Delapan puluh tiga tahun yang lalu, langit seolah bergetar, bumi seolah berguncang
dan petir di langit seolah menggelegar membelah bimi ini. Sumpah Pemuda
berkumandang, meneriakkan kebersamaan. Tetapi apa yang dirasa sekarang ini,
semua seolah hembusan slogan dan celotehan kakek-kakek yang mulai pikun.
Apa itu kebersamaan, ah...prek...ya prek...preketek, tai kucing. Kebersamaan se
karang ini hanya kata-kata indah yang sulit untuk direalisasikan. Itu mimpi di siang
hari, "kata seorang tukang ojek, di ujung desa. Kadang memang kalau kita mau
jujur dengan diri sendiri, kata kebersamaan yang tertuang dalam teks SP itu ?(lihat
lanjutan 1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar