PELABUHAN HATI
oleh : Iwan S.
Dering ponsel itu membangunkan lelapnya tidurku. Gerak tanganku kiriku menggapai
ponsel mungil yang terhempas di sebelah bantal tidurku. Dengan malas kucermati arah
an petunjuk yang tertera kulihat sebuah pesan singkat masuk di kiriman pertama pagi
itu. Pandangan mataku mulai kupaksakan agar lebih jelas membaca isi pesan di layar
Bunyinya benar-benar singkat "Pagi ini aku jadi ke Keputih". Hanya itu kalimat yang
muncul di sms pertamaku.
Hpku lempar kembali di tumpukan selimut tidurku yang berantakan. Aku bangun dan
berjalan menuju kamar mandi untuk pipis dan membasuh muka. Kembali dari kamar
mandi kulihat lagi sms itu, masih tetap terbaca kalimat singkat yang bunyinya
"Pagi ini aku jadi ke Keputih". Baru kuperhatikan nomor pengirim yang tanpa nama
pengirimnya. Karena penasaran aku telfon balik nomor tersebut, dengan kalimat singkat
kutanyakan "Siapa kamu?". Dari seberang sana terdengar tawa kecil sebelum menjawab
pertanyaanku. Aku semakin penasaran, "Jangan guyon, aku serius " kataku datar. Eh, tawa
itu terdengar semakin nyaring dan bernada menggoda. Aku diam sejenak, memutar otak dan
terbersit sebuah tanya "siapa dia?". Tawa itu aku tak pernah mendengar walau untuk sekali
saja. Otakku kucoba untuk mengingat-ingat nadanya, intonasinya dan bahkan gaya bicaranya.
Hasilnya nol, aku tak ingat sama sekali, aku menjadi tersadar ketika dari seberang sana menya
paku dengan kalimat yang bernada mesra "Kau lupa ya?" Ini aku. Jawabku singkat dan masih
dalam ketidaktauanku. "Kau siapa sih?" Kok di Keputih?" tanyaku singkat dan sederhana pula.
Sudahlah berangkat saja ke sana, aku tunggu kamu di muka kampus itu! Perintahnya mengajak.
Kampus mana, tanyaku semakin penasaran. Jawabnya di akhir pembicaraan "Di kampus Blue
Campus in H...!", lalu nada bicara putus, kelihatan hubungan dimatikan. Bergegas aku ke kamar
mandi. Rasa dinginnya air di bak mandi yang tak kurasakan dan begitu saja aku guyurkan di se
kujur tubuhku, yang kurasa tiba-tiba aku menggigil kedinginan. Aku baru sadar kalau badanku
semalam memang agak kurang enak.
Baca lanjutnya di "Fajar Pertamaku"
Minggu, 19 Juni 2011
ANALISIS SURAT DINAS
Surat adalah alat komunikasi jarak jauh secara tertulis. Menurut macamnya surat
dibedakan menjadi dua, yaitu surat dinas atau surat resmi dan surat pribadi atau
surat keluarga. Pada analisis ini dibahas secara khusus tentang surat dinas ( surat
resmi). Surat dinas adalah surat yang digunakan dalam suasana kedinasan, misal
nya di administrasi negara, administrasi suasta atau hal-hal yang berhubungan
langsung dengan hal-hal yang bersifat formal. Surat dinas mempunyai ciri-ciri khusus,
misalnya tentang bahasanya, bentuknya, aturan penulisannya. Bahasa surat dinas
menggunakan bahasa resmi, bentuk surat dinas dapat menganut bentuk blog surat atau
bentuk balok surat, sedang aturan penulisaannnya menggunakan ukuran huruf dan
jenis huruf tertentu pula (time new romans ukuran 12) jika ditulis tangan menggunakan
huruf latin dengan menggunakan tinta hitam.
Menurut macamnya surat dinas digolongkan dalam fungsi tertentu yang sesuai dengan
kepentingan kedinasannya. Ragam surat dinas tersebut misalnya surat dagang (surat
niaga),surat keputusan, surat lamaran kerja, surat perjanjian (surat akta), surat perintah,
surat undangan rapat dll.
Berikut ini dibahas secara garis besar contoh surat dinas jenis Akta Jual Beli Barang.
Dalam surat akta jual beli barang yang disyaratkan adalah (1) ada pihak penjual yang
selanjutnya disebut pihak satu (2) pihak pembeli yang selanjutnya disebut pihak dua
(3) ada obyek jual dan (4) ada saksi-saksi. Pada akta jual beli barang semua
kesepakatan antara pihak penjual dan pembeli diwujudkan dalam bentuk pasal-pasal.
Jadi pasal dalam akta jual beli barang adalah kesepakatan antara penjual dan pembeli
untuk semua yang berhubungan dengan obyek jual. Pasal-pasal dalam akta jual
beli barang dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu (1) pasal pembuka, adalah
kesepakatan tentang pihak satu selaku penjual dan pihak kedua selaku pihak
pembeli tentang hal-hal yang berhubungan langsung dengan obyek jual, (2) pasal
pokok adalah kesepakatan pihak satu dan pihak dua berkaitan dengan sistem
pembayaran pada obyek jual hingga selesai, dan (3) pasal penutup adalah pernyataan
selesainya kesepakatan antara pihak satu dan pihak dua dalam transaksi jual beli barang yang
dimaksud.
Contoh untuk pembuatan akta jual beli barang dapat diambil dari sebuah iklan mini di
koran- koran tentang "Jual Beli Kendaraan Bermotor".
Langganan:
Postingan (Atom)