sampingan, protagonis, cewek teranggun dan tercantik yang pernah ditemui Cacing selama ini, baik, agak sedikit manja.
- Max : tokoh sampingan, protagonis, kakak Calista yang keras, namun sebenarnya dia adalah kakak yamg paling sayang sama Calista, bijaksana, dewasa.
- Valdin : tokoh sampingan, antagonis, cowok kasar, sombong dan tidak mau berbesar hati menerima kekalahan.
- Martin : tokoh sampingan, antagonis, pengecut, dan suka menghasut.
*) Sinopsis cerita : Caca Sutarya alias Cacing sangat terobsesi ingin masuk geng motor. Menurutnya, menjadi anggota geng motor itu keren, cool! Namunn apadaya, ia ditolak mentah-mentah waktu mencoba masuk The Road Devil, geng motor paling terkenal di kota Bandung. Harapannya pun pupus, apalagi melihat perawakannya yang culun dan motornya yang butut. Tapi ia pantang menyerah. Bersama teman-temannya, akhirnya Cacing memutuskan membuta geng motor sendiri. The Tarix Jabrix, ya itulah nama geng motor cupu yang antinarkoba, antikriminal dan antikerusuhan.
berlanjut...
Nama: Dennis Farina Nury
BalasHapusKelas: XII IPA 4/10
REANALISIS PENOKOHAN DAN SUDUT PANDANG PELAKU (POINT OF VIEW) BUKU NOVEL
lanjutan....
2. Sudut pandang (point of view) adalah cara khas seorang pengarang dalam membawakan cerita atau kisahnya.
Ada beberapa macam sudut pandang atau cara bercerita, diantaranya :
(a) sudut pandang orang pertama karena pengarang memakai istilah ‘aku’ untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
(b) sudut pandang orang ketiga karena pengarang memilih salah satu seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan ‘dia’
(c) sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau objective point of view karena pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntunan terhadap pembaca.
(d) sudut pandang serba tahu (omniscient point of view) karena pengarang seolah serba tahu tentang segalanya. Serta pengarang dapat mengomentari kelakuan para pelakunya dan ia dapat berbicara langsung dengan pembacanya.
(e) amanat adalah hal yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca, yang berkaitan dengan tema. Amanat bisa juga disebut hikamah dari suatu cerita. Amanat dapat berupa nasehat, ajakan atau larangan.
berlanjut...
1. Mahar ia seorang genius, mempunyai hobi yang aneh, rela berkorban, dan keras.
BalasHapusMahar memiliki hampir setiap aspek kecerdasan seni yang tersimpan seperti persediaan amunisi, kreatifitas dalam lokus-lokus di kepalanya.
Mempunyai hobi yang aneh
Ia datang membawa sebuah bingkai besar yang ditutupi selembar kain hitam. Kami sangka ia membuat sebuah lukisan. Tapi setelah kain itu pelan-pelan dilucuti, sangat mengejutkan! Dibaliknya muncul semacam cetakan tenggelam diatas batu apung. Cetakan kerangka seekor makhluk purbakala yang sangat janggal dan mengesankan sangat buas.
Tampan, berseni, keras pendiriannya
Mahar menunduk ia pemuda yang tampan, pintar, berseni tapi keras pendiriannya.
1. Ikal ia seorang anak yang lumayan pintar, tidak mudah putus asa, pasrah Pintar
Aku berada dibawah bayang-bayangnya sekian lama, sudah terlalu lama malah. Ranking duaku abadi.
Aku tertegun putus asa. Rasanya tak percaya dengan apa yang kudengar. Terjawab sudah firasatku ketika Bodenga mengunjngiku. Semangatku terkulai lumpuh.
Tidak mudah putus asa
Aku mulai tegar mekipun tak kan ada lagi Michele Yeoh. Aku siap menyesuiakan diri dengan kenyataan baru. Aku sudah ikhlas meninggalkan cetak biru kehidupan indah asmara pertamaku yang bertaburan wangi bunga dalam ritual rutin pembelian kapur tulis.
1. Syahdan ia seorag anak yang liliput, mempunyai bakat khusus, terobsesi menjadi actor
Ia kembali ke Indonesia dan dua tahun kemudian Syahdan, pria liliput putra orang Melayu, nelayan, jebolan sekolah gudang kopra Muhammadyah menduduk posisi sebagai Information Technology Manager di sebuah perusahaan multinasioanal terkemuka yang berkantor pusat di Tangeranng
Diluar dugaan orang lain umumnya mengetahui bakatnya ketika masih belia tapi Syahda baru tau kalau ia berbakat mengutak-atik program komputer justru ketika sudah dewasa.
Terobsesi menjadi actor
Cita-citanya untuk mejadi actor sangat tidak realistis, maka kami tak pernah berhenti meyadarkannya dari mimpi itu, bahkan bertubi-tubi mencemoohnya.
Seorang pejuang
Syahdan tidak pernah melepaskan mmpinya karna ia seorang pejuang.
1. Harun seorang anak kurus tinggi, terbelakang mental, santun, pendiam dan mudah senyum.
Pria yang kurus, terbelakang mental
Kami serentak menoleh dan dikejauhan tampak seorang pria kurus tinggi berjalan terseok-seok. Pria itu adalah Harun, pria jenaka sahabat kami semua, yang sudah berusia lima belas tahun dan agak terbelakang mentalnya.
Santun, pendiam dan murah senyum
Harun adalah seorang pria santun, pendiam, dan murah senyum. Ia juga merupakan teman yang menyenangkan.
1. Trapani seorang anak yang agak pendiam, otaknya lumayan pintar, tampan, tidak bisa dipisahkan dari orang tuanya.
Anak yang agak pendiam, otaknya lumayan pintar, tampan
Trapani agak pendiam, otaknya lumayan, dan selalu menduduki peringkat ketiga.
Tidak bisa dipisahkan dari ibunya
Ia sangat berbakti kepada orang tuanya, khususnya ibunya. Ia juga diperhatikan ibunya layaknya anak emas. Mungkin karena ia satu-satunya anak laki-laki diantara lima saudara perempuan lainnya. Meskipun rumahnya dekat dengan sekolah, tapi sampai kelas tiga ia masih diantar jemput ibunya. Ibu adalah pusat gravitasi hidupnya.
1. Sahara seorang anak yang cantik, penuh perhatian, kepala batu, jujur, dan ketus.
Anak yang cantik, penuh perhatian, kepala batu dan jujur
Dia secantik grey cheeked green, atau burung punai lenguak. Sifatnya yang utama penuh perhatian dan kepala batu. Sifat lain Sahara yang amat menonjol adalah kejujurannya yang luar biasa dan benar-benar menghargai kejujuran.
Musuh abadi sahara A Kiong. Mereka bertengkar hebat, berbaikan, lalu bertengkar lagi. Sahar menganggap apapun yang dilakukan A Kiong selalu salah, dan demikian pula sebaliknya.
Ciptananda C. XII IPA 4 / 8
BalasHapusBerikut adalah re-reanalisa saya pada no. 2b
Dalam sebuah novel, tidak hanya terdapat satu sudut pandang saja, tetapi terdapat beberapa sudut pandang. Berikut ini adalah sudut pandang dalam novel Arwah yang Suka Bernyanyi.
1. Sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah aku dalam menghidupkan tokohnya. Seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri. Hal ini dapat dilihat saat penulis memakai istilah ia pada tokoh Miko.
Contoh :
Dalam CHAPTER 6 kalimat : Sejak siang tadi, ia telah menetapkan niat untuk menemui Pak Wisnu yang datang tadi pagi. Begitu banyak informasi yang ingin ia ketahui, terutama mengenai tempat tinggal barunya
2. Sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah seorang tokohnya untuk menceritakan tokoh lain. Tokoh yang diceritakan itu adalah dia. Hal ini dapat dilihat dari sebuah kejadian saat salah satu tokoh menceritakan bagaimana pandangannya kepada tokoh lain.
Contoh :
Dalam CHAPTER 2 kalimat : "Mila! Apa-apaan kamu?! Tidak tahu malu! Siapa suruh kamu ngasih hiburan?". Miko mendorong tubuh adiknya, menjauh dari pagar balkon agar Karmila tak terlihat oleh orang-orang lagi dari bawah.
3. Sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view. Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi. Seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat mennafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya.
Contoh :
-Dalam CHAPTER 4 kalimat:Sampai di situ, Miko yang tengah mengelap sepeda untuk pergi ke sekolah merasa terusik. Ia menghentikan kesibukannya dan menguping pembicaraan ayahnya dengan Pak Wisnu.
-Dalam CHAPTER 4 kalimat: Akhirnya, setelah tak mampu membendung rasa penasaran. Ia nimbrung kini, melemparkan kain lapnya ke samping sepeda. Berdiri, lalu berjalan menghampiri ayahnya dan Pak Wisnu.
4. Sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya
Contoh :
Dalam CHAPTER 10 kalimat : Dengan hanya menggunakan sebuah palu yang cukup besar, mereka bergantian membobol tembok di bawah tangga itu.
Sekian re-reanalisa dari saya. Saya berharap dengan perubahan ini bersamaan perubahan nilai saya. Terima kasih.
Nama: Dennis Farina Nury
BalasHapusKelas: XII IPA 4/10
REANALISIS PENOKOHAN DAN SUDUT PANDANG PELAKU (POINT OF VIEW) BUKU NOVEL
lanjutan....
2. Sudut pandang :
Menurut saya, novel The Tarix Jabrix mengambil sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau objective point of view karena pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Dimana pembaca hanya dapat menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntunan terhadap pembaca.
Terlihat jelas pada penggalan cerita berikut ini “Artinya The Tarix Jabrix kayak supermen berambut gondrong, gitu?” tanya Cacing antusias. Sejak saat itu mereka berlima setuju dan sepakat dengan nama baru atas usulan Ciko-Coki. Entah apa makna Tarix Jabrix, menurut Ciko-Coki itu hanyalah sebuah ide otodidak yang kebetulan saja terlintas di benak mereka.
C. Tokoh Tuyet menurut saya tergolong tokoh berkembang. Pengungkapannya dengan berbagai kemungkinan dalam hidupnya, misalnya sisi kepribadian di samping sisi sosial lainnya yang sangat komplek. Dan juga memiliki perubahan sifat dari yang awalnya gadis baik-baik dan akhirnya nekat untuk menukarkan keperawanannya demi menolong ayahnya yang ditawan. Dalam cerita, Tuyet yang awalnya dikenal baik oleh Alimin sehingga mereka semakin akrab, ternyata suatu hari ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba ke kamar Alimin dan mengajak melakukan perbuatan yang tidak pantas. Dengan tamparan Alimin, akhirnya Tuyet sadar dan memohon maaf dengan menangis kepada Alimin. Ia kemudian menceritakan tentang keadaan ayahnya yang ditawan oleh komandan Vietnam. Jika Tuyet tidak mampu memberikan sejumlah uang yang diminta oleh komandan tersebut, maka ia harus menyerahkan kesuciannya untuk membebaskan ayahnya. Tuyet tidak sudi memberikan kesuciannya kepada komandan tersebut, oleh karena itu ia ingin memberikannya kepada Alimin yang selama ini sangat baik kepadanya. Alimin pun mau membantu Tuyet mengumpulkan uang. Dengan perlahan, akhirnya Alimin berhasil mengumpulkan uangnya, tetapi ketika ia sampai di rumah Tuyet, ia hanya menemukan selembar surat yang berisi bahwa ayahnya telah bebas setelah ia menyerahkan kehormatannya kepada sang komandan.
-terimakasih-
Ciptananda C. XII IPA 4 / 8
BalasHapusBerikut adalah re-reanalisa saya pada no. 2b
Dalam sebuah novel, tidak hanya terdapat satu sudut pandang saja, tetapi terdapat beberapa sudut pandang. Berikut ini adalah sudut pandang dalam novel Arwah yang Suka Bernyanyi.
1. Sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah aku dalam menghidupkan tokohnya. Seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri. Hal ini dapat dilihat saat penulis memakai istilah ia pada tokoh Miko.
Contoh :
Dalam CHAPTER 6 kalimat : Sejak siang tadi, ia telah menetapkan niat untuk menemui Pak Wisnu yang datang tadi pagi. Begitu banyak informasi yang ingin ia ketahui, terutama mengenai tempat tinggal barunya
2. Sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah seorang tokohnya untuk menceritakan tokoh lain. Tokoh yang diceritakan itu adalah dia. Hal ini dapat dilihat dari sebuah kejadian saat salah satu tokoh menceritakan bagaimana pandangannya kepada tokoh lain.
Contoh :
Dalam CHAPTER 2 kalimat : "Mila! Apa-apaan kamu?! Tidak tahu malu! Siapa suruh kamu ngasih hiburan?". Miko mendorong tubuh adiknya, menjauh dari pagar balkon agar Karmila tak terlihat oleh orang-orang lagi dari bawah.
3. Sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view. Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi. Seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat mennafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya.
Contoh :
-Dalam CHAPTER 4 kalimat:Sampai di situ, Miko yang tengah mengelap sepeda untuk pergi ke sekolah merasa terusik. Ia menghentikan kesibukannya dan menguping pembicaraan ayahnya dengan Pak Wisnu.
-Dalam CHAPTER 4 kalimat: Akhirnya, setelah tak mampu membendung rasa penasaran. Ia nimbrung kini, melemparkan kain lapnya ke samping sepeda. Berdiri, lalu berjalan menghampiri ayahnya dan Pak Wisnu.
4. Sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya
Contoh :
Dalam CHAPTER 10 kalimat : Dengan hanya menggunakan sebuah palu yang cukup besar, mereka bergantian membobol tembok di bawah tangga itu.
Sekian re-reanalisa dari saya. Saya berharap dengan perubahan ini bersamaan perubahan nilai saya. Terima kasih.
Nama: Dennis Farina Nury
BalasHapusKelas: XII IPA 4/10
REANALISIS PENOKOHAN DAN SUDUT PANDANG PELAKU (POINT OF VIEW) BUKU NOVEL
lanjutan....
2. Sudut pandang :
Menurut saya, novel The Tarix Jabrix mengambil sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau objective point of view karena pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Dimana pembaca hanya dapat menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntunan terhadap pembaca.
Terlihat jelas pada penggalan cerita berikut ini “Artinya The Tarix Jabrix kayak supermen berambut gondrong, gitu?” tanya Cacing antusias. Sejak saat itu mereka berlima setuju dan sepakat dengan nama baru atas usulan Ciko-Coki. Entah apa makna Tarix Jabrix, menurut Ciko-Coki itu hanyalah sebuah ide otodidak yang kebetulan saja terlintas di benak mereka.
C. Tokoh Tuyet menurut saya tergolong tokoh berkembang. Pengungkapannya dengan berbagai kemungkinan dalam hidupnya, misalnya sisi kepribadian di samping sisi sosial lainnya yang sangat komplek. Dan juga memiliki perubahan sifat dari yang awalnya gadis baik-baik dan akhirnya nekat untuk menukarkan keperawanannya demi menolong ayahnya yang ditawan. Dalam cerita, Tuyet yang awalnya dikenal baik oleh Alimin sehingga mereka semakin akrab, ternyata suatu hari ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba ke kamar Alimin dan mengajak melakukan perbuatan yang tidak pantas. Dengan tamparan Alimin, akhirnya Tuyet sadar dan memohon maaf dengan menangis kepada Alimin. Ia kemudian menceritakan tentang keadaan ayahnya yang ditawan oleh komandan Vietnam. Jika Tuyet tidak mampu memberikan sejumlah uang yang diminta oleh komandan tersebut, maka ia harus menyerahkan kesuciannya untuk membebaskan ayahnya. Tuyet tidak sudi memberikan kesuciannya kepada komandan tersebut, oleh karena itu ia ingin memberikannya kepada Alimin yang selama ini sangat baik kepadanya. Alimin pun mau membantu Tuyet mengumpulkan uang. Dengan perlahan, akhirnya Alimin berhasil mengumpulkan uangnya, tetapi ketika ia sampai di rumah Tuyet, ia hanya menemukan selembar surat yang berisi bahwa ayahnya telah bebas setelah ia menyerahkan kehormatannya kepada sang komandan.
-terimakasih-
lanjutan yang tuyet pakk
BalasHapusMenurut saya, tokoh tuyet merupakan tergolong tokoh berkembang karena tokoh tuyet tersebut mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konflik dalam novel tuyet tersebut. contohnya : "sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba- tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak. Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin".
dan akhrnya kesucian tuyet ada ditangan komandan
makasih pak .. saya kemarin sudah mengerjakan tapi tidak masuk pak ..
Reysha Sibarani
BalasHapusXII IPA 4/30
Berikut ini akan saya tambahkan kekurangan-kekurangan pada tugas analisis novel.
1.Penokohan
Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Kita dapat mengamati penokohan berdasrkan apa yang ditulis oleh pengarang. Penokohan adalah plukisan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun keadaan batinnya.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, dapat dilihat dari:
a. apa yang dilakukan pelaku;
b. apa yang dikatakan pelaku;
c. bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan;
d. bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
Penokohan dibagi menjadi:
1. Tokoh utama atau tokoh sampingan:
-Tokoh utama adalah tokoh yang terus menerus muncul dalam cerita.
-Tokoh sampingan adalah tokoh yang mungkin mempengaruhi plot tapi penonton tidak diharapkan terlibat secara emosional dengan mereka, baik secara negatif atau positif.
2. tokoh protagonis dan antagonis
tokoh protagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai pisitif
Tokoh sentral antagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
3. tokoh sederhana atau bulat
Tokoh sederhana yaitu tokoh yang karakter dalam penceritaanya tidak berubah-ubah, tetap sama dari awal hingga akhir cerita.
Tokoh bulat,yaitu tokoh yang seluruh segi wataknya diungkapkan. Tokoh ini sangat dinamis, banyak mengalami perubahan
4. tokoh statis atau berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanaya peristiwa-peristiwa yang terjadi
Tokoh berkembang adalah tokoh yang selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
berlanjut...
Novandiet Eersta Angginanda
BalasHapusXII IPA 3/23
Ini reanilisis saya pak
1. a.Penokohan adalah karakteristik tokoh yang dibangun oleh pengarang agar cerita menarik dan dapat dikembangkan serta di imajinasikan oleh pembaca. Ada beberapa macam cara mengidentifikasikannya, yaitu:
a. apakah yang dilakukan oleh pelaku cerita
b. apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya
c. bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi peroalan yang ada dan
d. bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya
Dalam penokohan juga tidak lepas dari perwatakan tokoh yang ada di dalam cerita, adapun perwatakan dibedakan menjadi 4 :
- Perwatakan statis, yaitu pelukisan watak sang tokoh tetap tidak berubah – ubah dari awal sampai akhir cerita.
- Perwatakan dinamis, yaitu watak sang tokoh berubah atau berkembang dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat sesuai dengan situasi yang dimasukinya.
- Perwatakan datar, yaitu watak sang tokoh disoroti hanya dari satu unsure atau satu dimensi saja.
- Perwatakan bulat, yaitu watak sang tokoh dilukiskan dari segala aspek.
Dalam sebuah cerita tokoh juga mengambil peran penting, menurut karakternya tokoh dibedakan sebagai berikut :
-Tokoh protagonis : tokoh yang memerankan karakter yang baik(menggugah simpati pembaca) misalnya ramah, jujur, dan rendah hati.
-Tokoh antagonis : tokoh yang memerankan karekter jahat (membuat pembaca anti terhadap tokoh ini) misalnya tokoh yang jahat, otoriter, semaunya sendiri, suka memerintah, maling.
-Tokoh berkembang : tokoh yang memerankan tokoh yang biasa saja namun dapat mengikuti alur cerita, mau dibawa sedih ayok, mau marah-marah juga bisa, wataknya dapat berkembang sesuai situasi.
-Tokoh sederhana :memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja ) contoh siti nurbaya karena tokoh tersebut digambarkan dengan satu watak yaitu baik, dari awal cerita hingga akhir.
-Tokoh bulat :Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan ridak statis
Berdasarkan intensitasnya tokoh juga dibedakan menjadi 2:
1. tokoh utama : tokoh yang mendominasi jalannya cerita
2. tokoh tambahan : tokoh yang menunjang tokoh utama agar dapat menyampaikan jalanya cerita dengan baik.
b. Sudut pandang (point of view) adalah penempatan atau kedudukan pengarang dalam menceritakan atau mengisahkan novelnya. Beberapa macam sudut pandang,antara lain:
a)sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku' dalam menghidupkan tokohnya
b)sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah 1 tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'
c)sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah 1 tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang terjadi
d)sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca
e)amanat, disebut juga hikmah cerita, dimana pengarang ingin menyampaikan sesuatu(dapat berupa pesan moral, ajakan, nasehat, larangan)kepada para pembaca.
bersambung.....
Reysha Sibarani
BalasHapusXII IPA 4/30
lanjutan...
Sudut pandang atau cara bercerita adalah kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah.
Ada beberapa sudut pandang atau cara bercerita.
a. Sudut pandang orang pertama
Pengarang memakai istilah 'aku' untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan penglamannya sendiri.
b. Sudut pandang orang ketiga
Pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan tersebut, disebut dengan 'dia'
c. Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, diaolg, dan perbuatan para pelaknya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntunan terhadap pembaca.
d. sudut pandang serba tahu (omniscient point of view) karena pengarang seolah serba tahu tentang segalanya. Serta pengarang dapat mengomentari kelakuan para pelakunya dan ia dapat berbicara langsung dengan pembacanya.
(e) amanat adalah hal yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca, yang berkaitan dengan tema. Amanat bisa juga disebut hikamah dari suatu cerita. Amanat dapat berupa nasehat, ajakan atau larangan.
berlanjut
Novandiet Eersta Angginanda
BalasHapusXII IPA 3/23
Lanjutan Reanalisis
2.Judul novel: Sang Pemimpi
Karya: Andrea Hirata
a.Penokohannya
Tokoh utama: Ikal
karena dia menjadi pokok bahasan dalam novel tersebut. Ikal merupakan tokoh protagonis, karena watak dan kepribadiannya yang baik. Selain itu tokoh Ikal juga termasuk tokoh bulat dan berkembang, karena memiliki kepribadian utuh layaknya manusia sehingga watak dan tingkah lakunya berubah ubah mengikuti konflik yang terjadi.
Perwatakan tokoh Ikal secara umum adalah baik hati, pengertian, penurut, berani dan tangguh.
Hal itu dapat diketahui melalui:
a)hal yang dilakukan oleh Ikal selalu menuruti perkataan orang tua,guru juga sahabat baiknya, Arai
b)hal yang diucapkan oleh Ikal selalu tegas dan lugas sesuai apa yang diyakininya
c)sikap Ikal dalam menghadapi masalah selalu melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu juga pantang menyerah serta bertanggung jawab
d)penilaian orang terhadap Ikal terkadang menghinanya tetapi juga kerap memujinya karena keisengannya dan tindakannya yang berani.
b.Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel Sang Pemimpi adalah sudut pandang orang pertama, karena pengarang memakai istilah 'aku' untuk tokoh utamanya,yaitu Ikal dalam novel ini.
c. tokoh tuyet tergolong tokoh berkembang karena diungkapkan dengan berbagai kemingkinan dalam hidupnya, misalnya sisi kepribadian di samping sisi sosial lainnya yang sangat komplek. Dan juga memiliki perubahan sifat dari yang awalnya gadis baik-baik dan akhirnya nekat untuk menukarkan keperawanannya demi menolong ayahnya yang ditawan. Dalam cerita, Tuyet yang awalnya dikenal baik oleh Alimin sehingga mereka semakin akrab, ternyata suatu hari ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba ke kamar Alimin dan mengajak melakukan perbuatan yang tidak pantas. Dengan tamparan Alimin, akhirnya Tuyet sadar dan memohon maaf dengan menangis kepada Alimin. Ia kemudian menceritakan tentang keadaan ayahnya yang ditawan oleh komandan Vietnam. Jika Tuyet tidak mampu memberikan sejumlah uang yang diminta oleh komandan tersebut, maka ia harus menyerahkan kesuciannya untuk membebaskan ayahnya. Tuyet tidak sudi memberikan kesuciannya kepada komandan tersebut, oleh karena itu ia ingin memberikannya kepada Alimin yang selama ini sangat baik kepadanya. Aliminpun mau membantu Tuyet mengumpulkan uang. Dengan perlahan, akhirnya Alimin berhasil mengumpulkan uangnya, tetapi ketika ia sampai di rumah Tuyet, ia hanya menemukan selembar surat yang berisi bahwa ayahnya telah bebas setelah ia menyerahkan kehormatannya kepada sang komandan.
Tyas Juwitasari Djoyo
BalasHapusXII IPA 4 / 33
perbaikan pada reanalisis saya sebelumnya....
2.Judul novel : Edensor (novel ketiga tetralogi laskar pelangi)
Karya : Andrea Hirata
a. tokoh : ikal dan arai
setting dalam cerita ini berbeda dengan novel sebelumnya. Bermula dari dua orang anak melayu belitong, ikal dan arai yang mendapatkan beasiswa sari Uni Eropa untuk melanjutkan sekolah di universitas sorbonne, paris. Ikal dan arai yang termasuk golongan miskin yang dulu hanya bersekolah di gubuk kini dapat mencapai impiannya menginjakkan kaki di paris dan menjadi almamater universitas sorbonne. Semasa mereka libur kuliah, mereka juga menjelajahi beberapa negara sesuai impiannya. Ikal dan Arai melakukan perjalanannya sebagai backpaker. Untuk membiayai perjalanannya mereka harus rela menjadi pengamen seni, yaitu menampilkan seni patung dimana Ikal dan Arai menjadi patung dan berdandan sebagai seekor putri duyung. Perjalanan mereka penuh tantangan, ketika kehabisan uang, mereka harus makan daun-daunan mentah untuk bertahan hidup. Namun Ikal dan Arai tak pernah menyerah, mereka manusia yang hidup dalam mimpinya. Hanya berbekal impian, keberanian dan tekad untuk mencapai keinginannya, mereka akhirnya mampu melakukan perjalanan ke 42 negara di Eropa, Rusia hingga menjejakkan kakinya ke Afrika. Setelah, liburan dan penjelajahan itu usai ikal dan arai pun kembali ke paris untuk melanjutkan kuliahnya. Tetapi, arai jatuh sakit sehingga tidak dapat kuliah. Guru pembimbing ikal pun harus pensiun dan kembali ke inggris. Disitulah ikal semakin dekat dengan edensor. Desa kecil di Inggris yang dia pernah membaca di sebuah novel.
Dari sepenggal cerita diatas penokohan/perwatakan ikal dan arai :
-Ikal : pemberani (ia tetap nekat melakukan penjelajahan meskipun ia tidak memiliki uang yang cukup), pekerja keras dan tanggung jawab (ikal merasa memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tesisnya. Khawatir tesisnya terbengkalai, Ikal pun terpaksa mengikuti exchange program ke Inggris untuk menyelesaikan risetnya dibawah guru pembimbingnya), keras kepala (ikal tidak memiliki uang untuk penjelajahannya, namun ia tetap memaksakan diri untuk berpetualang).
-arai : kerja keras (ia tergolong tidak mampu, namun ia tetap bekerja keras agar impiannya terwujud), dewasa (meskipun ia jatuh sakit, ia tetap menyemangati ikal untuk terus melanjutkan kuliahnya), pemberani (ia tetap nekat melakukan penjelajahan meskipun ia tidak memiliki uang yang cukup).
bersambung pak ...
pos selanjutnya..
terimakasih ....
Novandiet Eersta Angginanda
BalasHapusXII IPA 3/23
Lanjutan reanalisis
A. Judul Novel: Sang Pemimpi
Pengarang: Andrea Hirata
Penokohannya
Tokoh utama: Ikal
karena dia menjadi pokok bahasan dalam novel tersebut. Ikal merupakan tokoh protagonis, karena watak dan kepribadiannya yang baik. Selain itu tokoh Ikal juga termasuk tokoh bulat dan berkembang, karena memiliki kepribadian utuh layaknya manusia sehingga watak dan tingkah lakunya berubah ubah mengikuti konflik yang terjadi.
Perwatakan tokoh Ikal secara umum adalah baik hati, pengertian, penurut, berani dan tangguh.
Hal itu dapat diketahui melalui:
a)hal yang dilakukan oleh Ikal selalu menuruti perkataan orang tua,guru juga sahabat baiknya, Arai
b)hal yang diucapkan oleh Ikal selalu tegas dan lugas sesuai apa yang diyakininya
c)sikap Ikal dalam menghadapi masalah selalu melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu juga pantang menyerah serta bertanggung jawab
d)penilaian orang terhadap Ikal terkadang menghinanya tetapi juga kerap memujinya karena keisengannya dan tindakannya yang berani.
B.Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel Sang Pemimpi adalah sudut pandang orang pertama, karena pengarang memakai istilah 'aku' untuk tokoh utamanya,yaitu Ikal dalam novel ini.
Bersambung.....
Novandiet Eersta Angginanda
BalasHapusXII IPA 3/23
Lanjutan lagi pak...
c. tokoh tuyet tergolong tokoh berkembang karena diungkapkan dengan berbagai kemingkinan dalam hidupnya, misalnya sisi kepribadian di samping sisi sosial lainnya yang sangat komplek. Dan juga memiliki perubahan sifat dari yang awalnya gadis baik-baik dan akhirnya nekat untuk menukarkan keperawanannya demi menolong ayahnya yang ditawan. Dalam cerita, Tuyet yang awalnya dikenal baik oleh Alimin sehingga mereka semakin akrab, ternyata suatu hari ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba ke kamar Alimin dan mengajak melakukan perbuatan yang tidak pantas. Dengan tamparan Alimin, akhirnya Tuyet sadar dan memohon maaf dengan menangis kepada Alimin. Ia kemudian menceritakan tentang keadaan ayahnya yang ditawan oleh komandan Vietnam. Jika Tuyet tidak mampu memberikan sejumlah uang yang diminta oleh komandan tersebut, maka ia harus menyerahkan kesuciannya untuk membebaskan ayahnya. Tuyet tidak sudi memberikan kesuciannya kepada komandan tersebut, oleh karena itu ia ingin memberikannya kepada Alimin yang selama ini sangat baik kepadanya. Aliminpun mau membantu Tuyet mengumpulkan uang. Dengan perlahan, akhirnya Alimin berhasil mengumpulkan uangnya, tetapi ketika ia sampai di rumah Tuyet, ia hanya menemukan selembar surat yang berisi bahwa ayahnya telah bebas setelah ia menyerahkan kehormatannya kepada sang komandan.
Terima Kasih, maaf kalau terpotong-potong pak
Reysha Sibarani
BalasHapusXII IPA 4/30
lanjutan...
Berikut ini adlah novel indonesia yang saya analisis:
1. Judul: Sang Maharani
2. Penulis: Agnes Jessica
3. Penokohan:
- Maharani: sebagai tokoh utama protagonis, baik hati, cerdas, rendah hati, namun agak sedikit penakut, beremosi labil, dan traumatis
- Arik: Tokoh sampingan protagonis, baik hati, namun agak sombing, cerdas, berjiwa pahlawan karena selalu ingin melindungi, sedikit licik
-Tiar: Tokoh sampingan antagonis, materialistis, rendah diri, menyayangi ibunya, memiliki rasa dengki terhadap oraang lain yang memiliki kelebihan dari dirinya, licik, suka memfitnah
- Sari (ibu Tiar): Tokoh smpingan antagonis, sangat jahat, materialistis, mau menhalalkan segala cara untik mendapatkan harta, sanga menyayangi putrinya, licik.
-Yanoear: tokoh sampingan yang memiliki sisi baik dan jahat (protagonis dan antagonis), setia, baik, lebih mementingkan hawa nafsunya daripada kehormatan orang lain.
Sudut pandang:
Dalam novel ini, sudut pandang yang digunakan pengarang adalah adalah sudut pandang orang ketiga karena pengarang menggunakan salah satu tokohnya sebagai sumber penceritaan, yaitu Maharani. Selain itu, pangarang juga menggunakan sudut pandang serba tahu (omniscient point of view) karena pengarang menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya untuk mencapai efek yang diinginkan, terlihat dari berbagai flashback yang diceritakan dalam novel.
berlajt...
Andiantina Maharani
BalasHapusXII IPA 3/ 05
1a.Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh. Ada beberapa cara menampilkan tokoh :
-Cara analitik, ialah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan ciri-ciri tokoh tersebut secara langsung.
-Cara dramatik, ialah cara menampilkan tokoh tidak secara langsung tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar atau penilaian pelaku atau tokoh dalam suatu cerita.
Penokohan dibagi menjadi :
a. Tokoh Utama
Adalah tokoh yang mendominasi peran .Tugasnya adalah tokoh sentral yang menjadi pokok bahasan dalam cerita fiksi atau non fiksi
b. Tokoh tambahan
Tokoh yang tidak terlalu penting keberadaannya (tokoh pelengkap)
c. Tokoh protagonist dan antagonis
Tokoh protagonist : tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif
Tokoh antagonis : Tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif
d. Tokoh sederhana atau bulat
e. Tokoh statis atau berkembang
1b Sudut pandang pelaku adalah cara bercerita pengarang novel yang dapat dilihat dari
1)sudut pandang orang pertama
2)sudut pandang orang ketiga
3)sudut pandang pengarang sebagai pencerita
4)sudut pandang pengarang serba tahu
5)amanat
sabar ya pak masih bersambung...
Reysha Sibarani
BalasHapusXII IPA 4/30
lanjutan..
C. Tokoh Tuyet menurut saya tergolong tokoh berkembang. Pengungkapannya dengan berbagai kemungkinan dalam hidupnya, misalnya sisi kepribadian di samping sisi sosial lainnya yang sangat komplek. Dan juga memiliki perubahan sifat dari yang awalnya gadis baik-baik dan akhirnya nekat untuk menukarkan keperawanannya demi menolong ayahnya yang ditawan. Dalam cerita, Tuyet yang awalnya dikenal baik oleh Alimin sehingga mereka semakin akrab, ternyata suatu hari ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba ke kamar Alimin dan mengajak melakukan perbuatan yang tidak pantas. Dengan tamparan Alimin, akhirnya Tuyet sadar dan memohon maaf dengan menangis kepada Alimin. Ia kemudian menceritakan tentang keadaan ayahnya yang ditawan oleh komandan Vietnam. Jika Tuyet tidak mampu memberikan sejumlah uang yang diminta oleh komandan tersebut, maka ia harus menyerahkan kesuciannya untuk membebaskan ayahnya. Tuyet tidak sudi memberikan kesuciannya kepada komandan tersebut, oleh karena itu ia ingin memberikannya kepada Alimin yang selama ini sangat baik kepadanya. Aliminpun mau membantu Tuyet mengumpulkan uang. Dengan perlahan, akhirnya Alimin berhasil mengumpulkan uangnya, tetapi ketika ia sampai di rumah Tuyet, ia hanya menemukan selembar surat yang berisi bahwa ayahnya telah bebas setelah ia menyerahkan kehormatannya kepada sang komandan.
Sudut pandang pengarang dalam menulis novel ini adalah Sudut pandang orang ketiga karena pengarang menggunakan tokoh Tuyet sebagai centernya.
~erimakasih~
maaf terpotong-potong pak..
Saya kembali lagi
BalasHapusAndiantina Maharani
XII IPA 3/05
2. judul: Dua Belas Pendar Bintang
pengarang: Alexandra Leirissa Yunadi
a. penokohan:
1. Selma
# kekanak-kanakan(dia menyukai sesuatu tentang dongeng, mengharapkan hidupnya seperti berada dalam dongeng)
# pemalu (sering malu atau memerah pipinya ketika ia digoda temannya)
# pendendam (dia tidak mau memaafkan Ruffan ketika Ruffan membacakan isi diarynya)
2. Ruffan
# jahil(selalu menggoda Selma)
# tidak mudah menyerah ( berusaha meminta maaf pada Selma atas tindakannya)
# tulus (menerima Selma apa adanya)
3. Lewi
# misterius(jarang berbicara)
# realis( tidak menyukai tentang khayalan, misalnnya dongeng)
2c. Tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik ismail merupakan tokoh berkembang. Hal ini dapat dilihat dari perubahan watak atau sikap Tuyet yang awalnya gadis baik-baik berubah menjadi gadis yang berani menukarkan keperawanannya demi keselamatan ayahnya. Dapat dilihat dalam cerita, yaitu:
Suatu hari, Alimin kedatangan tamu seorang wanita Vietnam bernama Tuyet yang belum ia kenal sebelumnya. Kedatangan Tuyet sebenarnya hanya unutuk menanyakan kiriman dari Herbert seorang wartawan jerman – sahabat Alimin untuk dirinya, sudah datang. Sayang sekali, kiriman dari Herbert tidak ada. Tuyet pun bercerita bahwa dia mwngetahui alamat Alimin dari Herbert. Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin hingga hubungan mereka semakin akrab. Suatu saat, Tuyet berkunjung ke rumah Alimin tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbutan yang tidak pantas dilakukan. Alimin sangat terkejut. Tuyet yang dihadapannya tidak seeperti Tuyet yang dia kenal selama ini. Karena emosi, Alimin menampar Tuyet yang terus memaksa. Tamparan ini menyadarkan Tuyet. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin kemudian menceritakan tentang keadaan ayahnya yang ditawan tentara. Ia harus menyerahkan sejumlah uang. Uang itu pernah dijanjikan Herbert. Jika tidak dapat memenuhi uang itu, ia harus menyerahkan kesuciannya kepada komandan yang menawan ayahnya. Karena situasi inilah ia nekat memaksa Alimin. Ia tidak sudi menyerahkan kesuciannya kepada komandan yang telah menawan ayahnya. Dia lebih sudi menyerahkan kesuciannya kepada Alimin yang selama ini baik terhadapnya.
b. Sudut pandang: orang ketiga
pengarang enggunakan istilah "dia" seakan-akan menceritakan orang lain.
" tak pernah ia berhenti berharap hidupnya yang biasa-biasa saja akan menjadi seindah dongeng"
saya sudah selesai mengerjakan
salam peace love n gaul pak
Nama: Raissa Gadri
BalasHapusKelas: XII IPA 4/23
1. Yang dimaksud penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh.
Penokohan dapat dibagi menjadi:
a. Tokoh utama adalah Dhimas dan Ruben, Ferre, Rana.Tokoh tambahan adalah Arwin, Diva Ale dan Gio. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan perkembangan plot secara keseluruhan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang pemunculan dalam keseluruhan cerita cenderung sedikit, tidak dipentingkan dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitan dengan tokoh utama, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
b. Tokoh antagonis adalah Dhimas, Ruben, Rana, Ferre, Diva. Tokoh protagonis adalah Arwin. Tokoh antagonis adalah tokoh penyebab terjadinya konflik. Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, yang dapat dikatakan pahlawan (hero) atau tokoh yang merupakan pengejewantahan nilai-nilai yang ideal bagi kita. Tokoh ini menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan kita, harapan-harapan kita sebagai pembaca. Akan tetapi dalam tokoh Arwin pembaca sangat mengagumi perasaan cintanya kepada Rana yang dengan iklas merelakan Rana untuk dapat bersatu dengan Ferre.
c. Tokoh sederhana adalah Ferre, Rana, Arwin, Gio dan Ale. Tokoh kompleks adalah Dhimas, Ruben, Diva. Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat yang tertentu saja, contohnya Arwin ia memiliki sifat setia dan sabar kepada istrinya, ia tidak memiliki sifat yang lain lagi. Tokoh kompleks adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya. Tokoh ini lebih sulit dipahami, terasa kurang familier, tingkah lakunya tak terduga, penuh kejutan.
d. Tokoh statis adalah Ale, Gio, Arwin. Tokoh berkembang adalah Ruben, Dhimas, Ferre, Rana dan Diva. Tokoh Statis adalah tokoh cerita yang secara esensial tidak mengalami perubahan, tokoh ini tampak seperti kurang terlibat dan terpengaruh oleh adanya perubahan-perubahan lingkungan yang trejadi karena adanya hubungan antar manusia. Tokoh ini relatif memiliki watak dan sikap yang relatif tetap, tak berkembang, sejak awal sampai akhir cerita. Sedangkan tokoh berkembang adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan dengan perkembangan dan perubahan peristiwa serta plot yang dikisahkan. Ia berinteraksi dengan lingkungannya baik lingkungan sosial, alam, maupun yang lainnya, yang kesemuanya itu akan mempengaruhi sikap, watak dan tingkah lakunya.
2. Sudut pandang atau point of view di dalam cerita fiksi pada prinsipnya adalah siapa yang menceritakan cerita tersebut.
Sudut pandang itu seperti kita melihat sesuatu peristiwa melalui mata 'seseorang'. Bagaimana nuansa, gayanya, dan bahkan makna cerita itu bisa berbeda tergantung sudut pandang mana
yang dipakai.
Sudut Pandang dapat dibagi menjadi:
a. Sudut pandang persona ketiga : ”Dia”
Pengisahan cerita yang menpergunakan sudut pandang persona ketiga gaya ”Dia”, narator adalah seorang yang berada di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama, atau kata gantinya: ia, dia, mereka. Nama-nama tokoh cerita, khususnya yang utama, kerap atau terus menerus disebut, dan sebagai variasi dipergunakan kata ganti.
b. Sudut pandang “Dia” mana tahu
Dalam sudut pandang ini, cerita dikisahkan dari sudut ”dia”, namun pengarang, narator dapat menceritakan apa saja hal-hal yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Narator mengetahui segalanya, ia bersifat mahatahu (omniscient). Ia mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan, termasuk motivasi yang melatarbelakanginya. Ia bebas bergerak dan menceritakan apa saja dalam lingkup waktu dan tempat cerita, berpindah-pindah dari tokoh ”dia”yang satu ke ”dia” yang lain, menceritakan atau sebaliknya ”menyembunyikan” ucapan dan tindakan tokoh, bahkan juga yang
lanjutan...
lanjutan Raissa gadri (terakhir)
BalasHapus"Dan jangan lupakan saya," sambung Diva. "Seorang wanita cantik, cerdas, dan kaya dari menjual diri maupun entah apa lagi." Diva mengusap rambutnya. "Aku akan hadir sebagai tokoh rekaan Dimas dan Ruben yang kemudian membalikkan papan catur dengan menjadi nyata!"
Pada cuplikan tersebut, seolah pengarang mengetahui apa yang Diva perbuat untuk mendapatkan segalanya dan juga apa saja strateginya dalam pembuktiannya pada Dimas dan Ruben. Selain itu, pengarang juga dapat mendeskripsikan personality dari Diva sendiri secara pasti.
C. Pada novel Tuyet, tokoh Tuyet menurut saya adalah tokoh berkembang karena pada awalnya dia tidak mau menjual kesuciannya. Namun, pada akhirnya pendiriannya berubah akibat dari desakan keadaan yang membuatnya menjual kesuciannya. Perubahan karakter yang berbeda pada tokoh Tuyet yang melatarbelakangi penokohan Tuyet sebagai tokoh berkembang.
Nurin Fauziah Ivada
BalasHapusXII IPA 3 / 25
Menurut reanalisis saya :
1. - Penokohan
Penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun keadaan batinnya. Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Kita bisa mengamati penokohan berdasarkan apa yang ditulis oleh pengarang. Penokohan tersebut merupakan hasil imaji seorang pengarang. Dalam novel, fungsi tokoh adalah sebagai elemen fiksi dimana pengarang mempunyai kebebasan dalam mencipta tokoh yang bagaimanapun. Untuk memahami watak pelaku cerita, kita dapat memprhatikan hal-hal penting, seperti :
a.apakah yang dilakukan oleh pelaku cerita;
b.apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya;
c.bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada;
d.bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
Secara garis besar, penokohan dibagi menjadi :
* dilihat dari pengembangan alur :
a). Tokoh utama;
tokoh yang menjadi sentral cerita dan sering dimunculkan.
b). Tokoh tambahan;
tokoh yang jarang dimunculkan atau sesekali saja kemunculannya.
* dilihat dari fungsi penampilan:
a). Tokoh protagonis;
tokoh yang memiliki sifat baik atau terpuji dan menampilkan efek positif dalam cerita.
b). Tokoh antagonis;
tokoh yang memiliki sifat buruk atau tercela dan menampilkan efek negatif dalam cerita.
* dilihat dari perwatakan:
a). Tokoh sederhana;
tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi (satu sifat atau satu watak) saja. Sebagai seorang tokoh tidak diungkapkan berbagai kemungkinan dari sisi kehidupannya. Ia tidak memiliki sifat dan tingkah laku yang dapat memberikan efek kejutan bagi pembaca. Sehingga sifat kehidupannya bersifat datar atau monoton.
b). Tokoh bulat/komplek;
tokoh yang memiliki berbagai karakter dan diungkapkan sangat berbeda dengan tokoh sederhana. Tokoh ini diungkapkan dengan berbagai kemungkinan kehidupannya, oleh karena itu perwatakannya pun terlalu sulit dideskripsikan.
* dilihat dari tingkat berkembang;
a). Tokoh statis;
tokoh yang tidak mengalami perubahan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat perubahan lingkungan atau tokoh yang memiliki sikap dan watak relatif tetap, tidak berkembang sejak awal hingga akhir cerita.
b). Tokoh berkembang;
tokoh yang selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
* berlanjut pada posting berikutnya . ..
* lanjutan dari posting sebelumnya . . .
BalasHapus- Sudut pandang (point of view)
Sudut pandang atau cara bercerita adalah kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah.
Ada beberapa macam sudut pandang atau cara bercerita.
a.Sudut pandang orang pertama
Pengarang memakai istilah ‘aku’ untuk menghidupkan tokoh.
b.Sudut pandang orang ketiga
Pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan ‘dia’.
c.Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara.
d.Sudut pandang serba tahu (omniscient point of view)
Pengarang seolah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menceritakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya.
e.Amanat
Amanat adalah hal yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca, yang berkaitan dengan tema.
* berlanjut pada posting berikutnya. . . .
* lanjutan dari posting sebelumnya . . .
BalasHapus2. Novel Indonesia
Judul : Miss Cupid
Pengarang : Mia Arsjad
a. Penokohan
1. Tokoh utama : Tinka
- Tinka : Supel, asyik, pandai menyembunyikan perasaan, baik hati.
* Apa yang dilakukan oleh pelaku : suka membantu teman-temannya yang sedang jatuh cinta, sampai-sampai dia mendapat julukan ‘miss cupid’ di sekolahnya.
* Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada : pasrah, dia rela mengorbankan perasaannya demi kebahagian sahabatnya sendiri yang juga mencintai orang yang sama dengan orang yang dicintainya.
* Bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya : cuek akan penampilan dirinya sendiri, bisa membawa diri dalam suasana apapun (hal ini terlihat bahwa kalau tidak ada tinka, suasana yang ada jadi tidak seseru kalau ada dia), dan semua orang yang berada dekat dengannya pasti selalu merasa senang.
2. Tokoh tambahan : Rocky, Maya dan Rio
- Rocky : Sebagai anak baru yang pendiam, berkacamata,canggung, baik hati.
(orang yang disuka dan dicintai oleh Tinka)
- Maya : Sebagai sahabat Tinka, cantik, fashionable, manja.
(orang yang disuka dan dicintai oleh Rio)
- Rio : Sebagai sahabat Tinka, konyol, baik hati.
* Uraian cerita :
Tinka adalah mak comblang tenar seantero sekolah. Dengan kecanggihannya yang selalu sukses menjodohkan siapa pun yang meminta jasanya. Tinka pun tersohor sebagai Miss Cupid dan selalu siap menerima klien.
Siapa sangka order tiba-tiba sepi gara-gara Rocky. Anak baru yang pendiam dan berkacamata itu tiba-tiba berubah drastis setelah ditunjuk jadi kapten sepakbola. Dari Clark Kent yang canggung dan berkacamata, jadi superman yang kuat dan keren abis. Orderan pun datang bertubi-tubi, semua ingin dicomblangin dengan Rocky.
Yang lebih ajaib lagi, setelah Tinka menolak semua orderan itu dengan alasan keadilan sosial bagi seluruh pelanggan dan profesionalisme kemakcomblangan, tiba-tiba Maya, sahabatnya yang supercantik, ikut-ikutan minta dicomblangin sama Rocky. Sepanjang sejarah, Maya tidak pernah butuh jasa siapa pun juga buat cari pacar. Tapi demi Rocky ??
Dengan alasan persahabatan, Tinka pun menerima job dari Maya. Padahal, ada rasa suka yang sudah lama tumbuh di hati Tinka, bahkan sebelum Rocky berubah jadi superman.
* berlanjut pada posting berikutnya . . .
* lanjutan dari posting sebelumnya . . .
BalasHapusb. Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel ini, adalah sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view), karena pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca dapat menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog dan perbuatan pelakunya. Dalam novel ini pengarang bertindak sebagai pencerita, hal ini terbukti dari cara pengarang menceritakan ceritanya dengan tidak menggunakan kata ganti untuk tokoh yang berperan di dalamnya.
* berlanjut pada posting berikiutnya . . .
* lanjutan dari posting sebelumnya . . .
BalasHapusc. Menurut saya, tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik Ismail tersebut tergolong tokoh berkembang (developing character), karena selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. Hal ini dapat dilihat dari perubahan sikap tuyet. Awalnya dia adalah seorang gadis yang natural, misterius dan polos tetapi oleh karena suatu keadaan yang terdesak, ia mengalami tindakan yang membangun konfliks. Terbukti dari perubahan sikapnya kepada alimin. Tuyet akan menjual keperawanannya kepada alimin demi sebuah bantuan yang ia harap akan ia dapatkan dari alimin. Tuyet memaksa alimin untuk melakukan hal yang tidak pantas dilakukan. Sampai akhirnya karena emosi, alimin menampar tuyet yang tiba-tiba tersadar dengan keadaannya sekarang. Tuyet pun menangis meminta maaf kepada alimin hingga akhirnya ia menceritakan hal yang ia alami sekarang. Ia ingin membebaskan ayahnya yang sedang ditawan oleh tentara Vietnam. Jika ingin ayahnya bebas, ia harus menyerahkan beberapa uangtetapi jika ia tidak sanggup, maka ia harus menyerahkan kesuciannya kepada komandan jahat. Ia tidak rela kesuciannya diberikan begitu saja kepada orang jahat. Oleh karena terdesak situasi, ia sangat mengharap bantuan dari orang baik seperti alimin. Ia ingin menyerahkan kesuciannya kepada alimin yang selama ini sangat baik kepadanya. Setelah mendengar cerita tuyet, alimin berjanji akan membantu tuyet mengumpulkan uang untuk menebus ayahnya. Setelah berhasil mengumpulkan uang, alimin pergi ke rumah tuyet, tetapi sayangnya alimin menemukan surat yang berisikan bahwa ayahnya sudah dibebaskan dan aku (tuyet) memberikan kesucianku kepada sang komandan.
--terima kasih--
Ariq Arsya N
BalasHapusXII IPA 3 / 07
a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Sebuah novel sebagai bahan bacaan kita, maka kita akan dihadapkan pada sejumlah tokoh yang hadir dalam novel tersebut. Namun berkaitan dengan keseluruhan ceritanya peran masing-masing tokoh tersebut tidak sama. Dilihat dari segi peranan atau tingkat kepentingannya tokoh dalam sebuah cerita novel ada tokoh yang dirasa penting dan kurang penting.
Dan sebagian besar tokoh utama memiliki peran yang sangat mendominasi dalam suatu cerita novel yang ada dan juga ada beberapa tokoh yang merupakan tokoh tambahan yang muncul axis atau mendominasi.
b. Tokoh Protagonis dan Antagonis
Jika dilihat dari peran tokoh-tokoh dalam pengembangan plot dapat dibedakan adanya tokoh utama dan tokoh tambahan,dilihat dari fungsi penampilan tokoh dapat dibedakan ke dalam tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
Tokoh protagonist dilihat dari perwatakan tokohnya merupakan tokoh yang memiliki sifat baik dan penolong. Tapi sebaliknya tokoh antagonis memiliki sifat yang berlawanan jauh dengan memiliki perwatakan jahat dan suka mengganggu.
c.Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
Berdasarkanm perwatakannya, tokoh cerita (novel) dapat dibedakan antara tokoh sederhana dan tokoh bulat. Tokoh sederhana dalam bentuknya yang asli adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi (satu sifat atau satu watak) saja. sementara Tokoh Kompleks atau tokoh Bulat, adalah tokoh yang memiliki berbagai karakter dan diungkapkan sangat berbeda dengan tokoh sederhana. Tokoh ini diungkapkan dengan berbagai kemungkinan kehidupannya.
d. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Berdasarkan tingkat berkembang atau tidaknya tokoh novel sebagai karya fiksi, maka keberadaan tokoh dibedakan menjadi dua keadaan, yaitu tokoh tak berkembang atau tokoh statis (static charakter) dan tokoh berkembang (developing character). Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanaya peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Sementara yang dimaksud dengan tokoh berkembang adalah kebalikan adari tokoh statis, maksudnya selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
Lanjutan Ariq Arsya N
BalasHapus2.Novel : Ketika Cinta Bertasbih
Tokoh: Azam
Penokohan: Bijaksana, ahli agama, tata beribadah
A.(a) peristiwa yang dilakukan oleh pelaku cerita: Akan menerima kenyataan akan cintanya yang telah pergi dari hatinya dan berpihak ke lain hati. Maka hancurlah hati seorang Azam tersebut.
(b) hal-hal yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya: “Demi Allah aku akan selalu membimbingmu dalam kebaikan dan selalu mengingatkanmu kallau engkau dalam kesesatan!”.
(c) sikap pelaku dalam menghadapi peroalan yang ada: Aku selalu tegar menghadapi hidup ini meskipun pujaan hati telah berpindah kepada lain hati. Lalu akan menjalani hidup atas perintah Allah semata.
(d) penilaian pelaku cerita yang lain terhadap cerita: “ dia mungkin tidak sebijaksana sepertiku tapi aku mungkin memiliki sifat pencemburu yang dapat membuat hati ini menjadi gusar”.
B. (b)Sudut pandang orang pertama pelaku utama, karena pengarang menggunakan kata “aku” dalam menghidupakan tokoh. Pada saat Azam diceritakan menjadi tokoh yang datang pertama kali. Dan menjadi seseorang atau tokoh yang sangat mendominasi dalam cerita tersebur dan dapat menjadikan suatu contoh untuk semua orang yang melihat dan membaca cerita tersebut.
(c)Tokoh berkembang . Karena selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. Dan juga dapat membuat suatu perkembangan konflik tersendiri dan memiliki cirri khas yang tak tentu.
Mirza Destiana Regita
BalasHapusXI IPA 4 / 22
TUGAS REANALISIS
1.Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh. Ada beberapa cara menampilkan tokoh,diantaranya :
- Cara analitik, ialah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan ciri-ciri tokoh tersebut secara langsung.
- Cara dramatik, ialah cara menampilkan tokoh tidak secara langsung tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar atau penilaian pelaku atau tokoh dalam suatu cerita.
Sudut pandang (point of view) merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara
sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Segala sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi memang milik pengarang,pandangan hidup, dan tafsirannya terhadap kehidupan. Namun kesemuanya itu dalam karya fiksi disalurkan lewat sudut pandang tokoh, lewat kacamata tokoh sebuah cerita. Sudut pandang adalah cara memandang tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu.
Ada beberapa macam sudut pandang atau cara bercerita diantaranya :
1.Sudut pandang orang pertama
Pengarang memakai istilah aku untuk menghidupkan tokoh,seolah-olah dia menceritakan dirinya sendiri.
a. Sudut pandang orang pertama sebagai tokoh utama
b. Sudut pandang orang pertama sebagai tokoh pendamping
2.Sudut pandang orang kedua
3.Sudut pandang orang ketiga
Pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain.Tokoh yang diceritakan disebut dengan dia .
a. Sudut pandang orang ketiga sebagai tokoh utama
b. Sudut pandang orang ketiga sebagai tokoh serba tahu
c. Sudut pandang orang ketiga sebagai tokoh di luar cerita
FITRI KURNAWATI
BalasHapusXII IPA 3/14
2) Judul novel : Rahasia Bintang
pengarang : Dyan Nuranindya
a) Penokohannya dalam novel ini antara lain :
Keysha : Gadis yang cerewet, periang, penurut pada orang tua, ceria, apa adanya dan senang menjadi dirinya sendiri tanpa perduli tanggapan orang lain mengenai dirinya.
Aji : Cowok yang suka membuat masalah di sekolah, emosional, playboy, suka mencari perhatian, dan sensitif.
Reno : Adik lelaki Keysha yang selalu ingin tahu urusan orang lain, jail, dan suka membuat kakak perempuannya (Keysha) kesal.
Toby : Teman Oraganisasi Keysha di Osis yang menjabat sebagai ketua umum osis. Toby digambarkan sebagai sosok yang jarang dimunculkan, bisa dibilang hanya sebagai pelengkap.
Reno : Adalah sahabat Keysha ketika masih duduk dibangku SD, namun akhirnya berpisah karena Reno harus mengikuti ayahnya pindah tugas ke Belanda. Dan ketika ia kembali ke Indonesia ia menyamarkan namanya menjadi Rendy. Dalam novel ini Reno digambarkan sebagai sosok yang tampan, penyabar, perhatian, lembut, dan dewasa. Dia selalu sabar mendengarkan Keysha bercerita tentang masalah-masalahnya. Rasa sayang Rendy pada Keysha sangatlah besar.
Dan tokoh ini menurut saya menimbulkan rasa simpati saya sebagai pembaca akan sikap-sikap yang dimiliki Rendy.
Bunda : Adalah mama Keysha yang memiliki pribadi mandiri, sayang terhadap kedua anaknya, tegar, dan menjadi sosok ibu yang bisa menjadi sahabat bagi anak-anaknya.
Om Suryo : Adalah ayah dari Aji, yang juga merupakan pacar atau calon suami bunda. Om suryo adalah tokoh yang digambarkan sebagai sosok ayah yang kurang dekat dengan anaknya (Aji) semenjak ibu Aji meninggal. Om Suryo berusaha membangun kembali hubungan baiknya dengan Aji. Namun hal itu sia-sia ketika ia sedang menjalani hubungan dengan bunda. karena bagi Aji tak ada seorang pun yang dapat menggantikan posisi almarhum ibunya.
Tasya : Adalah sorang gadis yang cantik parasnya, baik hati, pintar, dan menjadi ketua ekskul cheerleadance.
Darren : Sahabat Aji yang selalu merasa iri kepada Aji karena ia merasa tidak pernah bisa mengelahkan Aji dalam hal apapun. dan digambarkan pula bahwa darren adalah tokoh yang menghalalkan segal car untuk dapat mendapatkan apa yang dia inginkan.
Junet : adalah sahabat Aji juga. Junet adalah cowok yang sering menjadi penengah ketika ada permasalahn dalam persahabatan mereka.
udo : adalah tipe orang yang sanagt senang tertawa. Mudah sekali membuatnya tertawa, tanpa ada hal yang lucu pun ia seringkali tertawa terbahak-bahak tidak jelas.
b)Sudut pandang yang digunakan dalam novel Rahasia Bintang karya Dyan Nuranindya ini adalah sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view.
c)Tokoh Tuyet tergolong salah satu tokoh berkembang. Sebab sebelumnya Tuyet adalah sosok gadis yang baik-baik namun karena adanya sebuah konfliks yang akhirnya menyebabkan perubahan sikap dari diri seorang Tuyet. Tuyet sangat terbebani oleh masalah Ayahnya yang ditawan seorang Komandan perang. Tuyet memiliki 2 pilihan dalam menyelesaikan permasalahan ini yaitu memberikan sejumlah uang untuk menebus sang Ayah atau memberikan kehormatannya sebagai perempuan kepada Komandan yang menahan Ayahnya. Tuyet melakukan kekhilafan dengan mengajak Alimin untuk melakukan tindakan yang tidak pantas untuk dilakukan. Karena ia tidak ikhlas memberikan kehormatannya kepada komandan yang kejam. Namun ia lebih rela memberikan kehormatannya kepada Alimin yang selama ini baik kepada dirinya. Namun pada akhirnya Alimin menyadarkan Tuyet akan tindakannya dan berusaha sekuat tenaga membantu Tuyet untuk membebaskan Ayahnya. Namun ketika pintu keberhasilan mulai terbuka, Tuyet memutuskan untuk menyerahkan kesucian dan kehormatannya kepada komadan. Hal ini dikarenakan keputusasaan Tuyet dalam menghadapi masalahnya. Padahal Alimin telah mendapatkan uang yang cukup untuk menebus Ayah Tuyet.
Valensia Ayomi C. G.
BalasHapusXII IPA 4/34
Reanalisis saya mengenai penokohan atau perwatakan dan sudut pandang :
1. Penokohan atau perwatakan adalah unsur yang tersurat dalam sebuah cerita berupa pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel mengenai keadaan lahir maupun batin pelaku cerita.
Penokohan bisa terlihat dari :
- Apa yang dilakukan oleh pelaku : misal melalui perbuatan dan perilaku yang dilakukan oleh tokoh dalam cerita.
- Apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya : bisa melalui dialog atau percakapan dengan tokoh lainnya
- Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada : dapat diliat melalui sikap dan tindakan tokoh cerita dalam menyelesaikan suatu masalah atau konflik yang menerpanya.
- Bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya : diliat dari pendapat tokoh lainnya dalam cerita, bisa dari tokoh lain yang dekat dengan tokoh utama.
Sudut pandang adalah suatu cara bercerita yang dilakukan oleh pengarang novel.
Sudut pandang dibagi menjadi 5, yaitu :
- Sudut pandang orang pertama : menggunakan kata ganti orang pertama yaitu aku.
- Sudut pandang orang ketiga : menggunakan kata ganti orang ketiga yaitu dia. Biasanya pengarang juga bercerita menggunakan nama tokoh.
- Sudut pandang pengarang sebagai pencerita : pengarang menceritakan sesuatu hal seperti sedang menceritakan pengalaman pribadinya sendiri.
- Sudut pandang serba tahu : biasanya cerita yang ditampilkan mendetil.
- Amanat : pesan atau makna yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca.
2. Novel Indonesia :
Judul : Dua Belas Pendar Bintang
Penulis : Alexandra Leirissa Yunadi
a. Selma merupakan tokoh utama dalam novel. Disebut tokoh utama karena tokoh tersebut mendominasi cerita dan menentukan dalam perkembangan plot. Selma mempunyai watak yang manja, suka berkhayal, dan cuek. Selma juga merupakan tokoh yang berkembang karena terdapat perubahan watak akibat dari kejadian yang menimpanya.
- Apa yang dilakukan oleh pelaku : suka mendengarkan dongeng dan membayangkannya. Contohnya : “Selma nggak mau cerita yang kayak begitu. Itu lhooo, Bunda… Cerita tentang Putri yang minta bintang “ kata Selma. Dari perkataan Selma diatas dapat disimpulkan bahwa Selma anak yang suka berkhayal.
- Apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya : “ Bunda, certain lagi dooong! Ceritaaa…!” pinta Selma sambil menarik lengan baju Bundanya. Hal ini dapat membuktikan bahwa Selma adalah anak yang manja.
- Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada : Selma bingung untuk menentukan cowok pilihannya antara Lewi atau Ruffan.
- Bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya : cuek dan tidak sabaran.
Ruffan merupakan tokoh utama pria, tetapi dalam cerita di novel tidak semendominasi seperti tokoh Selma. Selain itu, Ruffan juga merupakan tokoh bulat atau kompleks. Hal itu bisa dilihat dari wataknya yang sulit untuk dideskripsikan dan sering kali memberi kejutan pada cerita. Ruffan cowok yang badung nakal, tetapi dia sebenarnya baik dan perhatian serta tidak mudah menyerah, terlebih pada cewek yang disukainya. Bisa dibuktikan dari caranya dalam mengejar Selma agar mau menjadi pacarnya.
Lewi merupakan tokoh tambahan dalam cerita di novel. Lewi adalah ketua OSIS yang serius dan sempurna. Banyak digemari oleh cewek-cewek yang di sekolahnya. Lewi termasuk tokoh sederhana dan statis karena monoton dan sifatnya tidak berubah-ubah. Buktinya adalah walaupun dia sedang kesal tetapi sikapnya tetap terlihat tenang.
Tokoh-tokoh lainnya, seperti : Bunda, Ayah, Tante Karina, Rachel, dan lain-lain.
Bersambung....
Lanjutan yang terakhir...
BalasHapus2a.Penokohan pada novel 5cm
Arial yang sering dijuluki ‘Rambo‘ atau ‘Hercules‘ atau julukan macho lainnya. Cowok yang penampilannya paling oke di antara teman-temannya. Arial adalah orang yang paling taat aturan diantara mereka berlima. Saking taatnya sampai kelihatan komikal.
Riani, satu-satunya cewek di kelompok lima sekawan ini. Berkacamata, cantik, cerdas, mempunyai ambisi bekerja di stasiun TV. Cerewet, tidak mau kalah, membawa organizer ke mana-mana, dan masih jomblo.
Zafran, cowok kurus vokalis band. Orangnya agak ‘gila’ dan suka membuat puisi. Penyair yang satu ini kuliah di jurusan Desain. Idealis, suka dengan band yang nama band dan vokalisnya keren. Paling ‘tidak waras’ di antara yang lainnya. Apa adanya, suka loncat-loncat kalau lagi seneng. Agak narsis, sok keren dan punya bakat menjadi orang terkenal.
Ian, cowok yang badannya paling subur di antara mereka. Gila bola, pecinta Manchester United dan suka bermain game walaupun cuma yang berhubungan sama sepak bola. Paling banyak hartanya kalau diukur dari film-film prono yang dia punya. Mungkin juga gara-gara itu otaknya jadi terganggu karena sering ngomong sama komputer sendiri. . Jago nyanyi, main gitar dan seneng fotografi. Akhirnya lulus kuliah walaupun molor.
Genta, cowok yang selalu mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri. Punya karakteristik seorang pemimpin. Sebenernya berkacamata, tapi jarang dipakai. Termasuk jack of all trade karena tau tentang segala hal. Hal itu yang membuat setiap orang di lingkaran sahabat ini merasa nyaman berada di dekat dengan Genta. Mempunyai usaha event organizer yang tampaknya cukup sukses. Usahanya juga sering melibatkan teman-temannya. Sayangnya mempunyai pengalaman buruk yang cuma diketahui oleh Arial.
2b. Sudut pandang (point of view) dari novel 5cm adalah Sudut pandang orang ketiga serba tahu . Karena di dalam novel 5cm pengarang sebagai pencerita tidak terlibat dalam cerita tersebut tetapi ia duduk sebagai seorang pengamat atau dalang yang serba tahu.
2c. Menurut saya tokoh Tuyet dalam novel karya Taufik Ismail tergolong tokoh yang berkembang, (developing character) karena tokoh tersebut selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang dilakukan dalam menyelesaikan konflik yang sedang terjadi. Terlihat dari perubahan sikap Tuyet yang merahasiakan rumahnya kepada Alimin dan tiba-tiba menjadi ingin menyerahkan keperawanannya kepada Alimin.
Pak Iwan ini tugas reanalisis saya.Sebelumnya saya mendapatkan nilai B. Semoga setelah mengerjakan tugas ini saya mendapatkan nilai yang lebih baik dari sebelumnya.
Terima Kasih Pak..
Riezhal N.P. XII IPA 3 / 28
BalasHapusa. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Sebuah novel sebagai bahan bacaan kita, maka kita akan dihadapkan pada sejumlah tokoh yang hadir dalam novel tersebut. Namun berkaitan dengan keseluruhan ceritanya peran masing-masing tokoh tersebut tidak sama. Dilihat dari segi peranan atau tingkat kepentingannya tokoh dalam sebuah cerita novel ada tokoh yang dirasa penting dan kurang penting.
Dan sebagian besar tokoh utama memiliki peran yang sangat mendominasi dalam suatu cerita novel yang ada dan juga ada beberapa tokoh yang merupakan tokoh tambahan yang muncul axis atau mendominasi.
b. Tokoh Protagonis dan Antagonis
Jika dilihat dari peran tokoh-tokoh dalam pengembangan plot dapat dibedakan adanya tokoh utama dan tokoh tambahan,dilihat dari fungsi penampilan tokoh dapat dibedakan ke dalam tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
Tokoh protagonist dilihat dari perwatakan tokohnya merupakan tokoh yang memiliki sifat baik dan penolong. Tapi sebaliknya tokoh antagonis memiliki sifat yang berlawanan jauh dengan memiliki perwatakan jahat dan suka mengganggu.
c.Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
Berdasarkanm perwatakannya, tokoh cerita (novel) dapat dibedakan antara tokoh sederhana dan tokoh bulat. Tokoh sederhana dalam bentuknya yang asli adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi (satu sifat atau satu watak) saja. sementara Tokoh Kompleks atau tokoh Bulat, adalah tokoh yang memiliki berbagai karakter dan diungkapkan sangat berbeda dengan tokoh sederhana. Tokoh ini diungkapkan dengan berbagai kemungkinan kehidupannya.
d. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Berdasarkan tingkat berkembang atau tidaknya tokoh novel sebagai karya fiksi, maka keberadaan tokoh dibedakan menjadi dua keadaan, yaitu tokoh tak berkembang atau tokoh statis (static charakter) dan tokoh berkembang (developing character). Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanaya peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Sementara yang dimaksud dengan tokoh berkembang adalah kebalikan adari tokoh statis, maksudnya selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
Lanjutan Riezhal N.P. :)
BalasHapus2. Judul Novel : Ayat - Ayat Cinta
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
tokoh :Fahri bin Abdullah Shiddiq
Watak : Iman yang kuat, Bertanggung jawab dan Keteguhan hati
a. penokohan : farhi bin abdullah yang berusaha menggapai gelar masternya di Al- Azhar bertemn dengan debu dan panas mesir berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. belajar dimesir, membuat fahri dapat mengenal maria , nurul, naura, dan aisyah.
(b) Sudut Pandang : Orang pertama sebagai pelaku utama dan orang ketiga sebagai lawan dari tokoh orang pertama.
c. Menurut anda tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik Ismail tersebut tergolong tokoh statis ( statis character) atau tokoh berkembang( developing character )? Berikanlah alasannya !
-Tokoh berkembang, karena tokoh selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. Contoh :
"Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak.
Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin."
Valensia Ayomi C. G.
BalasHapusXII IPA 4/34
Reanalisis saya mengenai penokohan atau perwatakan dan sudut pandang :
1. Penokohan atau perwatakan adalah unsur yang tersurat dalam sebuah cerita berupa pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel mengenai keadaan lahir maupun batin pelaku cerita.
Penokohan bisa terlihat dari :
- Apa yang dilakukan oleh pelaku : misal melalui perbuatan dan perilaku yang dilakukan oleh tokoh dalam cerita.
- Apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya : bisa melalui dialog atau percakapan dengan tokoh lainnya
- Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada : dapat diliat melalui sikap dan tindakan tokoh cerita dalam menyelesaikan suatu masalah atau konflik yang menerpanya.
- Bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya : diliat dari pendapat tokoh lainnya dalam cerita, bisa dari tokoh lain yang dekat dengan tokoh utama.
Sudut pandang adalah suatu cara bercerita yang dilakukan oleh pengarang novel.
Sudut pandang dibagi menjadi 5, yaitu :
- Sudut pandang orang pertama : menggunakan kata ganti orang pertama yaitu aku.
- Sudut pandang orang ketiga : menggunakan kata ganti orang ketiga yaitu dia. Biasanya pengarang juga bercerita menggunakan nama tokoh.
- Sudut pandang pengarang sebagai pencerita : pengarang menceritakan sesuatu hal seperti sedang menceritakan pengalaman pribadinya sendiri.
- Sudut pandang serba tahu : biasanya cerita yang ditampilkan mendetil.
- Amanat : pesan atau makna yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca.
2. Novel Indonesia :
Judul : Dua Belas Pendar Bintang
Penulis : Alexandra Leirissa Yunadi
a. Selma merupakan tokoh utama dalam novel. Disebut tokoh utama karena tokoh tersebut mendominasi cerita dan menentukan dalam perkembangan plot. Selma mempunyai watak yang manja, suka berkhayal, dan cuek. Selma juga merupakan tokoh yang berkembang karena terdapat perubahan watak akibat dari kejadian yang menimpanya.
- Apa yang dilakukan oleh pelaku : suka mendengarkan dongeng dan membayangkannya. Contohnya : “Selma nggak mau cerita yang kayak begitu. Itu lhooo, Bunda… Cerita tentang Putri yang minta bintang “ kata Selma. Dari perkataan Selma diatas dapat disimpulkan bahwa Selma anak yang suka berkhayal.
- Apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya : “ Bunda, certain lagi dooong! Ceritaaa…!” pinta Selma sambil menarik lengan baju Bundanya. Hal ini dapat membuktikan bahwa Selma adalah anak yang manja.
- Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada : Selma bingung untuk menentukan cowok pilihannya antara Lewi atau Ruffan.
- Bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya : cuek dan tidak sabaran.
bersambung...
Sambungan dari Valensia Ayomi
BalasHapusRuffan merupakan tokoh utama pria, tetapi dalam cerita di novel tidak semendominasi seperti tokoh Selma. Selain itu, Ruffan juga merupakan tokoh bulat atau kompleks. Hal itu bisa dilihat dari wataknya yang sulit untuk dideskripsikan dan sering kali memberi kejutan pada cerita. Ruffan cowok yang badung nakal, tetapi dia sebenarnya baik dan perhatian serta tidak mudah menyerah, terlebih pada cewek yang disukainya. Bisa dibuktikan dari caranya dalam mengejar Selma agar mau menjadi pacarnya.
Lewi merupakan tokoh tambahan dalam cerita di novel. Lewi adalah ketua OSIS yang serius dan sempurna. Banyak digemari oleh cewek-cewek yang di sekolahnya. Lewi termasuk tokoh sederhana dan statis karena monoton dan sifatnya tidak berubah-ubah. Buktinya adalah walaupun dia sedang kesal tetapi sikapnya tetap terlihat tenang.
Tokoh-tokoh lainnya, seperti : Bunda, Ayah, Tante Karina, Rachel, dan lain-lain.
b. Sudut pandang (point of view) yang digunakan oleh pengarang dalam novel tersebut adalah sudut pandang orang pertama. Hal tersebut dapat dilihat dengan digantinya nama Selma menjadi “aku” pada setiap bab novel. Contohnya : Aku menoleh. Ayah menyodorkan secangkir coklat hangat padaku. Aku menerimanya sambil tersenyum, seraya menggeser dudukku untuk memberikan tempat padanya.
c. Menurut saya tokoh Tuyet dalam novel karya Taufik Ismail tergolong tokoh yang berkembang, karena tokoh tersebut selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. Terlihat dari perubahan sikap Tuyet, gadis baik-baik yang merahasiakan rumahnya kepada Alimin dan tiba-tiba menjadi ingin menyerahkan keperawanannya kepada Alimin. Hal tersebut dapat dilihat dari cerita :
Tuyet, gadis Vietnam Selatan, terjepit di antara niat menyelamatkan ayahnya, dengan kekuasaan represif yang mengancam. Dengan susah payah dia berjuang menjaga kehormatannya sebagai wanita. Seorang wartawan perang Indonesia, Alimin, tempat Tuyat mengharapkan bantuan, tergugah rasa kemanusiaannya.
Tuyet tidak menyalahkan orang tua itu meskipun ia kecewa. Ia memahami resiko yang besar, yang akan diterimanya jika seseorang dianggap membela komunis. Itu pula rupanya alasan Tuyet selalu sembunyi-sembunyi dan menolak Alimin yang ingin mengetahui rumahnya. Susah payah Alimin mencari uang yang diperlukan Tuyet, ia meminjam kepada teman-temannya, Akhirnya, terkumpullah uang itu. Sementara itu, titipan yang dihatapkan Tuyet dari Herbert datang juga. Lega hati Alimin ketika Khirnya ia dapat mengumpilkan uang ditambah sejumlah uang kiriman Herbert. Alimin hanya mendapatkan sepucuk surat dari Tuyet. Tuyet memberitahukan bahwa yang diinginkan oleh komandan tersebut adalah tubuhnya. Tanpa daya Tuyet menyerahkan dirinya kepada komandan itu, guna menebus kebebasan ayahnya.
-- terima kasih --
Mirza Destiana Regita
BalasHapusXI IPA 4 / 22
TUGAS REANALISIS
1.Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh. Ada beberapa cara menampilkan tokoh,diantaranya :
- Cara analitik, ialah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan ciri-ciri tokoh tersebut secara langsung.
- Cara dramatik, ialah cara menampilkan tokoh tidak secara langsung tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar atau penilaian pelaku atau tokoh dalam suatu cerita.
Sudut pandang (point of view) merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara
sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Segala sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi memang milik pengarang,pandangan hidup, dan tafsirannya terhadap kehidupan. Namun kesemuanya itu dalam karya fiksi disalurkan lewat sudut pandang tokoh, lewat kacamata tokoh sebuah cerita. Sudut pandang adalah cara memandang tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu.
Ada beberapa macam sudut pandang atau cara bercerita diantaranya :
1.Sudut pandang orang pertama
Pengarang memakai istilah aku untuk menghidupkan tokoh,seolah-olah dia menceritakan dirinya sendiri.
a. Sudut pandang orang pertama sebagai tokoh utama
b. Sudut pandang orang pertama sebagai tokoh pendamping
2.Sudut pandang orang kedua
3.Sudut pandang orang ketiga
Pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain.Tokoh yang diceritakan disebut dengan dia .
a. Sudut pandang orang ketiga sebagai tokoh utama
b. Sudut pandang orang ketiga sebagai tokoh serba tahu
c. Sudut pandang orang ketiga sebagai tokoh di luar cerita
Bersambung…
FITRI KURNAWATI
BalasHapusXII IPA 3/14
2) Judul novel : Rahasia Bintang
pengarang : Dyan Nuranindya
a) Penokohannya dalam novel ini antara lain :
Keysha : Gadis yang cerewet, periang, penurut pada orang tua, ceria, apa adanya dan senang menjadi dirinya sendiri tanpa perduli tanggapan orang lain mengenai dirinya.
Aji : Cowok yang suka membuat masalah di sekolah, emosional, playboy, suka mencari perhatian, dan sensitif.
Reno : Adik lelaki Keysha yang selalu ingin tahu urusan orang lain, jail, dan suka membuat kakak perempuannya (Keysha) kesal.
Toby : Teman Oraganisasi Keysha di Osis yang menjabat sebagai ketua umum osis. Toby digambarkan sebagai sosok yang jarang dimunculkan, bisa dibilang hanya sebagai pelengkap.
Reno : Adalah sahabat Keysha ketika masih duduk dibangku SD, namun akhirnya berpisah karena Reno harus mengikuti ayahnya pindah tugas ke Belanda. Dan ketika ia kembali ke Indonesia ia menyamarkan namanya menjadi Rendy. Dalam novel ini Reno digambarkan sebagai sosok yang tampan, penyabar, perhatian, lembut, dan dewasa. Dia selalu sabar mendengarkan Keysha bercerita tentang masalah-masalahnya. Rasa sayang Rendy pada Keysha sangatlah besar.
Dan tokoh ini menurut saya menimbulkan rasa simpati saya sebagai pembaca akan sikap-sikap yang dimiliki Rendy.
Bunda : Adalah mama Keysha yang memiliki pribadi mandiri, sayang terhadap kedua anaknya, tegar, dan menjadi sosok ibu yang bisa menjadi sahabat bagi anak-anaknya.
Om Suryo : Adalah ayah dari Aji, yang juga merupakan pacar atau calon suami bunda. Om suryo adalah tokoh yang digambarkan sebagai sosok ayah yang kurang dekat dengan anaknya (Aji) semenjak ibu Aji meninggal. Om Suryo berusaha membangun kembali hubungan baiknya dengan Aji. Namun hal itu sia-sia ketika ia sedang menjalani hubungan dengan bunda. karena bagi Aji tak ada seorang pun yang dapat menggantikan posisi almarhum ibunya.
Tasya : Adalah sorang gadis yang cantik parasnya, baik hati, pintar, dan menjadi ketua ekskul cheerleadance.
Darren : Sahabat Aji yang selalu merasa iri kepada Aji karena ia merasa tidak pernah bisa mengelahkan Aji dalam hal apapun. dan digambarkan pula bahwa darren adalah tokoh yang menghalalkan segal car untuk dapat mendapatkan apa yang dia inginkan.
Junet : adalah sahabat Aji juga. Junet adalah cowok yang sering menjadi penengah ketika ada permasalahn dalam persahabatan mereka.
udo : adalah tipe orang yang sanagt senang tertawa. Mudah sekali membuatnya tertawa, tanpa ada hal yang lucu pun ia seringkali tertawa terbahak-bahak tidak jelas.
b)Sudut pandang yang digunakan dalam novel Rahasia Bintang karya Dyan Nuranindya ini adalah sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view.
berlanjut..
Lanjutan yang terakhir...
BalasHapus2a.Penokohan pada novel 5cm
Arial yang sering dijuluki ‘Rambo‘ atau ‘Hercules‘ atau julukan macho lainnya. Cowok yang penampilannya paling oke di antara teman-temannya. Arial adalah orang yang paling taat aturan diantara mereka berlima. Saking taatnya sampai kelihatan komikal.
Riani, satu-satunya cewek di kelompok lima sekawan ini. Berkacamata, cantik, cerdas, mempunyai ambisi bekerja di stasiun TV. Cerewet, tidak mau kalah, membawa organizer ke mana-mana, dan masih jomblo.
Zafran, cowok kurus vokalis band. Orangnya agak ‘gila’ dan suka membuat puisi. Penyair yang satu ini kuliah di jurusan Desain. Idealis, suka dengan band yang nama band dan vokalisnya keren. Paling ‘tidak waras’ di antara yang lainnya. Apa adanya, suka loncat-loncat kalau lagi seneng. Agak narsis, sok keren dan punya bakat menjadi orang terkenal.
Ian, cowok yang badannya paling subur di antara mereka. Gila bola, pecinta Manchester United dan suka bermain game walaupun cuma yang berhubungan sama sepak bola. Paling banyak hartanya kalau diukur dari film-film prono yang dia punya. Mungkin juga gara-gara itu otaknya jadi terganggu karena sering ngomong sama komputer sendiri. . Jago nyanyi, main gitar dan seneng fotografi. Akhirnya lulus kuliah walaupun molor.
Genta, cowok yang selalu mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri. Punya karakteristik seorang pemimpin. Sebenernya berkacamata, tapi jarang dipakai. Termasuk jack of all trade karena tau tentang segala hal. Hal itu yang membuat setiap orang di lingkaran sahabat ini merasa nyaman berada di dekat dengan Genta. Mempunyai usaha event organizer yang tampaknya cukup sukses. Usahanya juga sering melibatkan teman-temannya. Sayangnya mempunyai pengalaman buruk yang cuma diketahui oleh Arial.
2b. Sudut pandang (point of view) dari novel 5cm adalah Sudut pandang orang ketiga serba tahu . Karena di dalam novel 5cm pengarang sebagai pencerita tidak terlibat dalam cerita tersebut tetapi ia duduk sebagai seorang pengamat atau dalang yang serba tahu.
2c. Menurut saya tokoh Tuyet dalam novel karya Taufik Ismail tergolong tokoh yang berkembang, (developing character) karena tokoh tersebut selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang dilakukan dalam menyelesaikan konflik yang sedang terjadi. Terlihat dari perubahan sikap Tuyet yang merahasiakan rumahnya kepada Alimin dan tiba-tiba menjadi ingin menyerahkan keperawanannya kepada Alimin.
Pak Iwan ini tugas reanalisis saya.Sebelumnya saya mendapatkan nilai B. Semoga setelah mengerjakan tugas ini saya mendapatkan nilai yang lebih baik dari sebelumnya.
Terima Kasih Pak..
Tyas Juwitasari Djoyo
BalasHapusXII IPA 4 / 33
lanjutan perbaikan reanalisis saya
2.b. Sudut pandang
pada novel edensor, pengarang menggunakan beberapa sudut pandang yaitu :
- sudut pandang orang pertama
cara bercerita dimana pengarang terlibat langsung untuk mengalami peristiwa-peristiwa dalam cerita tersebut. Dan biasanya sudut pandang ini menggunakan kata "aku".
contoh dalam novel : aku gelisah sepanjang malam. Akhir bulan aku memecahkan
tabungan pramukaku lalu bersepeda puluhan kilometer
ke Manggar demi satu tujuan membeli radio saku.
(aku yang dimaksud dalam kalimat diatas adalah ikal)
-sudut pandang orang ketiga
cara bercerita dimana pengarang menceritakan satu karakter fisik melalui tokoh lain. Tetapi, tokoh lain itu tahu apa yang dirasakan dan yang dipikirkan oleh karakter tersebut. Dan biasanya menggunakan kata "dia atau -nya".
contoh dalam novel : Arai menaikkan tubuhku ke atas punggungnya. Dia memikulku. Langkahnya limbung terseok-seok berkilo-kilo
meter. Dia istirahat sebentar, lalu memikulku lagi. Napasnya meregang satu per satu, hidungnya mendengus-dengus seperti
hewan disembelih. Tumitnya mengucurkan darah karena terjepit jalinan kasar.
(dia yang dimaksud dalam kalimat diatas adalah arai. Dan yang menceritakan adalah ikal)
-sudut pandang pengarang sebagai pencerita
pengarang menceritakan apa yang terjadi atau apa yang sedang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam cerita tersebut yang dapat membuat pembaca menafsirkan cerita itu sendiri.
contoh dalam novel : ikal berdiri di hidung haluan seperti Admiral Hook. Ikal telah menjadi seorang navigator alam.
(pengarang menceritakan apa yang sedang dilakukan oleh ikal)
-sudut pandang serba tahu
pengarang seolah serba tahu akan segalanya dan dapat menciptakan apa yang diinginkan untuk melengkapi ceritanya sehingga memberikan efek yang diinginkan. Selain itu, pengarang juga dapat berbicara langsung dengan pembaca.
contoh dalam novel : Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan.
(dalam kalimat diatas, pengarang memberikan ilmu kehidupan untuk melengkapi ceritanya)
bersambung pak di pos selanjutnya .
maaf pak terpisah pisah nge-postingnya susah .
FITRI KURNAWATI
BalasHapusXII IPA 3/14
2) Judul novel : Rahasia Bintang
pengarang : Dyan Nuranindya
a) Penokohannya dalam novel ini antara lain :
Keysha : Gadis yang cerewet, periang, penurut pada orang tua, ceria, apa adanya dan senang menjadi dirinya sendiri tanpa perduli tanggapan orang lain mengenai dirinya.
Aji : Cowok yang suka membuat masalah di sekolah, emosional, playboy, suka mencari perhatian, dan sensitif.
Reno : Adik lelaki Keysha yang selalu ingin tahu urusan orang lain, jail, dan suka membuat kakak perempuannya (Keysha) kesal.
Toby : Teman Oraganisasi Keysha di Osis yang menjabat sebagai ketua umum osis. Toby digambarkan sebagai sosok yang jarang dimunculkan, bisa dibilang hanya sebagai pelengkap.
Reno : Adalah sahabat Keysha ketika masih duduk dibangku SD, namun akhirnya berpisah karena Reno harus mengikuti ayahnya pindah tugas ke Belanda. Dan ketika ia kembali ke Indonesia ia menyamarkan namanya menjadi Rendy. Dalam novel ini Reno digambarkan sebagai sosok yang tampan, penyabar, perhatian, lembut, dan dewasa. Dia selalu sabar mendengarkan Keysha bercerita tentang masalah-masalahnya. Rasa sayang Rendy pada Keysha sangatlah besar.
Dan tokoh ini menurut saya menimbulkan rasa simpati saya sebagai pembaca akan sikap-sikap yang dimiliki Rendy.
Bunda : Adalah mama Keysha yang memiliki pribadi mandiri, sayang terhadap kedua anaknya, tegar, dan menjadi sosok ibu yang bisa menjadi sahabat bagi anak-anaknya.
Om Suryo : Adalah ayah dari Aji, yang juga merupakan pacar atau calon suami bunda. Om suryo adalah tokoh yang digambarkan sebagai sosok ayah yang kurang dekat dengan anaknya (Aji) semenjak ibu Aji meninggal. Om Suryo berusaha membangun kembali hubungan baiknya dengan Aji. Namun hal itu sia-sia ketika ia sedang menjalani hubungan dengan bunda. karena bagi Aji tak ada seorang pun yang dapat menggantikan posisi almarhum ibunya.
Tasya : Adalah sorang gadis yang cantik parasnya, baik hati, pintar, dan menjadi ketua ekskul cheerleadance.
lanjutan
BalasHapusFITRI KURNIAWATI
XII IPA 3/ 14
Darren : Sahabat Aji yang selalu merasa iri kepada Aji karena ia merasa tidak pernah bisa mengelahkan Aji dalam hal apapun. dan digambarkan pula bahwa darren adalah tokoh yang menghalalkan segal car untuk dapat mendapatkan apa yang dia inginkan.
Junet : adalah sahabat Aji juga. Junet adalah cowok yang sering menjadi penengah ketika ada permasalahn dalam persahabatan mereka.
udo : adalah tipe orang yang sanagt senang tertawa. Mudah sekali membuatnya tertawa, tanpa ada hal yang lucu pun ia seringkali tertawa terbahak-bahak tidak jelas.
b)Sudut pandang yang digunakan dalam novel Rahasia Bintang karya Dyan Nuranindya ini adalah sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view.
berlanjut..
c)Tokoh Tuyet tergolong salah satu tokoh berkembang. Sebab sebelumnya Tuyet adalah sosok gadis yang baik-baik namun karena adanya sebuah konfliks yang akhirnya menyebabkan perubahan sikap dari diri seorang Tuyet. Tuyet sangat terbebani oleh masalah Ayahnya yang ditawan seorang Komandan perang. Tuyet memiliki 2 pilihan dalam menyelesaikan permasalahan ini yaitu memberikan sejumlah uang untuk menebus sang Ayah atau memberikan kehormatannya sebagai perempuan kepada Komandan yang menahan Ayahnya. Tuyet melakukan kekhilafan dengan mengajak Alimin untuk melakukan tindakan yang tidak pantas untuk dilakukan. Karena ia tidak ikhlas memberikan kehormatannya kepada komandan yang kejam. Namun ia lebih rela memberikan kehormatannya kepada Alimin yang selama ini baik kepada dirinya. Namun pada akhirnya Alimin menyadarkan Tuyet akan tindakannya dan berusaha sekuat tenaga membantu Tuyet untuk membebaskan Ayahnya. Namun ketika pintu keberhasilan mulai terbuka, Tuyet memutuskan untuk menyerahkan kesucian dan kehormatannya kepada komadan. Hal ini dikarenakan keputusasaan .
Sambungan 2b...
BalasHapusb. Sudut pandang (point of view) yang digunakan oleh pengarang dalam novel tersebut adalah sudut pandang orang pertama. Hal tersebut dapat dilihat dengan digantinya nama Selma menjadi “aku” pada setiap bab novel. Contohnya : Aku menoleh. Ayah menyodorkan secangkir coklat hangat padaku. Aku menerimanya sambil tersenyum, seraya menggeser dudukku untuk memberikan tempat padanya.
c. Menurut saya tokoh Tuyet dalam novel karya Taufik Ismail tergolong tokoh yang berkembang, karena tokoh tersebut selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. Terlihat dari perubahan sikap Tuyet, gadis baik-baik yang merahasiakan rumahnya kepada Alimin dan tiba-tiba menjadi ingin menyerahkan keperawanannya kepada Alimin. Hal tersebut dapat dilihat dari cerita :
Tuyet, gadis Vietnam Selatan, terjepit di antara niat menyelamatkan ayahnya, dengan kekuasaan represif yang mengancam. Dengan susah payah dia berjuang menjaga kehormatannya sebagai wanita. Seorang wartawan perang Indonesia, Alimin, tempat Tuyat mengharapkan bantuan, tergugah rasa kemanusiaannya.
Tuyet tidak menyalahkan orang tua itu meskipun ia kecewa. Ia memahami resiko yang besar, yang akan diterimanya jika seseorang dianggap membela komunis. Itu pula rupanya alasan Tuyet selalu sembunyi-sembunyi dan menolak Alimin yang ingin mengetahui rumahnya. Susah payah Alimin mencari uang yang diperlukan Tuyet, ia meminjam kepada teman-temannya, Akhirnya, terkumpullah uang itu. Sementara itu, titipan yang dihatapkan Tuyet dari Herbert datang juga. Lega hati Alimin ketika Khirnya ia dapat mengumpilkan uang ditambah sejumlah uang kiriman Herbert. Alimin hanya mendapatkan sepucuk surat dari Tuyet. Tuyet memberitahukan bahwa yang diinginkan oleh komandan tersebut adalah tubuhnya. Tanpa daya Tuyet menyerahkan dirinya kepada komandan itu, guna menebus kebebasan ayahnya.
* Herbert : tokoh fiktif yang sifatnya membangun tokoh utama dalam novel Tuyet, yaitu Tuyet dan Alimin.
-- terima kasih --
Fitri Arifiani
BalasHapusXII IPA 4/17
1a. Penokohan
Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Anda dapat mengamati penokohan berdasarkan apa yang ditulis oleh pengarang. Penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun keadaan batinnya.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perlu diperhatikan :
a. apa yang dilakukan pelaku
b. apa yang dikatakan pelaku
c. bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan
d. bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
Penokohan dibagi menjadi:
1. Tokoh utama atau tokoh sampingan:
-Tokoh utama adalah tokoh yang terus menerus muncul dalam cerita.
-Tokoh sampingan adalah tokoh yang mungkin mempengaruhi plot tapi penonton tidak diharapkan terlibat secara emosional dengan mereka, baik secara negatif atau positif.
2. tokoh protagonis dan antagonis
tokoh protagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai pisitif
Tokoh sentral antagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
3. tokoh sederhana atau bulat
Tokoh sederhana yaitu tokoh yang karakter dalam penceritaanya tidak berubah-ubah, tetap sama dari awal hingga akhir cerita.
Tokoh bulat,yaitu tokoh yang seluruh segi wataknya diungkapkan. Tokoh ini sangat dinamis, banyak mengalami perubahan
4. tokoh statis atau berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanaya peristiwa-peristiwa yang terjadi
Tokoh berkembang adalah tokoh yang selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
1b. Sudut pandang atau cara bercerita adalah kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah.
Ada beberapa macam sudut pandang atau cara bercerita.
a.Sudut pandang orang pertama
Pengarang memakai istilah ‘aku’ untuk menghidupkan tokoh.
b.Sudut pandang orang ketiga
Pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan ‘dia’.
c.Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara.
d.Sudut pandang serba tahu (omniscient point of view)
Pengarang seolah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menceritakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya.
e.Amanat
Amanat adalah hal yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca, yang berkaitan dengan tema.
2a.
Judul Novel : Maharani
Penulis : Agnes Jessica
Tokoh dan penokohan :
- Maharani : Tokoh utama, protagonis, baik, cerdas, murah senyum.
- Arik : Tokoh sampingan, protagonis, baik hati, pandai, tampan, selalu melindungi orang yang disayangnya.
- Sari : tokoh sampingan, antagonis, jahat, tidak pernah mempunyai belas kasih terhadap orang lain, memikirkan kepentingan diri sendiri, selalu berperangai buruk di depan orang.
- Moetiara : tokoh sampingan, antagonis, sama halnya dengan ibunya (Sari), moetiara mempunyai sifat egois, dan mau menang sendiri, pendendam.
-Yanoear : tokoh sampingan, baik pada awalnya, tetapi di akhir cerita malah membuat masalah bagi si tokoh utama.
sudut pandang :
Sudut pandang serba tahu (omniscient point of view),pengarang seolah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menceritakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya.
Fitri Arifiani
BalasHapusXII IPA 4/17
1a. Penokohan
Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Anda dapat mengamati penokohan berdasarkan apa yang ditulis oleh pengarang. Penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun keadaan batinnya.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perlu diperhatikan :
a. apa yang dilakukan pelaku
b. apa yang dikatakan pelaku
c. bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan
d. bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
Penokohan dibagi menjadi:
1. Tokoh utama atau tokoh sampingan:
-Tokoh utama adalah tokoh yang terus menerus muncul dalam cerita.
-Tokoh sampingan adalah tokoh yang mungkin mempengaruhi plot tapi penonton tidak diharapkan terlibat secara emosional dengan mereka, baik secara negatif atau positif.
2. tokoh protagonis dan antagonis
tokoh protagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai pisitif
Tokoh sentral antagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
3. tokoh sederhana atau bulat
Tokoh sederhana yaitu tokoh yang karakter dalam penceritaanya tidak berubah-ubah, tetap sama dari awal hingga akhir cerita.
Tokoh bulat,yaitu tokoh yang seluruh segi wataknya diungkapkan. Tokoh ini sangat dinamis, banyak mengalami perubahan
4. tokoh statis atau berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanaya peristiwa-peristiwa yang terjadi
Tokoh berkembang adalah tokoh yang selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
1b. Sudut pandang atau cara bercerita adalah kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah.
Ada beberapa macam sudut pandang atau cara bercerita.
a.Sudut pandang orang pertama
Pengarang memakai istilah ‘aku’ untuk menghidupkan tokoh.
b.Sudut pandang orang ketiga
Pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan ‘dia’.
c.Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara.
d.Sudut pandang serba tahu (omniscient point of view)
Pengarang seolah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menceritakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya.
e.Amanat
Amanat adalah hal yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca, yang berkaitan dengan tema.
2a.
Judul Novel : Maharani
Penulis : Agnes Jessica
Tokoh dan penokohan :
- Maharani : Tokoh utama, protagonis, baik, cerdas, murah senyum.
- Arik : Tokoh sampingan, protagonis, baik hati, pandai, tampan, selalu melindungi orang yang disayangnya.
- Sari : tokoh sampingan, antagonis, jahat, tidak pernah mempunyai belas kasih terhadap orang lain, memikirkan kepentingan diri sendiri, selalu berperangai buruk di depan orang.
- Moetiara : tokoh sampingan, antagonis, sama halnya dengan ibunya (Sari), moetiara mempunyai sifat egois, dan mau menang sendiri, pendendam.
-Yanoear : tokoh sampingan, baik pada awalnya, tetapi di akhir cerita malah membuat masalah bagi si tokoh utama.
sudut pandang :
Sudut pandang serba tahu (omniscient point of view),pengarang seolah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menceritakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya.
Fitri Arifiani
BalasHapusXII IPA 4/17
kekurangan analisis :
1a. Penokohan
Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Anda dapat mengamati penokohan berdasarkan apa yang ditulis oleh pengarang. Penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun keadaan batinnya.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perlu diperhatikan :
a. apa yang dilakukan pelaku
b. apa yang dikatakan pelaku
c. bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan
d. bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
Penokohan dibagi menjadi:
1. Tokoh utama atau tokoh sampingan:
-Tokoh utama adalah tokoh yang terus menerus muncul dalam cerita.
-Tokoh sampingan adalah tokoh yang mungkin mempengaruhi plot tapi penonton tidak diharapkan terlibat secara emosional dengan mereka, baik secara negatif atau positif.
2. tokoh protagonis dan antagonis
tokoh protagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai pisitif
Tokoh sentral antagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
3. tokoh sederhana atau bulat
Tokoh sederhana yaitu tokoh yang karakter dalam penceritaanya tidak berubah-ubah, tetap sama dari awal hingga akhir cerita.
Tokoh bulat,yaitu tokoh yang seluruh segi wataknya diungkapkan. Tokoh ini sangat dinamis, banyak mengalami perubahan
4. tokoh statis atau berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanaya peristiwa-peristiwa yang terjadi
Tokoh berkembang adalah tokoh yang selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
1b. Sudut pandang atau cara bercerita adalah kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah.
Ada beberapa macam sudut pandang atau cara bercerita.
a.Sudut pandang orang pertama
Pengarang memakai istilah ‘aku’ untuk menghidupkan tokoh.
b.Sudut pandang orang ketiga
Pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan ‘dia’.
c.Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara.
d.Sudut pandang serba tahu (omniscient point of view)
Pengarang seolah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menceritakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya.
e.Amanat
Amanat adalah hal yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca, yang berkaitan dengan tema.
2a.
Judul Novel : Maharani
Penulis : Agnes Jessica
Tokoh dan penokohan :
- Maharani : Tokoh utama, protagonis, baik, cerdas, murah senyum.
- Arik : Tokoh sampingan, protagonis, baik hati, pandai, tampan, selalu melindungi orang yang disayangnya.
- Sari : tokoh sampingan, antagonis, jahat, tidak pernah mempunyai belas kasih terhadap orang lain, memikirkan kepentingan diri sendiri, selalu berperangai buruk di depan orang.
- Moetiara : tokoh sampingan, antagonis, sama halnya dengan ibunya (Sari), moetiara mempunyai sifat egois, dan mau menang sendiri, pendendam.
-Yanoear : tokoh sampingan, baik pada awalnya, tetapi di akhir cerita malah membuat masalah bagi si tokoh utama.
sudut pandang :
Sudut pandang serba tahu (omniscient point of view),pengarang seolah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menceritakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya.
YANU A/XII IPA-4/36
BalasHapusHasil Re-analisis saya,
1)Penokohan adalah pelukisan pelaku cerita dalam novel atau penggambaran sifat, watak maupun tingkah laku pelaku atau tokoh dalam novel tersebut.Untuk memahami watak pelaku cerita dapat diketahui melalui:
a)hal-hal yang dilakukan oleh pelaku
b)hal-hal yang diucapkan oleh pelaku
c)sikap pelaku dalam mengadapi masalah
d)penilaian pelaku lain terhadap pelaku tersebut
Berdasarkan penggambaran dan tinjauan tokoh, maka tokoh dalam novel seorang tokoh dapat dikategorikan kedalam beberapa jenis:
a.Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama : tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
Tokoh tambahan :sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
b.Tokoh Protagonis dan Antagonis
Tokoh protagonis :yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis: yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
c.Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
Tokoh Sederhana: watak tokoh hanya disoroti dari satu unsur atau satu dimensi saja
( watak atau sifat yang baik atau buruk saja ).
Tokoh Bulat: Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. Watak sang tokoh dilukiskan dari segala aspek.
d.Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi . pelukisan watak sang tokoh tetap tidak berubah – ubah dari awal sampai akhir cerita.
tokoh berkembang adalah watak sang tokoh berubah atau berkembang dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat sesuai dengan situasi yang dimasukinya,maksudnya selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan .
2) Sedang sudut pandang pelaku (point of view) adalah cara pengarang bercerita tentang penokohan yang digambarkannya, dan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara alain;
a)sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku' dalam menghidupkan tokohnya
b)sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah satu tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'
c)sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah satu tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang terjadi
d)sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca
e)amanat, disebut juga hikmah cerita, dimana pengarang ingin menyampaikan sesuatu(dapat berupa pesan moral, ajakan, nasehat, larangan)kepada para pembaca. BERLANJUT.....
YANU A /XII IPA-4/36
BalasHapusMembaca Novel Garuda di Dadaku karya Benny Rhamdani
PENOKOHAN:
a)Penokohan Tokoh Bayu: Dalam novel ini Bayu berperan sebagai tokoh utama dalam jalannya cerita, karena tokoh ini mendominasi dalam pokok bahasan cerita. Bayu juga berperan menjadi Tokoh Protagonis yang berwatak baik, itu bisa dilihat dari ambisinya untuk menjadi pemain sepak bola hebat. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu, akan tetapi Bayu tetap sabar dalam menghadapinya dan bertekad kuat.
b)Penokohan Heri: Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu. Dialah motivator dan “pelatih” cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena international.Penokohannya dalam novel ini adalah tokoh protagonis.
c)Penokohan Pak Usman: Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.Dari Ringkasan diatas dapat disimpulkan bahwa penokohan pak usman dalam novel ini adalah protagonis.
d)Penokohan Zahra:Dalam novel ini sosok zahra sangat misterius, dia tiba tiba muncul dalam kehidupan Bayu. Zahara mempunyai penokohan tambahan karena sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
Sudut pandang dalam novel tsb.
Sedang sudut pandang pelaku (point of view) pada novel ini adalah cara pengarang bercerita tentang penokohan yang digambarkannya, dan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara alain;
a)sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku' dalam menghidupkan tokohnya.Dapat dilihat sosok Bayu yang sering hadir dalam alur / plot. b)sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah satu tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'. Contoh: “Berhenti, jangan izinkan dia bermain bola lagi”kata usman.
c)sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah satu tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang terjadi.contoh: Saat pengarang menceritakan Bayu bermain bola.
d)sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca .contohnya: Kenapa banyak masalah yang harus dihadapi bayu dalam menggapai impiannya.
Beberapa tokoh juga mengungkapkan bahwa penokohan juga dapat dikategorikan sebagai :
a)Tokoh Fiksi : Tokoh yang semula tidak diceritakan, kemudian muncul untuk membangun karakter dari tokoh utama. Menurut saya dalam novel ini yang berperan sebagai tokoh fiksi adalah Heri yang selalu berurusan dengan Bayu dalam usahanya menjadikan Bayu sebagai pemain profesional.
b)Tokoh Kemasyarakatan : Menurut saya dalam novel ini yang berperan sebagai tokoh kemasyarakatan adalah Bayu. Karena Ambisinya ia menjadi pemain profesional yang terkenal.
Berlanjut,
Fitri Arifiani
BalasHapusXII IPA 4/17
Sambungan 2c:
tokoh tuyet tergolong tokoh berkembang karena diungkapkan dengan berbagai kemingkinan dalam hidupnya, misalnya sisi kepribadian di samping sisi sosial lainnya yang sangat komplek. Dan juga memiliki perubahan sifat dari yang awalnya gadis baik-baik dan akhirnya nekat untuk menukarkan keperawanannya demi menolong ayahnya yang ditawan. Dalam cerita, Tuyet yang awalnya dikenal baik oleh Alimin sehingga mereka semakin akrab, ternyata suatu hari ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba ke kamar Alimin dan mengajak melakukan perbuatan yang tidak pantas. Dengan tamparan Alimin, akhirnya Tuyet sadar dan memohon maaf dengan menangis kepada Alimin. Ia kemudian menceritakan tentang keadaan ayahnya yang ditawan oleh komandan Vietnam. Jika Tuyet tidak mampu memberikan sejumlah uang yang diminta oleh komandan tersebut, maka ia harus menyerahkan kesuciannya untuk membebaskan ayahnya. Tuyet tidak sudi memberikan kesuciannya kepada komandan tersebut, oleh karena itu ia ingin memberikannya kepada Alimin yang selama ini sangat baik kepadanya. Aliminpun mau membantu Tuyet mengumpulkan uang. Dengan perlahan, akhirnya Alimin berhasil mengumpulkan uangnya, tetapi ketika ia sampai di rumah Tuyet, ia hanya menemukan selembar surat yang berisi bahwa ayahnya telah bebas setelah ia menyerahkan kehormatannya kepada sang komandan.
terima kasih
YANU A /XII IPA-4/36
BalasHapusMembaca Novel Garuda di Dadaku karya Benny Rhamdani
PENOKOHAN:
a)Penokohan Tokoh Bayu: Dalam novel ini Bayu berperan sebagai tokoh utama dalam jalannya cerita, karena tokoh ini mendominasi dalam pokok bahasan cerita. Bayu juga berperan menjadi Tokoh Protagonis yang berwatak baik, itu bisa dilihat dari ambisinya untuk menjadi pemain sepak bola hebat. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu, akan tetapi Bayu tetap sabar dalam menghadapinya dan bertekad kuat.
b)Penokohan Heri: Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu. Dialah motivator dan “pelatih” cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena international.Penokohannya dalam novel ini adalah tokoh protagonis.
c)Penokohan Pak Usman: Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.Dari Ringkasan diatas dapat disimpulkan bahwa penokohan pak usman dalam novel ini adalah protagonis.
d)Penokohan Zahra:Dalam novel ini sosok zahra sangat misterius, dia tiba tiba muncul dalam kehidupan Bayu. Zahara mempunyai penokohan tambahan karena sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
Sudut pandang dalam novel tsb.
Sedang sudut pandang pelaku (point of view) pada novel ini adalah cara pengarang bercerita tentang penokohan yang digambarkannya, dan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara alain;
a)sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku' dalam menghidupkan tokohnya.Dapat dilihat sosok Bayu yang sering hadir dalam alur / plot. b)sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah satu tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'. Contoh: “Berhenti, jangan izinkan dia bermain bola lagi”kata usman.
c)sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah satu tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang terjadi.contoh: Saat pengarang menceritakan Bayu bermain bola.
d)sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca .contohnya: Kenapa banyak masalah yang harus dihadapi bayu dalam menggapai impiannya.berlanjut...
Yanu A/XII IPA-4/36
BalasHapusBeberapa tokoh juga mengungkapkan bahwa penokohan juga dapat dikategorikan sebagai :
a)Tokoh Fiksi : Tokoh yang semula tidak diceritakan, kemudian muncul untuk membangun karakter dari tokoh utama. Menurut saya dalam novel ini yang berperan sebagai tokoh fiksi adalah Heri yang selalu berurusan dengan Bayu dalam usahanya menjadikan Bayu sebagai pemain profesional.
b)Tokoh Kemasyarakatan : Menurut saya dalam novel ini yang berperan sebagai tokoh kemasyarakatan adalah Bayu. Karena Ambisinya ia menjadi pemain profesional yang terkenal.
3)Menurut saya, tokoh Tuyet dalam novel karya Taufiq Ismail tersebut merupakan tokoh berkembang karena di ceritakan adanya perubahan watak dan sikap Tuyet yang akhirnya ikut membangun konflik dalam novel tersebut.
penokohan Tuyet merupakan penokohan yang berkembang, karena terjadinya perubahan sikap dan sifat Tuyet terhadap Alimin yang selama ini sudah baik padanya. Disitu diceritakan bahwa Tuyet terpaksa menyerahkan kehormatannya pada Alimin daripada ia memberikan kehormatanya untuk komandan tersebut, karena untuk mendapat uang agar dapat membebaskan ayahnya yang sedang ditawan komandan. Lalu Aliminpun menampar Tuyet dan akhirnya Tuyet sadar dan meminta maaf atas perbuatanya lalu dia menceritakan maksdunya pada Alimin, kemudian Alimin pun berusaha membantu mencari uang agar dapat membebaskan ayah Tuyet. Alimin berusaha mencari pinjaman uang dari teman-temannya dan juga ayah Nana Thi, kekasihnya. Akhirnya usaha Alimin berhasil dalam mengumpulkan uang tersebut meski tanpa bantuan dari ayah kekasihnya, kiriman dari Herbertpun datang dengan uang itu dia akan membebaskan ayah Tuyet dari sandera komandan Vietnam tetapi sesampainya dirumah Tuyet, Alimin hanya menemukan secarik surat yang tak lain dari Tuyet. Bahwa ayahnya telah bebas karena Tuyet menyerahkan kehormatannya pada komandan tersebut. Kesimpulannya, tokoh tuyet akhirnya merendahkan harga dirinya dan pergi ke vung tau untuk menjual kehormatannya kepada komandan menahan ayahnya. Demi kebebasan sang ayah dan dibersihkannya nama keluarga tuyet.
.............Sekian Terima Kasih...........
Tyas Juwitasari Djoyo
BalasHapusXII IPA 4 / 33
lanjutan perbaikan reanalisis saya
2.c.Tokoh tuyet
Tokoh statis : Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat perubahan lingkungan, dengan demikian dapat disimpulakan bahwa tokoh statis adalah tokoh yang memiliki sikap dan watak relaltif tetap, tidak berkembang sejak awal hingga akhir cerita.
Tokoh berkembang : selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
Tokoh statis adalah alimin. Alasannya dari awal penceritaan, alimin dikenal sebagai wartawan lelaki yang baik meskipun tidak mengenal tuyet sebelumnya. Dan pada akhir cerita pun, alimin tetap bersikap baik dan menolong tuyet meskipun tuyet telah melakukan kesalahan padanya.
Sedangkan,
Tuyet merupakan tokoh berkembang. Dalam arti, penokohan atau perwatakan diawal, ditengah, atau pun di akhir cerita berbeda-beda.
Sedikit penggalan cerita yang dapat dijadikan alasan untuk menjelaskan bahwa tuyet adalah tokoh berkembang yaitu :
- perjuangan Tuyet dalam membebaskan ayahnya yang ditawan dalam perang vietnam. Kemudian, ia bertamu kerumah alimin untuk menanyakan tentang kiriman uang Herbert yang tidak kunjung ada. Suatu hari, tuyet bertamu ke rumah alimin dan masuk ke dalam kamar alimin dan mengajak alimin untuk melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Karena emosi, ditamparnya tuyet dan tuyet pun akhirnya bercerita tentang apa yang terjadi. Alimin pun luluh dan meredakan kemarahannya. Alimin pun membantu mencari uang untuk membebaskan ayah tuyet. Namun, usaha Alimin dalam mengumpulkan uang pun sia-sia karena Tuyet sudah menyerahkan keperawananya kepada sang komandan.
sekian pak perbaikan reanalisis dari saya apabila ada kekurangan lagi saya mohon maaf pak.
Terimakasih
KEVIN AUSTIN PUTRA /XII P4/20
BalasHapusHASIL REANALISIS TUGAS SAYA YANG SEBELUMNYA:
1.a. Yang dimaksud dengan penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku dalam sebuah cerita.
Untuk memahami watak pelaku cerita itu dapat diperhatiakan hal-hal penting seperti :
(1) apakah yang dilakukan oleh pelaku dalam cerita
(2) apa yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya
(3) bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada
(4) bagaimana penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
b. Sudut pandang pelaku (point of view) adalah penempatan atau kedudukan pengarang dalam menceritakan atau mengisahkan novelnya,antara lain :
a)sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah 'aku' dalam menghidupkan tokohnya
b)sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah 1 tokoh melalui tokoh lain dan menyebutnya sebagai 'dia'
c)sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah 1 tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang terjadi
d)sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya juga dapat mengajak berbicara para pembaca
e)amanat, disebut juga hikmah cerita, dimana pengarang ingin menyampaikan sesuatu(dapat berupa pesan moral, ajakan, nasehat, larangan)kepada para pembaca.
2.Novel : Harry Potter and The goblet Of Fire
pengarang: J.K Rowling
A) PENOKOHAN
Penokohan Harry Potter Saat harry potter menyelamatkan kedua temannya yaitu ron dan Hermione dari serangan raja kegelapan (voldemort) dengan ikhlas walaupun akhirnya ia terluka parah.
“pergilah!jangan pedulikan aku!selamatkan diri kalian teman teman!tegas Harry.”Ron dan Hermione berlari meninggalkan Harry yang tersungkur di bawah kaki raja kegelapan.Namun Harry tak menyerah,dia berusaha bangkit dan meraih tongkat sihirnya walaupun tubuhnya sangat sulit digerakkan.
Dari hal diatas,dapat dilihat bahwa Harry Potter merupakan tokoh berwatak protagonis
Penokohan Voldemort : dalam novel ini,voldemort memiliki perwatakan Antagonis. Hal ini bisa dilihat saat dia berusaha membunuh Harry dan kawannya di ruang kegelapan.
Penokohan Ron dan Hemione : mereka merupakan tokoh tambahan dalam novel ini.karena mereka hanya muncul sesekali dalam cerita. Mereka juga merupakan tokoh yang berwatak protagonis. berlanjut...
KEVIN AUSTIN PUTRA PAATH/XII IPA-4/20
BalasHapusB) SUDUT PANDANG (point of view) dalam novel ini :
(1)Sudut pandang orang pertama, dimana pengarang memakai istilah aku dalam menghidupkan tokohnya. Seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri. Hal ini dapat dilihat saat penulis memakai istilah ia pada tokoh Harry Potter.
Contoh : “Aku akan pergi menemui Voldemort!'tegas Harry
(2)Sudut pandang orang ketiga, dimana pengarang menceritakan salah seorang tokohnya untuk menceritakan tokoh lain. Tokoh yang diceritakan itu adalah dia. Hal ini dapat dilihat dari sebuah kejadian saat salah satu tokoh menceritakan bagaimana pandangannya kepada tokoh lain.
Contoh : lalu DIA (Harry) pergi seorang diri menemui Voldemort.
(3)Sudut pandang pengarang sebagai pencerita. Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi. Seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat mennafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya.
Contoh : Sampailah Harry pada ruang kegelapan dimana Voldemort bersemayam.
(4)Sudut pandang pengarang serba tahu, dimana pengarang seolah serba tahu segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya
Contoh : dengan hanya menggunakan tongkat sihir kecil,Harry dapat mengembalikan Voldemort pada wujud aslinya(bayi mungil).
C) NOVEL TUYET
Tokoh Tuyet dalam novel karya Taufik Ismail tersebut termasuk dalam karakter berkembang karena mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks, bisa dilihat dari:
Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Alimin terkejut karena tuyet berubah perilaku.Masalah lain dari sudut pandang Alimin adalah Alimin berjanji pada Tuyet akan membantu mengumpulkan uang guna membebaskan ayah Tuyet. Alimin pun berusaha untuk meminjam uang pada teman-temannya. Meskipun pada akhirnya Alimin berhasil mengumpulkan uang tersebut tetapi Tuyet sudah terlanjur menyerahkan kesuciannya kepada komandan.
Kesimpulan dari novel tuyet adalah kejadian yang memasyarakat saat itu karena hanya demi sejumlah uang yang tidak bisa dibayarkan untuk menebus keluarga yang ditawan maka seorang gadis harus rela menyerahkan kesuciannya.
TERIMAKASIH PAK IWAN,GBU.
Nama : Alvika Reza Lutfiah
BalasHapuskelas : XII IPA 3 / 04
Menambah tugas sebelumnya yang saya rasa kurang tepat.
a. Penokohan : pelukisan tentang pelaku atau tokoh-tokoh cerita yang dibuat oleh pengarang, baik yang ditunjukkan melalui sikap (lahir) dan pikiran (batin) pelaku.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perhatikanlah :
- apa yang dilakukan pelaku
- apa yang dikatakan pelaku
- bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan
- bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
Ditinjau dari cara dan hasil penggambarannya, ada empat macam perwatakan, yaitu sebagai berikut:
- Perwatakan statis, yaitu pelukisan watak sang tokoh tetap tidak berubah – ubah dari awal sampai akhir cerita.
- Perwatakan dinamis, yaitu watak sang tokoh berubah atau berkembang dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat sesuai dengan situasi yang dimasukinya.
- Perwatakan datar, yaitu watak sang tokoh disoroti hanya dari satu unsure atau satu dimensi saja.
- Perwatakan bulat, yaitu watak sang tokoh dilukiskan dari segala aspek.
b. Sudut pandang (point of view) : cara pengarang menempatkan diri dalam sebuah cerita.
Terdiri dari 5 macam sudut pandang, yaitu:
a) Sudut pandang orang pertama
pengarang memakai istilah "aku" untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
b) Sudut pandang orang ketiga
pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan "dia".
c) Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan ceriita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntutan terhadap pembaca.
d) Sudut pandang serba tahu
pengarang seokah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkannya. Pengarang dapat mengomentari kelakuan para pelakunya dan ia dapat berbicara langsung dengan pembaca.
2. Judul : Kabut Pagi Disuryakencana
Karya : Aprillawati J. Moenaf
Tokoh : Rudi
a. Penokohannya : sebagai pelaku utama karena hampir mendominasi seluruh isi cerita. Tokoh Rudi ini cukup dipentingkan karena merupakan tokoh utama sedangkan tokoh yang lain juga ada yang sering dimunculkan seperti Keke yang merupakan gadis yang mencuri hati Rudi dalam cerita Kabut Pagi Disuryakencana.
Rudi : berjiwa pemimpin, bijaksana, tegas, bertanggung jawab.
Wiwik : acuh, terampil, disiplin.
Heri : suka bergurau.
Ati : baik, suka membantu, tidak egois.
Keke : baik, pendiam, lemah lembut.
b. Pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga, karena pada novel tersebut pengarang menyebut tokoh yang diceritakan dengan “dia”. Pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain.
c. Tokoh Tuyet merupakan tokoh berkembang, karena tokoh Tuyet mengalami perubahan baik dalam bentuk gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. Hal ini dapat dilihat dari perubahan sikap Tuyet kepada Alimin. Yang pada awalnya Tuyet merupakan seorang gadis misterius, polos, dan natural menjadi berubah menjual keperawanannya kepada Alimin, dimana Alimin merupakan lelaki yang tertarik kepada Tuyet. Tuyet melakukan itu semua bukan tanpa tujuan yang baik, melainkan karena Tuyet membutuhkan sebuah bantuan yang ia harap akan ia dapatkan dari Alimin. Yang dia ketahui bahwa Alimin seorang yang baik.
terima kasih.
Nama : Indirasari Cynthia
BalasHapusKelas : XII IPA 3
No. : 17
1. A. Penokohan: Pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku cerita tersebut. Untuk memahami watak pelaku cerita.
Pada umumnya, pengarang novel menunjukkan watak pelaku ceritanya melalui:
(a) peristiwa yang dilakukan oleh pelaku cerita,
(b) hal-hal yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya,
(c) sikap pelaku dalam menghadapi peroalan yang ada dan
(d) penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
Berdasarkan sudut pandang (point of view) dan tinjauan tokoh, maka tokoh dalam novel sebagai karya fiksi seorang tokoh dapat saja dikatagorikan kedalam beberapa jenis penamaan sekaligus. misalnya sebagai tokoh utama protagonis ( tokoh utama yang bermuatan positrif), tokoh yang berkembang secara tipikal
a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
b. Tokoh Protagonis dan Antagonis
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
c.Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja )
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu meliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dan ridak statis.
d. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanaya peristiwa-peristiwa yang terjadi
tokoh berkembang adalah kebalikan adari tokoh statis, maksudnya selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks
Sudut pandang (point of view): Kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah.
Cara bercerita seorang pengarang novel satu dengan yang lainnya berbeda-beda, diantaranya:
(a) sudut pandang orang pertama,
(b) sudut pandang orang ketiga,
(c) sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyective point of view,
(d) sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view,
(e) amanat.
2.A.Novel : Still
Pengarang : Esti Kinasih
Tokoh : Bima (sebagai tokoh utama)
Fani,Febi,Langen,Rei,Rangga (sebagai tokoh sampingan)
Penokohan :
*Bima : sebagai tokoh utama,protagonis, psikopat, posesif, macho, terkenal playboy, suka mengintimidasi,baik.
*Fani : sebagai tokoh sampingan, protagonis, penurut.
*Febi: sebagai tokoh sampingan, baik, sabar.
*Langen : sebagai tokoh sampingan, mendukung emansipasi wanita.
*Rei: sebagai tokoh sampingan, baik, penyanyang.
*Rangga : sebagai tokoh sampingan, tukang selingkuh.
penjelasan : Bima-si cowok macho yang suka panjat gunung emang terkenal playboy, suka mengintimidasi, dan posesif. Kalau udah naksir cewek, dia langsung ngajak jalan. Nggak peduli tuh cewek naksir dia atau nggak. Dan tanpa bilang cinta, Bima menyatakan Fani sebagai pacarnya.
Fani menerima Bima karena terpaksa. Tapi ketika rasa tertekannya udah di puncak, dia minta putus dari Bima! Jelas Bima nggak mau ngelepas Fani, tapi Fani ngotot.
Di saat Fani bebas merdeka, Bima patah hati. Di saat Fani nemuin gebetan baru, Bima merenung. Cowok itu sok tegar, sok baik-baik aja, sok memegang prinsip pantang bilang cinta, padahal hatinya sakit.
Sebenarnya Bima nggak sepenuhnya melepas Fani. Fani juga nggak benar-benar membenci Bima. Ketika di suatu siang Bima ketemu cewek itu, Bima nggak sanggup menutupi kata hatinya.
B. sudut pandang pelaku: sudut pandang orang ketiga , karena menggunakan kata ganti orang (dia/nama orang) berdasarkan novel tersebut tokoh tersebut termasuk tokoh utama protagonis.
Lanjutan Indirasari Cynthia..
BalasHapusC. Tokoh Tuyet merupakan tokoh yang berkembang,karena selalu mengalami perubahan dalam watak maupun tindakannya. perubahan watak dan sikap Tuyet yang akhirnya ikut membangun konflik dalam novel tersebut.
Dimana awalnya watak Tuyet yang semula ramah menjadi seseorang yang memaksakan kehendak sehingga timbulah konflik yang tetapi dapat diselesaikan dengan baik-baik setelah Tuyet sadar akan perbuatan tercelanya dan meminta maaf.
Nama : Alvika Reza Lutfiah
BalasHapuskelas : XII IPA 3 / 04
Menambah tugas sebelumnya yang saya rasa kurang tepat.
a. Penokohan : pelukisan tentang pelaku atau tokoh-tokoh cerita yang dibuat oleh pengarang, baik yang ditunjukkan melalui sikap (lahir) dan pikiran (batin) pelaku.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perhatikanlah :
- apa yang dilakukan pelaku
- apa yang dikatakan pelaku
- bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan
- bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
Ditinjau dari cara dan hasil penggambarannya, ada empat macam perwatakan, yaitu sebagai berikut:
- Perwatakan statis, yaitu pelukisan watak sang tokoh tetap tidak berubah – ubah dari awal sampai akhir cerita.
- Perwatakan dinamis, yaitu watak sang tokoh berubah atau berkembang dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat sesuai dengan situasi yang dimasukinya.
- Perwatakan datar, yaitu watak sang tokoh disoroti hanya dari satu unsure atau satu dimensi saja.
- Perwatakan bulat, yaitu watak sang tokoh dilukiskan dari segala aspek.
b. Sudut pandang (point of view) : cara pengarang menempatkan diri dalam sebuah cerita.
Terdiri dari 5 macam sudut pandang, yaitu:
a) Sudut pandang orang pertama
pengarang memakai istilah "aku" untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
b) Sudut pandang orang ketiga
pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan "dia".
c) Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan ceriita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntutan terhadap pembaca.
d) Sudut pandang serba tahu
pengarang seokah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkannya. Pengarang dapat mengomentari kelakuan para pelakunya dan ia dapat berbicara langsung dengan pembaca.
2. Judul : Kabut Pagi Disuryakencana
Karya : Aprillawati J. Moenaf
Tokoh : Rudi
a. Penokohannya : sebagai pelaku utama karena hampir mendominasi seluruh isi cerita. Tokoh Rudi ini cukup dipentingkan karena merupakan tokoh utama sedangkan tokoh yang lain juga ada yang sering dimunculkan seperti Keke yang merupakan gadis yang mencuri hati Rudi dalam cerita Kabut Pagi Disuryakencana.
Rudi : berjiwa pemimpin, bijaksana, tegas, bertanggung jawab.
Wiwik : acuh, terampil, disiplin.
Heri : suka bergurau.
Ati : baik, suka membantu, tidak egois.
Keke : baik, pendiam, lemah lembut.
b. Pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga, karena pada novel tersebut pengarang menyebut tokoh yang diceritakan dengan “dia”. Pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain.
c. Tokoh Tuyet merupakan tokoh berkembang, karena tokoh Tuyet mengalami perubahan baik dalam bentuk gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. Hal ini dapat dilihat dari perubahan sikap Tuyet kepada Alimin. Yang pada awalnya Tuyet merupakan seorang gadis misterius, polos, dan natural menjadi berubah menjual keperawanannya kepada Alimin, dimana Alimin merupakan lelaki yang tertarik kepada Tuyet. Tuyet melakukan itu semua bukan tanpa tujuan yang baik, melainkan karena Tuyet membutuhkan sebuah bantuan yang ia harap akan ia dapatkan dari Alimin. Yang dia ketahui bahwa Alimin seorang yang baik.
terima kasih.
Irhamna Jyota Acintya
BalasHapusXII IPA 4
No absen 18
Reanalisis pertanyaan no 2 .
2a. Tokoh-tokoh yg terdapat dalam novel Lupus “ Bohong itu Nyontek”
TOKOH UTAMA
1. Lulu ( adik Lupus)
TOKOH SAMPINGAN
1. Bu Ratna Siregar
2. Gesos
3. Lita
4. Vero
5. Chintia
6. Mami
7. Papi
8. Lupus
Peranan tokoh menurut kararkternya
TOKOH PROTAGONIS
1. Lulu
2. Bu Ratna Siregar
3. Gesos
4. Lita
5. Vero
6. Chintia
7. Lupus
8. Papi
TOKOH ANTAGONIS
1. Mami
ANALISIS PENOKOHAN:
*TOKOH PROTAGONIS
1. Lulu : anak sekolahan yang polos dalam hal contek mencontek . Tapi ia terlihat menyesal ketika suatu kali ia membuat pengakuan pada Lupus, kakaknya . “Sori. Pus, saya lagi males belajar. Apalagi itu matematik, susye banget. Tapi, tapi, saya janji Pus , untuk ulangan selanjutnya saya akan berusaha.” Ujar Lulu .
Ini membuktikan bahwa yang tadinya ia malas akhirnya Lulu menyadari bahwa menyontek itu tidak baik.
2. Bu Ratna Siregar
Diceritakan bahwa beliau adalah sosok guru matematika yang suka bercanda dan konyol. Pernah Bu Ratna memberikan soal matematika yang konyol . “Ada lima ekor burung di dahan, ditembak dua. Tinggal berapa?” tanyanya . Anak-anak pun serentak menjawab tinggal dua, soalnya yang tiga kabur. “Gimana bisa kabur? Itu kan Cuma ekor burung. Masa sih ekor burung bisa terbang? Ya tetep lima dong !” ujar Bu Ratna asal .
3. Gesos
Gesos adalah teman Lulu yang baik . Ketika Lulu dapat lembaran hasil ulangan yang nilainya seharusnya bisa lebih dari yang Lulu dapat, Gesos usul agar Lulu protes ke guru . “ Lu, seharusnya kamu protes ke Bu Ratna. Sayang kalo ga diprotes. Biar dikit, nilai itu bisa memperngaruhi angka rapor !” Gesos mengingatkan .
Berarti Gesos bukannya iri jika melhat nilai temannya yang tinggi, ia malah senang .
4. Lita
Lita juga teman se-gengnya Lulu yan paling gaul. Ia suka memberi pendapat .
“ Makanya Lu, kalo pulang, jangan langsung pulang. Sekali-kali dong nongkrong di kantin”
Ada baiknya ia memberi nasihat itu, biar Lulu jg ngga gaptek-gaptek amat .
5. Vero
Vero ini suka bercanda . Waktu teman-teman yang lain ia dengan bangganya bilang ,” Saya dapat delapan lho! Itupun harus dibagi tiga ma Harry dan Yossi ! Haha! “
Vero sadar kalau teman-temannya nelangsa melihat nilai-nilainya yang merah, jadi ia pun ingin mencairkan suasana
6. Chintia
Chintia adalah tokoh yang perhatian pada teman . Suatu saat ketika Lulu sedang sakit, ia bertanya ,” Kenapa sih kamu? Kok keliatannya lesu banget?”
7. Lupus
Lupus adalah kakak Lulu yang sedih juga melihat adiknya mendapatkan nilai yang jelek. Pada akhirnya ia memberi saran pada Papi “Lebih baik besok Papi datangi gurunya Lulu itu, karena mungkin Lulu malu menemui gurunya”
8. Papi
Disini Papi adalah orang tua yang bijak memberikan nasihat , terutama saat Lulu mendapat nilai jelek yang dianggap karena gurunya salah koreksi . ”Lu, meski kerugian kamu ngga banyak , tapi kamu harus protes. Jangan membiasakan diri jadi orang yang mudah dirugikan. “
TOKOH ANTAGONIS
9. Mami
Diceritakan mami adalah sosok ibu yang cerewet tapi memang ada benarnya dan sedikit konyol , hanya cara ngomongnya saja yang kayak mercon . “Wah, jangan begitu dong ! Bulan lalu Mmai bayar uang sekolah jumlahnya salah langsung diprotes! Bayaran kan harusnya empat puluh ribu, Mami ngasih sepuluh ribu. Eh, langsung diprotes. Kamu sekarang gentian protes !” ujar Mami .
TOKOH SEDERHANA
Semua tokoh merupakan tokoh sederhana . Tokoh-tokoh disini hanya memiliki satu kualitas pribadi saja . Sebagai seorang tokoh tidak diungkapkan berbagai kemungkinan dari sisi hidupnya.
TOKOH STATIS
Semua tokoh merupakan tokoh statis . Kecuali Lulu yang karena ketahuan menyontek ia berjanji pada Lupus dan dirinya sendiri agar beajar pada ulangan selanjutnya . Berarti Lulu merupakan tokoh berkembang.
lanjutan post di atas ..
BalasHapus2b. Sudut pandang
Novel Lupus “Bohong itu Nyontek” menggunakan sudut pandang: pengarang sebagai pencerita (objective point of view). Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi dan apa yang dikatakan tokoh didalamnya, tetapi tidak ikut berperan dalam novel . Pembaca seolah-olah melihat sandiwara dan dialog-dialog yang ada dalam novel, bahkan ikut mengembangkan karakter tokoh dengan berimajinasi .
2c. Tokoh Tuyet termasuk tokoh berkembang. “Tuyet gadis Vietnam selatan, terjepit di antara niat menyelamatkan Ayahnya, dengan kekuasaan represif yang mengancam,dengan susah payah ia menjaga kehormatannya.” Ini adalah bukti bahwa Tuyet mengalami perkembangan kepribadian sehingga ia menjadi sosok yang lebih kuat dan tegar .
VONNY PRASETYA IRGANTARA. XII IPA 3/33
BalasHapus1. A.Penokohan: merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Kita dapat mengamati penokohan berdasarkan apa yang ditulis oleh pengarang.Penokohan adalah pelukisan mengenai tokoh, baik keadaan lahir maupun batin.
* Hal yang diperhatikan:
1. apa yang dilakukan pelaku : sifat atau watak tokoh dapat terlihat dari hal-hal apa saja yang dilakukan oleh pelaku dalam cerita. Misalnya tokoh yang suka membentak-bentak ibunya, ini berarti sifat atau watak tokoh tersebut durhaka terhadap ibunya atau tidak sopan.
2. apa yang dikatakan pelaku : sifat atau watak tokoh dapat dilihat dari perkataan yang diucapkan oleh pelaku dalam cerita. Misalnya tokoh yang mengatakan “ Aku ini orang yang paling terpandang dan dihormati di lingkungan ini.”. Dengan memerhatikan kata-kata yang diucapkan tersebut, ini menandakan bahwa tokoh memiliki watak atau sifat yang sombong.
3. bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan : sifat atau watak tokoh dapat dilihat dari bagaimana sikap pelaku dalam menyikapi persoalan yang terjadi di dalam cerita. Seperti tokoh yang belajar lebih giat dan serius setelah dia mendapatkan hasil yang sangat tidak memuaskan pada ulangan pertamanya. Hal ini menunjukkan bahwa sifat atau watak tokoh dalam menghadapi persoalan adalah dengan tidak putus asa atau pantang menyerah.
4. bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya : watak atau sifat tokoh dapat dilihat dari perkataan tokoh lain yang merupakan penilaian, baik berupa kritikan maupun pujian terhadap tokoh tersebut. Seperti salah satu dari teman satu organisasi tokoh yang mengatakan “Iya, dia memang orang yang patut dijadikan pemimpin organisasi ini karena cara dia yang tegas dalam mengambil sebuah keputusan.”. Hal ini dapat membuktikan bahwa watak atau sifat tokoh yang tegas dalam mengambil keputusan, namun tidak menyakitkan karena ada slah satu temannya yang justru memuji ketegasannya tersebut.
* Kategori :
1. tokoh utama dan tambahan :
# Tokoh utama : tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
# Tokoh tambahan : sebagai tokoh pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot.
2. Tokoh protagonis dan antagonis :
# Tokoh protagonis : tokoh yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif dengan berbagai hal yang ditunjukkan oleh tokoh yang menjelaskan atau memperlihatkan mengenai watak atau sifatnya tersebut denganmemerhatikan apa yang dilakukan, diucapkan, sifat dalam menghadapi masalah, dan perkataan tokoh lain terhadap dirinya, baik dalm bentuk kritikan maupun pujian.
# Tokoh antagonis : tokoh yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif dengan berbagai hal yang ditunjukkan oleh tokoh yang menjelaskan atau memperlihatkan mengenai watak atau sifatnya tersebut denganmemerhatikan apa yang dilakukan, diucapkan, sifat dalam menghadapi masalah, dan perkataan tokoh lain terhadap dirinya, baik dalm bentuk kritikan maupun pujian.
SANTI ASTUTI
BalasHapusXII IPA 4 - 32
Hasil reanalisis yang saya lakukan untuk memperbaiki hasil pekerjaan saya sebelumnya mengenai penentuan sudut pandang dalam sebuah novel adalah sebagai berikut :
Penokohan atau perwatakan adalah pelukisan tokoh cerita, baik
keadaan lahir maupun batinnya termasuk keyakinannya, pandangan
hidupnya, adat-istiadat, dan sebagainya. Yang diangkat pengarang
dalam karyanya adalah manusia dan kehidupannya. Oleh karena itu,
penokohan merupakan unsur cerita yang sangat penting. Melalui
penokohan, cerita menjadi lebih nyata dalam angan pembaca.
Maka untuk memahami watak pelaku cerita itu dapat diperhatikan hal –hal sebagai berikut :
• Apakah yang dilakukan oleh palku cerita
• Apa yang dikatakan pelaku cerita dalam ceritanya
• Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada
• Bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya
Sudut pandang adalah sebuah cara bercerita seseorang pengarang novel yang dapat dilakukan dengan beberapa cara :
• Sudut pandang orang pertama , dimana pengarang memakai istilah “aku” dalam menghidupkan tokohnya
• Sudut pandang orang ketiga , dimana pengarang menceritakan salah satu tokoh melalui tokoh orang lain dan menyebutnya sebagai “dia”
• Sudut pandang pengarang sebagai pencerita, dimana pengarang tidak menjadi salah satu tokohnya melainkan hanya menceritakan kisah yang terjadi
• Sudut pandang pengarang serba tahu , dimana pengarang serba thu segalanya dan dapat mengomentari kelakuan para pelakunya dan juga dapat mengajak berbicara para pembaca
BERSAMBUNG...
lanjutan Fahmi BItaufiqillah
BalasHapus2.
judul : edensor
karya : Andrea Hirata
tokoh ; ikal dan Arai
a. penokohan : Ikal dan Arai mendapat beasiswa dari Uni Eropa untuk kuliah S2 di Perancis.mereka yang berasal dari pedalaman Melayu di Pulau Belitong tiba-tiba berada di Paris. Mimpi-mimpi untuk menjelajah Eropa sampai Afrika dan menemukan keterkaitan yang tak terduga dari peristiwa-peristiwa dari masa lalu mereka berdua.Dan pencarian akan cinta sejati menjadi motivasi yang menyemangati penjelajahan mereka dari bekunya musim dingin di daratan Rusia di Eropa sampai panas kering di gurun Sahara.
Ikal = seorang anak miskin dari lembah Belitong yang memiliki motivasi ingin pergi ke Paris
Arai = Seorang anak miskin yang penuh dengan angan-angan mimpi yang tinggi dan tidak mudah putus asa
b.Sudut pandang : novel tersebut mengunakan sudut pandang orang pertama karena disini menyebutkan ada kata “aku”
c. penokohan Tuyet dalam novel Tuyet merupakan penokohan yang berkembang, karena terjadinya berubahan sikap dan sifat Tuyet terhadap Alimin yang selama ini sudah baik padanya. Disitu diceritakan bahwa Tuyet terpaksa menyerahkan kehormatannya pada Alimin daripada ia memberikan kehormatanya untuk komandan tersebut, karena untuk mendapat uang agar dapat membebaskan ayahnya yang sedang ditawan komandan. Lalu Aliminpun menampar Tuyet dan akhirnya Tuyet sadar dan meminta maaf atas perbuatanya lalu dia menceritakan maksdunya pada Alimin, kemudian Alimin pun berusaha membantu mencari uang agar dapat membebaskan ayah Tuyet. Alimin berusaha mencari pinjaman uang dari teman-temannya dan juga ayah Nana Thi, kekasihnya. Akhirnya usaha Alimin berhasil dalam mengumpulkan uang tersebut meski tanpa bantuan dari ayah kekasihnya, kiriman dari Herbertpun datang dengan uang itu dia akan membebaskan ayah Tuyet dari sandera komandan Vietnam tetapi sesampainya dirumah Tuyet, Alimin hanya menemukan secarik surat yang tak lain dari Tuyet. Bahwa ayahnya telah bebas karena Tuyet menyerahkan kehormatannya pada komandan tersebut.
LANJUTAN VONNY PRASETYA IRGANTARA.XII IPA 3/33
BalasHapus3. Sederhana dan bulat :
# Sederhana:
*memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja )
- tidak memberikan efek kejutan kepada pembaca, sehingga kehidupannya bersifat datar atau monoton
- mudah dikenal dan diingat oleh pembaca.
# Bulat:
*memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Memiliki berbagai karakter
- Seorang tokoh yang hidup di tengah masyarakatsecara majemuk dalam segala hal
- - memberikan berbagai kejutan kepada pembaca
- - sedikit slit untuk diingat.
5. Statis dan berkembang :
# Statis: sifatnya tidak berkembang dari awal hingga akhir cerita ( baik tetap baik, buruk tetap buruk).
#Sederhana: sifatnya mengalami perkembangan dari awal hingga akhir cerita( dari baik ke buruk, buruk ke baik, baik ke lebih baik, dan buruk ke lebih buruk).
B. Sudut pandang ( Poin of View ) : sudut pandang atau cara bercerita adalah kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah.
Macam-macam :
1. sudut panadang orang pertama: pengarang memakai istilah "aku", seola-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
2. sudut pandang orang ketiga: pengarang memakai istilah "dia" dengan memilih salah sorang tokohnya untuk menceritakan orang lain.
3.sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view ): pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara dan pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntunan, sehingga pembaca hanya dapat menafsirkannya sendiri berdasarkan kajadian, dialog dan perbuatan para pelakunya.
4. sudut pandang serba tahu ( omniscient point of view ): pengarang seolah serba tahu akan segalanya. Dapat menciptakan apa saja yang diperlukan untuk mencapai efek yang diinginkan, mengomentari kelakuan pelakunya, dan dapat berbicara langsung dengan pembaca.
M.AKBAR.A / XII IPA 4 / 23
BalasHapusHasil reanalisis ke 2 saya,
2.Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata
A.Penokohan
Tokoh: Ikal
termasuk dalam kategori tokoh;
Tokoh utama, karena dia menjadi pokok bahasan dalam novel ini. Contoh cuplikan dalam novel: Karena di kampong orang tua ku tak ada SMA, setelah tamat SMP Aku, Aray dan Jimbron merantau ke Magai untuk Sekolah di SMA Bukan Main.
Tokoh protagonis, karena dia memiliki watak dan kepribadian yang baik. Contoh: "Hebat sekali teorimu, Rai! Tak masuk akal sama sekali! Jimbron mau kau apakan??! Jimbron yang penakut memohon putus asa. "Aku tidak bisa melompat,Kal.."
Tokoh bulat dan berkembang, karena dia memiliki sifat dan tingkah laku yang berubah ubah hingga menjadi konflik. Dan memiliki kepribadian utuh layaknya seorang manusia. Contoh: "Ayo,tinju,bang.Talik lambutnya.." Aku dan Arai sekuat tenaga saling mengalahkan.
Perwatakan tokoh Ikal secara umum adalah baik hati, pengertian, penurut, berani dan tangguh.
Hal itu dapat diketahui melalui:
a)hal yang dilakukan oleh Ikal selalu menuruti perkataan orang tua,guru juga sahabat baiknya, Arai.Contoh: Aku seperti kerbau dicucuk hidung,digiring ke pejagalan pun manut saja.
b)hal yang diucapkan oleh Ikal selalu tegas dan lugas sesuai apa yang diyakininya.Contoh:"Tak ada yang penting!Lupakah engkau untuk apa kita menabung,Rai!
c)sikap Ikal dalam menghadapi masalah selalu melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu juga pantang menyerah serta bertanggung jawab.Contoh: "Hebat sekali teorimu, Rai! Tak masuk akal sama sekali! Jimbron mau kau apakan??! Jimbron yang penakut memohon putus asa. "Aku tidak bisa melompat,Kal.."
d)penilaian orang terhadap Ikal terkadang menghinanya tetapi juga kerap memujinya karena keisengannya dan tindakannya yang berani.Contoh: "Berrrandaall" suara pak Mustar membahana. Ia serta merta mengejarku dan berusaha menjambak rambutku.
B.Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel Sang Pemimpi adalah sudut pandang orang pertama, karena pengarang memakai istilah 'aku' untuk tokoh utamanya,yaitu Ikal dalam novel ini.
Contoh: Aku seakan melihat diriku sendiri, Arai, dan Jimbron, sempoyongan memikul puluhan kilo ikan dari perahu menuju stanplat.
C. Menurut saya Tokoh Tuyet adalah Tokoh berkembang, karena selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks.
Contoh : "Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak. Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin."
sekian dan terimakasih.
Lanjutan Fahmi Bitaufiqillah
BalasHapus2.
judul : edensor
karya : Andrea Hirata
tokoh ; ikal dan Arai
a.penokohan : Ikal dan Arai mendapat beasiswa dari Uni Eropa untuk kuliah S2 di Perancis.mereka yang berasal dari pedalaman Melayu di Pulau Belitong tiba-tiba berada di Paris. Mimpi-mimpi untuk menjelajah Eropa sampai Afrika dan menemukan keterkaitan yang tak terduga dari peristiwa-peristiwa dari masa lalu mereka berdua.Dan pencarian akan cinta sejati menjadi motivasi yang menyemangati penjelajahan mereka dari bekunya musim dingin di daratan Rusia di Eropa sampai panas kering di gurun Sahara.
Ikal = seorang anak miskin dari lembah Belitong yang memiliki motivasi ingin pergi ke Paris
Arai = Seorang anak miskin yang penuh dengan angan-angan mimpi yang tinggi dan tidak mudah putus asa
b.Sudut pandang : novel tersebut mengunakan sudut pandang orang pertama karena disini menyebutkan ada kata “aku”
c. penokohan Tuyet dalam novel Tuyet merupakan penokohan yang berkembang, karena terjadinya berubahan sikap dan sifat Tuyet terhadap Alimin yang selama ini sudah baik padanya. Disitu diceritakan bahwa Tuyet terpaksa menyerahkan kehormatannya pada Alimin daripada ia memberikan kehormatanya untuk komandan tersebut, karena untuk mendapat uang agar dapat membebaskan ayahnya yang sedang ditawan komandan. Lalu Aliminpun menampar Tuyet dan akhirnya Tuyet sadar dan meminta maaf atas perbuatanya lalu dia menceritakan maksdunya pada Alimin, kemudian Alimin pun berusaha membantu mencari uang agar dapat membebaskan ayah Tuyet. Alimin berusaha mencari pinjaman uang dari teman-temannya dan juga ayah Nana Thi, kekasihnya. Akhirnya usaha Alimin berhasil dalam mengumpulkan uang tersebut meski tanpa bantuan dari ayah kekasihnya, kiriman dari Herbertpun datang dengan uang itu dia akan membebaskan ayah Tuyet dari sandera komandan Vietnam tetapi sesampainya dirumah Tuyet, Alimin hanya menemukan secarik surat yang tak lain dari Tuyet. Bahwa ayahnya telah bebas karena Tuyet menyerahkan kehormatannya pada komandan tersebut.
Nazala Ayunda
BalasHapusXII IPA 3/21
1. kesimpulan saya, penokohan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita . Dalam hal ini pengarang sengaja membuat penokohan yang bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam mengamati tokoh tokoh yang ada dalam novel. Sehingga apabila pembaca ingin mengetahui lebih jauh watak pelaku cerita, pembaca diwajibkan untuk memperhatikan : apa saja yang dilakukan dan dikatakan pelaku, bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang menimpanya, dan bagaimanakah penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
sedangkan kesimpulan untuk sudut pandang adalah suatu kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah. pengarang bermaksud untuk menghidupkan tokoh cerita seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
2. a. dalam buku yang berjudul Bumi Cinta karya Habiburrahman EL Shirazy. di sini saya menggunakan tokoh Ayyas dan Dr. Anastasia Palazzo sebagai perbandingan.
Muhammad Ayyas,
Seorang lelaki muslim sholeh sebagai mahasiswa Indonesia yang menyelesaikan S1 nya di Madinah dan saat ini sedang menyelesaikan studi S2-nya di India. Untuk menyelesaikan S2-nya Ayyas disuruh dosenn pembimbingnya untuk melakukan penelitian tentang sejarah Islam pada masa pemerintahan Stallin Russia. Pertama kali Ayyas sampai di Moskwa dia dipertemukan dengan Devid, teman SMP-nya dulu yang sekarang tingal di Moskwa. Setelah itu Ayyas bertemu dengan dua tokoh cantik (ninok-ninok Rusia semacam Maria Sharapova gitu kali ya, hehe) Yelena dan Linor. Di sini ayyas medapat ujian keimanan yang sangat berat karena tinggal satu apartemen dengan mereka berdua. Ayyas kemudian dipertemukan dengan Prof. Tomskii atas petunjuk dari pembimbingnya di India. Prof. Tomskii adalah seorang guru besar di Lomonosov Moscow State University atau sering disebut MGU. Namun dalam ceritanya beliau tidak bisa membimbingnya karena ada tugas negara ke Turki hingga proses bimbingan di serahkan kepada asistennya Doktor Anastasya yang tidak kalah cantik bahkan lebih cantik dengan Maria Sharapova. Terjadi kisah menarik antara Ayyas dengan Anastasya sehingga membuat Anstasya jatuh hati kepada Ayyas, sampai-sampai dia mencium Ayyas ketika mereka berdua usai menjadi pembicara seminar tentang keberadaan Tuhan. Di akhir cerita peristiwa besar terjadi ketika Ayyas dijadikan target utama Linor dan Agen Mossad supaya dia dituduhkan sebagai teroris, pelaku pengeboman sebuah hotel terkenal di Rusia. Namun pada saat bom meledak dia sedang menjadi pembicara di sebuah stasiun televise di Rusia. Ini menjadi alibi yang sangat jelas (seterang mentari) yang tidak terelakkan sehigga menyelamatknya dari tuduhan itu.
Di sini tokoh Ayyas hampir mendominasi seluruh isi cerita karena merupakan tokoh utama dalam novel tersebut. Tokoh utama cukup dipentingkan, maka tampilannya sangat mendominasi cerita, dan sebaliknya tokoh yang dirasa kurang penting tampilan dalam cerita dimunculkan hanya sesekali saja atau bahkan satu-dua kali dimunculkan lalu dihilangkan.
Nazala Ayunda
BalasHapusXII IPA 3/21
1. kesimpulan saya, penokohan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita . Dalam hal ini pengarang sengaja membuat penokohan yang bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam mengamati tokoh tokoh yang ada dalam novel. Sehingga apabila pembaca ingin mengetahui lebih jauh watak pelaku cerita, pembaca diwajibkan untuk memperhatikan : apa saja yang dilakukan dan dikatakan pelaku, bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang menimpanya, dan bagaimanakah penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
sedangkan kesimpulan untuk sudut pandang adalah suatu kedudukan pencerita dalam membawakan cerita atau kisah. pengarang bermaksud untuk menghidupkan tokoh cerita seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
2. a. dalam buku yang berjudul Bumi Cinta karya Habiburrahman EL Shirazy. di sini saya menggunakan tokoh Ayyas dan Dr. Anastasia Palazzo sebagai perbandingan.
Muhammad Ayyas,
Seorang lelaki muslim sholeh sebagai mahasiswa Indonesia yang menyelesaikan S1 nya di Madinah dan saat ini sedang menyelesaikan studi S2-nya di India. Untuk menyelesaikan S2-nya Ayyas disuruh dosenn pembimbingnya untuk melakukan penelitian tentang sejarah Islam pada masa pemerintahan Stallin Russia. Pertama kali Ayyas sampai di Moskwa dia dipertemukan dengan Devid, teman SMP-nya dulu yang sekarang tingal di Moskwa. Setelah itu Ayyas bertemu dengan dua tokoh cantik (ninok-ninok Rusia semacam Maria Sharapova gitu kali ya, hehe) Yelena dan Linor. Di sini ayyas medapat ujian keimanan yang sangat berat karena tinggal satu apartemen dengan mereka berdua. Ayyas kemudian dipertemukan dengan Prof. Tomskii atas petunjuk dari pembimbingnya di India. Prof. Tomskii adalah seorang guru besar di Lomonosov Moscow State University atau sering disebut MGU. Namun dalam ceritanya beliau tidak bisa membimbingnya karena ada tugas negara ke Turki hingga proses bimbingan di serahkan kepada asistennya Doktor Anastasya yang tidak kalah cantik bahkan lebih cantik dengan Maria Sharapova. Terjadi kisah menarik antara Ayyas dengan Anastasya sehingga membuat Anstasya jatuh hati kepada Ayyas, sampai-sampai dia mencium Ayyas ketika mereka berdua usai menjadi pembicara seminar tentang keberadaan Tuhan. Di akhir cerita peristiwa besar terjadi ketika Ayyas dijadikan target utama Linor dan Agen Mossad supaya dia dituduhkan sebagai teroris, pelaku pengeboman sebuah hotel terkenal di Rusia. Namun pada saat bom meledak dia sedang menjadi pembicara di sebuah stasiun televise di Rusia. Ini menjadi alibi yang sangat jelas (seterang mentari) yang tidak terelakkan sehigga menyelamatknya dari tuduhan itu.
Di sini tokoh Ayyas hampir mendominasi seluruh isi cerita karena merupakan tokoh utama dalam novel tersebut. Tokoh utama cukup dipentingkan, maka tampilannya sangat mendominasi cerita, dan sebaliknya tokoh yang dirasa kurang penting tampilan dalam cerita dimunculkan hanya sesekali saja atau bahkan satu-dua kali dimunculkan lalu dihilangkan.
Lanjutan
BalasHapusNazala Ayunda
XII IPA 3/21
Dr. Anastasia Palazzo,
Wanita Rusia cantik, cerdas, seorang doktor sejarah lulusan Cambridge University . Dia adalah asisten Prof. Tomskii dan menjadi pembimbing Ayyas untuk melaksanakan penelitiannya. Dia penganut Kristen Ortodoks yang taat. Dia banyak berdiskusi dengan Ayyas tentang agama dan akhirnya tertarik dan jatuh hati dengannya karena kecerdasan dan teguh pendiriannya. Hal menarik terjadi saat Anastasya diminta untuk menjadi pembicara dalam seminar tentang ketuhanan. Di menunjuk Ayyas sebagai pengganti pembicara kedua. yang kebetulan tidak bisa Di seminar diceritakan panjang lebar tentang ATHEIS oleh Ayyas. begitu kagum penjelasan ayas diakhir cerita Anastasya menciumnya.
Dr. Anastasia Palazzo merupakan tokoh pembantu karena kemunculannya hanya sesekali. Karena Ayyas paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan perkembanagan alur cerita (plot) secara keseluruhan dan memiliki peran sebagai pelaku dengan pemegang kendali terjadinya konflik-konflik yang dibangun.
b. sudut pandang dalam novel ini adalah sudut pandang pengarang sebagai pencerita karena di sini pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog dan perbuatan para pelakunya.
c. tokoh Tuyet merupakan tokoh berkembang karena mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. hal ini dapat dilihat dari perubahan sikap Tuyet kepada Alimin yang tiba-tiba ingin menyerahkan keperawanannya kepada Alimin meskipun sebenarnya ada maksud lain dibalik tindakan Tuyet tersebut, dapat dilihat dari penggalan sinopsis berikut:
Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Alimin terkejut karena tuyet berubah perilaku.Masalah lain dari sudut pandang Alimin adalah Alimin berjanji pada Tuyet akan membantu mengumpulkan uang guna membebaskan ayah Tuyet. Alimin pun berusaha untuk meminjam uang pada teman-temannya. Meskipun pada akhirnya Alimin berhasil mengumpulkan uang tersebut tetapi Tuyet sudah terlanjur menyerahkan kesuciannya kepada komandan.
Kesimpulan dari novel tuyet adalah kejadian yang memasyarakat saat itu karena hanya demi sejumlah uang yang tidak bisa dibayarkan untuk menebus keluarga yang ditawan maka seorang gadis harus rela menyerahkan kesuciannya.
Sekian
Terima Kasih
Rika Wulan N.
BalasHapusXII IPA 4/31
Reanalisis ke-2
2. Sudut pandang:
• Sudut pandang dari novel ini adalah orang pertama. Karina-lah yang menjadi tokoh Aku. Pada sudut pandang ini, semua perasaan pelaku utama dapat tercurahkan. Mulai sedih, senang, memuji, bahkan menyumpah serapah.
Penggambaran yang terjadi juga hanya dari perspektif si Aku saja. Selebihnya, hanya menerka-nerka bagaimana perasaan sebenarnya yang dialami tokoh lain.
Contoh: Sebentar apa yang saya ingat tentang manusia-manusia yang sempat saya lirik sebentar sebelum masuk ke ruangan Rene?
3. c) tokoh tuyet tergolong tokoh berkembang karena diungkapkan dengan berbagai kemingkinan dalam hidupnya, misalnya sisi kepribadian di samping sisi sosial lainnya yang sangat komplek. Dan juga memiliki perubahan sifat dari yang awalnya gadis baik-baik dan akhirnya nekat untuk menukarkan keperawanannya demi menolong ayahnya yang ditawan. Dalam cerita, Tuyet yang awalnya dikenal baik oleh Alimin sehingga mereka semakin akrab, ternyata suatu hari ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba ke kamar Alimin dan mengajak melakukan perbuatan yang tidak pantas. Dengan tamparan Alimin, akhirnya Tuyet sadar dan memohon maaf dengan menangis kepada Alimin. Ia kemudian menceritakan tentang keadaan ayahnya yang ditawan oleh komandan Vietnam. Jika Tuyet tidak mampu memberikan sejumlah uang yang diminta oleh komandan tersebut, maka ia harus menyerahkan kesuciannya untuk membebaskan ayahnya. Tuyet tidak sudi memberikan kesuciannya kepada komandan tersebut, oleh karena itu ia ingin memberikannya kepada Alimin yang selama ini sangat baik kepadanya.
Nb: Terima kasih, Pak. Maaf harus berulang kali merevisi. Terimakasih.
Miralda Yessa Bella
BalasHapus12 ipa 4
tambahan dari analisis saya yang sebelumnya
2b.
sudut pandang:
Novel:Muenuju Titik Nol
Karya:Agatha Cristie
1.Sudut pandang orang pertama:
Pengarang menuliskan kata "aku" seolah sang penulis menjadi tokoh utama dalam buku tersebut
Contoh : “Karena memang begitu! Aku mendengarmu di hotel berkata bahwa kau akan pergi ke Estoril, jadi aku mulai menyusun rencanaku – itulah sebabnya orang pertama yang kujumpai waktu tiba disana adalah Kay.”
2.Sudut pandang orang ketiga : Pengarang menuliskan kata-kata "dia" yang berarti menunjukkan orang ketiga menceritakan orang lain.
contoh: "Lalu, dia tertawa, kertas-kertas itu disobek-sobek menjadi potongan-potongan kecil kemudian potongan-potongan itu dibawa dan dilempar ke dalam perapian yang sedang menyala. Tidak ada kecerobohan. Setiap potongan kertas dimakan api dan musnah. Kini, rencana hanya berada di dalam otak penciptanya. (hal: 31)
3.Sudut pandang pengarang menjadi pencerita :
sang pengarang hanya melukiskan sebuah cerita tanpa memberi sebuah tafsiran atau petunjuk sehingga pembaca harus menafsirkan bacaan itu sendiri
Contoh:"Sosok tubuh yang sedang duduk dan menulis itu kini berada dalam keadaan yang disebutkan belakangan. Sesosok tubuh yang dikuasai oleh otak; oleh sebuah intelegensia yang terkontrol sepenuhnya. Otak itu hanya memiliki satu pikiran dan satu tujuan – menghancurkan seseorang. Supaya tujuannya tercapai, rencana itu dirancang dengan sangat cermat di atas kertas. Semua kemungkinan diperhitungkan. Semua harus benar-benar aman dan sempurna. Rencana itu seperti halnya dengan semua rencana yang bagus, sama sekali tidak kaku….hal: 27)"
4. Sudut pandang pelaku serba tahu :
Dalam buku tersebut disebutkan bahwa pengarang menuliskan bahwa ia menjadi tokoh yang serba tahu dalam sebuah kejadian walau sang pengarang hanyalah tokoh fiktif
contoh :"ada beberapa tindakan alternatif tertentu dalam hal tertentu. Lagi pula, oleh karena otak yang merancangnya adalah otak pandai, otak itu menyadari bahwa perlu diadakan persiapan-persiapan yang cerdik untuk hal-hal yang tak dapat diramalkan sebelumnya. Akan tetapi garis-garis pokoknya jelas dan sudah diuji dengan cermat. Waktunya, tempatnya, metodenya dan korbannya. (hal: 29)"
2c.Menurut saya penokohan dalam novel "tuyet" adalah tokoh berkembang kenapa?
karena tanpa disadari seorang gadis cantik yang bersahaja seperti Tuyet mampu menyerahkan kegadisannya pada jaman dahulu di vietnam dan mengingat bahwa pada jaman seperti itu kegadisan 'mampu' diperjual belikan sehingga tuyet terpaksa mengikuti kemauan komandan demi membebaskan ayahnya dari penjar, meskipun Tuyet tidak rela kegadisannya dijual begitu saja dan memaksa Alimin untuk melakukan hal tidak senonoh itu.
sekian.
Terima kasih
Miralda Yessa Bella
BalasHapus12 ipa 4
tambahan dari analisis saya yang sebelumnya
2b.
sudut pandang:
Novel:Muenuju Titik Nol
Karya:Agatha Cristie
1.Sudut pandang orang pertama:
Pengarang menuliskan kata "aku" seolah sang penulis menjadi tokoh utama dalam buku tersebut
Contoh : “Karena memang begitu! Aku mendengarmu di hotel berkata bahwa kau akan pergi ke Estoril, jadi aku mulai menyusun rencanaku – itulah sebabnya orang pertama yang kujumpai waktu tiba disana adalah Kay.”
2.Sudut pandang orang ketiga : Pengarang menuliskan kata-kata "dia" yang berarti menunjukkan orang ketiga menceritakan orang lain.
contoh: "Lalu, dia tertawa, kertas-kertas itu disobek-sobek menjadi potongan-potongan kecil kemudian potongan-potongan itu dibawa dan dilempar ke dalam perapian yang sedang menyala. Tidak ada kecerobohan. Setiap potongan kertas dimakan api dan musnah. Kini, rencana hanya berada di dalam otak penciptanya. (hal: 31)
3.Sudut pandang pengarang menjadi pencerita :
sang pengarang hanya melukiskan sebuah cerita tanpa memberi sebuah tafsiran atau petunjuk sehingga pembaca harus menafsirkan bacaan itu sendiri
Contoh:"Sosok tubuh yang sedang duduk dan menulis itu kini berada dalam keadaan yang disebutkan belakangan. Sesosok tubuh yang dikuasai oleh otak; oleh sebuah intelegensia yang terkontrol sepenuhnya. Otak itu hanya memiliki satu pikiran dan satu tujuan – menghancurkan seseorang. Supaya tujuannya tercapai, rencana itu dirancang dengan sangat cermat di atas kertas. Semua kemungkinan diperhitungkan. Semua harus benar-benar aman dan sempurna. Rencana itu seperti halnya dengan semua rencana yang bagus, sama sekali tidak kaku….hal: 27)"
4. Sudut pandang pelaku serba tahu :
Dalam buku tersebut disebutkan bahwa pengarang menuliskan bahwa ia menjadi tokoh yang serba tahu dalam sebuah kejadian walau sang pengarang hanyalah tokoh fiktif
contoh :"ada beberapa tindakan alternatif tertentu dalam hal tertentu. Lagi pula, oleh karena otak yang merancangnya adalah otak pandai, otak itu menyadari bahwa perlu diadakan persiapan-persiapan yang cerdik untuk hal-hal yang tak dapat diramalkan sebelumnya. Akan tetapi garis-garis pokoknya jelas dan sudah diuji dengan cermat. Waktunya, tempatnya, metodenya dan korbannya. (hal: 29)"
Raka Andhito Bryanpratama
BalasHapusXII IPA 3 / 38
1. Kesimpulan dari penokohan dan sudut pandang terhadap pelaku :
Penokohan : Penggambaran watak atau sifat pelaku cerita dalam sebuah novel yang terlihat secara fisik maupun batin.
Pada umumnya, pengarang suatu novel menunjukkan watak pelaku ceritanya melalui:
(a) peristiwa / kejadian yang dilakukan oleh pelaku cerita
(b) hal-hal yang dikatakan pelaku cerita dalam jalan ceritanya
(c) sikap pelaku dalam menghadapi persoalan yang ada
(d) penilaian pelaku cerita yang lain terhadap dirinya.
Berdasarkan sudut pandang / point of view dan tinjauan tokoh, maka tokoh dalam novel sebagai karya fiksi seorang tokoh dapat saja dikatagorikan kedalam beberapa jenis penamaan sekaligus. misalnya sebagai tokoh utama protagonis ( tokoh utama yang bermuatan positif / bersikap baik ), tokoh yang berkembang secara tipikal
a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi dan sentral atau pokok bahasan dalam cerita.
dan Tokoh tambahan sebagai pelengkap yang jarang dalam pemunculannya karena kurang berpengaruh dalam alur atau plot dan biasanya tokoh tambahan ini disebut juga dengan cameo.
b. Tokoh Protagonis dan Antagonis
Tokoh protagonis yang berwatak baik dan menyampaikan nilai positif.
Tokoh antagonis yang berwatak buruk dan menyampaikan nilai negatif.
c.Tokoh Sedernaha dan Tokoh Bulat
Tokoh Sederhana:
- memiliki satu kualitas pribadi ( watak atau sifat yang baik atau buruk saja )
Tokoh Bulat:
Tokoh yang selalu memiliki perubahan sifat dan tingkah laku pada setiap konfliknya yang terjadi. tokoh ini selalu memiliki perkembangan dari waktu ke waktu dan tidak statis.
d. Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang
Tokoh statis adalah tokoh yang secara esensial tidak mengalami perubahan baik perwatakan maupun akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi
tokoh berkembang adalah kebalikan dari tokoh statis, maksudnya selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks dalam suatu cerita
Sudut pandang : Sudut pandang (point of view): Cara khas pengarang dalam menyajikan suatu cerita atau kisahnya.
Cara bercerita seorang pengarang novel satu dengan yang lainnya berbeda-beda, diantaranya:
(a) sudut pandang orang pertama,
(b) sudut pandang orang ketiga,
(c) sudut pandang pengarang sebagai pencerita atau obyektif point of view,
(d) sudut pandang serba tahu atau omniscient point of view,
(e) amanat
2. Judul: Sang Pemimpi
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: PT Bentang Pustaka
A. Penokohan
Ikal: baik hati, optimistis, pantang menyerah, penyuka
Arai: pintar, penuh inspirasi/ide baru, gigih, rajin,pantang menyerah
Jimbron: polos, gagap bicara, baik, sangat antusias pada kuda
Pak Balia : baik, bijaksana, pintar
Pak Mustar : galak, pemarah, berjiwa keras
Ibu Ikal: baik, penuh kasih sayang
Ayah Ikal : pendiam, sabar, penuh kasih sayang, bijaksana
B. Sudut pandang
Sudut pandang novel ini yaitu “orang pertama” (akuan). Dimana penulis memposisikan dirinya sebagai tokoh Ikal dalam cerita. Sudut pandang pertama menggunakan kata 'aku' oleh sang pengarang dalam kalimat tidak langsung maupun kalimat langsung. Sehingga dapat membangun novel tersebut secara keseluruhan antara unsur satu dengan unsur yang lainnya saling berkaitan dan mendukung satu kesatuan yang menjadikan makna terasa begitu total. Dan dalam Andrea yang memandang masa lalu dengan kacamata terkini dapat membantu pembaca untuk menjembatani sang masa lalu tersebut dengan cara pandang, rasa humor, tren, dan idiom yang berlaku saat ini.
yonar dyah savitri
BalasHapusXII IPA 3 / 34
1 . Bagaimanakah simpulan anda tentang penokohan dan sudut pandang pelaku yang diperbuat para pengarang dalam karya novelnya, setelah anda membaca teori tentang pengkajian Penokohan dan Sudut Pandang (point of view) itu ?
Penokohan atau perwatakan adalah pelukisan tokoh cerita, baik keadaan lahir maupun batinnya termasuk keyakinannya, pandangan hidupnya, adat-istiadat, dan sebagainya. Yang diangkat pengarang dalam karyanya adalah manusia dan kehidupannya. Oleh karena itu, penokohan merupakan unsur cerita yang sangat penting. Melalui penokohan, cerita menjadi lebih nyata dalam angan pembaca. Ada tiga cara yang digunakan pengarang untuk melukiskan watak tokoh cerita, yaitu dengan cara langsung, tidak langsung, dan kontekstual. Pada pelukisan secara langsung, pengarang langsung melukiskan keadaan dan sifat si tokoh, misalnya cerewet, nakal, jelek,
baik, atau berkulit hitam. Sebaliknya, pada pelukisan watak secara tidak langsung, pengarang secara tersamar memberitahukan keadaan tokoh cerita. Watak tokoh dapat disimpulkan dari pikiran, cakapan, dan tingkah laku tokoh, bahkan dari penampilannya. Watak tokoh juga dapat disimpulkan melalui tokoh lain yang menceritakan secara tidak langsung. Pada Pelukisan kontekstual, watak tokoh dapat disimpulkan dari bahasa yang digunakan pengarang untuk mengacu kepada tokoh.
2. Bacalah sebuah novel Indonesia dan bagaimanakah menurutmu tentang;
a. Penokohannya ? ( Uraiakan sesuai teori yang disampaikan)
Judul : Jingga dan Senja
Pengarang : Esti Kinasih
Tokoh utama : Matahari Jingga dan Matahari Senja
Watak : - Matahari Jingga(cewek) : Bawel, tidak gampang menyerah, peka.
- Matahari Senja (cowok) : Bengal, keras kepala, susah diatur, solid.
Dalam novel Jingga dan Senja karya Esti Kinasih ada dua tokoh utama (Ari dan Tari) yang diceritakan dari awal hingga akhir novel . Esti Kinasih menggambarkan tentang watak Ari dan Tari, kebiasaan Ari dan Tari, latar belakang Ari dan Tari serta segala hal tentang Ari dan Tari yang digambarkan lebih mendetail karena mereka adalah tokoh utama .
Lanjutan
BalasHapusyonar dyah savitri
XII IPA 3 / 34
b. Sudut Pandang ( point of view) yang digunakan pengarang terhadap novel anda tersebut?
Esti Kinasih menggunakan sudut pandang orang ketiga sebagai pelaku utama karena Esti menceritakan kisah Ari dan Tari . Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog dan perbuatan para pelakunya.
c. Menurut anda tokoh Tuyet dalam buku novel karya Taufik Ismail tersebut tergolong tokoh statis ( statis character) atau tokoh berkembang ( developing character )? Berikanlah alasannya !
Menurut saya Tuyet adalah tokoh berkembang . Karena selalu mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. Watak Tuyet yang semula ramah menjadi seseorang yang memaksakan kehendak sehingga timbulah konflik yang tetapi dapat diselesaikan dengan baik-baik setelah Tuyet sadar akan perbuatan tercelanya dan meminta maaf.
Raka Andhito Bryanpratama
BalasHapusXII IPA 3 / 38
lanjutan..
C. Tokoh Tuyet merupakan tokoh berkembang, karena tokoh Tuyet mengalami perubahan baik dalam gambaran watak maupun tindakan yang membangun konfliks. Hal ini dapat dilihat dari perubahan sikap Tuyet kepada Alimin. Yang awalnya Tuyet misterius, polos, dan natural akan menjual keperawanannya kepada Alimin, demi sebuah bantuan yang ia harap akan ia dapatkan dari Alimin. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya.
Nasib Tokoh Tuyet adalah kejadian yang sudah sering terjadi di masyarakat karena hanya demi sejumlah uang yang tidak bisa dibayarkan untuk menebus keluarga yang ditawan maka seorang gadis harus rela menyerahkan kesuciannya. Pada jaman itu seorang yang berkuasa dapat melakukan hal yang semena-mena terhadap para perempuan hanya untuk melampiaskan kepuasan pribadi mereka.
Mohon maaf pak, saya buat menjadi 2 bagian. Terima kasih.
Ophelia Audiary K.
BalasHapusXII IPA3/26
1. Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Yang dimaksud dengan penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku cerita dalam novel baik mengenai keadaan lahir maupun keadaan batin pelaku cerita tersebut.
Penokohan dibedakan menjadi,
a. Dilihat dari segi peranan: tokoh utama dan tokoh tambahan
b. dari fungsi penampilan tokoh: tokoh protagonis dan antagonis
c. Berdasarkan perwatakan: tokoh sederhana dan tokoh bulat
d. Berdasar tingkat berkembang atau tidaknya tokoh dalam novel: tokoh statis dan berkembang.
Sudut pandang adalah sebuah cara bercerita seorang pengarang novel yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a. Sudut pandang orang pertama
b. Sudut pandang orang ketiga
c. Sudut pandang pengarang sebagai pencerita
d. Sudut pandang serba tahu
2. Novel Indonesia
Judul : 5 cm
Pengarang : Donny Dhirgantoro
A. Penokohan
Ada 5 orang yang menjalin persahabatan selama 7 tahun. Mereka adalah Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Mereka berlima duduk sebagai tokoh utama karena tampilan mereka selalu mendominasi cerita dan sangat menentukan perkembangan alur cerita secara keseluruhan. Mereka berlima juga merupakan tokoh protagonis karena tidak satupun di antara mereka yang sifatnya menimbulkan konflik.
Untuk mengetahui watak pelaku :
a) apa yang dilakukan pelaku
Mereka sepakat, untuk entah keberapa kalinya pergi ke rumah Arial (watak : suka kebersamaan
b) apa yang dikatakan pelaku
“Tunggu dulu deh.. Kayaknya kita udah pernah sharing kayak gini.” (watak : saling berbagi dan terbuka)
c) Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan
“Kita udah bosen kali ya, ke mana-mana berlima mulu.. Mungkin sebaiknya kita gak usah ketemu dulu,” (watak : bijaksana)
d) Bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya
Bukan sekali ini aja mereka bertemu, sudah hampir 3 tahun mama Arial terbiasa dengan gerombolan ‘power rangers' itu yang penuh keajaiban. (watak : baik dan menyenangkan)
lanjutan >>
BalasHapusOphelia Audiary K.
XII IPA3/26
B. Sudut Pandang
Sudut pandang dalam novel 5 cm menggunakan sudut pandang serba tahu karena pengarang tidak ikut terlibat di dalam cerita, namun mengetahui segala sesuatu yang dialami para tokoh
C. Tuyet
Tuyet merupakn tokoh berkembang karena Tuyet mengalami perubahan baik watak maupun tindakan yang membangun konflik. Hal ini dapat dilihat dapat dilihat dari perubahan sikap Tuyet.
Tuyet awalnya adalah seorang gadis yang baik dan polos. Suatu hari ia mengajak Alimin untuk melakukan perbuatan yang tidak pantas. Ia melakukan hal ini karena keadaan ayahnya yang sedang ditawan. Jika ia tidak dapat memberikan sejumlah uang untuk membebaskan ayahnya, maka ia harus menyarahkan kesuciannya kepada komandan yang menawan ayahnya. Tuyet tidak sudi menyerahkan kesuciannya kepada komandan. Oleh karena itu, ia ingin menyerahkannya kepada Alimin yang selama ini baik terhadapnya.
Alimin bersedia membantunya untuk mengumpulkan uang. Dan saat uang tersebut telah terkumpul, ternyata ayah Tuyet sudah bebas dan Tuyet telah menyerahkan kesuciannya kepada komandan.
--terimakasih pak, maaf jika ada salah kata--
Miralda Yessa Bella
BalasHapus12 ipa 4/21
tambahan dari analisis saya yang sebelumnya
2b.
sudut pandang:
Novel:Muenuju Titik Nol
Karya:Agatha Cristie
1.Sudut pandang orang pertama:
Pengarang menuliskan kata "aku" seolah sang penulis menjadi tokoh utama dalam buku tersebut
Contoh : “Karena memang begitu! Aku mendengarmu di hotel berkata bahwa kau akan pergi ke Estoril, jadi aku mulai menyusun rencanaku – itulah sebabnya orang pertama yang kujumpai waktu tiba disana adalah Kay.”
2.Sudut pandang orang ketiga : Pengarang menuliskan kata-kata "dia" yang berarti menunjukkan orang ketiga menceritakan orang lain.
contoh: "Lalu, dia tertawa, kertas-kertas itu disobek-sobek menjadi potongan-potongan kecil kemudian potongan-potongan itu dibawa dan dilempar ke dalam perapian yang sedang menyala. Tidak ada kecerobohan. Setiap potongan kertas dimakan api dan musnah. Kini, rencana hanya berada di dalam otak penciptanya. (hal: 31)
3.Sudut pandang pengarang menjadi pencerita :
sang pengarang hanya melukiskan sebuah cerita tanpa memberi sebuah tafsiran atau petunjuk sehingga pembaca harus menafsirkan bacaan itu sendiri
Contoh:"Sosok tubuh yang sedang duduk dan menulis itu kini berada dalam keadaan yang disebutkan belakangan. Sesosok tubuh yang dikuasai oleh otak; oleh sebuah intelegensia yang terkontrol sepenuhnya. Otak itu hanya memiliki satu pikiran dan satu tujuan – menghancurkan seseorang. Supaya tujuannya tercapai, rencana itu dirancang dengan sangat cermat di atas kertas. Semua kemungkinan diperhitungkan. Semua harus benar-benar aman dan sempurna. Rencana itu seperti halnya dengan semua rencana yang bagus, sama sekali tidak kaku….hal: 27)"
4. Sudut pandang pelaku serba tahu :
Dalam buku tersebut disebutkan bahwa pengarang menuliskan bahwa ia menjadi tokoh yang serba tahu dalam sebuah kejadian walau sang pengarang hanyalah tokoh fiktif
contoh :"ada beberapa tindakan alternatif tertentu dalam hal tertentu. Lagi pula, oleh karena otak yang merancangnya adalah otak pandai, otak itu menyadari bahwa perlu diadakan persiapan-persiapan yang cerdik untuk hal-hal yang tak dapat diramalkan sebelumnya. Akan tetapi garis-garis pokoknya jelas dan sudah diuji dengan cermat. Waktunya, tempatnya, metodenya dan korbannya. (hal: 29)"
2c.Menurut saya penokohan dalam novel "tuyet" adalah tokoh berkembang kenapa?
karena tanpa disadari seorang gadis cantik yang bersahaja seperti Tuyet mampu menyerahkan kegadisannya pada jaman dahulu di vietnam dan mengingat bahwa pada jaman seperti itu kegadisan 'mampu' diperjual belikan sehingga tuyet terpaksa mengikuti kemauan komandan demi membebaskan ayahnya dari penjar, meskipun Tuyet tidak rela kegadisannya dijual begitu saja dan memaksa Alimin untuk melakukan hal tidak senonoh itu.
sekian.
Terima kasih
Miralda Yessa Bella
BalasHapus12 ipa 4/21
tambahan dari analisis saya yang sebelumnya
2b.
sudut pandang:
Novel:Muenuju Titik Nol
Karya:Agatha Cristie
1.Sudut pandang orang pertama:
Pengarang menuliskan kata "aku" seolah sang penulis menjadi tokoh utama dalam buku tersebut
Contoh : “Karena memang begitu! Aku mendengarmu di hotel berkata bahwa kau akan pergi ke Estoril, jadi aku mulai menyusun rencanaku – itulah sebabnya orang pertama yang kujumpai waktu tiba disana adalah Kay.”
2.Sudut pandang orang ketiga : Pengarang menuliskan kata-kata "dia" yang berarti menunjukkan orang ketiga menceritakan orang lain.
contoh: "Lalu, dia tertawa, kertas-kertas itu disobek-sobek menjadi potongan-potongan kecil kemudian potongan-potongan itu dibawa dan dilempar ke dalam perapian yang sedang menyala. Tidak ada kecerobohan. Setiap potongan kertas dimakan api dan musnah. Kini, rencana hanya berada di dalam otak penciptanya. (hal: 31)
3.Sudut pandang pengarang menjadi pencerita :
sang pengarang hanya melukiskan sebuah cerita tanpa memberi sebuah tafsiran atau petunjuk sehingga pembaca harus menafsirkan bacaan itu sendiri
Contoh:"Sosok tubuh yang sedang duduk dan menulis itu kini berada dalam keadaan yang disebutkan belakangan. Sesosok tubuh yang dikuasai oleh otak; oleh sebuah intelegensia yang terkontrol sepenuhnya. Otak itu hanya memiliki satu pikiran dan satu tujuan – menghancurkan seseorang. Supaya tujuannya tercapai, rencana itu dirancang dengan sangat cermat di atas kertas. Semua kemungkinan diperhitungkan. Semua harus benar-benar aman dan sempurna. Rencana itu seperti halnya dengan semua rencana yang bagus, sama sekali tidak kaku….hal: 27)"
4. Sudut pandang pelaku serba tahu :
Dalam buku tersebut disebutkan bahwa pengarang menuliskan bahwa ia menjadi tokoh yang serba tahu dalam sebuah kejadian walau sang pengarang hanyalah tokoh fiktif
contoh :"ada beberapa tindakan alternatif tertentu dalam hal tertentu. Lagi pula, oleh karena otak yang merancangnya adalah otak pandai, otak itu menyadari bahwa perlu diadakan persiapan-persiapan yang cerdik untuk hal-hal yang tak dapat diramalkan sebelumnya. Akan tetapi garis-garis pokoknya jelas dan sudah diuji dengan cermat. Waktunya, tempatnya, metodenya dan korbannya. (hal: 29)"
2c.Menurut saya penokohan dalam novel "tuyet" adalah tokoh berkembang kenapa?
karena tanpa disadari seorang gadis cantik yang bersahaja seperti Tuyet mampu menyerahkan kegadisannya pada jaman dahulu di vietnam dan mengingat bahwa pada jaman seperti itu kegadisan 'mampu' diperjual belikan sehingga tuyet terpaksa mengikuti kemauan komandan demi membebaskan ayahnya dari penjar, meskipun Tuyet tidak rela kegadisannya dijual begitu saja dan memaksa Alimin untuk melakukan hal tidak senonoh itu.
sekian.
Terima kasih
lanjutan analisis sudut pandang:
BalasHapusSudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. Berikut ini beberapa sudut pandang yang dapat digunakan pengarang dalam bercerita.
a. Sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita.
b. Sudut pandang orang ketiga, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.
c. Sudut pandang pengamat serba tahu, Dalam hal ini pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh.
d. Sudut pandang campuran, (sudut pandang orang pertama dan pengamat serba tahu). Pengarang mula-mula menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu dan bagian akhir kembali ke orang pertama.
lusi sri julianti p3 / 19
BalasHapusSudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. Berikut ini beberapa sudut pandang yang dapat digunakan pengarang dalam bercerita.
a. Sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita.
b. Sudut pandang orang ketiga, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.
c. Sudut pandang pengamat serba tahu, Dalam hal ini pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh.
d. Sudut pandang campuran, (sudut pandang orang pertama dan pengamat serba tahu). Pengarang mula-mula menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu dan bagian akhir kembali ke orang pertama.
MAAF PAK TADI KESALAHAN
lusi sri julianti p3 /19
BalasHapuslanjutan
novel laskar pelangi
LASKAR PELANGI
Tokoh-tokoh cerita di dalam novel laskar pelangi.
Ikal
Lintang
Sahara
Mahar
A Kiong
Syahdan
Kucai
Borek aka Samson
Trapani
Harun
Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.
lusi sri julianti p3 /19
BalasHapussudut pandang : Pusat pengisahan ialah dari mana suatu cerita dikisahkan oleh pencerita. Pencerita di sini adalah privbadi yang diciptakan pengarang untuk menyampaikan cerita. Paling tidak ada dua pusat pengisahan yaitu pencerita sebagai orang pertama dan pencerita sebagai orang ketiga. Sebagai orang pertama, pencerita duduk dan terlibat dalam cerita tersebut, biasanya sebagai aku dalam tokoh cerita. Sebagai orang ketiga, pencerita tidak terlibat dalam cerita tersebut tetapi ia duduk sebagai seorang pengamat atau dalang yang serba tahu.
Achmad Agoeh Biantoro
BalasHapusXII IPA 4 /01
Pengembangan Reanalisis nomor 2B, dari novel Ketika Cinta Bertasbih.
-sudut pandang orang ketiga
cara bercerita dimana pengarang menceritakan satu karakter fisik melalui tokoh lain. Tetapi, tokoh lain itu tahu apa yang dirasakan dan yang dipikirkan oleh karakter tersebut. Dan biasanya menggunakan kata "dia atau -nya". dan karena menggunakan kata ganti nama orang.dan pengarang tidak terlibat dalam cerita. Sifatnya seperti menjadi pembaca saja. Meskipun disini novel Ketika Cinta Bertasbih memiliki sudut pandang orang ketiga, namun pada setiap bab nya terdapat penggunaan kata "aku".yang disini "aku" untuk menerangkan tokoh yang sedang diceritakan oleh pengarang. Bukan pengarang sendiri yang dimaksud.
Amanat yang ada dalam novel ini adalah bagaimana kita memaknai hidup itu dan bagaimana kita menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya. Dan juga kita diajarkan untuk jangan pernah putus asa dalam menggapai angan kita.
terima kasih...
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
BalasHapusM. Choirul Usroh
XII IPA4 / 24
Perbaikan pada nomor 2 :
2. Judul novel : Ketika Cinta Bertasbih
Pengarang : Habiburrahman ElShirazy
Tokoh : Azzam
A. Penokohan : azzam identik dengan jiwa enterpreneur. Dia menjadi kepala keluarga dengan jualan bakso dan tempe di sana yang tentu saja digunakan untuk menghidupi dirinya di Khairo dan adik serta ibunya di Solo. Dia pun membiayai sekolah adik-adiknya. Azzam, seorang mahasiswa Indonesia yang datang jauh-jauh dari pelosok desa di pulau jawa untuk melanjutkan studinya di Mesir. Azzam, demikian nama panggilan pemuda itu, adalah seorang pekerja keras.
B. Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah orang ketiga dimana pengarang menggunakan istilah “dia” yang pengarang memilih salah satu seoarang tokohnya untuk ceritakan orang lain dengan kata dia pada tokoh Azzam. karena menggunakan kata ganti nama orang.dan pengarang tidak terlibat dalam cerita. Sifatnya seperti menjadi pembaca saja. Meskipun disini novel Ketika Cinta Bertasbih memiliki sudut pandang orang ketiga, namun pada setiap bab nya terdapat penggunaan kata "aku".yang disini "aku" untuk menerangkan tokoh yang sedang diceritakan oleh pengarang. Bukan pengarang sendiri yang dimaksud.
Contoh pada penggalan cerita yaitu :
Elliana ini menelpon Azzam dan ingin memberi ciuman kepada si Azzam karena telah membantunya menjadi koki di acara ayahnya. Tapi azzam tantu aja menolaknya dan langsung menutup telponnya. Dia berbuat begitu karena 2 hal, yang pertama karena dia males melanjutkan pembicaraan yang udah mulai ngawur dan yang kedua karna dia capek coz dia baru aja pulang dari kerjaannya. Kemudian si Elliana ini merasa tersinggung olehnya, namun keesokkannya Azzam menjelaskan sebaik-baiknya. Eliana pun menyadari akan kesalahannya selama ini.
C. Tokoh Tuyet merupakan jenis tokoh berkembang karena dalam novel tersebut Tuyet dari seorang gadis yang baik berubah menjadi gadis yang rela memberikan keperawanannya pada Alimin lelaki yang dianggapnya baik demi ekonominya, Tuyet berani melakukan itu karena ia menganggap Alimin seorang lelaki yang baik. Setelah mengerti masalah yang dihadapi Tuyet, Alimin menjadi kasihan dan membantunya. Tuyet dari mula ceritanya memiliki watak baik lalu berubah dikarenakan ekonomi yang melanda hidupnya tetapi akhirnya Alimin mau membantunya.
Yang cerita tersebut membuat berubah sifat dan watak.
"Sejak saat itu, Tuyet seringkali berkunjung ke rumah Alimin untuk menanyakan hal yang sama. Hubungan Alimin dengan Tuyet juga semakin akrab. Hingga suatu saat, ketika berkunjung ke rumah Alimin, Tuyet tiba-tiba masuk ke kamar Alimin dan mengajak Alimin melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Betapa terkejut Alimin mengetahui hal ini. Tuyet yang dihadapinya bukan seperti Tuyet yang selama ini dikenalnya. Karena emosinya, ditamparnya Tuyet yang ingin memaksakan kehendak. Tamparan Alimin ternyata telah menyadarkan Tuyet akan keadaannya. Ia menangis dan memohon maaf kepada Alimin."
Terima Kasih. . .
Andik fendi putra/XI IPS 1/02
BalasHapusJudul Buku: Layar Terkembang
Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
Penerbit: Balai Pustaka
Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
Tebal: 176 halaman
Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
Kertas Isi: HVS 70 gram
Buku Layar Terkembang merupakan sebuah cerita bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya menceritakan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, bercita-cita mandiri serta agar disamakan derajat serta agar disamakan derajatnya dengan kaum pria. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur. Juga termasuk masalah agama.
Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur. Namun, karena pemuda itu bukanlah pemuda idamannya, ia menolaknya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku, sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya untuk memiliki seorang kekasih.
Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
Jalan cerita dari buku sastra ini sangatlah memiliki daya tarik untuk dapat diminati oleh pembaca,terutama diperuntukkkan kalangn siswa siswi sekolah lanjutan tingkat menengah pertama dan atas
Akan tetapi kalimat-kalimat dalam buku sastra ini memerlukan pemahaman yang mendalam bagi pembaca pada saat membaca buku ini.
Rizda fara leila/XI IPS 1/32
BalasHapusJudul Buku: Layar Terkembang
Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
Penerbit: Balai Pustaka
Cetakan: 37(2005) - Cetakan Pertama 1937, Terbaru 2009
Tebal: 176 halaman
Kertas Cover: Soft Cover, Art Carton 180 gram
Kertas Isi: HVS 70 gram
Buku Layar Terkembang merupakan sebuah cerita bernuansa roman karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ceritanya menceritakan perjuangan wanita Indonesia beserta cita-citanya. Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, bercita-cita mandiri serta agar disamakan derajat serta agar disamakan derajatnya dengan kaum pria. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur. Juga termasuk masalah agama.
Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan julukan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjalin sebuah hubungan(berpacaran).
Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi pekerti luhur. Namun, karena pemuda itu bukanlah pemuda idamannya, ia menolaknya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku, sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya untuk memiliki seorang kekasih.
Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria mengidap Penyakit parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafas terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
Jalan cerita dari buku sastra ini sangatlah memiliki daya tarik untuk dapat diminati oleh pembaca,terutama diperuntukkkan kalangan siswa siswi sekolah lanjutan tingkat menengah pertama dan atas
Akan tetapi kalimat-kalimat dalam buku sastra ini memerlukan pemahaman yang mendalam bagi pembaca pada saat membaca buku ini, agar pembaca dapat mengerti.