Powered By Blogger

Minggu, 24 April 2011

MEMAHAMI KARANGAN

Karangan adalah  hasil  karya  tulis seseorang, Mengenali  karangan berdasarkan isi atau tujuan 
karangan,  dibedakan  menjadi  beberapa  penggolongan, antara lain (1) karangan  ilmiah, yaitu
karangan yang isinya  berhubungan  dengan  keilmiahan, (2) karangan  sastra, adalah  karangan
yang  isinya  berhubungan  dengan  kesastraan dan  (3) karangan  pengetahuan (esai) adalah ka
rangan yang isi atau tujuannya untuk menyampaikan hal yang berhubungan dengan pengetahuan
umum. Pada bab ini akan dibahas secara khusus tentang karangan ilmiah, khususnya bagaimana
kah menulis karangan ilmiah yang tepat? Karangan  ilmiah adalah karangan yang berisikan tentang
berbagai informasi ilmiah. Informasi tersebut berdasarkan sebuah hasil penelitian (pengamatan).
Contoh karangan ilmiah tersebut adalah makalah, laporan penelitian, sekripsi, tesis, desertasi .
Pada bab ini akan dihas secara khusus bagaimanakah cara-cara menulis karangan ilmiah jenis
makalah yang tepat sehingga melahirkan makalah yang benar. Karangan ilmiah jenis makalah 
memiliki karakteristik yang berbeda debfab karangan ilmiah yang lain. Karakteristik yang dimaksud
adalah:
1. Merupakan hasil kajian literatur atau laporan pengamatan dan penelitian.
2. Menampilkan sejauh mana pemahaman penulis terhadap permasalahan yang dibahas.
3. Menampilkan kemampuan meramu berbagai sumber informasi ke dalam karya tulis yang utuh.
    Sebuah makalah memiliki hal pokok yang harus ada, yaitu
   a. Judul
   b. Pendahukuan
   c. Permasalahan
   d. Simpulan dan Saran
   e. Penutup
   f. Daftar Pustaka
Enam hal pokok di atas adalah karakteristik yang tidak dapat dikurangi lagi dan sekaligus merupakan
susunan kronologis dalam menentukan langkah-langkah penyusunannya.
 

520 komentar:

  1. nama : Satrio Herlambang Adi Pangestu
    kelas: PCP '10 / 16

    Afraj,Muhammad bin Ali. 2002. What Must Be Know About Islam. Riyadh, KSA :Daarussalam Global Leader in Islamic books.
    Ahmad,Imtiyas. 2003. Reminders for People of Understanding. Madina, KSA : Al-RasyeedPrinters.
    Ambary,Hasan Muarif (ed). 1999. Ensiklopedia Islam. Jakarta: Ichtiar Baru van hoeve.
    McCloskey, Joanne C., Bullechek, Gloria M. (1996). Nursing Interventions Classification (NIC). St. Loui: Mosby.
    NANDA. (2005). Nursing Diagnoses: Definitions & Classification 2005-2006. Philadelphia: NANDA International.
    Stuart, Gail Wiscarz & Sundeen, Sandra J. (1995). Prinsiples & Practice of Psychiatric Nursing. St Louis: Mosby Year Book.
    Winarsunu, Tulus. 2007. Statistika Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
    Malang : Universitas Muhammadiyah Malang Press.

    Zaini, Hisyam dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : CTSD – UIN Yogyakarta.

    Negoro, ST. & B.Harahap. 1998. Ensiklopedia Matematika. Jakarta : Ghalia
    Indonesia.

    Sunartombs. 2009. Metode Pembelajaran Aktif. Artikel dari http://sunartombs.
    wordpress.com/2009/07/30/model-pembelajaran-aktif/. Diakses tanggal
    22 Februari 2010. Jam 20.00 WIB.

    BalasHapus
  2. Nama : Anisa Dyan Pratiwi
    Kelas/no absen: PCPT 2010/2

    Contoh-contoh daftar pustaka:
    1. Suteja B.R, Sarapung J.A, dan Handaya W.B.T. 2008. Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
    2. Arikunto S. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
    3. Hollands Roy. 1983. Kamus Matematika Departement of Mathematics Dundee Colloge of Education. Jakarta: Erlangga
    4. Wijaya C, Rusyan T. 1992. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
    5. Hasibuan, Rusli. “Menanam Jengkol di Bukit Kapur.” http://www.duniatani.or.id/riset/rusli/palawija_jengkol.html (diakses tanggal 12 Juni 2003)
    6. Johnson-Eilola, Jordan. “Little Machine: rearticulating Hypertext Users.” FTP deadalis.com/pug cccc95/Johnson-eilola (diakses tanggal 10 Februari 1996)
    7. Utorodewo, Felicia N. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Jakarta: Universitas Indonesia, 2007.
    8. Allinger, Norman L., et. al. 1976. Organic Chemistry. New York: Worth Publisher.
    9. Smith, Roland. 1992. Conquering Chemistry. New Jersey: McGraw Hill Company.
    10. Rendra W.S. 1985. Tentang Bermain Drama. Jakarta: Pustaka Jaya.

    BalasHapus
  3. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16
    makalah manajemen

    Pendahuluan

    Makalah Manajemen Pendidikan merupakan makalah yang membahas ruanglingkup dari pendidikan, Orientasi studi manajemen pendidikan masih cenderung melihat sesuatu yang tampak di mata (tangible), kurang memperhatikan sesuatu yang tidak kelihatan (intangible) seperti nilai, tradisi dan norma yang menjadi budaya organisasi, dan ada di dalam sebuah organisasi.


    Latar Belakang Makalah Pendidikan

    Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dipandang sebagai suatu sistem “dimana komponen-komponen system itu saling ketergantungan sehingga berhubungan dan saling menentukan keberhasilan suatu sistem, kegagalan suatu sekolah diakibatkan oleh gangguan sub sistem itu. Kepala sekolah yang menjalankan kepemimpinannya harus mampu mengatasi kegagalan/hambatan sub sistem agar tercapai kesempurnaan sistem itu.

    Hal ini didukung oleh pakar pendidikan Prof. Dr. Oteng Sutisna, M,Sc. Guru besar FKIP dalam bukunya “Berpikir System” terbitan 1984, hal. 76. Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara-negara maju sangat cepat, sangat cepat pula merupabah pola pikir masyarakat, hal ini mengakibatkan program pendidikan dan pengajaran lebih ketinggalan bila dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat, hal ini merupakan tantangan bagi penyelenggaraan pendidikan agar tidak statis dalam menambah wawasan dari berpikir dinamis untuk menghasilkan tamatan yang berkualitas.

    Pengaruh kepemimpinan bisa diartikan, dampak akibat kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh seorang pimpinan dalam hal ini Kepala sekolah. Bila dalam menentukan keputusan dan kebijaksanaan salah maka akan terjadi dampak-dampak negatif yang berakibat kegagalan dalam mencapai tujuan. Bisanya muncul
    • Konflik antar personil
    • Semangat kerja menurun
    • Disiplin kerja rendah
    • Tidak merasa memiliki dan merasa tanggung jawab bersama
    • Tidak muncul keteladanan
    • Fungsi-fungsi manajemen tidak diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari.
    • Iklim kerja tidak menyenangkan
    • Persoalan dan permasalahan tertutup

    BalasHapus
  4. Nama : Moh. Mirza F.
    Kelas / Absen : PCPT '10 / 10

    Contoh daftar pustaka :

    1. Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
    2. Balanchard Karen, Root Christine. 2003. Ready to Write. New York: Pearson Education.
    3 Badan Standar Pendidikan Nasional. 2006. Standar Isi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
    4. Rahman, Afif. “Proposal Buku Sekolah Murah Meriah.” afif-r23@dodols.com (diakses tanggal 22 September 2009)
    5. Al‐Sayutiy, Jalal al‐Din ibn ‘Abd al‐Rahman ibn Abi Bakr, dan Jalal al‐Din
    Muhammad ibn Ahmad al‐Mahalliy. Tafsir al‐Qur’an al‐‘Azim. Juz I.
    Beirut: Dar al‐Fikr, 1401 H/1981 M.
    6. Sanusi, Bachrawi. “Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi.” Panji
    Masyarakat, No. 808, 1‐10 Nopember 1994, h. 30‐1 dan 45.
    7. Al‐Zuhayliy, Wahbah. Al‐Qur’an al‐Karim, Bunyatuh al‐Tasyri’iyyah wa Khasa’isuh
    al‐Hadariyyah. Diterjemahkan oleh Mohammad Lukman Hakiem dan
    Muhammad Fuad Hariri dengan judul Al‐Qur’an: Paradigma Hukum dan
    Peradaban. Surabaya: Risalah Gusti, 1996.
    8. Noer, Deliar. Gerakan Modern Islam di Indonesia, 1900‐1942. Cet. II; Jakarta: LP3ES,
    1982.
    ______, Pemikiran Politik di Negeri Barat. Jakarta: Rajawali, 1982.
    9. Al‐Sayutiy, Jalal al‐Din. Lubab al‐Nuqul fi Asbab al‐Nuzul. Dalam al‐Sayutiy, Jalal al‐
    Din ibn Abd Rahman ibn Abu Bakr, dan Jalal al‐Din Muhammad ibn
    Ahmad al‐Mahalliy. Tafsir al‐Qur’an al‐‘Azim. Juz I. Beirut: Dar al‐Fikr,
    1401 H.
    10. Edgel, Beatrice. “Conception.” Dalam James Hastings (ed.) Encyclopedia of Religion
    and Ethics. Jilid 3. New York: Charles Schribner’s Son, 1979, h. 796‐797.

    BalasHapus
  5. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16

    lanjutan 1

    2. Rumusan Masalah

    Manajemen sekolah merupakan faktor yang terpenting dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan (out put), oleh karena itu dalam menjalankan kepemimpinan, harus berpikir “sistem” artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah komponen-komponen terkait seperti: guru-guru, staff TU, Orang tua siswa/Masyarakat, Pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.

    Tantangan lembaga pendidikan (sekolah) adalah mengejar ketinggalan artinya kompetisi dalam meraih prestasi terlebih dalam menghadapi persaingan global, terutama dari Sekolah Menengah Kejuruan dimana tamatan telah memperoleh bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai tenaga professional tingkat menengah hal ini sesuai dengan tuntunan Kurikulum SMK 2004.

    Tantangan ini akan dapat teratasi bila pengaruh kepemimpinen sekolah terkonsentrasi pada pencapaian sasaran dimaksud. Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah disamping mengejar ketinggalan untuk mengatasi tantangan tersebut di atas, hal-hal lain perlu diperhatikan: Ciptakan keterbukaan dalam proses penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Ciptakan iklim kerja yang menyenangkan Berikan pengakuan dan penghargaan bagi personil yang berprestasi Tunjukan keteladanan Terapkan fungsi-fungsi manajemen dalam proses penyelenggaraan pendidikan, seperti: Perencanaan Pengorganisasian Penentuan staff atas dasar kemampuan, kesanggupan dan kemauan Berikan bimbingan dan pembinaan kearah yang menuju kepada pencapaian tujuan Adalah kontrol terhadap semua kegiatan penyimpangan sekecil apapun dapat ditemukan sehingga cepat teratasi Adakan penilaian terhadap semua program untuk mengukurkeberhasilan serta menemukan cara untuk mengatasi kegagalan.


    3. Tujuan Pembahasan Masalah
    1. Kemampuan berpikir sistem artinya memahami bahwa suatu kesatuan yang utuh didukung oleh komponen-komponen (bagian-bagian) yang satu sama lain saling ketergantungan apabila komponen-komponen itu tidak berjalan maka tidak akan terbentuk suatu kesatuan yang utuh dalam hal ini bisa diterapkan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Agar proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah merupakan suatu kesatuan yang utuh maka program akan berjalan dengan lancar dan tujuan akan tercapai.
    2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan tantangan. Kepemimpinan suatu lembaga pendidikan merupakan wawasan yang perlu dipahami agar pengaruh pimpinan sekolah diarahkan kepada peningkatan semua tenaga kependidikan (guru tata usaha) berpikir dinamismenuju pencapaian/prestasi siswa sebagai objek pendidikan.
    3. Pengaruh pimpinan dalam melaksanakan tugasnya harus berorientasi kepada terciptanya:
    • Keterbukaan
    • Iklim kerja yang menyenangkan
    • Perasaan personil diakui dan dihargai atas prestasi kerjanya
    • Saling menunjukan keteladanan
    • Disiplin kerja yang optimal
    • Penerapan manajemen sekolah yang sempurna

    BalasHapus
  6. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16
    lanjutan 2


    BAB II
    LANDASAN TEORI

    Orientasi studi manajemen pendidikan masih cenderung melihat sesuatu yang tampak di mata (tangible), kurang memperhatikan sesuatu yang tidak kelihatan (intangible) seperti nilai, tradisi dan norma yang menjadi budaya organisasi, dan ada di dalam sebuah organisasi. Beberapa tahun terakhir orangbanyak beranggapan bahwa strategi, struktur, dan sistem adaah fokus dan faktor yang menjadi pendorong kusuksesan organisasi. Namun menurut Ouchi (1983) dan Key (1999) menyatakan bahwa kesuksesan organisasi justru terletak pada budaya organisasi yang meliputi nilai, tradisi, norma, yang direkat oleh kepercayaan, keakraban dan tanggung jawab yang menentukan kesuksesan organisasi.

    Sedangkan menurut Basri (2004) menyatakan bahwa budaya organisasi dapat dijadikan sebagai kekuatan organisasi apabila budaya organisasi tersebut dikelola dengan baik. Untuk dapat mengelola budaya organisasi diperlukan pimpinan yang transformatif, memahami filosofi organisasi, mampu merumuskan visi, misi organisasi, dan menerapkannya melalui proses perencanaan organisasi. Dalam tulisan ini akan diulas secara ringkas manajemen pendidikan dilihat dari perspektif nilai dan budaya organisasi, walaupun banyak hal yang bisa dilihat dari sudut padang berbeda. Pendekatan nilai dan budaya organisasi ini cenderung lebih mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.

    Organisasi lembaga pendidikan adalah suatu organisasi yang unik dan kompleks karena lembaga pendidikan tersebut merupakan suatu lembaga penyelenggara pendidikan. Tujuannya antara lain adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyaraat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, memperkya khanazah ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Demikian komleksnya organisasi tersebut, maka dalam memberikan layanan pendidikan kepada siswa khususnya dan masyarakat pada umumnya organisasi perlu dikelola dengan baik. Oleh sebab itu lembaga pendidikan perlu menyadari adanya pergeseran dinamika internal (perkembangan dan perubahan peran) dan tuntutan eksternal yang semakin berkembang.

    BalasHapus
  7. nama:dully caka andireno
    kelas :11 ips 1/30
    Makalah marketing perusahaan
    BAB I
    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang
    Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.

    Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
    Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
    1.2. Tujuan Pembahasan Makalah.
    1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan teori pemasaran dan semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran.
    2. Untuk memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan kegiatan pemasaran dan apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan pemasaran.
    3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran atau marketing mix.

    BalasHapus
  8. nama:dully caka andireno
    kelas:11 ips 1/30

    lanjutan 1

    BAB II
    PEMBAHASAN

    2.1. Landasan Teori
    2.1.1 Pengertian Pemasaran.
    Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.
    Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.
    Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi :
    1. William J Stanton, menyatakan bahwa:
    Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
    2. Philip dan Duncan.
    Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen.
    3. American Marketing Association.
    Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

    Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :
    1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
    2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
    3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.
    2.1.2 Kegiatan Utama pemasaran
    Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang di harapkan.



    2.2 Pembahasan.
    2.2.1 Bauran Pemasaran
    Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).

    1. Product (Produk).
    Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
    Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari keempat variable marketing mix maka kita bagi menjadi 3 bagian :
    a. Pemilihan produk
    b. Pembungkus barang
    c. Merk barang

    BalasHapus
  9. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16
    lanjutan 3

    Menurut Jacques (1952) yang dikutip Hasri (2004), budaya organisasi didefinisikan sebagai berikut:“the culture of the factory is its customary and traditional way of thinking and doing of things, which shared to a greater or lesser degree by all its member, and which new members must learn, and at least partially accept, in order to be accepted into service in the firm” Sedangkan menurut Manan (1989) ada tujuh karakteristik budaya dasar yang bersifat universal yaitu:
    • Kebudayaan itu dipelajari bukan bersifat instingtif
    • Kebudayaan itu ditanamkan
    • Kebudayaan itu bersifat gagasan (idetional0, kebiasaan-kebiasaan kelompok yang dikonsepsikan atau diungkapkan sebagai norma-norma ideal atau pola perilaku
    • Kebudayaan itu sampai pada suatu tingkat meuaskan individu, memuaskan kebutuhan biologis dan kebutuhan ikutan liannya
    • Kebudayaan itu bersifat integratif. Selalu ada tekanan ke arah konsistensi dalam setiap kebudayaan
    • Kebudayaan itu dapat menyesuaikan diri.Schein (1985) memberi definisi bahwa budaya organisasi adalah pola asumsi dasar yang telah ditemukan suatu kelompok, ditentukan, dan dikembangkan melalui proses belajar untuk menghadapi persoalan penyesuaian (adaptasi) kelompok eksternal dan integrasi kelompok internal.

    Pendapat lain tentang budaya organisasi menyatakan bahwa budaya organisasi mengacu pada suatu sistem pemaknaan bersama yang dianut oleh anggota organisasi dalam bentuk nilai, tradisi, keyakinan (belief), norma, dan cara berpikir unik yang membedakan organisasi itu dari organisasi lainnya (Ouchi, 1981).Berdasarkan berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi di lembaga pendidikan adalah pemaknaan bersama seluruh anggota organisasi di suatu lembaga pendidikan yang berkaitan dengan nilai, keyakinan, tradisi dan cara berpikir unik yang dianutnya dan tampak dalam perilaku mereka, sehingga membedakan antara lembaga pendidikan dengan lembaga pendidikan lainnya.

    Terbentunya sikap saling percaya bahwa kepercayaan yang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan akan memberikan daya rekat (social glue), tetapi ada beberapa karyawan yang tidak bisa mengemban amanah kepercayaan tersebut. Beberapa datang tidak tepat waktu, karena mereka beranggapan bahwa pimpinan mereka kurang layak menjadi pemimpin (tidak dapat memimpin jalannya sidang/rapat). Keakraban Disamping kepercayaan yang diberikan pimpinan kepada karyawan, keakraban sesama karyawan juga merupakan hal yang menonjol dalam lembaga pendidikan. Fakta membuktikan bahwa pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan oleh seorang karyawan akan dibantu karyawan lain yang mempunyai kelonggaran waktu. Kejujuran dan Tanggung Jawab lembaga pendidikan yang berkyualitas menekankan perlunya kejujuran dan tangggung jawab. Tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaannya terlihat dari kebersihan lingkungan, piket, ruangan kelas, dan ruangan perpustakaan.


    1. Pengertian Kinerja

    Kinerja (performance) atau prestasi kerja atas pencapaian kerja adalah suatu kemampuan yang diukur berdasarkan pelaksanaan tugas sesuai dengan uraian tugasnya (Notomirjo, 1992, 23).

    2. Pengertian Personil Sekolah

    Personil sekolah adalah orang-orang yang terlibat dalam proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah. (Drs. NA Ametembun Administrasi Personil, 1983, 19).

    3. Fungsi Sekolah

    Sekolah adalah lembaga resmi yang menyelenggarakan proses pembelaaran antara guru dan murid sehingga timbul interaksi alammenambah pengetahuan, keterampilan dan sikap.

    BalasHapus
  10. nama:dully caka andireno
    kelas :11 ips 1/30
    lanjutan 2

    a. Pemilihan barang/produk
    Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga, strategi, promosi, yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan dari bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan.
    Yang penting disini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti juga terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus kehidupan produk maka tindakan yang harus dilakukan adalah strategi apa yang akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yang akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk baru,sebagai pengganti atau strategi baru.
    Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan di mana untuk masing-masing tahap suatu perusahaan harus memasang strategi atau kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut :
    1. Tahap perkenalan
    2. Tahap pertumbuhan
    3. Tahap kedewasaan
    4. Tahap kejenuhan
    5. Tahap penurunan

    BalasHapus
  11. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16
    lanjutan 4

    4. Upaya Meningkatkan Kinerja Personil Sekolah

    Usaha yang paling menentuka dalam meningkatkan kinerja personil sekolah terletak pada kepemimpinan sekolah, pemimpin harus mampu memberikan pengaruh agar semua bawahan guru-guru dan staff tata usaha agar berpartisipasi aktif secara maksimal dalam pencapaian tujuan secara

    Pengaruh pemimpin agar para personil berpartisipasi secara maksimal antara lain:
    1. Kesejahteraan baik lahir maupun batin memperoleh perhatian yang serius dari pimpinan.
    2. Pemecahan permasalahan dilandasi oleh sikap keterbukaan
    3. Pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja personil diperhatikan oleh pimpinan.
    4. Penerapan manajemen sekolah didasari atas kemampuan, kesanggupan dan kemauan personil.
    5. Pemimpin bertindak sebagai motivator
    6. Pemimpin bertindak sebagai dinamisator
    7. Menciptakan kerja sama yang harmonis
    8. Menghindari konflik antara personil
    9. Arif, bijaksana bila mengambil keputusan bagi setiap personil tanpa membeda-bedakan individual.
    10. Hilangkan sikap suka dan tidak suka terhadap personil sekolah
    11. Menciptakan rasa persaudaraan (sense of belonging).


    Sumpah Pemuda 28 oktober 1928 adalah menjadi tonggak kebangkitan kaum muda untuk berikar tentang satu Indonesia. Dimana pemaknaan tersebut makin kabur, seakan-akan proyek nasoinalisme telah terkubur hari ini. Cita-cita Indonesia antara masa lalu, saat ini, dan masa yang akan datang hendak ditakar dengan takaran yang sama. Janji-janji meningkatkan kesejahteraan rakyat hannya sebatas wancana-wancana yang tak kunjung implementasinya. Sepertinya Indonesia selesai setelah terlepas dari belenggu penjajahan dan berdaulat secara politik. Salah besar jika pemikiran kolektif ini terus terpelihara.

    Keindonesaiaan adalah proyek yang terus bergerak, Indonesia harus mempunyai pandangan logika kepentingan masa yang berbeda. Musuh yang amat nyata saat ini kemiskian, ketidakadilan, kebodohan, pengangguran dan korupsi. Inilah wajah Indonesia yang telah membuat tinding tebal sampai hari ini. Apakah ada cara untuk membongkar dinding tebal itu? Satu-satunya jalan adalah Pemimpin yang mempunyai jiwa pemberani Revolusioner.

    BalasHapus
  12. nama: Rigen Adi Kowara
    kelas:PCP'10/15

    -A. Rahim Noor dan Salim A.Z. 1984. Sembilan Tari Wajib Melayu. Medan.: t.p.
    -A.R. Radcliffe-Brown, 1952. Structure and Function in Primitive Society. Glencoe: Free Press.
    -Albarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance). From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3 August 2008
    -Allen DM, Merkel RA, Magee WT, Nelson RH. 1968. Variation in some beef
    carcass compositional characteristics within and between selected weight
    and fat thickness ranges. J. Anim. Sci. 27:1239-1246.
    -Littlejohn, S.W. 1992. Theories of Human Communications. California:
    Wadsworth Publishing Company
    -Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.
    -[Ditjenbinpronak] Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. 2003. Buku
    Statistik Peternakan Tahun 2003. Departemen Pertanian Republik
    Indonesia, Jakarta.
    -Intensive Course in English. 5 vols. Washington: English Language Service. inc.. 1964.
    -Uguy, M.H. (2006) Pengembangan Lingkungan Peri-Urban yang Menuju
    Keberlanjutan, Suatu Analisis tentang Urban Sprawl sebagai Akibat Suburbanisasi.
    Disertation PSIL UI.
    -Thomson R, Meiske JC, Goodrich RD, Rust JR, Byers FM. 1983. Influence of
    body composition on energy requirement of beef cows during winter. J.
    Anim. Sci. 56:1241.

    BalasHapus
  13. nama:dully caka andireno
    kelas :11 ips 1/30
    lanjutan 3

    Apabila di gambarkan maka akan menjadi sebagai berikut:

    Penjualan


    1 2 3 4 5
    Waktu
    Gambar 1. Daur siklus kehidupan barang.
    (Produck life cycle)


    1. Tahap Perkenalan
    Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar baru atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan barang tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi dengan kegiatan promosi yang gencar dan agresif menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan produk sejenis ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain.
    Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit dalam memberikan tambahan pendapatan produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal dengan baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.
    2. Tahap Pertumbuhan
    Tahap pertunbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai. Usaha yang dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya untuk diganti dengan memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah (lokasi-lokasi segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan promosi digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan pesaing.
    Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba merebut segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi yang dengan perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk pasar.

    BalasHapus
  14. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16
    lanjutan 5

    Opini-opni fakta, dimana kaum tua gagal dalam meneguhkan cita-cita keindonesiaan yang moderen. Warisan kultur Orde baru masih sangat kental mempengaruhi cara kepemimpinan politik kaum tua, bahkan ide reformasi dan demokratisasi pun gagal yang ditafsirkan kedalam bentuk kebijakan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat kecil. Pemilu gagal melahirkan pemimpin yang revolusioner seperti Hugo Chves yang berani menentang intervensi Amerika dalam politik dan ekonomi di Venezuela. Idealnya Tokoh-tokoh seperti ini yang harus di tampilakan dalam pemilu 2009 nanti.

    Selama ini pemilu hanya di dominasi oleh kaum tua dan wajah-wajah lama warisan Orde Baru, alhasil tidak menjadi obat yang mujarab bagi Indonesia hari ini. Maka wancana kepemimpinan kaum muda menjadi alternative pemimpin 2009 nanti, kemudian di hadirkan sebagi upaya mengembalikan proyek-proyek keindonesiaan yang gagal dipimpin oleh kaum tua. Cita-cita berbangsa dan bernegara hendak diarahkan kembali pada konsep mulianya, seperti yang dipertegas dalam pembukaan UUD 45, menciptakan kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia, melindunggi bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaiyan abadi dan keadilan sosilal. Pembukaan UUD 1945 merupakan puncak dari proyek keindonesiaan, untuk menciptakannya diperlukan pemimpin yang yang berorientasi pada properubahan.

    Pada perayaan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2007 lalu, melahirkan iklar bersama: saatnya kaum muda memimpin tokoh-tokoh muda seperti Sukardi Rinakit, Faisal Basri, Yudi Latif, Ray Rangkuti, Efendi Ghazali dan tokoh-tokoh kaum muda lainnya (lihat Tempo Sabtu,3/11) dengan lantang meneriakan kebangkitan kaum muda dan masyarakat luas merindukan hadirnya pemimpin muda. Jelas bawha pendeklarasian ikrar oleh kaum muda dipicu kekecewaan yang mendalam yang melihat pemerintahan yang selama ini dipimpin oleh kaum tua yang tidak bervisi, dan penuh dengan atmosfer kepentingan. Sebelum kita beranjak lebih jauh kepemimpinan kaum muda dalam politik praktis, muncul satu pertanyaan yang mendasar apakah kepemimpinan kaum muda nantinya bisa meramu suatu solusi untuk menyelamatkan Indonesia dari kemiskian, ketidakadilan, kebodohan, pengangguran dan korupsi yang menjadi potret kelam wajah negeri ini?

    Berbicara tentang kombinasi yang seharusnya harmonis, idealnya semangat kaum muda di kombinasikan dengan pengalaman kaum tua sehingga tecipta sutu dialong-dialong yang bersiat emansipatoris antara kaum muda dan kaum yang berpengalaman, sehingga nantinya tercipata sutu dilalektika yang menuju Indonesia baru. Namun hal ini tidak mudah, pendapat-pendapat fakta, komunikasi kedua kaum ini tidak sejalan, karena arogansi kaum tua, mereka mengklaim kaum tua yang lebih berpengalaman, sedangan kaum muda penuh dengan keidialisannya. Meski terkesan klise dialog adalah jawabannya.

    BalasHapus
  15. nama:dully caka andireno
    kelas :11 ips 1/30
    lanjutan 4

    3. Tahap kedewasaan dan kejenuhan
    Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.
    Tambahan volume penjualan sudah dilakukan sedangkan bagian pasar yang kita kuasai sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi sedikit mulai mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi dengan konsumen sudah mulai melirik produk sejenis lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan kata lain konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang kita jual.

    4. Tahap kemunduran/penurunan
    Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak bangkrut. Adapun kebijaksanaan yang akan di ambil oleh perusahaan pada umumnya terdiri dari 2, yaitu :

    1. Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan digantikan oleh barang yang benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai tenaga yang punya kemampuan dalam membuat motivasi baru, kreasi, atau menciptakan barang yang akan menggantikannya.

    2. Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbaharui atribut-atribut lamanya baik dari segi kemasan atau dapat juga menonjolkan kelebihan lain. Kalau alternatif ini tidak dapat dilakukan perusahaan harus dapat membuat barang yang benar-benar baru yang memerlukan penelitian dari awal baik dari segi mutu, merk dagang, pembungkus, cara mendistribusikan dan lain-lain.
    b. Pembungkus barang
    Bungkus barang merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis ternyata mempunyai kualitas yang sama kualitas yang sama, rasa yang sama atau kegiatan yang relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai merk tersebut akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan dipilih. Oleh karena itu bungkus juga memegang peranan penting dalam penjualan produk.
    Untuk membuat bungkus agar menarik pembeli maka perusahaan harus mempertimbangkan dari berbagai aspek baik aspek ekonomis, keindahan maupun praktisnya.
    Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
    Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli.
    Bungkus yang mudah diingat.
    Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing dengan produk sejenis yang lain.
    Bungkus di design agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan pengangkutan, penyimpanan, penyusunan di rak took, atau memmpunyai kegiatan setelah dipakai habis (ada kegiatan ganda).

    BalasHapus
  16. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16
    lanjutan 6

    Krisis kepercayaan intelektual kepemimpnan kaum tua telah membawa peluang kaum muda untuk melangkah pada pemilu 2009 nanti, namu muncul pesimisme munkinkah pemilu 2009 melahirkan seorang pemimpin muda politik untuk menjadi Presiden. Tantangan-tantangan yang menghalagi tampilnya tokoh-tokoh muda alternative adalah minimnya partai-partai yang mendukung ide kepemimpinan kaum muda, ini merupakan pokok permasalahan yang krusial. Jaringan-jaringan yang pro terhadap kepemimpinan kaum muda adalah lebih didominasi oleh aktivis-aktivis yang independent yang tidak brfaliasi dengan partai-partai politik. Permasalahan ini muncul dikarenakan kurangnya respon oleh tokoh-okoh partai politik terhadap kepemimpinan kaum muda, sehingga kepemimpinan kaum muda agak sulit diperjuangkan.

    Dalam system politik yang dihegomonikan partai, memang terasa sulit bagi prodemokrasi untuk melakukan revolusi pemerintahan, karena tidak ada dukungan dari partai sebab di dalam konsesus nasionalhanya dimungkinkan dilakukan partai politik untuk berhak mengajukan calon-calon pimpinan pimpinan untuk dipilah dalam pemelihan umum.

    Melihat partai-partai yang hegomoni seperti Partai golkar, Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia, dan Partai Demokrat dimana pucuk ketua pimpinan dipegang oleh kaum-kaum tua, sulit sekali buat memajukan tokoh muda alternative, baik didalm tubuh partai maupun di luar partai. Minimnya partai-partai yang yang pro terhadap pimpinan muda akan menyulitkan masyarakat yang pro terhadap kepemimpinan kaum muda melakukan perubahan. Seperti yang dikatakan tokoh politik Abdul Gafur Sangaji, partai-partai hanya melakuakn daur ulang terhadap tokoh-tokoh tua yang sudah ada.

    Tokoh-tokoh prodemokrasi sangat kecewa dengan partai-partai politik dikarenakan tidak tersedianya space bagi tokoh-tokoh muda didalam tubuh partai maupun di luar partai ini menyulitkan tokoh-tokoh muda untuk bisa melakukan perubahan, terlebih lagi tokoh-tokoh prodemokrasi bersikap antipartai yang mana lebih menyulitkan lagi untuk tokoh-tokoh muda untuk menjadi pemimpin alternative. Seharusnya tokoh-tokoh prodemokrasi lebih mendekatkan diri pada partai politik, karena partai politiklah yang merupakan isatu-satunya demokrasi yang bisa mencapai kekuasaan. Semakin banyaknya aktivis demokrasi yang menyebar kedalam tubuh partai, kemungkinan besar peluang kekuasaan dipegang oleh tokoh-tokoh kepemimpinan muda untuk membawa negeri ini ke jalur mulianya.

    MANAJEMEN PEDIDIKAN

    A. Pengertian Kepemimpinan

    Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang-orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok yang sangat penting tentang kepemimpinan, yaitu
    • Pertama, mempengaruhi perilaku orang lain. Kepe-mimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpinnya. Motivasi o-rang untuk berperilaku ada dua macam, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Dalam hal motivasi ekstrinsik perlu ada faktor di luar diri orang tersebut yang mendorongnya untuk berperi-laku tertentu.

    BalasHapus
  17. nama:dully caka andireno
    kelas :11 ips 1/30
    lanjutan 5

    c. Merk Barang
    Merk barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan melihat merk seseorang yang sudah menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau keadaanya tidak akan nemilih lagi dalam memilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan melihat gambar tertentu atau kata-kata tertentu dalam suatu prroduk menganggap sudah cukup memutuskan untuk membeli.
    Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu dalam membeli karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya (praktis) dan membuat anggaran tertentu dalam memakainya.
    Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini ternyata terlihat juga oleh produsen sehingga sering sekali produsen menggunakan merk tersebut sebagai salah satu strategi pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi barang yang tidak terlalu berbeda setiap memakai berbagai merk, hal ini dilakukan untuk menguasai pasar.
    2. Price (Harga)
    Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
    Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and its companying services”. Pengertian di atas mengandung arti bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
    Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari prouksi tersebut (Moenroe, 1990). Jika hal ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang akan datang ke tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan produk layanan kita sesuai dengan produk layanan yang ditawarkan.
    Harga dan kebijaksanaan harga adalah elemen yang paling banyak diperdebatkan dalam pemasaran. Harga adalah satu-satunya variabel strategi pemasaran yang berkaitan dengan pemasukan, bagaimanapun harga mendatangkan masalah tersendiri. Condous (1983) menyarankan, “…apabila pengenaan biaya (charging) merupakan suatu keharusan, maka besarnya harus disesuaikan dengan kemampuan pengguna.”

    BalasHapus
  18. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16
    lanjutan 7

    Dalam hal semacam itu kepemimpinan adalah faktor luar. Sedang motivasi intrinsik daya dorong untuk berperilaku tertentu itu berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Jadi semacam ada kesadaran kemauan sendiri untuk berbuat sesuatu, misalnya memperbaiki mutu kerjanya. Kepemimpinan yang merupakan faktor eksternal tadi, harus selalu dapat memotivasi anggota organisasi perguruan tinggi untuk melakukan perbaikan-perbaikan mutu. Tetapi kalau setiap kali dan dalam setiap hal harus memberi perintah atau pengarahan, itu akan menimbulkan kesulitan. Kalau setiap melakukan pekerjaan dengan baik itu harus dengan perintah pimpinan, dan kalau tidak ada perintah pimpinan tidak dilakukan pekerjaan dengan baik, maka perbaikan mutu kinerja yang terus menerus akan sulit diwujudkan.

    Oleh karena itu MMT mengajarkan agar kepemimpinan itu selain untuk memberi pengarahan atau perintah tentang hal-hal yang perlu ditingkatkan mutunya, juga perlu digunakan untuk menumbuhkan motivasi intrinsik, yaitu menumbuhkan kesadaran akan perlunya setiap orang dalam perguruan tinggi itu selalu berupaya meningkatkan mutu kinerjanya masing-ma-sing secara individual maupun bersama-sama sebagai kelompok ataupun sebagai organisasi.
    • Kedua, kepemimpinan harus diarahkan agar orang-orang mau berkerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi perilaku yang ditimbulkan oleh kepemimpinan itu berupa kesediaan orang-orang untuk saling bekerjasama mencapai tujuan organisasi yang disepakati bersama. Dalam implementasinya kepemimpinan MMT yang berhasil adalah yang mampu menumbuhkan kesadaran orang-orang dalam perguruan tinggi untuk melakukan peningkatan-peningkatan mutu kinerja dan terciptanya kerjasama dalam kelompok-kelompok untuk meningkatkan mutu kinerja masing-masing kelompok maupun kinerja perguruan tinggi secara terpadu. Adanya kerjasama-kerjasama kelompok merupakan salah satu kunci keberhasilan MMT.
    Dalam proses tersebut pimpinan membimbing, memberi pengarahan, mempengaruhi perasaan dan perilaku orang lain, memfasilitasi serta menggerakkan orang lain untuk bekerja menuju sasaran yang diingini bersama. Semua yang dilakukan pimpinan harus bisa dipersepsikan oleh orang lain dalam organisasinya sebagai bantuan kepada orang-orang itu untuk dapat meningkatkan mutu kinerjanya.

    Dalam hal ini usaha mempengaruhi perasaan mempunyai peran yang sangat penting. Perasaan dan emosi orang perlu disentuh dengan tujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai baru, misalnya bekerja itu harus bermutu, atau memberi pelayanan yang sebaik mungkin kepada pelanggan itu adalah suatu keharusan yang mulia, dan lain sebagainya. Dengan nilai-nilai baru yang dimiliki itu orang akan tumbuh kesadarannya untuk berbuat yang lebih bermutu. Dalam ilmu pendidikan ini masuk dalam kawasan affective.

    BalasHapus
  19. nama:dully caka andireno
    kelas :11 ips 1/30
    lanjutan 6

    Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen paling banyak dibutuhkan dalam masalah penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Hal yang menarik sekali adalah bahwa para penjual kerap kali mengetahui permintaan in-elastis. Oleh karena itu mereka menetapkan harga yang paling tinggi. Akan tetapi mereka lalai bertindak yang sebaliknya, jika menghadpi permintaan yang elastis, walaupun harga lebih rendah akan menaikkan penjualan unit, pendapatan total, penggunaan fasilitas dan mungkin juga naiknya laba bersih.
    Prinsip penetapan harga barang dapat juga diterapkan daam penetapan harga jasa. Secara singkat prinsip-prinsip penetapan harga menurut Zeithaml dan Bitner (1996) adalah sebagai berikut:
    1. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan harganya, yang mencakup: pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan tingkat permintaan, prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga, dan menentukan harga akhir.
    2. Perusahaan tidak selalu harus berupaya mencari profit makasimum melalui penetapan harga. Sasaran lain yang bisa mereka capai adalah mencakup survival, memakasimumkan penerimaan sekarang, memakasimumkan pertumbuhan penjualan, memakasimumkan penguasaan (skimming) pasar dan kepemimpinan produk atau kualitas.
    3. Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap perubahan harga. Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para pemasar bisa menghitung elastisitas permintaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

    Elastisitas = Persen (%) perubahan dalam kuantitas yang dibeli
    Persentase perubahan dalam harga

    4. Berbagai jenis biaya harus sipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk di dalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel, biaya tidak langsung yang bisa dilacak, dan biaya-biaya yang teralokasi. Bila suatu produk atau jasa harus mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, harga harus mampu menutup semua biaya mencakup mark-upnya.
    5. Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan barang dan jasa yang ditawarkan peruasahaan dan karenanya harus dipertimbangkan dalam proses penetapan harga.
    6. Berbagai cara penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan, nilai yang bisa diterima, going rate, sealed-bid, dan harga psikologis.
    7. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya dengan menggunakan harga geografis, diskon harga, harga promosi, dan harga diskrimiasi, serta harga bauran produk.

    BalasHapus
  20. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16
    lanjutan 8

    PENGARUH KEPEMIMPINAN


    1 Pengertian Pengaruh Kepemimpinan

    Perubahan yang terjadi akibat interaksi yang terjadi antara bawahan dan atasan (pimpinan dan yang dipimpin). Pemimpin harus mampu memperngaruhi bawahan, hal ini sesuai dengan pendapat R. Iyeng Wiraputra, M.Sc. dosen IKIP Bandung Buku kepemimpinan terbitan 1985, hal 27. Bahwa kepemimpinan artinya kemampuan untuk mempengaruhi bawahan untuk mengikuti atasan. Hal yang mengakibatkan memiliki pengaruh antara lain pengetahuan, pengalaman, wibawa, kharisma serta jabatan. 2.2 Tugas kepemimpinan

    Penyelenggaraan manajemen sekolah merupakan tugas pemimpin sekolah, inti dari manajemen sekolah adalah manajemen (Drs. NA Amatembun IKIP Bandung dalam bukunya Dasar manajemen Sekolah Jilid I, terbitan 1981, hal 38). Dengan demikian tugas pemimpin adalah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen seperti :
    • Perencanaan
    • Pengorganisasian
    • Penetapan staf-staf pembantu pelaksana kegiatan
    • Memberikan pengarahan bimbingan dan pembinaan
    • Mengadakan pengawasan untuk mengatasi penyimpangan
    • Melaksanakan penilaian untuk mengukut keberhasilan

    Semua fungsi manajemen diaplikasikan dalam program penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

    1. Wewenang Pemimpin

    Kekuasaan yang dibebankan kepada diri seseorang pemimpin sesuai dengan objek dalam kepemimpinannya.

    2. Hak Pemimpin

    Pemimpin formal mempunyai hak-hak yang perlu disahkan atas ketentuan hukum yang berlaku antara lain:
    • Hak memperoleh SK dari jabatan yang berwenang
    • Hak memperoleh jaminan atas jabatan
    • Hak mendapat imbalan atas dasar tugas dan tanggung jawab
    • Hak melakukan tugas kepemimpina n kepada bawahan

    3. Kewajiban Pemimpin

    Pemimpin adalah jabatan dan jabatan adalah kepercayaan kewajiban pemimpin adalah mempertahankan kepercayaan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan dan kepercayaan itu perlu dipertanggung jawabkan kepada diri sendiri, masyarakat, dan bangsa serta kepada Allah SWT.

    BalasHapus
  21. nama:dully caka andireno
    kelas :11 ips 1/30
    lanjutan 7

    Dalam situasi tertentu, pengguna melakukan penilaian atau menghitung-hitung tentang apa yang akan mereka peroleh sebagai balasan dari apa yang mereka berikan. Dengan demikian, harga merupakan pembatas (trade-of) untuk sejumlah benefit (nilai) yang akan diberikan oleh suatu produk (barang atau jasa) dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan penggunaan produk tersebut (Yazid), 1999). Pusat informasi yang menghendaki profit harus mampu menutup semua biaya yang berkaitan dengan proses memproduksi dan memasarkan suatu jasa. Selanjutnya menetapkan marjin secukupnya sehingga mampu memberikan keuntungan yang memuaskan.

    Yazid (1999) yang mengatakan bahwa, “Harga atau biaya sebuah jasa akan mencakup harga yang bersifat moneter dan harga yang bersifat non-moneter. Harga yang bersifat moneter mempuyai peranan penting bagi bagian pemasaran untuk mengukur tingkat atau porsi penerimaan dari konsumen”. Selanjutnya dikatakan bahwa, di samping itu beberapa biaya non-moneter yang mungkin diperhitungkan konsumen ketika menggunakan suatu jasa mencakup:
    1. Waktu. Waktu merupakan komoditas utama bagi sejumlah orang, dan bagi seseorang yang menawarkan jasa dengan pelayanan yang berbeda kepada setiap individu, tetapi mempunyai keterbatasan waktu, mereka akan memperhitungkan biaya terhadap waktu yang digunakan dalam mencari/memburu suatu jasa, karena barangkali waktu yang terbuang itu sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain.
    2. Upaya-upaya yang bersifat fisik. Biaya untuk melakukan upaya-upaya fisik yang diperlukan unruk memperoleh sejumlah jasa bisa saja dimasukkan, khususnya bila penyajian jasa dilakukan secara swalayan.
    3. Biaya-biaya sensor. Biaya-biaya ini bisa saja dikenakan sehubungan dengan adanya kebisingan, bau tidak sedap, aliran udara yang tidak lancar, terlalu panas atau terlalu dingin ruangannya, tempat duduk yang tidak nyaman, lingkungan yang terkesan jorok, bahkan rasa yang tidak mengenakkan.
    4. Biaya-biaya psikologis. Biaya-biaya ini kadang-kadang dikenakan untuk penggunaan suatu jasa tertentu, seperti upaya yang bersifat mental (berpikir), perasaan adanya ketimpangan atau ketidakadilan bahkan rasa takut. (Yazid, 1999)

    BalasHapus
  22. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16
    lanjutan 9

    1. Filosofi Organisasi

    Mengapa organisasi yang dipimpinnya ini ada dan untuk apa ? Jawaban ter-hadap pertanyaan yang sangat mendasar ini perlu dikuasai secara baik oleh semua orang yang memegang tampuk kepemimpinan dari suatu organisasi. Tanpa menguasai jawabannya secara baik diragukan apakah mereka akan mampu mengarahkan orang-orang lain dalam organisasi itu ke tujuan yang seharusnya.

    2. V i s i

    Akan menjadi organisasi yang bagaimanakah organisasi itu di masa depan ? Orang-orang yang memegang kepemimpinan perlu memiliki pandangan jauh ke depan tentang organi-sasinya; mereka ingin mengembangkan organisasinya itu menjadi organisasi yang bagaimana, yang mampu berfungsi apa dan bagaimana, yang mampu memproduksi benda dan jasa apa dan yang bagaimana, serta untuk dapat disajikan kepada siapa ? Visi ini seharusnya berjangka panjang, misalnya 10 tahun atau 25 tahun ke dapan, agar dapat memfasilitasi usaha-usaha perbaikan mutu kinerja yang berkelanjutan.

    3. M i s i

    Mengapa kita ada dalam organisasi ini ? Apa tugas yang harus kita lakukan ? Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini berkaitan dengan visi tersebut di atas. Bagaimana visi itu akan dapat diwujudkan ? Tugas-tugas pokok apakah yang harus dilakukan oleh organisasi agar visi atau kondisi masa depan organisasi tadi dapat diwujudkan. Rumusan tentang misi organisasi ini juga seharusnya dapat dikuasai dengan baik dan jelas oleh orang-orang yang memegang kepemimpinan agar mereka dapat memberi arahan yang benar dan jelas kepada orang-orang lain.

    4. Nilai-nilai (values)

    Prinsip-prinsip apa yang diyakini sebagai kebenaran yang berfungsi sebagai pedoman dalam menjalankan tugas organisasi, dan ingin agar orang lain dalam organisasi juga mengadopsi prinsip-prinsip tersebut. Misalnya mutu, fokus pada pelanggan, disiplin, kepelayanan adalah nilai-nilai yang seharusnya dianut oleh orang-orang yang memegang kepemimpinan MMT.

    5. Kebijakan (policy)

    Ialah rumusan-rumusan yang akan disampaikan kepada orang-orang dalam organisasi sebagai arahan agar mereka mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menyediakan pelayanan dan barang kepada para pelanggan. Orang-orang yang memegang kepemim-pinan harus mampu merumuskan kebijakan-kebijakan semacam itu agar orang-orang dapat menyajikan mutu seperti yang diinginkan oleh organisasi.

    BalasHapus
  23. nama:dully caka andireno
    kelas :11 ips 1/30
    lanjutan 8

    3. Promotion (Promosi)
    Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
    3.1.1 Promosi
    1. Pengertian Promosi.
    Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual.
    Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang dijualnya.
    Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif pertimbangan secara emosional, seperti : merasa bangga, sugesti, angan-angan dan sebagainya. Tetapi bisa juga pembeli membeli secara rasional seperti: karena mempertimbangkan riwatnya, ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan sebagainya.
    Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada 4 kegiatan yang biasa dilakukan yaitu:
    a. Periklanan.
    b. Personal selling.
    c. Promosi penjualan.
    d. Publisitas dan humas.

    a. Periklanan (Advertensi)
    Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang membuat poster dan sebagainya.
    Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personal selling. Periklanan sering dilakukan baik melalui surat kabar, radio dan TV, pos langsung atau bahkan melalui biro periklanan.
    b. Personal selling
    Personal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar individu yang sering bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah pihak.*)
    Proses personal selling adalah sebagai berikut:


    Pelayanan sesudah penjualan
    *) Nichles : “Principles of marketing” Prentice Hall 1978.
    c. Promosi penjualan
    Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan menggunakan alat peraga seperti: Peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya.
    d. Publisitas
    Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi berupa berita.
    Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan kejelekannya.
    4. Saluran Distribusi ( Place )
    Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.

    BalasHapus
  24. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16
    lanjutan 10

    6. Tujuan-tujuan Organisasi :

    Ialah hal-hal yang perlu dicapai oleh organisasi dalam jangka panjang dan jangka pendek agar memungkinkan orang-orang dalam organisasi memenuhi misinya dan mewujudkan visi mereka. Tujuan-tujuan organisasi itu perlu dirumuskan secara kongkrit dan jelas.

    7. Metodologi

    Adalah rumusan tentang cara-cara yang dipilih secara garis besar dalam bertindak menuju pewujudan visi dan pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Metodologi ini terbatas pada garis-garis besar yang perlu dilakukan dan bukan detil-detil teknik kerja.

    Ketujuh hal yang sangat mendasar itu perlu dikuasai dan dalam implementasi MMT hal itu akan dituangkan dalam merumuskan rencana strategis untuk mutu. Tanpa kemampuan merumuskan ketujuh hal itu secara spesifik dan mengkomunikasikannya kepada orang-orang dalam organisasi, sulit bagi orang-orang itu untuk mewujudkan mutu seperti yang diinginkan.



    C. Pengertian Kepemimpinan MMT

    Untuk menerapkan MMT dalam suatu organisasi diperlukan adanya kepemimpinan yang ciri-cirinya berbeda dengan kepemimpinan yang tidak untuk meraih mutu. MMT diterapkan dalam organisasi yang melihat tugas organisasinya tidak sekedar melaksanakan tugas rutin, yang sama saja dari hari ke hari berikutnya. Semua sudah ditentukan standarnya, dan kalau kinerja sudah sesuai standar maka bereslah segalanya. MMT juga mengenal standar kinerja, tetapi bedanya standar ini bersifat dinamis, artinya standar itu selalu bisa ditingkatkan. Sehingga memungkinkan terjadinya peningkatan mutu secara berkelanjutan. Untuk itu MMT memerlukan kepemimpinan yang mempu-nyai ciri-ciri yang agak khusus seperti yang akan dibahas berikut ini

    1. Fokus pada Kelompok.

    Kepemimpinan lebih diarahkan kepada kelompok-kelompok kerja yang memiliki tugas atau fungsi masing-masing, tidak memfokus kepada individu. Hal ini akan berakibat tumbuh berkembangnya kerjasama dalam kelompok-kelompok. Motivasi individu akan menjadi tugas semua orang dalam kelompok, jadi kelompok kerja menjadi sumber motivasi bagi setiap ang-gota dalam kelompok. Karena pimpinan selalu menilai kinerja kelompok, bukan individu, maka ma-sing-masing kelompok akan berusaha memacu kerjasama yang sebaik-baiknya, kalau perlu dengan menarik-narik teman sekelompoknya yang kurang benar kerjanya.

    2. Melimpahkan wewenang untuk membuat keputusan.

    Kepemimpinan MMT tidak selalu membuat keputusan sendiri dalam segala hal, tetapi hanya melakukannya dalam hal-hal yang akan lebih baik kalau dia yang memutuskannya. Sisanya diserahkan wewenangnya kepada ke-lompok-kelompok yang ada di bawah pengawasannya. Hal ini dilakukan terutama untuk hal-hal yang menyangkut cara melaksanakan pekerjaan secara teknis. Orang-orang yang ada dalam kelompok-kelompok kerja yang sudah mendapatkan pelatihan dan sehari-hari melakukan pekerjaan itulah yang lebih tahu bagaimana melakukan pekerjaan dan karenanya menjadi lebih kompeten untuk membuat keputusan dari pada sang pimpinan.

    BalasHapus
  25. nama:dully caka andireno
    kelas :11 ips 1/30
    lanjutan 9

    4.1. Pengertian Saluran Distribusi.
    Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
    Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
    4.2 Pemilihan saluran distribusi
    Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.
    Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya saja.
    Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
    a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
    b. Sifat produk.
    c. Sifat perantara.
    d. Sifat pesaing
    e. Sifat perusahaan, dan sebagainya
    Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih saluran distribusi yang dipakai.
    Sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli hanya, frekuensi pembelian dalam jumlah yang kecil-kecil maka akan membuat produsen cenderung memilih saluran distribusi yang panjang.
    Demikian juga sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak, bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat dari segi konsumen, harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yang penting juga.
    Demikian juga masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju dan sebagainya menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang akan digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan agar barang yang ditawarkan sampai pada konsumen industry maupun konsumen akhir.

    BalasHapus
  26. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16
    lanjutan 11
    3. Merangsang kreativitas.

    Setiap upaya meningkatkan mutu kinerja, apakah itu dalam mengha-silkan barang atau menghasilkan jasa, pada dasarnya selalu diperlukan adanya perubahan cara kerja. Jadi kalu diinginkan adanya mutu yang lebih baik jangan takut menghadapi perubahan, se-bab tanpa perubahan tidak akan terjadi peningkatan mutu kinerja. Perubahan bisa diciptakan oleh pemimpin, tetapi tidak perlu harus selalu berasal dari pimpinan, sebab kemampuan pemim-pinpun terbatas. Oleh karena itu pemimpin justru perlu merangsang timbulnya kreativitas di ka-langan orang-orang yang dipimpinnya guna menciptakan hal-hal baru yang sekiranya akan menghasilkan kinerja yang lebih bermutu. Seorang pemimpin tidak selayaknya memaksakan ide-ide lama yang sudah terbukti tidak dapat menghasilkan mutu kinerja seperti yang diharap-kan. Setiap ide baru yang dimaksudkan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bermutu dari manapun asalnya patut disambut baik. Orang-orang dalam organisasi harus dibuat tidak takut untuk berkreasi, dan orang yang terbukti menghasilkan ide yang bagus harus diberi pengakuan dan penghargaan.

    4. Memberi semangat dan motivasi untuk berinisiatif dan berinovasi.

    Seorang pimpinan MMT selalu mendambakan pembaharuan, sebab dia tahu bahwa hanya dengan pembaharuan akan dapat dihasilkan mutu yang lebih baik. Oleh karena itu dia harus selalu mendorong semua orang dalam organisasinya untuk berani melakukan inovasi-inovasi, baik itu menyangkut cara kerja maupun barang dan jasa yang dihasilkan. Tentu semua itu dilakukan melalui proses uji coba dan evaluasi secara ketat sebelum diadopsi secara luas dalam organisasi. Sebaliknya seo-rang pimpinan tidak sepatutnya mempertahankan kebiasaan-kebiasaan kerja lama yang sudah terbukti tidak menghasilkan mutu seperti yang diharapkan olah organisasi maupun oleh para pe-langgannya.

    5. Memikirkan program penyertaan bersama.

    MMT selalu mengupayakan adanya kerjasama dalam tim, kelompok, atau dalam unit-unit organisasi. Program-program mulai dari tahap peren-canaan sampai ke pelaksanaan dan evaluasinya dilaksanakan melalui kerjasama, dan bukan pro-gram sendiri-sendiri yang bersifat individual. Adanya sistem kerja yang didasari oleh kerjasama dalam tim, kelompok atau unit itu harus selalu menjadi pemikiran para pimpinan MMT. Dasarnya adalah pengikut-sertaan semua orang dalam kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan ba-kat, minat dan kemampuan masing-masing orang. Orang adalah aset terpenting dalam organisasi dan karena itu setiap orang yang ada harus dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan penca-paian tujuan organisasi.

    BalasHapus
  27. nama:dully caka andireno
    kelas :11 ips 1/30
    lanjutan 10

    4.3 Alternatif pemilihan saluran distribusi.
    Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan faktor-faktor di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsure apa saja yang sebenarnya juga mempengaruhi pemilihan saluran distribusi, diantaranya:
    a. Tipe perantara.
    Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa macam fungsi pemasaran seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang dilakukan perantara ternyata lebih efisien disbanding dengan kalau fungsi pemasaran dilakukan oleh produsen maka produsen yang bersangkutan biasanya memasukan perantara kedalam saluran distribusi yang dipilihnya.
    Pada dasarnya ada 3 jenis perantara yaitu :
    1. Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyai barang dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang di dagangkan dalam jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah yang banyak atau dengan kata lain tidak melayani kosumen akhir yang membeli untuk memenuhi kebutuhan pribadinnya (atau besifat non-bisnis).

    2. Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun konsumen industri.
    Kalau digambarkan saaluran distribusi tersebut adalah sebagai berikut:


    Gambar 5.3. Saluran distribusi pemasaran.
    3. Agen, Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai perbedaan baik dengan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer memiliki hak milik pada barang yang dijual maka kalau pada agen sebaliknya. Biarpun sebagai agen mereka bisa menjual dalam partai besar tetapi tetap hak miliknya ada pada produsennya.
    Kalau digambarkan sebagai berikut:


    Gambar 5.4. Saluran distribusi yang memasukan agen dan langsung ke konsumen akhir.
    b. Jumlah Perantara.
    Kalau ditinjau dari jumlah perantara, ini menyangkut untuk tingkat penyebaran pasar yang diinginkan oleh produsen.
    Dengan mempertimbangkan jumlah perantara/penyalur maka produsen mempunyai 3 jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi, yaitu:

    BalasHapus
  28. nama:dully caka andireno
    kelas :11 ips 1/30
    lanjutan 11

    1. Distribusi Insentif.
    Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan dengan jalan memakai sebanyak mungkin penyalur atau pengecer untuk mencapai dengan cepat kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan segera. Biasanya kebijaksanaan ini dilakukan kalau produsen menjual barang-barang konsumsi sejenis, konvinen atau kebutuhan pokok sehari-hari.
    2. Distribusi selektif.
    Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai beberapa perantara saja, untuk memudahkan pengawasan terhadap penyalur. Distribusi ini dipakai untuk memasarkan barang-barang baru, barang spesial maupun barang industri jenis peralatan ekstra. Sehingga dalam pemakaian saluran distribusi ini produsen berusaha memilih berapa penyalur yang benar-benar baik dan mampu melaksanakan fungsi pemasaran.
    3. Distribusi eksklusif.
    Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memilih satu perantara saja dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini digunakan untuk pengawasan yang lebih intensif dan mendorong semangat penyalur agar agresif dalam melaksanakan fungsi pemasarannya. Distribusi ini dipakai produsen penghasil barang-barang yang relatif mahal/berat.
    Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan (finance), teori Marketing mix juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.[1]
    Perencanaan saluran distribusi dilakukan dengan maksud untuk memperlancar penyaluran produk agar sampai kepada konsumen. Dengan kegiatan distribusi ini diharapkan dapat mempermudah konsumen untuk memperoleh produk setiap saat. Kecepatan dan ketepatan dari saluran distribusi yang dilakukan oleh perusahaan akan sangat membantu konsumen dalam mendapatkan produk perusahaan, hal ini agar dapat menaikkan citra keberadaan produk dan perusahaan itu sendiri.

    BalasHapus
  29. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16
    lanjutan 12

    6. Bertindak proaktif.

    Pemimpin MMT selalu bertindak proaktif yang bersifat preventif dan an-tisipatif. Pemimpin MMT tidak hanya bertindak reaktif yang mulai mengambil tindakan bila su-dah terjadi masalah. Pimpinan yang proaktif selalu bertindak untuk mencegah munculnya masa-lah dan kesulitan di masa yang akan datang. Setiap rencana tindakan sudah difikirkan akibat dan konsekuensi yang bakal muncul, dan kemudian difikirkan bagaimana cara untuk mengeliminasi hal-hal yang bersifat negatif atau sekurang berusaha meminimalkannya. Dengan demikian ke-hidupan organisasi selalu dalam pengendalian pimpinan dalam arti semua sudah dapat diper-hitungkan sebelumnya, dan bukannya memungkinkan munculnya masalah-masalah secara me-ngejutkan dan menimbulkan kepanikan dalam organisasi. Tindakan yang reaktif biasanya sudah terlambat atau setidaknya sudah sempat menimbulkan kerugian atau akibat negatif lainnya.

    7. Memperhatikan sumberdaya manusia.

    Sudah dikatakan sebelumnya bahwa orang adalah sumberdaya yang paling utama dan paling berharga dalam setiap organisasi. Oleh karena itu SDM harus selalu mendapat perhatian yang besar dari pimpinan MMT dalam arti selalu diupa-yakan untuk lebih diberdayakan agar kemampuan-kemampuannya selalu meningkat dari waktu ke waktu. Dengan kemampuan yang meningkat itulah SDM itu dapat diharapkan untuk mening-katkan mutu kinerjanya. Program-program pelatihan, pendidikan dan lain-lain kegiatan yang bersifat memberdayakan SDM harus dilembagakan dalam arti selalu direncanakan dan dilaksa-nakan bagi setiap orang secara bergiliran sesuai keperluan dan situasi.

    8. Bicara tentang adanya persaingan ketat.

    Bila berbicara tentang mutu tentu akan terlintas adanya mutu yang tinggi dan mutu yang rendah. Bila dikatakan bahwa kinerja suatu organisasi itu tinggi tentu karena dibandingkan dengan mutu organisasi lain yang kenyataannya lebih rendah. Artinya mutu tentang segala sesuatu itu sifatnya relatif, bukan absolut. Setidaknya begitulah pengertian mutu menurut MMT. Pimpinan dalam MMT dianjurkan melakukan pem-bandingan dengan organisasi lain, membandingkan mutu organisasinya dengan mutu organisasi lain yang sejenis. Kegiatan ini disebut benchmarking. Pimpinan MMT selalu berusaha menya-mai mutu kinerja organisasi lain dan kalau bisa bahkan berusaha melampaui mutu organisasi lain.

    Bila pimpinan berbicara tentang mutu organisasi lain dan kemudian ingin menyamai atau melebihi mutu organisasi lain itu, berarti pmpinan itu berbicara tentang persaingan. Setiap organisasi berusaha mendapatkan pelanggan yang lebih banyak dan yang berciri lebih baik. Usaha ini hanya akan berhasil kalau organisasi itu mampu berkinerja yang mutunya lebih tinggi dari organisasi lain. Ini persaingan. MMT dikembangkan untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu pimpinan MMT selalu harus menyadari adanya persaingan dan berbicara tentang itu dengan orang-orang dalam organisasinya.

    BalasHapus
  30. nama:dully caka andireno
    kelas :11 ips 1/30
    lanjutan 12

    BAB III
    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan
    Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat penting guna mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan melakukan perencanaan terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.
    Perencanaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus benar- benar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus mencerminkan kualitas yang baik. Hal tersebut agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang mana produk yang dihasilkan dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu perusahaan dapat diketahui dari respon yang ditunjukkan oleh konsumen.
    Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak begitu cepat ini perusahaan ditekan oleh faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural dan pasar. Di sisi lain, secara internal perusahaan menghadapi perubahan organisasi yang tak kalah peliknya, seperti masalah budaya perusahaan, struktur, karyawan, pemegang saham. Dalam situasi seperti ini konsep pemasaran tidak lagi cukup hanya berbicara tentang penjualan, periklanan atau bahkan konsep bauran pemasaran 4P (product, place, pricing, dan promotion).
    Pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi (strategic business concept). Artinya pemasaran tidak lagi sekadar marketing as it is, melainkan harus diintegrasikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan.


    DAFTAR PUSTAKA

    - Hermawan Kartajaya dan Philip Kotler, 2002, Rethinking Marketing; Sustainable Marketing Enterprise in Asia. Jakarta: Prenhallindo.
    - Keegan, Warren J. 1996, Manajemen Pemasaran Global: Alih Bahasa, Alexander Sindoro Jilid 1, Jakarta: Prenhallindo.
    - Widyatmini,1995, Pengantar Bisnis,Cetakan ke IV edisi 1,seri,Depok,Seri Diktat Kuliah: Gunadarma
    - Gruenwald, G. 1985. Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk Baru, PT Alex Media Komputindo, Jakarta
    - Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran; Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jilid I, edisi kedelapan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
    - Dan Berbagai sumber lainnya.

    BalasHapus
  31. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16
    lanjutan 13

    9. Membina karakter, budaya dan iklim organisasi.

    Karakter suatu organisasi tercermin dari pola sikap dan perilaku orang-orangnya. Sikap dan perilaku organsasi yang cenderung menim-bulkan rasa senang dan puas pada fihak pelanggan-pelanggannya perlu dibina oleh pimpinan. Demikian pula budaya organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai tertentu yang relevan dengan mutu yang diinginkan oleh organisasi itu juga perlu dibina. Misalnya dalam lembaga pendidikan perlu dikembangkan budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai belajar, kejujuran, kepelayanan, dan sebagainya. Nilai-nilai yang merupakan bagian dari budaya organisasi itu harus menjadi pedoman dalam bersikap dan berperilaku dalam organisasi. Namun demikian ka-rakter dan budaya organisasi itu hanya akan tumbuh dan berkembang bila iklim organisasi itu menunjang. Olah karena itu pimpinan juga harus selalu membina iklim organisasinya agar kon-dusif bagi tumbuh dan berkembangnya karakter dan budaya organisasi tadi. Misalnya dengan menciptakan dan melaksanakan sistem penghargaan yang mendorong orang untuk bekerja dan berprestasi lebih baik. Atau pimpinan yang selalu berusaha berperilaku sedemikian rupa hingga dapat menjadi model yang selalu dicontoh oleh orang-orang lain.

    10. Kepemimpinan yang tersebar.

    Pemimpin MMT tidak berusaha memusatkan kepemimpinan pada dirinya, tetapi akan menyebarkan kepemimpinan itu pada orang-orang lain, dan hanya me-nyisakan pada dirinya yang memang harus dipegang oleh seorang pimpinan. Kepemimpinan yang dimaksudkan adalah pengambilan keputusan dan pengaruh pada orang lain. Pengambilan tentang kebijaksanaan organisasi tetap ditangan pimpinan-atas, dan lainnya yang bersifat operasional atau bersifat teknis disebarkan kepada orang-orang lain sesuai dengan kedudukan dan tugasnya. Dalam banyak hal bahkan pengambilan keputusan itu diserahkan kepada tim atau kelompok kerja tertentu. Dengan demikian ketergantungan organisasi pada pimpinan akan sangat kecil, tetapi sebagian besar dari orang-orang dalam organisasi itu memiliki kemandirian yang tinggi. Kondisi semacam ini tentu saja akan tercapai melalui penerapan MMT yang baik dan benar, dan setelah melalui proses pembinaan yang panjang.

    Makin banyak dari kesepuluh ciri itu yang diterapkan oleh pimpinan MMT semakin baiklah mutu kepemimpinannya, dalam arti makin baiklah suasana kerja yang kondusif untuk terciptanya mutu, dan makin kuatlah dorongan yang diberikan kepada orang-orang dalam orga- nisasinya untuk meningkatkan mutu kinerjanya. Kesepuluh hal tersebut perlu dihayati dan di-praktekkan oleh semua pimpinan , dari yang tertinggi sampai yang terrendah, sehingga akhirnya akan menjelma menjadi pola tindak yang normatif dari semua unsur pimpinan.

    BalasHapus
  32. nama :niki cyntia kurnia sari
    kelas:11 ips 1/16
    lanjutan 14

    A. Kesimpulan

    Dari penulisan ringkas di atas dengan melihat latar belakang dan pembahasan masalah, maka dapat diambil kesipulan sebagai berikut:
    • Bahwa tujuannya antara lain adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyaraat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, memperkya khanazah ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
    • Budaya organisasi di lembaga pendidikan adalah pemaknaan bersama seluruh anggota organisasi di suatu lembaga pendidikan yang berkaitan dengan nilai, keyakinan, tradisi dan cara berpikir unik yang dianutnya dan tampak dalam perilaku mereka, sehingga membedakan antara lembaga pendidikan dengan lembaga pendidikan lainnya.
    • Perekat organisasi pendidikan adalah kepercayaan pimpinan kepada bawahan, keakraban/kebersamaan, dan kejujuran dan tanggung jawab.
    Kepemimpinan sangat berpengaruh dalam proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah, agar pengaruh yang timbul dapat meningkatkan kinerja personil secara optimal. Maka pemimpin harus memiliki wawasan dan kemampuan dalam melaksanakan gaya kepemimpinan

    Kemampuan pemimpin dalam memerankan gaya kepemimpinan yang bertumpu kepada partisipasi aktif semua personil sekolah akan memunculkan keberhasilan seorang pemimpin

    Pemimpin harus memiliki pemahaman tentang konsep sistem (berpikir secara sistematik) dalam memahami suatu sekolah sebagai suatu kesatuan yang utuh.

    Pemimpin harus memahami wawasan jauh kedepan agar tantangan masadepan telah menjadi program dalam penyelenggaraan pendidikan.

    Konsentrasi pemimpin terhadap kinerja personil pada akhirnya sasaran yang hendak dicapai adalah peningkatan prestasi sekolah pada umumnya dapat tercapai adalah peningkatan prestasi sekolah pada umumnya dapat tercapai dan pada khususnya menghasilkan tamatan yang berkualitas.


    B. Saran-Saran
    • Untuk meningkatkan kinerja personil sekolah sebaiknya kunjungan antar sekolah sering dilakukan untuk melihat kemajuan dan perkembangan yang telah dicapai di sekolah masing-masing.
    • Sebaiknya kesejahteraan lahir dan batin mendapat prioritas dalam melaksanakan tugas pemimpin.

    Daftar pustaka

    -----------, 2003. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 manajemen pendidikan , Jakarta: Depdiknas RI

    -----------,2002. Masalah manajemen pendidikan di Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan Ditjen Dikdasmen - Dik menum.
    http://artikelrande.blogspot.com/2010/07/manajemen-pedidikan.html

    Wanto, 2005. manajemen dan pendidikan, Surabaya; Tabloid Nyata IV Desember

    BalasHapus
  33. nama : andik fendi putra
    kelas : xi ips 1
    no : 2

    KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN NARKOBA DIKALANGAN PARA REMAJA

    Bagian 1




    PENDAHULUAN



    1.1 LATAR BELAKANG
    Dimasa modern sekarang ini peredaran NARKOBA sudah tidak bisa ditolerir,tidak memandang lingkungandan usia .Banyak anak-anak yang masih memerlukan bimbingan dalam proses peralihan menuju kedewasaan,terserang atau tergoda oleh NARKOBA.
    NARKOBA sungguh-sungguh telah anak-anak khususnya para remaja .yang masih duduk di bangku sekolah , padahal telah diadakan penyuluhan-penyuluhan beberapa kali di sekolah-sekolah tapi NARKOBA tetap merasuki pikiran para pelajar yang masa depannya masih dipertanyakan.
    Masa depan yang seharusnya menjadi tujuan atau akhir dari perjuangan para pelajar dimasa-masa sekolah kini dipertanyakan statusnya . Jika NARKOBA terus berkembang dan menggoda para pelajar agar mengalihkan pandanganny pada NARKOBA maka para pelajar yang akan menjadi penerus bangsa akan kandas di tengah jalan.


    1.2 TUJUAN PENELITIAN
    -Untuk mengetahui bahaya NARKOBA serta jenis-jenisnya
    -Untuk mengetahui tingkat pengetahuan para remaja atau pelajar tentang NARKOBA.
    -Untuk m,engetahui penyebab para remaja atau pelajar menggunakan NARKOBA.


    1.3 RUMUSAN MASALAH
    -Apa sesungguhnya NARKOBA itu?
    -Apa dampak yang diakibatkan oleh NARKOBA kepada para pelajar atau remaja?
    -Mengapa para remaja atau pelajar tersebut menggunakan NARKOBA?

    1.4 METODE PENELITIAN
    Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara memebagikan atau menyebarkan angket kepada para pengguna atau pemakai NARKOBA yang masih berusia remaja.

    1.5 MANFAAT PENELITIAN
    Manafaat karya tulis ini yaitu kita khususnya para remaja yang masih duduk di bangku sekolah dapat lebih memami dan sadar akan bahaya NARKOBA.

    BAB II
    2.0 LANDASAN TEORI

    2.1 PENGERTIAN NARKOBA
    NARKOBA adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bunga tanaman baik sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan perubahan kesadaran , hilangnya rasa , sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulakan ketergantungan serta kecanduan.





    2.2 JENIS-JENIS NARKOBA YANG SERING DISALAHGUNAKAN
    a) OPIODA
    Yaitu nama segolongan zat alamiah , semisintetik maupun sintetik yang diambil dari bagian pohon POPPY , pertama akli ditemukan di Asia Kecil , digunakan untuk pengobatan oleh bangsa Mesir , kemudian akhirnya menyebar ke Yunani. Selain digunkan sebagai obat Opioda juga digunkan sebagai alat untuk menimbulkan rasa senang. Yang termasuk Opioda adalah:
    Opiat/Oipium

    BalasHapus
  34. Nama : Canindera Costa
    Kelas : PCP 2010
    No.Absen : 04

    10 Daftar Pustaka

    1.___________.. 2010. Terampil Menulis Surat. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

    2.Johan Wahyudi dan Ilham Ahmad Husaini. 2009. Panduan Menjadi Juara. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

    3.Johan Wahyudi, dkk. 2009. Panduan Menjadi Juara. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

    4.Chomsky, Noam. 1997. Introducing of Linguistic. British: Universal Oxford Press Ltd.

    5.Johan Wahyudi. 2009. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyunting Karangan dengan Penerapan Metode Inkuiri (Tesis). Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

    6.Johan Wahyudi. 2009. Meningkatkan Kemampuan Menulis Petunjuk dengan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah. (Jurnal Bahasa dan Sastra Nomor 05 Volume 1 Tahun III). Samarinda: Balai Bahasa Kalimantan Timur.

    7.Johan Wahyudi. 2010. Ayo Menulis Buku dalam Majalah Guruku Edisi Juni 2010

    8.Johan Wahyudi. 2010. Jika Naskah Buku Ditolak Penerbit dalam http://media.kompasiana.com/buku/2011/01/20/jika-naskah-buku-ditolak-penerbit/ diunduh pada Sabtu, 22 Januari 2011 jam 08.12.

    9.Keegan, Warren J. 1996, Manajemen Pemasaran Global: Alih Bahasa, Alexander Sindoro Jilid 1, Jakarta: Prenhallindo

    10.-----------, 2003. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 manajemen pendidikan , Jakarta: Depdiknas RI

    BalasHapus
  35. andik fendi
    xi ips 1
    bagian II



    -Morfin
    -Heroin
    -Kodein
    -Opiat Sintetik



    b) KOKAIN
    Kokain merupakan zat yang sangat kuat berupa bubuk Kristal putih yang disuling dari daun Coca ( Erythroxylan Coca) yang tumbuh di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Sedangkan Kokain freebase adalah kokain yang diproses untuk menghilangkan kemurnian dan campurannya sehingga dihisap berbentuk kepingan kecil (rocks/batu) sebesar kismis. Salah satu kokain yang popular adalah Crac.

    c) KANABIS/MARIYUANA/GANJA
    Kanabis berasal dari tanaman dengan nama Cannabis Satifa dan Cannabis Indica yaitu sejenis tanaman perdu yang biasanya digunakan sebagai obat relaksasi untuk mengatasi intoksidasi ringan. Seseorang yang baru saja menggunakan Kanabis sering kali memeperlihatkan tanda-tanda mabuk dengan mata merah dan bola mata membesar.

    d) SEDATIVA
    Sedativa atau sedative-hipotonik merupakan zat yang dapat mengurangi berfungsinya sistem saraf pusat.

    e) EKSTASI
    Ekstasi dikenal dalam dunia pengobatan sebagai Methydioxy Methampetamin dengan nama populernya MDMA.Ekstasi obat sintesis yang dikembangkan oleh perusahaan ERNTS MERK di Jerman pada tahun 1914.
    Pada waktu itu Ekstasi digunakan untuk meningkatkan daya tahjan prajurit di Amerika digunakan pengobatan pasien yang sudah parah.

    f) SHABU-SHABU
    Shabu-shabu merupakan komoditas baru yang sedang laris. Zat ini mempunyai nama kimia Methamfetamine yang mempunyai kesamaan sifat dengan Ekstasi yang sama-sama tergolong dalam zat psikotropika stimulasia otak yang dapat menyebabkan ketergantungan.
    Segementasi pasar dari shabu-shabu adalah para eksekutif , professional dan kaum selebritis. Zat ini menyebabkan lepasnya neurotransmitter dopamine dari ujung-ujung saraf ke bagian otak yang mengatur perasaan kenikmatan . Penghentian termasuk persaan kesal , tertekan , tegang , gelisah , sulit berkonsentrasi, lapar , pusing , serta dapat menyebabkan kecanduan.
    Beberapa kasus menunjukkan dampak desturktif shabu-shabu yaitu menyebabkan orang menjadi ganas, agiatif serta meningkatkan kepercayaan diri yang tinggi berbuntut tingkah laku yang brutal.

    BAB III
    PROSES PENELITIAN

    Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada para remaja di Sibolga. Pengisian dilakukan dengan cara para responden menuliskan jawaban-jawaban sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan di atas lembar angket yang telah diberikan.
    Responden yang terpilih adalah responden yang memenuhi syarat , antara lain berada di Sibolga , pelajar SMP/SMA atau yang telah berumur 14-19 tahun dan menggunakan atau memakai NARKOBA. Penybaran angket merata , meliputi berbagai lapisan remaja yang memakai NARKOBA , yaitu : pelajar SMP , pelajar SMA , pelajar SMK dan remaja putus sekolah.

    3.1 LOKASI PENELITIAN
    Pengambilan lokasi responden dilakukan di beberapa tempat yang di prediksi banyak memakai NARKOBA seperti di Jl. Murai da Kawasan Aek Habil.

    3.2 CARA MENGANALISIS DATA
    Analisis data dilakukan dengan cara menganalisa jawaban-jawaban yang telah diberikan responden yang tercantum pada angket .
    Dari hasil yang diperoleh dirangkum beberapa kesimpulan tentang pengaruh NARKOBA di kalangan para remaja Sibolga.

    BalasHapus
  36. andik fendi putra
    xi ips 1 /02


    BAGIAN III (03)


    BAB IV
    HASIL PENELITIAN


    4.1 HASIL ANGKET
    Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum dan terbuka. Angket ditujukan untuk mengetahui secara umum gambaran tentang NARKOBA di mata para remaja.

    No Penyebab menggunakan NARKOBA JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE
    1 PERGAULAN 28 75%
    2 STRESS 9 25%


    No Pengetahuan tentang NARKOBA JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE
    1 TAHU 34 91%

    2 TIDAK TAHU 3 9%


    No Dampak terhadap
    Sekolah JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE
    1 ADA 25 67%
    2 TIDAK ADA 12 33%



    BAB V
    PEMBAHASAN


    5.1 HASIL ANGKET
    Dari jawaban-jawabanpara responden yang tertuang di dalam angket didapatkan hasil sebagai berikut:

    - Dimata para remaja , NARKOBA adalah zat yang berbahaya untuk untuk dikonsumsi dan disalah gunakan .Tetapi,mereka menganggap bahwa hanya NARKOBAlah yang yang bisa memberikan ketenangan kepada mereka dikala mereka dikala mereka mempunyai masalah atau stress.

    - Dampak yang diakibatkan kepada para remaja pengguna NARKOBA khususnya terhadap sekolah mereka adalah sekolah mereka menjadi terbengkalai dan mereka menjadi putus sekolah. Namun, tetap ada beberapa remaja yang tidak memikirkan pengaruh NARKOBA terhadap sekolahnya.


     Penyebab para remaja-remaja Sibolga memakai NARKOBA adalah sebagai berikut:
    • 75% mengatakan karena pergaulan yang mengharuskan mereka memakai NARKOBA
    • 25% mengatakan karma ingin menenangkan diri dari banyaknya masalah atau stress.

    BAB VI
    KESIMPULAN DAN SARAN


    6.1 KESIMPULAN
    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

    1. Kesadaran mereka akan bahaya NARKOBA masih kurang dan mereka salah mengartikan bahwa NARKOBA itu adalah jalan satu-satunya untuk mendapatkan pergaulan yang lebih layak dan mengatasi masalah.

    2. Secara umum, remaja yang memakai NARKOBA di Sibolga telah rusak masa depannya karena telah tergoda oleh NARKOBA.


    3. Dari hasil penelitian yang diperoleh, penyebab mereka memakai NARKOBA adalah sebagai berikut:
    o Karena pergaulan bebas di kalangan remaja.
    o Karena terjerat banyak masalah dan stress.


    6.2 SARAN
    Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan:
    1. Agar lebih sering dilakukan penyuluhan-penyuluhan tentang NARKOBA dan pengaruh yang ditimbulkannya di kalangan para remaja khususnya yang duduk di bangku sekolah.

    2. Hendaknya aparat yang berwajib terkait masalah ini lebih giat lagi dalam memberantas NARKOBA.

    3. Hendaknya sekolah-sekolah lebih sering melakukan razia kepada para murid-muridnya agar para remaja tidak ada yang menyebarkan NARKOBA di sekolah-sekolah.

    4. Hendaknya para orangtua lebih mengenal dan mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus NARKOBA.

    BalasHapus
  37. andik fendi
    xi ips 1 02


    BAGIAN IV


    DAFTAR PUSTAKA


    Ain Tanjung,H.Mastar,BA,2003. Naerkoba Sumber Bencana Musuh Bangsa. Anti Narkoba Sumatera Utara : Lembaga Terpadu Pemasyarakatan Anti Narkoba.
    Diposkan oleh Ober Siregar
    Label: Beberapa Contoh Karya tulis, Karya Tulis

    BalasHapus
  38. rizda fara leila
    xi ips 1 /32



    bagian 1



    judul


    HIV/ AIDS




    PENDAHULAN

    A. Latar Belakang Masalah
    Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan tentang HIV/AIDS. Penyebrangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekrang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin. Tapi kita semua tidak perlu takut. Jika kita berprilaku sehat dan bertanggung jawab serta senantiasa memegang teguh ajaran agama, maka kita akan terbebas dari HIV/AIDS.

    B. Perumusan Masalah
    Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah:
    1. Apakah penyebab AIDS itu ?
    2. Bagaimana cara penularan HIV / AIDS ?
    3. Bagaimana pandangan 5 agama di Indonesia tentang HIV / AIDS ?

    C. Tujuan
    Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
    Secara terperinci tujuan dari penelitian dan penulisan makalah ini adalah :
    1. Mengetahui penyebab AIDS serta bahaya yang ditimbulkan.
    2. Mengetahui cara pencegahan HIV / AIDS.
    3. Mengetahui pandangan 5 agama di Indonesia tentang HIV / AIDS.


    D. Metode Penulisan
    Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Teknik Wawancara
    Tujuan dari teknik wawancara ini adalah agar diperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai kasus yang dibahas. Repondennya meliputi beberapa kaum pendidik yang penulis anggap cukup mengerti tentang masalah ini.

    2. Studi Pustaka
    Pada metode ini, penulis membaca buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan penulisan makalah ini.

    3. Internet
    Pada metode ini penulis, juga mencari materi yang berhubungan dengan penulisan ini din internet.

    E. Sistematika Penulisan
    Pada makalah ini, penulis akan menjelaskan hasil makalah dimulai dengan bab pandahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
    Pada bab kedua, penulisan akan memaparkan data yang diperoleh dan membahasnya satu persatu terutama yang berkaitan dengan HIV / AIDS.
    Bab ketiga merupakan bab penutup dalam makalah ini. Pada bagian ini penulis menyimpulkan uraian sebelumnya, dan memberikan saran agar kita terhindar dari penyakit HIV / AIDS.

    BalasHapus
  39. rizda fara / xi ips 1 / 32


    bagian II



    BAB II
    PEMBAHASAN

     HIV ialah merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah virus penyebab AIDS.
     AIDS ialah merupakan singkatan dari Acquired Immunideficiency Syndrome adalah kumpulan gejala penyakit yang didapat akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh.

    1. Apakah penyebab AIDS itu ?
    AIDS disebabkan oleh virus yang namanya HIV (Human Immunodeficiency Virus) yaitu virus yang merusak system kekebalan tubuh manusia. Akibatnya tubuh menjadi rentan terhadap serangan penyakit.
    2. HIV / AIDS dapat ditularkan melalui 3 cara yaitu :
     Hubungan seks bebas yang tidak terlindung, dengan orang yang telah terinfeksi HIV / AIDS.
     Tranfusi darah atau penggunaan jarum suntik secara bergantian.
     Ibu hamil penderita HIV / AIDS kepada bayi yang dikandungnya.
    3. Menurut pandangan 5 agama di Indonesia, tentang AIDS. AIDS memang salah satu penyakit buruk jika dipandang dalam agama. Karena penularan HIV / AIDS sendiri memang melalui cara yang dilarang agama. Salah satunya HIV / AIDS ditularkan melalui hubungan seks bebas. Seks bebas sendiri dilarang dalam agama.

    BAB III
    PENUTUP


    A. Kesimpulan
    Menurut pandangan agama HIV / AIDS itu buruk, karena penularan pun terjadi melalui cara yang dilarang oleh agama. Salah satunya HIV / AIDS ditularkan melalui hubungan seks bebas.

    B. Saran
    Agar kita semua terhindar dari AIDS, maka kita harus berhati-hati memilih pasangan hidup, jangan sampai kita menikah dengan pasangan yang mengicap HIV / AIDS, karena selain dapat menular kepada diri kita sendirim juga dapat menular kepada janin dalam kandungan kita. Kita juga harus berhati-hati dalam pemakaian jarum suntik secara bergantian dan tranfusi darah dengan darah yang sudah terpapar HIV.

    DAFTAR PUSTAKA


     Buku saku tentang AIDS yang diterbitkan oleh Yayasan AIDS Indonesia.
     Internet
    Posted by Yudhi at Thursday, January 24, 2008

    BalasHapus
  40. nama: Laras Sukmawati Y.
    kelas: PCP'10/09

    contoh daftar pustaka:
    1. Baridwan, Zaki. 1998. Sistem Informasi Akuntansi., Edisi Kedua, Cetakan Kelima, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
    2. Yogaswara, Yogi. 2000. Teknik Menulis Cerita Anak. Bandung. CV Aneka.
    3. Sugono, Dendy dkk. 2003. Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta: Gramedia.
    4. Ismail, Taufiq (ed.) dkk, 2002. Horison Sastra Indonesia 1, Kitab Puisi. Jakarta: Horison & The Ford Foundation.
    5. ––––––––, 2002. Horison Sastra Indonesia 2:, Kitab Cerpen. Jakarta: Horison & The Ford Foundation.
    6. Maulana, Dodi. tanpa tahun. Beternak Unggas. Bandung: CV Permata.
    7. A. Rahim Noor dan Salim A.Z. 1984. Sembilan Tari Wajib Melayu.Medan.: t.p.
    8. Abdul Monir Yaacop dan Sarina Othman (ed.), 1995. Pemerintahan Islam
    dalam Masyarakat Majmuk. Kuala Lumpur: Institut Kefahaman Islam Malaysia (IKIM).
    9. Anderson, John, 1971. Mission to the East Coast of Sumatra in 1823.
    Singapura: Oxford University Press.
    10. Awang Sujai Hairul dan Yusoff Khan (ed.). 1986. Kamus Lengkap. Petaling Jaya: Pustaka Zaman Sdn. Bhd.

    BalasHapus
  41. Nama :Indito Trihuda N.S
    Kelas :XI IPS 1
    Absen :11


    Bagian 1

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah
    Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang Pencipta dengan tulus

    Tujuan
    Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

    Metode Penulisan
    Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan.
    Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :
    Studi Pustaka
    Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.

    BalasHapus
  42. BAB II
    PEMBAHASAN

    Dasar Pemikiran
    Kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai hamba Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan (khalifullah) di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam.
    Manusia dalam melaksanakan tugas dan kegiatan hidupnya bergerak dalam dua bidang universal filosofis dan sosial politis. Di bidang universal filosofis trasenden dan idealistik, sedangkan bidang sosial politis bersifat imanen dan realistis yang bersifat lebih nyata dan dapat dirasakan.
    Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang ber-bhinneka, negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan dan kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan gegrafis yang strategis dan kaya sumber daya alam. Kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air.

    Pengertian Wawasan Nusantara
    Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiawai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasional.

    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
    1. Wilayah.
    2. Geopolitik dan Geostrategi.
    3. Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya.



    Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara
    1. Wadah
    Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi 3 komponen :
    a. Wujud Wilayah
    Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Oleh karena itu nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan dalamnya. Sedangkan secara vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka keatas dengan titik puncak kerucut di pusat bumi.
    Letak geografis negara berada di posisi dunia anatar 2 samudra, yaitu pasifik dan samudera hindia dan antara dua benua, yaitu asia dan australia. Letak geografis ini berpengaruh besar terhadap aspek-aspek kehidupan nasional Indonesia. Perwujutan wilayah nusantara menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial-busaya dan pertahanan keamanan.
    b. Tata Inti Organisasi
    Bagi Indonesia. Tata inti organisasi negara berdasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan.
    Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Kedaulatan berada di tangan rakyat yang sepenuhnya oleh majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
    Sistem pemerintahannya menganut sistem presidensial. Indonesia merupakan Negara Hukum (Rechk Staat) bukan hanya kekuasaan.
    c. Tata Kelengkapan Organisasi
    Isi wawasan nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indoensia dalam eksistensinya yang meliputi :
    a) Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
    Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
    Rakyat Indonesiayang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
    Pemerintahan negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
    b) Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal.
    Satu kesatuan wilayah nusantara mencakup daratan, perairan dan dirgantara.
    Satu kesatuan politik.
    Satu kesatuan sosial budaya.
    Satu kesatuan ekonomi, atas asas usaha bersama.
    Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
    Satu kesatuan kebijakan nasional.

    BalasHapus
  43. 2. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencangkup Dua Segi
    a. Tata laku batinia
    Wawasan Nusantara berlandaskan pada falsafah Pancasila untuk membentuk sikap mental.
    b. Tata laku lahiriah
    Wawasan Nusantara diwujudkan dalam satu sistem organisasi meliputi : perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengadilan.

    Implementasi Wawasan Nusantara
    3. Wawasan Nusantara sebagai pancaran falsafah Pancasila.
    4. Wawasan Nusantara dalam pembangunan nasional.
    a. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik.
    b. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai kesatuan ekonomi.
    c. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya.
    d. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan.
    5. Penerapan wawasan Nusantara.
    6. Hubungan wawasan Nusantara.

    BAB III
    PENUTUP

    Demikian makalah tentang wawasan Nusantara yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

    Kesimpulan
    Jadi wawasan Nusantara adalah sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenal diri dan tanah air sebagai negara kepulauan dari berbagai aspek kehidupan.

    DAFTAR PUSTAKA

    - Buku Pendidikan Kewarganegaraan

    BalasHapus
  44. PCP'10 / 11

    1. Budhi Setya Wono. 2003. Langkah Awal Menuju Olimpiade. Jakarta: Ricardo.
    2. Austin, Goerge T. E. Jasjfi. 1996. Industri Proses Kimia. Jakarta: Erlangga.
    3. Soehakso RMST. 1978. Pengantar Matematika Modern. Jogjakarta: UGM Press.
    4. Negoro ST, dkk. 1982. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia Indonesia.
    5. Allinger, Norman, et al. 1992. Organic Chemistry, Second Edition. New York: Worth Publishers, Inc.
    6. Hooykaas, C. 1951. Perintis Sastera (Terj. Raihoel Amar). Jakarta: Groningen.
    7. Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Grafiti.
    8. Hasanudin. 1996. Drama: Karya dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa.
    9. Kotz and Purcell. 1978. Chemistry and Chemical Reactivity. New York: CBS College Publishing.
    10. Hasnun, Anwar. 2004. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis. Yogyakarta. Absolut.

    BalasHapus
  45. Arief Rahmawan
    PCP'10 (03)
    Daftar Pustaka:

    1.Baradja, M.F. 1990, Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP Malang.

    2.Damono, Sapardi Joko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

    3.Hermans, B., 2000, Desperately Seeking: Helping Hands and Human Touch, [online], (http://www.hermans.org/agents2/ch3_1_2.htm, diakses tanggal 25 Juli 2008 )

    4.Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.

    5.Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education

    6.Sophia, S. 2002, Petunjuk Sitasi Serta Cantuman daftar Pustaka Bahan Pustaka Online, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor.

    7.Utorodewo, Felicia N. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Jakarta: Universitas Indonesia, 2007. (Dipakai di lingkungan UI).

    8.Simpson, Paul. 1992. “Teching stylistics: analysing cohesion and narrative structure in a short story by Ernest Hemingway” dalam Jurnal Language and Literature. Vol I no. 1 1992.

    9.Ley, R.G., & Bryden, M.P. (1979). Hemiapheric differences in processing emotions and faces. Brain and Language, 7, 127-138.

    10.Hulquist, M. 1985. The Adverb just in American English usage. Master’s thesis, Applied linguistics, University of California, Los Angeles.

    BalasHapus
  46. Alders, CJ. 1987. Ilmu Aljabar. Jakarta: Pradnya Paramita.
    ––––. 1987. Ilmu Ukur Segitiga. Jakarta: Pradnya Paramita.
    Ayres JR, Frank. 1965. Modern Algebra. New York: Schaum Publishing.
    ––––. 1954. Plane and Spherical Trigonometry. New York: Mc. Graw Hill Sook
    Company.
    Budhi Setya Wono. 2003. Langkah Awal Menuju Olimpiade. Jakarta: Ricardo.
    Handayani, dkk. 1991. Evaluasi Matematika I. Klaten: Intan Pariwara.
    Nasoetion, Hakim Andi. 2003. Matematika I. Jakarta: Balai Pustaka.
    Negoro ST, dkk. 1982. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia Indonesia.
    Puncell. J. Edwin, Dale Varberg. 1999. Kalkulus dan Geometri Analisis. Jakarta:
    Erlangga.
    Rawuh R, dkk. 1962. Ilmu Ukur Analisis Jilid 1 dan 2. Bandung: Terate.
    Roy, Hollands. 1991. Kamus Matematika. Jakarta: Erlangga.

    Farid Rozaq L. PCP 2010 / 5

    BalasHapus
  47. NAMA : AMELIA RAMADHANI
    KELAS/NO: PCPT2010/01


    1. Piliang WG, Djoyosubagio S. 2006.Fisiologo Nutrisi Volume I. IPB Press. Bogor.

    2. Kustamiyati, 1978. Kimia Teh. Makalah. Lokakarya Pengolahan Teh II. Balai Penelitian Teh dan Kina, Gambung, Bandung.

    3. Hardjasasmita P. 2000.Biokimia Dasar B. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

    4. Hartono A.2006.Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

    5. Hartoyo A.2003.Teh dan Khasiatnya bagi Kesehatan. Kanisius. Yogyakarta.

    6. Deraman, A. Azis, 2002. Himpunan Kertas Kerja: Isu dan Proses Pembukaan Minda Umat Melayu Islam. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

    7. Dt. Idrus Hakimi Rajo Penghulu, 1978. Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di Minangkabau, Bandung: Rosda.

    8. Edi Sedyawati. 1980. Tari: Tinjauan dari Berbagai Segi. Jakarta: Pustaka Jaya.

    9. Deraman, A. Azis, 2002. Himpunan Kertas Kerja: Isu dan Proses Pembukaan Minda Umat Melayu Islam. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

    10. Gazalba, Sidi. 1989. Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Indonesia.

    BalasHapus
  48. Feisal Alfi Nusha
    PCP 10 / 06


    Syamsudin, AR. dkk. Komposisi Berbahasa dan Sastra Indonesia. Solo: Tiga Serangkai.

    Basuki, Fira. 2001.Jendela-jendela. Jakarta: Grasindo.

    Bonar, S.K. 1987. Teknik Wawancara. Jakarta: Bina Aksara.

    Chaer, Abdul. 1988. Penggunaan Imbuhan Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah.

    ______. 1988. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

    Dawud,dkk.Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.

    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

    _______ . 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

    Dewan Kesenian Jakarta. 1976. Penyair Muda di Depan Forum. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.

    Hasan, Alwi dkk. 1999. Tata bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

    BalasHapus
  49. Nama : Rachmad Firdhaus Pujiantara
    Kls/no : PCPT 2010/13
    1. A.R. Radcliffe-Brown, 1952. Structure and Function in Primitive Society.
    Glencoe: Free Press.
    2. Abdullah Al-Ahsan, 1988. The Organization of the Islamic Conference
    (OIC). Herndorn: Interational Institute of Islamic Thought.
    3. Abdullah Hayeesaid, 1991. “Sejarah Perkembangan Pattani.” Makalah
    pada Seminar Dunia Melayu di Fakultas Sastra USU Medan.
    4. Abdul Latiff Abu Bakar (ed.). 2000. Media dan Seni Warisan Melayu
    Serumpun dalam Gendang Nusantara. Kuala Lumpur: Jabatan
    Pengajian Media, Universiti Malaya.
    5. Abdul Monir Yaacop dan Sarina Othman (ed.), 1995. Pemerintahan Islam
    dalam Masyarakat Majmuk. Kuala Lumpur: Institut Kefahaman
    Islam Malaysia (IKIM).
    6. Abu Bakar Bin Yang. 2000. Islam, Rekreasi, dan Seni Lakon. Kuala
    Lumpur: Penyelidik IKIM.
    7. Adler, Mortimer J. Et al. (eds.). 1983. Encyclopaedia Britannica (Vol.
    XII). Chicago: Helen Hemingway Benton.
    8. Adshead, Janet. 1988. Dance Analysis: Theoy and Practice. London:
    Dance Book.
    9. Backus, John. 1977. The Acoustical Foundation of Music. New York:
    W.W. Norton Company.
    10. Bambang Suwarno dan Thomas R. Leinbach, 1985. “Migrasi Penduduk
    Desa ke Kota dan Kesempatan Kerja: Survey di Tiga Kota
    Sumatera Utara,” Majalah Demografi Indonesia, tahun 13, No.
    25, Juni 1985, Jakarta.

    BalasHapus
  50. Hafieludin Yusuf Rizana
    pcp'10
    absen 7
    1.Hutchinson, Ann, 1977. Labanotation or Kinetography Laban (edisi
    ketiga). New York: Theatre Art Books.
    2.Jahutar Damanik, 1974. Jalannya Hukum Adat Simalungun. Medan: P.D.
    Aslan.
    3.Karl J. Pelzer, 1985. Toean Keboen dan Petani: Politik Kolonial dan
    Perjuangan Agraria 1863-1947, terjemahan J. Rumbo, Jakarta:
    Sinar Harapan.
    4.Koentjaraningrat, 1980a, Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Rineka
    Cistra.
    5.LaPiere, Richard T., 1965. Social Change. New York: McGraw Hill Book
    Company.
    6.Lekkerkerker, C., 1916. Land and Volk van Sumatra. The Hague: J.B.
    Wolters.
    7.Marckward Marckward, Albert H. et al. (eds.), 1990. Webster
    Comprehensive Dictionary (volume 2). Chicago: Ferguson
    Publishing Company
    8.Pathak, R.C. (ed.), 1946. Bhargava’s Standard Illustrated Dictionary of
    Hindi Language. Varanasi: Bhargava Book Depot.
    9.R.M. Soedarsono, 1991. “Tayub di Akhir Abad Ke-20.” Beberapa
    Catatan tentang Perkembangan Kesenian Kita. Soedarso Sp.
    (ed.). Yogyakarta: B.P. ISI Yogyakarta.
    10St. Muhammad Zein, 1957. Kamus Bahasa Indonesia Modern. Jakarta:
    Balai Pustaka.

    BalasHapus
  51. Hanindito Saktya P.(pcp'10/08)
    1.Haryanto, (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
    2.Rahmat, et al. (2006). Belajar Matematika dengan Orientasi Penemuan dan Pemecahan Masalah. Bandung: Sarana Pancakarya.
    3.Ruseffendi. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud
    4.Sinaga, M. et al. (2006). Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga
    5.Suryabrata, S. (2002). Metodologi Penelitian Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
    6.Suherman, E. et al (2001). Common Textbook Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jica UPI
    7.Surya, Y. (2006). Matematika itu Asyik 5A. PT. Arman Delta Selaras.
    8.Wijaya, C. dan Rusyan, T. (1992). Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
    9.Taylor C, Lilis C, LeMone. P. (1997). Fundamental of Nursing: The Art and Science of Nursing Care. Philadelphia: Lippinott-Raven Publishers.
    10.Ellis, J.R., Nowlis, E.A. & Bens, P.M. (1996). Modules for basic nursing skills. (six edition). Philadelphia: Lipicont-Reven Publisher

    BalasHapus
  52. Lister, Ted and Renshaw, Janet. 2000. Chemistry For Advanced Level,
    Third Edition. London: Stanley Thornes Publishers Ltd.
    Markham, Edwin C and Smith, Sherman E. 1954. General Chemistry.
    USA: The Riberside Press Cambridge, Massa Chusetts.
    Masterton, William L and Slowinski, Emil J. 1977. Chemical Principles.
    West Washington Square: WB. Sounders Company.
    Mc. Tigue, Peter. 1986. Chemistry Key To The Earth, Second Edition.
    Australia: Melbourne University Press.
    Morris Hein. 1969. Foundations of College Chemistry. California:
    Dickenson Publishing Company Inc.
    Petrucci, Ralph H. (SuminarAchmadi).1985. Kimia Dasar Prinsip dan
    Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
    Pierce, Conway and Smith, R. Nelson. 1971. General Chemistry WorkbookHow To Solve Chemistry Problems. New York: W. H.
    Freeman and Company.
    Russell, John B. 1981. General Chemistry. USA: Mc Graw Hill Inc.
    Schaum, Daniel B. S. 1966. Schaum’s Outline of Theory and Problems
    of College Chemistry. USA: Mc Graw Hill Book Company.
    Silberberg, Martin S. 2000. Chemistry The Molecular Nature of Matter
    and Change, Second edition. USA: Mc. Graw Hill Companies.

    Naufal Dyaksa Henanta
    Pcpt’10/ 12

    BalasHapus
  53. nama ; Praditya dwi H
    kelas ; XI IPS 1/19

    A. ADMINISTRASI PENDIDIKAN SUATU ALTERNATIF
    1. Landasan Pemikiran
    Pemikiran dilandasi oleh keyakinan bahwa manusia lahir ke dunia atas karunia Allah. Kemampuan dasar yang tersedia supaya dapat berpungsi sebagai mana fungsinya, diperlukan sebagai upaya. Salah satu upaya utama ialah belajar sepanjang hayat yang berintikan membaca baik terjadi dilingkungan keluarga, masyarakat maupun lembaga pendidikan.



    Kenyataan menunjukkan bahwa manusia dapat di didik dalam batas-batas tertentu, yaitu tergantung kepada kemampuan dasar yang tersedia, pengalaman yang di dapat, kemauan yang di ulet dan sudah barang tentu takdir ilahi bagi mereka yang mempercayainya.
    Ilmu pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses pengaruh mempengaruhi antara peserta didik dengan pendidik dalam berbagai situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses pengaruh mempengaruhi itu merupakan psikodinamik yang asasi yaitu dialog diantara komponen-komponen pendidikan yang pada suatu saat harus terjadi dialog dengan sendirinya pada diri peserta didik sendiri. Kemudian ia dapat bertindak lain atas keputusan dan tanggung jawab sendiri atau disebut hidup mandiri baik secara pribadi maupun sosial.
    Ilmu pendidikan sebagai ilmu mempunyai ciri hakiki yaitu ilmu normatif, berbuat dan tidak dapat melepaskan diri dari pandangan hidup. Ilmu pendidikan sebagai seni sangat bertatan denga profesi kependidikan yang secara formal telah maju di Indonesia hal ini dilihat pada keputusan pemerintah yang tertuang dalam suras keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan No. 0124/U/1979 yang kemudian disempurnakan dengan surat keputusan No. 0211/U/1982. Dalam keputusan itu di gariskan bahwa di Indonesia ini hanya terdapat dua profesi besar yaitu profesi non kependidikan dan profesi kependidikan. Profesi non kependidikan adalah segala profesi yang diantaranya kedokteran, ekonomi, hukum, dan teknologi. Profesi kependidikan terdiri dari guru dalam berbagai bidang profesi di atas dan tenaga kependidikan lainnya diantaranya administrasi pendidikan , pendidikan dan pengembangan sosial, psikologi pendidikan dan bimbingan , pendidikan luar biasa filsafat dan sosiologi pendidikan.
    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sestem Pendidikan Nasional, pasal 3, pendidikan berfungsi dan bertujuan sebagai berikut:
    Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik akan menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
    Administrasi pendidikan bukanlah hal yang baru. Telah dipergunakan dalam berbagai jenis dan jenjang pendidikan, sekalipun masih langka diteliti secara saksama di Indonesia. Administrasi pendidikan yang dimaksud adalah ilmu yang mempelajari penataan sumber daya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang disepakati.

    BalasHapus
  54. lanjutan.....

    2. Konsep Administrasi Pendidikan
    Harus diakui bahwa di kalangan ilmuan administrasi/manajemen dan di kalangan praktisi Indonesia istilah administrasi masih dalam polemik yang berkaitan dengan luasnya cakupan di antara kedua istilah, pemakaian istilah sehari-hari administra sebagai clerikal work dan kesan bergengsi dalam penggunaan istilah menejemen.
    Dalam pemakain sehari-hari administrasi sudah sangat dikenal mulai dari zaman belanda sampai saat ini sebagai kegiatan catatmencatat. Dari perkembangan keilmuan lahirnya disiplin ilmu administrasi di Indonesia dibidani oleh akademisi Amerika yang mengembangkan dan mendirikan jurusan administrasi sebagai ekplorasi pembinaan keilmuan. Maka administrasi menjadi suatu disiplin imu yang establish dengan ditetapkannya jurusan.
    Dari berbagai literatur yang dipublikasikan Inggris, istilah yang serupa pemahamannya dengan administrasi di Amerika adalah manajemen. Namun di indonesia sendiri, istilah manajemen dan administrasi memiliki pengertian sendiri-sendiri dan pemahamannya ada pada tiga posisi yaitu administrasi lebih luas dari manajemen dan administra lebih sempit dari manajemen, dan administrasi sama atau sejajar denga manajemen.
    Kelompok pertama yang mempersepsi administrasi lebih luas dari manajemenkarena menganggap administrasi sebagai suatu aktivitas strategi melalui perbuatan kebijakan dan merupakan suatu keseluruahan proses kerja sama, sedangkan manajemen merupakan aktivitas melaksanakan kebijakan yang bekerjalangsung dengan orang-orang untuk merealisasikan kebijakan,.
    Kelompok kedua yang mempersepsi administrasi lebih sempit dari manajemen karena mempersepsi administrasi seperti dalam pemekaian istilah peninggalan belanda yang epngertiannya sempit terbatas pada kegiatan ketatausahaan.
    Kelompok ketiga yang mengartikan administrasi dan manajemen adalah sejajar, sama, dan bisa digunakan istilahnya secara berganti disesuaikan konteks tnapa kehilangan makna.
    Administrasi berasal dari kata latin. Ad berarti intensif, dan ministrare yang berarti to serve yaitu melayani, membantu atau mengarahkan. Definisi yang dapat mewakili pengertian dan ahli, yaitu:
    a. Fayol (Hoy and Miskel, 2001: 10) mengemukakan administrasi pendidikan adalah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber (personil maupun material) secara efektif dan efisian guna menunjang ntercapainya tujuan pendidikan.

    b. Luther Gulick:
    Administrasi adalah sistem pengetahuan yang memungkinkan manusia memahami hubungan-hubungan, meramalkan akibat-akibat, dan mempengaruhi hasil-hasil pada suatu keadaan di mana orang-orang secara teratur bekerja sama untuk suatu tujuan bersama.

    3. Pendekatan Perspektif Terpadu
    Berpedoman kepada konsep Administrasi Pendidikan yang saya kemukakan di atas, dalam kesempatan ini saya menggunakan pendekatan yang saya sebut pendekatan perspektif terpadu (integratif).

    B. POLA PENGADMINISTRASIAN PENDIDIKAN
    Berpedoman kepada konsep dasar pendekatan perspektif terpadu yang dikemukakan, terdapat tiga pola dasar pengadministrasian pendidikan yang perlu diperhatikan; secara makro (tingkat nasional), meso (tingkat kelembagaan), dan mikro (tingkat operasional belajar mengajar).

    BalasHapus
  55. 1. Pola Dasar Pendidikan Secara Makro
    Apabila kita dapat melukiskan kecenderungan kehidupan dengan cermat dan terpadu, menggariskan kualitas manusia secara tepat yang mampu hidup layak dimasa depan, kemudian dapat menyediakan pendidikan yang relevan, niscaya kualitas manusia manusia Indonesia tinggal landas yang tumbuh atas kekuatan sendiri.

    a. Kecenderungan Kehidupan
    Kecenderungan kehidupan itu pada hakikatnya terdapat dalam hubungan manusia dengan dirinya, alam, kebudayaan atau sesama manusia dan dalam hubungan dengan Penciptanya. Pada kesempatan ini dikemukan sepuluh kecenderungan besar sebagai berikut:

    1) Kecenderungan yang mendasari kehidupan, adalah ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dinyatakan dalam kehidupan beragama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esaterjamin UUD 1945.
    2) Penduduk Indonesia dewasa ini diperkirakan sebanyak 160 juta orang dengan laju pertumbuhan 2,3% setiap tahun yang relative konstan (SKN:1981) sehingga pada saat tinggal landas akan berjumlah sekitar 195 juta dengan penyebaran yang tidak merata.
    3) Hidup dinegara kkepulauan yang beriklim tropis kaya akan bahan mentah, indah dan nyaman.
    4) Hidup berlandaskan Pancasila sebagai satu-satunya asas yang masih menuntut pelaksanaan dan penjabaran supaya lestari dan mendorong daging sebagai sumber inspirasi, perjuangan dan sistem nilai-nilai dalam pembangunan bangsa.
    5) Bangsa yang berpolitik membangun dengan politik luar negeri yang bebas aktif akan terus berperan dalam proses regenerasi.
    6) Perubahan sistem perekonomian yang cenderung menitik beratkan pada perindustrian baik industrian berat dan ringan maupun yang menekankan produksi dalam neggeri yang didukung oleh pertanian dan jasa khususnya produk elektronik dan komputer.

    b. Kualitas Manusia
    Kehidupan Bangsa Indonesia disaat tinggal landas yang direncanakan diyakini cenderungan akan lebih baik, tetapi akan lebih rumit, dinamik, dan penuh tantangan sehingga menuntut persyaratan atau kemampuan atau kualitas manusia yang lebih baik dari pada manusia sekarang.
    Secara idiologis filosofis, kemampuan itu telah digariskan dalam Ekaprasetia Pancakarsa sebagai tuntutan dan pedoman hidup bangsa.

    c. Pra Kerangka Sistem Pendidikan Pancasila
    1) Permasalahan dan orientasi: permasalahan berkisar pada produktivitas pendidikan yang memerlukan peningkatan bagi yang berkenaan dengan efektifitas; pemerataan, kualitas, keluaran, dan relevansi.
    2) Landasan, konsep, dan prinsip pendidikan yang perlu eksplisit.
    3) Dasar pendidikan: Pancasila dan kebudayaan nasional.

    2. Pola Dasar Pendidikan Secara Mesa
    Pola dasar ini ditarik dari hasil percobaan pendidikan nonformal (PNF) di bawah bimbingan Prof. Dr. H.Santoso. Hamijoyo, M.Sc. dan Prof. Ir. Hassan Purbo.
    Percobaan dilakukan bagi anak-anak dan pemuda putus sekolah di pedesaan dan kota pinggiran (kumuh) yang dikaitkan dengan pengadministrasian SD setempat.

    BalasHapus
  56. 3. Pola Dasar Pendidikan Secara Makro
    a. Proritas Pendidikan
    Penataan pendidikan di Indonesia seperti dinegara berkembang lainnya adalah masalah besar.
    Pertama, program pendidikan jangka panjang yang relevan dengan prioritas pembangunan ekonomi atau prioritas lain untuk meningkatkan kualitas manusia.

    b. Wajib Belajar yang baik
    Dewasa ini, tingkat pendidikan bangsa Indonesia khususnya tenaga kerja masih menunjukkan nilai yang kurang seimbang yaitu sekitar 88% maksimal SD, 11% Sekolah Menengah, dan 1% pernah pendidikan tinggi.

    c. Tenaga Kependidikan yang Profesional
    Tenaga pendidik seperti guru dan tenaga kependidikan seperti kepala sekolah, penilik dan pengawas, petugas bimbingan dan penyuluhan, perencanaan, dan Pembina kurikulum atau tenaga kependidikan lainnya yang akan muncul, merupakan komponen pendidikan yang penting sebagai fasilitator bagi peserta didik.

    d. Pembinaan Swasta yang Lebih Mantap
    Peranan swasta, baik swasta pendidikan maupun pengusahasebagai mitra pemerintah telah menunjukkan partisipasinya dan mempunyai nilai yang sangat besar dalam membina pendidikan nasional.

    e. Penelitian Pendidikan yang Mendasar
    Penelitian sebagai bagian dari upaya pengembangan pendidikan, memerlukan penelaahan secara lebih mendasar yang tidak hanya secara reaktif tetapi secara konsepsional mendasar.


    MODEL ADMINISTRASI PENDIDIKAN

    A. PENGEMBANGAN SISTEM
    1. General Sistem Theory
    Teori sistem umum (General system theory) didasarkan paada suatu anggapan bahwa kehidupan (living system) ini secara empirik dikonseptualisasikan dengan berusaha menemukan ciri-ciri beberapa disiplin.
    Usaha-usaha dalam setiap disiplin ilmu dengan menggunakan pendekatan ilmiah yang dilaksanakan oleh ahlinya masing-masing ternyata hanya diperuntukan bagi pengembangan masing-masing disiplin lainnya yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dalam suatu dunia realitas.
    Salah satu ciri yang perlu diingatdalam pemikiran ini ialah satu landasan berfikir sistem bahwa yang dimaksudkan dengan keseluruhan tidak semua dengan penjumlahan bagian-bagian.
    Teori sistem umum (general system theory) sebenarnya merupakan suatu usah yang telah ada sejak zaman dahulu. Hal ini dapat dilihat misalnya dengan adanya filsafat yang dipandang sebagai sumber segala pengetahuan.
    Dalam upaya menemukan suatu teori sistem umum, Boulding mencoba mengkaji melalui dua cara yaitu:
    a) Gerakan interdisipliner dengan mengembangkan penyilangan disiplin. Dengan demikian akan ditemukan adanya disiplin silang. Boulding menyebutnya sebagai multi sexual interdicipliness iatau hybrid diciplines.
    1) Cybernetics, yang menggunakan konsep-konsep electric engineering, fisika, biologi dan lain-lain.
    2) Teori organisasi, yang menggunakan konsep-konsep sosiologi, psikologi, ekonomi, ilmu politik dan lain-lain.
    3) Ilmu manajemen, yang menggunakan konsep-konsep matetika, statistika, teori informasi, dan teknik.

    b) Gerakan interdisipliner untuk menemukan teori sistem umum melalui pengaturan sistem secara teoritik dan mengkonstruksinya dalam suatu hierarki kompleksitas.
    1) Tingkatan struktur statis (static structure) yang juga disebut sebagai tingkatan frame works.
    2) Tingkatan simple dynamic sistem yang disebutnya juga sebagai tingkatan clokworks. Dengan gerakan “kodrati”. Contohnya ialah solar sistems.
    3) Tingkatan thermostat atau sistem cybernetic. Pada tingkatan ini berlaku konsep self-regulated.
    4) Tingkatan sistem terbuka atau self-maintraining structure.
    5) Tingkatan genetic-sociental seperti pada tumbuh-tumbuhan.
    6) Tingkatan animal, yang ditandai oleh pertumbuhan mobilitas, prilaku teleologis dan kesadaran diri.
    7) Tingkatan human, adanya manusia secara individu dipandang dipandang, sebagai satu sistem.
    8) Tingkatan sistem organisasi sosial. Apda tingkatan ini norma-norma telah ditetapkan dan interaksi manusia telah dapat dilaksanakan, pesan-pesan telah dapat disampaikan.
    9) Tingkatan sistem transcendental dalamnya sistem-sistem simbolis misalnya bahasa, agama, logika, ilmu pasti.

    BalasHapus
  57. 2. Munculnya Pendekatan Sistem
    Dengan ditemukannya teori sistem umum dengan karakteristi-karekteristik yang telah dikemukakan, memungkankan berkembangnyasuatu cara berfikir sistem yang pada akhirnya menyebabkan adanya suatu pendekatan sistem.
    Pendekatan sistem sebagai suatu metode atau teknik analisis yang secara lebih khusus disebut analisis sistem berfungsi dalam hal memecahkan masalah atau pembuatan keputusan
    B. KOMSEP DASAR SISTEM
    1. Pengertian Sistem
    2. Karakteristik sistem
    3. Klasifikasi sistem

    C. KIBERNITIKA DALAM MENDEKATKAN SISTEM
    1. Pengertian
    2. Cabang-cabang kibernitika
    3. Pengaturan sendiri dan adaptasi dalam kibernitikan

    D. MODEL, PENGUKURAN, DAN METODOLOGI SISTEM
    1. Model-model pendekatan sistem
    a. Pengertian model
    b. Konstruksi model atau pembuatan model
    c. Jenis-jenis model
    2. Pengukuran dalam pendekatan sistem
    a. Struktur proses pengukuran
    b. Prinsip-prinsip pengukuran


    KEPEMIMPINAN

    A. Defenisi kepemimpinan
    “kepemimpinan di terjemahkan dalam nbahasa inggris “leadership”. Dalam ensiklopedi umum (1993) diartikan sebagai “ hubungan erat antara seseorang dan kelompok manusia,karena kepentingan yang sama”. Hubungan tersebut ditandai oleh tingkah laku yang tertuju dan terbimbing dari pemimpin dan terpimpin.
    Ada beberapa defenisi kepemimpinan :
    1. Bass (1990), kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara anggota suatu kelompok sehingga pemimpin merupakan agen pembaharu, agen perubahan, orang yang prilakunya akan lebih baik mempengaruhi orang lain daripada prilaku otrang lain yang mempengaruhi mereka dan kepemimpinan itu sendiri timbul ketika satu anggota kelompok mengubah motivasi kepentingan anggota lainnya dalam kelompok.
    2. Northouse, P.G (2003:3), kepemimpinan adalah suatu proses damana individu mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan umum.
    3. Dubrin, A.J. (2001:3), kepemimpinan adalah kemampuan untuk menanamkan keyakinan dan memperoleh dukungan dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

    Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa akan terjadi kepemimpinan apabila didalam situasi tertentu seseorang lebih menonjol dapat mempengaruhi prilaku orang lain baik secara perseorangan atau kelompok sehingga dengan penuh kesadaran orang-orang dapat mengikuti apa yang diinginkan oleh pemimpin dalam mencapai tujuan .
    Kepemimpinan pendidikan adalah suatu proses mempengaruhi, mengkoordinasi, dan menggerakkan prilaku orang lain serta melakukan suatu perubahan kearah yang ulebih positif dalam mengupayakan keberhasilan pendidikan.

    B. Keterampilan kepemimpinan
    Davis, 1981:127 mengidentifikasi tiga keterampilan kepmimpinan :
    1. Technical skill; diperlukan pemimpin agar ia mampu mengawasi dan menilai pekerjaan sesuai dengan keahlian yang digelutinya.
    2. Human skill; kemampuan dalam mambangun relasi dan dapat bekerja sama dengan orang lain adalah kualivukasi yang dipersyaratkan seorang pemimpin baik dalam situasi formal maupun informal.
    3. Conceptual skill;pemimpin yang disegani adalah pemimpin yang mampu memberi solusi yang tepat yang timbul dari pemikiran yang cerdas tentang suatu persoalan.

    BalasHapus
  58. C. Pendekatan kepemimpinan
    1. Pendekatan teori sifat pemimpin (traits theory)
    Pemimpin yang memiliki cirri kepemimpinan adalah seorang yang memiliki kualitas diri yang baik tercermin dari sifat-sifat atau watak. Biasanya sifat/watak yang diharapkan anggota dari pemimpinnya adalah ,cerdas, bijak, semangat, tanggung jawab, dan dapat dipercaya.
    Davis mengihtisarkan 4 sifat utama yang dapat mempengaruhi keberhasilan pemimpin yaitu:
    1. Kecerdasan
    2. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
    3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
    4. Sikap-sikap hubungan menusiawi
    Hicks dan gullet menunjukan 8 sifat kepemimpinan yang harus dimiliki pemimpin yaitu:
    1. Bersikap adil
    2. Memberikan sugesti (suggesting)
    3. Mendukung tercapainya tujuan (suppyling objectives)
    4. Katalisator (catalyising )
    5. Menciptakan rasa aman(providing security)
    6. Sebagai wakil organisasi (representing)
    7. Sumber inspirasi (inspiring)
    8. Bersikap menghargai (praising)

    2. Pendekatan prilaku pemimpin (behavior theory)
    Study kepemimpinan yang menekankan kepada berbagai prilaku pemimpin yaitu,untuk memberikan jawaban atau pertanyaan how leader behave.pendekatan ini memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku dari sifat-sifat pemimpin karena sifat seseorang kadang menipu penglihatan sehingga sulit diidentifikasi secara pasti.
    Mintorogo (1996) menyatakan bahwa prilaku kepemimpinan merupakan tindakan-tindakan spesifik seorang pemimpin dalam mengarahkan dan mengkoordinasikan kerja anggota kelompok.sehingga kita dapat mempelajarinya sebagaimana yang dikatakan hoy dan miskel (1982) bahwa prilaku kepemimpinan dapat dipelajari.
    Menelaah prilaku kepemimpinan dapat didentifikasi dari dua aspek yaitu dari fungsi kepemimpinan yang dijalankan dan dari gaya tyang ditunjukkan pemimpin.

    a. Fungsi kepemimpinan
    Organisasi berisi sekelompok orang yang satu diantaranya dibutuhkan untuk menggerakkan mereka agarbekerja dengan efektif.
    b. Gaya kepemimpinan
    Gaya kepemimpinan merupakan norma atau dapat juga diartikan sebagai prilaku dalam memperagakan kepemimpinan.
    Beberapa gaya kepemimpinan dapat dikemukakan sebagai berikut :
    1. Gaya dasar kepemimpinan
    2. Teori x dan teori y
    3. Menajemen dari rensis likert (likert’s management system)
    4. Kisi-kisi manajerial (managerial gril) dari blake and mouton
    5. Studi ohio state
    6. W.J. reddin dalam “the 3-D theory

    BalasHapus
  59. 3. Pendekatan kontingensi
    Studi kepemimpinan yang disebut pendekatan kontingensi, yaitu suatu study kepemimpinan yang hakikatnya berusaha untuk memenuhi jawaban atas pertanyaan what makes the leader effective. Bahwa yang membuat kepemimpinan itu efektif itu bukan hanya karena keberadaan pemimpinnya itu sendiri tetapi ada pariable lain yang turut menentukan. Menurut Blanchard (1995) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kepemimpinan yaitu :
    1. Kepribadian, pengalaan masa lampau, dan harapan pemimpin
    2. Harapan dan prilaku atasan
    3. Tuntutan tugas yang di berikan
    4. Harapan dan prilaku rekan
    5. Karakteristik, harapan,dan prilaku bawahan
    6. Kultur dan kebijakan organisasi

    a. Model kepemimpinan situasional hrsey dan Blanchard
    Teori model ini adalah bahwa kepemimpinan yang paling efektif adalah sesuai dengan kematangan anggota organisasi. Kematangan diartikan sebagai kesiapan anggota organisasi menerima tanggung jawab dan tugas serta memiliki motivasi untuk berprestasi.aplikasi model ini adalah pada hubngan pemimpin dengan anggota yang mana pemimpin menyesuaikan dengan perkembangan dan kamatangan anggota dengan mengikuti fase daur hidup (life cycle theory). Berdasrkan fase daur kehidupan, seorang pemimpin perlu mengubah gaya kepemimpinan sesuai dengan perkembangan setiap tahap kematangan hidup anggota.

    b. Model kepemimpinan situasional dari fred E. fiedler
    Fiedler berpansdapat bahwa tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang cocok untuk seluruh situasi, namun juga tidak mudah menggantyi gaya kepemimpinan dari satu situasi ke situasi yang lain . hal ini tergantung pada motivasi seorang pemimpin

    4. Perubahan sosial dan gaya kepemimpinan
    Manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai citra “tidak pernah selesai” keberhasilaan kemarin sekaligus menjadi perjuangan hari ini sedangkan keberhasilan hari ini merupakan perjuangan hari esok.
    Keahlian menejerial dengan kepemimpinan merupakan dua peran yang berbeda. Seorang menejer yang baik adalah seseorang yang mampu menangani kompleksitas organisasi .
    Terdapat tiga jenis kepemimpinan yang dipandang representatif dengan tuntutan era desentralisasi yaitu:
    1. Kepemimpinan tradisional
    Kepemimpinan tradisional adalah kepemimpinan yang menekankan kepada tugas yang dikeemban bawahan. Peran kepemimpinan tradisional lebih kepada peran sebagai menejer, karena ia sangat terlibat dengan aspek-aspek prosedurial menejerial yang metodelitis dan fisik
    2. Kepemimpinan transformasional
    Pemimpin transpormasional adalah pemimpin yang memiliki wawasan yang jauh kedepan dan berupaya memperbaiki dan mengembangkan organisasi bukan di masa ini tetapi masa akan datang. Seorang pemimpin transpormasional memandang nilai-nilai organisasi sebagai nilai-nilai luhur yang perlu dirancang dan ditetapkan oleh seluruh staf sehingga para staf memilikinya dan komitmen dalam melaksanakannya.
    3. Kepemimpinan visioner
    Kepemimpianan visioner adalah kemampuan pemimpin dalam mencipta, merumuskan, mengkomunikasi dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau diyakini sebagai cita-cita organisasi dimasa depan yang harus di raih atau diwujudkan melalui komitmen semua personil.
    Sifat-sifat seorang visioner, selain dia mampu melihat dan memanfaatkan peluang-peluang di masa depan ia juga memiliki prinsip kepemimpinan seperti yang dikemukakan Stephen R. covey (1997:27-37) tentang pemipin yang berprinsip , dengan cirri-ciri ebagai berikut:
    • Selalu belajar (terus menerus)
    • Berorientasi pada pelayanan
    • Memancarkan energy positif
    • Mempercayai orang lain
    • Hidup seimbang

    BalasHapus
  60. KOMUNIKASI

    A. Pegertian komunikasi
    Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common).istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang merka masing-masing.
    Ross (1983:8) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan syimbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu penggemar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator.
    Komunikasi adalah suatu pemindahan makna /pemahaman dari pengirim kepada penerima, didalamnya tercakup tiga bagian penting dari komunikasi yang efektif yakni sang pengirim, sang penerima dan keberhasilan pengiriman makna (Gipson,1988:4).

    B. Unsur-unsur dan proses dalam komunikasi
    Komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan. Oleh karena itu, ada unsur-unsur pokok dalam komunikasi yaitu sebagai berikut :
    1. Komiunikator, adalah orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain
    2. Komunokan, adalah orang yang menerima pesan dari orang lain
    3. Pesan, adalah sesuatu yang disampaikan dapat berupa informasi, perasaan, instruksi, dan lain-lain.
    4. Media, adalah bentuk atau cara pesan itu disampaikan, media dapat berupa lisan, tertulis, film,dan bentuk lainnya
    5. Efek,adalah perubahan yang terjadi pada komunikan sesuai dengan harapan komunikator

    C. Bentuk komunikasi
    Secara garis besar bentuk komunikasi dibagi kedalam dua bentuk besar, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
    Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan symbol-simbol yang berlaku umum atau yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang dalam proses komunikasi. Symbol-simbol yang digunakan oleh orang dalam komunikasi itu dapat berupa surat, tulisan atau dalam bentuk gambar-gambar.
    Komunikasi non-vormal adalah komunikasi yang menggunakan sejumlah kumpulan dari isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan sebagainya yang memungkan seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain . Perbedaan yang muncul dalam komunikasi non-vormal adalah tidak keluarnya symbol-simbol yang dipahami oleh banyak orang dan lebih bersifat spontanitas.
    Duncan menjelaskan lima macam bentuk komunikasi non-verbal yaitu:
    1. Kinesic, cara berkomunikasi dengan gerakan badan, tangan, ekspresi wajah dan sebagainya
    2. Proxemics, cara berkomunikasi yang tandanya bagaimana pihak-pihak yang berkomunikasi menempatkan diri secara fisik dalm suatu komunikasi.
    3. Chronemics, perilaku komunikasi berdasarkan lama atau sebentarnya terputus suatu komunikasi lisan
    4. Occulecics, gerakan mata
    5. Physical appeaence, penampilan fisik

    Komunikasi verbal dan non verbal di pentingkan dalam organisasi dan dapat melingkupi komunikasi internal dan external. Komunikasi internal adalah komunikasi pada internal organisasi yang meliputi komunikasi personal, komunikasi kelompok sedengkan komunikasi external adalah komunikasi antara pemimpin organisasi dengan khalayak diluar organisasi.

    BalasHapus
  61. 1. Komunikasi personal (personal communication)
    Komunikasi personal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka atau melalui media komunikasi tatap muka disebut juga komunikasi antarpribadi, komunikasi antar pribadi didefenisikan sebagai pengiriman pesan di antara dua atau lebih individu (lili weri, 1994:7-8).
    Muhammad (2002:165) menjelaskan tujuan komunikasi antar pribadi yaitu:
    a. Menemukan diri sendiri
    b. Menemukan dunia luar
    c. Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti
    d. Perubahan sikap dan perilaku
    e. Untuk bermain dan kesenangan
    f. Untuk membantu

    2. Komunikasi kelompok (group communication)
    Komunikasi kelompok adalah komunikasi antar seorang dengan sekelompok orang dalam situasi tatap muka biasa bisa kelompok besar atau kelompok kecil.

    D. Pesan dan gangguan dalam komunikasi
    1. Informasi pesan dan dalam komunikasi
    Informasi adalah hasil dari proses intelektual seseorang. Proses intelektual adalah mengolah meproses stimulus, yang masuk kedalam diri individu melalui panca indra, kemudian diteruskan keotak untuk di olah dengan pengetahuan, pengalaman, selera, dan iman yang dimiliki seseorang.
    2. Gangguan atau noise dalam komunikasi
    Gangguan dalam komunikasi adalah hal-hal yang muncul dalam komunikasi yang menyebabkan komunikasi terhambat, artinya perilaku yang diharapkan muncul tidak muncul karna terhambatnya pesan yang di sampaikan atau pemilihan media yang tidak sesuai dengan karakteritik pesa yang ingin di sampaikan.
    3. Struktur jaringan dalam komunikasi
    Struktur jaringan komunikasi adalah dapat di bagi kedalam lima struktur yaitu:
    a. Struktur lingkaran
    b. Struktur roda
    c. Struktur Y
    d. Struktur rantai
    e. Struktur semua saluran

    E. Teknologi informasi dalam komunikasi
    1. Teknologi informasi
    Adapun jenis-jenis teknologi dalam komunikasi organisasi dapat di katagorikan sebagai berikut:
    a. Teknologi dalam komunikasi tertulis
    b. Teknologi dalam komunikasi lisan

    2. Permasalahan dalam komunikasi teknologi informasi

    BalasHapus
  62. MOTIVASI

    A. Pengertian motivasi dan motif
    Kata motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti “bergerak” yang dimaksudkan sebagai “ bergerak untuk maju”. Motivasi dalam konteks organsasi dijelaskan hasibuan (1991: 183), sebagai suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga tercapai keinginan para pegawai sekaligus tercapainya tujuan organisasi.
    Siagian (1980:128) mengartikan motivasi sebagai keseluruhan proses pembarian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis. Pengertian motivasi menurut sardiman.(1994:12) menyatakan bahwa :”motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu”.
    Pengertian motif , antara lain sebagai berikut:
    1. Motif adalah suatu pernyataan yang kompleks dalam suatu organism yang mengarah pada tingkah laku kepada suatu tujuan atau perangsang.(purwanto,1990:5)
    2. Motif adalah suatu daya yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organism yang menyebabkan kesiapan untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan (moh.uzer usman,1992:24)
    3. Motif adalah daya upaya yang mendorong seseoramng untuk melakukan sesuatu, motif, dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam diri subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (sardimanA.m,1994:73)
    4. Gualmik mengatakan bahwa motif merupakan suatu rangsangan dari dalam (innerdrive ),gerak hati(impulse)dan sebagainya yang menyebabkan sesorang melakukan suatu aktivitas atau tindakan tertentu.

    Indicator untuk mengetahui motivasi seseorang dalam suatu kegiatan menurut makmun(1990:4), yaitu :
    1. Durasi kegiatan,(berapa lama kemampuan penggunaan waktu untuk melakukan kegiatan)
    2. Frekuensi kegiatan,(berapa sering kegiatan dilakukan dalam priode waktu tertentu)
    3. Persistensinya,(ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan
    4. Ketabahan, keulatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan
    5. Pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
    6. Tingkat aspirasi,(maksud, rencana, cita-cita, sasaran atau target)
    7. Tigkat kualivikasi prestasi atau produk yang dicapai dari kegiatannya
    8. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan

    BalasHapus
  63. B. Tujuan motivasi
    Motivasi diberiakan sebagai upaya memelihara semangat kerja kariawan agar pekerjaan dapat dilakdanakan dengan optimal. Motivasi ditujukan sebagai upaya mendorong dan merngsang pegawai untuk melakukan kegiatan atau tugasnya dengan rasa kesadaran
    Hasibuan (1991:196) memerinci tujuan pelaksanaan motivasi yaitu :
    1. Mengubah prilaku pegawai sesuai dengan keinginan pemimpin
    2. Meningkatkan kegairahan pegawai
    3. Meningkatkan disiplin pegawai
    4. Meningkatkan kesejahteraan pegawai
    5. Meningkatkan prestasi kerja pegawai

    C. Prinsip-prinsip motivasi
    1. Prinsip kompetisi
    Kompetisi adalah sebuah upaya untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang memperlihatkan seluruh kemampuannya dengan difasilitasi secara sehat dan benar. Prinsip kopetensi adalah persaingan dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, prinsip lainnya bahwa dalam kompetensi itu terkandung kejujuran dan keterbukaan.
    2. Prinsip pemacu
    Pemacu merupakan upaya dalam memberikan sebuah dorongan yang berupa tindakan positif sehingga pihak yang diberi motovasi menyegerakan tindakan tersebut.
    3. Prinsip Ganjaran dan Hukuman
    Prinsip ganjaran dan hukuman biasanya dilakukan kepada anak-anak dengan tujuan supaya anak termotivsi untuk belajar. Misalnya apabila tidak belajar maka tidak akan diberi uang jajan dan sebaliknya apabila rajin belajar dan rangkingnya naik maka akan dibelikan sepeda
    4. Kejelasan dan kedekatan tujuan
    Prinsip kejelasan dan kedekatan ini dimaksudkan bahwa apabila suatu pekerjaan sudah jelas dipahami maka akan memberikan dorongan tersendiri bagi orang yang mengerjakan tersebut
    5. Pemahaman Hasil
    Pemahaman hasil merupakan suatu pengetahuan atau pengertian dari seseorang dlam memahami hasil keja yang akan diperoleh nanti setelah pekerjaannya tersebut selesai.
    6. Penembangan Minat
    Prinsip pengembangan minat merupakan prinsip yang benar-benar menyesuaikan kondisi orang yang diberi motivasi tersebut, karena ini bertujuan bahwa minat sesorang biasa dijadikan dorongan untuk meningkatkan semangat kerja
    7. Lingkungan yang Kondusif
    Lingkungan yang kondusif dapat memberiakan motivasi bagi seseorang untuk bekerja.
    8. Keteladanan
    Prinsip keteladanan merupakan bentuk motivasi yang datang dari luar secara tidak langsung, karena prinsip ini merupakan figure dari seseorang seperti dari atasan atau pimpinan.

    BalasHapus
  64. D. Jenis dan teori motivasi
    1. Jenis motivasi
    2. Teori motivasi
    3. Teori kebutuhan erg alderfer
    4. Teori kebutuhan Herzberg
    5. Teori kebutuhan Mclelland

    E. Faktor-faktor motivasi
    Faktor-faktor yang ada dalam motivasi dijelaskan (1977:53)sebagai berikut :
    1. Kebutuhan-kebutuhan manusia
    2. Kebutuhan hubungan
    3. Kepemimpinan
    4. Perangsang
    5. Supervise
    6. Sikap dan semangat
    7. Disiplin

    F. Teknik-teknik motifasi
    Nitisemito (1992:170) merinci teknik-teknik motivasi sebagai berikut:
    1. Pmberian gaji yang cukup
    2. Memperhatikan kebutuhan sosial
    3. Sesekali menciptakan suasana santai
    4. Memperhatikan harga diri
    5. Menempatkan kariawan pada posisi yang tepat
    6. Memberikan kesempatan untuk maju
    7. Memperhatikan perasaan aman para pegawainya untuk menghadapi masa depan
    8. Megusahakan loyalitas kariawan
    9. Sesekali mengajak kariawan untuk berunding


    PENGAWASAN

    A. Konsep dasaar kepengawasan
    1. Pengertian pengawasan
    Terdapat banyak istilah yang berkaitan dengan pengawasan (controlling) yaitu monitoring, correcting, evaluating, dan supervision, istilah-istilah tersebut digunakan sebagai alat kontroling atau pengawasan.pengawasan mengandung arti mengamati terus-menerus, merekam, memberikan penjelasan dan petunjuk
    Penguasaan menurut mockihler(stoner 1996:592) adalah suatu usaha sistematis untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapka sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergnakan dengan cara paling efektif dan efesien dalam tujuan organisasi.
    Berdasarkan defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengawasan merupakan proses untuk mengetahuai ada tidaknya penyimpangan dalam pelaksanaan rencana agar segera dilakukan upaya perbaikan sehingga dapat memastikan bahwa aktivitas yang dilaksanakan secara real merupakan aktivitas yang sesuai dengan apa yang direncanakan
    2. Istilah-istilah yang terkait dengan pengwasan
    Monitoring dan evaluasi (monev)merupakan aktivitas pengawasan yang pada keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memastikan keberhasilan program
    Dunn(2000)menjelaskan bahwa pemantauan (monitoring ) merupakan prosedur analisis kebijakan yang digunakan untuk memberikan informasi tentang sebab akibat dari kebijakan.sedangkan evaluasi menurut kronbach (1990)merupakan kegiatan pemeriksaan yang sistematis dari peristiwa yang terjadi dan akibatnya pada saat program dilaksanakan dan diarahkan untuk memperbaiki program
    3. Proses pengawasan
    Proses dasar pengawasan meliputi tiga tahap :
    a. Menetapkan standar pelaksanaan;
    b. Pengukuran pelaksanaan;
    c. Menentukan kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standard dan rencana
    4. Tujuan pengawasan
    Pengawasan secara umum bertujuan untuk mengendalikan kegiatan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sehingga hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara efisien dan efektif sesuai dengan sencana yang telah ditentukan dalam program kegiatan
    5. Fungsi pengawasan
    Pengawasan yang efektif berfungsi sebagai”early warning system”,atau system peningkatan dini yang sanggup memberikan informasi awal mengenai persiapan program, keterlaksanaan program,dan keberhasilan program
    6. Prinsip kerja pelaksanaan pengawasan
    7. Manfaat pengawasan
    Pengawasan diharapkan menjadi alat atau sarana yang berguna untuk menghilangkan atau mengurangi kebocoran, penyimpangan, pemborosaan dan penyalahgunaan dan kewenangan yang terjadi pada satu organisasi.
    8. Jenis pengawasan

    BalasHapus
  65. B. Pengawasan dalam bidang pendidikan
    1. Defenisi pengawasan
    2. Tugas dan tanggung jawab pengawasan
    3. Fungsi pengawasan
    4. Kualifikasi pengawasan
    5. Jenis pengawasan

    BalasHapus
  66. Nama: Yuli Muhayati
    Kelas: XI IPS 1
    No.Abs: 29

    PEMANASAN GLOBAL ( GLOBAL WARMING )
    Label: makalah

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen pengajar. Makalh ini membahas tentang Pemanasan global atau global warming. Makalah ini disusun berdasarkan tentang perbincangan yang sedang hangat dibicarakan oleh dunia. Pemanasan global belum menemukan titik terang dalam penanggulangannya. Disini penulis berusaha menerangkan materi yang dibutuhkan sebagai referensi agar dapat menyempurnakan topik yang akan diperbincangkan.

    1.2. Tujuan

    Tujuan disusunnya makalah untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan juga sebagai prasyarat agar dapat mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS). Selain itu penyusunan ini juga untuk membuka jendela pengetahuan tentang permasalahan yang ada saat ini. Harapan penulis adalah agar makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, akan tetapi bermanfaat juga bagi meraka yang membutuhkan untuk referensi ataupun bahan bacaan semata
    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Pemanasan Global

    Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

    2.2 Hubungan Pemanasan Global dengan Efek Rumah Kaca

    Bumi ini sebetulnya secara alami menjadi panas karena radiasi panas matahari yang masuk ke atmosfer. Panas ini sebagian diserap oleh permukaan Bumi lalu dipantulkan kembali ke angkasa. Karena ada gas rumah kaca di atmosfer, di antaranya karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida (N2O), sebagian panas tetap ada di atmosfer sehingga Bumi menjadi hangat pada suhu yang tepat (60ºF/16ºC) bagi hewan, tanaman, dan manusia untuk bisa bertahan hidup. Mekanisme inilah yang disebut efek gas rumah kaca. Tanpa efek gas rumah kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18ºC. Sayangnya, karena sekarang ini terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer, terlalu banyak panas yang ditangkapnya. Akibatnya, Bumi menjadi semakin panas.

    BalasHapus
  67. Lanjutan 1 :

    2.3 Penyebab Pemanasan Global

    Pemansan global terjadi ketika ada konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas rumah kaca, yg terus bertambah di udara, hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia, kegiatan industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah karbon dioksida, yang umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas dan penggundulan hutan serta pembakaran hutan.

    Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi metan disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus dalam Protokol Montreal. Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif yang terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari matahari. Sementara lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi “atap” sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara bertambah dan itu berarti mempercepat pemanasan global.

    Sepanjang seratus tahun ini konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar 70% energi dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah wilayah terkuras habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk pemanfaatan energi yang tak dapat habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya hidro mini dan makro), yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di negara maju maupun miskin tetaplah rendah, dalam perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk bahan bakar fosil dan energi nuklir.

    Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan tanah.

    2.4 Dampak Pemanasan Global

    Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, (b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c) gangguan terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan pertanian, (e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb). Dalam makalah ini, fokus diberikan pada antisipasi terhadap dua dampak pemanasan global, yakni : kenaikan muka air laut (sea level rise) dan banjir.

    Dampak-dampak lainnya :

    • Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati


    • Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir

    • Mencairnya es dan glasier di kutub

    • Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan

    • Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.

    • Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia

    • Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan

    • Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk)

    • Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian

    BalasHapus
  68. lanjutan 2

    2.5 Solusi Pemanasan Global

    Jadilah Vegetarian

    Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air. Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat mereka mencerna makanan mereka. Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%). Lebih lanjut, dalam laporan FAO, “Livestock’s Long Shadow”, 2006 dipaparkan bahwa peternakan menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310 kali lebih kuat dari CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2). Selain itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku panduan “Kick The Habit”, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging untuk setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2, sementara diet vegan per orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2! Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, yang merupakan Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr. Rajendra Pachauri, menganjurkan orang untuk mengurangi makan daging.

    Tanam Pohon

    Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. United Nations Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% emisi gas rumah kaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir seribu kali sebelum menebang pohon di sekitar Anda. Pembabatan hutan juga berkaitan dengan peternakan. Tahukah Anda area hutan hujan seukuran 1 lapangan sepak bola setiap menitnya ditebang untuk lahan merumput ternak? Bila Anda berubah menjadi seorang vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 ha pohon per tahunnya.

    Bepergian yang Ramah Lingkungan

    Cobalah untuk berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama dalam satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu, anda bisa memilih kereta api daripada pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan pesawat menyumbang 3-5% gas rumah kaca.

    Kurangi Belanja

    Industri menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal dari penggunaan bahan bakar fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil sebagai contohnya besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas, keramik, dan kertas. Oleh karena itu, jangan cepat membuang barang, lalu membeli yang baru. Setiap proses produksi barang menyumbang CO2.

    Beli Makanan Organik

    Tanah organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari pertanian konvensional. The Soil Association menambahkan bahwa produksi secara organik dapat mengurangi 26% CO2 yang disumbang oleh pertanian.

    Gunakan Lampu Hemat Energi

    Bila Anda mengganti 1 lampu di rumah Anda dengan lampu hemat energi, Anda dapat menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.

    Gunakan Kipas Angin

    AC yang menggunakan daya 1.000 Watt menyumbang 650 gr CO2 per jamnya. Karena itu, mungkin Anda bisa mencoba menggunakan kipas angin.

    BalasHapus
  69. lanjutan 3 :

    Jemur Pakaian Anda di bawah Sinar Matahari

    Bila Anda menggunakan alat pengering, Anda mengeluarkan 3 kg CO2. Menjemur pakaian secara alami jauh lebih baik: pakaian Anda lebih awet dan energi yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara.

    Daur Ulang Sampah Organik

    Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas rumah kaca melalui metana yang dilepaskan saat proses pembusukan sampah. Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun Anda, Anda bisa membantu mengurangi masalah ini!

    Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang

    Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru – menghemat 9 kg CO2 per kilogram aluminium! Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang, Anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang, Anda menghemat 900 kg CO2.
    BAB III

    KESIMPULAN DAN SARAN

    3.1 KESIMPULAN

    Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.

    3.2 SARAN

    Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming.

    BalasHapus
  70. andani cipta
    xi ips 1

    judul :

    PENGARUH BORAX DAN FORMALIN PADA MAKANAN





    BAB I
    PENDAHULUAN

    Pada bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, hipotesa dan manfaat.

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Sekarang ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai campuran-campuran lain dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia dalam membuat makanan lebih efektif dan efisien. Tetapi di samping untuk makanan dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan lain. Di mana bahan kimia tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatan makanan dan dapat berakibat fatal.
    Hal ini sangat penting dan juga memprihatinkan. Fenomena ini merupakan salah satu masalah dan kebobrokan bangsa yang harus diperbaiki. Janganlah sampai membiarkan hal ini terus berlarut dan akhirnya akibat menumpuk di masa depan. Oleh karena itu, kami berusaha merangkum sedemikian rupa dan mencoba membedah apa saja yang seharusnya dilakukan dan mengapa hal ini menjadi hal yang sangat penting.

    1.2 Pembatasan Masalah

    Boraks adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet kayu, antiseptik kayu dan pengontrol kecoa. Sedangkan formalin adalah bahan kimia yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga dan dalam industri tekstil serta kayu lapis.
    Kedua bahan kimia tersebut memang berguna jika digunakan sesuai fungsinya, tetapi menjadi sangat berbahaya bila digunakan dalam pembuatan pangan. Di mana pangan itu merupakan segala sesuatu yang menjadi bahan makanan manusia. Dan akibat dari penggunaan bahan-bahan kimia tersebut bisa jadi sangatlah fatal, dari kanker hingga menyebabkan kematian.
    Dalam karya tulis ini kami akan berusaha membahas pendeskripsian sedetail mungkin dari boraks dan formalin itu sendiri serta bagaimana kedua bahan kimia tersebut dapat digunakan sebagai salah satu bahan baku pembuatan pangan. Begitu pula dengan berbagai akibat dari penggunaan boraks dan formalin pada pangan tersebut serta bagaimana solusi yang harus dilakukan demi membasmi hal ini dan mencegah terjadi lagi.

    1.3 Perumusan Masalah

    1 Apa faktor yang mendorong pihak-pihak tertentu untuk menggunakan boraks atau formalin pada pangan yang diproduksinya?
    2 Jenis pangan apa saja yang menjadi sasaran penggunaan boraks atau formalin pada proses pembuatannya?
    3 Bagaimana mengetahui suatu pangan dibuat dengan bahan pengawet dari boraks atau formalin?
    4 Apa akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk pangan?
    5 Bagaimana penanganan penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan ini supaya dapat dibasmi secara tuntas?

    1.4 Tujuan Penulisan

    Mengetahui pengertian boraks dan formalin.
    Mengetahui jenis-jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin pada proses pembuatannya.
    Mengetahui dampak negatif dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan.
    Mengetahui peranan pemerintah dalam memberantas penggunaan formalin dan boraks pada makanan.
    1.5 Metode Penulisan

    Pada penulisan karya tulis ini kami menggunakan satu metode, yaitu dengan angket. Di mana angket akan kami sebarkan dengan jumlah 40 lembar. Di mana angket itu berisi pertanyaan-pertanyaan

    BalasHapus
  71. Nama :Dila Arifiantini
    Kelas/absen :XI IPS 1/09


    STIKES DARMA HUSADA
    KATA PENGANTAR


    Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...


    Penulis
    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR
    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN
    Latar Belakang
    Tujuan
    Metode Penulisan

    BAB II PEMBAHASAN

    BAB III PENUTUP
    Kesimpulan
    BAB I
    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah
    Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang Pencipta dengan tulus

    Tujuan
    Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

    Metode Penulisan
    Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan.
    Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :
    Studi Pustaka
    Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.





    BAB II
    PEMBAHASAN

    Dasar Pemikiran
    Kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai hamba Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan (khalifullah) di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam.
    Manusia dalam melaksanakan tugas dan kegiatan hidupnya bergerak dalam dua bidang universal filosofis dan sosial politis. Di bidang universal filosofis trasenden dan idealistik, sedangkan bidang sosial politis bersifat imanen dan realistis yang bersifat lebih nyata dan dapat dirasakan.
    Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang ber-bhinneka, negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan dan kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan gegrafis yang strategis dan kaya sumber daya alam. Kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air.

    Pengertian Wawasan Nusantara
    Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiawai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasional.

    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
    1. Wilayah.
    2. Geopolitik dan Geostrategi.
    3. Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya.

    BalasHapus
  72. Nama :Dila Arifiantini
    Kelas/absen :XI IPS 1/09

    Lanjutan 1


    Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara
    1. Wadah
    Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi 3 komponen :
    a. Wujud Wilayah
    Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Oleh karena itu nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan dalamnya. Sedangkan secara vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka keatas dengan titik puncak kerucut di pusat bumi.
    Letak geografis negara berada di posisi dunia anatar 2 samudra, yaitu pasifik dan samudera hindia dan antara dua benua, yaitu asia dan australia. Letak geografis ini berpengaruh besar terhadap aspek-aspek kehidupan nasional Indonesia. Perwujutan wilayah nusantara menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial-busaya dan pertahanan keamanan.
    b. Tata Inti Organisasi
    Bagi Indonesia. Tata inti organisasi negara berdasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan.
    Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Kedaulatan berada di tangan rakyat yang sepenuhnya oleh majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
    Sistem pemerintahannya menganut sistem presidensial. Indonesia merupakan Negara Hukum (Rechk Staat) bukan hanya kekuasaan.
    c. Tata Kelengkapan Organisasi
    Isi wawasan nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indoensia dalam eksistensinya yang meliputi :
    a) Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
    Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
    Rakyat Indonesiayang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
    Pemerintahan negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
    b) Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal.
    Satu kesatuan wilayah nusantara mencakup daratan, perairan dan dirgantara.
    Satu kesatuan politik.
    Satu kesatuan sosial budaya.
    Satu kesatuan ekonomi, atas asas usaha bersama.
    Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
    Satu kesatuan kebijakan nasional.



    2. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencangkup Dua Segi
    a. Tata laku batinia
    Wawasan Nusantara berlandaskan pada falsafah Pancasila untuk membentuk sikap mental.
    b. Tata laku lahiriah
    Wawasan Nusantara diwujudkan dalam satu sistem organisasi meliputi : perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengadilan.

    Implementasi Wawasan Nusantara
    3. Wawasan Nusantara sebagai pancaran falsafah Pancasila.
    4. Wawasan Nusantara dalam pembangunan nasional.
    a. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik.
    b. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai kesatuan ekonomi.
    c. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya.
    d. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan.
    5. Penerapan wawasan Nusantara.
    6. Hubungan wawasan Nusantara.
    BAB III
    PENUTUP

    Demikian makalah tentang wawasan Nusantara yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

    Kesimpulan
    Jadi wawasan Nusantara adalah sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenal diri dan tanah air sebagai negara kepulauan dari berbagai aspek kehidupan.
    DAFTAR PUSTAKA

    - Buku Pendidikan Kewarganegaraan

    BalasHapus
  73. lanjutan 4 :

    Komentar: judul,pendahuluan,permasalahan,kesimpulan dan saran sudah ada, tetapi penutup dan daftar pustaka tidak ada.

    *judul sudah logis dan singkat.
    *pembahasan,permasalahan,kesimpulan dan saran sudah sesuai dengan isi makalah.
    *tetapi sayangnya dalam makalah tersebut tidak disertai penutup dan daftar pustaka, jadi makalah tersebut tidak lengakp karena tidak sesuai dengan syarat-syarat penyusunan suatu makalah.

    BalasHapus
  74. andani cipta
    xi ips 1 / 01

    bagian II

    1.6 Hipotesa
    mengenai boraks dan formalin pada makanan mengacu pada tujuan yang telah ada.

    1 Boraks dan formalin merupakan bahan pengawet yang umumnya digunakan untuk industri tekstil, kayu, dsb. Dapat juga digunakan sebagai pembasmi serangga dan hal-hal lain yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan makanan.
    2 Jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks atau formalin pada proses pembuatannya adalah tahu, tempe, bakso dan ikan asin.
    3 Akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk pangan adalah berbagai gangguan pada saluran pencernaan, hati, saraf, otak, serta pada organ-organ yang berselaput yang terkena secara langsung. Dan bila terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan kanker bahkan kematian.
    4 Sebenarnya pemerintah telah berperan dalam pemberantasan penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan. Tetapi tindakan-tindakan yang dilakukan pemerintah kurang tegas dan tidak tepat mengenai sasaran. Sehingga hingga sekarang kita masih sering melihat orang-orang yang keracunan atau terkena penyakit lainnya, disebabkan memakan makanan yang mengandung boraks atau formalin.

    1.7 Manfaat

    Dapat mengetahui cirri-ciri makanan dengan bahan baku boraks atau formalin sebagai pengawet sehingga dapat menghindarinya.
    Dapat menghindari secara langsung penggunaan boraks dan formalik pada produk pangan.
    Dapat menambah wawasan dengan mengetahui dampak yang diakibatkan dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan.
    Dapat membantu pencegahan dan pemberantasan penggunaan boraks dan formalin dengan berbagai solusi yang telah dipikirkan.
    BAB II
    LANDASAN TEORI


    Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptic kayu. Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat didalamnya.
    Asam borat sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun ketika terserap masuk dalam tubuh. Berikut beberapa pengaruh boraks pada kesehatan.
    a. Tanda dan gejala akut :
    Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)
    b. Tanda dan gejala kronis
    - Nafsu makan menurun
    - Gangguan pencernaan
    - Gangguan SSP : bingung dan bodoh
    - Anemia, rambut rontok dan kanker.
    Sedangkan formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga, dan pengawet yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu. Formalin memiliki bau yang sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun alkohol. Beberapa pengaruh formalin terhadap kesehatan adalah sebagai berikut.
    a. Jika terhirup akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
    b. Jika terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar
    c. Jika terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan

    BalasHapus
  75. Nama : Nadia Aristyani
    Kelas : XI IPS 1
    Absen : 14

    Pengaruh Perpustakaan Sekolah Terhadap Mutu Pendidikan

    BAB I
    PENDAHULUAN
    A. LATAR BELAKANG MASALAH
    Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
    Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.
    Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.
    Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.
    B. IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
    Sesuai dengan judul makalah ini “Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah”, terkait dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah dan fungsi serta sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program tersebut.
    Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
    1. Bagaimana peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah
    2. Bagaimana cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?
    C. PEMBATASAN MASALAH.
    Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
    a. Peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah;
    b. Cara-cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
    D. Perumusan Masalah.
    Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
    1. Bagaimana deskripsi peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah ?
    2. Bagaimana deskripsi cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?

    BalasHapus
  76. andani cipta xi ips 1 / 01

    bagian III

    kabur, bahkan kebutaan
    d. Jika tertelan akan menyebabkan mual, muntah-muntah, perut terasa perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, bahkan koma dan kematian.
    Boraks dan formalin akan berguna dengan positif bila memang digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan. Walaupun begitu, karena ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, banyak produsen makanan yang tetap menggunakan kedua bahan ini dan tidak memperhitungkan bahayanya. Pada umumnya, alasan para produsen menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan adalah karena kedua bahan ini mudah digunakan dan mudah didapat, karena harga nya relatif murah dibanding bahan pengawet lain yang tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Selain itu, boraks dan formalin merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk. Beberapa contoh makanan yang dalam pembuatannya sering menggunakan boraks dan formalin adalah bakso, kerupuk, ikan, tahu, mie, dan juga daging ayam.
    Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak dapat mengetahui seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang digunakan dalam suatu makanan. Oleh karena itu lebih baik hindari makanan yang mengandung formalin dan boraks. Berikut adalah beberapa cara mengidentifikasi makanan yang menggunakan formalin dan boraks.
    - Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging.
    - Kerupuk yang mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.
    - Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insang berwarna merah tua
    dan tidak cemerlang, dan memiliki bau menyengat khas formalin.
    - Tahu yang berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet hingga lebih dari
    3 hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, dan berbau menyengat khas formalin.
    - Mie basah biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius), berbau
    menyengat, kenyal, tidak lengket dan agak mengkilap.

    BAB III
    METODE PENELITIAN

    Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

    3.1 Jenis Penelitian
    Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat antara yang satu dengan yang lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga diharapkan penelitian kami bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.

    3.2 Sumber data
    Sumber data kami adalah beberapa siswa SMA Kanisius, yang kira-kira kami ambil sampel adalah 40 siswa.

    3.3 Teknik Pengumpulan Data
    Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket. Dengan angket kami dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang menjawab pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan jawaban yang berbeda pada pertanyaan yang sama. Dan setiap dari pertanyaan itu akan saling berkaitan.

    BalasHapus
  77. lanjutan 1

    BAB II
    PEMBAHASAN
    Perpustakaan merupakan bagian intergral dari lembaga pendidikan sebagai tempat kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan buku.
    Sesuai dengan judul makalah ini, pembahasan meliputi tujuan perpustakaan, fungsi perpustakaan dan sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan.
    A. TUJUAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    Tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler, di samping dimaksudkan pula dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi belajar mengajar.
    Namun secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksanaan program di sekolah, diantaranya adalah :
    1. Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca.
    2. Membimbing dan mengarahkan teknik memahami isi bacaan.
    3. Memperluas pengetahuan para siswa.
    4. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir para siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu.
    5. Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.
    6. Memberikan dasar-dasar ke arah studi mandiri.
    7. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif dan efisien, terutama dalam menggunakan bahan-bahan referensi.
    8. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksaanan program kurikulum di sekolah baik yang bersifat kurikuler, kokurikuler, maupun ekstra kurikuler.
    B. FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    Berdasarkan tujuan perpustakaan sekolah, maka dapat dirumuskan beberapa fungsi perpustakaan, sebagai berikut :
    1. Fungsi Edukatif.
    Yang dimaksud dengan fungsi edukatif adalah perpustkaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum yang mampu membangkitkan minat baca para siswa, mengembangkan daya ekspresi, mengembangkan kecakapan berbahasa, mengembangkan gaya pikir yang rasional dan kritis serta mampu membimbing dan membina para siswa dalam hal cara menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.
    2. Fungsi Informatif.
    Yang dimaksud dengan fungsi informatif adalah perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang memuat informasi tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan yang bermutu dan uptodate yang disusun secara teratur dan sistematis, sehingga dapat memudahkan para petugas dan pemakai dalam mencari informasi yang diperlukannya.
    3. Fungsi Administratif
    Yang dimaksudkan dengan fungsi administratif ialah perpustakaan harus mengerjakan pencatatan, penyelesaian dan pemrosesan bahan-bahan pustaka serta menyelenggarakan sirkulasi yang praktis, efektif, dan efisien.
    4. Fungsi Rekreatif.
    Yang dimaksudkan dengan fungsi rekreatif ialah perpustakaan disamping menyediakan buku-buku pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru.
    5. Fungsi Penelitian
    Yang dimaksudkan dengan fungsi penelitian ialah perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber / obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi.

    BalasHapus
  78. Nama : Anggin Permata P.C.
    Kelas : XI IPS 1
    No.Abs : 03

    SIKAP SOSIAL
    Label: makalah
    BAB I
    PENDAHULUAN


    A. Latar Belakang
    Istilah sikap yang dalam bahasa Inggris disebut attitude pertama kali digunakan oleh Herbert Spencer (1862), yang menggunakan kata ini untuk menunjuk suatu status mental seseorang. Kemudian pada tahun 1888 Lange menggunakan konsep ini dalam suatu eksperimen laboratorium. Kemudian konsep sikap secara populer digunakan oleh para ahli sosiologi dan psikologi. Bagi para ahli psikologi, perhatian terhadap sikap berakar pada alasan perbedaan individual. Mengapa individu yang berbeda memperlihatkan tingkah laku yang berbeda di dalam situasi yang sebagian besar gejala mi diterangkan oleh adanya perbedaan sikap. Sedang bagi para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih besar untuk menerangkan perubahan sosial dan kebudayaan.

    Kita telah mengetahui bahwa orang dalam berhubungan dengan orang lain tidak hanya berbuat begitu saja, tetapi juga menyadari perbuatan yang dilakukan dan menyadari pula situasi yang ada sangkut pautnya dengan perbuatan itu. Kesadaran mi tidak hanya mengenai tingkah laku yang sudah terjadi, tetapi juga tingkah laku yang mungkin akan terjadi. Kesadaran individu yang menentukan perbuatan nyata dan perbuatan-perbuatan yang mungkin akan terjadi inilah yang dinamika SIKAP. Jadi sikap ialah suatu hal yang menentukansifat, hakikat, baik perbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan datang.

    Oleh karena itu ahli psikologi W.J. Thomas memberi batasan sikap sebagai suatu kesadaran individu yang menentukan perbuatan-perbuatan yang nyata ataupun yang mungkin akan terjadi di dalam kegiatan-kegiatan sosial.

    Dalam hal ini Thomas menyatakan bahwa sikap seseorang selalu diarahkan terhadap sesuatu hal atau suatu objek tertentu. Tidak ada satu sikap pun yang tanpa objek.


    1.2 Rumusan Masalah
    Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka penulis menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
    1. Apa yang dimaksud dengan sikap sosial ?
    2. Apa yang dimaksud dengansikap sosial dan individual ?
    3. Bagaimana pembentukan dan perubahan sikap ?
    4. Apasajakah ciri-ciri dan fungsi sikap ?
    5. Bagaimana pengukuran sikap secara langsung dan tidak langsung ?

    1.3 Metode Penelitian
    Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kepustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dilakukan ditujukan untuk mengidentifikasi masalah sikap sosial dengan mengacu pada literatur-literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan lain.

    BalasHapus
  79. lanjutan 2

    C. SUMBANGAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH.
    Bila diperhatikan secara jenih, maka perpustakan sekolah sesungguhnya memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Sumbangan / peranan perpustakaan antara lain :
    1. Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar.
    2. Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta memberikan petunjuk untuk mencipta.
    3. Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun.
    4. Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberika kesempatan membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam.
    5. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif.
    6. Perpustakaan akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam kemampuan membaca dan memperluas perbendaharaan bahasa.
    7. Perpustakaan dapat menimbulkan cinta membaca, sehingga dapat mengarahkan selera dan apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan.
    8. Perpustakaan memberikab kepuasan akan pengetahuan di luar kelas.
    9. Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang sehat.
    10. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk mengadakan penelitian.
    11. Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan kebiasaan hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi.
    12. Kegairahan / minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui perpustakaan sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya.
    13. Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada diri siswa, maka perpustakaan juga dapat mengurangi jajan anak, yang ini biasanya dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak.
    14. Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari tindakan kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam hubungan berteman diantara mereka.
    BAB III
    PENUTUP
    A. SIMPULAN
    Berdasarkan uraian bahasan “Peranan Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah” dapat disimpulkan bahwa :
    1. Peranan perpustakaan sangat menunjang prestasi pendidikan di sekolah.
    2. Perpustakaan sangat penting dan harus ada pada setiap sekolah di semua jenjang pendidikan.
    3. Pengelolaan perpustakaan harus dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan fungsinya
    B. SARAN
    Bertolak dari peranan perpustakaan yang begitu banyak sumbangsihnya dalam pelaksanaan program pendidikan di sekolah, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
    1. Sebaiknya perpustakaan dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
    2. Peran pengelola perpustakaan / pustakawan yang profesional hendaknya mendapatkan bekal yang cukup sehingga menjadi pustakawan yang handal dan profesional.

    DAFTAR PUSTAKA
    - Buku Pendidikan Kewarganegaraan
    - Internet

    BalasHapus
  80. andani xi ips 1 / 01

    BAGIAN III

    3.4 Teknik Analisis Data
    Cara kami dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu kami mulai menghitung jumlah data, setelah itu kami mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih. . Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian kami, kami menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, kami menuangkannya dalam karya tulis ini.

    BAB IV
    PEMBAHASAN

    Pada bab ini akan dijelaskan mengenai apa itu boraks dan formalin, dampak penggunaan boraks dan formalin pada makanan dan jenis-jenis makanan yang mengandung boraks dan formalin yang kesemuanya itu dilengkapi dengan hasil angket sebelumnya.

    4.1 Pengetahuan akan Boraks dan Formalin
    Menurut hasil angket kami, didapatkan bahwa yang mengetahui secara pasti apa itu boraks dan formalin adalah 29 orang dan yang tidak mengetahui begitu pasti apa itu boraks dan formalin adalah 11 orang, dari total 40 angket yang dibagikan.
    Hal itu menunjukkan bahwa responden yang mengetahui secara persis apa itu boraks dan formalin lebih banyak daripada yang tidak mengetahui secara pasti. Jika dimasukkan dalam persen maka 72,5 % responden menyatakan mengetahui boraks dan formalin, sedangkan 27,5 % lainnya tidak begitu mengetahui tentang boraks dan formalin.
    Hasil ini menunjukkan bahwa penyuluhan dan pengetahuan akan boraks dan formalin harus lebih sering disosialisasikan, agar diharapkan kita semua mengetahui secara pasti apa itu boraks dan formalin, sehingga dapat menggunakannya secara benar, sesuai dengan fungsinya. Maka diharapkan juga dengan pengetahuan akan boraks dan formalin tersebut, kasus penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan dapat dikurangi bahkan menghilang dari masyarakat.

    4.2 Dampak Penggunaan Boraks dan Formalin Pada Makanan
    Melalui hasil angket yang telah kami sebarkan sebelumnya, didapat hasil bahwa jumlah responden yang mengerti akan dampak angket hamper sama dengan responden yang tidak begitu tahu tentang dampak boraks dan formalin pada makanan. Adapun jumlah responden yang tahu dampak boraks dan formalin pada makanan adalah 18 orang dan yang tidak begitu tahu sebanyak 20 orang sedangkan yang sama sekali tidak tahu ada 2 orang. Jika dituangkan dalam presentasi adalah sebagai berikut :

    1. Jawaban A : 45%
    2. Jawaban B : 5%
    3. Jawaban C :50%
    Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden masih rancu atau bingung tentang apa dampak boraks dan formalin bagi tubuh tersebut.
    Lalu apa sebenarnya dampak boraks dan formalin dalam makanan bila dikonsumsi tubuh kita?
    a. Formalin
    Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya,serta gejala lainnya.
    Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan :
    • Jika terhirup
    Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
    • Jika terkena kulit
    Kemerahan, gatal, kulit terbakar
    • Jika terkena mata
    Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan
    • Jika tertelan
    Mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit
    membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.

    BalasHapus
  81. Lanjutan 1 :

    BAB II
    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Sikap Sosial
    Sikap adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang nyata dalam kegiatan-kegiatan sosial. Maka sikap sosial adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang nyata, yang berulang-ulang terhadap objek sosial. Hal ini terjadi bukan saja pada orang-orang lain dalam satu masyarakat.

    Tiap-tiap sikap mempunyai 3 aspek
    1. Aspek Kognitif yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenal pikiran. Ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman, dan keyakinan serta harapan-harapan individu tentang objek atau kelompok objek tertentu.
    2. Aspek Afekit berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati, antipati, dan sebagainya yang ditujukan kepada objek-ojek tertentu.
    3. Aspek Konatif: berwujud proses tendensi/kecenderungan untuk berbuatu sesuatu objek, misalnya kecenderungan memberi pertolongan, menjauhkan diri dan sebagainya
    Di samping sikap sosial yang terdapat sikap individual, yaitu sikap yang hanya dimiliki oleh perseorangan, misalnya: Sikap atau kesukaan seseorang terhadap burung-burung tertentu, seperti perkutut, parkit, merpati, dan sebagainya.

    Sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan objek psikologi. Objek psikologi di sini meliputi: simbol, káta kata, slogan, orang, lembaga, ide, dan sebagainya.

    Orang dikatakan memiliki sikap positif terhadap suatu objeic psikologi apabila ia suka (like) atau memiliki sikap yang favorable, sebaliknya orang yang dikatakan memiliki sikap yang negatif terhadap objek psikologi bila ia tidak suka (dislike) atau sikapnya unfavorable terhadap objek psikologi (Back, Kurt W., 1977, hal.3)

    John H. Harvey dan William P. Smith mendefinisikan sikap sebagai kesiapan merespons secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap objek atau situasi.

    Sedangkan Genmgan mendefinisikan bahwa pengertian attitude dapat diterjemahkan dengan kata sikap terhadap objek tertentu, yang dapat merupakan sikap, pandangan atau sikap perasaan, tetapi sikap mana disertai oleh kecenderungan unmk bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tadi itu. Jadi attitude itu lebih diterjemahkan sebagai sikap dan kesediaan beraksi terhadap suatu hal.

    Meskipun ada beberapa perbedaan pcngertian tentang sikap, namun ada beberapa ciri yang dapat disetujui. Sebagian besar ahli dan peneliti sikap setuju bahwa sikap adalah predisposisi yang dipelajari yang mempengaruhi tingkah laku, berubah dalam hal intensitasnya, biasanya konsisten sepanjang wakru dalam situasi yang sama, dan komposisinya hampir selalu kompleks. Sehubungan dengan itu pula kami cenderung untuk mengemukakan pengertian sikap sebagai berikut: Sikap adalah kesiapan merespons yang sifatnya positif atau negatif terhadap objek atau situasi secara konsisten.

    Demikianlah, sikap adalah konsep yang membantu kita untuk memahami tingkah laku. Sejumlah perbedaan tingkah laku dapat merupakan pencerminan atau manifestasi dari sikap yang sama.

    B. Sikap Sosial Dan Individual
    1. Sikap Sosial
    Sikap sosial dinyatakan tidak oleh seorang saja tetapi diperhatikan oleh orang-orang sekelompoknya. Objeknya adalah objek sosial (objeknya banyak orang dalam kelompok) dan dinyatakan berulang-ulang. Misalnya: sikap berkabung seluruh anggota kelompok karena meninggalnya seorang pahlawannya.
    Jadi yang menandai adanya sikap sosial adalah:
    a. Subjek orang-orang dalam kelompoknya.
    b. Objek-objeknya sekelompok, objeknya sosial.
    c. Dinyatakan berulang-ulang.

    2. Sikap Individual
    Ini hanya dimiliki secara individual seorang demi seorang. Objeknya pun bukan merupakan objek sosial. Misalnya: Sikap yang berupa kesenangan atas salah satu jenis makanan atau salah satu jenis tumbuh-tumbuhan.

    BalasHapus
  82. lanjutan 3

    Komentar : Isi makalah diatas sdah mencangkup 6 bahasan pokok yang merupakan susunan kronologis dalam menentukan langkah-langkah penyusunannya.

    BalasHapus
  83. bagian IV

    b. Boraks
    Efek toksiknya akan terasa bila boraks dikonsumsi secara kumulatif dan penggunaannya berulang-ulang. Pengaruh terhadap kesehatan :
    • Tanda dan gejala akut :
    Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)
    • Tanda dan gejala kronis
    - Nafsu makan menurun
    - Gangguan pencernaan
    - Gangguan SSP : bingung dan bodoh
    - Anemia, rambut rontok dan kanker.
    Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak tahu seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang dianggap membahayakan. Oleh karena ada baiknya kita hindari makanan yang mengandung formalin dan boraks. Jauhkan anak-anak dari makanan yang mengandung boraks dan formalin. Formalin dan boraks tidak boleh digunakan dalam makanan.

    4.3 Makanan yang Biasanya Mengandung Formalin atau Boraks
    Berdasarkan hasil penelitian melalui angket yang telah kami sebarkan, jumlah responden yang menganggap bahwa tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering diberi formalin sebanyak 33 orang, sedangkan yang memilih ikan sebanyak 6 orang, dan 1 orang memilih kerupuk. Sedangkan menurut makanan-makanan yang biasa mengandung boraks dan formalin yang biasanya mereka konsumsi, jumlah responden yang memilih tahu dan bakso sebanyak 28 orang, 10 orang memilih ikan dan 2 orang memilih kerupuk.
    Data ini menunjukkan bahwa kebanyakan siswa SMA Kanisius beranggapan bahwa tahu dan bakso merupakan makanan yang biasanya diberi formalin atau boraks. Tahu dan bakso memang cukup dikenal sering diberi formalin maupun boraks, namun bukan mereka makanan yang paling sering diberi formalin maupun boraks. Berdasarkan penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia tahun 2005, penggunaan boraks formalin pada ikan dan hasil laut menempati peringkat teratas. Yakni, 66 persen dari total 786 sampel. Sementara mi basah menempati posisi kedua dengan 57 persen. Tahu dan bakso berada di urutan berikutnya yakni 16 persen dan 15 persen.
    Dan dari pertanyaan nomor tiga pada angket ternyata responden banyak menjawab bahwa mereka paling sering mengkonsumsi tahu dan bakso. Padahal, menurut kebanyakan dari mereka tahu dan bakso adalah makanan yang biasanya mengandung boraks atau formalin. Mengapa mereka masih tetap sering mengonsumsinya meskipun menganggap bahwa tahu dan boraks yang paling sering mengandung formalin dan boraks? Mungkin hal ini disebabkan karena siswa SMA Kanisius percaya bahwa para pedagang di Kanisius pasti tidak memberikan formalin maupun boraks pada dagangannya, maka mereka tidak takut untuk mengonsumsinya.
    Namun tetap saja, boraks dan formalin sangatlah berbahaya bila termakan. Walaupun berdasarkan hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia tahun 2005 penggunaan boraks dan formalin paling banyak adalah pada ikan dan hasil laut, namun jumlah 16 persen dan 15 persen tetap merupakan jumlah yang besar. Kita harus berhati-hati dalam memilih makanan yang akan kita makan, terutama makanan-makanan yang sedang marak diberi boraks maupun formalin.
    Oleh karena itu, di bawah ini kami paparkan mengenai ciri-ciri dari beberapa makanan yang diberi boraks maupun formalin:
    a. Mi basah
    Penggunaan formalin pada mi basah akan menyebabkan mi tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius).

    BalasHapus
  84. bagian V


    Baunya agak menyengat, bau formalin. Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal. Penggunaan boraks pada pembuatan mi akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal.
    B. Tahu
    Tahu merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat, karena rasa dan kandungan gizinya yang tinggi. Namun dibalik kelezatannya kita perlu waspada karena bisa saja tahu tersebut mengandung bahan berbahaya. Perhatikan secara cermat apabila menemukan tahu yang tidak mudah hancur atau lebih keras dan kenyal dari tahu biasa, kemungkinan besar tahu tersebut mengandung bahan berbahaya, bisa formalin maupun boraks. Selain itu, tahu yang diberi formalin tidak akan rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius). Tahu juga akan terlampau keras, namun tidak padat. Bau agak mengengat, bau formalin.
    C. Bakso
    Bakso tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Teksturnya juga sangat kenyal.
    D. Ikan segar
    Ikan segar yang diberi formalin tekstur tubuhnya akan menjadi kaku dan sulit dipotong. Ia tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih.
    E. Ikan asin
    Ikan asin yang mengandung formalin akan terasa kaku dan keras, bagian luar kering tetapi bagian dalam agak basah karena daging bagian dalam masih mengandung air. Karena masih mengandung air, ikan akan menjadi lebih berat daripada ikan asin yang tidak mengandung formalin. Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Tubuh ikan bersih, cerah.



    4.4 Peran pemerintah dalam memberantas boraks dan formalin di Indonesia
    Walaupun penyebaran boraks dan formalin di Indonesia sudah luas sekali dan sudah menjadi umum, pemerintah masih tidak mengambil langkah yang tegas dalam menangani hal ini. Buktinya bisa didapat, bahwa ternyata penggunaan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan masih merajalela.
    Sebenarnya, pemerintah sudah berusaha mengambil tindakan, yaitu dengan melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa langkah sudah diambil oleh BPOM, seperti : melarang panganan permen merek white rabbit creamy, kiamboy, classic cream, black currant, dan manisan plum; mengeluarkan permenkes no. 722/1998 tentang bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan; dan melakukan sosialisasi penggunaan bahan tambahan makanan yang diizinkan dalam proses produksi makanan & minuman sesuai UU No. 23/1992 untuk aspek keamanan pangan, & UU No. 71/1996. Tetapi upaya yang dilakukan Badan POM tersebut, hanya dianggap gertakan oleh para pedagang, karena Badan POM hanya mengeluarkan undang-undang dan aturan. Tetapi Badan POM tidak melakukan tindakan tegas seperti memberi sanksi tegas bagi pedagang yang masih menggunakan boraks dan formalin, bahkan badan ini masih kurang gencar dalam melakukan razia.
    Dari data angket yang kami sebarkan ke beberapa responden, terdapat pertanyaan : “Menurut anda apakah peran pemerintah sudah ada dalam pemberantasan formalin? “ Dan dari pertanyaan itu, sebanyak 4 orang menjawab upaya pemerintah sudah banyak, sebanyak 17 orang menjawab upaya pemerintah sudah lumayan, dan terakhir 19 orang menjawab upaya pemerintah tidak ada sama sekali.
    Dari hasil angket diatas, dapat disimpulkan bahwa upaya pemerintah masih kurang, karena lebih banyak orang yang beranggapan bahwa upaya pemerintah masih sangat kurang. Ini mungkin disebabkan karena memang pemerintah kurang serius / tegas dalam menangani masalah ini, padahal ini adalah masalah yang serius, karena dapat membahayakan kesehatan manusia. Pemerintah seharusnya lebih gencar dalam menangani masalah ini.

    BalasHapus
  85. Lanjutan 2 :

    Di samping pembagian sikap atas sosial dan individual sikap dapat pula dibedakan atas:
    1. Sikap positif: sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, merima, mengakui, menyetujui, serta melaksanakan norma-norma yang berlaku di mana individu itu berada.
    2. Sikapnegatif: sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku di mana individu itu berada.

    Sikap positif/negatif ini tentu saja berhubungan dengan norma. Orang tidak akan tahu apakah sikap seseorang itu positif atau negatif tanpa mengetahui norma yang berlaku.

    Oleh karena itu untuk menentukan apakah sikap ini positif/ negatifperlu dikonsultasikan dengan norma yang berlaku di situ. Di samping itu masing-masing kelompok atau kesatuan sosial memiliki norma sendiri-sendiri yang mungkin saling berbeda atau bahkan bertentangan. Sikap yang dliperlihatkan oleh individu dalam kelompok A dianggap atau dinilai sebagai sikap yang negatif, belum tentu sikap yang sama yang diperlihatkan oleh anggota kelompok B juga dinilai sebagai sikap negatif.

    C. Pembentukan Dan Perubahan Sikap
    Sikap timbul karena ada stimulus. Terbentuknya suatu sikap itu banyak dipengaruhi perangsang oleh lingkungan sosial dan kebudayaan misalnya: keluarga, norma, golongan agama, dan adat istiadat. Dalam hal ini keluarga mempunyai peranan yang besar dalam membentuk sikap putra-putranya. Sebab keluargalah sebagai kelompok primer bagi anak merupakan pengaruh yang paling dominan. Sikap seseorang tidak selamanya tetap. Ini bukan berarti orang tidak bersikap. Ia bersikap juga hanya bentuknya: diam.

    Sikap tumbuh dan berkembang dalam basis sosial yang tertentu, misalnya: ekonomi, politik, agama dan sebagainya. Di dalam perkembangannya sikap banyak dipengaruhi oleh lingkungan, norma-norma atau group. Hal ini akan mengakibatkan perbedaan sikap antara individu yang sama dengan yang lain karena perbedaan pengaruh atau lingkungan yang diterima. Sikap tidak akan terbentuk tanpa interaksi manusia, terhadap objek tertentu atau suatu objek.

    1. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap
    Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap
    1) Faktor intern: yaitu manusia itu sendiri.
    2) Faktor ekstern: yaitu faktor manusia.
    Dalam hal ini Sherif mengemukakan bahwa sikap itu dapat diubah atau dibentuk apabila:
    a. Terdapat hubungan timbal balik yang langsung antara manusia.
    b. Adanya komunikasi (yaitu hubungan langsung) dan satu pihak.

    BalasHapus
  86. Lanjutan 3 :

    Faktor inipun masih tergantung pula adanya:
    - Sumber penerangan itu memperoleh kepercayaan orang banyak/tidak.
    - Ragu-ragu atau tidaknya menghadapi fakta dan isi sikap baru itu.

    Pembentukan dan perubahan sikap tidak terjadi dengan sendirinya. Sikap terbentuk dalam hubungannya dengan suatu objek, orang, kelompok, lembaga, nilai, melalui hubungan antar individu, hubungan di dalam kelompok, komunikasi surat kabar, buku, poster, radio, televisi dan sebagainya, terdapat banyak kemungkinan yang mempengaruhi timbulnya sikap. Lingkungan yang terdekat dengan kehidupan sehari-hari baiyak memiliki peranan. Keluarga yang terdiri dan: orang tua, saudara-saudara di rumah memiliki peranan yang penting.

    Sementara orang berpendapat bahwa mengajarkan sikap adalah merupakan tanggung jawab orang tua atau lembaga-lembaga keagamaan. Tetapi tidaklah demikian halnya. Lembaga lembaga sekolah pun memiliki tugas pula dalam membina sikap ini. Bukankah tujuan pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah adalah mempengaruhi, membawa, membimbing anak didik agar memiliki sikap seperti yang diharapkan oleh masing-masing tujuan pendidikan?

    Dengan demikian lembaga pendidikan formal dalam hal ini sekolah memiliki tugas untuk membina dan mengembangkan sikap anak didik menuju kepada sikap yang kita harapkan.
    Pada hakikatnya tujuan pendidikan adalah mengubah sikap anak didik ke arah tujuan pendidikan.

    2. Hubungan antara Sikap dan Tingkah laku
    Adanya hubungan yang erat antara sikap (attitude) dan tingkah laku (behavior) didukung oleh pengertian sikap yang mengatakan bahwa sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak.
    Tetapi beberapa penelitian yang mencoba menghubungkan antara sikap dan tingkah laku menunjukkan hasil yang agak berbeda, yaitu menunjukkan hubungan yang kecil saja atau bahkan hubungan yang negatif.

    BalasHapus
  87. bagian VI

    BAB V
    PENUTUP

    Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran.

    5.1 Kesimpulan
    Berdasarkan uraian pada bab IV dapat disimpulkan bahwa:
    a. Sebagian besar dari kita telah mengetahui tentang boraks dan formalin secara pasti, tetapi ada juga sebagian kecil lainnya yang belum begitu mengetahui apa itu boraks dan formalin.
    b. Masih ada sebagian dari kita yang belum mengetahui secara pasti dampak penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan, walaupun sebagian ada yang mengetahui secara pasti.
    c. Menurut responden tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin. Tetapi menurut penelitian BPOM pada tahun 2005, ikan adalah bahan makanan yang paling sering menjadi sasaran boraks dan formalin.
    d. Pemerintah masih sangat kurang dan tidak tegas dalam mengatasi masalah penggunaan boraks dan formalin, sehingga masih banyak kasus mengenai hal ini terjadi.

    5.2 Saran
    Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
    Ø Berikan penyuluhan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai boraks dan formalin, pengertian, fungsinya, serta dampaknya apabila tidak digunakan sesuai fungsinya.
    Ø Pengawasan yang lebih ketat oleh pemerintah dan pengambilan tindakan tegas, seperti mengirimkan pengawas-pengawas pemerintah ke daerah-daerah tertentu dan membuat undang-undang mengenai boraks dan formalin.
    Ø Masyarakat harus lebih jeli dalam memilih makanan dan tidak membelinya bila sepertinya mengandung bahan formalin maupun boraks.
    Ø Kesadaran dari masyarakat untuk membantu pemberantasan dan pencegahan penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan. Seperti melaporkan kepada yang berwajib jika melihat ada orang lain yang sengaja menggunakan boraks dan formalin pada makanan yang dijualnya, dan juga tidak secara sembarangan menjual boraks dan formalin, tanpa mengetahui latar belakang pembeliannya.
    BAB VI
    DAFTAR PUSTAKA


    http://www.beritaindonesia.co.id
    http://www.depkes.go.id
    http://www.disnakkeswan-lampung.go.id
    http://id.wikipedia.org
    http://www.gizi.net

    BalasHapus
  88. lanjutan 4 :

    D. Ciri-Ciri Dan Fungsi Sikap
    Sikap menentukan jenis atau tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsang yang relevan, orang-orang atau kejadian-kejadian. Dapatlah dikatakan bahwa sikap merupakan faktor internal, tetapi tidak semua faktor internal adalah sikap. Adapun ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut:
    1. Sikap itu dipelajari (learnablity)
    Sikap merupakan hasil belajar ini perlu dibedakan dari motif- motif psikologi lainnya. Beberapa sikap dipelajari tidak sengaja dan tanpa kesadaran kepada sebagian individu. Barangkali yang terjadi adalah mempelajari sikap dengan sengaja bila individu mengerti bahwa hal itu akan membawa lebih baik (untuk dirinya sendiri), membantu tujuan kelompok, atau memperoleh sesuatu nilai yang sifatnya perseorangan.

    2. Memihki kestabilan (Stability)
    Sikap bermula dan dipelajari, kemudian menjadi lebih kuat, tetap, dan stabil, melalui pengalaman.

    3. Personal (societal significance)
    Sikap melibatkan hubungan antara seseorang dan orang lain dan juga antara orang dan barang atau situasi. Jika seseorang merasa bahwa orang lain menyenangkan, terbuka serta hangat, maka ini akan sangat berarti bagi dirinya, ia merasa bebas, dan favorable.

    BalasHapus
  89. lanjutan 5 :

    4. Berisi cognisi dan affeksi
    Komponen cognisi daripada sikap adalah berisi informasi yang faktual, misalnya: objek itu dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan.
    Sedangkan fungsi dari sikap (tugas) sikap dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu:
    1) Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikandiri.
    2) Sikap berfungsi sebagai alat pengatur tingkah laku
    3) Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman
    4) Sikap berfungsi sebagai pernyataan kepribadian

    E. Pengukuran Sikap Secara Langsung Dan Tidak Langsung
    Para ahli Psikologi Sosial telah berusaha untuk mengukur sikap dengan berbagai cara. Beberapa bentuk pengukuran sudah mulai dikembangkan sejak diadakannya penelitian sikap yang pertama yaitu pada tahun 1920. Kepada subjek diminta untuk merespons objek sikap dalam berbagai cara.

    Pengukuran sikap ini dapat dilakukan secara:
    1. Langsung (Direct measures of attitudes)
    2. Tidak langsung (Indirect measures ofattitudes). (Whittaker, 1970, hal. 594-596).
    1. Pengukuran sikap secara langsung
    Pada umumnya digunakan tes psikolgi yang berupa sejumlah item yang telah disusun secara hati-hati, saksama, selektif sesuai dengan kriteria tertentu. Tes psikologi ini kemudian dikembangkan menjadi skala sikap. Dan skala sikap ini diharapkan mendapat jawaban atas pertanyaan dengan berbagai cara oleh responden terhadap suatu objek psikologi.

    2. Pengukuran sikap secara tidak langsung
    Teknik pengukuran sikap secara langsung yang telah dibicarakan di muka bertumpu pada kesadaran subjek akan sikap dan kesiapannya untuk dikomunikasikan secara lisan (verbal). Dengan teknik demikian, subjek juga tahu bahwa sikapnya sedang diukur, dan pengetahuan atas ini mungkin akan mempengaruhi jawabannya. Ini salah satu problem yang sering dihadapi dalam penggunaan teknik pengukuran secara langsung. Adakah responden menjawab sejujurnya?

    BalasHapus
  90. lanjutan 6 :

    Sebab kemungkinan untuk menjawab tidak jujur dalam arti tidak seperti apa adanya adalah besar sekali. Apabila kita ditanya tentang perasaan atau sikap kita terhadap tetangga, kemungkinan besar akan menjawab yang positif meskipun tidak demikian halnya. Sebenamya problem ini sudah dikurangi dengan konstruksi item yang secermat-cermatnya. Namun demikian tidak berarti bahwa problem tersebut sudah teratasi sepenuhnya.

    Berdasar atas problem tersebut beberapa ahli berusaha mengembangkan suatu teknik mengukur sikap secara langsung. Di dalam teknik tidak langsung ini, subjek tidak tahu bahwa tingkah laku atau sikapnya sedang diteliti. Teknik tidak langsung khususnya berguna bila responden kelihatan enggan mengutarakan sikapnya secara jujur.

    Dalam suatu teknik tidak langsung, seorang peneliti memberikan gambar-gambar kepada subjek, subjek diminta untuk menceritakan apa-apa yang ia lihat dari gambar itu.

    subjek kemudian di-score yang memperlihatkan sikapnya terhadap orang atau situasi di dalam gambar ini. Seperti yang pernah dilakukán oleh Proshansky (:1943), yang menyelidiki tentang sikap terhadap buruh. Di sini pengukuran sikap dilakukan secara tidak langsung, yaitu kepada subjek dliperlihatkan gambar-gambar dan para pekerja dalam berbagai konflik situasi.

    Subjek diminta untuk menceritakan tentang gambar-gambar itu dalam suatu karangan atau cerita.

    Namun teknik pengukuran sikap tidak langsung mi menimbulkan beberapa masalah penting bagi para ahli psikologi. Sejauh mana sikap individu dapat diungkap, bila ia tidak menyadari akan hal itu, di samping itu apakah bukan suatu pelanggaran mengungkap sesuatu yang bersifat pribadi di luar pengetahuan dan kesadarannya? Apakah ini bukan suatu pelanggaran etik? Apakah kita selalu memerlukan izin atau persetujuan dari responden? Hal- hal inilah yang menimbulkan masalah bagi para peneliti tidak hanya pada teknik tidak langsung tetapi juga pada hampir sernua penelitian psikologi.

    BalasHapus
  91. Lanjutan 7 :

    BAB III
    PENUTUP

    Sikap adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang nyata dalam kegiatan-kegiatan sosial. Maka sikap sosial adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang nyata, yang berulang-ulang terhadap objek sosial. Hal ini terjadi bukan saja pada orang-orang lain dalam satu masyarakat.

    Sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan objek psikologi. Objek psikologi di sini meliputi: simbol, káta kata, slogan, orang, lembaga, ide, dan sebagainya..

    Meskipun ada beberapa perbedaan pcngertian tentang sikap, namun ada beberapa ciri yang dapat disetujui. Sebagian besar ahli dan peneliti sikap setuju bahwa sikap adalah predisposisi yang dipelajari yang mempengaruhi tingkah laku, berubah dalam hal intensitasnya, biasanya konsisten sepanjang wakru dalam situasi yang sama, dan komposisinya hampir selalu kompleks. Sehubungan dengan itu pula kami cenderung untuk mengemukakan pengertian sikap sebagai berikut: Sikap adalah kesiapan merespons yang sifatnya positif atau negatif terhadap objek atau situasi secara konsisten.

    Sikap timbul karena ada stimulus. Terbentuknya suatu sikap itu banyak dipengaruhi perangsang oleh lingkungan sosial dan kebudayaan misalnya: keluarga, norma, golongan agama, dan adat istiadat. Dalam hal ini keluarga mempunyai peranan yang besar dalam membentuk sikap putra-putranya. Sebab keluargalah sebagai kelompok primer bagi anak merupakan pengaruh yang paling dominan. Sikap seseorang tidak selamanya tetap. Ini bukan berarti orang tidak bersikap. Ia bersikap juga hanya bentuknya: diam.

    BalasHapus
  92. lanjutan 8 :

    Komentar :

    - pada makalah tersebut judul sudah logis dan singkat
    - rumusan masalah sudah sesuai dengan judul makalah
    - pembahasan sudah sangat lengkap dan sesuai dengan rumusan masalah yang ada dalam makalah tersebut
    - penutupan juga telah sesuai dengan pembahasan isi makalah

    tetapi dalam makalah tersebut tidak disertai dengan daftar pustaka, simpulan dan saran sehingga makalah tersebut belum sempurna karena belum mencakup semua aspek-aspek pokok dalam penyusunan suatu makalah.

    BalasHapus
  93. Nama :Dio Putra Sagita
    Kelas/absen : XI IPS 1/09


    MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

    Bab I
    Pendahuluan


    A. Latar Belakang

    Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada.


    B. Tujuan
    Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan matematika, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Lampung agar nantinya dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif yang sesuai
    dengan tingkat perkembangan siswa dan materi pembelajaran.


    Bab II
    Model Pembelajaran Kooperatif


    A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
    Usaha-usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian yang sangat
    penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang utama. Menurut Eggen dan Kauchak dalam Wardhani(2005), model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan guru adalah model pembelajaran kooperatif.


    Apakah model pembelajaran kooperatif itu? Model pembelajaran kooperatif
    merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok.Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Nur (2000), semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada model pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta struktur penghargaan model pembelajaran yang lain.

    Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.

    BalasHapus
  94. Nama :Dio Putra Sagita
    Kelas/absen :XI IPS 1/10

    Lanjutan 1


    B. Prinsip Dasar Dan Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif

    Menurut Nur (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

    1.Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.

    2.Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota

    3.kelompok mempunyai tujuan yang sama.

    4.Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.

    5.Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

    6.Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

    7.Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

    Sedangkan ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
    1. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.

    2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.

    3. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.

    Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.


    C. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

    Terdapat 6(enam) langkah dalam model pembelajaran kooperatif.

    1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa.

    2. Menyajikan informasi.
    Guru menyajikan informasi kepada siswa.

    3.Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
    Guru menginformasikan pengelompokan siswa.

    4.Membimbing kelompok belajar.
    Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok kelompok belajar.

    5. Evaluasi.
    Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.

    6.Memberikan penghargaan.
    Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.

    BalasHapus
  95. SUMBER DAYA ALAM



    BAB I
    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG
    Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
    Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.
    B. RUMUSAN MASALAH
    Dari latar belakang di atas maka pemakalah dapat mengambil rumusan masalah yang akan dibatasi dan dibahas menurut pembagian di bawah ini :
    1. Apa sajakah klasifikasi sumber daya alam menurut bentuk, sifat dan potensinya?
    2. Apa sajakah manfaat sumber daya alam bagi kehidupan manusia ?
    3. Bagaimana cara yang dapat dilakukan dalam mengelola sumber daya alam ?
    C. TUJUAN
    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui klasifikasi sumber daya alam dan manfaatnya serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengelola sumber daya alam tersebut.



    BAB II
    PEMBAHASAN


    A. PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM
    Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia (Abdullah, 2007: 3)
    B. KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM
    Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.
    1. Berdasarkan Sifat
    Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
    • Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
    • Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
    • Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang surut, dan energi laut.
    2. Berdasarkan Potensi

    BalasHapus
  96. Nama:nur fadli andriawan
    Kelas:XI IPS 1/18

    SUMBER DAYA ALAM



    BAB I
    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG
    Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
    Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.
    B. RUMUSAN MASALAH
    Dari latar belakang di atas maka pemakalah dapat mengambil rumusan masalah yang akan dibatasi dan dibahas menurut pembagian di bawah ini :
    1. Apa sajakah klasifikasi sumber daya alam menurut bentuk, sifat dan potensinya?
    2. Apa sajakah manfaat sumber daya alam bagi kehidupan manusia ?
    3. Bagaimana cara yang dapat dilakukan dalam mengelola sumber daya alam ?
    C. TUJUAN
    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui klasifikasi sumber daya alam dan manfaatnya serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengelola sumber daya alam tersebut.



    BAB II
    PEMBAHASAN


    A. PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM
    Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia (Abdullah, 2007: 3)
    B. KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM
    Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.
    1. Berdasarkan Sifat
    Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
    • Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
    • Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.

    BalasHapus
  97. nur fadli andriawan
    XI IPS 1/18

    lanjutan 1


    • Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang surut, dan energi laut.
    2. Berdasarkan Potensi
    Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
    • Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
    • Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
    • Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
    3. Berdasarkan Jenis
    Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
    • Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati.
    Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
    • Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
    C. PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
    Persebaran sumber daya alam tidak selamanya melimpah. Ada beberapa sumber daya alam yang terbatas jumlahnya, kadang-kadang dalam proses pembentukannya membutuhkan jangka waktu yang relatif lama dan tidak dapat di tunggu oleh tiga atau empat generasi keturunan manusia.
    Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan.
    1. Pemanfaatan SDA Nabati
    • Dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti padi, jagung, ubi dan sebagainya
    • Dimanfaatkan sebagai sumber sandang seperti serat haramay
    • Beberapa jenis tanaman dapat dimanfaatkan sebagai minyak atsiri seperti kayu putih, sereh, kenanga, cengkeh
    • Dimanfaatkan sebagai tanaman hias seperti anggrek
    • Dimanfaatkan sebagai bahan baku mebel seperti meranti, rotan, bambu
    • Dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan kencur, jahe, kunyit
    • Dimanfaatkan sebagai keperluan industri
    2. Pemanfaatan SDA Hewani
    • Dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti daging sapi, daging kambing
    • Dimanfaatkan sebagai sumber kerajinan tangan seperti lokan, dirangkai menjadi perhiasan
    • Dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai budaya manusia dan nilai kehidupan, seperti bentuk kapal selam diadopsi dari cara ikan menyelam, bentuk pesawat dari bentuk burung
    3. Pemanfaatan SDA Barang Tambang
    Usaha pemanfaatan pertambangan dan bahan galian dalam pembangunan Indonesia adalah sebagai berikut:
    • Sebagai pemenuh kebutuhan SDA barang tambang dan galian dalam negeri.
    • Menambah pendapatan negara karena barang tambang dapat diekspor keluar negeri
    • Memperluas lapangan kerja
    • Memajukan bidang transportasi dan komunikasi
    • Memajukan industri dalam negeri

    BalasHapus
  98. Nama :Dio Putra Sagita
    Kelas/absen :XI IPS 1/10

    Lanjutan 2

    Bab III
    Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

    A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
    Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin (dalam Slavin, 1995) merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif.

    Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Tipe pembelajaran inilah yang akan diterapkan dalam pembelajaran matematika.

    Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi Verbal atau teks.

    B. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model STAD.
    1.Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok
    Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan lembar jawaban yang akan dipelajarai siswa dalam kelompok-kelomok kooperatif. Kemudian menetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4 - 6 orang, aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada :
    a).Kemampuan akademik (pandai, sedang dan rendah)
    Yang didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu diingat pembagian itu harus diseimbangkan sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa dengan siswa dengan tingkat prestasi seimbang.
    b). Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat (pendiam dan aktif), dll.
    2. Penyajian Materi Pelajaran
    a. Pendahuluan
    Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari. Materi pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran. Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes berikutnya
    b. Pengembangan
    Dilakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan. Pertanyaan-peranyaan diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah memahami konsep maka dapat beralih kekonsep lain.
    c. Praktek terkendali
    Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan tugas jangan menyita waktu lama.
    3.Kegiatan kelompok
    Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran juga digunakan untuk melatih kooperatif. Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang konsep dan menjawab pertanyaan. Dalam kegiatan kelompok ini, para siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban, atau memperbaiki miskonsepsi. Kelompok diharapkan bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran.

    BalasHapus
  99. nur fadli andriawan
    XI IPS 1/18

    lanjutan 2

    D. PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
    Sumber daya alam perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat diusahakan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam :
    1. Berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkesinambungan
    • Penghijauan dan Reboisasi
    Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang berhubungan dengan air, tanah dan udara.
    • Sengkedan atau terasering
    • pengembangan daerah aliran sungai
    • pengelolaan air limbah
    • penertiban pembuangan sampah
    2. Berdasarkan Prinsip Mengurangi
    Dalam mengambil sumber daya alam sebaiknya jangan diambil semuanya, tetapi berprinsip mengurangi saja. Pengambilan yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan mengganggu ekosistem lingkungan.
    3. Berdasarkan Prinsip Daur Ulang
    Proses daur ulang adalah pengolahan kembali suatu massa atau bahan-bahan bekas dalam bentuk sampah kering yang tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi barang yang berguna bagi kehidupan manusia.
    Ada 2 sistem pengelolaan sampah yaitu system pengelolaan formal dan informal
    • System pengelolaan formal
    Yakni pengumpulan pengangkutan dan pembuangan yang dilakukan oleh aparat setempat misalnya Dinas Kebersihan dan Pertanaman
    • System pengelolaan informal
    Yakni aktifitas yang dilakukan oleh dorongan kebutuhan untuk hidup dari sebagian masyarakat. Secara tidak sadar mereka berperan serta dalam kebersihan kota dan mereka sebenarnya juga merupakan pendekar lingkungan.






    DAFTAR PUSTAKA


    http://massofa.wordpress.com/2008/04/08/mengukur-kelangkaan-sumber-daya-alam/
    http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam
    http://www.crayonpedia.org/mw/Sumber_Daya_Alam_10.2
    http://taruna-nusantara-mgl.sch.id/id2/index.php?option=com_content&task= view&id=183&Itemid=399&limit=1&limitstart=0


    KOMENTAR:
    -makalah ini disusun dengan baik dan hampir benar
    - pada makalah tersebut judul sudah logis dan singkat
    - pembahasan sudah sangat lengkap dan sesuai dengan rumusan masalah yang ada dalam makalah tersebut
    - penutupan juga telah sesuai dengan pembahasan isi makalah
    -sayangnya masih ada kekurangan nya tetapi secara keseluruhan suda baik

    BalasHapus
  100. NAMA : Retno Purwaningtias
    KELAS : XI IPS 1/22


    PENGARUH SITUS JEJARING SEBAGAI MEDIA MAYA YANG NYATA BAGI PELAJAR SMA

    PENDAHULUAN
    Latar Belakang Masalah
    Dunia maya adalah dunia yang tak mengenal batas, dunia yang bisa menjebak seseorang menjadi orang tak sadar. Mungkin ini adalah salah satu akibat dari majunya zaman yang semakin tak bisa dihindari. Salah satu yang bisa kita nikmati dalam dunia online adalah situs jejaring sosial, yaitu tempat berkumpul dan berinteraksinya antara satu individu dengan individu yang lain dalam sebuah komunitas.
    Komunitas itu memberikan banyak tawaran pada anggotanya untuk menjalin berbagai hubungan antara yang satu dengan yang lain, antara A dengan B. Semakin banyak situs jejaring sosial yang yang ada di bumi ini, semua menawarkan sesuatu yang menarik. Mungkin ada kesamaan tapi juga ada perbedaan antara situs jejaring sosial yang satu denagn yang lain, misalnya Plurk dengan twitter,atauFacebookdenganFriendster.
    Selain itu situs jejaring sosial telah merambah ke dunia pelajar di Indonesia yaitu melalui siswa SMA, seperti yang peneliti lihat di SMA Negeri Jumapolo, hal ini diakibatkan oleh perkembangan teknologi sehingga menimbulkan rasa ingin tahu siswa menjadi besar. Dalam dunia maya ada berbagai situs jejaring yang dapat dijumpai sehingga pelajar SMA juga harus bisa membedakan antara situs jejaring yang positif dan negative. Bahkan banyak pelajar yang memanfaatkan situs jejaring sebagai media semua informasi dan untuk mencari teman didunia maya.
    Sehubungan dengan masalah tersebut diatas penulis terdorong untuk meneliti dengan judul : “PENGARUH SITUS JEJARING SEBAGAI MEDIA MAYA YANG NYATA BAGI PELAJAR SMA”.

    Perumusan Masalah
    Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
    Apa setiap pelajar SMA bisa membuat sebuah situs jejaring?
    Mengapa pelajar SMA umumnya tertarik pada situs jejaring?
    Berapa banyak pelajar SMA yang memiliki situs jejaring?
    Situs jejaring apa yang sangat menarik bagi pelajar SMA?
    Tujuan Penelitian
    Tujuan penelitian ini antara lain :
    Untuk mengetahui apakah semua siswa SMA bisa membuat situs jejaring.
    U
    1
    ntuk mengetahui berapa banyak pelajar SMA yang memiliki situs jejaring.

    U
    2
    ntuk mengetahui mengapa pelajar SMA umumnya tertarik pada situs jejaring.

    Manfaat Penelitian
    Dapat mejelaskan berbagai situs jejaring yang mengesankan bagi pelajar SMA.
    Memperkenalkan berbagai situs jejaring kepada pelajar SMA agar dapat mengelola situs jejaring dengan menarik.

    BalasHapus
  101. LAnjutan 1

    Hasil Penelitian
    Pada bab IV ini dilaporkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dari tanggal 19 Mei sampai 23 Mei 2009 di SMA Negeri Jumapolo, Karanganyar dengan sasaran siswa SMA kelas X.6 dan XI.IPA 2 semester II tahun pelajaran 2008-2009.
    Adapun hasil penelitian di SMA sebagai berikut :
    Di SMA Negeri Jumapolo kelas X.6 terdapat 9 siswa yang memiliki situs jejaring, yang terdiri dari 3 siswa laki-laki atau 33,3% dan 6 siswa perempuan atau 66,7%, dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini
    Tabel 4.1 Data penelitian siswa kelas X.6 yang memiliki situs jejaring.

    No

    Jenis Kelamin

    Banyak Siswa

    Presentase (%)

    1

    Laki-Laki

    3

    33,3%

    2

    Perempuan

    6

    66,7%

    Jumlah

    9

    100%

    Di SMA Negeri Jumapolo kelas XI.IPA2 terdapat 17 siswa yang memiliki situs jejaring, yang terdiri dari 6 siswa laki-laki atau 35,3% dan 11 siswa perempuan atau 64,7%, dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini
    Tabel 4.2 Data penelitian siswa kelas XI.IPA2 yang memiliki situs jejaring.

    No

    Jenis Kelamin

    Banyak Siswa

    Presentase (%)

    1

    Laki-Laki

    6

    35,3%

    2

    Perempuan

    11

    64,7%

    Jumlah

    17

    100%

    Pembahasan Hasil Penelitian
    Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa :
    Siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.6 dan XI.IPA2 yang berjumlah 26 siswa terdiri dari 9 siswa kelas X.6, dan 17 siswa kelas XI.IPA2 memiliki situs jejaring karena :
    Diajak teman-temannya mendaftar situs jejaring.
    Melihat iklan dari Koran, majalah maupun internet.
    Ingin memiliki banyak teman.
    Biar dikatakan anak global dan gaul.
    Agar dapat menarik siswa untuk membuat situs jejaring antara lain :
    Memamerkan keunggulan dari situs jejaring kepada teman yang belum punya.
    M
    6
    emperkenalkan manfaat dari situs jejaring kepada pelajar SMA.

    P
    7
    eran serta guru teknologi informasi dan komunikasi terhadap situs jejaring bagi pelajar SMA.

    BalasHapus
  102. Nama :Dio Putra Sagita
    Kelas/absen :XI IPS 1/10

    Lanjuta 3


    4.Evaluasi
    Dilakukan selama 45 - 60 menit secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam kelompok. Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok, siswa diberikan tes secara individual. Dalam menjawab tes, siswa tidak diperkenankan saling membantu. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan kelompok.
    5. Penghargaan kelompok
    Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata kelompok. Dari hasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi kelompok diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super.
    6.Perhitungan ulang skor awal dan pengubahan kelompok
    Satu periode penilaian (3 – 4 minggu) dilakukan perhitungan ulang skor evaluasi sebagai skor awal siswa yang baru. Kemudian dilakukan perubahan kelompok agar siswa dapat bekerja dengan teman yang lain.

    C. Materi Matematika yang Relevan dengan STAD.
    Materi-materi matematika yang relevan dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah materi-materi yang hanya untuk memahami fakta-fakta, konsep-konsep dasar dan tidak memerlukan penalaran yang tinggidan juga hapalan, misalnya bilangan bulat, himpunan-himpunan, bilangan jam, dll. Dengan penyajian materi yang tepat dan menarik bagi siswa, seperti halnya pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memaksimalkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

    D. Keunggulan Model Pembelajaran Tipe STAD
    Keunggulan dari metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah adanya kerja sama dalam kelompok dan dalam menentukan keberhasilan kelompok ter tergantung keberhasilan individu, sehingga setiap anggota kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota yang lain. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.



    BAB IV
    Simpulan dan Saran

    A. Simpulan

    1. Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda
    2. Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dalam seting pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mengubah pembelajaran dari teacher center menjadi student centered.
    3. Pada intinya konsep dari model pembelajaran tipe STAD adalah Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut


    Saran

    1.Diharapkan guru mengenalkan dan melatihkan keterampilan proses dan keterampilam kooperatif sebelum atau selama pembelajaran agar siswa mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.
    2.Agar pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses berorientasi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat berjalan, sebaiknya guru membuat perencanaan mengajar materi pelajaran, dan menentukan semua konsep-konsep yang akan dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang akan digunakan serta keterampilan proses yang akan dikembangkan.


    DAFTAR PUSTAKA


    Ismail. (2003). Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran). Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SLTP.

    Sri Wardhani. (2006). Contoh Silabus dan RPP Matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika.

    Tim PPPG Matematika. (2003). Beberapa Teknik, Model dan Strategi Dalam
    Pembelajaran Matematika. Bahan Ajar Diklat di PPPG Matematika, Yogyakarta: PPPG Matematika.

    Widowati, Budijastuti. 2001 Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

    BalasHapus
  103. Lanjutan 2

    Keterbatasan Dalam Penelitian
    Penulis telah berusaha seoptimal mungkin dalam melakukan penelitian ini, namun demikian ada beberapa keterbatasan yang dirasakan, antara lain :
    Peneliti belum pandai membuat instrument pertanyaan-pertanyaan kepada pelajar SMA.
    Data yang terkumpul lewat observasi, wawancara dan catatan lapangan sangat terbatas.
    Siswa SMA yang diobservasi memberi jawaban atas pertanyaan sangat terbatas.

    SIMPULAN DAN SARAN
    Simpulan
    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting sebagai berikut :
    Penelitian di SMA Negeri Jumapolo, kabupaten Karanganyar sebanyak 26 siswa dengan rincian :
    Kelas X.6 sebanyak 9 siswa atau sekitar 34,7% siswa yang memiliki situs jejaring.
    Kelas XI.IPA2 sebanyak 17 siswa atau sekitar 65,3% siswa yang memiliki situs jejaring.
    Pelajar SMA memiliki situs jejaring dikarenakan :
    Diajak teman-temannya mendaftar situs jejaring.
    Melihat iklan dari Koran, majalah maupun internet.
    Ingin memiliki banyak teman.
    Biar dikatakan anak global dan gaul.
    Agar dapat menarik siswa untuk membuat situs jejaring antara lain :
    Memamerkan keunggulan dari situs jejaring kepada teman yang belum punya.
    Memperkenalkan manfaat dari situs jejaring kepada pelajar SMA.
    Peran serta guru teknologi informasi dan komunikasi terhadap situs jejaring bagi pelajar SMA.
    Saran
    Saran untuk siswa
    Memiliki situs jejaring lebih baik dan bermanfaat, dimasa globalisasi seperti sekarang ini.
    Saran untuk peneliti lanjut
    Mengingat pelaksanaan penelitian ini baru berjalan sepekan sehingga hasil yang diperoleh belum maksimal, oleh karena itu peneliti lain diharapkan dapat melanjutkan untuk mendapat temuan yang lebih baik dan lengkap.
    Instrumen observasi dan wawancara yang digunakan dalam penelitian ini masih merupakan instrument yang tingkat validitasnya belum memuaskan. Maka peneliti berikutnya dapat mencoba dengan instrument yang lebih baik (standar).

    DAFTAR PUSTAKA
    9
    Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
    Arikunto, Suharsimi. et.al. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
    Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Skripsi. Bandung: Alfabeta.
    http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=ad79472d&cb, Minggu, 24, Mei, 2009.
    www.weforum.org/en/index.htm, Selasa, 03, Februari, 2009.
    http://dailysocial.net/post/tag/yahoo, Kamis, 21, Mei, 2009.
    http://facebook .com/pages/dailysocialnet/99378265475, Selasa, 24, Juni, 2008.
    http://motivasihidup.com/2008/10/situs-jejaring-sosial.html, Minggu, 12, Oktober, 2008.
    http://parmans.wordpress.com, 16, Januari, 2009.

    BalasHapus
  104. Nama :Ramadhan Setyo
    Kelas/absen :XI IPS 1/13


    MAKALAH PENGARUH PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP MUTU

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

    Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

    Makalah ini memuat tentang "Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah" dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

    Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

    Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...


    Penulis


    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR
    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN
    A. LATAR BELAKANG MASALAH
    B. IDENTIFIKASI MASALAH
    C. PEMBATASAN MASALAH.
    D. PERUMUSAN MASALAH.

    BAB II PEMBAHASAN
    A. TUJUAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    B. FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    C. SUMBANGAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH.

    BAB III PENUTUP
    A. SIMPULAN
    B. SARAN

    Daftar Pustaka.



    BAB I
    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAH
    Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.

    Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.

    Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.

    Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

    BalasHapus
  105. Nama :Ramadhan Setyo
    Kelas/absen :XI IPS 1/13

    Lanjutan 1


    B. IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
    Sesuai dengan judul makalah ini “Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah”, terkait dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah dan fungsi serta sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program tersebut.
    Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
    Bagaimana peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah
    Bagaimana cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?
    C. PEMBATASAN MASALAH.
    Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
    Peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah;
    Cara-cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
    D. Perumusan Masalah.
    Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
    Bagaimana deskripsi peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah ?
    Bagaimana deskripsi cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?
    BAB II
    PEMBAHASAN

    Perpustakaan merupakan bagian intergral dari lembaga pendidikan sebagai tempat kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan buku.
    Sesuai dengan judul makalah ini, pembahasan meliputi tujuan perpustakaan, fungsi perpustakaan dan sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan.

    A. TUJUAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    Tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler, di samping dimaksudkan pula dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi belajar mengajar.
    Namun secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksanaan program di sekolah, diantaranya adalah :
    Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca.
    Membimbing dan mengarahkan teknik memahami isi bacaan.
    Memperluas pengetahuan para siswa.
    Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir para siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu.
    Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.
    Memberikan dasar-dasar ke arah studi mandiri.
    Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif dan efisien, terutama dalam menggunakan bahan-bahan referensi.
    Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksaanan program kurikulum di sekolah baik yang bersifat kurikuler, kokurikuler, maupun ekstra kurikuler.
    B. FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    Berdasarkan tujuan perpustakaan sekolah, maka dapat dirumuskan beberapa fungsi perpustakaan, sebagai berikut :
    1. Fungsi Edukatif.
    Yang dimaksud dengan fungsi edukatif adalah perpustkaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum yang mampu membangkitkan minat baca para siswa, mengembangkan daya ekspresi, mengembangkan kecakapan berbahasa, mengembangkan gaya pikir yang rasional dan kritis serta mampu membimbing dan membina para siswa dalam hal cara menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.

    2. Fungsi Informatif.
    Yang dimaksud dengan fungsi informatif adalah perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang memuat informasi tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan yang bermutu dan uptodate yang disusun secara teratur dan sistematis, sehingga dapat memudahkan para petugas dan pemakai dalam mencari informasi yang diperlukannya.

    BalasHapus
  106. Nama :Ramadhan Setyo
    Kelas/absen :XI IPS 1/13


    Lanjutan 2



    3. Fungsi Administratif
    Yang dimaksudkan dengan fungsi administratif ialah perpustakaan harus mengerjakan pencatatan, penyelesaian dan pemrosesan bahan-bahan pustaka serta menyelenggarakan sirkulasi yang praktis, efektif, dan efisien.

    4. Fungsi Rekreatif.
    Yang dimaksudkan dengan fungsi rekreatif ialah perpustakaan disamping menyediakan buku-buku pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru.

    5. Fungsi Penelitian
    Yang dimaksudkan dengan fungsi penelitian ialah perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber / obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi.

    C. SUMBANGAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH.
    Bila diperhatikan secara jenih, maka perpustakan sekolah sesungguhnya memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Sumbangan / peranan perpustakaan antara lain :
    Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar.
    Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta memberikan petunjuk untuk mencipta.
    Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun.
    Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberika kesempatan membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam.
    Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif.
    Perpustakaan akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam kemampuan membaca dan memperluas perbendaharaan bahasa.
    Perpustakaan dapat menimbulkan cinta membaca, sehingga dapat mengarahkan selera dan apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan.
    Perpustakaan memberikab kepuasan akan pengetahuan di luar kelas.
    Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang sehat.
    Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk mengadakan penelitian.
    Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan kebiasaan hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi.
    Kegairahan / minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui perpustakaan sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya.
    Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada diri siswa, maka perpustakaan juga dapat mengurangi jajan anak, yang ini biasanya dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak.
    Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari tindakan kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam hubungan berteman diantara mereka.
    BAB III
    PENUTUP

    A. SIMPULAN
    Berdasarkan uraian bahasan "Peranan Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah" dapat disimpulkan bahwa :
    Peranan perpustakaan sangat menunjang prestasi pendidikan di sekolah.
    Perpustakaan sangat penting dan harus ada pada setiap sekolah di semua jenjang pendidikan.
    Pengelolaan perpustakaan harus dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan fungsinya
    B. SARAN
    Bertolak dari peranan perpustakaan yang begitu banyak sumbangsihnya dalam pelaksanaan program pendidikan di sekolah, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
    Sebaiknya perpustakaan dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
    Peran pengelola perpustakaan / pustakawan yang profesional hendaknya mendapatkan bekal yang cukup sehingga menjadi pustakawan yang handal dan profesional.
    DAFTAR PUSTAKA

    - Buku Pendidikan Kewarganegaraan

    BalasHapus
  107. dian anggraeni
    XI IPS 1/08

    lanjutan 1

    MAKALAH PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP EKSISTENSI KEBUDAYAAN DAERAH

    BAB I PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992). Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya

    BalasHapus
  108. nama: Nicola Putra Pratama
    kelas: XI IPS 1 / 15


    MAKALAH TENTANG MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA

    BAB I
    PENDAHULUAN


    A. Latar Belakang

    Menurut Mujiono (1994:31) dalam proses belajar mengajar ada empat komponen penting yang berpengaruh bagi keberhasilan belajar siswa, yaitu bahan belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar, serta guru sebagai subyek pembelajaran. Komponen-komponen tersebut sangat penting dalam proses belajar, sehingga melemahnya satu atau lebih komponen dapat menghambat tercapainya tujuan belajar yang optimal.

    Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran yang telah ditetapkan, oleh karena itu guru sebagai subyek pembelajaran harus dapat memilih media dan sumber belajar yang tepat, sehingga bahan pelajaran yang disampaikan dapat diterima siswa dengan baik.

    Konsep-konsep dalam matematika itu abstrak, sedangkan umumnya siswa berpikir dari hal-hal yang konkret menuju hal-hal yang abstrak, maka salah satu jembatannya agar siswa mampu berpikir abstrak tentang matematika, adalah dengan menggunakan media pendidikan dan alat peraga. Sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual anak SD yang masih dalam tahap operasi konkret, maka siswa SD dapat menerima konsep-konsep matematika yang abstrak melalui benda benda konkret.

    Untuk membantu hal tersebut dilakukan manipulasi-manipulasi obyek yang digunakan untuk belajar matematika yang lazim disebut alat peraga. Ketrampilan berhitung merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika. Dengan adanya media pendidikan atau alat peraga siswa akan lebih banyak mengikuti pelajaran matematika dengan senang dan gembira sehingga minatnya dalam mempelajari matematika semakin besar. Siswa akan senang tertarik, terangsang dan bersikap positif terhadap pembelajaran matematika.

    B. Rumusan masalah

    Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu permasalahan yang dihadapi yakni seberapa pentingkah penggunaan alat peraga dalam meningkatan hasil belajar matematika melalui proses belajar mengajar.

    C. Tujuan Penulisan

    Karena begitu pentingnya peninjauan terhadap peningkatan kualitas pendidikan sebagai aset di masa depan. Pendidikan memiliki peran penting yang menjadi tonggak dasar kemajuan suatu bangsa. Karena begitu pentingnya pendidikan maka perlu suatu terobosan dalam melakukan pembelajaran. Salah satunya adalah dengan menggunakan alat peraga dalam membelajarkan materi matematikan.

    Melihat begitu urgennya dan dalam memenuhi tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Matematika maka tulisan ini dibuat. Tujuan utamanya adalah agar penulis secara pribadi dan calon guru pada umumnya mampu memahami pentingnya alat peraga dalam menanamkan konsep matematika. Tentu harapannya adalah implementasi dari suatu ilmu yang akan sangat bermanfaat dalam melaksanakan pembelajaran.

    BalasHapus
  109. dian anggraeni
    XI IPS 1/08
    lanjutan 2

    B. IDENTIFIKASI MASALAH

    Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan,misalnya : - hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara - terjadinya erosi nilai-nilai budaya, - menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme - hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong - kehilangan kepercayaan diri - gaya hidup kebarat-baratan

    C. RUMUSAN MASALAH

    Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa.

    D. TUJUAN

    Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu : 1. Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah 2. Untuk meningkatkan kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa

    BAB II KERANGKA TEORITIK DAN RUMUSAN HIPOTESIS

    A. BATASAN ISTILAH

    Dalam pembuatan makalah ini menggunakan istilah-istilah yang sudah dimengerti oleh masyarakat banyak, adapun tujuan dari penggunaan istilah-istilah tersebut yaitu untuk memudahkan pembaca dalam membaca makalah ini.

    B. SUDUT PANDANG PENDEKATAN

    Sudut pandang yang kami gunakan dalam pembuatan mekalah ini yaitu sudut pandang secara sosiologis dan psikologis yaitu pengaruh globalisasi pada masyarakat umum dan sikap para pemuda dalam menyikapi pengaruh budaya asing.

    C. KERANGKA BERPIKIR

    Dalam pembuatan makalah ini kami menggunakan pola paragraf dari umum ke khusus, dengan alasan agar pembaca merasa bingung dalam membaca karena dalam membaca dimulai dari hal-hal yang ringan dulu baru meningkat ke hal-hal yang lebih kompleks.

    D. RUMUSAN HIPOTESIS

    Adanya globalisasi yang memiliki dampak positif maupun negative, maka perlu adanya tindak lanjut dalam menyikapi globalisasi tersebut. Adapun tindakan-tindakan yang dapat dilakukan yaitu : 1. Menambah porsi pengetahuan tentang kebudayaan bangsa di sekolah-sekolah baik mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi 2. Menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative. 3. Mengadakan berbagai pertunjukan kubudayaan 4. Membatasi acara-acara yang dapat memunculkan rasa cinta terhadap budaya asing.

    BalasHapus
  110. nama: Nicola Putra Pratama
    kelas: XI IPS 1 / 15

    lanjutan 2



    BAB III
    KESIMPULAN


    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berupa alat peraga pada proses pembelajaran Matematika sangat berpengaruh terhadap capaian hasil belajar siswa SD. Alat peraga tersebut akan mempermudah siswa dalam mengkonversi dari memahami matematika secara konkret menuju pemahaman yang abstrak

    DAFTAR PUSTAKA



    -Depdiknas. 2004. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdiknas
    -Depdiknas. 2004. Garis-Garis Besar Program Pengajaran dan Penilaian Pada Sistem Semester tentang Satuan Pendidikan SD. Jakarta: Depdiknas Dirjen.
    -Hamalik, O. 1993. Metode dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
    -Hudojo. 1988. Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.
    -Mujiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud.
    -Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
    -Ruseffendi. 1997. Pendidikan Matematika 3. Jakarta : Uniersitas Terbuka.
    -Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
    -Sudjana, N. 1989. Cara Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Lembaga Penelitian IKIP Band.

    BalasHapus
  111. dian anggraeni
    XI IPS 1/08

    lanjutan 3

    BAB III PEMBAHASAN

    A. GLOBALISASI DAN BUDAYA

    Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi. Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju. Akibatnya, negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon Kemoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi, menurut Simon Kimoni, dalam proses ini, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing. Dalam rangka ini, berbagai bangsa haruslah mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka. Terkait dengan seni dan budaya, Seorang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku dunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya terhadap rakyat dunia. Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi sehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari indentitas budaya nasionalnya. Penulis Kenya ini meyakini bahwa budaya asing yang berkuasa di berbagai bangsa, yang dahulu dipaksakan melalui imperialisme, kini dilakukan dalam bentuk yang lebih luas dengan nama globalisasi.

    BalasHapus
  112. dian anggraeni
    XI IPS 1/08

    lanjutan 4

    B. GLOBALISASI DALAM KEBUDAYAAN TRADISIONAL DI INDONESIA

    Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.

    C. PERUBAHAN BUDAYA DALAM GLOBALISASI ; KESENIAN YANG BERTAHAN DAN YANG TERSISIHKAN

    Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa

    BalasHapus
  113. nama: rety triana
    kelas:XI IPS1/23

    KATA PENGANTAR



    Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:

    “RUMUS SUKSES MENGHADAPI UJIAN MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI”

    Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

    Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun dePmikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

    Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

    Samarinda, 3 maret 2005





    Penulis



    BAB I

    PENDAHULUAN



    A. Latar Belakang Masalah

    Dikalangan para siswa, terutama bagi mereka yang secara formal berada dibangku SMA dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Kadar siswa yang mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri, setiap tahunnya selalu meningkat.Pada dasarnya untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri diperlukan kesiapan yang matang, kesiapan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dari tahun ke tahun perbandingan ketidak lulusan masuk perguruan tinggi negeri selalu meningkat. Keresahan masyarakat semakin membuat berbagai penafsiran yang salah. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.

    Melalui makalah ini, kami mencoba untuk memberikan beberapa Solusi dari masalah yang meresahkan masyarakat yaitu persentase ketidak lulusan yang terus meningkat, sehingga para siswa dapat mengetahui cara sukses menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.



    B. Pembatasan Masalah

    Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka penulis dapat memberikan batasan-batasan pada :

    1. rumus sukses untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.
    2. cara-cara menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.



    C. Rumusan Masalah

    Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :

    1. bagaimana rumus sukses menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri ?
    2. bagaimana cara menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri ?





    D. Tujuan Penulisan

    Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :

    1. mengetahui rumus kesuksesan dalam menembus perguruan tinggi negeri
    2. mengetahui cara-cara yang digunakan agar lulus dalam ujian masuk perguruan tinggi negeri.





    E. Manfaat Penulisan

    Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam menghadapi ujian masuk perguruan tinggi neperi,khususbya bagi para siswa yang ingin mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri.



    F. Metode Pengumpulan Data

    Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang kiat sukses membus perguruan tinggi negeri. Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari internet.

    BalasHapus
  114. dian anggraeni
    XI IPS 1/08

    lanjutan 5

    E. TINDAKAN YANG MENDORONG TIMBULNYA GLOBALISASI KEBUDAYAAN DAN CARA MENGANTISIPASI ADANYA GLOBALISASI KEBUDAYAAN

    Peran kebijaksanaan pemerintah yang lebih mengarah kepada pertimbangan-pertimbangan ekonomi daripada cultural atau budaya dapat dikatakan merugikan suatu perkembangan kebudayaan. Jennifer Lindsay (1995) dalam bukunya yang berjudul ‘Cultural Policy And The Performing Arts In South-East Asia’, mengungkapkan kebijakan kultural di Asia Tenggara saat ini secara efektif mengubah dan merusak seni-seni pertunjukan tradisional, baik melalui campur tangan, penanganan yang berlebihan, kebijakan-kebijakan tanpa arah, dan tidak ada perhatian yang diberikan pemerintah kepada kebijakan kultural atau konteks kultural. Dalam pengamatan yang lebih sempit dapat kita melihat tingkah laku aparat pemerintah dalam menangani perkembangan kesenian rakyat, di mana banyaknya campur tangan dalam menentukan objek dan berusaha merubah agar sesuai dengan tuntutan pembangunan. Dalam kondisi seperti ini arti dari kesenian rakyat itu sendiri menjadi hambar dan tidak ada rasa seninya lagi. Melihat kecenderungan tersebut, aparat pemerintah telah menjadikan para seniman dipandang sebagai objek pembangunan dan diminta untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan simbol-simbol pembangunan.

    BalasHapus
  115. nama: rety triana
    kelas : XI ips1/23
    lanjutan 1

    BAB II

    PENUTUP



    A. Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

    1. sukses menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri diperlukan rumus atau kiat khusus yaitu melalui kesempatan, usaha dan strategi.
    2. usaha untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri dilakukan dengan belajar yang giat,menjaga kesehatan, dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.



    2. Saran

    1. Mengingat perlunya mempertimbangkan passing grade perguruan tinggi negeri maka perlu diketahui tentang informasi yang sebanyak-banyaknya tentang passing grade tahun-tahun sebelumnya

    2. perlu mengembangkan keyakinan dalam menyelesaikan ujian masuk perguruan tinggi negeri, bahwa siswa yang bersangkutan dapat menyelesaikan tes tersebut.

    3. mengingat berbagai resiko yang dapat ditimbulkan maka diperlukan kejujuran untuk mengisi tes tersebut.

    BalasHapus
  116. dian anggraeni
    XI IPS 1/08

    lanjutan 6

    BAB IV PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah

    B. SARAN – SARAN

    Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu : 1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa 2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya 3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997. 2. Sapardi Djoko Damono, Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan Indonesia: Sebuah Catatan Kecil dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997

    BalasHapus
  117. Nama : Bagus Yudha Yuswara
    Kelas : XI ips 1

    Penyalahgunaan narkoba

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan paper ini, yang berjudul : Peran Remaja dalam penanggulangan narkotika. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw.

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa pemakainya.

    Penyalahgunaan narkoba pada akhir tahun ini dirasakan semakin meningkat. Dapat kita amati dari pemberitaan-pemberitaan baik di media cetak maupun elektronika yang hampir setiap hari memberitakan tentang penangkapan para pelaku penyalahgunaan narkoba oleh aparat keamanan. Kebanyakan pelakunya adalah remaja belasan tahun, mereka pasti sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsi narkoba, tapi mengapa mereka menggunakannya.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka penulis menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :

    a. Adakah bahaya narkoba terhadap generasi penerus bangsa ?

    b. Gejala-gejala apa sajakah yang timbul akibat mengkonsumsi narkoba ?

    1.3 Tujuan dan Manfaat

    Tujuan dari penelitian ini adalah terumuskannya model pemberdayaan pranata sosial dalam menangani masalah penyalahgunaan narkoba. Manfaat yang diharapkan adalah sebagai bahan masukan bagi perumusan kebijakan penanganan masalah penyalahgunaan narkoba khususnya keikutsertaan pencegahan dan penanganan penyalahgunaan masalah narkoba.

    1.4 Hipotesis

    Hipotesis yang bisa diperoleh dari rumusan masalah tersebut sebagai berikut :

    1. Hipotesis Kerja (Ha)

    Adanya bahaya narkoba generasi penerus bangsa yang menjadi akibat terjadinya penyalahgunaan narkoba.

    2. Hipotesis Nol (H0)

    Tidak ada masyarakat yang bilang kalau narkoba itu adalah barang (obat) yang baik, sebaliknya narkoba itu adalah obat yang merusak akal generasi penerus bangsa.

    1.5 Metode Penelitian

    Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kepustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dilakukan ditujukan untuk mengidentifikasi permasalahan peran remaja dalam penanggulangan Narkotika dengan mengacu pada literatur-literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan lain.

    1.6 Sistematika Penulisan

    Penulisan paper ini telah ditulis secara sistematika dan bisa diuraikan sebagai berikut :

    Pada Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, hipotesis, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

    Pada Bab II berisi tentang kajian teori yang meliputi pengertian Narkotika, kemungkinan yang terjadi pada pengguna Narkotika, peran pemerintah dalam mengatasi Narkotika, akibat penyalahgunaan Narkotika, cegah narkoba dengan pendidikan agama, dan ciri-ciri bagi pengguna Narkotika, kendala dan solusi.

    Pada Bab III berisi tentang penyajian data dan pemecahan masalah.

    Pada Bab IV berisikan tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran untuk meringkas berbagai keterangan pembahasan diatas.

    BalasHapus
  118. Nama : Bagus Yudha Yuswara
    Kelas : XI ips 1

    lanjutan 1

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    A. Pengertian Narkotika

    Narkotika adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh tersebut berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi. Dengan timbulnya efek halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok masyarakat terutama di kalangan remaja ingin menggunakan Narkotika meskipun tidak menderita apa-apa. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan Narkotika (obat). Bahaya bila menggunakan Narkotika bila tidak sesuai dengan peraturan adalah adanya adiksi/ketergantungan obat (ketagihan).

    Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat kronik/periodik sehingga penderita kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan masyarakat. Orang-orang yang sudah terlibat pada penyalahgunaan Narkotika pada mulanya masih dalam ukuran (dosis) yang normal. Lama-lama pengguna obat menjadi kebiasaan, setelah biasa menggunakan mar kemudian untuk menimbulkan efek yang sama diperlukan dosis yang lebih tinggi (toleransi). Setelah fase toleransi ini berakhir menjadi ketergantungan, merasa tidak dapat hidup tanpa Narkotika.

    B. Kemungkinan Yang Terjadi Pada Pengguna Narkotika

    Banyak orang beranggapan bagi mereka yang sudah mengkonsumsi mar secara berlebihan beresiko sebagai berikut :

    1. Sebanyak 60% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan kematian karena zat-zat yang terkandung dalam Narkotika mengganggu sistem kekebalan tubuh mereka sehingga dalam waktu yang relatif singkat bisa merenggut jiwa si pemakai.

    2. Sebanyak 20% orang beranggapan bahwa pengguna Narkotika dapat bertindak nekat/bunuh diri karena pemakai cenderung memiliki sifat acuh tak acuh terhadap lingkungannya. Ia menganggap dirinya tidak berguna bagi lingkungannya ini yang memacunya untuk bertindak nekat.

    3. Sebanyak 15% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan hilangnya kontrol bagi si pemakainya, karena setelah mengkonsumsi Narkotika. Zat-zat yang terkandung di dalamnya langsung bekerja menyerang syaraf pada otak yang cenderung membuat tidak sabar dan lepas kontrol.

    4. Sebanyak 5% orang beranggapan bahwa Narkotika menimbulkan penyakit bagi pemakainya. Karena di dalam Narkotika mengandung zat yang mempunyai efek samping yang menimbulkan penyakit baru.

    C. Jenis-jenis Narkotika yang Disalahgunakan dan Peredarannya

    BalasHapus
  119. Nama : Bagus Yudha Yuswara
    Kelas : XI ips 1

    lanjutan 2

    C. Jenis-jenis Narkotika yang Disalahgunakan dan Peredarannya

    Narkoba meliputi :

    A. Narkotika

    Zat berasal dari tanaman atau bukan tanaman.

    1) Tanaman

    a. Opium atau candu/morfin yaitu olahan getah tanaman papaver somniferum tidak terdapat di Indonesia, tetapi diselundupkan di Indonesia.

    b. Kokain yaitu olahan daun koka diolah di Amerika (Peru, Bolivia, Kolumbia).

    c. Cannabis Sativa atau Marihuana atau Ganja banyak ditanam di Indonesia.

    2) Bukan tanaman

    a. Semi sintetik : adalah zat yang diproses secara ekstraksi, isolasi disebutalkaloid opium. Contoh : Heroin, Kodein, Morfin.

    b. Sintetik : diperoleh melalui proses kimia bahan baku kimia, menghasilkan zat baru yang mempunyai efek narkotika dan diperlukan medis untuk penelitian serta penghilang rasa sakit (analgesic) seperti penekan batuk (antitusif).

    Contoh : Amfetamin, Metadon, Petidin, Deksamfetamin.

    B. Psikotropika

    Adalah obat keras bukan narkotika, digunakan dalam dunia pengobatan sesuai Permenkes RI No. 124/Menkes/Per/II/93, namun dapat menimbulkan ketergantungan psikis fisik jika dipakai tanpa pengawasan akan sangat merugikan karena efeknya sangat berbahaya seperti narkotika. Psikotropika merupakan pengganti narkotika, karena narkotika mahal harganya. Penggunaannya biasa dicampur dengan air mineral atau alkohol sehingga efeknya seperti narkotika.

    1) Penenang (anti cemas) : bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan syaraf pusat. Contoh : Pil Rohypnol, Mogadon, Valium, Mandrax (Mx).

    2) Stimulant : bekerja mengaktifkan susunan syaraf pusat. Contoh : Amphetamine, MDMA, MDA.

    3) Hallusinogen : bekerja menimbulkan rasa halusinasi/khayalan. Contoh Lysergic Acid Diethylamide (LSD), Psylocibine.

    Alkohol

    Alkohol dalam ilmu kimia dikenal dengan sebutan etanol adalah minuman keras yang mempunyai efek bisa memabukkan jika minumnya berlebihan.

    C. Zat Adiktif

    Zat adiktif adalah zat yang sangat berbahaya jika salah pemakaiannya bisa merusak tubuh, bila keracunan bisa menimbulkan halusinasi atau mungkin yang fatal kematian.

    Contoh : Terpentine, lem karet, thinner, spray aerosol, aceton, dll.

    BalasHapus
  120. Nama : Bagus Yudha Yuswara
    Kelas : XI ips 1

    lanjutan 3

    Narkoba yang sering disalahgunakan :

    Narkoba yang sering dikonsumsi oleh masyarakat secara salah antara lain :

    A. HEROIN

    Nama : Putauw, PT, bedak, putih, Brown Sugar, Benana, Smaek, Horse, Hammer, Snow White Brown.

    Asal : Papaver Somniferum.

    Bentuk : Seperti bedak berwarna putih, rasa pahit, terdapat paket hemat, dijual sebesar ujung kuku/ibu jari dalam kemasan kertas.

    Cara Pakai : Dihirup, dihisap, ditelan dan disuntikkan lewat tangan, kaki, leher.

    Efek : Mual, mengantuk, cadel, pendiam, mata sayu, muka pucat, tidak konsentrasi, hidung gatal-gatal.

    Gejala putus obat :

    Sebelum memakai :

    - Tulang otot sendi terasa nyeri, demam, takut air
    - Keringat keluar berlebihan
    - Takut kedinginan, bulu kuduk berdiri
    - Mata berair, hidung berair
    - Mual-mual, perut sakit, diare
    - Tidak suka makan
    - Tidak bisa bekerja (lemas)

    Setelah memakai :

    - Fly (berkhayal), mata sembab kadang muntah
    - Jantung berdebar, mata susah bangun

    Bahaya :

    - Hepatitis B, C, AIDS, HIV
    - Menstruasi terganggu, infertilitas (impotensi)
    - Abses (jika pakai suntik)
    - Tubuh kurus, pucat, kurang gizi
    - Sulit buang air besar
    - Mudah terserang radang paru, TBC paru, radang hati, empedu, ginjal

    B. KOKAIN

    Nama : Charlie, Nosc Candy, Snow, Coke

    Asal : Daun (tanaman Erythrro – Xylon Coca)

    Bentuk : Serbuk putih, kadang dicampur dengan beberapa macam zat berbahaya, disebut “Drug Cocktail”

    Efek :
    - Suhu badan tinggi, denyut jantung bertambah
    - Mudah marah, agresif dan merusak
    - Merasa energik dan waspada dan merasa memiliki dunia (arogan).

    Gejala putus obat :

    - Ada keinginan bunuh diri, mual, kejang-kejang

    Bahaya :

    - Paranoid
    - Menyebabkan perkelahian
    - Mabuk dan tidak bergairah
    - Jika dihirup akan menyebabkan mimisan dan sinusitis

    - Kerusakan jantung jika dicampur rokok
    - Pemakaian banyak, nafsu sex hilang
    - Bisa terjadi psikotik atau gila dalam jangka panjang

    C. GANJA

    Nama : Ganja, cimeng, gelek, daun, rumput, jayus, jum, barang, marihuana, bang bunga, ikat, labang, hijau

    Jenis-jenis : Stick, daun atau tembakau, hashish (minyak/lemak ganja)

    Bentuk : Daun kering atau dalam bentuk rajangan kering, dimasukkan dalam amplop.

    Daun basah, runcing berjari-jari ganjil 5, 7, 9 dst.

    Cara Pakai : Dilinting seperti rokok, dihisap dan dimakan, minyak ganja bisa dioles pada rokok biasa

    Efek : - Jantung berdebar-debar

    - Tidak bergairah, cepat marah, sensitif
    - Perasaan tidak tenang, eforia, kurang percaya diri, rasa letih/malas

    Gejala putus obat :

    - Sebenarnya hanya faktor psikis dan sugesti yang lebih dominan, apabila tidak memakai ganja.

    Bahaya :

    - Untuk pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai menjadi linglung.

    D. EKSTASI

    Nama : Kancing, XTC, Inex, Adam, Hug-Drug, Essence, Disco, Biscuits, Venus, Yupie, Butterfly, Elektrix, Gober, Beladin
    Bentuk : Pil, serbuk, kapsul.
    Cara Pakai : Diminum dengan air atau yang lain

    Efek :
    - Mulut kering, gigi berkerut-kerut
    - Banyak berkeringat dingin, nafsu makan kurang
    - Badan tak terkendali geraknya (triping)
    - Denyut jantung, nadi bertambah
    - Tekanan darah naik
    - Rasa percaya diri tinggi
    - Keintiman bertambah

    Gejala putus obat :

    - Rasa letih, malas
    - Mudah tersinggung, emosi labil
    - Sulit tidur, mimpi buruk jika tidur
    - Depresi, mata kabur

    Bahaya :

    - Paranoid (rasa takut berlebihan, curiga yang berlebihan)
    - Pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai bisa linglung
    - Merusak syaraf otak
    - Pucat kurang darah
    - Kurus kurang gizi
    - Penyakit Parkinson

    BalasHapus
  121. Nama : Bagus Yudha Yuswara
    Kelas : XI ips 1

    lanjutan 4

    D. Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Narkotika

    Peran yang dilakukan oleh pemerintah sangatlah besar dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkotika dan sejenisnya. Melalui pengendalian dan pengawasan langsung terhadap jalur peredaran gelap dengan tujuan agar potensi kejahatan tidak berkembang menjadi ancaman faktual. Langkah yang ditempuh antara lain dengan tindakan sebagai berikut :

    1. Melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang diduga keras sebagai jalur lalu lintas gelap peredaran Narkotika.

    2. Secara rutin melakukan pengawasan di tempat hiburan malam.

    3. Bekerja sama dengan pendidik untuk melakukan pengawasan terhadap sekolah yang diduga terjadi penyalahgunaan Narkotika oleh siswanya.

    4. Meminta kepada instansi yang mempunyai wewenang izin sebagai penerbit tempat hiburan malam untuk selalu menindak lanjuti surat izin pendirian tempat hiburan malam barangkali akan dijadikan media untuk memperlancar jalur peredaran Narkotika.

    E. Akibat Penyalahgunaan Narkotika

    Penyalahgunaan Narkotika akan mempengaruhi sifat seseorang dan menimbulkan bermacam-macam bahaya antara lain :

    1. Terhadap diri sendiri.

    - mampu merubah kepribadiannya

    - menimbulkan sifat masa bodoh

    - suka berhubungan seks

    - tidak segan-segan menyiksa diri

    - menjadi seorang pemalas

    - semangat belajar menurun


    2. Terhadap keluarga

    - suka mencuri barang yang ada di rumahnya sendiri

    - mencemarkan nama baik keluarga

    - melawan kepada orang tua

    BalasHapus
  122. Nama : Bagus Yudha Yuswara
    Kelas : XI ips 1

    lanjutan 4

    F. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama

    Say no to drug! Ini merupakan slogan yang sangat sederhana namun memiliki implikasi yang kompleks terkait dengan harapan yang harus diwujudkan, usaha berikut kebijakannya yang mesti diimplementasikan.

    Say no to drug, bukan hanya sebuah jargon, ini adalah tanggung jawab organisasi berbasis keagamaan, pemerintah, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), lembaga hukum, serta tanggung jawab kita bersama untuk meningkatkan dan memberdayakan masyarakat kita menuju kehidupan yang sehat baik dari aspek mental, jasmani, maupun spiritual. Di seluruh dunia banyak program yang didirikan dengan maksud mencegah penyalahgunaan Narkoba, atau untuk mengobati mereka yang terkena narkoba melalui kepercayaan dan praktek-praktek agama tertentu. Pendekatan ini banyak dilakukan di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya. Di barat, agama tidak begitu menonjol dalam mencegah penyalahgunaan narkoba : namun kita percaya bahwa program-program berbasis keagamaan benar-benar memiliki kepedulian kearah sana.

    Sebagai pemimpin agama dan pendidikan, kita menyadari banyak tantangan yang dihadapi generasi muda di negara kita saat ini. Penggunaan obat-obat terlarang termasuk penggunaan alkohol dan produk-produk tertentu. Terus merangkak naik dalam masyarakat terutama para remaja, dan di beberapa tempat, obat-obat terlarang tersebut telah menarik pemuda dalam dunia kejahatan dan kecanduan yang mematikan setiap orang, masyarakat, keluarga dan individu-individu serta penanaman nilai-nilai yang kuat, yang berakar dari kepercayaan agama merupakan faktor perlindungan yang efektif guna mencegah dampak pengguna narkoba sebagai tindakan yang beresiko tinggi.

    Penyalahgunaan narkoba menyebabkan peningkatan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome). Kekacauan mental, dan kejahatan yang pada gilirannya merusak sendi-sendi kehidupan sosial. Puluhan bahkan ratusan juta orang telah kecanduan narkoba. Di Indonesia Badan Narkotika Nasional (BNN) menaksir bahwa kira-kira ada 3,2 juta orang yang sudah terjerat ketergantungan Narkotika. Kendati persoalan narkoba muncul, pemerintahan kita memberi harapan bagi setiap orang, keluarga, masyarakat yang terpengaruh oleh penyalahgunaan narkoba serta yang terkait dengan persoalan kesehatan dan sosial. Riset menunjukkan bahwa kaum muda yang terlibat dalam komunitas keagamaan nampaknya tidak begitu rentan terhadap penggunaan Narkoba.

    Komunitas keagamaan berada di garda depan dalam merespon kebutuhan pelayanan sosial yang mendesak bagi setiap individu dan masyarakat. Termasuk ketergantungan narkoba, kita memberikan makanan dan pakaian bagi yang membutuhkan, kita memberi naungan bagi tuna wisma. Kita menawarkan pengobatan narkoba, bingkisan dan membantu kelompok-kelompok anggota yang berjuang menjaga agama. Ketika mencegah penggunaan narkoba, kita juga dapat memainkan peranan penting.

    Indonesia bukan hanya negara perdagangan narkoba, namun juga produsen dan pasar jaringan global yang sistematik dalam industri ini, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama sinergis antara pemerintah, LSM, organisasi sosial, untuk mengatakan tidak pada narkoba guna menyelamatkan generasi masa depan kita. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi muslim moderat terbesar dengan anggota lebih dari 50 juta orang, menaruh prihatin dan perlu mengambil peran dalam mengatasi persoalan ini.
    Akhirnya, sekali lagi say no to drug dan mari kita tingkatkan pengetahuan kita tentang narkoba.

    G. Ciri-Ciri Bagi Pengguna Narkotika

    Pada pengguna Narkotika yang berlebihan dapat menimbulkan keracunan atau kecanduan dan bisa meninggal

    BalasHapus
  123. Nama : Bagus Yudha Yuswara
    Kelas : XI ips 1

    lanjutan 5
    H. Kendala

    1. Kurangnya kerja sama antara aparat dengan masyarakat dalam mengungkap sindikat Narkotika .

    2. Modus yang dijalankan pengedar Narkotika makin bervariasi dan terorganisir sehingga aparat mengalami hambatan dalam pengungkapannya.

    3. Ketidaktegasan sanksi yang diberikan pemerintah kepada pelaku penyalahgunaan Narkotika

    4. Ketidaktahuan masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi Narkotika jika mereka sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsinya mengapa mereka masih juga memakainya.

    5. Banyak berdiri tempat-tempat hiburan malam ilegal yang diduga menjadi peredaran gelap Narkotika.

    6. Peredaran narkoba masih sulit diberantas karena produk hukum yang ada kurang bisa menjerat bandar-bandar narkoba.

    7. Kampanye untuk menunjukkan bahaya penggunaan narkoba masih kurang bisa menggapai ke seluruh pelosok nusantara karena kurangnya dana.

    I. Solusi

    1. Mengadakan pendidikan secara mendalam pada setiap kasus Narkotika apa yang melatarbelakanginya.

    2. Menutup/menyegel tempat hiburan malam yang telah diduga menjadi sarang peredaran narkoba

    3. Menindak tegas setiap pelaku penyalahgunaan Narkotika dengan hukuman yang berat agar mereka jera.

    4. Pemerintah harus memperhatikan betul aparat-aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa, hakim dan lain-lain agar tidak mempermainkan kasus narkoba dengan memberi hukuman yang ringan pada bandar-bandar narkoba yang tertangkap.

    5. Dana yang dialokasikan untuk kampanye penanggulangan narkoba agar diperbesar baik dari APBN maupun APBD.


    BAB III

    PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

    A. Penyajian Data

    Menurut laporan yang dicetak oleh kompas cyber media pada tanggal 5 Februari 2001, dari 2 juta pecandu narkoba dan obat-obatan berbahaya (narkoba) 90% adalah generasi muda, termasuk 25.000 mahasiswa. Karena itu, narkoba menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup bangsa akhir-akhir ini. Alwi nurdin, Kepala Kanwil Depdiknas DKI dikatakan sebanyak 1,105 siswa di 166 SMU Yogyakarta selama tahun 1999/2000 terlibat tindak penyalahgunaan Narkotika dan obat-obatan narkoba. Sedangkan 700 siswa sisanya ditindak dengan pembinaan agar jera, dan tidak mempengaruhi teman lain yang belum terkena sebagai pengguna Narkotika tersebar di Jakarta utara sebanyak 248 orang dari 26 SMU. Jakarta pusat 109 orang di 12 SMU. Jakarta barat 167 orang dari 32 SMU, Jakarta timur 305 orang dari 43 SMU, dari Jakarta selatan 186 orang dari 40 SMU. (http://www.google.com)

    B. Pemecahan Masalah

    Berdasarkan hasil perolehan data pada penyajian data diatas dapat disimpulkan bahwa yang banyak menggunakan penyalahgunaan Narkoba
    adalah :

    1. Golongan Mahasiswa (90%)

    Di masa remaja seseorang pasti mempunyai sifat selalu ingin tahu segala sesuatu dan ingin mencoba sesuatu yang belum tahu. Kurang diketahui dampak negatifnya. Bentuk rasa ingin tahu dan ingin mencoba itu misalnya dengan mengenal narkoba.

    Sedangkan 700 siswa sisanya di tindak dengan pembinaan agar jera, biar tidak mempengaruhi teman lainnya yang belum terkena sebagai pengguna narkoba. Lemahnya mental seseorang akan mudah untuk dipengaruhi perbuatannya dan tindakan atau hal-hal yang negatif, oleh teman/lingkungan sekitar, sehingga semua pengaruh negatif ini pada akhirnya menjurus pada aktifitas penyalahgunaan dan tidak dapat lagi mengimbangi perilaku dalam lingkungan.

    Disamping itu ada beberapa faktor lain yang tidak sedikit dapat mempengaruhi penyalahgunaan narkoba antara lain :

    a. Adanya kesempatan, sarana dan prasarana untuk memperoleh narkoba.

    b. Kurangnya perhatian dari orang tua (dari kalangan keluarga yang broken home).

    c. Akibat perubahan tingkah laku selama masa puber.

    d. Pribadi yang lemah (orang yang tidak dapat menghadapi realita hidup).

    BalasHapus
  124. Nama : Bagus Yudha Yuswara
    Kelas : XI ips 1

    lanjutan 6

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Bahwa Narkotika adalah obat terlarang sehingga siapapun yang mengkonsumsi atau menjualnya akan dikenakan sanksi yang terdapat pada UU No.07 Tahun 1997 tentang Narkotika. Dilarang keras untuk mengkonsumsi dan menjualnya selain itu di dalam UU RI No.27 Tahun 1997 tentang Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan.

    B. Saran

    Harapan kami agar di negara kita terutama masyarakat umum menyadari akan bahaya memakai atau mengkonsumsi Narkotika. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih teman bergaul, sebab jika kita salah pilih teman lebih-lebih yang sudah kita tahu telah menjadi pecandu hendaknya kita berfikir lebih dulu untuk bersahabat dengan mereka.


    DAFTAR PUSTAKA

    · Abimayu, Soli dan M. Thayeb Manrihu. 1984. Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah. Jakarta : CV. Rajawali.

    · Budianto. 1989. Narkoba dan Pengaruhnya, Ganeca Exact : Bandung.

    · H.M. Rozy SE, MSc. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama.

    BalasHapus
  125. Nama : Arnie Miftah F.
    Kelas : XI IPS I/04

    Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

    Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

    Makalah ini memuat tentang “Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

    Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

    Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

    Penulis


    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR
    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN
    A. LATAR BELAKANG MASALAH
    B. IDENTIFIKASI MASALAH
    C. PEMBATASAN MASALAH.
    D. PERUMUSAN MASALAH.

    BAB II PEMBAHASAN
    A. TUJUAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    B. FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    C. SUMBANGAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH.

    BAB III PENUTUP
    A. SIMPULAN
    B. SARAN

    Daftar Pustaka.

    BalasHapus
  126. Nama : Arnie Miftah F.
    Kelas : XI IPS I/04

    Lanjutan 1

    BAB I
    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAH
    Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.

    Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.

    Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.

    Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

    B. IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
    Sesuai dengan judul makalah ini “Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah”, terkait dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah dan fungsi serta sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program tersebut.
    Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
    1. Bagaimana peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah
    2. Bagaimana cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?

    C. PEMBATASAN MASALAH.
    Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
    a. Peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah;
    b. Cara-cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

    D. Perumusan Masalah.
    Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
    1. Bagaimana deskripsi peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah ?
    2. Bagaimana deskripsi cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?

    BalasHapus
  127. Nama : Arnie Miftah F.
    Kelas : XI IPS I/04

    Lanjutan 2

    BAB II
    PEMBAHASAN

    Perpustakaan merupakan bagian intergral dari lembaga pendidikan sebagai tempat kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan buku.
    Sesuai dengan judul makalah ini, pembahasan meliputi tujuan perpustakaan, fungsi perpustakaan dan sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan.

    A. TUJUAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    Tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler, di samping dimaksudkan pula dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi belajar mengajar.
    Namun secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksanaan program di sekolah, diantaranya adalah :
    1. Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca.
    2. Membimbing dan mengarahkan teknik memahami isi bacaan.
    3. Memperluas pengetahuan para siswa.
    4. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir para siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu.
    5. Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.
    6. Memberikan dasar-dasar ke arah studi mandiri.
    7. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif dan efisien, terutama dalam menggunakan bahan-bahan referensi.
    8. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksaanan program kurikulum di sekolah baik yang bersifat kurikuler, kokurikuler, maupun ekstra kurikuler.

    B. FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    Berdasarkan tujuan perpustakaan sekolah, maka dapat dirumuskan beberapa fungsi perpustakaan, sebagai berikut :
    1. Fungsi Edukatif.
    Yang dimaksud dengan fungsi edukatif adalah perpustkaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum yang mampu membangkitkan minat baca para siswa, mengembangkan daya ekspresi, mengembangkan kecakapan berbahasa, mengembangkan gaya pikir yang rasional dan kritis serta mampu membimbing dan membina para siswa dalam hal cara menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.

    2. Fungsi Informatif.
    Yang dimaksud dengan fungsi informatif adalah perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang memuat informasi tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan yang bermutu dan uptodate yang disusun secara teratur dan sistematis, sehingga dapat memudahkan para petugas dan pemakai dalam mencari informasi yang diperlukannya.

    3. Fungsi Administratif
    Yang dimaksudkan dengan fungsi administratif ialah perpustakaan harus mengerjakan pencatatan, penyelesaian dan pemrosesan bahan-bahan pustaka serta menyelenggarakan sirkulasi yang praktis, efektif, dan efisien.
    4. Fungsi Rekreatif.
    Yang dimaksudkan dengan fungsi rekreatif ialah perpustakaan disamping menyediakan buku-buku pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru.
    5. Fungsi Penelitian
    Yang dimaksudkan dengan fungsi penelitian ialah perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber / obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi.

    BalasHapus
  128. Nama : Arnie Miftah F.
    Kelas : XI IPS I/04

    Lanjutan 3

    C. SUMBANGAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH.
    Bila diperhatikan secara jenih, maka perpustakan sekolah sesungguhnya memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Sumbangan / peranan perpustakaan antara lain :
    1. Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar.
    2. Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta memberikan petunjuk untuk mencipta.
    3. Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun.
    4. Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberika kesempatan membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam.
    5. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif.
    6. Perpustakaan akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam kemampuan membaca dan memperluas perbendaharaan bahasa.
    7. Perpustakaan dapat menimbulkan cinta membaca, sehingga dapat mengarahkan selera dan apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan.
    8. Perpustakaan memberikab kepuasan akan pengetahuan di luar kelas.
    9. Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang sehat.
    10. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk mengadakan penelitian.
    11. Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan kebiasaan hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi.
    12. Kegairahan / minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui perpustakaan sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya.
    13. Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada diri siswa, maka perpustakaan juga dapat mengurangi jajan anak, yang ini biasanya dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak.
    14. Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari tindakan kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam hubungan berteman diantara mereka.

    BAB III
    PENUTUP

    A. SIMPULAN
    Berdasarkan uraian bahasan “Peranan Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah” dapat disimpulkan bahwa :
    1. Peranan perpustakaan sangat menunjang prestasi pendidikan di sekolah.
    2. Perpustakaan sangat penting dan harus ada pada setiap sekolah di semua jenjang pendidikan.
    3. Pengelolaan perpustakaan harus dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan fungsinya

    B. SARAN
    Bertolak dari peranan perpustakaan yang begitu banyak sumbangsihnya dalam pelaksanaan program pendidikan di sekolah, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
    1. Sebaiknya perpustakaan dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
    2. Peran pengelola perpustakaan / pustakawan yang profesional hendaknya mendapatkan bekal yang cukup sehingga menjadi pustakawan yang handal dan profesional.

    DAFTAR PUSTAKA

    - Buku Pendidikan Kewarganegaraan

    Source:makalah-di.blogspot.com

    BalasHapus
  129. BAGIAN 1

    SCENDA ERKA PUTRA
    XI IPS 1
    No.Abs: 24


    JUDUL: PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT X

    BAB I
    PENDAHULUAN


    A. Latar Belakang
    Pada sebuah organisasi pemerintahan, kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui kepemimpinan dan didukung oleh kapasitas organisasi pemerintahan yang memadai, maka penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good Governance) akan terwujud, sebaliknya kelemahan kepemimpinan merupakan salah satu sebab keruntuhan kinerja birokrasi di Indonesia. (Istianto, 2009: 2)
    Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal. Dengan meningkatnya kinerja pegawai berarti tercapainya hasil kerja seseorang atau pegawai dalam mewujudkan tujuan organisasi.
    Kepemimpinan yang ada di Kantor Camat X Kabupaten X dipimpin oleh seorang Camat yang membawahi 30 orang pegawai membutuhkan kepemimpinan yang baik sehingga Kantor Camat X Kabupaten X dapat menciptakan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat yang ada di wilayah tersebut.
    Salah satu permasalahan yang terjadi di Kantor Camat X Kabupaten X yang juga merupakan permasalahan hampir di semua lembaga atau instansi pemerintahan adalah munculnya keluhan dan ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan kepada masyarakat yang tidak maksimal seperti yang dikemukakan oleh Menteri Perindustrian Fahmi Idris (http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/24/1346573/kinerja) bahwa "kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih memprihatinkan, masih buruknya kinerja PNS diketahui dari masih tingginya persentase keterlambatan masuk kerja dan pelaksanaan tugas yang tidak sesuai standar".
    Masih buruknya kinerja birokrasi ini juga tercermin dari ungkapan seorang pejabat di DPRD X yang mendesak Bupati mengganti Camat yang tidak berkompeten, Camat yang merupakan perpanjangan tangan dari kebijakan dan pelayanan Bupati di tingkat Kecamatan harus siap melayani masyarakat serta memahami betul kondisi daerah yang dipimpinnya. "Kalau Camat tidak berhasil memimpin masyarakatnya, tentu akan berdampak kepada citra Bupati juga"

    BalasHapus
  130. BAGIAN 2

    tandasnya. Kalau masyarakat resah dan terganggu untuk berurusan dengan pemerintah khususnya terkait administrasi, tentu pembangunan juga akan terhambat bahkan bisa menggagagalkan program dan kebijakan pembangunan di X. (http://www.Analisadaily.com.option=article&id=43244).
    Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Camat X Kabupaten X".

    B. Perumusan Masalah
    Untuk memudahkan peneliti nantinya, dan agar peneliti memiliki arah yang jelas maka terlebih dahulu dilakukan perumusan masalah.
    Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
    1. Apakah ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat X Kabupaten X?
    2. Apakah kinerja pegawai di Kantor Camat X Kabupaten X sudah maksimal?
    3. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat X Kabupaten X?

    C. Tujuan Penelitian
    Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
    1. Ingin mengetahui pengaruh kepemimpinan di Kantor Camat X Kabupaten X.
    2. Ingin mengetahui kinerja pegawai di Kantor Camat X Kabupaten X.
    3. Ingin mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan camat terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat X Kabupaten X.

    D. Manfaat Penelitian
    Adapun manfaat penelitian yang dilaksanakan ini adalah sebagai berikut:
    1. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir dalam menganalisa suatu permasalahan serta menerapkan segala ilmu yang telah diperoleh.
    2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi Kantor Camat X Kabupaten X.
    3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi referensi kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara dan bagi kalangan peneliti lainnya yang tertarik dalam bidang yang sama.

    BalasHapus
  131. BAGIAN 3

    BAB II
    PEMBAHASAN
    istilah kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi dan juga dapat diartikan melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau bawahan, tidak akan ada pimpinan.
    1. Apakah ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat X Kabupaten X?
    ada,seorang pemimpin sangat berpengaruh pada anggota yang dipimpinya,pemimpin yang baik akan menjadikan pegawai menjadi baik juga

    2. Apakah kinerja pegawai di Kantor Camat X Kabupaten X sudah maksimal?
    Masih belum karena masih banyak yang mengeluh tentang kurang baiknya pelayanan Kantor Camat X Kabpaten X

    3. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat X Kabupaten X?
    Sangat besar,karena jika seorang pemimpin tidak baik,maka anggota yang dipimpin juga akan menjadi tidak baik.


    PENUTUP
    KESIMPULAN
    Kepemimpinan dalam suatu organisasi sangat penting,karena seorang pemimpin mempunyai peran yang sangat besar terhadap apa yang dipimpinnya.Pemimpin yang baik akan melakukan dan memberikan contoh yang baik juga kepada anggota yang dipimpinnya.Pemimpin yang baik akan melakukan tugasnya dengan baik dan tidak akan memberikan cotoh buruk kepada anggotanya agar semua berjalan dengan baik.

    SARAN
    Jika menjadi seorang pemimpin berikan contoh yang baik dan cara kerja yang baik,karena dengan begitu dapat menimbulkan rasa disiplin pada anggota-anggota yang dipimpin.

    DAFTAR PUSTAKA

    *INTERNET-GUDANG MAKALAH

    BalasHapus
  132. RENANDA KUSUMASTUTI
    PCPT 2010/ 14

    Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

    BNSP, (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Kelas V.

    Depdikbud. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Badan Penelitian Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah. Jakarta: Dikti.

    Depdiknas. (2003). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas.

    Depdiknas. (2004). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

    Depdiknas. (2007). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Manajemen Dikdasmen, Dirpom Tk dan SD, BNSP.

    Haryanto, (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

    Hollands Roy, (1983). Kamus Matematika Departement of Mathematics Dundee Colloge of Education. Jakarta: Erlangga

    Rahmat, et al. (2006). Belajar Matematika dengan Orientasi Penemuan dan Pemecahan Masalah. Bandung: Sarana Pancakarya.

    Ruseffendi. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud

    BalasHapus
  133. Nama : Vito Yoga Pradana
    Kelas/absen :XI IPS 1/28



    MAKALAH KEAKSARAAN FUNGSIONAL TAHAP PEMBERANTASAN DI DESA




    BAB I
    PENDAHULUAN


    A. Latar Belakang Masalah
    Pendidikan merupakan suatu dasar bagi sebuah Negara untuk dapat berkembang. UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 10 ayat 1 mengatakan bahwa penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur, yaitu: Jalur Pendidikan Sekolah dan Jalur Pendidikan Luar Sekolah.
    Pendidikan Luar sekolah adalah salah satu jalur pendidikan nasional yang turut bertugas dan bertanggungjawab untuk mengantar bangsa agar siap menghadapi perkembangan jaman dan mampu meningkatkan kualitas hidup bangsa dimasa mendatang.
    Pendidiakan luar sekolah diprioritaskan ke dalam beberapa progam, antara lain pemberantasan buta aksara, kejar paket, pendidikan anak usia dini, pendidiakan berkelanjutan, dan lain sebagainya. Dari beberapa program pendidikan luar sekolah tersebut penulis memutuskan untuk menyoroti tentang pemberantasan buta huruf. Karena penulis merasa bahwa program ini berhubungan dengan masyarakat golongan bawah. Jika program ini berhasil diimplementasikan maka dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat golongan bawah.
    Di Negara Ghana Program Keaksaraan Fungsional terbentuk sekitar tahun 1987, saat terjadi krisis ekonomi. Seperti yang ditulis oleh Aya Aoki tentang tentang Ghana's national functional literacy program dalam Australian Journal of Adult Learning Volume 45, Number 1, April 2005, menyebutkan "Between 1968 and 1986, in the midst of an economic decline in the country, adult literacy programs were left in the hands of various religious and secular organisations. Realizing the significance of nonformal learning approaches and the need to coordinate different nonformal education activities in the country, the government under the Rawlings administration created the Non-Formal Education Division in the Ministry of Education (NFED/MOE) in 1987. Motivation for the National Functional Literacy Program (NFLP) heightened after the 1989 census showed an adult illiteracy rate of 67% (The World Bank 1992, 1998)." Bahwa diantara tahun 1968-1986, ditengah-tengah krisis ekonomi di Ghana, Program Keaksaraan dijalankan oleh beraneka ragam organisasi-organisasi keagamaan dan duniawi. Dalam merealisasikan pendekatan pendidikan non formal dan kebutuhan untuk mengkoordinasi aktivitas pendidikan non formal yang berbeda di Ghana, pemerintah melalui The Rawlings administration membentuk divisi pendidikan non formal di dalam kementrian pendidikan (NFED/MOE) pada tahun 1987. Program Keaksaraan Fungsional Nasional (NFLP) semakin digencarkan setelah sensus menunjukkan bahwa tahun 1989 penyandang buta aksara di Negara Ghana menunjukkan angka 67% (The World Bank 1992, 1998).
    Berbeda dengan di Indonesia, upaya pemberantasan buta huruf di Indonesia sudah dimulai sebelum kemerdekaan atau semasa perang kemerdekaan. Pada waktu itu para pejuang di samping bergerilya, juga memberikan pelajaran membaca dan menulis kepada rekan pejuang lainnya yang masih buta aksara dan kepada masyarakat luas. Setelah kemerdekaan ada program pemberantasan buta aksara yang diselenggarakan melalui kursus-kursus PBH, yang lazim disebut "Kursus ABC".

    BalasHapus
  134. Nama : Vito Yoga Pradana
    Kelas/absen :XI IPS 1/28

    Lanjutan 1


    Kemudian pada tahun 1964 dilakukan Pemberantasan Buta Huruf (PBH) secara tradisional dan tahun 1965 Indonesia menyatakan bebas buta huruf, akan tetapi berdasarkan sensus tahun 1970 ternyata jumlah buta huruf masih mencapai 31 %. Oleh karena itu, mulai permulaan dekade tahun 70-an, dirintis program pemberantasan buta huruf gaya baru yang dikenal dengan Kejar Paket A, dan pada tahun 1995 mulai dikembangkan program Keaksaraan Fungsional (KF) yang sekarang ini menurut UU Nomor 20 tahun 2003 diistilahkan dengan Pendidikan Keaksaraan.
    Program Pemberantasan Buta Huruf atau yang sekarang disebut dengan Program Keaksaraan Fungsional, merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk melayani warga masyarakat yang tidak sekolah dan atau putus sekolah dasar sehingga memiliki kemampuan keaksaraan. Program ini memiliki tujuan untuk memberdayakan warga belajar agar mampu membaca, menulis, berhitung dan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Program Keaksaraan Fungsional merupakan bagian integral pengentasan masyarakat dari kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakberdayaan dalam kerangka makro pengembangan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Pemberantasan buta huruf menjadi sangat penting dan strategis mengingat pendidikan penduduk Indonesia masih rendah.
    Sampai sekarang status tingkat keaksaraan di Indonesia masih belum menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya daerah yang masyarakatnya masih menyandang status buta aksara. Sebagai contoh, rekapitulasi data di Kecamatan X Kabupaten X bawah ini, menggambarkan bahwa masih banyak kepala keluarga yang tidak tamat SD, dimana hal ini akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan hidup.
    Upaya mengatasi tantangan diatas, Direktorat Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda berusaha untuk mengintensifkan pelaksanaan program Keaksaraan Fungsional. Dengan peningkatan program tersebut, diharapkan dapat menekan laju tingkat kebutaaksaraan di Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Dakar pada tahun 2000, dimana pada tahun 2015 tingkat keaksaraan harus mencapai 50% untuk usia 15 sampai 44 tahun. Sementara tekad pemerintah sekarang, yakni menetapkan kebijakan pengurangan penduduk buta aksara 15 tahun ke atas hingga tinggal 5% pada tahun 2009, sedangkan penyandang buta aksara di Indonesia saat ini mencapai 12, 8 juta orang (8, 07%).
    Program Keaksaraan Fungsional diharapakan mampu menekan tingkat kebutaaksaraan diatas. Adapun tujuan Program keaksaraan fungsional yaitu:
    a. Warga belajar diharapkan dapat menggunakan hasil belajar untuk mengatasi masalah kehidupan sendiri.
    b. Warga belajar termotifasi untuk menemukan jalan sumber-sumber kehidupannya.
    c. Warga dapat menjalani kehidupan yang efektif.
    d. Warga mampu memanfaatkan sumber-sumber penghidupan yang dimiliki.
    e. Warga mampu menggali, mempelajari pengetahuan, ketrampilan dan sikap sehingga memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat dan bangsa.
    Sedangkan sasaran Program Keaksaraan Fungsional yaitu:
    a. Warga belajar yang tidak bisa membaca, menulis dan berhitung murni.
    b. Warga belajar yang DO kelas 1 sampai kelas 3 SD.
    c. Warga belajar yang tidak mempunyai ketrampilan.
    Program Keaksaraan Fungsional dibagi ke dalam 3 tahap pembelajaran, yaitu:
    1. Tahap Pemberantasan
    Pada tahap ini, diperuntukkan bagi mereka yang belum memiliki ketrampilan dasar calistung (membaca, menulis dan berhitung), belum mengenal huruf, belum bisa merangkai kata lancer, dan belum mengerti arti sebuah kalimat dengan jelas. Tahap ini adalah bagaimana membantu warga belajar buta huruf murni agar dapat menulis, membaca dan berhitung sebdiri secara sederhana, dengan menggunakan teknik-teknik yang telah ditentukan bersama.

    BalasHapus
  135. Nama : Vito Yoga Pradana
    Kelas/absen :XI IPS 1/28


    Lanjutan 2


    2. Tahap Pembinaan
    Pada tahap ini, warga belajar sudah dapat membaca, menulis serta memiliki pengetahuan dan pengalaman, namun mereka belum memiliki kemampuan fungsional. Mereka jarang menggunakan ketrampilan calistung dalam kehidupan sehari-hari. Ketrampilan mereka juga belum cukup untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, sehingga pada tahap ini tutor (guru) dapat membantu mereka dengan menggunakan bahan belajar dari kehidupan sehari-hari dan membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan fungsionalnya untuk memecahkan masalah yang ada di sekelilingnya.
    3. Tahap Pelestarian
    Pada tahap pelestarian dimaksudkan untuk membentuk sikap warga belajar agar terus lestari belajar. Untuk itu perlu diupayakan bahan belajar yang memadahi dan sesuai dengan minat dan kebutuhan warga belajar. Tahap ini warga belajar dapat memilih topic belajar dan membuat rencana belajar, menilai kemampuan kelompok belajar, menulis laporan, menulis proposal, membuat jaringan kerja dengan instansi lain dan membuat pusat belajar masyarakat, serta dapat memanfaatkan keaksaraan dalam kehidupan sehari-hari.
    Sampai saat ini pelaksanaan Program Keaksaraan Fungsional masih berlangsung. Namun tahap pertama telah selesai bulan Januari tahun 2007 silam. Oleh karena itu, penulis mengambil judul "EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL TAHAP PEMBERANTASAN DI DESA X KECAMATAN X KABUPATEN X". Penulis memutuskan untuk mengambil judul tersebut karena, penulis melihat bahwa program ini perlu dievaluasi untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang diberikan tahap pemberantasan dari Program Keaksaraan Fungsional tersebut bagi para sasaran program. Apakah tahap pertama Program Keaksaraan Fungsional memberikan dampak sesuai dengan apa yang diinginkan, apakah tujuan yang ingin dicapai program tersebut telah sesuai dengan hasil nyata yang terjadi di masyarakat.

    B. Perumusan Masalah
    Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan perumusan masalah, yaitu:
    - Bagaimana proses pelaksanaan Program Keaksarran Fingsional Tahap Pemberantasan di Desa X Kecamatan X Kabupaten X?
    - Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Pelaksanaan Program Keaksaraan Fungsional di Desa X Kecamatan X Kabupaten X?
    - Bagaimana kemanfaatan Program Keaksaraan Fungsional terhadap sasaran program?

    C. Tujuan Penelitian
    1. Untuk mengetahui keberhasilan program Keaksaraan Fungsional Tahap Pemberantasan di Desa Xpandeyan
    2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Program Keaksaraan Fungsional Tahap Pemberantasan di Desa X
    3. Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan (S-1) Ilmu Administrasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas X.

    D. Manfaat Penelitian
    1. Bagi Dinas Pendidikan Luar Sekolah
    Diharapkan dapat menjadi masukan dan evaluasi terhadap pemberantasan buta aksara yang telah dilakukan
    2. Bagi Pembaca
    Karya ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi tentang pemberantasan buta aksara
    3. Bagi Penulis
    Karya ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan informasi tentang pemberantasan buta aksara. Serta merupakan syarat kelulusan.

    BalasHapus
  136. Nama: Vania Emeraldine Aditri
    Kelas: XI IPS 1
    Absen: 31

    PEMANASAN GLOBAL ( GLOBAL WARMING )
    Label: makalah

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen pengajar. Makalh ini membahas tentang Pemanasan global atau global warming. Makalah ini disusun berdasarkan tentang perbincangan yang sedang hangat dibicarakan oleh dunia. Pemanasan global belum menemukan titik terang dalam penanggulangannya. Disini penulis berusaha menerangkan materi yang dibutuhkan sebagai referensi agar dapat menyempurnakan topik yang akan diperbincangkan.

    1.2. Tujuan

    Tujuan disusunnya makalah untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan juga sebagai prasyarat agar dapat mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS). Selain itu penyusunan ini juga untuk membuka jendela pengetahuan tentang permasalahan yang ada saat ini. Harapan penulis adalah agar makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, akan tetapi bermanfaat juga bagi meraka yang membutuhkan untuk referensi ataupun bahan bacaan semata
    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Pemanasan Global

    Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

    2.2 Hubungan Pemanasan Global dengan Efek Rumah Kaca

    Bumi ini sebetulnya secara alami menjadi panas karena radiasi panas matahari yang masuk ke atmosfer. Panas ini sebagian diserap oleh permukaan Bumi lalu dipantulkan kembali ke angkasa. Karena ada gas rumah kaca di atmosfer, di antaranya karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida (N2O), sebagian panas tetap ada di atmosfer sehingga Bumi menjadi hangat pada suhu yang tepat (60ºF/16ºC) bagi hewan, tanaman, dan manusia untuk bisa bertahan hidup. Mekanisme inilah yang disebut efek gas rumah kaca. Tanpa efek gas rumah kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18ºC. Sayangnya, karena sekarang ini terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer, terlalu banyak panas yang ditangkapnya. Akibatnya, Bumi menjadi semakin panas.

    BalasHapus
  137. Lanjutan 1


    2.3 Penyebab Pemanasan Global

    Pemansan global terjadi ketika ada konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas rumah kaca, yg terus bertambah di udara, hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia, kegiatan industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah karbon dioksida, yang umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas dan penggundulan hutan serta pembakaran hutan.

    Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi metan disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus dalam Protokol Montreal. Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif yang terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari matahari. Sementara lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi “atap” sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara bertambah dan itu berarti mempercepat pemanasan global.

    Sepanjang seratus tahun ini konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar 70% energi dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah wilayah terkuras habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk pemanfaatan energi yang tak dapat habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya hidro mini dan makro), yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di negara maju maupun miskin tetaplah rendah, dalam perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk bahan bakar fosil dan energi nuklir.

    Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan tanah.

    2.4 Dampak Pemanasan Global

    Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, (b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c) gangguan terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan pertanian, (e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb). Dalam makalah ini, fokus diberikan pada antisipasi terhadap dua dampak pemanasan global, yakni : kenaikan muka air laut (sea level rise) dan banjir.

    Dampak-dampak lainnya :

    • Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati


    • Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir

    • Mencairnya es dan glasier di kutub

    • Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan

    • Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.

    • Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia

    • Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan

    • Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk)

    • Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian

    BalasHapus
  138. lanjutan 2

    2.5 Solusi Pemanasan Global

    Jadilah Vegetarian

    Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air. Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat mereka mencerna makanan mereka. Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%). Lebih lanjut, dalam laporan FAO, “Livestock’s Long Shadow”, 2006 dipaparkan bahwa peternakan menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310 kali lebih kuat dari CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2). Selain itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku panduan “Kick The Habit”, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging untuk setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2, sementara diet vegan per orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2! Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, yang merupakan Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr. Rajendra Pachauri, menganjurkan orang untuk mengurangi makan daging.

    Tanam Pohon

    Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. United Nations Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% emisi gas rumah kaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir seribu kali sebelum menebang pohon di sekitar Anda. Pembabatan hutan juga berkaitan dengan peternakan. Tahukah Anda area hutan hujan seukuran 1 lapangan sepak bola setiap menitnya ditebang untuk lahan merumput ternak? Bila Anda berubah menjadi seorang vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 ha pohon per tahunnya.

    Bepergian yang Ramah Lingkungan

    Cobalah untuk berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama dalam satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu, anda bisa memilih kereta api daripada pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan pesawat menyumbang 3-5% gas rumah kaca.

    Kurangi Belanja

    Industri menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal dari penggunaan bahan bakar fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil sebagai contohnya besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas, keramik, dan kertas. Oleh karena itu, jangan cepat membuang barang, lalu membeli yang baru. Setiap proses produksi barang menyumbang CO2.

    Beli Makanan Organik

    Tanah organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari pertanian konvensional. The Soil Association menambahkan bahwa produksi secara organik dapat mengurangi 26% CO2 yang disumbang oleh pertanian.

    Gunakan Lampu Hemat Energi

    Bila Anda mengganti 1 lampu di rumah Anda dengan lampu hemat energi, Anda dapat menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.

    Gunakan Kipas Angin

    AC yang menggunakan daya 1.000 Watt menyumbang 650 gr CO2 per jamnya. Karena itu, mungkin Anda bisa mencoba menggunakan kipas angin.

    BalasHapus
  139. lanjutan 3 :

    Jemur Pakaian Anda di bawah Sinar Matahari

    Bila Anda menggunakan alat pengering, Anda mengeluarkan 3 kg CO2. Menjemur pakaian secara alami jauh lebih baik: pakaian Anda lebih awet dan energi yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara.

    Daur Ulang Sampah Organik

    Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas rumah kaca melalui metana yang dilepaskan saat proses pembusukan sampah. Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun Anda, Anda bisa membantu mengurangi masalah ini!

    Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang

    Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru – menghemat 9 kg CO2 per kilogram aluminium! Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang, Anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang, Anda menghemat 900 kg CO2.
    BAB III

    KESIMPULAN DAN SARAN

    3.1 KESIMPULAN

    Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.

    3.2 SARAN

    Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming.

    BalasHapus
  140. Nama: Desy P.
    Kelas: XI IPS 1
    Absen: 7


    MAKALAH TENTANG MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA

    BAB I
    PENDAHULUAN


    A. Latar Belakang

    Menurut Mujiono (1994:31) dalam proses belajar mengajar ada empat komponen penting yang berpengaruh bagi keberhasilan belajar siswa, yaitu bahan belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar, serta guru sebagai subyek pembelajaran. Komponen-komponen tersebut sangat penting dalam proses belajar, sehingga melemahnya satu atau lebih komponen dapat menghambat tercapainya tujuan belajar yang optimal.

    Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran yang telah ditetapkan, oleh karena itu guru sebagai subyek pembelajaran harus dapat memilih media dan sumber belajar yang tepat, sehingga bahan pelajaran yang disampaikan dapat diterima siswa dengan baik.

    Konsep-konsep dalam matematika itu abstrak, sedangkan umumnya siswa berpikir dari hal-hal yang konkret menuju hal-hal yang abstrak, maka salah satu jembatannya agar siswa mampu berpikir abstrak tentang matematika, adalah dengan menggunakan media pendidikan dan alat peraga. Sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual anak SD yang masih dalam tahap operasi konkret, maka siswa SD dapat menerima konsep-konsep matematika yang abstrak melalui benda benda konkret.

    Untuk membantu hal tersebut dilakukan manipulasi-manipulasi obyek yang digunakan untuk belajar matematika yang lazim disebut alat peraga. Ketrampilan berhitung merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika. Dengan adanya media pendidikan atau alat peraga siswa akan lebih banyak mengikuti pelajaran matematika dengan senang dan gembira sehingga minatnya dalam mempelajari matematika semakin besar. Siswa akan senang tertarik, terangsang dan bersikap positif terhadap pembelajaran matematika.

    B. Rumusan masalah

    Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu permasalahan yang dihadapi yakni seberapa pentingkah penggunaan alat peraga dalam meningkatan hasil belajar matematika melalui proses belajar mengajar.

    C. Tujuan Penulisan

    Karena begitu pentingnya peninjauan terhadap peningkatan kualitas pendidikan sebagai aset di masa depan. Pendidikan memiliki peran penting yang menjadi tonggak dasar kemajuan suatu bangsa. Karena begitu pentingnya pendidikan maka perlu suatu terobosan dalam melakukan pembelajaran. Salah satunya adalah dengan menggunakan alat peraga dalam membelajarkan materi matematikan.

    Melihat begitu urgennya dan dalam memenuhi tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Matematika maka tulisan ini dibuat. Tujuan utamanya adalah agar penulis secara pribadi dan calon guru pada umumnya mampu memahami pentingnya alat peraga dalam menanamkan konsep matematika. Tentu harapannya adalah implementasi dari suatu ilmu yang akan sangat bermanfaat dalam melaksanakan pembelajaran.

    BalasHapus
  141. lanjutan 2



    BAB III
    KESIMPULAN


    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berupa alat peraga pada proses pembelajaran Matematika sangat berpengaruh terhadap capaian hasil belajar siswa SD. Alat peraga tersebut akan mempermudah siswa dalam mengkonversi dari memahami matematika secara konkret menuju pemahaman yang abstrak

    DAFTAR PUSTAKA



    -Depdiknas. 2004. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdiknas
    -Depdiknas. 2004. Garis-Garis Besar Program Pengajaran dan Penilaian Pada Sistem Semester tentang Satuan Pendidikan SD. Jakarta: Depdiknas Dirjen.
    -Hamalik, O. 1993. Metode dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
    -Hudojo. 1988. Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.
    -Mujiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud.
    -Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
    -Ruseffendi. 1997. Pendidikan Matematika 3. Jakarta : Uniersitas Terbuka.
    -Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
    -Sudjana, N. 1989. Cara Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Lembaga Penelitian IKIP Band.

    BalasHapus
  142. Nama: Qorry F
    Kelas: XI IPS !
    Absen: 20

    KATA PENGANTAR



    Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:

    “RUMUS SUKSES MENGHADAPI UJIAN MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI”

    Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

    Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun dePmikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

    Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

    Samarinda, 3 maret 2005





    Penulis



    BAB I

    PENDAHULUAN



    A. Latar Belakang Masalah

    Dikalangan para siswa, terutama bagi mereka yang secara formal berada dibangku SMA dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Kadar siswa yang mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri, setiap tahunnya selalu meningkat.Pada dasarnya untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri diperlukan kesiapan yang matang, kesiapan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dari tahun ke tahun perbandingan ketidak lulusan masuk perguruan tinggi negeri selalu meningkat. Keresahan masyarakat semakin membuat berbagai penafsiran yang salah. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.

    Melalui makalah ini, kami mencoba untuk memberikan beberapa Solusi dari masalah yang meresahkan masyarakat yaitu persentase ketidak lulusan yang terus meningkat, sehingga para siswa dapat mengetahui cara sukses menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.



    B. Pembatasan Masalah

    Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka penulis dapat memberikan batasan-batasan pada :

    1. rumus sukses untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.
    2. cara-cara menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.



    C. Rumusan Masalah

    Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :

    1. bagaimana rumus sukses menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri ?
    2. bagaimana cara menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri ?





    D. Tujuan Penulisan

    Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :

    1. mengetahui rumus kesuksesan dalam menembus perguruan tinggi negeri
    2. mengetahui cara-cara yang digunakan agar lulus dalam ujian masuk perguruan tinggi negeri.





    E. Manfaat Penulisan

    Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam menghadapi ujian masuk perguruan tinggi neperi,khususbya bagi para siswa yang ingin mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri.



    F. Metode Pengumpulan Data

    Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang kiat sukses membus perguruan tinggi negeri. Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari internet.

    BalasHapus
  143. lanjutan 1

    BAB II

    PENUTUP



    A. Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

    1. sukses menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri diperlukan rumus atau kiat khusus yaitu melalui kesempatan, usaha dan strategi.
    2. usaha untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri dilakukan dengan belajar yang giat,menjaga kesehatan, dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.



    2. Saran

    1. Mengingat perlunya mempertimbangkan passing grade perguruan tinggi negeri maka perlu diketahui tentang informasi yang sebanyak-banyaknya tentang passing grade tahun-tahun sebelumnya

    2. perlu mengembangkan keyakinan dalam menyelesaikan ujian masuk perguruan tinggi negeri, bahwa siswa yang bersangkutan dapat menyelesaikan tes tersebut.

    3. mengingat berbagai resiko yang dapat ditimbulkan maka diperlukan kejujuran untuk mengisi tes tersebut.

    BalasHapus
  144. Nama: Retno P
    Kelas: XI IPS !
    Absen:22

    MAKALAH PENGARUH PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP MUTU

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

    Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

    Makalah ini memuat tentang "Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah" dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

    Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

    Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...


    Penulis


    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR
    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN
    A. LATAR BELAKANG MASALAH
    B. IDENTIFIKASI MASALAH
    C. PEMBATASAN MASALAH.
    D. PERUMUSAN MASALAH.

    BAB II PEMBAHASAN
    A. TUJUAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    B. FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    C. SUMBANGAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH.

    BAB III PENUTUP
    A. SIMPULAN
    B. SARAN

    Daftar Pustaka.



    BAB I
    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAH
    Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.

    Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.

    Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.

    Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

    BalasHapus
  145. Lanjutan 1


    B. IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
    Sesuai dengan judul makalah ini “Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah”, terkait dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah dan fungsi serta sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program tersebut.
    Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
    Bagaimana peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah
    Bagaimana cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?
    C. PEMBATASAN MASALAH.
    Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
    Peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah;
    Cara-cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
    D. Perumusan Masalah.
    Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
    Bagaimana deskripsi peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah ?
    Bagaimana deskripsi cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?
    BAB II
    PEMBAHASAN

    Perpustakaan merupakan bagian intergral dari lembaga pendidikan sebagai tempat kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan buku.
    Sesuai dengan judul makalah ini, pembahasan meliputi tujuan perpustakaan, fungsi perpustakaan dan sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan.

    A. TUJUAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    Tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler, di samping dimaksudkan pula dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi belajar mengajar.
    Namun secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksanaan program di sekolah, diantaranya adalah :
    Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca.
    Membimbing dan mengarahkan teknik memahami isi bacaan.
    Memperluas pengetahuan para siswa.
    Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir para siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu.
    Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.
    Memberikan dasar-dasar ke arah studi mandiri.
    Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif dan efisien, terutama dalam menggunakan bahan-bahan referensi.
    Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksaanan program kurikulum di sekolah baik yang bersifat kurikuler, kokurikuler, maupun ekstra kurikuler.
    B. FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    Berdasarkan tujuan perpustakaan sekolah, maka dapat dirumuskan beberapa fungsi perpustakaan, sebagai berikut :
    1. Fungsi Edukatif.
    Yang dimaksud dengan fungsi edukatif adalah perpustkaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum yang mampu membangkitkan minat baca para siswa, mengembangkan daya ekspresi, mengembangkan kecakapan berbahasa, mengembangkan gaya pikir yang rasional dan kritis serta mampu membimbing dan membina para siswa dalam hal cara menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.

    2. Fungsi Informatif.
    Yang dimaksud dengan fungsi informatif adalah perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang memuat informasi tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan yang bermutu dan uptodate yang disusun secara teratur dan sistematis, sehingga dapat memudahkan para petugas dan pemakai dalam mencari informasi yang diperlukannya.

    BalasHapus
  146. Lanjutan 2



    3. Fungsi Administratif
    Yang dimaksudkan dengan fungsi administratif ialah perpustakaan harus mengerjakan pencatatan, penyelesaian dan pemrosesan bahan-bahan pustaka serta menyelenggarakan sirkulasi yang praktis, efektif, dan efisien.

    4. Fungsi Rekreatif.
    Yang dimaksudkan dengan fungsi rekreatif ialah perpustakaan disamping menyediakan buku-buku pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru.

    5. Fungsi Penelitian
    Yang dimaksudkan dengan fungsi penelitian ialah perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber / obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi.

    C. SUMBANGAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH.
    Bila diperhatikan secara jenih, maka perpustakan sekolah sesungguhnya memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Sumbangan / peranan perpustakaan antara lain :
    Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar.
    Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta memberikan petunjuk untuk mencipta.
    Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun.
    Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberika kesempatan membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam.
    Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif.
    Perpustakaan akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam kemampuan membaca dan memperluas perbendaharaan bahasa.
    Perpustakaan dapat menimbulkan cinta membaca, sehingga dapat mengarahkan selera dan apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan.
    Perpustakaan memberikab kepuasan akan pengetahuan di luar kelas.
    Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang sehat.
    Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk mengadakan penelitian.
    Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan kebiasaan hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi.
    Kegairahan / minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui perpustakaan sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya.
    Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada diri siswa, maka perpustakaan juga dapat mengurangi jajan anak, yang ini biasanya dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak.
    Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari tindakan kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam hubungan berteman diantara mereka.
    BAB III
    PENUTUP

    A. SIMPULAN
    Berdasarkan uraian bahasan "Peranan Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah" dapat disimpulkan bahwa :
    Peranan perpustakaan sangat menunjang prestasi pendidikan di sekolah.
    Perpustakaan sangat penting dan harus ada pada setiap sekolah di semua jenjang pendidikan.
    Pengelolaan perpustakaan harus dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan fungsinya
    B. SARAN
    Bertolak dari peranan perpustakaan yang begitu banyak sumbangsihnya dalam pelaksanaan program pendidikan di sekolah, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
    Sebaiknya perpustakaan dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
    Peran pengelola perpustakaan / pustakawan yang profesional hendaknya mendapatkan bekal yang cukup sehingga menjadi pustakawan yang handal dan profesional.
    DAFTAR PUSTAKA

    - Buku Pendidikan Kewarganegaraan

    BalasHapus
  147. nama :yashir m. abror
    kelas : XI sos I
    no : 27
    bagian I

    MAKALAH TENTANG MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA

    BAB I
    PENDAHULUAN


    A.LatarBelakang

    Menurut Mujiono (1994:31) dalam proses belajar mengajar ada empat komponen penting yang berpengaruh bagi keberhasilan belajar siswa, yaitu bahan belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar, serta guru sebagai subyek pembelajaran. Komponen-komponen tersebut sangat penting dalam proses belajar, sehingga melemahnya satu atau lebih komponen dapat menghambat tercapainya tujuan belajar yang optimal.

    Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran yang telah ditetapkan, oleh karena itu guru sebagai subyek pembelajaran harus dapat memilih media dan sumber belajar yang tepat, sehingga bahan pelajaran yang disampaikan dapat diterima siswa dengan baik.

    Konsep-konsep dalam matematika itu abstrak, sedangkan umumnya siswa berpikir dari hal-hal yang konkret menuju hal-hal yang abstrak, maka salah satu jembatannya agar siswa mampu berpikir abstrak tentang matematika, adalah dengan menggunakan media pendidikan dan alat peraga. Sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual anak SD yang masih dalam tahap operasi konkret, maka siswa SD dapat menerima konsep-konsep matematika yang abstrak melalui benda benda konkret.

    Untuk membantu hal tersebut dilakukan manipulasi-manipulasi obyek yang digunakan untuk belajar matematika yang lazim disebut alat peraga. Ketrampilan berhitung merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika. Dengan adanya media pendidikan atau alat peraga siswa akan lebih banyak mengikuti pelajaran matematika dengan senang dan gembira sehingga minatnya dalam mempelajari matematika semakin besar. Siswa akan senang tertarik, terangsang dan bersikap positif terhadap pembelajaran matematika.

    B. Rumusan masalah

    Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu permasalahan yang dihadapi yakni seberapa pentingkah penggunaan alat peraga dalam meningkatan hasil belajar matematika melalui proses belajar mengajar.

    C. Tujuan Penulisan

    Karena begitu pentingnya peninjauan terhadap peningkatan kualitas pendidikan sebagai aset di masa depan. Pendidikan memiliki peran penting yang menjadi tonggak dasar kemajuan suatu bangsa. Karena begitu pentingnya pendidikan maka perlu suatu terobosan dalam melakukan pembelajaran. Salah satunya adalah dengan menggunakan alat peraga dalam

    BalasHapus
  148. nama : yashir m. abror
    kelas ; XI sos I
    no ; 27
    bagian 2

    membelajarkan materi matematikan.

    Melihat begitu urgennya dan dalam memenuhi tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Matematika maka tulisan ini dibuat. Tujuan utamanya adalah agar penulis secara pribadi dan calon guru pada umumnya mampu memahami pentingnya alat peraga dalam menanamkan konsep matematika. Tentu harapannya adalah implementasi dari suatu ilmu yang akan sangat bermanfaat dalam melaksanakan pembelajaran.


    BAB II
    PEMBAHASAN


    Belajar menurut Sudjana (1989:28) adalah proses ditandai dengan adanya perbuahan-perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahamannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek individu.

    Belajar adalah suatu proses aktif, dimana terjadi hubungan saling mempengaruhi secara dinamis antara siswa dengan lingkungan. Belajar senantiasa harus bertujuan, terarah, dan jelas bagi siswa, karena tujuan akan menuntut dalam belajar. Belajar memerlukan bimbingan, baik dari guru atau tuntunan dari buku pelajaran. Jenis belajar yang paling utama adalah untuk berpikir kritis, lebih baik dari pada pembentukan kebiasaan-kebiasaan mekanis. Belajar berhasil apabila pelajar telah sanggup mentrasferkan atau menerapkan ke dalam bidang praktek sehari-hari.

    Faktor-faktor dalam pembelajaran antara lain udara, cuaca, waktu, tempat dan gedung, alat-alat, buku dan sebagainya. Semua faktor yang termasuk golongan ini perlu dilengkapi dan diatur mengingat situasi dan kondisi tempat.

    Motivasi adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri baik dalam aspek kognitif, psikomotor, maupun sikap. Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas bila motornya tidak ada maka aktivitastidak akan terjadi. Motivasi belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri.

    Belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur struktur
    matematika yang terdapat dalam materi-materi yang dipelajari serta menjalankan hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur itu. Lain dari itu peserta didik lebih mudah mengingat matematika itu, bila yang dipelajari merupakan pola yang terstruktur. ”Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar matematika mempunyai empat aspek yaitu fakta, konsep, prinsip dan skill.

    Fakta adalah sesuatu yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Contoh : simbol, angka, notasi. Konsep adalah ide abstrak yang dimungkinkan untuk mengelompokkan benda-benda (obyek) ke dalam contoh atau bukan contoh.

    Konsep memiliki tiga dimensi yaitu :

    BalasHapus
  149. nama ;yashir m. abror
    kelas ; XI sos I
    no ; 27
    bagian 3
    1) Internalisasi pengembangan pola mental yang memberikan pada kita
    untuk merasakan dan menggunakan konsep tersebut.
    2) Verbalisasi atau kemampuan mendefinisikan konsep tersebut.
    3) Nama. artinya mengetahui nama yang memberikan pada konsep-konsep
    tersebut. Contoh konsep adalah persegi, persegi panjang, lingkaran.

    Prinsip sebagai pola hubungan fungsional antara konsep-konsep, prinsip-prinsip
    pokok disebut teorema yang disajikan dalam bentuk rumus. Contoh prinsip adalah penjumlahan dua bilangan real adalah komutatif, dua garis lurus yang tidak sejajar dan terletak dalam suatu bidang datar akan berpotongan di satu titik. Skill (keterampilan) adalah keterampilan mental untuk menjalankan prosedur dalam menyelesaikan masalah atau suatu kemampuan memberikan jawaban yang benar dan cepat. Contoh dari skill adalah kemampuan dapat menyelesaikan materi pengukuran luas daerah persegi dan persegi panjang.

    Depdiknas (2004) memaparkan fungsi matematika sekolah adalah sebagai salah satu unsur masukan instrumental, yang memiliki obyek dasar abstrak dan berlandaskan kebenaran konsistensi, dalam sistem proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan sekolah.

    Menurut Depdiknas (2004) tujuan umum diberikannya matematika di jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut.

    1) Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkambang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien.
    2) Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematila dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari., dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Dengan demikian tujuan umum pendidikan matematika pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah memberi tekanan pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta juga memberi tekanan pada keterampilan dan penerepan matematika.

    Menurut Depdiknas (2004) tujuan pengajaran matematika di SD sebagai berikut.

    1) Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari).
    2) Menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan, melalui kegiatan matematika.
    3) Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
    4) Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa-siswa SD setelah selesai mempelajari matematika bukan saja diharapkan memiliki sikap kritis, jujur, cermat, dan cara berpikir logis dan rasional dalam menyelesaikan suatu masalah, melainkan juga harus mampu menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari, serta memiliki pengetahuan matematika yang cukup kuat sebagai bekal untuk mempelajari matematika lebih lanjut dan dalam mempelajari ilmu-ilmu lain.

    Pada dasarnya secara individual manusia itu berbeda-beda. Demikian pula dalam memahami konsep-konsep abstrak akan dicapai melalui tingkat-tingkat belajar yang berbeda. Suatu keyakinan bahwa anak belajar melalui dunia nyata menuju ke dunia abstrak dengan memanipulasi benda-benda nyata dapat digunakan sebagai perantaranya. Setiap konsep

    BalasHapus
  150. nama ; yashir m. abror
    kelas ; XI sos I
    no; 27
    bagian 4

    abstrak dalam matematika yang baru dipahami anak perlu segera diberikan penguatan supaya mengendap, melekat dan tahan lama tertanam, sehingga menjadi miliknya dalam pola pikir maupun pola tindakan.

    Alat peraga merupakan bagian dari media pendidikan penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang telah dituangkan dalam Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) mata pelajaran matematika dan bertujuan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar.


    Ada beberapa fungsi penggunaan alat peraga dalam pengajaran matematika, diantaranya sebagai berikut.
    a. Dengan adanya alat peraga, anak-anak akan lebih banyak mengikuti pelajaran matematika dengan gembira, sehingga minatnya dalam mempelajari matematika semakin besar. Anak senang, terangsang, kemudian tertarik dan bersikap positif terhadap pembelajaran matematika.
    b. Dengan disajikan konsep abstrak matematika dalam bentuk konkret, maka siswa pada tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti.
    c. Anak akan menyadari adanya hubungan antara pembelajaran dengan benda-benda yang ada di sekitarnya, atau antara ilmu dengan alam sekitar dan masyarakat.
    d. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret, yaitu dalam bentuk model matematika dapat dijadikan obyek penelitian dan dapat pula dijadikan alat untuk penelitian ide-ide baru dan relasi-relasi baru.

    Dari uraian di atas dijelaskan bahwa penggunaan alat peraga dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar. Alat peraga dapat mengatasi beberapa masalah pengajaran dan dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Akan tetapi ini sama dengan syarat kita untuk dapat memilih dan menggunakannya.

    BAB III
    KESIMPULAN


    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berupa alat peraga pada proses pembelajaran Matematika sangat berpengaruh terhadap capaian hasil belajar siswa SD. Alat peraga tersebut akan mempermudah siswa dalam mengkonversi dari memahami matematika secara konkret menuju pemahaman yang abstrak

    DAFTAR PUSTAKA



    Depdiknas. 2004. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdiknas

    Depdiknas. 2004. Garis-Garis Besar Program Pengajaran dan Penilaian Pada
    Sistem Semester tentang Satuan Pendidikan SD. Jakarta: Depdiknas Dirjen.

    Hamalik, O. 1993. Metode dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

    BalasHapus
  151. nama ;yashir m. abror
    kelas ; XI sos I
    no ; 27
    bagian 5

    Hudojo. 1988. Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.

    Mujiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud.

    Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

    Ruseffendi. 1997. Pendidikan Matematika 3. Jakarta : Uniersitas Terbuka.

    Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
    Press.

    Sudjana, N. 1989. Cara Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung:
    Lembaga Penelitian IKIP Band

    BalasHapus
  152. nama : nur aini larassati
    kelas : XI sos 1
    absen : 17
    BAGIAN 1

    MAKALAH PENTINGNYA PERPUSTAKAAN
    KATA PENGANTAR
    Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
    Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
    Makalah ini memuat tentang “Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.
    Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
    Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
    Penulis
    DAFTAR ISI
    KATA PENGANTAR
    DAFTAR ISI
    BAB I PENDAHULUAN
    A. LATAR BELAKANG MASALAH
    B. IDENTIFIKASI MASALAH
    C. PEMBATASAN MASALAH.
    D. PERUMUSAN MASALAH.
    BAB II PEMBAHASAN
    A. TUJUAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    B. FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    C. SUMBANGAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH.
    BAB III PENUTUP
    A. SIMPULAN
    B. SARAN
    Daftar Pustaka.
    BAB I
    PENDAHULUAN
    A. LATAR BELAKANG MASALAH
    Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
    Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.
    Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.
    Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.
    B. IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
    Sesuai dengan judul makalah ini “Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah”, terkait dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah dan fungsi serta sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program tersebut.
    Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
    1. Bagaimana peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah
    2. Bagaimana cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?
    C. PEMBATASAN MASALAH.
    Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
    a. Peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah;
    b. Cara-cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

    BalasHapus
  153. nama : nur aini larassati
    kelas : XI sos 1
    absen : 17
    BAGIAN 2

    D. Perumusan Masalah.
    Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
    1. Bagaimana deskripsi peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah ?
    2. Bagaimana deskripsi cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?
    BAB II
    PEMBAHASAN
    Perpustakaan merupakan bagian intergral dari lembaga pendidikan sebagai tempat kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan buku.
    Sesuai dengan judul makalah ini, pembahasan meliputi tujuan perpustakaan, fungsi perpustakaan dan sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan.
    A. TUJUAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    Tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler, di samping dimaksudkan pula dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi belajar mengajar.
    Namun secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksanaan program di sekolah, diantaranya adalah :
    1. Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca.
    2. Membimbing dan mengarahkan teknik memahami isi bacaan.
    3. Memperluas pengetahuan para siswa.
    4. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir para siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu.
    5. Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.
    6. Memberikan dasar-dasar ke arah studi mandiri.
    7. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif dan efisien, terutama dalam menggunakan bahan-bahan referensi.
    8. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksaanan program kurikulum di sekolah baik yang bersifat kurikuler, kokurikuler, maupun ekstra kurikuler.
    B. FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
    Berdasarkan tujuan perpustakaan sekolah, maka dapat dirumuskan beberapa fungsi perpustakaan, sebagai berikut :
    1. Fungsi Edukatif.
    Yang dimaksud dengan fungsi edukatif adalah perpustkaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum yang mampu membangkitkan minat baca para siswa, mengembangkan daya ekspresi, mengembangkan kecakapan berbahasa, mengembangkan gaya pikir yang rasional dan kritis serta mampu membimbing dan membina para siswa dalam hal cara menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.
    2. Fungsi Informatif.
    Yang dimaksud dengan fungsi informatif adalah perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang memuat informasi tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan yang bermutu dan uptodate yang disusun secara teratur dan sistematis, sehingga dapat memudahkan para petugas dan pemakai dalam mencari informasi yang diperlukannya.
    3. Fungsi Administratif
    Yang dimaksudkan dengan fungsi administratif ialah perpustakaan harus mengerjakan pencatatan, penyelesaian dan pemrosesan bahan-bahan pustaka serta menyelenggarakan sirkulasi yang praktis, efektif, dan efisien.
    4. Fungsi Rekreatif.
    Yang dimaksudkan dengan fungsi rekreatif ialah perpustakaan disamping menyediakan buku-buku pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru.
    5. Fungsi Penelitian
    Yang dimaksudkan dengan fungsi penelitian ialah perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber / obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi.

    BalasHapus
  154. nama : nur aini larassati
    kelas : XI sos 1
    absen : 17
    BAGIAN 3

    C. SUMBANGAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH.
    Bila diperhatikan secara jenih, maka perpustakan sekolah sesungguhnya memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Sumbangan / peranan perpustakaan antara lain :
    1. Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar.
    2. Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta memberikan petunjuk untuk mencipta.
    3. Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun.
    4. Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberika kesempatan membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam.
    5. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif.
    6. Perpustakaan akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam kemampuan membaca dan memperluas perbendaharaan bahasa.
    7. Perpustakaan dapat menimbulkan cinta membaca, sehingga dapat mengarahkan selera dan apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan.
    8. Perpustakaan memberikab kepuasan akan pengetahuan di luar kelas.
    9. Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang sehat.
    10. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk mengadakan penelitian.
    11. Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan kebiasaan hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi.
    12. Kegairahan / minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui perpustakaan sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya.
    13. Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada diri siswa, maka perpustakaan juga dapat mengurangi jajan anak, yang ini biasanya dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak.
    14. Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari tindakan kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam hubungan berteman diantara mereka.
    BAB III
    PENUTUP
    A. SIMPULAN
    Berdasarkan uraian bahasan “Peranan Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah” dapat disimpulkan bahwa :
    1. Peranan perpustakaan sangat menunjang prestasi pendidikan di sekolah.
    2. Perpustakaan sangat penting dan harus ada pada setiap sekolah di semua jenjang pendidikan.
    3. Pengelolaan perpustakaan harus dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan fungsinya
    B. SARAN
    Bertolak dari peranan perpustakaan yang begitu banyak sumbangsihnya dalam pelaksanaan program pendidikan di sekolah, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
    1. Sebaiknya perpustakaan dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
    2. Peran pengelola perpustakaan / pustakawan yang profesional hendaknya mendapatkan bekal yang cukup sehingga menjadi pustakawan yang handal dan profesional.
    DAFTAR PUSTAKA
    - Buku Pendidikan Kewarganegaraan
    - Buku Contoh MAKALAH – (seenthing)

    BalasHapus
  155. nama : yessilian n.m
    kelas : XI ips 1
    no : 28

    bagian 1
    BAB I
    PENDAHULUAN
    Sebagaimana kita lihat bahwa rentang usia TK (4 – 6 th) disebut dengan masa usia dini, yang merupakan masa keemasan bagi seseorang karena masa inilah seluruh informasi dapat diserap dengan mudah dan cepat oleh anak melalui seluruh panca indranya. Sebagai analoginya bahwa anak ibarat spons (karet busa) yang mampu menyerap air tanpa peduli apakah air itu bersih atau kotor, oleh karena itu masa ini sering disebut dengan masa kritis untuk memperkenalkan dan menanamkan segala hal yang positif dan berguna bagi perkembangan anak dimasa selanjutnya.
    Dengan pesatnya perkembangan pada seluruh aspek yang disebabkan oleh perkembangan otaknya yang dapat mencapai 90% dari otak orang dewasa. Oleh karena itu tugas utama dari seorang guru disekolah untuk menyediakan berbagai pengalaman belajar yang menentang anak untuk terus bereksplorasi. Pendekatan pembelajaran terpadu dinilai sesuai untuk digunakan pada anak usia TK karena karakteristik usia TK adalah senang bermain dan dengan bermain mereka belajar. Dengan pembelajaran terpadu anak diajak untuk bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Disini peranan guru sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan atau tercapainya tujuan sesuai dengan yang ditetapkan.
    BAB II
    PERANAN GURU TK DALAM PEMBELAJARAN TEPADU
    1. PERANAN GURU TK SEBAGAI PERENCANA
    Peranan guru sebagai perancana dalam pembelajaran terpadu adalah guru merencanakan suatu kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan bersama anak didik. Bentuk-bentuk perencanaan dalam proses pembelajaran di TK adalah :
    a) Perencanaan Tahunan
    Dalam perencanaan tahunan sudah ditetapkan dan disusun kemampuan keterampilan dan pembiasaan-pembiasaan yang diharapkan dicapai oleh anak didik dalam satu tahun. Perencanaan tahunan dan semester juga memuat tema-tema yang sesuai dengan aspek perkembangan anak dan minat anak serta sesuai dengan lingkungan sekolah setempat. Perencanaan tahunan dibuat bersama antara guru-guru dan kepala sekolah.
    b) Perencanaan Semester
    Perencanaan semester merupakan program pembelajaran yang berisi jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator yang ditata secara urut, serta sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema dan sebarannya kedalam semester I dan semester II.
    c) Perencanaan Mingguan (Satuan Kegiatan Mingguan)
    Perencanaan mingguan disusun dalam bentuk satuan kegiatan mingguan (SKM). SKM merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan sub tema.
    d) Perencanaan Harian (Satuan Kegiatan Harian)
    Perencanaan harian disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH). SKH merupakan penjabaran dari satuan kegiatan mingguan (SKM). SKH memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari. SKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat.makan dan kegiatan akhir.

    BalasHapus
  156. nama : yessilian n.m
    kelas : XI ips 1
    no : 28

    bagian 2
    Kegiatan awal merupakan kegiatan untuk pemanasan dan dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain : misalnya berdoa/mengucapkan salam, membicarakan tema atau sub tema. Kegiatan ini merupaka kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian kemampuan sosial dan emosional anak. Kegiatan ini dapat dicapai melalui kegiatan yang memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen sehingga dapat memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitas anak. Serta kegiatan yang dapat meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi dan mengembangkan kebiasaan bekerja yang baik. Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara individu/kelompok. Istirahat/makan merupakan kegiatan yang digunakan untuk mengisi kemampuan anak yang berkaitan dengan makan : misalnya mengenalkan kesehatan makanan yang bergizi, tata tertib makan yang diawali dengan cuci tangan kemudian makan dan berdoa sebelum makan. Setelah kegiatan makan selesai, anak melakukan kegiatan bermain dengan alat permainan diluar kelas dengan maksud untuk mengembangkan motorik kasar anak dan bersosialisasi. Kegiatan ini sesuai dengan kemauan anak, anak makan kemudian bermain atau sebaliknya anak bermain terlebih dahulu baru setelah itu makan.
    Kegiatan akhir merupakan kegiatan penenangan yang dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan akhir yang dapat diberikan misalnya membacakan cerita dari buku, mendramatisasikan suatu cerita, mendiskusikan tentang kegiatan satu hari atau menginformasikan kegiatan esok harinya, menyanyi, berdoa dan sebagainya. Sebagai seorang perencana, guru TK harus memahami langkah-langkah perencanaan dalam pembelajaran terpadu. Sebaiknya perencana pembelajaran disusun untuk waktu tidak kurang dari dua minggu dan dapat diperluas untuk beberapa minggu setelah itu. Sebelum memulai langkah-langkah penyusunan, sebaiknya guru telah memilih dan menentukan tema serta menjabarkannya kedalam sub tema serta menentukan kemampuan yang akan dikembangkan.
    Langkah-langkah penyususanan perencanaan pembelajaran terpadu seperti yang disarankan oleh Kostelnik adalah sebagai berikut :
    a. Menuangkan ide kedalam tulisan, masukkan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan tema kedalam rencana kita. Pertimbangkan waktu untuk melaksanakannya dan siapkan kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan dengan tema untuk memberikan kesempatan kepada anak yang tidak menyukai atau tidak tertarik dengan tema yang telah ditetapkan.
    b. Periksa rencana pembelajaran tersebut, pastikan bahwa paling sedikit ada tiga jenis kegiatan yang berhubungan dengan tema dalam satu hari. Pastikan dalam satu minggu seluruh aspek perkembangan yang akan dicapai sudah tercantum dan akan dilalsanakan.
    c. Jika dalam perencanaan kita terdapat kerjasama dengan ahli lain seperti dokter, guru musik, guru tari maka pastikan bahwa kita telah menyampaikan isi tema yang akan kita terapkan pada kegiatan pembelajaran agar kegiatan yang akan dilakukan dalam bidang tersebut dapat mendukung dan sejalan dengan kegiatan pembelajaran yang akan kita laksanakan.
    d. Persiapkan bahan, alat, media, narasumber dan sarana prasarana.
    e. Organisasikan kegiatan dengan baik sehingga setiap anak dapat terfokus pada tema.
    f. Pastikan bahwa dalam rencana kita seluruh konsep, istilah, fakta dan prinsip telah dikembangkan dengan baik dan kegiatan yang akan dilaksanakan cukup bervariasi.
    g. Ciptakan suasana tematik dalam kelas.
    2. PERANAN GURU SEBAGAI PELAKSANA
    Setelah rencana pembelajaran selesai disusun maka tugas guru selanjutnya adalah melaksanakan apa yang telah direncanakan dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif, sebaiknya guru memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
    a) Kembangkan rencana yang telah kita susun dan perhatikan kejadian atau peristiwa spontan yang ditunjukkan oleh anak terhadap materi yang dipelajari pada hari itu.

    BalasHapus
  157. nama : yessilian n.m
    kelas : XI ips 1
    no : 28

    bagian 3
    b) Melaksanakan penilaian terhadap minat dan pemahaman anak mengenai tema tersebut dengan menggunakan pengamatan, wawancara, diskusi kelompok maupun contoh hasil kerja anak.
    c) Bantu anak untuk memahami tentang isi dan proses kegiatan pembelajaran.
    d) Lakukan percakapan dengan anak tentang hal-hal yang berkaita dengan tema sehingga kita dapat mengetahui seberapa jauh pemahaman anak tentang tema yang dipelajari pada hari itu. Bantu dan doronglah anak untuk memuaskan rasa ingin tahunya tentang hal-hal yang ingin diketahuinya dengan cara menjawab pertanyaannya atau memberikan kesempatan pada anak untuk mencari dan menemukan jawaban melalui kegiatan eksplorasi terhadap lingkungan sekitarnya.
    e) Adakan kerjasama dengan orang tua atau keluarga secara timbal balik mengenai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, informasikan tema kepada pihak oang tua atau keluarga sehingga orang tua ikut serta mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
    3. PERANAN GURU TK SEBAGAI EVALUATOR
    Peranan guru TK sebagai evaluator adalah melakukan penilaian terhadap proses kegiatan belajar dan penilaian hasil kegiatan. Penilaian dilakukan secara observasi dan pengamatan terhadap cara belajar anak baik individual atau kelompok. Tujuan penilaian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang dicapai oleh anak. Hasil karya anak dapat kita pajang ditempat pemajangan sebagai tanda hasil kegiatan yang telah dilakukan, hal ini dapat membangun rasa kebanggaan pada diri anak dan dapat memotivasi untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Evaluasi harus mampu memperdayakan guru, anak dan orang tua. Guru sebagai evaluator harus melihat penilaian sebagai suatu kesempatan untuk menggambarkan pengalaman anak didik serta sebagai alat untuk mengetahui kemajuan proses maupun belajar anak didik.
    Setelah mempelajari dan memahami penjelasan mengenai peranan guru, tampaklah bahwa tugas dan tanggung jawab seorang guru TK tidaklah mudah dalam kegiatan pembelajaran terpadu. Peranan lain yang harus dilakukan guru sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih adalah :
    a. Korektor
    Guru harus bisa membedakan nilai yang baik dan mana nilai yang buruk, sehingga guru dapat menilai dan mengoreksi semua tingkah laku, sikap dan perbuatan anak didik. Jadi peran guru Tk sebagai korektor ialah mengembangkan kemampuan berprilaku melalui kebiasaan-kebaiasaan yang baik dan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk.
    b. Inspirator
    Guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Disini peran guru ialah menuangkan ide-ide atau gagasan atau melakukan inovasi pembelajaran guna kemajuan anak didik. Misalnya menciptakan atau mengembangkan berbagai media, alat maupun metode-metode pembelajaran.
    c. Informator
    Guru memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain materi yang telah diprogramkan sesuai kurikulum. Kemudian guru harus mengembangkan dirinya dengan terus belajar tentang kemajuan-kemajuan teknologi agar tidak “gagap teknologi (gatek)” dan memiliki yang luas diberbagai hal.
    d. Organisator
    Guru memiliki kegiatan pengelolan akademik, menyusun tata tertib sekolah dan menyusun kalender akademik. Semua kegiatan harus diorganisasikan dengan baik sehingga tercapai efektivitas dan efesiensi pembelajaran.
    e. Motivator
    Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar lebih bersemangat dan aktif dalam belajar, motivasi ini lebih efektif bila dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak.
    f. Inisiator
    Peran guru sebagai pencetus ide-ide dalam kemajuan pendidikan dan pembelajaran. Guru harus mampu mengembangkan dan memberi sumbangsih pemikiran demi kemajuan pendidikan mulai dari yang terkecil seperti dalam kelas dan sampai yang terbesar dalam lingkup sekolah maupun wilayah yang lebih luas lagi.
    g. Fasilitator
    Sebagai fasilitator guru hendaknya menyediakan fasilitas yang memudahkan kegiatan belajar dan dapat menyenangkan atau bisa membangkitkan anak didik untuk bereksplorasi serta menyalurkan minat dan keingintahuannya secara aktif.

    BalasHapus
  158. nama : yessilian n.m
    kelas : XI ips 1
    no : 28

    bagian 4
    h. Pembimbing
    Bimbingan yang diberikan guru sebaiknya sesuai dengan kebutuhan anak didik. Jika dilihat anak tersebut mampu melaksanakan tugasnya, namun dia tampak manja atau tidak mau melakukannya maka cobalah untuk bersikap tegas dengan meminta anak untuk mencoba melakukannya sendiri dahulu sampai anak itu benar merasa membutuhkan bantuan barulah guru membantunya.
    i. Demonstrator
    Dalam kegiatan pembelajaran tidak semua materi pelajaran dapat dipahami oleh anak mengingat kemampuan setiap anak berbeda-beda. Untuk materi yang sulit dipahami oleh anak didik, sebaiknya guru memperagakan sehingga dapat membantu anak yang belum memahami materi tersebut. Untuk materi yang cukup berbahaya dilakukan oleh anak sendiri, sebaiknya guru bertindak sebagai demonstrator.
    j. Pengelola Kelas
    Pengelolan kelas menunjukkan pada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar-mengajar, termasuk pengaturan tempat duduk, ventilasi, pengauran cahaya dan pengaturan penyimpanan barang.
    k. Mediator
    Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya, baik media material amaupun nonmaterial. Sehingga guru dapat menentukan media yang paling sesuai untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Selain sebagai mediator, guru juga sebagai penengah dalam proses belajar anak didik khususnya saat kegiatan diskusi kelompok.
    l. Supervisor
    Guru dapat membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses pembelajaran. Kelebihan yang dimiliki supervisor selain posisinya ada juga karena pengalaman, pendidikan, kecakapan atau keterampilan yang dimilikinya atau memiliki sifat-sifat kepribadian yang menonjol dari pada orang-orang disupervisinya. Dengan peran guru sebagai supervisor, guru juga harus memilki kesadaran untuk dapat menilai kinerjanya sendiri untuk meningkatkan kegiatan pembelajarannya.
    BAB III
    PENUTUP
    Kesimpulan
    Peranan guru sangat penting demi tercapainya tujuan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran dengan pendekatan, peranan guru dalam pembelajaran terpadu adalah sebagai perencana, pelaksanan dan sekaligus evaluator. Peranan lain yang harus dilakukan guru sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih adalah sbagai korektor, inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator, fasilisator, pembimbing, pengelola kelas, demonstrator, mediator dan supervisor.
    DAFTAR PUSTAKA
    Aisyah, Siti. (2008). Pembelajaran Terpadu Buku materi Pokok PGTK2501/25KS/Modul 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka.

    BalasHapus
  159. Nama : Triadi Wijaya Syahrir
    kelas : XI sos 1
    absen : 25

    BAGIAN I

    PENDAHULUAN

    I. LATAR BELAKANG MASALAH

    Mahasiswa yang pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di dalam pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasi-generasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang relitanya lebih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu sendiri, sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki akhlaqul karimah, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan santun kepada para dosen, mahasiswa yang lebih menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan bebas antara mahasiswa dengan mahasiswi, berdemonstrasi dengan tidak mengikuti peraturan yang berlaku bahkan hal terkecil seperti menyontek disaat ujian dianggap hal biasa padahal menyontek merupakan salah satu hal yang tidak mengindahkan makna dari etika. Perlu Anda ketahui bahwa realita banyaknya bermunculan para koruptor di Indonesia disebabkan oleh seseorang yang tidak memahami arti kata dari iman dan etika. Banyak orang yang beranggapan dan meyakini para koruptor yang ada sekarang adalah seorang yang dahulunya terbiasa melakukan tindakan menyontek di saat ujian tanpa merasa bersalah, lebih tepatnya mencontek memiliki makna yang sama dengan kecurangan. Jadi menyontek diibaratkan dengan korupsi mengambil hak seseorang tanpa izin dan meraih sesuatu tanpa memikirkan apakah cara yang digunakannya benar atau salah dan ini semua berhubungan dengan etika.

    Apabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia untuk di masa yang akan datang di isi oleh penerus-penerus bangsa yang berakhlaqul karimah atau beretika?. Akan diletakkan dimanakah wajah Indonesia nanti apabila bangsa Indonesia dibangun oleh jiwa-jiwa yang penuh dengan kecurangan atau dengan akhlaq-akhlaq tercela?.

    II. PERUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang akan dikaji dalam karya tulis ilmiah ini dirumuskan sebagai berikut:

    1. Apakah pengertian mahasiswa?

    2. Apakah kewajiban dan hak mahasiswa?

    3. Apakah pengertian etika dan peranan etika?

    4. Adakah hubungan etika dengan mahasiswa?

    5. Bagaimanakah realita aktivitas mahasiswa?

    6. Mengapa mahasiswa bersikap anarkis?

    7. Apakah fungsi etika bagi mahasiswa?

    BalasHapus
  160. BAGIAN II

    III. TUJUAN PENULISAN

    Berdasarkan perumusan masalah di atas, peranan etika bagi mahasiswa diharapkan dapat mewujudkan dan menumbuhkan etika dan tingkah laku yang positif. Namun secara umum karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk:

    1. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

    2. Diharapkan mahasiswa mengetahui, memahami, dan dapat mengamalkan nilai-nilai etika di kalangan atau di dalam aktivitas mahasiswa.

    IV. METODE PENULISAN DAN PENELITIAN

    Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah metode studi literatur, observasi, dan quisioner.

    V. SISTEMATIKA PENULISAN

    Dalam karya tulis ilmiah ini terdapat beberapa bab diantaranya:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab I pada karya tulis ilmiah ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan penelitian serta sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini. Latar belakang masalah pada karya tulis ilmiah ini memamparkan alasan penulis mengapa etika sangat mempunyai peranan penting dalam aktivitas mahasiswa. Pada bab I ini dijelaskan pula perumusan masalah yang mengacu kepada pedoman 5 W+H, menjelaskan tujuan penulisan serta memberitahukan kepada pembaca karya tulis ini, metode yang digunakan adalah studi literatur, observasi, dan quisioner.

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    Pada bab II karya tulis ilmiah ini menjelaskan atau memaparkan tentang pengertian dari etika, peranan, aktivitas dan mahasiswa dari berbagai pendapat tokoh-tokoh terkenal, serta menjelaskan secara umum tentang peranan etika dan apa saja yang termasuk ke dalam aktivitas mahasiswa.

    BAB III PEMBAHASAN

    Pada bab II karya tulis ilmiah ini mengacu kepada perumusan masalah yang secara umum akan membahas tentang pengertian mahasiswa dan etika, kewajiban dan hak mahasiswa, hubungan etika dengan mahasiswa, realita aktivitas mahasiswa, dan fungsi etika bagi mahasiswa serta di dalam karya tulis ilmiah ini akan dilampirkan quisioner yang dijawab oleh para mahasiswa.

    BAB IV PENUTUP

    Bab ini akan membahas simpulan dan saran. Pada bagian simpulan, semua materi yang telah dijelaskan akan disimpulkan dan pada bagian saran berisi saran yang ditulis oleh penulis dan terdapat pula harapan-harapan dari penulis yang berkenaan dengan judul karya tulis ilmiah ini.

    BalasHapus
  161. BAGIAN III


    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    I. Pengertian Etika

    Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)

    Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987)

    Etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan tingkah laku manusia. (Kattsoff, 1986)

    II. Pengertian Peranan

    Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki makna yaitu seperangkat tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat. Sedangkan peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilksanakan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)

    III. Peranan Etika

    Peranan etika bagi aktivitas mahasiswa yaitu menjadi landasan dalam melakukan kegiatan yang tetap mengacu atau melihat nilai-nilai dan norma-norma, sehingga segala perbuatan dan tingkah laku kita dapat diterima masyarakat.

    IV. Pengertian Aktivitas

    Aktivitas adalah keaktifan; kegiatan; kesibukan; kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)

    V. Pengertian Mahasiswa

    Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)

    Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dengan itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam mencari kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta secara moril akan dituntut tanggung jawab akdemisnya dalam menghasilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkungan. (www.google.com)

    VI. Macam-macam Aktivitas Mahasiswa

    Berbicara tentang aktivitas, mahasiswa memiliki banyak aktivitas selain belajar sebagai tujuan utama menjadi mahasiswa. Mahasiswa sebagai subjek dapat memilih apa yang terbaik untuk dirinya. Relitanya aktivitas mahasiswa ada yang positif dan ada yang negatif, kembali kepada mahasiswa itu sendiri apakah ia menginginkan jalan yang baik atau tidak. Aktivitas positif mahasiswa selain belajar adalah mengikuti atau menyelami dunia organisasi di kampus, disiplin akan waktu, dan mematuhi segala peraturan yang tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada. Sedangkan aktivitas negatif mahasiswa adalah bersikap anarkis dalam berdemonstrasi, tidak mematuhi peraturan yang berlaku, berbuat keonaran antar sesama mahasiswa atau mahasiswi, bergaul secara bebas tanpa mengindahkan peraturan yang ada dan melakukan tindakan curang yaitu menyontek disaat ujian.

    BalasHapus
  162. BAGIAN IV

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Pernahkah Anda mendengar dan melihat sebuah tragedi yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu seperti: tragedi Trisakti, tragedi 27 Juli, peristiwa Ambon, peristiwa Aceh, tragedi Lampung, dan peristiwa Malari Banyuwangi. Apabila kita mengingat kembali tragedi Semanggi I yang terjadi pada tanggal 11-13 November 1998 dan tanggal 24 September 1998 tanggal dimana terjadinya tragedi Semanggi II. Tragedi ini menunjukkan kepada dua kejadiaan protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan agenda sidang istimewa yng mengkibatkan tewasnya warga sipil sebanyak 17 warga sipil, kemudian kejadian kedua yaitu tragedi Semanggi II menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa dan sebelas orang lainnya di seluruh Jakarta serta menyebabkan 217 korban luk-luka. Pada saat itu, masyarakat dan mahasiswa menolak sidang istimewa 1998 dan juga menentang dwi fungsi ABRI/TNI. Sepanjang diadakannya sidang istimewa itu masyarakat berabung dengan mahasiswa setiap hari melakukan demonstrasi ke jalan-jalan di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Peristiwa ini mendapat perhatian sangat besar dari seluruh Indonesia dan dunia internasional. Hampir seluruh sekolah dan universitas di Jakarta, tempat diadakannya sidang istimewa tersebut diliburkan untuk mencegah mahasiswa karena di bawah tekanan aparat yang tidak menghendaki aksi mahasiswa.

    Para pelaku utama dari peristiwa di atas sebagian besar adalah mahasiswa yang pada dasarnya menginginkan keadilan dan memperjuangkan sebuah makna dari kata kebenaran.

    A. Pengertian Mahasiswa

    Mahasiswa sebagai pelaku utama dan agent of exchange dalam gerakan-gerakan pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia intelektual, memandang segala sesuatu dengan pikiran jernih, positif, kritis yang bertanggung jawab, dan dewasa. Secara moril mahasiswa akan dituntut tangung jawab akademisnya dalam menghsilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkungan.

    Edward Shill mengkategorikan mahasiswa sebagai lapisan intelektual yang memiliki tanggung jawab sosial yang khas. Shill menyebutkan ada lima fungsi kaum intelektul, yakni mencipta dan menyebar kebudayaan tinggi menyediakan bagan-bagan nasional dan antar bangsa, membina keberdayan dan bersama mempengaruhi perubahan sosial dan memainkan peran politik.

    B. Kewajiban dan Hak Mahasiswa

    Berbicara tentang hak dan kewajiban, seorang mahasiswa terlebih dahulu harus melaksanakan kewajibannya dan kemudian mendapatkan haknya sebagai seorang mahasiswa. Mahasiswa sebagai kelompok terpenting dalam sebuah masyarakat memiliki kewajiban yaitu menuntut ilmu, menguasai ilmu dengan sungguh-sungguh agar menjadi seorang yang berguna yang mengaplikasikan atau mengembangkan disiplin ilmunya bagi lingkungan tempat dimana ia tinggal, mematuhi peraturan yang berlaku, sebuah perturan yang tidak menyimpang dari ketetapan hukum-hukum Allah dan nilai-nilai, norma-norma yang ada, selain itu mahasiswa juga harus memainkan peranan penting sebagai pencetus perubahan dan revolusi. Saidina Ali k.w.j. berkata: “Bukanlah orang muda yang hanya mengatakan: ‘Ayahku begini!’ tetapi orang muda adalah yang mengatakan: ‘Ini Aku!’”.

    Kata-kata di atas memberikan semangat bahwa seorang mahasiswa seharusnya memiliki prinsip yang kuat, mampu melakukan perubahan dan berani menegakkan kata kebenaran di atas sebuah kemungkaran, selain itu mahasiswa juga wajib melaksanakn Tridarma Mahasiswa yaitu melakukan penelitian, pengabdian, dan pengajaran yang diawali dengan proses belajar yang sungguh-sungguh. Berbicara tentang kewajiban mahasiswa juga berhak mendapatkan hak yang diterimanya, yaitu mendapatkan perlakuan yang sama dari pendidik tanpa memandang status sosial dari mahasiswa tersebut, apakah mahasiswa tersebut berasal dari kalangan menengah atau dari kalangan menengah ke bawah, mendapatkan ilmu, menerima dan dapat menggunakan sarana dan prasarana yang ada, mengemukakan aspirasinya tetap dengan “sopan”, dan mendapatkan pencerahan agama sebagai penyeimbang dalam menjalani kehidupan.

    BalasHapus
  163. BAGIAN V

    C. Pengertian Etika dan Peranannya

    Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Jadi, etika adalah nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Etika tidak sama dengan etiket, “Etika” berarti “moral” dan “Etiket” berarti “sopan santun”.

    Etika berkaitan dengan nilai, norma, dan moral. Di dalam Dictionary of Sosciology and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai dan pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Jadi nilai itu hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.

    Di dalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan-dambaan dan keharusan. Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai dapat dikelompokkan dalam empat tingkatan yaitu:

    1. Nilai-nilai kenikmatan

    Dalam tingkatan ini terdapat deretan nilai-nilai yang mengenakkan dan tidak mengenakkan yang menyebabkan orang senang atau menderita tidak enak.

    2. Nilai-nilai kehidupan

    Dalam tingkatan ini terdapatlah nilai-nilai yang penting bagi kehidupan misalnya kesehatan, kesegaran jasmani, dan kesejahteraan umum.

    3. Nilai-nilai kejiwaan

    Dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai kejiwaan yang sama sekali tidak tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan. Misalnya nilai keindahan, kebenaran maupun lingkungan.

    4. Nilai-nilai kerohanian

    Dalam tingkat ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci dan tidak suci. Misalnya nilai-nilai pribadi. Ada empat macam nilai-nilai kerohanian, yaitu:

    a. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia.

    b. Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber pada perasaan manusia.

    c. Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsur kehendak manusia.

    d. Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak. Nilai ini bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia.

    Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika. Istilah moral mengandung integritas dan martabat pribadi manusia. Makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Jadi norma sebagai penuntun sikap dan tingkah laku manusia. Antara norma dan etika memiliki hubungan yang sangat erat yaitu etika sebagai ilmu pengetahuan yang membahas tentang prinsip-prinsip moralitas.


    D. Hubungan Etika dengan Mahasiswa

    Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam contoh kasus mahasiswa Universitas Muslim Indonesia yang sudah diceritakan di atas, dapat kita nilai bahwa etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa misalnya di saat mahasiswa berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat menahan mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dengan etika mahasiswa dapat berperilaku sopan dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu. Islam telah mengajarkan kepada bahwa kita harus berperilaku sopan terhadap orang yang lebih tua dari kita dan etika juga sudah di jelaskan di dalam Islam, etika di dalam Islam sama dengan akhlaq, dan mahasiswa sebagai mahluk Allah SWT. yang telah diberikan karunia berupa akal, akhlaq yang baik ditujukan bukan hanya kepada manusia saja melainkan kepada semua mahluk baik mahluk hidup ataupun benda mati.

    BalasHapus
  164. BAGIAN VI

    E. Kebebasan dan Tangung Jawab

    Sebenarnya tidak ada manusia yang tidak tahu apa itu kebebasan, karena kebebasan merupakan kenyataan yang akrab dengan kita semua. Dalam hidup setiap manusia kebebasan adalah unsur hakiki. Kadang-kadang kebebasan dimengerti sebagai kesewenang-wenangan. Kalau begitu, orang disebut bebas bila ia dapat berbuat atau tidak berbuat sesuka hatinya.

    Bebas dimengerti sebagai terlepas dari segala kewajiban dan keterkaitan. Kebebasan dilihat sebagai izin atau kesempatan untuk berbuat semaunya. Banyak mahasiswa yang tidak beretika salah mengartikan kebebasan, mereka mengartikan kebebasan dalam arti kesewenang-wenangan. Kata “bebas” disalahgunakan sebab “bebas” sesungguhnya tidak berarti “lepas dari segala keterkaitan”. Jadi kebebasan yang sejati adalah kebebasan yang mengandaikan keterikatan oleh norma-norma.

    Batas-batas kebebasan, diantaranya:

    1. Faktor-faktor dari dalam

    Kebebasan pertama-tama dibatasi oleh faktor-faktor dari dalam, baik fisik maupun psikis.

    2. Lingkungan

    Kebebasan dibatasi juga oleh lingkungan, baik alamiah maupun sosial. Contohnya orang yang berasal dari lingkungan miskin tidak bebas masuk perguruan tinggi karena yang ingin masuk perguruan tinggi harus memenuhi syarat yang tidak bisa dipenuhi oleh golongan orang yang kurang mampu.

    3. Kebebasan orang lain

    Kebebasan ini dibatasi apabila semua gerak-gerik seseorang dibatasi oleh orang lain, dan ternyata mengakui kebebasan orang lain secara konkret berarti menghormati hak-hak orang lain.

    4. Generasi-generasi mendatang

    Kebebasan dibatasi oleh juga oleh masa depan umat manusia atau oleh generasi-generasi sesudah kita. Contohnya kebebasan kita dalam menguasai dan mengeksploitasi alam dibatasi sampai titik tertentu, sehinga alam bisa menjadi dasar hidup bagi generasi-generasi mendatang.

    Mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa yang dapat bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dilakukannya. Orang yang bertanggung jawab dapat diminta penjelasan tentang tingkah lakunya dan bukan saja ia bisa menjawab-kalau Ia mau-melainkan juga ia harus menjawab. Tanggung jawab berarti bahwa orang tidak boleh mengelak, bila diminta penjelasan tentang perbuatannya.

    BalasHapus
  165. BAGIAN VII

    F. Anarkisme, Mahasiswa, dan Etika

    Anarkisme berasal dari kata dasar anarki dengan imbuhan isme. Kata anarki merupakan kata serapan dari bahasa Inggris anarchy atau anarchie (Belanda/Jerman/Perancis), yang berakardari kata Yunani anarhos/anarchein.

    Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan dengan kekuasaan adalah lembaga-lembaga yang menumbuh suburkan penindasan terhadap kehidupan. Oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.

    Sedangkan anarkis berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki. Dalam arti lain anarkis yaitu kegiatan yang bersifat menuju kekerasan, tidak mau mengalah dan eakan kata musyawarahsudah tidak berlaku.

    Tindakan anarkis tidak sepenuhnya identik dengan mahasiswa, tetapi dalam realitanya masih ada mahasiswa yang menganut anarkisme. Menurut seorang mahasiswi UNTIRTA, mahasiswa yang menganut paham anarkis disebut juga mahasiswa prematur yang sudah tidak bisa memilih mana yang baik dan yang buruk

    BalasHapus
  166. Nama:Desire Dwi Arifianni
    Kelas: XI IPS 1
    Absen: 06

    Makalah Tentang Model Pembelajaran Kooperatif

    Bab I
    Pendahuluan


    A. Latar Belakang

    Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada.


    B. Tujuan
    Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan matematika, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Lampung agar nantinya dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif yang sesuai
    dengan tingkat perkembangan siswa dan materi pembelajaran.

    BalasHapus
  167. Nama : Desire Dwi Arifianni
    Kelas : XI IPS 1
    No.Absen : 06
    Bab II
    Model Pembelajaran Kooperatif


    A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
    Usaha-usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian yang sangat
    penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang utama. Menurut Eggen dan Kauchak dalam Wardhani(2005), model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan guru adalah model pembelajaran kooperatif.


    Apakah model pembelajaran kooperatif itu? Model pembelajaran kooperatif
    merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok.Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Nur (2000), semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada model pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta struktur penghargaan model pembelajaran yang lain.

    Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.


    B. Prinsip Dasar Dan Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif

    Menurut Nur (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

    1.Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.

    2.Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota

    3.kelompok mempunyai tujuan yang sama.

    4.Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.

    5.Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

    6.Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

    7.Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

    Sedangkan ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
    1. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.

    2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.

    3. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.

    Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.

    BalasHapus
  168. Nama : Desire Dwi Arifianni
    Kelas : XI IPS 1
    No.Absen : 06

    C. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

    Terdapat 6(enam) langkah dalam model pembelajaran kooperatif.

    1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa.

    2. Menyajikan informasi.
    Guru menyajikan informasi kepada siswa.

    3.Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
    Guru menginformasikan pengelompokan siswa.

    4.Membimbing kelompok belajar.
    Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok kelompok belajar.

    5. Evaluasi.
    Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.

    6.Memberikan penghargaan.
    Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.

    BalasHapus
  169. Nama : Desire Dwi Arifianni
    Kelas : XI IPS 1
    No.Absen : 06
    Bab III
    Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

    A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
    Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin (dalam Slavin, 1995) merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif.

    Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Tipe pembelajaran inilah yang akan diterapkan dalam pembelajaran matematika.

    Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi Verbal atau teks.

    B. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model STAD.
    1.Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok
    Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan lembar jawaban yang akan dipelajarai siswa dalam kelompok-kelomok kooperatif. Kemudian menetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4 - 6 orang, aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada :
    a).Kemampuan akademik (pandai, sedang dan rendah)
    Yang didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu diingat pembagian itu harus diseimbangkan sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa dengan siswa dengan tingkat prestasi seimbang.
    b). Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat (pendiam dan aktif), dll.

    BalasHapus
  170. Nama : Desire Dwi Arifianni
    Kelas : XI IPS 1
    No.Absen : 06

    2. Penyajian Materi Pelajaran
    a. Pendahuluan
    Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari. Materi pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran. Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes berikutnya
    b. Pengembangan
    Dilakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan. Pertanyaan-peranyaan diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah memahami konsep maka dapat beralih kekonsep lain.
    c. Praktek terkendali
    Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan tugas jangan menyita waktu lama.
    3.Kegiatan kelompok
    Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran juga digunakan untuk melatih kooperatif. Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang konsep dan menjawab pertanyaan. Dalam kegiatan kelompok ini, para siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban, atau memperbaiki miskonsepsi. Kelompok diharapkan bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran.
    4.Evaluasi
    Dilakukan selama 45 - 60 menit secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam kelompok. Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok, siswa diberikan tes secara individual. Dalam menjawab tes, siswa tidak diperkenankan saling membantu. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan kelompok.
    5. Penghargaan kelompok
    Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata kelompok. Dari hasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi kelompok diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super.
    6.Perhitungan ulang skor awal dan pengubahan kelompok
    Satu periode penilaian (3 – 4 minggu) dilakukan perhitungan ulang skor evaluasi sebagai skor awal siswa yang baru. Kemudian dilakukan perubahan kelompok agar siswa dapat bekerja dengan teman yang lain.

    C. Materi Matematika yang Relevan dengan STAD.
    Materi-materi matematika yang relevan dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah materi-materi yang hanya untuk memahami fakta-fakta, konsep-konsep dasar dan tidak memerlukan penalaran yang tinggidan juga hapalan, misalnya bilangan bulat, himpunan-himpunan, bilangan jam, dll. Dengan penyajian materi yang tepat dan menarik bagi siswa, seperti halnya pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memaksimalkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

    D. Keunggulan Model Pembelajaran Tipe STAD
    Keunggulan dari metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah adanya kerja sama dalam kelompok dan dalam menentukan keberhasilan kelompok ter tergantung keberhasilan individu, sehingga setiap anggota kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota yang lain. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

    BalasHapus
  171. Nama : Desire Dwi Arifianni
    Kelas : XI IPS 1
    No.Absen : 06

    BAB IV
    Simpulan dan Saran

    A. Simpulan

    1. Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda
    2. Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dalam seting pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mengubah pembelajaran dari teacher center menjadi student centered.
    3. Pada intinya konsep dari model pembelajaran tipe STAD adalah Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut


    Saran

    1.Diharapkan guru mengenalkan dan melatihkan keterampilan proses dan keterampilam kooperatif sebelum atau selama pembelajaran agar siswa mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.
    2.Agar pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses berorientasi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat berjalan, sebaiknya guru membuat perencanaan mengajar materi pelajaran, dan menentukan semua konsep-konsep yang akan dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang akan digunakan serta keterampilan proses yang akan dikembangkan.


    DAFTAR PUSTAKA


    Ismail. (2003). Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran). Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SLTP.

    Sri Wardhani. (2006). Contoh Silabus dan RPP Matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika.

    Tim PPPG Matematika. (2003). Beberapa Teknik, Model dan Strategi Dalam
    Pembelajaran Matematika. Bahan Ajar Diklat di PPPG Matematika, Yogyakarta: PPPG Matematika.

    Widowati, Budijastuti. 2001 Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

    BalasHapus
  172. Nama : Indra Kurniawan
    Kelas : XI IPS 1
    No.Absen : 12

    KATA PENGANTAR





    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat, hidayah dan inayah_Nya akhirnya buku ini dapat kami susun dan kami judul “ PEMBANGUNA KELUARGA SEJAHTERA MELALUI PENINGKATAN KATAHANAN KELUARGA SEBAGAI SALAH SATU TERAPI KEUARGA SADAR HIV/AIDS”.



    Dalam penulisan buku ini kami berusaha menyajikan bahan dan bahasa yang sederhana , singkat serta mudah dicerna isinya oleh para pembaca, khususnya keluarga besar SMA Negeri 16 Jakarta barat (Rekan-rekan guru, orang tua murid dan para siswa) serta masyrakat pada umumnya.



    Kami menyadari bahwa buku ini jauh dari sempurna , masih terdapat kekurangan dan kekeliruan maka kami senantiasa menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dan dapat memperbaiki serta melengkapi buki ini..



    Harapan kami semoga buku ini dapat bermanfaat serta tercatat sebagai suatu amal sholeh.



    Jakarta, Desember 2007

    BalasHapus
  173. Nama : Indra Kurniawan
    Kelas : XI IPS 1
    No.Absen : 12

    FUNGSI KELUARGA SEBAGAI SALAH SATU

    TERAPI KELUARGA SADAR HIV/AIDS.

    I. PENDAHULUAN



    Dalam memasuki era tinggal landas PJP II sekaligus merupakan informasi dan reformasi pelaksanaan pembangunan keluarga sejahtera dihadapkan berbagai tantangan yang semakin berat karena pembangunan keluarga sejahtera tidak hanya berhenti dalam mewujudkan keluarga kecil saja misinya telah diperluas lagi yaitu membangun keluarga sejahtera dengan meningkatkan kualitas keluarga dan penduduk menjadi kekuatan pembangunan nasional yang handal.



    Dalam Undang-Undang no. 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera , bahwa kebijakan pembangunan keluarga sejahtera diarahkan terwujudnya kualitas keluarga yang bercirikan kemandirian dan ketahan keluraga sebagai potensi sumber daya manusia dalam lingkungan hidup untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.



    Dalam rangka pelaksanaan pembanguan keluarga sejahtera UU. No 10 tahun 1992 menetapkan empat paket dukungan pelayanan dan pembangunan keluarga sejahtera. Yaitu :

    1. Pendewasaan usia perkawinan
    2. Pengaturan kelahiran
    3. Pembinaan ketahanan kelaurga
    4. Peningkatan kesejahteraan keluarga.



    Undang-Undang tersebut menetapkan ketahan keluarga merupakan salah satu factor dalam upaya untuk membangun keluarga sejahtera.



    Pembangunan keluarga sejahtera dalam pelaksanaannya harus mampu menangkal segala tantangan baik bersifat fisik material maupun fisik psikis mental spiritual. Akibat dari kemajuan ilmu dan teknologi kualitas kehidupan semakin mengalami penurunan, keluraga sering terjadi



    2

    vacum moral , disorganisasi keluarga, sehingga terjadi penyimpangan social, penyelewengan nilai-nilai luhur dalam keluarga seperti yang telah diberitakan oleh media masa virus HIV/AIDS yang

    sudah menyebar menular pada keluarga dari berbagai kelas social. Oleh karena itu keluarga harus dapat meningkatkan keluarganya dengan ketahanan keluarga dan untuk memberikan doorongan agar dapat melaksanakan fungsi-fungsi keluarga secara utuh.



    AIDS (Aquired immuno deficiency syindrome) . Sydrome adalah sindroma merupakan kumpulan gejala dan tanda pepnyakit; Defisiency = kekurangan; Immuno = berarti kekebalan ; Aquired = diperoleh/didapat. Dalam hal ini AIDS bukan penyakit keturunan tetapi penyakit virus HIV ( Human Imuno Deficiency Virus) yang menghancurkan kekebalan tubuh manusia. AIDS ditularkan melaluiseksual, trasfusi darah, pemberian produk darah , alat suntik dan ibu hamil pengindap HIV kepada bayinya.



    Penyebaran HIV/AIDS di Indonesia lebih cepat dan meluas sampai dengan tanggal 28 Pebruari 1995 saja sudah mencapai 283 kasus diperkirakan penularan HIV/AIDS sampai saat ini telah menjangkau seluruhnya 90.400 orang dan tahun 1996 tanpa inpentarisasi kencenderungan penularannya akan mencapai 300.000 dan tahun 2000 akan mencapai 600.000 – 2500.000, orang tertular HIV/AIDS.



    Sebagai penanggulangannyapemerintah mengeluarkan keputusan Presiden NO. 36 tahun 1994 tentang komisi penanggulangan HIV/AIDS , dan Keputusan Menko Kesra No. 8/Kep/Menko/Kesra VI/1994 tentang Strategi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS. Isinya untuk segera merumuskan rencana kebijaksanaan nasional pencegahan , pelayanan, pemantauan, pengendalian dan penyuluhan bahaya HIV/AIDS di Indonesia terpaddu yang titik beratnya kegiatan pada peningkatan ketahanan keluarga kemudian dilajutkan debngan keputusan Menteri Negara kependudukan/Kepala BKKBN No. 375/KT.401/E6/94 tanggal 10 Nopember 1994 dan pembentukan Tim Teknis Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dengan upaya pokok Pembangunan Keluarga Sejahtera melalui UU. NO. 10 tahun 1992 dan pesan Gerakan Keluarga Berencana.

    BalasHapus
  174. Nama : Indra Kurniawan
    Kelas : XI IPS 1
    No.Absen : 12

    II. PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA MELALUI PENINGKATAN

    KETAHANAN KELUARGA



    Dalam rencana pembangunan nasional memberikan petujuk bahwa pembangunan keluarga sejahtera diarahkan pada terwujudnya keluarga sebagai wahana persmian nilai-nilai luhur budaya bangsa guna meningkatkan kesejahteraan keluarga serta membina ketahanan keluarga agar mampu mendukung kegiatan pembangunan.



    UU No.10/1992 pasal 3 ayat 2 menyebutkan bahwa pembangunan keluarga sejahtera diarahkan pada pembangunan kualitas keluarga yang bercirikan kemandirin, ketahanan keluarga dan kemandirian kelauarga .

    Ketahanan keluarga adalah adalah “kondisi suatu keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materiil, fisik psikis dan mental spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri keluarganya untuk hidup harmonis untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan kekbahagian batin”.



    Berkaitan dengan uraian tersebut, pepmbangunan keluarga sejahtera melalui ketahanan keluarga harus benar-benar dimasyrakatkan dan menjadikan motivasi yang kuat untuk membangun kualitas keluarga dan nantinya diharapkan keluarga benar-benar menjadi wahana yang pertama yang utama dalam membangun dirinya dan anggotanya secara mandiri.

    Keluarga harus dikembangkan menjadi unit yang lebih kokoh mempunyai ketahanan keluarga yang kuat yang dapat menangkal segala benturan yang dapat melemahkan nilai-nilai luhur keluarga.



    Pembangunan keluarga sejahtera yang diarahkan pada pengembangan kualitas keluarga melalui keluarga berencana dalam mencapai norma keluarga kecil bahagia sejahtera serta bertujuan untuk mengembangkan keluarga agar timbul rasa aman, tentram dan harapan masa depanyang lebih baik merupakan salah satu pembentuk ketahanan keluarga dalam membangun keluarga sejahtera.



    Keluarga sejahtera adalah “ Keluarga yang dibentuk atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kekbutuhan hidup soiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan yang



    4

    Maha esa, memiliki hubugnan yang serasi , selaras seimbang antar anggota keluarga dan masyarakat lingkungan”.



    Dalam membina dan mengembangkan keluarga diperlukan upaya yang menyangkut aspek keagamaan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi, social budaya, kemandirian kelauarga, ketahanan keluarga , maupun pelayanan keluarga.



    Dari uraian tersebut dapat dirumuskan bahwa untuk membangun keluarga yang sejahtera melalui ketahan keluarga kita harus mampu melaksanakan secara seimbang , selaras, serasi dari delapan fungsi kelauarga , dengan kata lain bahwa keluarga sejahtera dapat dicapai apabila keluarga dapat melaksanakan fungsi-fungsi keluarga secara utuh.

    BalasHapus
  175. Nama : Indra Kurniawan
    Kelas : XI IPS 1
    No.Absen : 12

    Fungsi-fungsi keluarga tersebut adalah :

    1. Fungsi keagamaan
    2. Fungsi social budaya
    3. Fungsi kasih saying
    4. Fungsi perlindungan
    5. Fungsi sosialisasi pendidikan
    6. Fungsi reproduksi
    7. Fungsi ekonomi
    8. Fungsi pelestarian lingkungan.



    Upaya pengembangan fungsi-fungsi keluarga diatas dimaksudkan sebagai wahana bagi keluarga untuk dapat diaktualisasikan diri dalam membangun dirinya menjadi keluarga yang sejahtera.



    Dengan demikian ketahanan keluarga akan meningkat pembangunan keluarga sejahtera sebagai potensi sumber daya manusia pengguna, pemelihara lingkungan hidup untuk melanjutkan pembangunan yang berkelanjutan

    III. KETAHANAN KELUARGA SEBAGAI TERAPI KELUARGA SADAR HIV/AIDS.
    Keluarga pada umumnya tunduk pada peratuaran atau pranata masyrakat, norma atau adapt istiadat, kaidah-kaidah. Pelanggaran norma-norma /adapt-istiadat dapat berakibat kehilangan haknya sebagai anggota keluarga.



    Pada akhir-akhir ini terlihat adanya krisis system nilai tradisional yang luhur sebagai akibat dari tata kelakuan pergaulan di lingkungan keluarga yang semakin melemah (disintegrasi keluarga) dan vacum moral.. Dalam situasi inilah timbul penyimpangan dalam system nilai pergaulan, seperti penyelewengan seksual percerian, pergaulan bebas, pemerkosaan dan bentuk-bentuk penyimpangan lainnya.



    Di negara yang sudah maju seperti Amirika Serikat misalnya dalam sebuah loka karya yang berjudul “Family Crisis” (Mei 1995) menyebutkan bahwa 30 tahun terakhir ini 60% keluarga di Amirika serikat berakhir dengan perceriandan 70% dari anak-anak berkembang tidak sehatbaik secara fisik maupun mental dan social. Selanjutnya dikemukakan bahwa angka percerian meningkat, pernikahan semakin menurun karena banyak orang memilih hidup bersama tanpa nikah (free sek). Ketidak setiaan (penyelewengan dikalangan keluarga cukup tinggi 40% istri di Amirika Serikat menyeleweng. Dampak lain adalah penyebaran penyakit kelamin termasuk HIV/AIDS. Hal ini menunjukan yang terjadi pada masyarakat modern dan industri yang bercorak sekuler, ketidak pastian fundamental di bidang hokum, norma, moral nelai dan etika kehidupan antara pria dan wanita .



    Demikian Indonesia yang sedang membangun ini pengaruh keluarga dalam proses akulturasi dfan masyarakat yang menghendaki perubahan akan menimbulakan dampak yang negative jika tidak diseleksi yang ketat. Hal ini terlihat bahwa virus HIV?AIDS pun telah menjalar di Indonesia tercinta ini.



    Pergeseran nilai-nilai dan norma-norma perilaku yang berkaitan dengan kehidupan seksual masyarakat bukan terjadui pada kalangan generasi muda saja, tetapi sudah menjarah pada suami istri yang sah, bahkan pada kalangan wanita karier dan berbagai profesi.







    6

    Dampak penyelewengan seksual itulah salah satu yang dapat menyebabkan penyakit kelamin termasuk virus HIV/AIDS, yang sampai saat ini belum ada vaksin pencegahnya. Namun demikian setiap anggota keluarga harus menyadari bahwa sindrom termasuk sangat berbahaya.
    Dalam kontek itulah ketahanan keluarga sebagai kondisi dinamis, suatu keluarga perlu mendasari setiap anggota keluarga mampu menghadapi benturan-benturan nilai, norama baru dan dapat merusak menghancurkan keluarga.

    BalasHapus
  176. Nama : Indra Kurniawan
    Kelas : XI IPS 1
    No.Absen : 12
    HIV/AIDS tidak semata-mata penyakit dibidang kedokteran atau kesehatan akan tetapi lebih merupakan penyakit perilaku (life style) atau boleh disebut penyakit moral, karena 90% penularannya dan penyebarannya melalui kontak seksual diluar nikah atau perjinahan. Karena merupakan penyelewengan moral maka strategi yang efektif untuk membantu keluarga tersebut adalah dengan terapi peningkatan ketahanan keluarga khususnya melalui peningkatan aspek spiritual keagamaan dan menjadikan keluarganya menjadi insan-insan agamais yang penuh keimanan dan taqwa pada Tuhan Yang Maha Esa dan mapu meningkatkan ketahanan non fisik dalam menghadapi tantangan dan ancaman.



    Perlu diketahui bahwa dalam uraian ini selanjutnya hanya ditik beratkan pada peningkatan ketahanan keluarga melalui aspek spiritual keagamaan sebagai salah satu terapi keluarga sadar HIV/AIDS.



    Agama merupakan nasehat ( HR> Muslim) sebagai aturan hidup yang berisi larangan dan perintah , Firman Allah mengatakan “Frmi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian , kecuali arang-orang yang beriman , dan mengerjakan amal soleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kebenaran” (Surat Al Ashr ayat 1-3). “Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia supaya beribadah kepada-Ku” (Surat Adz Dzariyaat ayat 56).

    Hal ini menunjukan bahwa setiap perilaku manusia harus disesuaikan dengan norma-norma agama yang berasal dari Tuhan yang memberikan petunjukserta perintah , bagaimana manusia harus bertindak dan atau bertingkah laku dengan benar.



    Prof. J. Stinnet dan J. De Frain dalam penelitiannyayang berjudul “The National Study on Family Strengh” menyebutkan bahwa keluarga-keluarga yang tiadak dilandasi dengan agama



    7

    yang kuat mempynyai resiko sempat kali lebih besar untuk menjadi Broken Home, termasuk ketidaksetiaan dn ganti-ganti pasangan serta berbagai bentuk pergaulan bebas.

    BalasHapus
  177. Nama : Indra Kurniawan
    Kelas : XI IPS 1
    No.Absen : 12
    Dari uraian tersebut dapat dirumuskan bahwa keluarga-keluarga yang mengalami krisi moral , tidak sejahtera karena tidak ditanamkan nilai-nilai agama dan etika pergaulan yang sesuai dengan norma-norma agama, akibatanya perilaku bebas tak terkendali.



    Perilaku yang bebas, penyelewengan seksual baik yang dilakuakan suami atau istri dengan penderita HIV/AIDS ini semua merupakan penyakit moral oleh karena iitu penanggulangannya adalah dengan meningkatkan ketahanan keluarga, dan ini akan dapat dicapai dengan landasan agama yang kuat yaitu dengan meningkatkan kimanan dan ketaqwaan masing-masing anggota keluarga , sehingga keharmonisan dalam kelaurga akan dapat dicapai dan mengembangkan keluarga yang sejahtera. Bagi yang sudah menyeleweng atau yang sudah kena virus HIV/AIDS maka bertobatlah dan tidak mau melakukan lagi dan tiadak akan menularkannya pada orang lain serta meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT, serta banyak amal saleh. Nabi bersabda “Bertobatlah kamu sebelum maut menjemputnya” Dan berdo’alah mohon kesembuhan.



    K>H> Abdul Wahid juga berpendapat bahwa dalam mencari jalan untuk menanggulangi penyebaran atau penularan HIV/AIDS perlu menggunakan isu moral keagamaan, karena masalah kesehatan ini muncul setelah terjadi vacum moral, bergesernya nilai-nilai luhur, perilaku dan norma-norma kehidupan dan semua itu disebabkan karena kurangnya ketahanan dalam keluarga. Jadi kunci dari permasalahan HIV/AIDS adalah menciptakan keluarga yang selalu taat beragama sehingga peningkatkan ketahanan keluarga dapat terwujud dan keluarga dapat mengembangkan dirinya menjadi keluarga yang sejahtera.



    UU.No. 10 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah N0. 21 tahun 1994 sebenarnya napas agama sudah menjiwai dalam undang-undang tersebut. Apabila kelauarga sejahtera di Indonesia mengacu pada undang-undang tersebut, maka keluarga sejahtera yang di idam-idamkan dalam kehidupan sehari-hari dapat terwujud.

    BalasHapus
  178. Nama : Indra Kurniawan
    Kelas : XI IPS 1
    No.Absen : 12
    IV. KESIMPULAN
    Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

    Pertama : Pembangunan keluarga sejahtera melalui ketahanan keluarga diarahkan kepada terwujudnya keluarga sebagai persmian nilai agama dan nilai budaya bangsa guna meningkatkan kesejahteraan keluarga serta membina ketahanan keluarga.
    Ketahanan keluarga dapat terwujud apabila keluarga dapat mengoptimalkan pelaksanaan 8 fungsi keluarga .

    Pengembangan fungsi-fungsi keluarga dimaksudkan sebagai wahana bagi keluarga untuk mengaktualisasikan diri dalam membangun dirinya menjadi keluarga yang sejahtera daya sebagai potensi sumber daya pengguna, pemelihara lingkungan hidup untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.



    Kedua : Ketahanan keluarga sebagai kondisi yang dinamis harus mampu menangkal segala tantangan baik secara fisik material maupun fisik psikis mental spiritual yang dapat menggoyahkan nilai-nilai luhur kehidupan keluarga.

    Peningkatan ketahanan keluarga melalui peningkatan fungsi keagamaan merupakan salah satu upaya membentuk keluarga menjadi insane yang agamais, penuh iman dan taqwa serta sadar akan bahaya HIV/AIDS yang sangat berbahaya ini dan sampai saat sekarang ini belum ada vaksinnya.
    DAFTAR PERPUSTAKAAN

    BKKBN, Materi Khotbah Keluarga Sejahtera, Jakarta, 1993.

    BKKBN, Opini, Pendapat Umum tentang Keluarga, BKKBN, Keluarga Sejahtera dan

    Kependudukan, BBKN, Jakarta, 1994/1995.

    BKKBN, DKI Jakarta, Warta Dwi Program, Jakarta,, GKBN, Jakarta, 1994/1995.



    KANTOR MENTERI NEGARA KEPENDUDUKAN/BKKBN, GERAKAN KB DAN KS

    NASIONAL, Bina Pengetahuan, Jakarta 1994/1995.

    UNDANG-UNDANG NO. 10 Tahun 1992, tentang Perkembangan Kependudukan dan

    Pembangunan keluarga sejahtera, Menteri Negara dan Kependudukan/BKKBN Jakarta

    1993.

    PERATURAN PEMERINTAH RINo. 21 Tahun 1994, Tentang Penyelenggaraan Pembangunan

    Keluarga Sejahtera, Jakarta BKKBN.

    SOSIOLOGI, Kun Maryati, Juju Suryawati, ESIS, Jakarta 2006.

    BalasHapus
  179. Nama : derry pradita
    Kelas : XI-P3
    No ; 07
    (hal 1)
    MAKALAH ILMU EKONOMI
    DOSEN PENGAMPU : PAK SABINUS JUMPO, S.E.
    KRISIS EKONOMI GLOBAL

    KATA PENGANTAR

    Krisis Global yang kini melanda penduduk Indonesia menjadi sebuah cekikan keras bagi rakyat dan pemerintahan. Di mana tidak hanya dari berbagai sektor yang kena imbas dari dampak negatifnya, tetapi juga mempengaruhi pola kehidupan masyarakat di Indonesia. Dalam prilaku ekonomi, masyarakat kini harus lebih ekstra selektif untuk menentukan mana kebutuhan yang benar-benar diperlukan dan mana kebutuhan yang sifatnya dapat ditunda agar masyarakat tidak mengalami pemborosan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
    Tidak hanya masyarakat saja yang kewalahan. Dari pemerintahan yang menjalankan tugas kenegaraan ikut merasakan pusingnya kejenuhan terhadap krisis ekonomi global yang semakin menyiksa, di mana beberapa sektor ekonomi di Indonesia, baik berupa penyedia devisa dan berbagai macam pengolahan perekonomian mengalami keanjlokan yang drastis. Terbukti dengan turunnya indeks bursa Indonesia terhadap mata uang asing yang sangat mempengaruhi keberlangsungan ekonomi Indonesia terhadap laju penyebaran pasar Internasional.
    Ini adalah salah satu kajian yang sangat menarik karena kita sebagai mahasiswa dituntut juga untuk krisis dalam menghadapi masalah ini. Dan bagaimanapun dan kemungkinan apapun bisa saja terjadi, namun bila kita menyikapinya secara krisis, paling tidak masalah hidup kita secara pribadi dapat teratasi sekian rupa dengan pola pikir kita yang dinamis. Sehingga akhirnya kelak saatnya terjun di dunia kerja, pola pikir tersebut dapat membantu orang lain juga.


    DAFTAR ISI
    KATA PENGANTAR i
    DAFTAR ISI ii

    BAB I. PENDAHULUAN 1
    A. LATAR BELAKANG 1
    B. TUJUAN PENULISAN 1
    C. RUMUSAN MASALAH 1

    BAB II. PEMBAHASAN MASALAH 2
    A. PENGERTIAN KRISIS EKONOMI GLOBAL 2
    B. AKIBAT TERJADINYA KRISIS EKONOMI GLOBAL 2
    C. SEPULUH CARA MENGATASI KRISIS EKONOMI GLOBAL OLEH PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA 6
    D. TANGGAPAN MAHASISWA TERHADAP KRISIS EKONOMI GLOBAL 8

    BAB III. PENUTUP 9
    A. KESIMPULAN 9
    B. SARAN 9

    DAFTAR PUSTAKA 10

    BalasHapus
  180. Nama : derry pradita
    Kelas : XI-P3
    No ; 07
    Lanjutan (hal 2)

    BAB I
    PENDAHULUAN
    A. LATAR BELAKANG
    Krisis global adalah salah satu dilema yang sedang dihadapi Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Dan ini adalah dinamika kehidupan ekonomi yang tidak tetap perubahannya. Kadang sistem ekonomi dunia naik, kadang sistem ekonomi dunia merosot drastis. Ini menyebabkan gejolak besar bagi kehidupan ekonomi seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Akibat langsungnya adalah meledaknya harga kebutuhan pokok di Indonesia. Yang mana sebelumnya saja sudah menjepit dompet masyarakat dan kini semakin menekan sektor-sektor usaha yang menyediakan kebutuhan tersebut. Misalnya: Petani yang menyediakan sayur mayur kini kesulitan dalam mencari pupuk yang murah, padi menjadi kurang subur dan pasokan yang terbatas membuat harga beras melonjak. Ini adalah satu dari ribuan keluhan masyarakat dalam merasakan dampak buruk dari krisis global ini. Sehingga tema “Krisis Ekonomi Global” ini sangat cocok untuk menjadi bahan diskusi bagi mahasiswa karena mahasiswa juga mengalami dilema ini dalam hidupnya.
    B. TUJUAN PENULISAN
    Supaya mahasiswa dapat lebih kritis terhadap situasi krisis ekonomi global yang mana sekarang menjadi topik hangat dan dilema luar biasa bagi seluruh dunia. Paling tidak mahasiswa dapat memecahkan masalah kecil yang berhubungan dengan krisis ekonomi global tersebut. Diharapkan pula makalah ini dapat menjadi acuan belajar dalam mempelajari permasalahan ekonomi di Perguruan Tinggi.

    C. RUMUSAN MASALAH
    Adapun makalah ini dibuat dengan rumusan permasalahan:
    • Apa itu Krisis Ekonomi Global?
    • Mengapa Krisis Ekonomi Global bisa terjadi?
    • Sektor apa saja yang terkena imbas dari Krisis Global tersebut?
    • Bagaimana cara mengatasi Krisis Global tersebut?
    • Apa tanggapan kita sebagai mahasiswa terhadap masalah ini?

    BalasHapus
  181. Nama : derry pradita
    Kelas : XI-P3
    No ; 07
    Lanjutan (hal 3)

    BAB II
    PEMBAHASAN MASALAH

    A. PENGERTIAN KRISIS EKONOMI GLOBAL
    Krisis ekonomi Global merupakan peristiwa di mana seluruh sektor ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia. Ini dapat kita lihat bahwa negara adidaya yang memegang kendali ekonomi pasar dunia yang mengalami keruntuhan besar dari sektor ekonominya. Bencana pasar keuangan akibat rontoknya perusahaan keuangan dan bank-bank besar di Negeri Paman Sam satu per satu, tinggal menunggu waktu saja. Bangkrutnya Lehman Brothers langsung mengguncang bursa saham di seluruh dunia. Bursa saham di kawasan Asia seperti di Jepang, Hongkong, China, Asutralia, Singapura, India, Taiwan dan Korea Selatan, mengalami penurunan drastis 7 sd 10 persen. Termasuk bursa saham di kawasan Timur Tengah, Rusia, Eropa, Amerika Selatan dan Amerika Utara. Tak terkecuali di AS sendiri, Para investor di Bursa Wall Street mengalami kerugian besar.

    B. AKIBAT TERJADINYA KRISIS EKONOMI GLOBAL
    1. AKIBAT KRISIS EKONOMI GLOBAL BAGI LUAR NEGERI
    Pada tahun 1907 krisis perbankan Internasional dimulai di New York, setelah beberapa decade sebelumnya yakni mulai tahun 1860-1921 terjadi peningkatan hebat jumlah bank di Amerika s/d 19 kali lipat. Selanjutnya, tahun 1920 terjadi depresi ekonomi di Jepang. Kemudian pada tahun 1922 – 1923 German mengalami krisis dengan hyper inflasi yang tinggi. Karena takut mata uang menurun nilainya, gaji dibayar sampai dua kali dalam sehari. Selanjutnya, pada tahun 1927 krisis keuangan melanda Jepang (37 Bank tutup); akibat krisis yang terjadi pada bank-bank Taiwan
    Pada tahun 1929 – 30 The Great Crash (di pasar modal NY) & Great Depression (Kegagalan Perbankan); di US, hingga net national product-nya terbangkas lebih dari setengahnya. Selanjutnya, pada tahun 1931 Austria mengalami krisis perbankan, akibatnya kejatuhan perbankan di German, yang kemudian mengakibatkan

    BalasHapus
  182. Nama : derry pradita
    Kelas : XI-P3
    No ; 07
    Lanjutan (hal 4)

    berfluktuasinya mata uang internasional. Hal ini membuat UK meninggalkan standard emas. Kemudian1944 – 66 Prancis mengalami hyper inflasi akibat dari kebijakan yang mulai meliberalkan perekonomiannya. Berikutnya, pada tahun 1944 – 46 Hungaria mengalami hyper inflasi dan krisis moneter. Ini merupakan krisis terburuk eropa. Note issues Hungaria meningkat dari 12000 million (11 digits) hingga 27 digits.
    Pada tahun 1945 – 48 Jerman mengalami hyper inflasi akibat perang dunia kedua.. Selanjutnya tahun 1945 – 55 Krisis Perbankan di Nigeria Akibat pertumbuhan bank yang tidak teregulasi dengan baik pada tahun 1945. Pada saat yang sama, Perancis mengalami hyperinflasi sejak tahun 1944 sampai 1966. Pada tahun (1950-1972) ekonomi dunia terasa lebih stabil sementara, karena pada periode ini tidak terjadi krisis untuk masa tertentu. Hal ini disebabkan karena Bretton Woods Agreements, yang mengeluarkan regulasi di sektor moneter relatif lebih ketat (Fixed Exchange Rate Regime). Disamping itu IMF memainkan perannya dalam mengatasi anomali-anomali keuangan di dunia. Jadi regulasi khususnya di perbankan dan umumnya di sektor keuangan, serta penerapan rezim nilai tukar yang stabil membuat sektor keuangan dunia (untuk sementara) "tenang".
    Namun ketika tahun 1971 Kesepakatan Breton Woods runtuh (collapsed). Pada hakikatnya perjanjian ini runtuh akibat sistem dengan mekanisme bunganya tak dapat dibendung untuk tetap mempertahankan rezim nilai tukar yang fixed exchange rate. Selanjutnya pada tahun 1971-73 terjadi kesepakatan Smithsonian (di mana saat itu nilai 1 Ons emas = 38 USD). Pada fase ini dicoba untuk menenangkan kembali sektor keuangan dengan perjanjian baru. Namun hanya bertahan 2-3 tahun saja.
    Pada tahun 1973 Amerika meninggalkan standar emas. Akibat hukum "uang buruk (foreign exchange) menggantikan uang bagus (dollar yang di-back-up dengan emas)-(Gresham Law)". Pada tahun 1973 dan sesudahnya mengglobalnya aktifitas spekulasi sebagai dinamika baru di pasar moneter konvensional akibat penerapan floating exchange rate sistem. Periode Spekulasi; di pasar modal, uang, obligasi dan derivative. Maka tak aneh jika pada tahun 1973 – 1874 krisis perbankan kedua di Inggris; akibat Bank of England meningkatkan kompetisi pada supply of credit.
    Pada tahun 1974 Krisis pada Eurodollar Market; akibat west German Bankhaus ID Herstatt gagal mengantisipasi international crisis. Selanjutnya tahun 1978-80 Deep recession di negara-negara industri akibat boikot minyak oleh OPEC, yang kemudian

    BalasHapus
  183. Nama : derry pradita
    Kelas : XI-P3
    No ; 07
    Lanjutan (hal 5)

    membuat melambung tingginya interest rate negara-negara industri.
    Selanjutnya sejarah mencatat bahwa pada tahun 1980 krisis dunia ketiga; banyaknya hutang dari negara dunia ketiga disebabkan oleh oil booming pada th 1974, tapi ketika negara maju meningkatkan interest rate untuk menekan inflasi, hutang negara ketiga meningkat melebihi kemampuan bayarnya. Pada tahun 1980 itulah terjadi krisis hutang di Polandia; akibat terpengaruh dampak negatif dari krisis hutang dunia ketiga. Banyak bank di eropa barat yang menarik dananya dari bank di eropa timur.
    Pada saat yang hampir bersamaan yakni di tahun 1982 terjadi krisis hutang di Mexico; disebabkan outflow kapital yang massive ke US, kemudian di-treatments dengan hutang dari US, IMF, BIS. Krisis ini juga menarik Argentina, Brazil dan Venezuela untuk masuk dalam lingkaran krisis.
    Perkembangan berikutnya, pada tahun 1987 The Great Crash (Stock Exchange), 16 Oct 1987 di pasar modal US & UK. Mengakibatkan otoritas moneter dunia meningkatkan money supply. Selanjutnya pada tahun 1994 terjadi krisis keuangan di Mexico; kembali akibat kebijakan finansial yang tidak tepat. Pada tahun 1997-2002 krisis keuangan melanda Asia Tenggara; krisis yang dimulai di Thailand, Malaysia kemudian Indonesia, akibat kebijakan hutang yang tidak transparan. Krisis Keuangan di Korea; memiliki sebab yang sama dengan Asteng.
    Kemudian, pada tahun 1998 terjadi krisis keuangan di Rusia; dengan jatuhnya nilai Rubel Rusia (akibat spekulasi) Selanjutnya krisis keuangan melanda Brazil di tahun 1998. pad saat yang hamper bersamaan krisis keuangan melanda Argentina di tahun 1999. Terakhir, pada tahun 2007-hingga saat ini, krisis keuangan melanda Amerika Serikat. Dari data dan fakta historis tersebut terlihat bahwa dunia tidak pernah sepi dari krisis yang sangat membayakan kehidupan ekonomi umat manusia di muka bumi ini.

    2. AKIBAT KRISIS EKONOMI GLOBAL BAGI DALAM NEGERI
    Resesi ekonomi yang kini melanda AS, juga gejolak keuangan di beberapa belahan dunia, tak boleh dipandang remeh. Pemerintah harus waspada dan antisipatif, karena resesi ekonomi AS kemungkinan semakin parah sehingga bisa berdampak hebat terhadap kehidupan ekonomi di dalam negeri. Di sisi lain, sektor keuangan di beberapa

    BalasHapus
  184. Nama: R. Brahma Aditya
    Kelas : XI IPS 1
    Absen : 21

    Makalah Tentang Model Pembelajaran Kooperatif

    A. Latar Belakang

    Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada.


    B. Tujuan
    Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan matematika, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Lampung agar nantinya dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif yang sesuai
    dengan tingkat perkembangan siswa dan materi pembelajaran.

    BalasHapus
  185. Nama : derry pradita
    Kelas : XI-P3
    No ; 07
    Lanjutan (hal 6)

    belahan dunia yang lain kini juga bergejolak dan potensial berimbas ke mana-mana, termasuk ke Indonesia.
    Eropa Timur dan Amerika Latin sebenarnya pernah mengalami krisis ekonomi dan keuangan. Namun, saat itu krisis tersebut lebih karena pengaruh pergolakan politik di masing-masing negara. Tapi kini krisis ekonomi di kedua kawasan amat potensial karena bubble di sektor keuangan sudah amat berlebihan. Artinya, bubble tersebut hampir pasti segera pecah. Celakanya, kalau negara-negara berkembang yang terkena krisis ekonomi, lembaga-lembaga keuangan internasional cenderung lepas tangan. Akibatnya, krisis yang terjadi bisa sangat parah dan potensial mengimbas ke wilayah lain.
    Warung-warung di pelosok Jakarta kini bertumbangan ke jurang kebangkrutan. Itu sebagai bukti bahwa rakyat kebanyakan sudah tak berbelanja lagi. Sementara lapisan atas justru berbelanja keperluan sehari-hari ke pasar-pasar modern milik pengusaha besar. Ini menyebabkan kefailitan raksasa bagi dunia bisnis.
    Saat ini dampak resesi ekonomi global yang paling dirasakan adalah pada masyarakat menengah ke atas, terlebih mereka yang bermain saham, valuta asing dan investasi emas.
    Dari pantauan media di sejumlah pasar di tanah air, sejak BEJ melakukan suspend pada Jum’at (10/10) kemarin, harga bahan-bahan pangan mulai merangkak naik. Jika sudah begini, masyarakat bawah yang paling merasakan dampaknya.
    Walau beberapa kebutuhan pokok, seperti harga beras masih bertahan yakni untuk jenis IR 64 berkisar; Rp6.000/kg, beras kuku balam super; Rp7.000/ kg, minyak goreng; Rp.8000/kg dan gula pasir Rp.6.000/kg relatif stabil. Demikian juga dengah harga ayam kampung yang tetap di harga Rp40.000/kg dan telur bebek Rp1.300-Rp1.400 per butir. Namun, tak ada jaminan harga-harga kebutuhan pokok ini tidak akan merangkak naik.
    Sedangkan harga bahan pangan lainnya seperti daging lembu yang sempat bertengger di posisi Rp 60.000-Rp65.000/kg, turun menjadi Rp.45.000/kg. Sedangkan harga-harga yang mulai naik, antara lain; ayam potong yang beberapa waktu lalu Rp22.000/kg, kini

    BalasHapus
  186. Nama : derry pradita
    Kelas : XI-P3
    No ; 07
    Lanjutan (hal 7)

    menjadi Rp.25.000/kg. Telur ayam potong yang kemarin sempat Rp800-Rp850/butir, kini naik, Rp.2000/butir. Harga sayur mayur seperti cabai merah Rp20.000/kg, naik menjadi Rp. 30.000/kg. Adapun bawang merah Rp9.000 naik menjadi Rp10.000/kg; tomat naik ke posisi Rp 6.000 per kg dari Rp.5000/kg.
    Selain itu, kenaikan harga bahan baku di sektor properti akibat pengaruh krisis ekonomi global, sangat mungkin terjadi. Seperti di kutip dari Antara.co.id, Wakil Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, Adib Adjiputra, di Solo, beberapa waktu lalu mengatakan, harga bahan baku yang diproduksi di dalam negeri maupun luar negeri, berpotensi terpengaruh oleh krisis ekonomi ini.
    Harga bahan baku seperti besi, keramik, semen dan sejumlah aksesori rumah lainnya yang berasal dari industri manufaktur, kata dia, sangat rentan mengalami kenaikan.
    Kenaikan bahan baku akibat dampak krisis ekonomi ini akan semakin menyulitkan sektor properti, setelah sebelumnya juga diterpa kenaikan harga bahan baku akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
    Pada sektor properti ini, tipe rumah kelas menengah ke atas yang akan paling besar terkena dampak terjadinya krisis ekonomi ini. Kenaikan tingkat suku bunga pasti akan mengikutinya. Sehingga harga cicilan rumah perbulannya akan naik. Sedangkan untuk rumah kelas menengah ke bawah sedikit tidak berpengaruh karena sebagian sudah disubsidi pemerintah.
    C. SEPULUH CARA MENGATASI KRISIS EKONOMI GLOBAL OLEH PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
    Presiden menegaskan 10 langkah yang harus ditempuh semua pihak untuk menghadapi krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat (AS), sehingga tidak berdampak buruk terhadap pembangunan nasional.

    BalasHapus
  187. Nama: R. Brahma Aditya
    Kelas: XI IPS 1
    Absen: 21

    (lanjutan)

    Bab II
    Model Pembelajaran Kooperatif


    A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
    Usaha-usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian yang sangat
    penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang utama. Menurut Eggen dan Kauchak dalam Wardhani(2005), model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan guru adalah model pembelajaran kooperatif.


    Apakah model pembelajaran kooperatif itu? Model pembelajaran kooperatif
    merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok.Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Nur (2000), semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada model pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta struktur penghargaan model pembelajaran yang lain.

    Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.


    B. Prinsip Dasar Dan Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif

    Menurut Nur (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

    1.Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.

    2.Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota

    3.kelompok mempunyai tujuan yang sama.

    4.Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.

    5.Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

    6.Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

    7.Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

    Sedangkan ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
    1).Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.

    2).Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.

    3).Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.

    Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.

    BalasHapus
  188. Nama : derry pradita
    Kelas : XI-P3
    No ; 07
    Lanjutan (hal 8)

    Pertama, Presiden mengajak semua pihak dalam menghadapi krisis global harus terus memupuk rasa optimisme dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap menjagar kepercayaan masyarakat.
    Kedua, pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen harus terus dipertahankan antara lain dengan terus mencari peluang ekspor dan investasi serta mengembangkan perekonomian domestik.
    Ketiga adalah optimalisasi APBN 2009 untuk terus memacu pertumbuhan dengan tetap memperhatikan `social safety net` dengan sejumlah hal yang harus diperhatikan yaitu infrastruktur, alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik serta pangan dan BBM.
    Untuk itu perlu dilakukan efisiensi penggunaan anggaran APBN maupun APBD khususnya untuk peruntukan konsumtif.
    Keempat, ajakan pada kalangan dunia usaha untuk tetap mendorong sektor riil dapat bergerak. Bila itu dapat dilakukan maka pajak dan penerimaan negara bisa terjaga dan juga tenaga kerja dapat terjaga. Sementara Bank Indonesia dan perbankan nasional harus membangun sistem agar kredit bisa mendorong sektor riil. Di samping itu, masih menurut Kepala Negara, pemerintah akan menjalankan kewajibannya untuk memberikan insentif dan kemudahan secara proporsional.
    Kelima, semua pihak lebih kreatif menangkap peluang di masa krisis antara lain dengan mengembangkan pasar di negara-negara tetangga di kawasan Asia yang tidak secara langsung terkena pengaruh krisis keuangan AS.
    Keenam, menggalakkan kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan bertambah kuat.
    Ketujuh, perlunya penguatan kerjasama lintas sektor antara pemerintah, Bank Indonesia, dunia perbankan serta sektor swasta.
    Kedelapan, semua kalangan diharapkan untuk menghindari sikap ego-sentris dan memandang remeh masalah yang dihadapi.

    BalasHapus
  189. Nama : derry pradita
    Kelas : XI-P3
    No ; 07
    Lanjutan (hal 9)

    Kesembilan, mengingat tahun 2009 merupakan tahun politik dan tahun pemilu, kaitannya dengan upaya menghadapi krisis keuangan AS adalah memiliki pandangan politik yang non partisan, serta mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan maupun pribadi termasuk dalam kebijakan-kebijakan politik.
    Kesepuluh, Presiden meminta semua pihak melakukan komunikasi yang tepat dan baik pada masyarakat. Tak hanya pemerintah dan kalangan pengusaha, serta perbankan, Kepala Negara juga memandang peran pers dalam hal ini sangat penting karena memiliki akses informasi pada masyarakat.
    D. TANGGAPAN MAHASISWA TERHADAP KRISIS EKONOMI GLOBAL
    Sebagai insan kritis dan intelektual, kita harus menyadari dan mengakui dampak hebat dari krisis ekonomi global ini. Karena ini bukan saja merupakan masalah negara saja, kita sebagai rakyat yang juga terkena akibat dari krisis ini. Sehingga menjadi kewajiban kita untuk ambil bagian dalam mencari pemecahan persoalan dalam permasalahan ini.
    Dalam persoalan sehari-hari kita sebagai rakyat melakukan sesuatu apa adanya. Dengan cara menghemat dan selektif dalam memilih kebutuhan pokok khususnya, adalah salah satu cara kita menghadapi krisis ekonomi global. Saran bagi pemerintahan adalah untuk lebih memperhatikan sektor usaha kecil yang sejujurnya hampir tidak terlirik oleh pemerintah yang terlalu memprioritaskan usaha raksasa (perusahaan) , BUMN, dan jasa umum. Padahal sektor usaha kecil adalah salah satu sumber mata pencaharian rakyat yang harusnya dibesarkan. Usaha kecil dimungkinkan untuk menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya, sehingga rakyat menjadi mandiri dan pemerintah menjadi lebih diringankan untuk permasalahan pemberdayaan ekonomi rakyat. Untuk selanjutnya pemerintah tinggal menjalankan program kerja untuk mengatasi krisis global tersebut sehingga rakyat dan pemerintah menjadi partner dalam menanggulangi permasalahan ini.

    BalasHapus
  190. Nama: R. Brahma Aditya
    Kelas: XI IPS 1
    Absen: 21

    (lanjutan)

    C. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

    Terdapat 6(enam) langkah dalam model pembelajaran kooperatif.

    1). Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa.

    2). Menyajikan informasi.
    Guru menyajikan informasi kepada siswa.

    3).Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
    Guru menginformasikan pengelompokan siswa.

    4).Membimbing kelompok belajar.
    Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok kelompok belajar.

    5). Evaluasi.
    Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.

    6).Memberikan penghargaan.
    Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.





    Bab III
    Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

    A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
    Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin (dalam Slavin, 1995) merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif.

    Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Tipe pembelajaran inilah yang akan diterapkan dalam pembelajaran matematika.

    Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi Verbal atau teks.

    B. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model STAD.
    1.Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok
    Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan lembar jawaban yang akan dipelajarai siswa dalam kelompok-kelomok kooperatif. Kemudian menetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4 - 6 orang, aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada :
    a).Kemampuan akademik (pandai, sedang dan rendah)
    Yang didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu diingat pembagian itu harus diseimbangkan sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa dengan siswa dengan tingkat prestasi seimbang.
    b). Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat (pendiam dan aktif), dll.
    2. Penyajian Materi Pelajaran
    a. Pendahuluan
    Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari. Materi pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran. Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes berikutnya
    b. Pengembangan
    Dilakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan. Pertanyaan-peranyaan diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah memahami konsep maka dapat beralih kekonsep lain.
    c. Praktek terkendali
    Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan tugas jangan menyita waktu lama.

    BalasHapus
  191. Nama : derry pradita
    Kelas : XI-P3
    No ; 07
    Lanjutan (hal 10)

    BAB III
    PENUTUP
    A. KESIMPULAN
    Setelah membaca makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa:
    a. Krisis ekonomi Global merupakan peristiwa di mana seluruh sektor ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia
    b. Krisis ekonomi Global terjadi karena permasalahan ekonomi pasar di sluruh dunia yang tidak dapat dielakkan karena kebangkrutan maupun adanya situasi ekonomi yang carut marut.
    c. Sektor yang terkena imbasan Krisis Ekonomi Global adalah seluruh sektor bidang kehidupan. Namun yang paling tampak gejalanya adalah sektor bidang ekonomi dari terkecil hingga yang terbesar.
    d. Cara mengatasi permasalah Krisis ekonomi bagi masyarakat adalah lebih selektif dalam memenuhi kebutuhan dan bersikap kooperatif bersama pemerintah dan sebaliknya dari pemerintah untuk lebih sigap dalam situasi masyarakat.
    e. Sebagai mahasiswa kita harus kritis dan menanggapi dengan cepat permasalahan kehidupan yang terjadi saat ini khususnya krisis ekonomi global ini. Paling tidak dari hal kecil, sehingga untuk hal besar kita akan lebih siap menghadapinya.

    B. SARAN
    Kepada masyarakat untuk tetap bersabar terhadap situasi permasalahan kita ini dan mempercayakan segala sesuatu kepada pemerintah. Dan dimulai dari pribadi dan diri sendiri, untuk mengikuti saran yang telah dituliskan di atas. Dan bagi para mahasiswa untuk menjadi lebih kritis. Semoga makalah ini menjadi kajian yang baik meskipun masih terdapat kekurangan. Atas perhatian dari seluruh pihak, kami ucapkan terima kasih.

    BalasHapus
  192. Nama: R. Brahma Aditya
    Kelas: XI IPS 1
    Absen: 21

    (lanjutan)

    3.Kegiatan kelompok
    Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran juga digunakan untuk melatih kooperatif. Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang konsep dan menjawab pertanyaan. Dalam kegiatan kelompok ini, para siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban, atau memperbaiki miskonsepsi. Kelompok diharapkan bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran.
    4.Evaluasi
    Dilakukan selama 45 - 60 menit secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam kelompok. Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok, siswa diberikan tes secara individual. Dalam menjawab tes, siswa tidak diperkenankan saling membantu. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan kelompok.
    5. Penghargaan kelompok
    Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata kelompok. Dari hasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi kelompok diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super.
    6.Perhitungan ulang skor awal dan pengubahan kelompok
    Satu periode penilaian (3 – 4 minggu) dilakukan perhitungan ulang skor evaluasi sebagai skor awal siswa yang baru. Kemudian dilakukan perubahan kelompok agar siswa dapat bekerja dengan teman yang lain.

    C. Materi Matematika yang Relevan dengan STAD.
    Materi-materi matematika yang relevan dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah materi-materi yang hanya untuk memahami fakta-fakta, konsep-konsep dasar dan tidak memerlukan penalaran yang tinggidan juga hapalan, misalnya bilangan bulat, himpunan-himpunan, bilangan jam, dll. Dengan penyajian materi yang tepat dan menarik bagi siswa, seperti halnya pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memaksimalkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

    D. Keunggulan Model Pembelajaran Tipe STAD
    Keunggulan dari metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah adanya kerja sama dalam kelompok dan dalam menentukan keberhasilan kelompok ter tergantung keberhasilan individu, sehingga setiap anggota kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota yang lain. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.


    BAB IV
    Simpulan dan Saran

    A. Simpulan

    1).Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda
    2).Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dalam seting pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mengubah pembelajaran dari teacher center menjadi student centered.
    3).Pada intinya konsep dari model pembelajaran tipe STAD adalah Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut

    BalasHapus
  193. Nama: R. Brahma Aditya
    Kelas: XI IPS 1
    Absen: 21

    (lanjutan)

    Saran

    1).Diharapkan guru mengenalkan dan melatihkan keterampilan proses dan keterampilam kooperatif sebelum atau selama pembelajaran agar siswa mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.
    2).Agar pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses berorientasi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat berjalan, sebaiknya guru membuat perencanaan mengajar materi pelajaran, dan menentukan semua konsep-konsep yang akan dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang akan digunakan serta keterampilan proses yang akan dikembangkan.


    DAFTAR PUSTAKA


    Ismail. (2003). Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran). Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SLTP.

    Sri Wardhani. (2006). Contoh Silabus dan RPP Matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika.

    Tim PPPG Matematika. (2003). Beberapa Teknik, Model dan Strategi Dalam
    Pembelajaran Matematika. Bahan Ajar Diklat di PPPG Matematika, Yogyakarta: PPPG Matematika.

    Widowati, Budijastuti. 2001 Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

    BalasHapus
  194. Nama : derry pradita
    Kelas : XI-P3
    No ; 07
    Lanjutan (hal 11) akhir

    DAFTAR PUSTAKA

    http://www.opensubscriber.com/message/motivasi@yahoogroups.com/10510614.html
    http://kompas.co.id/read/xml/2008/10/02/23553141/kekhawatiran.krisis.ekonomi.global.benamkan.saham.dunia
    http://www.syaldi.web.id/2008/02/gerakan-mahasiswa-indonesia-tahun-1998-sebuah-proses-perubahan-sosial/
    http://borneo-tribune.net/2008/11/01/dampak-krisis-ekonomi-global-sawit-aman-karet-tak-aman/

    Kesimpulan :
    1. contoh makalah diatas memiliki lebih banyak pokok bahasan (kata pengantar dan daftar isi) karena makalh diatas merupak makalh tugas yang harus dikumpulkan
    2. contoh makalah di atas terbalik pada penulisan pkok bahasan penutup dan pokok penulisan saran

    BalasHapus
  195. nama : Almas Nur S. P.
    kelas/no : XI IPA 3/04

    hal 1

    MAKALAH TENTANG
    MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
    MATEMATIKA SISWA SD MELALUI
    PENGGUNAAN ALAT PERAGA

    BAB I
    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang
    Menurut Mujiono (1994:31) dalam
    proses belajar mengajar ada empat
    komponen penting yang
    berpengaruh bagi keberhasilan
    belajar siswa, yaitu bahan belajar,
    suasana belajar, media dan sumber
    belajar, serta guru sebagai subyek
    pembelajaran. Komponen-
    komponen tersebut sangat penting
    dalam proses belajar, sehingga
    melemahnya satu atau lebih
    komponen dapat menghambat
    tercapainya tujuan belajar yang
    optimal.
    Media sebagai salah satu
    komponen dalam kegiatan belajar
    mengajar dan sumber belajar yang
    digunakan dalam pembelajaran
    dipilih atas dasar tujuan dan bahan
    pelajaran yang telah ditetapkan,
    oleh karena itu guru sebagai
    subyek pembelajaran harus dapat
    memilih media dan sumber belajar
    yang tepat, sehingga bahan
    pelajaran yang disampaikan dapat
    diterima siswa dengan baik.
    Konsep-konsep dalam matematika
    itu abstrak, sedangkan umumnya
    siswa berpikir dari hal-hal yang
    konkret menuju hal-hal yang
    abstrak, maka salah satu
    jembatannya agar siswa mampu
    berpikir abstrak tentang
    matematika, adalah dengan
    menggunakan media pendidikan
    dan alat peraga. Sesuai dengan
    tingkat perkembangan intelektual
    anak SD yang masih dalam tahap
    operasi konkret, maka siswa SD
    dapat menerima konsep-konsep
    matematika yang abstrak melalui
    benda benda konkret.
    Untuk membantu hal tersebut
    dilakukan manipulasi-manipulasi
    obyek yang digunakan untuk
    belajar matematika yang lazim
    disebut alat peraga. Ketrampilan
    berhitung merupakan salah satu
    tujuan pembelajaran matematika.
    Dengan adanya media pendidikan
    atau alat peraga siswa akan lebih
    banyak mengikuti pelajaran
    matematika dengan senang dan
    gembira sehingga minatnya dalam
    mempelajari matematika semakin
    besar. Siswa akan senang tertarik,
    terangsang dan bersikap positif
    terhadap pembelajaran
    matematika.

    B. Rumusan masalah
    Dari latar belakang di atas dapat
    diambil suatu permasalahan yang
    dihadapi yakni seberapa
    pentingkah penggunaan alat
    peraga dalam meningkatan hasil
    belajar matematika melalui proses
    belajar mengajar.

    C. Tujuan Penulisan
    Karena begitu pentingnya
    peninjauan terhadap peningkatan
    kualitas pendidikan sebagai aset di
    masa depan. Pendidikan memiliki
    peran penting yang menjadi
    tonggak dasar kemajuan suatu
    bangsa. Karena begitu pentingnya
    pendidikan maka perlu suatu
    terobosan dalam melakukan
    pembelajaran. Salah satunya
    adalah dengan menggunakan alat
    peraga dalam membelajarkan
    materi matematikan.
    Melihat begitu urgennya dan
    dalam memenuhi tugas mata
    kuliah Seminar Pendidikan
    Matematika maka tulisan ini dibuat.
    Tujuanutamanya adalah agar
    penulis secara pribadi dan calon
    guru pada umumnya mampu
    memahami pentingnya alat peraga
    dalammenanamkan konsep
    matematika. Tentu harapannya
    adalah implementasi dari suatu
    ilmu yang akan sangat bermanfaat
    dalam melaksanakan
    pembelajaran.

    BalasHapus
  196. nama : Almas Nur S. P.
    kelas/no : XI IPA 3/04

    hal 2

    BAB II
    PEMBAHASAN

    Belajar menurut Sudjana (1989:28)
    adalah proses ditandai dengan
    adanya perbuahan-perubahan
    pada diri seseorang. Perubahan
    sebagai hasil proses belajar dapat
    ditunjukkan dalam berbagai bentuk
    sepertiperubahan pengetahuan,
    pemahamannya, daya reaksinya,
    daya penerimaannya dan lain-lain
    aspek individu.
    Belajar adalah suatu proses aktif,
    dimana terjadi hubungan saling
    mempengaruhi secara dinamis
    antara siswa dengan lingkungan.
    Belajar senantiasa harus bertujuan,
    terarah, dan jelas bagi siswa,
    karena tujuan akan menuntut
    dalam belajar. Belajar memerlukan
    bimbingan, baik dari guru atau
    tuntunan dari buku pelajaran. Jenis
    belajar yang paling utama adalah
    untuk berpikir kritis, lebih baik dari
    pada pembentukan kebiasaan-
    kebiasaan mekanis. Belajar berhasil
    apabila pelajar telah sanggup
    mentrasferkan atau menerapkan
    ke dalam bidang praktek sehari-
    hari.
    Faktor-faktor dalam pembelajaran
    antara lain udara, cuaca, waktu,
    tempat dan gedung, alat-alat, buku
    dan sebagainya. Semua faktor
    yang termasuk golongan ini perlu
    dilengkapi dan diatur mengingat
    situasi dan kondisi tempat.
    Motivasi adalah suatu tingkah laku
    atau kegiatan dalam rangka
    mengembangkan diri baik dalam
    aspek kognitif, psikomotor,
    maupun sikap. Motivasi berfungsi
    sebagai motor penggerak aktivitas
    bila motornya tidak ada maka
    aktivitastidak akan terjadi. Motivasi
    belajar berkaitan erat dengan
    tujuan yang hendak dicapai oleh
    individu yang sedang belajar itu
    sendiri.
    Belajar matematika adalah belajar
    tentang konsep-konsep dan
    struktur struktur
    matematikayang terdapat dalam
    materi-materi yang dipelajari serta
    menjalankan hubungan antara
    konsep-konsep dan struktur-
    struktur itu. Lain dari itu peserta
    didik lebih mudah mengingat
    matematika itu, bila yang dipelajari
    merupakan pola yang terstruktur.
    ”Perubahan tingkah laku sebagai
    hasil belajar matematika
    mempunyai empat aspek yaitu
    fakta, konsep, prinsip dan skill.
    Fakta adalah sesuatu yang sesuai
    dengan keadaan yang sebenarnya.
    Contoh: simbol, angka, notasi.
    Konsep adalah ide abstrak yang
    dimungkinkan untuk
    mengelompokkan benda-benda
    (obyek) ke dalam contoh atau
    bukan contoh.
    Konsep memiliki tiga dimensi
    yaitu :
    1) Internalisasi pengembangan
    pola mental yang memberikan
    pada kita
    untuk merasakan dan
    menggunakan konsep tersebut.
    2)Verbalisasi atau kemampuan
    mendefinisikan konsep tersebut.
    3)Nama. artinya mengetahui
    nama yang memberikan pada
    konsep-konsep
    tersebut.Contoh konsep adalah
    persegi, persegi panjang, lingkaran.
    Prinsip sebagai pola hubungan
    fungsional antara konsep-konsep,
    prinsip-prinsip
    pokokdisebut teorema yang
    disajikan dalam bentuk rumus.
    Contoh prinsip adalah penjumlahan
    dua bilangan real adalah komutatif,
    dua garis lurus yang tidak sejajar
    dan terletak dalam suatu bidang
    datar akan berpotongan di satu
    titik. Skill (keterampilan) adalah
    keterampilan mental untuk
    menjalankan prosedur dalam
    menyelesaikan masalah atau suatu
    kemampuanmemberikan jawaban
    yang benar dan cepat. Contoh dari
    skill adalah kemampuan dapat
    menyelesaikan materi pengukuran
    luas daerah persegi dan persegi
    panjang.

    BalasHapus
  197. nama : Almas Nur S. P.
    kelas/no : XI IPA 3/04

    hal 3

    Depdiknas (2004) memaparkan
    fungsi matematika sekolah adalah
    sebagai salah satu unsur masukan
    instrumental, yang memiliki obyek
    dasar abstrak dan berlandaskan
    kebenaran konsistensi, dalam
    sistem proses belajar mengajar
    untuk mencapai tujuan sekolah.
    Menurut Depdiknas (2004) tujuan
    umum diberikannya matematika di
    jenjangpendidikan dasar dan
    menengah adalah sebagai berikut.
    1) Mempersiapkan siswa agar
    sanggup menghadapi perubahan
    keadaan di dalam kehidupan dan
    di dunia yang selalu berkambang,
    melalui latihan bertindak atas dasar
    pemikiranlogis, rasional, kritis,
    cermat, jujur, efektif dan efisien.
    2)Mempersiapkan siswa agar
    dapat menggunakan matematila
    dan pola pikir matematika dalam
    kehidupan sehari-hari., dan dalam
    mempelajari berbagai ilmu
    pengetahuan. Dengan demikian
    tujuan umum pendidikan
    matematika pada jenjang
    pendidikan dasar dan pendidikan
    menengah memberi tekanan pada
    penataan nalar dan pembentukan
    sikap siswa serta juga memberi
    tekanan pada keterampilan dan
    penerepan matematika.
    Menurut Depdiknas (2004) tujuan
    pengajaran matematika di SD
    sebagai berikut.
    1) Menumbuhkan dan
    mengembangkan keterampilan
    berhitung (menggunakan bilangan
    sebagai alat dalam kehidupan
    sehari-hari).
    2)Menumbuhkan kemampuan
    siswa, yang dapat dialihgunakan,
    melalui kegiatan matematika.
    3)Mengembangkan pengetahuan
    dasar matematika sebagai bekal
    belajar lebih lanjut di Sekolah
    Menengah Pertama (SMP).
    4)Membentuk sikap logis, kritis,
    cermat, kreatif dan disiplin. Dari
    uraian di atas dapat disimpulkan
    bahwa siswa-siswa SD setelah
    selesai mempelajari matematika
    bukan saja diharapkan memiliki
    sikap kritis, jujur, cermat, dan cara
    berpikir logis dan rasional dalam
    menyelesaikan suatu masalah,
    melainkan juga harus mampu
    menerapkan matematika dalam
    kehidupan sehari-hari, serta
    memiliki pengetahuan matematika
    yang cukup kuat sebagai bekal
    untuk mempelajari matematika
    lebih lanjut dan dalam mempelajari
    ilmu-ilmu lain.
    Pada dasarnya secara individual
    manusia itu berbeda-beda.
    Demikian pula dalam memahami
    konsep-konsep abstrak akan
    dicapai melalui tingkat-tingkat
    belajar yang berbeda. Suatu
    keyakinan bahwa anak belajar
    melalui dunia nyata menuju ke
    dunia abstrak dengan
    memanipulasi benda-benda nyata
    dapat digunakan sebagai
    perantaranya. Setiap konsep
    abstrak dalam matematika yang
    baru dipahami anak perlu segera
    diberikan penguatan supaya
    mengendap, melekat dan tahan
    lama tertanam, sehingga menjadi
    miliknya dalam pola pikir maupun
    pola tindakan.
    Alat peraga merupakan bagian dari
    media pendidikan penggunaannya
    diintegrasikan dengan tujuan dan
    isi pengajaran yang telah
    dituangkan dalam Garis Besar
    Program Pengajaran (GBPP) mata
    pelajaran matematika dan
    bertujuan untuk mempertinggi
    mutu kegiatan belajar mengajar.
    Ada beberapa fungsi penggunaan
    alat peraga dalam pengajaran
    matematika, diantaranya sebagai
    berikut.
    a.Dengan adanya alat peraga,
    anak-anak akan lebih banyak
    mengikuti pelajaran matematika
    dengan gembira, sehingga
    minatnya dalam mempelajari
    matematika semakin besar. Anak
    senang, terangsang, kemudian
    tertarik dan bersikap positif
    terhadap pembelajaran
    matematika.
    b.Dengan disajikan konsep
    abstrak matematika dalam bentuk
    konkret, maka siswa pada tingkat-
    tingkat yang lebih rendah akan
    lebih mudah memahami dan
    mengerti.
    c.Anak akan menyadari adanya
    hubungan antara pembelajaran
    dengan benda-benda yang ada di
    sekitarnya, atau antara ilmu
    dengan alam sekitar dan
    masyarakat.
    d.Konsep-konsep abstrak yang
    tersajikan dalam bentuk konkret,

    BalasHapus
  198. nama : Almas Nur S. P.
    kelas/no : XI IPA 3/04

    hal 4

    yaitu dalam bentuk model
    matematika dapat dijadikan obyek
    penelitian dan dapat pula dijadikan
    alat untuk penelitian ide-ide baru
    dan relasi-relasi baru.
    Dari uraian di atas dijelaskan
    bahwa penggunaan alat peraga
    dapat membantu kelancaran
    proses belajar mengajar. Alat
    peraga dapat mengatasi beberapa
    masalah pengajaran dan dapat
    menunjang tercapainya tujuan
    pengajaran. Akan tetapi ini sama
    dengan syarat kita untuk dapat
    memilih dan menggunakannya.

    BAB III
    KESIMPULAN

    Dari uraian di atas dapat
    disimpulkan bahwa penggunaan
    media pembelajaran berupa alat
    peraga pada proses pembelajaran
    Matematika sangat berpengaruh
    terhadap capaian hasil belajar siswa
    SD.Alat peraga tersebut akan
    mempermudah siswa dalam
    mengkonversi dari memahami
    matematika secara konkret
    menuju pemahaman yang abstrak

    DAFTAR PUSTAKA
    Depdiknas. 2004. Kurikulum
    Pendidikan Dasar. Jakarta :
    Depdiknas
    Depdiknas. 2004. Garis-Garis Besar
    Program Pengajaran dan Penilaian
    Pada
    Sistem Semester tentang Satuan
    PendidikanSD. Jakarta: Depdiknas
    Dirjen.
    Hamalik, O. 1993. Metode dan
    Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
    Hudojo. 1988. Belajar Mengajar
    Matematika. Jakarta: Depdikbud.
    Mujiono. 1994. Belajar dan
    Pembelajaran. Jakarta : Dirjen Dikti
    Depdikbud.
    Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi
    Pendidikan. Bandung : Remaja
    Rosdakarya.
    Ruseffendi. 1997. Pendidikan
    Matematika 3. Jakarta : Uniersitas
    Terbuka.
    Sardiman. 1992. Interaksi dan
    Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
    Rajawali
    Press.
    Sudjana, N. 1989. Cara Siswa Aktif
    dalam Proses Belajar Mengajar,
    Bandung:
    Lembaga Penelitian IKIP Band

    BalasHapus
  199. nama : Almas Nur S. P.
    kelas/no : XI IPA 3/04

    hal 5

    yaitu dalam bentuk model
    matematika dapat dijadikan obyek
    penelitian dan dapat pula dijadikan
    alat untuk penelitian ide-ide baru
    dan relasi-relasi baru.
    Dari uraian di atas dijelaskan
    bahwa penggunaan alat peraga
    dapat membantu kelancaran
    proses belajar mengajar. Alat
    peraga dapat mengatasi beberapa
    masalah pengajaran dan dapat
    menunjang tercapainya tujuan
    pengajaran. Akan tetapi ini sama
    dengan syarat kita untuk dapat
    memilih dan menggunakannya.

    BAB III
    KESIMPULAN

    Dari uraian di atas dapat
    disimpulkan bahwa penggunaan
    media pembelajaran berupa alat
    peraga pada proses pembelajaran
    Matematika sangat berpengaruh
    terhadap capaian hasil belajar siswa
    SD.Alat peraga tersebut akan
    mempermudah siswa dalam
    mengkonversi dari memahami
    matematika secara konkret
    menuju pemahaman yang abstrak

    DAFTAR PUSTAKA
    Depdiknas. 2004. Kurikulum
    Pendidikan Dasar. Jakarta :
    Depdiknas
    Depdiknas. 2004. Garis-Garis Besar
    Program Pengajaran dan Penilaian
    Pada
    Sistem Semester tentang Satuan
    PendidikanSD. Jakarta: Depdiknas
    Dirjen.
    Hamalik, O. 1993. Metode dan
    Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
    Hudojo. 1988. Belajar Mengajar
    Matematika. Jakarta: Depdikbud.
    Mujiono. 1994. Belajar dan
    Pembelajaran. Jakarta : Dirjen Dikti
    Depdikbud.
    Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi
    Pendidikan. Bandung : Remaja
    Rosdakarya.
    Ruseffendi. 1997. Pendidikan
    Matematika 3. Jakarta : Uniersitas
    Terbuka.
    Sardiman. 1992. Interaksi dan
    Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
    Rajawali
    Press.
    Sudjana, N. 1989. Cara Siswa Aktif
    dalam Proses Belajar Mengajar,
    Bandung:
    Lembaga Penelitian IKIP Band

    BalasHapus
  200. nama : Almas Nur S. P.
    kelas/no : XI IPA 3/04

    hal 6

    komentar:
    menurut saya, topik yang dibahas cukup menarik dan pembahasannya sangat jelas dan mudah dimengerti serta tidak melenceng dari apa yang dibicarakan. makalah tersebut juga telah mengandung 6 aspek pokok penulisan masalah

    Terima kasih

    BalasHapus